growth hormone

4

Click here to load reader

Upload: dian-wahyu-laily

Post on 11-Aug-2015

35 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

endocrin system

TRANSCRIPT

Page 1: growth hormone

99

Sari Pediatri, Vol. 5, No. 3, Desember 2003

Pertumbuhan Fisik Anak ObesitasPertumbuhan Fisik Anak ObesitasPertumbuhan Fisik Anak ObesitasPertumbuhan Fisik Anak ObesitasPertumbuhan Fisik Anak Obesitas

Dini Lailani, Hakimi

Sari Pediatri, Vol. 5, No. 3, Desember 2003: 99 - 102

Dr Dini Lailani, PPDS Ilmu Kesehatan Anak FK USU, Medan.

Alamat korespondensi:Dr. Hakimi, Sp.A.Kepala Subbagian Endokrinologi. Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK USU/RS HAM. Jalan Bunga Lau No. 17, MedanTelepon: (061) 8361721, Fax. : (061) 8361721

Odi pedesaan. Di perkotaan pada tahun 1989 didapatkanprevalensi obesitas 4,6 % pada laki-laki dan 5,9 % padaperempuan, sedangkan pada tahun 1992 didapatkan6,3 % laki-laki dan 8 % pada perempuan. Prevalensiobesitas tahun 1995 pada 27 propinsi adalah 4,6 %.4

Obesitas yang terjadi pada masa anak berisikotinggi menjadi obesitas pada masa dewasa danberpotensi mengalami berbagai penyulit. Obesitasmempunyai dampak terhadap tumbuh kembang anaktermasuk dalam pertumbuhan linier.7,8 Pada usiaprapubertas, anak yang mengalami obesitas terlihatlebih tinggi dibandingkan anak seusianya, namunsering dijumpai tinggi badan akhir tetap sama dengantinggi badan orang tuanya atau bahkan lebih pendekbila dibandingkan dengan anak yang tidak menderitaobesitas.9 Hal lain yang sering ditemukan adalah anakmengalami awitan pubertas yang lebih awal.9,10

Perhatian saat ini ditujukan terhadap kelainan endokrinyang terjadi pada keadaan obesitas terutama hormonyang terlibat dalam pertumbuhan.7,11,12

Pertumbuhan Normal

Proses tumbuh kembang, termasuk pertumbuhanlinier merupakan sesuatu yang penting bagi anak;dipengaruhi oleh faktor genetik, hormonal danlingkungan.13,14 Rata-rata kenaikan tinggi badan sejak

besitas adalah suatu keadaan patologik, padakeadaan tersebut terdapat penumpukanlemak yang berlebihan secara menyeluruhdi bawah kulit dan jaringan lainnya di dalam

tubuh.1-3 Obesitas dapat muncul kapan saja, namunlebih sering pada tahun pertama usia kehidupan, usia5-6 tahun, dan selama masa remaja.1,4 Data NationalCenter for Health Statistics ( NCHS ) menunjukkanbahwa hampir 1 dari 5 anak di Amerika Serikatmengalami kelebihan berat badan, prevalensinya terusmeningkat dalam 20 tahun terakhir. Peningkatan angkaobesitas anak juga terjadi di Inggris, Jepang, di beberapanegara sedang berkembang, bahkan di seluruh dunia.Kemudahan dalam memperoleh makanan, banyaknyamakanan berlemak tinggi dan penurunan aktivitasmerupakan hal-hal penting yang menyebabkan obesitasmeningkat.5,6 Di Indonesia prevalensi obesitas menurutdata Survei Sosial Ekonomi Nasional ( SUSENAS )menunjukkan peningkatan baik di perkotaan maupun

Anak yang mengalami obesitas pada usia pra pubertas memiliki tinggi badan di atasrata-rata anak seusianya. Penelitian mengenai hal ini menunjukkan bahwa anakmengalami masa pacu tumbuh yang lebih awal namun saat proses pertumbuhan hampirselesai kecepatan tersebut akan berkurang relatif dibandingkan anak normal, sehinggatinggi badan akhir anak saat dewasa tetap sama dengan rata-rata tinggi badan orangtuanya atau bahkan lebih pendek bila dibandingkan dengan anak yang tidak mengalamiobesitas pada masa pertumbuhannya. Dijumpai abnormalitas pada hormon yang berperandalam pertumbuhan linier pada anak yang mengalami obesitas yaitu pada aksis GH-IGF, hormon seks steroid, dan glukokortikoid.

Kata kunci: pertumbuhan fisik, hormon pertumbuhan, insulin-like growth factors.

Page 2: growth hormone

100

Sari Pediatri, Vol. 5, No. 3, Desember 2003

lahir sampai usia 12 bulan adalah 23 – 27 cm,kemudian menurun menjadi 7,5 - 13 cm per tahunpada usia 1-3 tahun dan setelah usia 3 tahun kecepatantumbuh 4,5 – 7 cm per tahun sampai saat sebelumpubertas. Pada saat pubertas terjadi peningkatan lajupertumbuhan menjadi 8 – 9 cm per tahun padaperempuan, dan 10,3 cm pada laki-laki. Anakperempuan umumnya memulai pacu tumbuh padausia 10,5 tahun dan mencapai puncak pada usia 12tahun, sedangkan anak laki-laki memulai pacu tumbuhdan mencapai puncaknya 2 tahun kemudian. Setelahmasa pubertas, kecepatan pertumbuhan terus menurunsampai akhirnya pertumbuhan berhenti. Dalam kurunwaktu tertentu anak mengalami dua kali pertumbuhancepat yaitu pada awal masa kanak-kanak dan masapubertas. Anak dengan pertumbuhan fisik normal danoptimal akan menunjukkan suatu gambaran leng-kungan yang khas pada kurva pertumbuhan, hal inimenggambarkan potensial genetik anak tersebut. 13, 14

Hormon yang berperan dalam per-tumbuhan 13,14

Hormon Pertumbuhan ( growth hormone,somatotropin )

Hormon pertumbuhan ( GH ) adalah suatu poli-peptida dengan 191- asam amino yang disintesis dandisekresi oleh sel-sel somatotrop pada hipofisis anterior.Fungsi utama GH adalah meningkatkan pertumbuhanlinier. Efek GH terutama diperantarai oleh insulin-likegrowth factors. Growth Hormone melalui somatomedinmeningkatkan sintesis protein dengan meningkatkanmasukan asam amino dan langsung mempercepattranskripsi dan translasi messanger Ribonukleic Acid (mRNA ). Selain itu GH juga cenderung untukmenurunkan katabolisme protein dengan mobilisasilemak sebagai sumber energi. Pengaruh penghematanterhadap protein ini adalah mekanisme yang palingpenting sehingga GH dapat meningkatkan per-tumbuhan. Sekresi GH diperantarai oleh dua hormonhipotalamus yaitu growth hormone releasing hormone(GHRH) dan growth hormone inhibiting hormone(GHIH). Sekresi GH meningkat pada keadaan tidurnyenyak, hipoglikemia, stres emosional , latihan fisik,dan makanan kaya protein. Reseptor GH terdapat padakondrosit dan osteoblas, hepatosit, adiposit danfibroblas. Kekurangan GH akan menyebabkan

penimbunan lemak subkutis. Pada kerangka tubuh GHakan menyebabkan perubahan massa tulang danpematangan tulang, dengan penambahan panjangtulang maka tinggi tubuh akan bertambah. Ke-kurangan GH menyebabkan berkurangnya mineraltulang, isi, lebar serta maturasi tulang.14-16

Insulin-like growth factors ( IGF )

Insulin-like growth factors berperan sebagai suatu growthpromoting factor dalam proses pertumbuhan danbekerja sebagai mediator untuk growth hormone.Produksi IGF oleh berbagai jaringan tubuh, akan tetapiIGF yang beredar dalam sirkulasi terutama diproduksioleh hepar. Untuk lebih mudah mencapai reseptor padajaringan, IGF dalam sirkulasi berikatan dengan proteinIGF binding protein ( IGF-BP ). Fumgsi IGF adalahmediator bagi GH di jaringan, sebaliknya GHmerupakan regulator kadar IGF yang beredar dalamtubuh. Defisiensi GH akan menyebabkan kadar IGFdalam sirkulasi rendah, sedangkan apabila kadar GHtinggi kadar IGF juga akan meningkat.14

Hormon Seks

Hormon seks berperan terutama dalam hal fertilitas danreproduksi. Estrogen merupakan salah satu hormon sekspada wanita, dihasilkan oleh ovarium, berperan dalampertumbuhan tanda-tanda seks sekunder dan distribusilemak dalam tubuh. Adanya fluktuasi kadar estrogendalam darah akan mempengaruhi lapisan endometriumdan pada saat pubertas menyebabkan terjadinyamenstruasi. Testosteron pada pria dihasilkan sel Leydigdalam testis. Sel Leydig ini mulai menghasilkantestosteron dalam jumlah besar pada saat pubertas, untukmenstimulasi pertumbuhan otot-otot tubuh, organ seks,pembentukan tulang, suara yang lebih berat danpertambahan energi. Hormon ini mencapai kadarpuncak pada usia dua puluh tahunan. 17

Hormon Tiroid

Hormon tiroid berperan dalam metabolisme protein,karbohidrat dan lemak, serta maturasi tulang. Padakeadaan hipotiroid, pertumbuhan tulang melambatdan penutupan epifisis tertunda. Hormon tiroidmemperkuat efek hormon pertumbuhan padajaringan. Tanpa adanya hormon tiroid, sekresi hormonpertumbuhan akan terhambat.13,14

Page 3: growth hormone

101

Sari Pediatri, Vol. 5, No. 3, Desember 2003

Glukokortikoid

Glukokortikoid adalah hormon steroid yang dihasilkanoleh korteks adrenal. Sekresi glukokortikoid dikontrolterutama oleh adrenocorticotropic hormone ( ACTH ) darihipofisis anterior. Glukokortikoid mempunyai efek antianabolik, bertentangan dengan somatotropin. Kadarglukokortikoid yang berlebihan akan menurunkansekresi hormon pertumbuhan.13, 14

Pertumbuhan pada Obesitas

Anak yang mengalami obesitas akan mengalamipertumbuhan fisik cepat (growth spurt ) dan usia tulanglebih cepat matang, sehingga pada usia prapubertasanak akan memiliki tinggi badan di atas rata-rata anakseusianya.9,10 Penelitian menunjukkan terdapathubungan yang sangat erat antara kenaikan berat badanyang berlebihan dengan pertumbuhan linier. Peman-tauan jangka panjang terhadap anak yang mengalamioverweight dan obesitas memperlihatkan terjadinyaakselerasi kenaikan tinggi badan sesudah kenaikan beratbadan yang cepat .5,10

Epstein dkk menyebutkan bahwa anak obesitaspada masa pertumbuhan terjadi percepatan kenaikantinggi badan.18 Hal ini disebabkan anak mencapaigrowth spurt lebih awal dibanding anak normal padausia yang sama namun keadaan ini tidak menetapsampai usia dewasa. Pada saat anak mendekati usiadewasa, kecepatan pertumbuhan mereka akanberkurang relatif terhadap kecepatan pertumbuhananak normal jadi tinggi badan akhir pada saat dewasaakan tetap menyerupai atau hampir sama dengan tinggibadan orang tua mereka, bahkan dapat menjadi relatiflebih pendek bila dibandingkan dengan tinggi badananak seusianya yang tidak mengalami obesitas.17,18

Penelitian mengenai hormon GH yang berperandalam pertumbuhan linier menunjukkan bahwa padaobesitas terjadi abnormalitas pada aksis GH – IGF.Perubahan yang terjadi adalah menurunnya sekresi dansintesis GH, meningkatnya kadar GHBP dan klirensGH; keadaan ini disebut dengan hyposomatotropism.Penyimpangan endokrin ini akan mempengaruhimekanisme yang lebih kompleks pada tingkathipotalamus, hipofisis dan perifer.7,8,11 Penurunan kadarhormon pertumbuhan pada obesitas akan menyebab-kan peningkatan jaringan lemak dan mempengaruhikomposisi tubuh.12

Mekanisme bagaimana sekresi GH menurun padaobesitas masih belum diketahui, namun diperkirakanhal ini berhubungan dengan peningkatan kadar leptindalam tubuh pada keadaan obesitas.19 Leptin adalahsuatu hormon yang dihasilkan oleh jaringan lemak danmerupakan gambaran dari keadaan nutrisi tubuh.Semakin banyak jaringan lemak tubuh, maka leptinyang diproduksi juga semakin banyak. Tingginya kadarleptin di dalam tubuh akan menimbulkan responhipotalamus berupa aktivasi mekanisme biologis untukmengurangi jaringan lemak.20 Beberapa penelitiansedang dilakukan untuk mengetahui hubungan antarakadar leptin dalam tubuh dengan growth hormon.Cocchi D dkk mendapatkan bahwa dengan me-nyuntikkan hormon leptin pada tikus, kadar GHhipofisis dan GHRH hipotalamus meningkat,sedangkan kadar GH di jaringan menurun. Hal inimenunjukkan bahwa leptin berperan sebagai suatusinyal metabolik dalam pengaturan sekresi GH.21

Pada obesitas kadar IGF dalam sirkulasi dapatrendah, meningkat atau normal, sedangkan IGF bebasdan IGF binding protein meningkat. Peningkatanpertumbuhan pada obesitas diperkirakan merupakanakibat dari peningkatan bioavaibilitas IGF, sedangkankadar GH yang rendah merupakan akibat efek supresiIGF. 8,11

Anak perempuan yang mengalami obesitas akanmengalami pubertas lebih awal.10,11,24 Slyper melaporkanbahwa onset pubertas pada anak perempuan di AmerikaSerikat saat ini terjadi lebih cepat dari pada masasebelumnya, hal ini dihubungkan dengan meningkatnyaberat badan anak-anak di Amerika.9 Suatu studimenyebutkan bahwa peningkatan berat badan pada saatpubertas selalu disertai dengan peningkatan kadarhormon leptin dalam tubuh. Leptin berperan sebagaisinyal ke hipothalamus mengenai jumlah masa lemakdalam tubuh apakah telah cukup untuk memulai prosesreproduksi yang kemudian akan memicu aktivasi aksishipothalamus-hipofise-gonad. Pada anak laki-laki,pengaruh obesitas terhadap onset pubertas bervariasi.Penelitian terhadap anak laki-laki yang mengalamiobesitas menunjukkan kadar testosteron bebas yangnormal.9,22

Keadaan hipotiroid bisa menyebabkan terjadinyapeningkatan berat badan yang berlebihan akibatmenurunnya metabolisme dan peningkatan retensicairan. Pada hipotiroid pertumbuhan linier berjalanlambat. Namun pada anak yang mengalami obesitaskadar serum tiroksin, tiroksin bebas dan thyroid

Page 4: growth hormone

102

Sari Pediatri, Vol. 5, No. 3, Desember 2003

stimulating hormon ( TSH ) normal10 atau sedikitmeningkat.23 Belum ditemukan hubungan yang eratantara obesitas dengan disfungsi tiroid.10

Produksi hormon glukokortikoid meningkat padaanak yang mengalami obesitas, namun kadar serumkortisol tetap normal akibat meningkatnya klirensmelalui urin. Peningkatan klirens kortisol ini akanmerangsang pelepasan ACTH, yang kemudian akanmenstimulasi produksi hormon seks steroid danmenyebabkan terjadinya pubertas lebih awal.10

Daftar Pustaka

1. Barness LA.Obesity. Dalam: Behrman RE, KliegmanRM, Arvin AM, penyunting. Nelson textbook of pedi-atrics; edisi ke-15. Philadelphia: WB Saunders Company,1996. h. 169-72.

2. Mellies M, Glueck CJ, Chumlea WC. Infant nutritionand development of obesity. Dalam: Lebenthal E,penyunting. Textbook of gastroenterology and nutritionin infancy; edisi ke-2. New York: Raven Press, 1989. h.491 – 502.

3. Sjarif DR. Obesitas pada anak dan permasalahannya.Dalam: Trihono P, Purnawati, Sjarif DR, penyunting.Hot Topics in pediatrics II. Naskah lengkap PendidikanKedokteran Berkelanjutan XLV FKUI. Jakarta: BalaiPenerbit FKUI, 2002.

4. Dietz WH. Periods of risk in childhood for the develop-ment of adult obesity – what do we need to learn ? JNutr 1997; 127:1884–6.

5. Dietz WH. Health consequences of obesity in youth :childhood predictors of adult disease. Pediatrics 1998;40:518S-25S.

6. Yanovski JA, Yanovski SZ. Recent advances in basic obe-sity research. JAMA 1999; 282:1504–6.

7. Lodeweyckx V. The effect of simple obesity on growthand growth hormone. Horm Res 1993; 40:23-30.

8. Scacchi M, Pincelli AI, Cavagnini F. Growth hormone inobesity. Int J Obes Relat Metab Disord 1999; 23: 260–71.

9. Slyper AH. Childhood obesity, adipose tissue distribu-tion, and the pediatric practitioners. Pediatrics 1998;102:1-9.

10. Alemzadeh R, Lifshitz F. Childhood Obesity. Dalam:Lifshitz F, penyunting. Pediatric endocrinology; edisi ke-3. New York: Marcel Dekker Inc, 1996. h. 753-68.

11. Argente J, Caballo N, Barrios V et al. Multiple endo-crine abnormalities of growth hormon and insulin-like growth hormon factor axis in prepubertal chil-dren with exogenous obesity: effect of short and long-term weight reduction. J Clin Endocrinol Metab1997; 82:2076-83.

12. Gertner JM. Effect of growth hormon on body fat inadults. Horm Res 1993; 40:10-5.

13. Soetjiningsih. Tumbuh-kembang anak. Dalam: RanuhIGNG, penyunting. Tumbuh kembang anak; edisi ke-2. Jakarta : EGC, 1998. h. 1-36.

14. Styne D. Growth. Dalam: Greenspan FS, Strewler GJ,Penyunting. Basic & clinical endocrinology; edisi ke-5.London: Appleton & Lange, 1997. h. 157-91.

15. Aron DC, Findling JW, Tyrell JB. Hypothalamus & pi-tuitary. Dalam: Greenspan FS, Strewler GJ, penyunting.Basic & clinical endocrinology; edisi ke-5. London:Appleton & Lange, 1997. h. 95 –104.

16. Hartman ML, Veldhuis JD, Thorner MO. Normal con-trol of growth hormone secretion. Horm Res 1993;40:37–47.

17. Soetjiningsih. Obesitas pada anak. Dalam: IGN Ranuh,penyunting. Tumbuh kembang anak; edisi ke-2.Jakarta:EGC, 1998. h. 182-202.

18. Epstein LH,Valoski A, Mccurley J. Effect of weight lossby obese children on long-term growth. AJDC 1993;147:1076-80.

19. Katholieke Universiteit Leuven. Investigations on theinteractions between growth hormone and leptin.Didapat dari: URL: http://cwisdb.cc.kuleuven.ac.be/re-search/P/3E00/project3E000156.htm

20. Leptin and the brain. Didapat dari : URL: http://www.bol.ucla.edu/~acgelb/leptinandthebrain.html

21. Cocchi D, Colonna DG, Bagnasco M, Bonacci D,Muller EE. Leptin regulates GH secretion in rat by act-ing on GHRH and somatostanergic functions. JEndocrinol 1999; 162:95-9.

22. Wauters M, Gaal LV. Gender differences in leptin levelsand physiology: a role for leptin in human reproduc-tion. JGSM 1999; 2:46-51.

23. Reinehr T, Andler W. Thyroid hormones before andafter weight loss in obesity. Arch Dis Child 2002;87:320-3.