green building

6
Green Building Sektor bangunan di Indonesia memiliki kontribusi yang cukup besar terutama dalam konsumsi energi, konsumsi air, pemakaian lahan, dan beberapa masalah lainnya yang memiliki potensi berdampak terhadap lingkungan, untuk itulah perlunya menerapkan suatu konsep bangunan hijau (green building). Pada dasarnya green building merupakan salah satu praktek dalam membangun, yang dimulai dari pekerjaan struktur hingga pelaksanaan konstruksi secara keseluruhan. Secara nyata hal tersebut harus diupayakan agar pelaku pembangunan bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sumber daya yang ada seefisien mungkin, dalam satu siklus hidup sebuah bangunan. Jadi tidak hanya bermodal desain saja, tetapi harus direalisasikan dalam proses konstruksi, pemeliharaan bangunan hingga proses renovasi dan dekonstruksi, jika kondisinya perlu dilakukan pada bangunan yang ada. Green building adalah konsep yang menekankan peningkatan efisiensi dalam penggunaan lahan, air, energi, dan bahan material maupun sumber daya lainya. Inti dari konsep green building yang sebenarnya adalah bangunan yang ramah terhadap lingkungan. Paragra f 1 DEFINIS I LUAS (pembuk a) Paragra f 2 DEFINIS I RIIL (isi)

Upload: niam-afandi

Post on 10-Dec-2015

213 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

File ini menjelaskan konsep tentang green building menurut sudut pandang penulis (Niam Afandi Wibowo).

TRANSCRIPT

Page 1: Green Building

Green Building

Sektor bangunan di Indonesia memiliki kontribusi yang cukup besar

terutama dalam konsumsi energi, konsumsi air, pemakaian lahan, dan

beberapa masalah lainnya yang memiliki potensi berdampak terhadap

lingkungan, untuk itulah perlunya menerapkan suatu konsep bangunan hijau

(green building). Pada dasarnya green building merupakan salah satu praktek

dalam membangun, yang dimulai dari pekerjaan struktur hingga pelaksanaan

konstruksi secara keseluruhan. Secara nyata hal tersebut harus diupayakan

agar pelaku pembangunan bertanggung jawab terhadap lingkungan dan

sumber daya yang ada seefisien mungkin, dalam satu siklus hidup sebuah

bangunan. Jadi tidak hanya bermodal desain saja, tetapi harus direalisasikan

dalam proses konstruksi, pemeliharaan bangunan hingga proses renovasi dan

dekonstruksi, jika kondisinya perlu dilakukan pada bangunan yang ada.

Green building adalah konsep yang menekankan peningkatan efisiensi dalam

penggunaan lahan, air, energi, dan bahan material maupun sumber daya

lainya.

Inti dari konsep green building yang sebenarnya adalah bangunan

yang ramah terhadap lingkungan. Bangunan yang mampu mengolah secara

efisien segala jenis bentuk potensi energi yang ada dan mampu menekan

sumbangan polutan ke alam. Bangunan hijau (green building) tidak boleh

dimaknai dengan sekedar bangunan yang di warnai dengan cat warna hijau,

juga tidak hanya bangunan dengan halaman yang luas untuk taman.

Indonesia adalah negara yang sangat kaya dengan energi alamnya.

Mulai dari laut, sungai, panas bumi, angin, sinar matahari semuanya

menyimpan potensi energi yang sangat besar. Maka konsep green building

yang bisa diterapkan juga beragam dan bisa dibangun di mana saja, baik itu di

pantai, dataran rendah bahkan di pegunungan.

Paragraf 1

DEFINISI LUAS

(pembuka)

Paragraf 2

DEFINISI RIIL

(isi)

Paragraf 3

SEBAB AKIBAT

(isi)

Page 2: Green Building

Selain dengan penataan lahan dan taman, bangunan yang bisa

menciptakan energi listrik secara mandiri sudah bisa dikatakan sebagai green

building. Energi listrik itu bisa diperoleh dengan memasang solar sel untuk

mengolah energi potensial dari sinar matahari atau dengan menggunakan

konsep kincir angin untuk merubah energi mekanis menjadi listrik. Green

building juga harus bisa mengolah limbahnya secara mandiri semisal dengan

memasang sumur peresapan untuk membuang limbah rumah tangga yang

berupa air kotor. Itu adalah beberaapa contoh konsep green building untuk

rumah tinggal. Konsep yang lebih luas tentang green building saat ini juga

masih terus berkembang untuk bangunan-bangunan komersial, tak hanya

bangunan 1 atau 2 lantai tetapi bangunan bertingkat pencakar langit juga

sudah banyak yang menerapkan konsep ini.

Jika setiap rumah penduduk disuatu wilayah memiliki solar sel maka

setiap rumah akan mampu memproduksi listrik secara mandiri. Mengingat

kondisi iklim alam indonesia yang sangat menunjang untuk konsep itu maka

keuntungan pasti bisa dimaksimalkan, produksi listrik yang sebagian besar

menggunakan tenaga uap dengan memanfaatkan minyak bumi dapat ditekan

sehingga penghematan besar-besaran bisa dilakukan.

Untuk menciptakan sebuah bangunan yang dapat dikatakan green

sebetulnya tidaklah sulit, semua itu akan berpulang pada komitmen setiap

individu sebagai perencana sebuah bangunan. Karena bisa jadi masing-

masing hanya melihat bahwa untuk mewujudkan green building akan

menelan biaya yang cukup mahal. Namun, jika mau berhitung, dengan

menggunakan konsep green building yang melekat pada bangunanya

sebenarnya akan menjadi lebih murah jika dilihat perspektifnya kedepan. Hal

itu terjadi karena dalam konsep green building pemakaian energi akan jauh

lebih efisien, belum lagi terkait dengan pemakaian materialnya khususnya

untuk bangunan komersial seperti pertokoan, perkantoran, hotel, mall dan

lain-lain.

Paragraf 4

CONTOH

(isi)

Paragraf 5

SEBAB AKIBAT

(isi)

Paragraf 6

SUDUT PANDANG

Biaya

(isi)

Page 3: Green Building

Memang benar pada awal pembangunan dengan konsep green

building akan terasa lebih mahal tapi sekali lagi manfaatnya sangatlah besar.

Ini seperti konsep berwirausaha. Memang pada dasarnya dibutuhkan sebuah

investasi besar untuk penghematan secara permanen dan untuk mendapatkan

keuntungan secara berkesinambungan.

Alasan pemilihan :

Paragraf 1

1. Merupakan paragraf pembuka dengan kalimat utama berada di akhir

paragraf (induktif).

2. Semua kalimat penjelas menjelaskan konsep dasar dan pengertian green

building yang dikaitkan dengan kontribusi sektor pembangunan terhadap

konsumsi kebutuhan yang ada secara umum.

3. Terdapat kata adalah pada kalimat utama yang menunjukan bahwa paragraf

tersebut menerapkan pola pengembangan paragraf definisi. Lebih

spesifiknya adalah “definisi luas”.

Paragraf 2

1. Merupakan paragraf isi dengan kalimat utama berada di awal paragraf

(deduktif).

2. Terdapat kata adalah pada kalimat utama yang menunjukan bahwa paragraf

tersebut menerapkan pola pengembangan paragraf definisi.

3. Penjelasanya merujuk pada kondisi sebenarnya di lapangan maka saya

masukkan ke dalam pola pengembangan paragraf “definisi riil”.

Paragraf 3

1. Merupakan paragraf isi dengan kalimat utama berada di awal paragraf

(deduktif).

2. Pada awal paragraf menunjukan bahwa negara indonesia sangatlah kaya

akan potensi energi alam.

Paragraf 7

ANALOGI

(penutup - kesimpulan)

Page 4: Green Building

3. Pada kalimat penjelas semuanya merujuk pada akibat yang ditimbulkan dari

beragamnya potensi yang ada dan terdapat kata penghubung “maka”

sehingga pola pengembangan paragrafnya adalah “sebab akibat”.

Paragraf 4

1. Merupakan paragraf isi dengan kalimat utama berada di awal paragraf

(deduktif).

2. Terdapat uraian contoh-contoh konsep green building yang bisa diterapkan

maka pola pengembangan paragrafnya adalah “contoh”.

Paragraf 5

1. Merupakan paragraf isi dengan kalimat utama berada di awal paragraf

(deduktif).

2. Kalimat utamanya berisi perumpamaan apabila solar sel diterapkan secara

serentak di suatu wilayah yang besar.

3. Kalimat penjelas semuanya merujuk pada akibat yang ditimbulkan dari

digunakanya solar sel tersebut dan terdapat kata penghubung “maka”

sehingga pola pengembangan paragrafnya adalah “sebab akibat”.

Paragraf 6

1. Merupakan paragraf isi dengan kalimat utama berada di awal paragraf

(deduktif).

2. Kalimat penjelas yang ada berisi tentang keraguan untuk menggunakan

konsep green building setelah ditinjau dari segi biaya pembangunanya.

Terlihat sekali disana menggunakan pola pengembangan “sudut pandang”

terhadap biaya.

Paragraf 7

1. Merupakan paragraf penutup dengan kalimat utama berada di awal paragraf

(deduktif).

2. Kalimat penjelas membandingkan kesamaan sifat investasi green building

dengan investasi berwirausaha maka sudah jelas terdapat perbandingan sifat,

pola pengembanganya adalah “analogi”.