green buildig.docx

8
 “Green Buildig” Bangunan Ramah Lingkungan syaratkan Efisiensi Konsep green building atau bangunan ramah lingkungan didorong menjadi tren dunia bag i pen gemban gan pr ope rti saa t ini. Bangunan ramah lingkungan ini punya kontribusi menahan laju pemanasan global dengan membenahi iklim mikro. “Poin terbesar dalam konsep ini adalah penghematan air dan ener gi serta pen ggu naan ene rgi ter barukan,” kata Rana Y usuf Nasir dari Ikatan hli !isika Bangunan Indonesia "I!#I$, sebagai salah satu pembi%ara dalam diskusi panel “P emanasan &lob al' pa yang (apa t (ila kuk an (unia Pr oper ti)”, *umat "+-$ di  *akarta. /enurut Rana, di Indonesia akses energi terbarukan masih lemah. 0uplai energi listrik untuk properti hanya mengandalkan P1 Perusa haan 2istrik Negara "P2N$ yang belum menggunakan sumber energi terbarukan. (i me rik a 0er ika t, lanjut Rana, ber bag ai per usa haa n pen yup lai ene rgi lis tri k dengan berbagai pi li han bahan ba kar, termasuk bahan baka r terbar uk an. Pengembang yang memilih energi listrik dari sumber terbarukan akan memperoleh poin terbesar dalam konsep green building. (Konsep bagaimana bangunan yang ramah lingkungan itu yang sebenarnya) Pembi%ar a dala m disk usi pane l ters ebut di antar anya Y andi ndr i Yatmo "Ika tan rsitek Indonesi a'*akar ta$, /eik o 3andoyo "(e4an Pimpina n (aerah Real 5sta t

Upload: deathdy666

Post on 04-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Green Buildig.docx

7/21/2019 Green Buildig.docx

http://slidepdf.com/reader/full/green-buildigdocx 1/8

“Green Buildig”

Bangunan Ramah Lingkungan syaratkan Efisiensi

Konsep green building atau bangunan ramah lingkungan didorong menjadi tren

dunia bagi pengembangan properti saat ini. Bangunan  ramah  lingkungan  ini

punya kontribusi menahan laju pemanasan global dengan membenahi iklim mikro.

“Poin terbesar dalam konsep ini adalah penghematan air dan energi serta

penggunaan energi terbarukan,” kata Rana Yusuf Nasir dari Ikatan hli !isika

Bangunan  Indonesia "I!#I$, sebagai salah satu pembi%ara dalam diskusi panel

“Pemanasan &lobal'pa yang (apat (ilakukan (unia Properti)”, *umat "+-$ di

 *akarta.

/enurut Rana, di Indonesia akses energi terbarukan masih lemah. 0uplai energilistrik untuk properti hanya mengandalkan P1 Perusahaan 2istrik Negara "P2N$ yang

belum menggunakan sumber energi terbarukan.

(i merika 0erikat, lanjut Rana, berbagai perusahaan penyuplai energi listrik

dengan berbagai pilihan bahan bakar, termasuk bahan bakar terbarukan.

Pengembang yang memilih energi listrik dari sumber terbarukan akan memperoleh

poin terbesar dalam konsep green building.

(Konsep bagaimana bangunan yang ramah lingkungan itu yang sebenarnya)

Pembi%ara dalam diskusi panel tersebut di antaranya Yandi ndri Yatmo "Ikatan

rsitek Indonesia'*akarta$, /eiko 3andoyo "(e4an Pimpinan (aerah Real 5stat

Page 2: Green Buildig.docx

7/21/2019 Green Buildig.docx

http://slidepdf.com/reader/full/green-buildigdocx 2/8

Indonesia'*akarta$, 0imon /olenberg "(ire%tor 1ourism, Real 5state and

6onstru%tion sia Region$, dan 0tephanus ( 0atriyo "sosiasi /anajemen Properti

Indonesia$.

(i banyak negara, bagi /eiko, penerapan konsep green building terbukti

menambah nilai jual. Namun, di Indonesia masih butuh proses edukasi panjang. (iIndonesia bahkan mun%ul keran%uan bah4a bangunan  ramah  lingkungan  itu

mahal, sulit, dan tidak feasible se%ara bisnis.

(Gedung EDITT, bangunan ramah lingkungan di Singapura yang cukup mahal biaya

 pembuatannya)

“Para pengelola gedung sebagai pengguna energi %ukup besar kini memiliki

tanggung ja4ab mengurangi pemanasan global dengan %ara'%ara menghemat

energi, air, bahan bakar, dan sebagainya,” kata 0atriyo. Kegiatan diskusi panel yang

difasilitasi P1 6olliers International Indonesia dan P1 6is%o 0ystem Indonesia itu

sekaligus untuk mengenalkan a%uan green building melalui konsep 2eadership in5nergy and 5n7irontmental (esign "255($.

/enurut Rana, penerapan konsep 255( pada hakikatnya sebagai upaya pemberian

penghargaan atas karya properti ramah lingkungan atau yang memegang konsep

green building. Konsep 255( memperkenalkan 8 poin penilaian yang memiliki

peringkat terserti9kasi, sil7er, gold, dan platinum.

Page 3: Green Buildig.docx

7/21/2019 Green Buildig.docx

http://slidepdf.com/reader/full/green-buildigdocx 3/8

Efsiensi

(Salah satu contoh gerakan penghijauan, masih dirasa kurang esien)

/enurut Rana, yang juga menjadi Ketua 3impunan hli 1ata :dara dan Refrigerasi

tersebut, penerapan 255( untuk pembangunan properti juga mensyaratkan se%ara

mutlak beberapa hal, seperti e9siensi penggunaan air, penggunaan energi se%ara

minimum, atau upaya perlindungan lapisan o;on.

0ementara itu, menurut Rana, pemilik atau pembangun properti di Indonesia hingga

sekarang belum ada yang memiliki serti9kasi 255(. #eberapa negara, seperti India,

6hina, (ubai, dan <ietnam, juga sudah %ukup banyak menerapkan konsep 255(.0erti9kasi 255( pada a4alnya dirumuskan &reen #uilding 6oun%il merika 0erikat.

Page 4: Green Buildig.docx

7/21/2019 Green Buildig.docx

http://slidepdf.com/reader/full/green-buildigdocx 4/8

(!ontoh bangunan ramah lingkungan lainnya)

/enurut Yandi, dunia pendidikan dan profesi arsitektur selama ini %enderung

melihat arsitektur sebagai bangunan yang berdiri sendiri. “Kita perlu memperluas

pengertian tentang arsitektur ini. 1olok ukur green building membuka kesempatan

untuk menempatkan bangunan  dalam jaringan yang lebih luas, terkait aspek'

aspek iklim, sumber daya alam, sosial, dan budaya,” kata Yandi ndri Yatmo.

/enurut dia, “Pendidikan berperan penting dalam pemahaman tentang

sustainability.” Isu utama menyangkut bangunan ramah lingkungan, kata Yandi,

di antaranya adalah membangun hanya yang diperlukan dan tidak menggunakan

lebih dari yang diperlukan, menganut prinsip keterkaitan, serta memandang profesi

arsitek sebagai “pengurus bumi” "ste4ard of the earth$.

Page 5: Green Buildig.docx

7/21/2019 Green Buildig.docx

http://slidepdf.com/reader/full/green-buildigdocx 5/8

(Solar De"hou, bangunan yang menggunakan energi matahari untuk sistem

 pencahayaannya)

0trategi desain yang dapat diterapkan antara lain, tambah Yandi, pemanfaatan

material berkelanjutan, keterkaitan dengan ekologi lokal, keterkaitan antara transit

dan tempat tinggal, rekreasi dan bekerja, serta e9siensi penggunaan air,penanganan limbah, dan mengedepankan kondisi lokal baik se%ara 9sik maupun

se%ara sosial.

Mengapa Penghijauan itu Penting?

Pertanyaan ini pastinya ada dibenak kita, kenapa penghijauan itu penting.

0ebenarnya alasan itu sungguh banyak dan tak mungkin dijelaskan satu'persatu

se%ara rin%i. Namun, berhubung kita lagi membahas bangunan ramah lingkungan,

akan saya jabarkan mengapa penghijaun itu penting bagi bangunan dan manusia

didalamnya.

da beberapa alasan mengapa #angunan Ramah 2ingkungan sangat penting.

=. &reen #uilding menghemat energi. 3al ini dipengaruhi oleh desain bangunan,

7entilasi udara, penggunaan solar panel.

+. Penggunaan air yang lebih hemat. 0eluruh sistem yang menggunakan air,

terutama pada toilet, didesain menghemat penggunaan air, seperti >ush

pada toilet, teknologi 4ater sense pada dish 4ashers, dan masih banyak lagi.

?. &reen #uilding menyehatkan untuk manusia. 3al ini dipengaruhi oleh tingkat

kelembaban udara, 7entilasi yang sangat memadai, dan 9ltrasi udara.

. &reen #uilding mengurangi sampah - limbah yang ditimbulkan manusia. 3al

ini dikarenakan, hampir seluruh bahan bangunan yang digunakan berasal

dari daur ulang yang dimana ini memenuhi konsep penyelamatan lingkungan

yang sangat sederhana, yaitu Redu%e, Reuse, dan Re%y%le.

8. &reen #uilding berperan mengurangi emisi karbon. (ari poin'poin ke'

diatas, semuanya berperan dalam mengurangi emisi karbon yang dibuang.

0ebagai %ontoh, ka%a pada kaseluruhan bangunan, dan penggunaan solar

panel, se%ara otomatis mengurangi tingkat penggunaan listrik yang

dihasilkan pembangkit tenaga listrik yang membutuhkan begitu banyak

bahan bakar, dan menghasilkan polusi udara.

Page 6: Green Buildig.docx

7/21/2019 Green Buildig.docx

http://slidepdf.com/reader/full/green-buildigdocx 6/8

Apa Itu Bangunan Ramah Lingkungan?

Konsep green building atau bangunan ramah lingkungan didorong menjadi gaya

dunia bagi pengembangan properti saat ini, karena bangunan ramah lingkungan inimemiliki kontribusi dapat menahan laju pemanasan global dengan membenahi iklim

mikro.

!akta akibat pemanasan global menyebabkan terus berkembangnya produk industri

dalam dunia arsitektur dan bahan bangunan saat ini. Green building adalah suatu

praktek membuat struktur dan menggunakan proses yang bertanggung ja4ab

terhadap lingkungan dan sumber daya yang see9sien mungkin di seluruh siklus

hidup suatu bangunan, dari saat mendesain, melakukan konstruksi, membangun,

memelihara bangunan, melakukan reno7asi dan dekonstruksi bangunan. Konsep

green building sendiri menekankan peningkatan e9siensi dalam penggunaan air,

energi, dan material bangunan.

Green building dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan dampak bangunan

baru terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. 0ebagai %ontoh, memanfaatkan

sinar matahari melalui teknik tenaga surya atau menggunakan tanaman dan pohon'

pohon ke%il sebagai atap bangunan sehingga terlihat hijau.

(esain green building  akan memperhatikan banyaknya ruang terbuka untuk

memaksimalkan sirkulasi udara dan %ahaya alami, sedikit mungkin menggunakan

penerangan lampu dan 6 pada siang hari. 0elain itu, akan diperhatikan juga bah4a

bangunan tersebut hemat energi, membatasi lahan terbangun, sederhana, memilikimutu yang baik, e9siensi material serta material yang digunakan ramah lingkungan.

Ran%angan umum saat ini adalah atap'atap bangunan dikembangkan menjadi

taman atap yang memiliki nilai ekologis tinggi, yaiktu mengurangi suhu udara dan

pen%emaran serta menambah ruang hijau.

Penggunaan material bahan bangunan yang tepat juga berperan besar dalam

menghasilkan bangunan berkualitas yang ramah lingkungan. #eberapa produsen

Page 7: Green Buildig.docx

7/21/2019 Green Buildig.docx

http://slidepdf.com/reader/full/green-buildigdocx 7/8

bahan bangunan telah membuat produk dengan ino7asi baru yang meminimalkan

terjadinya kontaminasi lingkungan, mengurangi pemakaian sumber daya alam yang

tak terbarukan, dan menghemat penggunaan energi se%ara keseluruhan.

Kesimpulannya adalah, konsep green building  yang dikembangkan saat ini akan

menjaga lingkungan tetap hijau, selaras, dan harmonis dengan mereka yang tinggal

di dalamnya.

Pendekatan Umum Untuk Merancang Green Building

0alah satu pendekatan umum yang dapat digunakan untuk meran%ang green

building  adalah sebagai berikut@

2angkah pertama@ #To Kno$ %here &ou 're 

2angkah pertama adalah mengenali lokasi tempat nda tinggal. 2angkah ini

mempertanyakan bagaimana kualitas lingkungan hidup di sekitar nda dan

bagaimana kemungkinan tingkat kualitas hidup yang akan dapat di%apai.

2angkah kedua@ #Si"e Does atter

#erla4anan dengan pandangan umum bah4a semakin besar ruangan semakin baik

bagi penggunanya, terutama pada bangunan rumah tinggal, pada pendekatan

green building tidak selalu demikian. Ruangan yang lebih besar tidak lebih baik,

karena makin ke%il bangunan maka akan makin lebih baik kontrol aspek lingkungan

terhadap bangunan tersebut.

Page 8: Green Buildig.docx

7/21/2019 Green Buildig.docx

http://slidepdf.com/reader/full/green-buildigdocx 8/8

2angkah ketiga@ #ake Sure &oursel* 

2angkah ketiga adalah menyadari dan meyakinkan diri kita sendiri bah4a kita

memang ingin membangun bangunan yang ramah lingkungan. Kesadaran ini

menjadi salah satu faktor penting karena akan membantu kita fokus pada usahaperan%angan yang realistis, dalam artian melakukan penghematan energi dan

perlindungan terhadap berbagai sumber alam yang akan dipakai.

2angkah keempat@ #+earn The 'lternatie %ay 

2angkah keempat lebih banyak bersifat teknis, yaitu mempelajari alternatif metode

membangun dan menggunakan material yang tepat guna serta ramah lingkungan.

"0umber @ regar;4orld.4ordpress$