gravitasi pada peluncuran satelit buatan ruang angkasa

Upload: ridho-fahmi

Post on 08-Mar-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

menjelaskan bagaimana hukum gravitasi pada peluncuran satelit buatan

TRANSCRIPT

  • GRAVITASI

    PADA PELUNCURAN SATELIT BUATAN

    Makalah mata kuliah Fisika Dasar 1 yang di bimbing oleh:

    Rianita puspasari, ST.

    DI SUSUN OLEH :

    FAHMI RIDHO

    Npm.1510631140049

    PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

    FAKULTAS TEKNIK

    UNIVERSITAS NEGERI

    SINGAPERBANGSA KARAWANG

    2015/2016

  • 1

    FAHMI RIDHO

    TEKNIK INDUSTRI B

    ABSTRAK

    Gravitasi merupakan tarik

    menarik yang terjadi pada semua

    partikel benda yang mempunyai

    massa . maka ketika kita

    mempelajari gravitas,i sangat erat

    kaitannya dengan materi energi

    potensial (ep),berat benda (w),dan

    serta percepatan gravitasi bumi.

    Gravitasi yang terjadi dari

    satu tempat ke tempat lain akan

    berbeda tergantung pada ketinggian

    tempat tersebut.Tempat yang

    memiliki ketinggian lebih rendah

    memiliki gaya gravitasi yang lebih

    besar. Dan pada tempat yang tinggi

    memiliki gaya gravitasi yang lebih

    kecil.

    Sebagaimana kita ketahui

    bumi memiliki satelit alami yaitu

    bulan,namun semakin canggihnya

    teknologi manusia pun membuat

    satelit buatan untuk memantau

    kondisi di Bumi.

    ABSTRACT

    Gravity is an attractive force

    that occurs in all particles have mass

    objects. then when we study the

    gravity, is associated with material

    of potensial energi (ep) . weight(w),

    and then acceleration of earth

    gravity.

    Gravity occurs from one

    place to another will be different

    depending on the altitude of the

    place. The place has a lower height

    have a bigger gravitational force.

    And in a high has a smaller

    gravitational force.

    As we know the earth has a

    natural satellite of the month, but its

    more intense human technology also

    makes artificial satellites to monitor

    conditions on Earth.

  • 2

    KATA PENGANTAR

    Bismillahirrahmanirrahim, Puji syukur kita curah limpahkan kehadirat

    tuhan yang maha Esa , atas berkat rahmat dan karunia-Nya makalah tentang

    GRAVITASI PADA PELUNCURAN SATELIT BUATAN ini dapat

    terselesaikan dengan sebaik mungkin yang bertujuan untuk memenuhi tugas fisika

    dasar I.

    Makalah ini tidak akan mungkin berhasil di buat tanpa adanya bantuan

    dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima

    kasih kepada :

    1.Tuhan YME

    2.Rianita puspasari ST, selaku pemberi tugas dan sebagai dosen fisika dasar 1

    3.Rekan-rekan Kelas B

    4.Serta pihak-pihak yang memfasilitasi internet.

    Penulis sadar dalam makalah ini pasti masih banyak memiliki kekurangan

    kekurangan baik dalam segi penulisan maupun isi materi di dalamnya , namun

    penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikannya dalam

    waktu yang sangat terbatas ini ,maka dari itu saya selaku penulis sangat

    membutuhkan kritik dan sarannya mengenai kekurangan dalam makalah ini yang

    bertujuan untuk bahan introfeksi serta evaluasi bagi penulis guna terbuatnya

    makalah yang lebih baik di kemudian hari.

    Semoga dengan dibuatnya makalah yang penulis susun ini dapat

    bermanfaat untuk kehidupan sehari hari khusus nya untuk penulis sendiri umum

    nya untuk pembaca

    Karawang, 6 januari 2016.

    FAHMI RIDHO

    Npm.1510631140049

  • 3

    DAFTAR ISI

    ABSTRAK...............................................................................................................I

    KATA PENGANTAR...........................................................................................II

    DAFTAR ISI........................................................................................................III

    DAFTAR TABEL DAN GAMBAR.................................................................. IV

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latarbelakang.........................................................................................5

    1.2 Rumusan masalah ..................................................................................6

    1.3 Tujuan ...................................................................................................6

    BAB II LANDASAN TEORI

    2.1 Hukum gravitasi newton........................................................................7

    2.2 Kuat medan gravitasi..............................................................................7

    2.3 kelajuan benda untuk mengorbit planet.................................................9

    2.4 Hukum kekekalan energi dalam medan gravitasi................................10

    2.5 Energi potensial gravitasi.....................................................................10

    2.6 Hukum kepler.......................................................................................11

    BAB III PEMBAHASAN

    3.1 Priinsip kerja satelit buatan ...........................................................14

    3.2 Rotasi satelit buatan.......................................................................15

    3.3 Ketinggian satelit...........................................................................16

    3.4 Kontrol satelit.................................................................................17

    BAB IV PENUTUP

    4.1 saran...............................................................................................18

    4.2 kesimpulan.....................................................................................18

    DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19

  • 4

    DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

    Gambar 2.1 ............................................................................................................7

    Gambar 2.2 ............................................................................................................9

    Gambar 2.3 ............................................................................................................11

    Gambar 2.4 ............................................................................................................12

    Gambar 3.1 ............................................................................................................14

    Gambar 3.2 ............................................................................................................16

    Gambar 3.3. ...........................................................................................................17

    Tabel 2.1.................................................................................................................12

  • 5

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar belakang

    Ilmu Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan

    penemuan dan pemahaman mendasar hukum-hukum yang menggerakan

    materi,energi,ruang dan waktu . Fisika juga merupakan ilmu pasti atau ilmu

    sains yang dapat mengungkapkan fenomena-fenomena yang terjadi di

    kehidupan seharihari.Ada begitu banyak teori yang begitu mendalam. Salah

    satu nya ialah Gravitasi .

    Gravitasi tidak hanya terjadi di bumi saja melainkan di alam semesta pun

    memiliki gaya gravitasi yang berbeda beda seperti halnya planet mengorbit

    matahari , satelit mengorbit planet dan sebagainya.

    Bumi kita memiliki satelit alami yaitu bulan , seiring berkembangnya

    teknologi manusia menciptakan satelit buatan. Satelit ini sangat berguna

    terutuma bagi kelangsungan dan perkembangan makhluk di bumi , seperti

    memantau kondisi suatu wilayah pemancar sinyal atau untuk kepentingan

    tertentu.

    Namun tidak semua orang tau mengapa satelit dapat berada di atas

    permukaan bumi tanpa terjatuh ke bawah , satelit dapat berada disana

    tentunya ada hukum dan teori gravitasi yang menjadi landasannya .

    Dalam makalah ini akan ada pembahasan dari mulai peluncuran hingga

    mengapa bisa berada tetap di atas permukaan bumi , sehingga pembaca

    mengetahui hal dasar tersebut sehingga membuat ketertarikan yang berlanjut

    dalam mempelajari gravitasi hingga suatu saat akan berguna bagi negara dan

    bangsa khusususnya untuk Negara Indoensia.

  • 6

    1.2 Rumusan Masalah

    a. penjelasan serta penguraian teori gravitasi

    b. pengaplikasian konsep gravitasi ada dalam satelit buatan

    c. bagaimana satelit buatan selama ini dapat tetap di atas mengelilingi bumi.

    1.3 Tujuan

    a.memenuhi tugas fisika dasar I

    b.memahami teori gravitasi serta rumus rumus di dalamnya

    c.mengetahui cara kerja gravitasi dalam peluncuran satelit

    1.4 Manfaat

    a.bagi penulis

    Melalui penilsan makalah ini, selain untuk menyelesaikan tugas akhir

    secara tidak langsung jugs penulis mengerti dan memahami cara pembuktian

    gravitasi bumi yang sering terjadi pada umumnya.

    b.bagi pendidikan

    Dengan makalah ini para pembaca dapat memahami gravitasi serta

    rumus hitungan di dalamnya sehingga daapat mengetahui dan menyadari

    adanya gaya gravitasi di sekitar kita dalam kehidupan sehari hari

  • 7

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    2.1 Hukum gravitasi Newton

    Newton mengungkapkan bahwa Semua benda yang berada di alam

    semesta akan menarik benda lain dengan gaya yang sebanding dengan massa

    benda benda tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak diantara

    benda-benda tersebut. Pernyataan tersebut kemudian dikenal dengan hukum

    Gravitasi Newton atau hukum gravitasi universal.

    Rumus hukum gravitasi Newton

    Dari pernyataan Newton tentang hukum gravitasi dapat di simpulkan :

    Dalam rumus gravitasi Newton

    F=G m1 m2/r2

    Dimana :

    F = Gaya gravitasi newton

    G = Tetapan gaya gravitasi Newton (6.67 x 10-11 kg-1 s-2)

    m1 = massa benda 1 (kg)

    m1 = massa benda 1 (kg)

    r = Jarak antara kedua benda

    2.2 Kuat medan gravitasi

    Medan gravitasi didefinisikan sebagai daerah yang masih mendapat

    pengaruh gaya gravitasi. Jika kita meletakkan dua buah benda bermassa m dan

    M, maka benda bermassa m akan ditarik oleh benda bermassa M, begitupun

    sebaliknya. Maka dapat disimpulkan bahwa

    medan gravitasi merupakan ruang di sekitar

    dua benda bermassa yang mengalami gaya

    tarik antar keduanya atau gaya garavitasi.

    Medan gravitasi merupakan medan vektor,

    artinya medan gravitasi selalu berubah baik

    arah maupun besarnya pada setiap titik

    yang berbeda. Kita dapat menggambarkan GAMBAR 2.1

    medan gravitasi

  • 8

    medan gravitasi dengan menggunakan anak panah yang dapat menampilkan

    arah dan besarnya gaya gravitasi. Pada gambar. digunakan diagram garis-garis

    medan atau garis-garis gaya untuk menyatakan kuat medan gravitasi Bumi.

    Garis-garis medan ini menunjukkan bahwa kuat medan gravitasi akan

    semakin besar jika mendekati pusat Bumi dan semakin kecil jika menjauhi

    pusat Bumi. Hal ini terlihat dari kerapatan garis-garis medan yang menuju

    pusat Bumi, semakin jauh dari pusat Bumi garis-garis medan itu semakin

    renggang.

    Besaran yang mewakili medan gravitasi adalah kuat medan gravitasi atau

    sering juga disebut percepatan gravitasi yang didefinisikan sebagai gaya

    gravitasi per satuan massa.

    dengan F adalah gaya gravitasi, m adalah massa benda, dan g adalah kuat

    medan gravitasi.

    Jika kita akan mengukur gaya gravitasi yang dikerjakan oleh suatu benda

    diam bermassa M pada benda bermassa m yang bergerak ke berbagai titik

    dalam medan gravitasi, maka gaya gravitasinya dinyatakna oleh persamaan

    Masukkan F ke dalam persamaan , maka kita peroleh persamaan untuk

    menghitung kuat medan gravitasi oleh massa sumber M pada berbagai titik

    di dalam medan, yaitu:

    dengan M = massa sumber dan r = jarak titik ke pusat massa M.

    Kuat medan garavitasi atau percepatan gravitasi tidak seragam di setiap

    permukaan Bumi. Dalam persamaan diatas terlihat bahwa kuat medan gravitasi

    berbanding terbalik dengan kuadrat jarak benda ke pusat benda lainnya.

    Permukaan Bumi yang tidak tepat berbentuk bola membuat jarak dari

    permukaan ke pusat bumi berbeda pada setiap titiknya. Hal ini lah yang

    mnyebabkan percepatan gravitasi itu berbeda-beda di setiap tempat. Bagian

  • 9

    Bumi yang memiliki percepatan gravitasi paling besar adalah daerah kutub

    karena jari-jarinya yang paling dekat dengan pusat Bumi, sedangkan yang

    memiliki percepatan gravitasi peling kecil adalah daerah khatulistiwa karena

    jari-jarinya jauh dari pusat Bumi.

    2.3 Kelajuan benda untuk mengorbit planet

    Jika suatu benda dilemparkan secara horizontal di permukaan Bumi, maka

    benda itu akan jatuh kembali ke permukaan Bumi setelah menempuh lintasan

    yang membentuk parabola. Akan tetapi, jika kelajuan dari benda yang

    dilemparkan itu diperbesar, maka bisa saja benda itu akan menempuh lintasan

    yang mengikuti kelengkungan permukaan Bumi. Jika hambatan udara

    diabaikan maka benda itu akan mengorbit Bumi dan tidak akan pernah jatuh

    ke permukaan Bumi.

    Kita tahu, bahwa Bumi kita

    memiliki satelit yang

    mengorbitnya.misalkan ada sebuah

    satelit berkealjuan v yang mengorbit

    Bumi berlawanan arah dengan jarum

    jam. Untuk tempat-tempat yang

    dekat dengan permukaan Bumi kita

    anggap bahwa jari-jari orbit

    r mendekati jari-jari Bumi R. Kita juga telah mengetahui bahwa satelit yang

    mengorbit Bumi pada lintasannya ditarik oleh Bumi dengan gaya gravitasi,

    maka:

    Gaya gravitasi inilah yang berperan sebagai gaya senripetal

    sehingga satelit dapat mengorbit Bumi. Jadi,

    Gambar 2.2

    skema laju satelit

  • 10

    Percepatan gravitasi tempat-tempat yang dekat dengan permukaan planet

    dapat dinyatakan sebagai:

    ika persamaan (E.2) disubtitusi ke persamaan (E.1) maka diperoleh:

    Dengan g adalah percepatan gravitasi dengan permukaan planet dan R adalah

    jari-jari planet.

    2.4 Hukum kekekalan energi medan gravitasi

    Dalam medan gravitasi berlaku juga hukum kekekalan energi

    mekanik.Jika pada keadaan awal sebuah benda bermassa m yang berada pada

    jarak dari pusat Bumi memiliki kelajuan dan pada keadaan terakhir

    benda itu berjarak dari pusat Bumi memiliki kelajuan , maka diperoleh;

    Hukum kekekalan energi ini dapat digunkan untuk menentukan kecepatan

    lepas (escape velocity) suatu benda. Escape velocity adalah kecepatan

    minimum suatu benda untuk melepaskan diri dari pengaruh gaya gravitasi.

    2.5 Energi potensial ggravitasi

    Secara umum, benda bermassa m yang treletak pada jarak r dari pusat

    Bumi kan memiliki energi potensial sebesar

    Tanda negatif menyatakan bahwa untuk memindahkan benda bermassa m dari

    titik yang berjarak r terhadap pusat massa ke titik yang jauh sekali (angkasa

    luar) terhadap pusat massa diperlukan usaha (energi).

    Secara umum, usaha yang diperlukan untuk memindahkan benda dari jarak

    terhadap pusat massa ke jarak terhadap pusat massa adalah:

  • 11

    Jika bertanda positif maka berarti kita harus melakukan usaha pada

    benda dan sevaliknya, jika bertanda negatif berarti benda yang

    melakukan usaha.

    2.6 Hukum kepler

    Setelah kita mempelajari Hukum Newton tentang Gravitasi yang

    berlaku umum untuk semua benda termasuk semua planet dalam sistem tata

    surya, tentu kita berpikir bahwa planet-panet dalam tata surya yang

    mengorbit Matahari tidak bergerak secara sembarang terhadap yang lainnya.

    Kita tahu bahwa Bulan mengorbit Bumi karena terjadi interaksi antara

    Bulan dan Bumi dan interaksi itu berupa gaya tarik antara keduanya atau

    gaya gravitasi. Tentu hal ini pun akan berlaku sama pada gerak planet dalam

    mengorbit Matahari. Planet-planet yang mengorbit Matahari diatarik oleh

    gaya gravitasi yang sangat besar yang dimiliki Matahari. Begitu pula planet-

    planet yang juga menggunakan gaya gravitasinya untuk menarik Matahari.

    Hal itulah yang meneybabkan palnet-planet dalam tata surya dapat

    mengorbit Matahari dengan lintasannya masing-masing tanpa mengganggu

    lintasan planet lainnya.

    Lebih dari setengah abad sebelum Newton mengumumkan ketiga

    hukumnya tentang gerak dan hukum gravitasinya, seorang ahli astronomi

    berkebangsaan Jerman Johannes Kepler (1571-1630) mengemukankan

    beberapa tulisannya yang berisi mengenai gerak planet dalam sisitem tata

    surya. Dalam tulisannya itu terdapat tiga hukum Kepler tentang gerak planet

    dalam tata surya, yaitu:

    1. Hukum Pertama Kepler, yang

    menyatakan lintasan setiap planet

    mengelilingi Matahari merupakan sebuah

    elips dengan Matahari terletak pada salah

    satu fokusnya.

    Gambar 2.3

    lintasan planet

  • 12

    2. Hukum Kedua Kepler, yang

    menyatakan setiap planet bergerak

    sedemikian sehingga suatu garis

    khayal yang ditarik dari Matahari ke

    planet tersebut mencakup daerah

    dengan luas yang sama dalam waktu yang

    sama.

    3. Hukum Ketiga Kepler, yang menyatakan perbandingan kuadrat

    periode dari dua planet sembarang yang mengorbit Matahari sama

    dengan perbandingan pangkat tiga jarak rata-rata planet tersebut dari

    Matahari. Secara matematis, Hukum Ketiga Kepler dinyatakan

    dengan persamaan

    Dari persamaann ini, berarti untuk setiap planet dalam tata surya

    akan memiliki perbandingan yang sama.

    Planet

    Jarak rata-rata

    dari Matahari,

    r

    Periode, T

    (tahun Bumi)

    Mercury 57,9 0,241

    Venus 108,2 0,615

    Bumi 149,6 1,0

    Mars 227,9 1,88

    Jupiter 778,3 11,86

    Saturnus 1427 29,5

    Uranus 2870 84,0

    Neptunus 4497 165

    Tabel 2.1

    Gambar 2.4

    garis khayal

  • 13

    Newton bisa menunjukkan bahwa Hukum Kepler dapat

    diturunkan secara matematis dari hukum gravitasi universal dan

    hukum-hukum gerak. Hukum Kepler ketiga adalah yang paling mudah

    diturunkan. Sekarang kita akan menganggap bahwa orbit planet-planet

    mengelilingi Matahari itu membentuk lintasan yang melingkar menurut

    Hukum II Newton tentang gerak,

    Disini adalah massa planet, adalah jarak rata-ratanya dari

    Matahari, merupakan laju rata-rata planet mengorbit Matahari, dan

    adalah massa Matahari. Sekarang periode , dari planet adalah

    waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu orbit, jarak yang sama

    dengan , keliling lingkaran. Maka:

  • 14

    BAB III

    PEMBAHASAN

    3.1 prinsip kerja satelit buatan

    Gaya gravitasi mampu menarik benda seperti satelit buatan jatuh

    ke bumi. Namun ilmuwan dapat membuat satelit tersebut dapat bertahan di

    atas dengan menyeimbangkan gaya tarik menarik dan gaya sentripugal.

    Serta dengan kecepatan orbit satelit yang sangat cepat.

    Pada mulanya, Roket harus terbang pada ketinggian 100 hingga

    200 kilometer di atas bumi untuk sampai ke ruang angkasa. Setelah di

    ketinggian orbit yang telah ditentukan, roket mulai menuju ke samping

    dengan kecepatan hingga 18.000 mil per jam. Menurut Jonathan McDowell,

    astronom dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics di Cambridge,

    Massachusetts.

    Agar satelit buatan dapat tetap pada lintasannya, maka satelit

    tersebut harus memiliki gaya-gaya seperti yang dimiliki bulan.

    Perbedaannya gaya tarik bumi yang menarik satelit buatan lebih besar

    daripada yang menarik bulan, karena letak satelit itu lebih dekat ke bumi

    dari pada ke bulan.

    Gambar 3.1 satelit buatan

  • 15

    Untuk mendapatkan keseimbangan, antara gaya tarik bumi dan

    gaya gerak menjauh itu, satelit buatan harus bergerak lebih cepat daripada

    bulan. Jika satelit bergerak terlalu lambat, maka satelit itu akan jatuh

    kembali ke bumi. Sebaliknya, jika terlalu cepat, maka satelit itu akan

    terlepas dari gaya tarik bumi. Keseimbangan antara kedua gaya itu dapat

    dicapai jika kecepatan satelit itu sekitar 40.000 km/jam. Pada kecepatan itu,

    satelit akan tetap beredar mengelilingi bumi. Sesuai persamaan berikut ini:

    Vsatelit = gM/R , dengan:

    V = kecapatan satelit mengililingi bumi

    g = medan gravitasi bumi senilai g = GMm/R*2

    M = massa bumi

    R = radius bumi

    Jika Gaya tarik menarik sama dengan gaya sentripugal F12 = Fgs ,

    maka satelit mampu bertahan diangkasa tanpa harus terjatuh ke bumi akibat

    tarikan bumi yang lebih kuat. Sesuai dengan persamaan berikut ini:

    F12 = k m1.m2/(R+h)*2 , dimana:

    F12 = gaya tarik menarik antara bumi dan satelit

    k = konstanta Gauss (0,01720209895)

    m1 = massa bumi

    m2 = massa satelit

    R = radius bumi

    h = ketinggian satelit diatas permukaan bumi

    3.2 Rotasi satelit

    Supaya satelit dapat berputar terus pada orbitnya tanpa jatuh ke

    bumi, maka harus ada satu gaya lain yang bekerja pada satelit, sehingga

    terjadi keseimbangan antara gaya tarik menarik F12 yang disebut sebagai

    gaya sentrifugal yang besarnya adalah :

    Fgs = m2.v2/(R+h)

    Fgs = Gaya sentripugal (gaya yang mengarah keluar lintasan)

    m2 = massa satelit

    v2 = kecepatan satelit

  • 16

    R = radius bumi

    h = ketinggian satelit dari permukaann bumi

    Salah satu alasan terjatuhnya satelit buatan, karena bahan bakar

    yang habis dan komponen yang kurang baik sehingga dalam beberapa

    minggu menjadi sampah angkasa atau jatuh ke bumi. Atau karena

    ketinggian yang dicapai saat meluncur tidak tepat, menurut McDowell

    berada dikisaran ketinggan 2000 km dari permukaan bumi. Hal ini membuat

    gesekan atmosfer bumi dnegan satelit dapat mempengaruhi keseimbangan

    satelit

    3.3 Ketinggian satelit

    Orbit Geostasioner adalah orbit geosinkron yang berada tepat di

    atas ekuator Bumi (0 lintang), dengan eksentrisitas orbital sama dengan

    nol. Dari permukaan Bumi, objek yang berada di orbit geostasioner akan

    tampak diam (tidak bergerak) di angkasa karena perioda orbit objek tersebut

    mengelilingi Bumi sama dengan perioda rotasi Bumi. Orbit ini sangat

    diminati oleh operator-operator satelit buatan (termasuk satelit komunikasi

    dan televisi). Karena letaknya konstan pada lintang 0, lokasi satelit hanya

    dibedakan oleh letaknya di bujur Bumi.

    Orbit geostasioner sangat berguna karena ia dapat menyebabkan sebuah

    satelit seolah olah diam terhadap satu titik di permukaan Bumi yang

    Gambar 3.2

    Letak orbit

  • 17

    berputar. Akibatnya, sebuah antena dapat menunjuk pada satu arah tertentu

    dan tetap berhubungan dengan satelit. Satelit mengorbit searah dengan

    rotasi Bumi pada ketinggian sekitar 35.786 km (22.240 statute miles) di atas

    permukaan tanah.

    Selain Orbit Geostasioner tadi masih ada dua orbit lain yang berada

    di ketinggian 200- 1200 km yang di sebut denganOrbit Rendah atau LEO

    ( Low Earth Orbit) dan MEO ( midle earth orbit) letak LEO dan MEO ini

    jauh lebih rendah daripada letak Orbit Geostasioner, di orbit LEO ini satelit

    berputar lebih cepat dari rotasi bumi, untuk itulah satelit yang mengorbit di

    LEO ini tidak bisa bekerja dengan satu satelit saja, sebagai contoh satelit

    GPS yang memiliki 20 buah satelit untuk bisa bekerja, satelit GPS ini

    berputar mengelilingi bumi 8 kali dalam 1 hari, artinya satelit akan terbit

    dan tenggelam dalam 4 jam, itu sebabnya di butuhkan begitu banyak satelit

    untuk bisa bekerja, hal ini berbeda dengan satelit Palapa yang di tempatkan

    di Geo Stasioner yang berotasi bersamaan dengan rotasi bumi, satelit ini

    akan tetap berada di atas kepulauan Indonseia selama mengorbit.

    3.3 Kontrol satelit

    Agar selalu satelite berada di orbitnya maka stasiun pengendali bumi

    bertugas mengendalikan motor roket kecil yang berfungsi untuk mengoreksi

    arah. Tujuannya adalah agar orbit sebisa mungkin tetap berbentuk bundar.

    Bagaimana caranya? Dengan menyalakan roket ketikaorbit berada di posisi

    apogee (titik terjauh dari bumi) dan menyalakan mesin pendorong di arah

    perjalanan, maka perigee (titik terdekat dengan bumi) akan menjauh.

    Gambar 3.3

    Pemancar sinyal

  • 18

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1 saran

    Penulis menyarankan dalam makalah gravitasi peluncuran

    satelit buatan ini sangat cocok untuk di pelajari dan teliti lebih lanjut

    dikarnakan masih banyak teori teori yang belum tercantum dalam makalah

    ini , materi gravitasi ini sangat menyenangkan untuk di pelajari dikarnakan

    mencakup ruang yang sangat luas yaitu ruang angkasa.

    Pastikan mencari referensi dari sumber yang terpercaya.

    4.2 kesimpulan

    Gravitasi aadalah gaya yang disebabkan oleh gaya tarik benda

    menuju pusat benda tersebut.

    satelit buatan selama ini dapat tetap di atas mengelilingi bumi

    tanpa terjatuh karena beberapa faktor mulai dari ketinggian, gaya,

    hingga komponen dari satelit itu sendiri.adanya orbit geostasioner pun

    menjadi salah satu faktor yang membuat satelit buatan manusia tahan

    terhadap sebuah ketinggian yang sangat tinggi di atas bumi, sedangkan

    lama hidupnya satelit sekitar 10 hingga 20 tahun. Saat itupula

    diluncurkan satelit baru yang lebih canggih untuk mengganti satelit lama

    yang mati jadi sampah angkasa.

  • 19

    DAFTAR PUSTAKA

    Buku paket SMA kelas xii ipa/yudistira/06/2016

    Buku Theory and problems of physic for enginering

    andscience/chapter14/092016

    www.gudangmakalah.com/2015/01/contoh-makalah-fisika-gaya-

    gravitasi.html/06/2016

    http://4muda.com/bagaimana-caranya-satelit-buatan-bertahan-mengelilingi-

    bumi-tanpa-jatuh-ke-bumi/06/2016

    www.wikipedia.com/07/2016

    http://seputarpendidikan003.blogspot.co.id/2015/01/hukum-gravitasi-

    newton-dan-kuat-medan.html/07/2016

    http://www.pakmono.com/2015/08/pengertian-gaya-gravitasi-dan-gaya-

    berat.html/08/2016

    http://www.academia.edu/5497118/Satelit_geostasioner?login=&email_was

    _taken=true/06/2016

    http://www.List of satellites in geostationary orbit.htm/06/2016

    www.youtobe.com//howdosateliteget&stayinorbit/06/2016