suara angkasa

Upload: madjid-bati

Post on 06-Jul-2018

450 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    1/85

    1

    Edisi Oktober 2010

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    2/85

    3

    MajalahSUARA ANGKASA

    Masalah-masalah internasional, lingkungan strategis, wilayah perbatasan dan masalah maritim yang terus berkembang menuntut TNIuntuk terus mengembangkan kemampuan darat, laut, dan udara yang

    proporsional agar mampu menghasi lkan efek tangkal yang kuat .Tantangan, ancaman, dan gangguan TNI pada awal dekade kelahirannya,memang tidak sama dengan ketika berumur enampuluh lima tahun sepertisekarang ini. TNI yang profesional tidak cukup hanya digaji yang memadai,tetapi harus juga dipersenjatai dengan Alutsista yang canggih dan alatkerja lainnya yang memadai pula.

    Sebagai penegak kedaulatan Negara di Udara, TNI Angkatan Udarasecara bertahap dan pasti terus berusaha memperkuat pertahanan udaraIndonesia sebagai tanggung jawabnya kepada bangsa dan negara.

    Kedatangan tiga pesawat tempur Sukhoi pada bulan September lalu,sebagai wujud nyata hal itu. Dengan bertambahnya tiga pesawat tempur Sukhoi ini melengkapi kekuatan pesawat tempur Sukhoi yang bermarkasdi Skadron Udara 11 Lanud Sultan Hasanuddin menjadi sepuluh unit.

    Namun, menurut Kasau Marsekal TNI Imam Sufaat, jumlah ini masih belum bisa dikatakan memadai untuk memberikan daya tangkal pertahananudara wilayah Indonesia yang demikian luas. Apalagi jika dibandingkandengan Negara Malaysia dan Singapura yang mempunyai luas wilayahlebih kecil dari Indonesia. Malaysia memiliki 18 pesawat Sukhoi, danSingapura memiliki 24 pesawat F-15. Untuk itu, Angkatan Udara sudahmengajukan penambahan enam Sukhoi lagi dan konon telah mendapat

    persetujuan dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.Pascareformasi TNI terus berbenah diri menuju perannya sebagai

    alat Negara yang menjalankan keputusan politik negara. TNI yang profesional adalah muaranya. Namun demikian, mewujudkan TNI profesional tidak bisa dilakukan hanya oleh TNI sendiri. Negara danseluruh komponen bangsa berperan untuk itu. Dirgahayu TNI!

    Penanggung JawabMarsma TNI Bambang Samoedro, S.Sos

    Wakil Kolonel Sus Drs. Mulyono

    Dewan RedaksiKol Sus Basuki Mindarwono

    Kol Adm Prabowo, S.APLetkol Sus Drs. Bintang Yudianta

    Letkol Sus Drs. Dwi Budi HaryantoLetkol Sus Lisa M. Tarigan, MSi

    Pemimpin RedaksiKol Sus Titiek Purbaningsih

    Wakil Pemred Mayor Sus Heri Susanto, SS

    Redaktur PelaksanaPNS III/D Dra. Sri Hatmini

    Staf RedaksiMayor Adm Sumadji

    Kapten Sus A. MuhsinSerma Roslina Tambunan

    Serda Rineu OctavianiPNS III/A Yulia Himawati, A. Md

    Desain GrafisMayor Sus Arsyad Kapitan, A. Md

    Fotografer Serka Wahyu Hadi Pamungkas

    Serka Sahrul KristiawanSerda W. Nugroho

    Dist ribusiLetkol Sus Drs. Taibur Rahman

    Kapten Adm Sri Suminingtri

    Alamat RedaksiDinas Penerangan TNI AU Cilangkap, Jakarta 13870

    Telp. (021) 8709156(021) 8709259

    Fax. (021) 8714181E-mail : [email protected]

    Redaksi menerima kiriman naskah,foto, gambar, dan karikatur dari

    pembaca sesuai misi majalah ini;naskah diketik 2 (dua) spasi,maksimum 6 halaman quarto

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    3/85

    4

    IptekTiga Lagi Pesawat Tempur Sukhoi Perkuat Angkatan Udara

    HukumDasar Hukum Pengambilalihan Aktivitas Bisnis TNI

    SejarahMengenang Marsdya TNI (Purn) HM. Soedjono Pelopor Terjun Payung

    BukuDAUM Sarana Perekat Bangsa

    KesehatanHati-hati ……Bahaya Mengancam di Sekitar Kita

    LambangjaauPengelolaan Risiko Kelelahan (Fatique Risk Management)Pada Pemeliharaan Pesawat Udara

    Cerpen Aku Kan Setia Menunggu

    BintalMemenuhi Panggilan Illahi

    AntariksaWaspadai Bahaya Sampah Antariksa Tahun 2012

    Berita SertijabSertijab Kadislog Lanud Abd Saleh

    Berita Daerah Alih Tugas Pejabat TNI AU

    OrdirgaKejuaraan Nasional Gantolle

    Tamu KasauKasau Terima Athan Perancis

    Kulit Muka:Menhan RI Purnomo YusgiantoroMencoba Pesawat Sukhoi

    62 Berita Daerah Alih Kodal Pesawat F-27 A-2701

    22 OpsdiklatLatma “Teak Iron” MempereratTali PersaudaraanTNI Angkatan Udara & USAF

    Refleksi 65 Tahun& Profesionalisme TNI

    5 Laporan Utama

    18

    30

    32

    35

    36

    38

    41

    44

    46

    51

    55

    80

    82

    Memperkokoh Hubungan Kerja SamaTNI AU-USAFLaporan Khusus12

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    4/85

    55

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    5/85

    6

    Indonesia adalah sebuah negara besar dan luas yang terdiri dariribuan pulau baik kecil maupun besar yang terbentang dari Sabangsampai Merauke dan dipersatukanoleh lautan. Sekitar 500 etnismenghuni bentangan pulau-pulau inidengan beragam ras, budaya,

    bahasa, dan agama. Letak wilayahIndonesia tepat pada persimpangandua benua besar yaitu Asia danAustralia serta dua samudera, Hindia

    dan Pasifik. Hal inilah yangmenjadikan Indonesia sebagai negarayang sangat strategis, kaya akansumber daya alam dan berpotensimenghasilkan sumber daya manusiayang mumpuni. Nilai kekayaan dankeberagaman Indonesia semakin

    bermakna dengan adanya satu bahasa pemersatu, bahasa Indonesia.Berbagai suku yang ada di Indonesiadari Sabang sampai Merauke bisa

    berkomunikasi dengan baik menggunakan bahasa Indonesia.

    Negara Kesatuan Republik Indone-

    sia; di balik keberagaman itutersimpan tantangan sekaligusancaman yang setiap saat bisamengemuka. Persatuan dan kesatuan

    bangsa harus tetap dijaga supaya pembangunan dapat berlangsungdengan aman dan damai dalam

    bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal tersebut menjaditugas dan tanggung jawab Tentara

    Nasional Indonesia (TNI) sebagaikomponen utama sistem pertahanannegara yang menjaga, memeliharadan mengamankan wilayah NKRIdari berbagai ancaman dan gangguandari dalam maupun dari luar. Sebagai

    6

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    6/85

    7

    Suara Angkasa Edisi Oktober 2010

    7

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    7/85

    8

    ribuan jiwa-harta benda dari rakyatdan bangsanya, tidak akan dapatdilenyapkan oleh manusia siapa pun.”

    Sebagai Tentara Nasional, TNIadalah milik nasional yang berjuanguntuk kepentingan seluruh bangsadan tanah air Indonesia, bukandaerah, suku, ras, dan golonganagama. Pada bulan Oktober 1949,ketika akan meninggalkan Yogyakartamenuju Magelang untuk beristirahat

    karena sakit, Jenderal Soedirman berpesan: “Pelihara TNI, peliharaAngkatan Perang kita, jangan sampaiTNI dikuasai oleh partai politik manapun juga.” Hal ini ditekankankembali pada para pemimpin tentaradalam konferensi TKR di Yogyakarta,

    November 1945, “Tentara tidak bolehmenjadi alat suatu golongan atauorang siapapun juga.” Tentara yang

    komponen utama pertahanan negara,TNI memiliki peran yang sangat

    penting dalam sistem pemerintahannegara untuk mengamankankepentingan nasional guna mencapaitujuan nasional. Oleh karena itu

    peningkatan kemampuan TNI harusmenjadi perhatian bersama seluruhkomponen bangsa, terutama dalammembangun, mempersiapkan, sertamengoperasikan Alutsista dan sumber

    daya manusia yang dihadapkandengan luasnya wilayah, spektrumancaman serta kemampuan anggarannegara.

    Jati Diri TNIKalau kita tengok ke belakang

    pada awal terbentuknya TNI, tidak bisa dipisahkan dari rakyat. TNI lahir di medan perjuangan kemerdekaan

    nasional sebagai pejuang. Pejuangyang tidak kenal menyerah, men-dahulukan tugas dan kewajibandaripada hak, ikhlas berkorban,

    berbakti dan berjuang sesuai fungsidan profesinya, tahan dalam

    penderitaan, serta mengutamakankepentingan negara dan bangsa.

    Nilai-nilai itu tetap ada hinggakapanpun sebagai jati diri tentara

    pejuang. Panglima Besar Jenderal

    Sudirman pada satu kesempatan perjuangannya berpesan, “anak-anakku, Tentara Indonesia, kamu

    bukanlah serdadu sewaan, tetapitentara yang berideologi, yangsanggup berjuang dan menempuhmaut untuk keluhuran tanah airmu.Percaya dan yakinlah, bahwakemerdekaan satu negara yangdidirikan di atas timbunan reruntuhan

    8

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    8/85

    9

    1.

    2.

    3.

    4.

    5.

    6.

    7.

    TNI telah meninggalkan politik praktis dan berkonsen-trasi kepada tugas pokok.

    Penugasan prajurit TNI di

    luar institusi didahului dengan pensiun atau alih status.

    Likuidasi Sospol ABRI danBabinkar ABRI, penghapus-an Sospoldam, Babinkardam,Sospolrem, dan Sospoldim.

    Penghapusan materi SospolABRI dari kurikulum

    pendidikan TNI.

    Likuidasi Fraksi TNI-Polri diDPR dan DPRD tahun 2004,dan keberadaannya di MPR yang seharusnya sampaidengan tahun 2009 telahditinggalkan tahun 2004.

    Pemisahan TNI denganPolri.

    Penyelesaian peraturan perundang-undangan tentangTNI.

    digunakan sebagai alat politik suatugolongan tidak akan menjadi

    profesional sebagai alat pertahanannegara.

    Pada masa Orde Baru, TNI

    (pada saat itu ABRI) telah menyim- pang dari amanat tersebut karenadigunakan untuk alat kekuasaan dandemi kepentingan politik tertentu.Secara jujur, jernih dan obyektif,sebagaimana komponen bangsalainya, TNI mengakui hal itu sebagaikonsekuensi logis dari format politik

    penguasa saat itu. ABRI segeramerumuskan paradigma baru danmelaksanakan reformasi internaltepatnya setelah jatuhnya Orde Baru

    dan lahirnya Orde Reformasi (1998).Paradigma baru dan reformasiinternal pada hakikatnya untuk memposisikan diri TNI secara tepatdan mengoptimalkan perannya dalamtatanan kehidupan nasional bangsaIndonesia. Dengan sadar dan jujur TNI menangkap tuntutan perubahanyang terus berkembang saat itudengan mengadakan tinjauan reflektif atas perannya di masa lalu danmerumuskan perannya di masadatang.

    Duabelas tahun reformasi ditubuh TNI, telah menghasilkan

    beberapa hal signifikan dan funda-mental yang berguna tidak saja bagikehidupan TNI tetapi juga padasistem politik negara ini. Padaawalnya reformasi hanya ditujukanuntuk mencabut Dwifungsi ABRI danABRI keluar dari legislatif. Namun

    pada kenyataannya reformasi dalamtubuh TNI mengalami perkembanganyang sangat penting. Semua ini tidak terlepas dari perkembanganlingkungan strategis pada lingkupglobal, regional, dan nasional.Reformasi internal yang sudah dansedang dalam proses, antara lain:

    Validasi organisasi TNI.

    Revisi Doktrin TNI.

    Revisi piranti lunak.

    Komitmen dan konsistensinetralitas TNI dalam Pemilu/Pemilukada

    Pemutusan hubunganorganisatoris dengan PartaiGolkar dan mengambil jarak yang sama dengan semua

    partai politik yang ada.

    Penghapusan Posko kewas-

    padaan, Bakorstranas danBakorstranasda.

    Pengambilalihan bisnis TNI.

    8.

    9.

    10.

    11.

    12.

    13.

    14.

    Secara konsisten TNI tetapmenuju ke arah pembangunan TNIsebagai alat pertahanan negara dalamtatanan yang lebih demokratis.

    Pada beberapa kesempatan para pemimpin negara, sepertiPresiden Habibie juga mengingatkan

    Suara Angkasa Edisi Oktober 2010

    9

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    9/85

    10

    kembali tentang hakikat dan jatidiri TNI.

    Posisi dan kesetiaan TNI

    kepada rakyat, bangsa, dan negarasangat menentukan kelangsungan danmasa depan Indonesia. “Sejak awalkemerdekaan segenap prajuritAngkatan Bersenjata kita telahmenyadari posisinya sebagai prajuritrakyat, prajurit pejuang dan Tentara

    Nasional Indonesia. Kesetiaan prajurit hanyalah kepada rakyat,kepada bangsa, dan kepada negara.Sebagai Tentara Nasional, TNI akantetap konsisten membela danmempertahankan Proklamasi 1945

    dalam wadah Negara KesatuanRepublik Indonesia.

    ProfesionalismeDalam Rencana Strategi Pem-

    bangunan TNI Jangka Panjang 2005-2024, TNI telah merumuskan visistrategis: “Terwujudnya TNI profesio-nal dan modern memiliki kemampuanyang tangguh untuk menegakkankedaulatan negara, mempertahankankeutuhan bangsa dan Negara, sertakelangsungan pembangunannasional.”

    Profesionalisme TNI dapatdiukur dari tiga hal, yaitu kompetensi,akuntabilitas dan kesejahteraan.Kompetensi TNI adalah untuk mempertahankan kedaulatan negara,keutuhan wilayah dan keselamatan

    bangsa dari ancaman militer dan

    ancaman bersenjata, baik dari alammaupun dari luar. Harusdigarisbawahi bahwa TNI yanghandal dan kredibel tidak bisa

    10

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    10/85

    11

    semata-mata dibangun untuk menghadapi konflik internal.

    Masalah-masalah internasional,wilayah perbatasan, pulau terdepandan masalah-maalah maritim

    mengharuskan TNI untuk mengembangkan kemampuan darat,laut dan udara yang proporsionaluntuk mampu menghasilkan efek tangkal (deterent power).Berpijak dari realitas yang ada dansemangat yang berkobar dalam dada

    prajurit menjadikan TNI sebagaisebuah kekuatan dan benteng negarayang tangguh.

    Pada hakikatnya profesionalitas prajurit TNI sangat ditentukan oleh

    kehendak politik dan dukunganPemerintah serta adanya tekad dariTNI untuk mewujudkannya. SesuaiPasal 2 ayat (d) UU No. 34 tahun2004 tentang TNI, disebutkan konsepdefinitif tentara profesional; yaitutentara yang terlatih, terdidik, diper-lengkapi secara baik, tidak berpolitik

    praktis, tidak berbisnis, dan dijaminkesejahteraannya, serta mengikutikebijakan politik negara yangmenganut prinsip demokrasi,supremasi sipil, hak asasi manusia,ketentuan hukum internasional yangtelah diratifikasi.

    Prajurit TNI pantang menyerah,menyatu dengan rakyat, cinta tanahair, serta mempunyai semangat juangyang tinggi. Prajurit TNI loyal pada

    pimpinannya, melaksanakan apa yang

    diperintahkan negara kepadanyadengan semangat berbakti, loyal sertasetia kepada negara dan bangsaIndonesia. Karena itu, TNI mampumenyikapi dengan arif segalaketerbatasan dan tetap solid dantetap berjuang untuk menjagakeamanan negara.

    Sebagaimana disebutkan dalam pasal 7 UU No. 34 tahun 2004tentang TNI, tugas pokok TNI adalahmenegakkan kedaulatan negara,

    mempetrtahankan keutuhan wilayah NKRI yang berdasarkan Pancasiladan UUD 1945, serta melindungisegenap bangsa dan seluruh tumpahdarah Indonesia dari ancaman danganguan terhadap keutuhan bangsadan negara. Untuk melaksanakantugas pokok tersebut, TNImelaksanakan OMP dan OMSP.

    Keberhasilam pelaksanaantugas, TNI sangat bergantung pada

    perwujudan empat kemampuan pokok TNI yang merupakankemampuan integratif dari ketiga

    matra yang profesional. Oleh karenaitu, empat kemampuan TNI yangterdiri dari kemampuan pertahanan,kemampuan keamanan, kemampuanintelijen dan kemampuan dukungan

    perlu dikembangkan dan dibinasecara terencana, berkoordinasi,

    berkelanjutan serta terintegrasi.Untuk mewujudkan daya dan

    kekuatan penangkal yang tangguh,maka upaya penyelenggaraan

    pertahanan negara diarahkan melalui

    pembinaan, pengembangan dan pendayagunaan seluruh kemampuandan kekuatan komponen utamasecara terencana, terarah dan

    proporsional. Semoga terwujud profilTNI yang profesional dan tangguh.Dirgahayu TNI.*

    Suara Angkasa Edisi Oktober 2010

    11

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    11/85

    12

    Memperkokoh Kerja Sama

    TNI AU-USAF12

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    12/85

    13

    Suara Angkasa, Edisi Oktober 2010

    Setelah mengalami pasang surut,hubungan militer antara RI danAmerika Serikat (AS) berjalan

    normal kembali, terutama pasca- pencabutan embargo militer pada November 2005. Menurut MenhanPurnomo Yusgiantoro, prinsip dasar kerja sama ini adalah kesetaraan dankeseimbangan tanpa ada persyaratan;didasari atas saling menghormatiserta tidak ada intervensi, karenaIndonesia adalah negara berdaulat.

    Semua itu berlaku terhadap siapapundan negara manapun.Untuk mempererat hubungan

    militer, kedua negara telah memiliki berbagai forum seperti dialogkeamanan RI-AS atau Indonesian-United State Security Dialogue(IUSSD) dan dialog pertahanan RI-AS atau US-Indonesian BilateralDefence Dialogue (USIBDD). Salahsatu bentuk implementasi dari IUSSDadalah latihan bersama, pendidikan,

    operasi, logistik, dan sebagainya.Tak hanya itu, menurut Menhan,

    ada pula kerja sama militer antaraTNI dan US Pacific Command (USPACOM) dalam payung USIBDDsejak 1997. Meski sempat dihentikan,

    pada 2002 bersamaan denganembargo yang diberlakukan ASterhadap Indonesia, kini kerja samaTNI dan US PACOM telah kembali

    berjalan normal.

    Masih dalam upaya kerjasamaini, Kasau Marsekal TNI ImamSufaat, S.IP, beberapa waktu lalumelakukan perjalanan dinas keAmerika Serikat untuk memenuhiundangan dari Chief of the Air Staff,United States Air Force, General

    Norton A Schwartz . Kunjungan inidimaksudkan untuk meningkatkanhubungan dan kerja sama antar kedua angkatan sekaligus menjalinkomunikasi pimpinan Angkatan

    Udara kedua negara.Di Amerika Serikat, Kasaumelakukan beberapa kunjungankehormatan antara lain menemui Air

    University Commander, Lieutenant General Allen Peck, Chief of Staff USAF, General Norton A Schwartz,

    Air Mobility Command (AMC) ViceCommander, Lieutenant General

    Vern Findley, Deputy Commander USTRANSCOM, Vice Admiral Mark Harnitchek dan Commander PACAF, General Gary North serta berkunjung ke berbagai satuanoperasi taktis dan strategis milik Angkatan Udara Amerika Serikat.

    TNI AU dan USAF sepakatmemperluas hubungan kerja samadan persahabatan yang salingmenguntungkan bagi kedua angkatan.Di samping itu, kedua angkatan juga

    sepakat untuk meningkatkan alokasi pendidikan baik jenis pendidikanmaupun peserta didik di masa yangakan datang. TNI AU menyambut

    baik dan mengharapkan program- program kerja sama di bidang pendidikan dan latihan militer (IMET/ International Military EducationTraining ) terus ditingkatkan. Bentuk kerja sama tersebut antara lainmelalui Airman to Airman Talks,latihan bersama maupun symposiumseperti : Cope West dan Teak Iron,

    Pacific Air Rally (C-130), Pacrim Air Power Symposium, pengiriman

    13

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    13/85

    14

    observer pada kegiatan Red Flag, dan Cobra Gold di Thailand,Garuda Shield di Indonesia, Engi-neering Civic Assistant Programdan Medical Civic Action Program

    di Philipina, Global Hawk Forumdan Pacific Air Chief Conference diWashington DC. Selain itu jugadibahas kemungkinan kerja samayang lebih komprehensif yangmencakup beberapa hal seperti ;

    pendidikan dan latihan, a ir safety, survei llance dan r econnaissancedalam ruang lingkup analisis prediktif,targetting, dan perencanaan operasiISR (Intelligence, Surveillance and

    Reconnaisance Operations) serta

    14

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    14/85

    15

    Suara Angkasa, Edisi Oktober 2010

    program transfer technology danknowledge.

    Chief of the Air Staff, USAF,General Norton A Schwartz mengharapkan kerja sama Amerika

    Serikat dan Indonesia semakindipererat mengingat secaratradisional, Indonesia dan AmerikaSerikat memiliki hubungan erat baik dalam bidang militer maupunnonmiliter. Secara geografis, Indone-sia yang berada pada posisi strategisdi kawasan Asia Pasifik merupakansalah satu negara yang berpengaruhterhadap stabilitas keamanan dikawasan, disamping, Amerika, China,Rusia, India dan Jepang. Untuk itu,

    kedua Kepala Staf Angkatan Udarasepakat untuk mengatur pertemuandisela-sela pertemuan Internasionalyang sudah diagendakan. KeduaAngkatan Udara menyadari bahwasemakin eratnya kerja sama di ranahmiliter mencerminkan derajathubungan bilateral ke arah yang lebih

    baik dari waktu ke waktu.

    Tinjau Pusat Latihan AmerikaSerikat

    Kasau juga berkesempatanmeninjau fasilitas USAF seperti ; Air

    Mobility Command, Tanker Airlift Control Center (TACC), fasilitas

    pemeliharaan F-16/C-130 dan

    Software Development Facility, Air Operation Centre, International USTRANSCOM dan 169 th Air Craft Control and Warning Squadron(ACWS), 25 th Air Support Opera-

    tion Squadron (ASOS) , SistemOperation and Logistic Support dan Maintenance Depo serta sistem

    pendukungnya seperti p ersonnel training and personnel support.

    Di Pangkalan Udara AmerikaSerikat, Kasau diperlihatkan kemam-

    puan tempur taktis dan strategisUSAF yang memiliki peranan pentingdalam menjaga dan mengamankankedaulatan Amerika Serikat. USAF

    juga mendemonstrasikan sistematika

    kerja satuan-satuan dihadapkan pada peran dan tugas dalam mendukungoperasi, baik dalam ruang lingkupnasional maupun internasional.

    Dalam kunjungan tersebut,Kasau yang didampingi oleh AspamKasau Marsda TNI GunpanadiWaluyo dan Koorspri Kasau Kolonel

    Nav Subarno, menerima peng-anugerahan Air University’s Inter-national Honor Roll dari Air University Headquarters dan

    Legion of Merit Commander dariPemerintah Amerika Serikat.

    Penganugerahan Air University’s International Honor Roll merupakan penghargaan untuk Kasau karena Kasau merupakanalumnus Air University yang

    menduduki jabatan penting dan berjasa kepada negara dan bangsanya. Sedangkan peng-anugerahan Legion of Merit Com-mander ini merupakan penghargaanatas jasa-jasa Kasau dalam menjagadan mempererat serta meningkatkankerja sama dua Angkatan Udarakhususnya dan kedua negara padaumumnya.* ( Lettu Pnb Oktoberiandi )

    15

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    15/85

    16

    K onferensi ke-7 Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU)ASEAN (AACC/ASEANAir Chiefs Conference) dibuka padahari Jumat, 20 Agustus 2010 di Hanoi,diikuti perwakilan dari 10 anggotanegara-negara ASEAN. KomandanPertahanan Udara dan AngkatanUdara Vietnam, Lee Huu Duc padakesempatan membuka konferensi itumengatakan, pertemuan ini untuk memantapkan platform para KSAUASEAN dalam berkomunikasi daninteraksi satu sama lain, sehinggamampu meningkatkan salingkepercayaan dan kesepahaman.

    “Angkatan Udara ASEANsaling berkoordinasi secara intensif

    untuk masalah-masalah keselamatanterbang, SAR, bantuan kemanusiaandan penanganan korban bencanamelalui pertukaran informasi, latihandan keahlian”, lanjut Duc.

    Peningkatan kerjasama diantaraAngkatan Udara ASEAN ini pentinguntuk meningkatkan dan mempererathubungan terutama bidang militer dan

    pertahanan, guna mewujudkan langkahnyata ASEAN, menjamin keamanan

    politis di kawasan pada 2015.Tema yang diangkat pada

    pertemuan ini, “Enhancing coopera-tion of ASEAN Air Forces for peace,stability and development.” Delegasidari Brunei dipimpin Kolonel Jofri BinHaji Abdullah, Komandan AU

    KonferensiKepala Staf Angkatan Udara Asean di

    Hanoi

    16

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    16/85

    17

    Suara Angkasa, Edisi Oktober 2010

    Brunei; Kamboja Seung Samag,Komandan AU Kamboja; TNI AUdipimpin Marsekal TNI Imam Sufaat,Kasau; Ketua delegasi Laos KolonelKhamphat Phimmahaxay, Deputi

    Direktur Umum AU, Ketua delegasiMalaysia Jenderal Dato Sri Rodzali

    bin Daud, Kepala Angkatan UdaraMalaysia, Mianmar oleh MayjendKhin Aung Myint, KSAU Myanmar;Ketua Delegasi Philipina LetjenOscar Rabena, Komandan UmumAU Philipina; Ketua delegasiSingapura, Mayjen Ng Chee Meng,KSAU Singapura; Ketua delegasiTahiland ACM. Dilok Songgalaya-nawat Asisten Kasau Thailand; dan

    Ketua delegasi Vietnam Letjend LeHuu Duc, Komandan Pertahanan danAngkatan Udara Vietnam.

    Deputi Menteri PertahananVietnam Letjend Nguyen Chi Vinhyang ikut hadir pada konferensi ini,dalam sambutannya menekankan,sekarang, kita menuju fase barukerjasama dalam menghadapitantangan keamanan, khususnya isu-

    isu non-tradisional di kawasan. Nguyen Chi berharap para KepalaStaf Angkatan Udara se-ASEANmampu melahirkan ide-ide danlangkah konkrit untuk meningkatkandan mempererat hubungan militer sesuai kapasitasnya.

    Sesuai agenda konferensi, parautusan focus pada temanya, yaitumeningkatkan kerjasama AUASEAN untuk perdamaian, stabilitasdan pembangunan serta memper-timbangkan pertukaran para perwira

    muda Angkatan Udara, setiap tahun.Jika hal ini disetujui oleh para KepalaStaf, Vietnam menawarkan dirisebagai tuan rumah untuk pertamakalinya, tahun depan, 2011.

    Konferensi Kepala Staf Angkatan Udara ASEAN ini dilak-sanakan setiap tahun, pertama (2004)di Thailand, tahun 2005 di Malaysia,Indonesia (2006), Philipina (2007),Singapura (2008), Brunei (2009), dantahun 2010 ini di Vietnam.*

    17

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    17/85

    1818

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    18/85

    19

    Suara Angkasa Edisi Oktobr 2010

    SukhoiPerkuat Angkatan Udara

    Tiga Lagi Pesawat Tempur

    T iga unit pesawat tempur SukhoiSu-27 SKM baru saja tibamemperkuat pertahanan udaraIndonesia. Dua unit pesawat tiba diLanud Sultan Hasanuddin pada hariJumat, 10 September 2010; menyusulkemudian satu unit yang tiba pada hariRabu, 15 September. Dengan tambahantiga pesawat ini, Skadron Udara 11Lanud Sultan Hasanuddin memiliki

    sepuluh unit pesawat Sukhoi yangdatang secara bertahap. Tahap pertama, tahun 2003, empat pesawatSukhoi masing-masing dua pesawatSu-27 SK dan dua Su-30 MK. Tahapkedua tahun 2008 dan awal tahun 2009,tiga unit pesawat Su-30 MK. Tahaptiga, tiga unit pesawat Su-27 SKM

    yang baru saja tiba. Tiga pesawattempur buatan KNAPO (Komsomolsk Amure Aircraft Production Associa-tion) ini diangkut dengan pesawatAntonov AN-124-100 dari Rusia tibadi Lanud Sultan Hasanuddin yangdisaksikan oleh Pangkoopsau IIMarsda TNI R Agus Munandar,Pangkosekhanudnas II Marsma TNIAbdul Muis, Kepala Staf Koopsau II

    Marsma TNI Ida Bagus Anom,Komandan Lanud Sultan HasanuddinMarsma TNI Agus Supriatna, AsopsKas Koopsau II, Komandan Wing 5,

    para Kepala Dinas dan Komandansatuan jajaran Lanud SultanHasanuddin serta tim dari Mabes TNI

    Jakarta. Penurunan pesawat be se rt a ra tu san ko li

    komponen lainnyadari badan

    Antonov ini memakan waktu sekitar tiga jam.

    Pada awal kedatangannya di In-donesia, pesawat Sukhoi ditempatkandi Skadron Udara 3 Lanud Iswahyudi,Madiun. Penempatan ini hanyasementara saja. Tahun 2005 burung-

    burung besi itu dipindahkan ke SkadronUdara 11, Lanud Sultan Hasanuddin,

    Makassar yang menjadi home base -nya hingga sekarang. Kedatangan pesawat tempur Sukhoi ini disertai jugatim dari Rusia yang terdiri dari 3 orang

    pilot , 11 orang tim waranti, tim as- sembling 12 orang dan 1 orang the spe-cialist of air craft , I orang the spe-cialist of JPC Sukhoi, serta 9 orangthe specialist enterprice sub contrac-tor dan 3 orang the representative of

    st at e co rporat io n rost echnol ogy .Sayang, tiga orang pengawas perakitan

    pesawat tersebut tewas akibatm e n g o n s u m s i

    minuman

    19

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    19/85

    20

    beralkohol. Perakitan pun tetapdilanjutkan hingga pesawat-pesawattersebut siap menjalani test flight (ujiterbang).

    Selama dua hari, dua pesawat

    tempur Sukhoi Su-27 SKM menjalanitest flight . , Jumat (17/9) dan Senin (20/9) dengan pilot Alexander Demchencodari Rusia. Kegiatan berjalan lancar dan sukses. Uji terbang dilaksanakanselama kurang lebih satu jam, diawalidengan briefing yang dihadiri olehKomandan Lanud Sultan HasanuddinMarsma TNI Agus Supriatna, pilot ujiterbang, Kadisops, Komandan SkadronUdara 11, serta petugas PLLU danmeteo Lanud Sultan Hasanuddin. Test

    flight yang pertama dimulai pukul 08.48Wita, disaksikan oleh Pangkoopsau IIMarsda TNI R. Agus Munandar,Danlanud Sultan Hasanuddin MarsmaTNI Agus Supriatna, tim dari MabesTNI AU dan Mabes TNI. Test flight yang kedua dilaksanakan hari Senin (20/9), dimulai pukul 07.31 hingga 08.05Wita. Pesawat bermanuver di atasKota Makassar, Maros, Takalar, dansekitarnya. Kali ini disaksikan DanlanudSultan Hasanuddin, Dan Wing 5Kolonel Pnb. Mujianto, tim MabesTNI dan Mabes TNI AU, serta

    pe jaba t-pej abat Lanud Su lt anHasanuddin lainnya.

    Pesawat-pesawat yang sudahselesai dirakit, sudah menjalani testflight selanjutkan diserahterimakankepada pemerintah Indonesia dalamhal ini Kementrian Pertahanan, di-lanjutkan ke Panglima TNI,kemudian diserahkan kepada TNIAU, tanggal 27 September lalu.Tujuh pesawat, tiga diantaranyayang baru saja tiba dari Rusiatampil dalam rangka peringatanke-65 Hari Ulang Tahun TNI, diJakarta. Pesawat-pesawattersebut melakukan fly pass(terbang lintas) di depan hadirintepat pada tanggal 5 Oktober.

    Meskipun kini, TNI AU telahmemiliki sepuluh unit pesawat Sukhoi,

    penambahan akan terus diupayakanhingga memenuhi satu skadron udara.Menurut Kasau Marsekal TNI ImamSufaat, jangka panjang TNI AUmenargetkan 16 pesawat Sukhoi,

    berarti masih enam lagi penambahan-nya dan penambahan ini juga sudahmendapat persetujuan dari PresidenSusilo Bambang Yudhoyono. Masihmenurut Kasau, jika dibandingkandengan wilayah udara nasional, 10

    pesawat Sukh oi yang ada be lu mmemadai. Beliau membandingkankekuatan pertahanan udara Indonesiadengan Malaysia dan Singapura yangluas wilayahnya lebih kecil, namunMalaysia memiliki 18 pesawat Sukhoi

    dan Singapura memiliki 24 pesawat F-15. Untuk itulah dalam jangka panjangTNI Angkatan Udara menetapkanmenambah enam pesawat jet tempur Sukhoi. Seiring penambahan dan

    pengadaan pesawat Sukhoi, TNI AUtelah mengirimkan calon penerbang,dan teknisi Sukhoi ke Rusia dan Chinasebagai salah satu operator Sukhoi.*

    20

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    20/85

    21

    Suara Angkasa Edisi Oktobr 2010

    21

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    21/85

    22

    L atihan Bersama (Latma) antara TNI Angkatan Udara (TNI AU) danUnited States of Air Force (USAF) dengan sandi Teak Iron 2010 kembalidigelar di Lanud Husein Sastranegara, pertengahan Juli silam. Latihanyang dilaksanakan selama dua minggu ini dibuka oleh Komandan Lanud HuseinSastranegara Kolonel Penerbang Asep Adang Supriyadi, bertempat di WismaSompil Basuki, Bandung, dan diikuti oleh perwakilan dari masing-masing negara.Diawali dengan s ite survey dan p lanning conference pada bulan Februari 2010

    dan sejumlah pertemuan untuk memantapkan rencana pelaksanaan Latma ini.TNI AU diwakili oleh beberapa kesatuan yaitu Skadron Udara (Skadud) 31,Skadud 32, Makorpaskhasau, Batalyon 461 dan 464 Paskhasau, Lanud HalimPerdanakusuma, Lanud Husein Sasatranegara, Lanud Sulaiman, DepoPemeliharan 10 serta observer dari Mabesau, dengan jumlah keseluruhanmencapai 150 personel. USAF sendiri diwakili oleh Special Operations Group353 yang berpangkalan di Kadena Air Base , Okinawa, Jepang, Special TacticsSquadron 320, serta didukung oleh satu pesawat Herkules MC-130 dengan jumlah

    personel 110 orang.

    Mempererat Tali PersahabatanLatma

    TNI Angkatan Udara & USAF

    ”Teak Iron”

    22

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    22/85

    23

    Kolonel Pnb Asep AdangSupriyadi yang juga selaku Direktur Latihan (Dirlat) mengungkapkan,latihan yang berlangsung cukup lamaini secara keseluruhan sukses dilak-

    sanakan, ukurannya jelas; dari maksuddan tujuan pelaksanaan Latma secarakeseluruhan dapat tercapai. Latihan

    bertujuan untuk mempererat per-sahabatan dan memperkokoh hubungan

    baik antara TNI AU dan USAF, sertasecara khusus meningkatkan kemam-

    puan dan profesionalisme personel yangterlibat latihan ini baik taktik maupunteknik operasi udara, seperti penerjunan

    pasukan. Latihan kali ini merupakan kalikedua digelar di Lanud Husein Sastra-

    negara. Fokus latihan pada distribusilogistik dan penerjunan personel.

    Senada yang dikemukakan olehDirlat, Major Richard Gunn, MissionCommander USAF, menegaskan pulalatihan yang digelar di Lanud Huseinini merupakan rangkaian latihan yangtelah direncanakan sebelumnya, “Next

    year we have three exercises that will be held again” , tambah Major Rich-ard Gunn dalam sesi wawancaradengan sejumlah wartawan dari mediamassa baik cetak maupun elektronik

    yang meliput Latma ini. Night Flight dan Free Fall

    Dengan jadwal yang telahtersusun padat, rencana latihan

    penerbangan dan penerjunan berjalansesuai waktu yang telah ditentukan,

    beberapa memang mundur dari jadwalmengingat cuaca kota Bandung diminggu kedua pelaksanaan latihankurang bersahabat. ”Safety and secu-rity harus selalu menjadi pedoman

    dalam menuntaskan misi latihan”, tegasKepala Dinas Operasi Lanud HuseinS., Letkol Nav Triswan Larosa, S.Sos.,yang setiap harinya menjadi

    perpanjangan Dirlat guna mengawasikesuksesan dan keamanan dalamlatihan ini.

    Setiap kali memulai misi pe-nerbangan dan penerjunan, selaludidahului dengan briefing dari masing-

    masing seksi yang terlibat seperti crew pesawat, seksi meteorologi, pengawasLalu Lintas Udara (PLLU), b ase res-cue , serta Paskhas terkait dengan pe-laksanaan penerbangan, yang dijadwal-kan setiap pukul 13.00 WIB. Materibriefing yang memuat mission plan

    Suara Angkasa Edisi Oktobr 2010

    23

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    23/85

    24

    ning harus disepakati kedua belah pihak guna mencegah insiden atau ac-

    cident yang mungkin terjadi.Latihan penerjunan melibatkan

    special forces kedua Negara; diterjun-kan pada waktu yang telah ditetapkantermasuk malam hari dengan temalatihan terjun static dan freefall padaketinggian 3100 feet untuk HALO danHAHO sekitar 10.000 ft/12.200 ft.Prajurit Paskhas mendapat kesempatanuntuk ‘mencicipi’ terjun dari pesawatHerkules USAF MC-130, yang

    dipenuhi peralatan berteknologi tinggi.MC-130 termasuk pesawat jenis com-

    bat talon dilengkapi berbagai instru-ment yang salah satu kemampuannyamemungkinkan pesawat mendarattanpa dibantu lampu penerangan, yang

    biasanya dinyalakan untuk membantu penglihatan pilot saat landing padamalam hari.

    Ground School Sementara pelaksanaan latihan

    penerbangan dan penerjunan, berlang-sung pula sesi kelas yang

    cenderung bersifat informa-tion sharing , diisi berbagaimateri seperti penangananevakuasi medik udara, instru-ment approach , dan electric-ity. Medica l Services dariUSAF sh ar ing informasitentang kesiapan personelnyaketika bertugas di operasimiliter dalam keadaan darurat

    24

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    24/85

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    25/85

    26

    D alam upaya mempererat hubungan antara TNI Angkatan Udara dengan RAAF (Royal Australian Air Force) serta untuk meningkatkankemampuan dan interoperability dalam latihan danoperasi bersama, TNI Angkatan Udara dan RAAF menggelar Latihan Bersama (Latma) Rajawali Ausindo

    2010 yang berlangsung di Training Area Darwin Air Base Australia dari tanggal 9 sampai 13 Agustus 2010. Berikut wawancara dengan Kolonel Pnb Emir Panji Dermawan,

    Ke tua Delegasi TNI AU yang seha ri -har i menj abat sebagai Paban III/Lat Sopsau.

    -Tanya : Bagaimana pelaksanaan Latma RajawaliAusindo tahun 2010?

    +Jawab : Pelaksanaan latihan sangat baik sesuai denganrencana yang dibuat. Jadi kegiatan ini untuk home basedilaksanakan di Darwin Australia, (DZ) dropping zone -nya

    dilaksanakan di daerah Delamere. Delamere ini posisinyadidekat Tindall, sekitar satu jam penerbangan pesawat Her-cules dari Darwin.

    -Tanya : Sejauhmana koordinasi dalam latihan?

    +Jawab : Untuk melaksanakan latihan, sebelumnya kitasudah mengadakan planning conference mulai dari initial

    planning conference dilaksanakan di Darwin dilanjutkandengan site survey . Setelah itu juga melaksanakan rapat

    2010MeningkatkanKemampuanPenerjunan Cargo

    Latma

    RajawaliAusindo

    26

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    26/85

    27

    tentang skenario, safety juga dibahas,selain itu juga masalah pergerakan

    pesawat seperti membawa pesawat kesana, crew , serta aministrasi personelKoordinasi tersebut sudah dilaksanakan

    sebelum latihan. Pada pelaksanaanlatihan seperti brifing tentang pener- bangan juga dilaksanakan. Jadi siapamelakukan apa tentang penerbangan,ketinggian, interval waktu serta tentang

    bagaimana kalau terjadi emergency ,semua sudah dilaksanakan.

    Materi latihan yang dilaksanakanmeliputi penerjunan barang/cargo dan

    proses persiapan/pengepakan barangyang diterjunkan. Penerjunan barang/cargo tersebut terdiri atas penerjunan

    CDS (Cantainer Delivery System) dan penerjunan heli box.

    box ini penerjunan berupa kotak yang beratnya 7 kg, namun kotak ini diberiseperti baling-baling di atasnyasehingga pada saat dilepas dari pesawattidak jatuh bebas. Untuk penerjunanCDS ini, di pesawat Hercules itu adarel, karena barang ini cukup beratsekitar 600 kg, setelah sampai di daerah

    penerjunan, cargo/barang diterjunkandengan diluncurkan melalui rel tersebutyang keluar melalui rampdoor dan

    pa ra su t ot om at is akan memb ukasehingga turun ke sasaran. Untuk CDS

    ini ketinggiannya sekitar 600 feet,sedang heli box sekitar 200 feet.

    -Tanya : Teknik penerjunannya bagaimana?

    +Jawab : Secara umum teknik-nya sama, yang perlu kita soroti adalahmasalah safety -nya. Yang bisa kita

    bandingkan dengan Australia adalahmereka dalam melaksanakan penerjun-an tersebut, personelnya dilengkapidengan helm dan harnes untuk keamanan, sedang kita hanya diikatdengan tali pengaman saja. Kedepankita perlu lengkapi peralatan safety -

    nya, sehingga kalau kita melaksanakanlatihan seperti ini, maka personel yang

    - Tanya : Mekanisme latihan bagimana?

    + Jawab : Ini latihan untuk penerjunan barang atau cargo, jadiyang dilatihkan dalam Rajawali Ausindoadalah melaksanakan penerjunan CDS(Container Delivery System) dan

    penerjunan heli box. Mekanismenyaadalah dari home base di Darwin me-nuju ke sasarannya di daerah Delameredekat Tindall melaksanakan penerbang-an navigasi, saat sampai di sasaranlangsung melaksanakan penerjunanCDS. CDS adalah sistem pengedropancargo/barang yang dilakukan denganmenggunakan parasut, setelah itumelaksanakan penerjunan heli box. Heli

    27

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    27/85

    28

    akan melaksanakan penerjunanmenggunakan helm yang dilengkapidengan harnes dan parasut, sehinggakalau terjadi apa-apa bisa terjun denganmencabut parasut.

    -Tanya : Berapa sorti dalamlatihan tersebut?

    +Jawab : Setiap hari kitamelaksanakan dua sorti yaitu pagi dansiang. Dalam setiap sorti kitamelaksanakan penerjunan satu CDSdan enam heli box. Untuk sorti siangkita sama melaksanakan seperti itu, jadisetiap hari dua sorti untuk TNI AU,

    demikian pula Australia juga sama duasorti. Untuk pengaturan intervalnyatujuh menit setiap pesawat, jadi padahari pertama misal mereka yangterbang dulu, setelah tujuh menit barukita. Kemudian siangnya gantian kitayang terbang dulu lalu mereka terbangtujuh menit setelah itu. Mekanismeseperti itu bergantian.

    Latihan yang melibatkan satu pesawat C-130 Hercules dari SkadronUdara 32 Lanud Abdulrachman Salehdan satu C-130 Hercules RAAF ini,sasarannya adalah terciptanya

    profesionalisme penerbang TNI AUkhususnya dalam melaksanakan tugas

    penerbangan keluar wilayah Indonesia,terciptanya saling pengertian danmeningkatnya profesionalisme personel

    pelaksana serta mengetahui tentangsituasi dan kondisi RAAF Air Base diDarwin.

    Tanya : Bagaimana tanggapantentang latma tersebut?

    +Jawab : Latihan ini sangat baik karena akan mempererat hubunganantara TNI Angkatan Udara denganAngkatan Udara Australia, juga untuk

    para pelakunya akan meningkatkankemampuan khususnya dalam

    28

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    28/85

    29

    Suara Angkasa Edisi Oktobr 2010

    melaksanakan pengedropan dan penerjunan cargo/barang.

    Selain itu, dengan adanya latihandi Australia ini, kita juga akan tahu

    betapa sulitnya medan yang ada di sana,karena sangat berbeda dengan medandi Indonesia. Disana alamnya sangatdatar, bergurun sehingga sejauh matamemandang yang ada hanya gurun, ratatidak ada ketinggian jadi terkesanmonoton, sehingga kalau untuk melakukan penerbangan, jika tidak didukung peralatan maka sangat mudahtersesat, close orientasi . Ini pengala-man melaksanakan penerbangandisana, jadi sangat berguna.

    -Tanya : Tanggapan penerbangAustralia terhadap penerbang TNI AU

    bagaimana?

    +Jawab : Mereka menilai kitasangat profesional, terlihat dari

    pernyataan mereka, karena kita pada

    kenyataannya dapat melaksanakanlatihan sesuai dengan yang direncana-kan. Bagi mereka, melaksanakanlatihan penerjunan seperti itu sudah

    berulang kali di daerah tersebut. Namun bagi penerbang TNI AU padasaat pertama kan belum tahu dansangat sukar menemukan DZ karenasemua rata, tidak ada suatu check

    point yang bisa dijadikan patokan,sehingga menemukan DZ itumerupakan suatu keahlian tersendiri

    bagi penerbang TNI AU. Denganmedan seperti itu, dan kita hanya sekalisaja melaksanakan, mereka sangatsalut kepada penerbang-penerbangTNI AU.

    -Tanya : Fungsi penerjunan untuk apa?

    +Jawab : Ini sebenarnya bukanuntuk pertempuran, namun lebih

    difokuskan pada bantuan kemanusiaan, jadi seperti memberikan bantuan didaerah yang tidak bisa dilandasi

    pe sa wat dan ha rus di la kukan pengedropan dari udara. Kalau untuk pertempuran taktiknya berbeda.

    -Tanya : Manfaat apa bagi penerbang kita?

    +Jawab : Menurut saya sangat banyak manfaat yang diperoleh bagi penerbang TNI Angkatan Udara, tidak hanya dari latihan itu, namun juga daridiskusi tentang hal-hal yang belum kitaketahui, juga masalah-masalah dari

    pesawatnya itu sendiri, serta tentangsistem pengedropan maupun

    pengepakan barang yang diterjunkan.Walaupun kita secara umum sudahmengetahui, namun ada pengalaman

    baru yang didapat dalam latihan ini.*(Bin)

    29

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    29/85

    30

    Amanat Undang Undang TNI Nomor 34 Tahun 2004 pasal76, dalam jangka waktu 5

    (lima) tahun sejak berlakunya undang-undang ini, pemerintah harus meng-ambilalih seluruh aktivitas bisnis yangdimiliki dan dikelola oleh TNI baik secara langsung maupun tidak langsung. Tata cara dan ketentuan lebihlanjut mengenai pelaksanaannya diatur dengan keputusan presiden. Sebagairealisasi amanat undang-undangtersebut telah terbit Peraturan Presiden

    Nomor 43 Tahun 2009. Pengambil-alihan seluruh aktivitas bisnis TNImendasarkan pada Peraturan Presidennomor 43 tahun 2009 pasal 3 yaitu

    pengambilalihan aktivitas bisnis yangdimiliki dan dikelola secara langsungoleh TNI. Hal ini sudah lama tidak adasebagai contoh Lembaga Penerbangan

    Nurtanio yang berubah menjadi IPTNdan akhirnya PT DI, PT Pindad danPT PAL sudah dikelola oleh negarayang dalam hal ini BUMN; sedangkan

    bi sn is yang ti dak langsung ya it ukoperasi, yayasan serta pemanfaatanBMN ditata bukan diambilalih karenakoperasi diatur dengan Undang-Undang Koperasi Nomor 25 Tahun1992 dan yayasan diatur denganUndang-Undang Nomor 16 Tahun 2001yang diubah dengan Undang-Undang

    Nomor 28 Tahun 2004.Koperasi dan yayasan serta

    pemanfaatan BMN di lingkungan TNIditata sesuai dengan peraturan per-undangan yang berlaku ditindaklanjutidengan Peraturan Menteri Pertahanan

    Nomor 22 Tahun 2009 dan PeraturanPanglima TNI Nomor Perpang/93/XII/2009, serta Permenku Nomor 96/PMK 06/2007 serta Nomor 23/PMK 06/2010yang pada intinya mengatur sebagai

    berikut :

    Dasar Hukum Pengambilalihan Aktivitas Bisnis TNIOleh Mayor Sus Bambang Siswoko, SH

    (Kasi Bankumblikorps Diskumau)

    6) Koperasi di lingkungan TNIdapat memiliki saham dalam suatu

    badan usaha Perseroan Terbatas (PT)dengan catatan tidak boleh 100 % ataumelakukan penyertaan modal dalam

    badan usaha lain dengan persetujuanRapat Anggota.

    b. Yayasan1) Dalam penataan yayasan

    unsur-unsur yang ditata dan disesuaikan

    dengan undang-undang yayasan adalahorganisasi, organ yayasan (pembina,

    pengurus dan pengawas) serta kegiat-an. Sedangkan kriteria yayasan

    berbadan hukum adalah pasal 71 ayat(1) Undang-Undang Nomor 16 Tahun2001 yang telah diubah denganUndang-Undang Nomor 28 Tahun 2004yang antara lain menyebutkan sebagai

    berikut :

    a. Koperasi1) Kedudukan organisasi koperasi

    di lingkungan TNI tidak berstatusstruktural tetapi berada di luar struktur organisasi TNI, dan merupakanorganisasi yang bertugas pokok dalamrangka membina dan menunjangkesejahteraan anggota dan keluarga-nya. Komandan satuan membantumeningkatkan kesejahteraan anggotamelalui koperasi sesuai dengananggaran dasar atau anggaran rumahtangga koperasi.

    2) Pengurus koperasi dipilih daridan oleh anggota koperasi dalam rapatanggota. Masa jabatan pengurus pal-ing lama 3 tahun dan bertanggung jawabmengenai segala kegiatan pengelolaankoperasi dan usahanya kepada rapatanggota atau rapat anggota luar biasa.

    3) Pengawas koperasi dipilih daridan oleh anggota koperasi dalam rapatanggota, bertanggung jawab kepadaRAT dan bertugas melakukan peng-awasan terhadap kebijakan dan

    pengelolaan koperasi serta membuatlaporan tertulis tentang hasil peng-awasannya.

    4) Pengelola kegiatan usahakoperasi dijabat oleh PNS TNI maupuntenaga profesional.

    5) Usaha Koperasi adalah usahayang berkaitan langsung dengankepentingan anggota untuk meningkat-kan usaha dan kesejahteraan anggota,

    pengelolaan usaha kopersi harusdilakukan produktif, efektif dan efisienserta mempertimbangkan untuk memperoleh sisa hasil usaha yangwajar

    30

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    30/85

    31

    a) Telah didaftarkan di Pengadil-an Negeri dan diumumkan dalamtambahan berita Negara RI dan mem-

    punyai izin melakukan kegiatan dariinstansi terkait. Serta wajib menyesuai-

    kan anggaran dasarnya paling lambattiga tahun setelah undang-undangtesebut berlaku.

    b) Yayasan yang tidak memenuhiketentuan pada ayat a tersebut di atas,dapat memperoleh status badan hukumdengan cara menyesuaikan anggarandasarnya dengan undang-undang ya-yasan dan mengajukan permohonankepada menteri paling lambat 1 (satu)tahun setelah undang-undang tersebut

    berl aku, dan yayasan yang ti dak menyesuaikan anggaran dasarnya tidak dapat menggunakan kata “Yayasan”dan dapat dibubarkan berdasarkan

    putusan pengadilan atas permohonankejaksaan atau pihak yang berke-

    pentingan.

    2) Yayasan di lingkungan TNIdiluar struktural dan badan usaha yangdimiliki yayasan dilakukan penataandisesuaikan dengan undang-undang;yayasan dengan kriteria layak, tidak merugi dan mempunyai prospek yang

    baik.

    3) Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/93/XII/209 tanggal 31Desember 2009 pasal 27 penataan

    badan usaha yang didirikan yayasandapat dilakukan melalui penggabunganatau pembubaran badan usaha sesuaidengan hasil penggabungan atau

    pembubaran yayasan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    4) Keuntungan yang diperoleh badan usaha yang didirikan yayasanhanya diperuntukkan bagi tujuanyayasan, dan yayasan dilarangmelakukan penyertaan modal dalam

    berbagai bentuk usaha lebih dari 25%kekayaan yayasan.

    c. Pemanfaatan BMNKoperasi dan yayasan dapat

    memanfaatkan BMN sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku,dalam rangka penataan bisnis langsung

    maupun tidak langsung di lingkunganTNI. Bisnis langsung yang dikelola TNIsudah tidak ada lagi namun bisnis yangtidak langsung yaitu koperasi danyayasan ditata, untuk pemanfaatanBMN khususnya barang tidak bergerak di lingkungan TNI yang sudahdimanfaatkan dengan mitra namun

    belum mendapat ijin dari pengelolaan barang. Khusus hal tersebut mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 23/PMK.06/2010 tanggal 28

    Januari 2010 diantaranya sebagai berikut :

    Ni la i tanah = Ni la i tanah berdasarkan hasi l penilaiandengan estimasi terendahmenggunakan NJOP (per M2)

    Sewa tanah dan bangunan :Stb=(3,33% x Lt x nilaitanah)+(6,64%xLbxHsxNsb)

    Keterangan :Lb=Luas lantai bangunan (m2)Hs=Harga satuan bangunanstandar dalam keadaan baru(Rp M2)

    Nsb=Nilai sisa bangunan (%)

    Suara Angkasa Edisi Oktobr 2010

    a) Sewa tanah kosong (ST) =3,33% x (Lt x nilai tanah)

    Keterangan :ST = Sewa tanahLt = Luas Tanah (M2)

    b)

    3) Formula besaran tarif sewa

    BMN sebesar 0% apabiladigunakan untuk :

    1) Pemanfaatan BMN di ling-kungan TNI yang diperbolehkanhanya dalam bentuk sewa, pinjam

    pakai, kerjasama pemanfaatan(KSP), bangunan guna serah atau

    bangun serah guna (BGS/BSG).Sedangkan mitra, hanya dapatdilakukan oleh pengguna barangdengan pihak ketiga yaitu;

    perorangan, pemerintah daerah, badan usaha milik negara, badanusaha milik daerah, serta badanhukum lainnya, (perseroanterbatas/PT, koperasi danyayasan) dengan catatan atasBMN yang sama dengan pihak ketiga lainnya.

    2) Sedangkan untuk formula perhitungan yang harus disetor keKas Negara mengacu pada Per-

    menku Nomor 96/PMK.06/2007,untuk sewa dengan formula per-hitungan sebagai berikut :

    Kantor yang sekaligus menjaditempat usaha operasi primer dilingkungan TNI dalam rangkamenunjang tugas dan fungsi.

    Kantor koperasi sekunder TNIdi lingkungan TNI dalamrangka menunjang tugas danfungsi.

    TK, SD, SMP dan SMA yangdiselenggarakan oleh yayasandi lingkungan TNI.

    Panti asuhan dan panti jompo.

    Kegiatan bidang keagamaanatau perpustakaan dan rumah

    pintar.

    a)

    b)

    c)

    d)

    e)

    Sanksi HukumPermenku Nomor: 23/PMK.06/

    2010 pasal 27 terhadap BMN berupatanah/atau bangunan di lingkungan TNIyang sedang dikerjasamakan tanpaadanya persetujuan menteri keuangan,apabila terdapat pelanggaran hukumdalam kurun waktu pemanfaatan dan/atau sebelum mendapat persetujuanmenteri keuangan, tanggung jawabatas pelanggaran hukum tersebut

    berada pada pihak dalam perjanjiankerjasama.*

    31

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    31/85

    32

    Mengenang Marsdya TNI (Purn) HM. Soedjono,Pelopor Terjun Payung

    M arsdya TNI Purn HM. Soedjono adalah salah satu tokoh pelopor, perintisyang dimiliki TNI AU. Putra pasangan H. Saman Subekti dan Hj SitiWafinah ini dilahirkan di Surakarta pada tanggal 8 Januari 1923.Pendidikan umum dilaluinya dengan baik mulai dari Neutrale Hollands Inlandsche.Jongennsch (1936), Gouv. Meer Urgebreid Lagere B (1939), Algemene Middlebare

    School A-I, dan Indologisch Bestuur Opleiding (1944).Awal ketertarikan ia ke dunia militer adalah pada saat sekolah di AMSYogyakarta. Ketika kelas tiga, pemuda Soedjono melamar untuk masuk Vrijwilling Vliegers Corps (VVC) yang merupakan suatu korps Penerbang SukarelaBelanda. Setelah diadakan berbagai tes, akhirnya Soedjono terpilih di antara

    para pemuda yang lainnya untuk mengikuti pendidikan. Soedjono bersama paracalon siswa lainnya berlatih terbang di sekolah tersebut setiap sore hari di daerahSekip. Pesawat yang digunakan buatan Belanda dan pelatihnya tentara MilitaireLucthvaart (ML) Belanda. Pemerintah Belanda menyadari bahwa disaatmendekati Perang Dunia Kedua dibutuhkan banyak tenaga penerbang yangakan diterjunkan ke berbagai front pertempuran.

    Pada saat mendekati Perang Dunia Kedua, ia bersama para pemuda lainnya

    dimiliterisasi untuk dijadikan tentara wajib militer. Ia bersama para siswa lainnyakemudian dibawa ke Tasikmalaya, lalu ke Bandung, kemudian dari Jakartadiungsikan ke Australia melalui jalur laut. Jadi sebelum tentara pendudukanJepang masuk ke wilayah Hindia-Belanda, pemuda Soedjono sudah berangkatterlebih dahulu ke Australia. Setelah sampai di Australia rupanya timbul berbagai

    permasalahan baru seperti keterbatasan instruktur penerbang untuk melatih calon-calon penerbang, minimnya persediaan bahan bakar pesawat dan permasalahanlainnya. Dari permasalahan yang ada pemerintah Belanda kemudian membuatkebijakan yaitu para calon penerbang tersebut diberangkatkan ke Amerika Serikatuntuk berlatih terbang.

    Dari Amerika Serikat, Soedjono kemudiandikembalikan lagi ke Australia untuk dilatih di Jungle Warfare Training Camp di Queenslandsebelum diberangkatkan ke front pertempuran diBiak. Satu tahun di front pertempuran Biak, ialalu mendapat istirahat di kota Melbourne laluke Brisbane Australia. Sebelum berangkat lagi

    ke front pertempuran, pada pertengahan bulanSeptember 1945, ia mendengar berita bahwaProklamasi Kemerdekaan Indonesia telahdikumandangkan pada tanggal 17 Agustus 1945.Untuk itu ia mencari informasi ke berbagaisumber untuk mendapat keterangan mengenaikondisi terakhir di Indonesia.

    Soedjono dengan berbagai cara, akhirnyatiba dengan selamat di tanah air, pesawat yang

    32

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    32/85

    33

    Bersama A. Adisutjipto ketika akan melakukan terjun payung

    Suara Angkasa Edisi Oktober 2010

    ditumpangi mendarat dengan selamatdi Lapangan Udara Kemayoran padatanggal 5 Oktober 1945. Tiba di tanahair, Soedjono melihat masih banyak tentara Jepang yang berkeliaran.

    Bersama Bapak Halim Perdanakusu-ma dan Bapak Roeslanoedanoeroe-samsi berusaha mencari kontak dengan

    para pemuda untuk bisa sampai ke kotaYogyakarta. Pada saat tiba di LapanganUdara Kemayoran, ia masihmengenakan seragam Belanda, denganmemakai topi pet, membawa pistolsehingga membuat orang-orang pribumisegan, malah cenderung takut untuk didekati kalau ditanya informasi seputar keadaan di tanah air. Akhirnya dengan

    pertolongan beberapa tokoh pejuang ia bisa berangkat ke Yogyakarta melaluiStasiun Manggarai.

    Sebelum berangkat ia dipesanoleh Dr. Kuswolodigo agar jangan

    be rt anya ma cam- macam ka renatentara dan mata-mata Belanda adadimana-mana, di samping itu juga agar tidak menimbulkan kecurigaan pihak Belanda tentang keberadaan mereka.Sesampainya di Yogyakarta, iamenginap di rumah orang tua Bapak Roeslanoedanoeroesamsi yaitu Bapak Brontodiningrat. Kemudian iamenghubungi orang-orang di KNI pusatdan Polisi. Polisi datang ke tempatSoedjono menginap di rumah orang tuaBapak Roeslan. Tindakan polisiselanjutnya bukan membantu apa yangdiminta Soedjono tetapi justrumenahannya mungkin karena kesalah

    pahaman. Setelah ditahan kemudianatas pertolongan temannya yang

    bernama Umar Slamet ia dibebaskan.Setelah itu pemuda Soedjono

    mulai memasuki kancah revolusidengan secara resmi masuk ke AURItanggal 1 April 1946 denganmendapatkan Nomor RegistrasiPrajurit (NRP) 461010. Mengawalikarir di AURI dengan pangkat Opsir Udara II menjabat Perwira Staf Khusus merangkap perwira diper-

    bantukan pada Komandan Pangkalan

    Udara Maguwo dengan tugas khususuntuk mengatur pertahanan pangkalandan disiplin lainya, karena Komodor Muda Udara A. Adisutjipto yangditunjuk untuk menjabat sebagaiKomandan Pangkalan, sibuk mendidik calon-calon penerbang di SekbangMaguwo.

    Kegiatan lainnya yang dilakukan-

    nya adalah melatih para pemuda untuk menjadi anggota Pasukan PertahananPangkalan (PPP), kemudian atas

    pe rint ah Markas Terti nggi AURImelalui Komodor Muda Udara HalimPerdanakusuma pada 1947 membentuk

    pasukan payung pertama ( paratroop ).Soedjono dengan semangat yangmenyala-nyala melaksanakan perintahyang telah diberikan oleh MarkasTertinggi AURI dengan senang hati.Oleh karena ia belum pernah melak-

    sanakan terjun, langkah pertama yangdilakukan beliau adalah mendatangiorang-orang yang berpengalamandalam hal paracutis, di samping itu iamempelajari sendiri teori-teori terjun

    payung.Secara kebetulan Soedjono

    mendapatkan payung-payung bekas peninggalan Belanda yang sudah lamatidak terpakai di Pangkalan Udara

    Maguwo. Soedjono sendiri secarakebetulan baru mendapatkan informasikalau ada pelipat payung zamanBelanda yaitu Legino, Amir Hamzah,dan Pungut. Mereka itu telah melak-sanakan latihan penerjunan pertamakali tanggal 11 Februari 1946 diPangkalan Udara Maguwo. Di sampingitu Soedjono bertemu dengan Opsir

    Muda Udara I Soekotjo yang pernah bergabung dengan Angkatan LautBelanda, melaksanakan penerjunandalam Operasi Perang Dunia Kedua.Soejono kemudian menghubungi orang-orang tersebut untuk membantumemberikan teori dan praktek tentang

    penerjunan . Opsi r Muda Udara ISoekotjo dengan senang hatimembagikan pengetahuan dan

    peng al am annya pada Soed jo nomengenai teori dan praktek terjun

    payung meliputi teknik pendaratanklasik dengan koprol, juga membagikanilmu operasi pendaratan di daerah yangdiduduki musuh seperti menghilang bilasedang diikuti musuh disuatu kota danlain sebagainya.

    Soedjono bersama Opsir MudaUdara I Soekotjo mencoba sendiriuntuk melakukan latihan terjun payungdengan pesawat Cureng bersayap

    33

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    33/85

    34

    Menerima penyematan Bintang Swa Buana Paksa dari KSAU Suwoto Sukendar

    ganda yang dikemudikanKomodor Muda Udara A. Adisutjiptodan Kadet Udara I Gunadi.Pelaksanaan latihan terjun yangdilakukan oleh Soedjono dan Soekotjodisaksikan oleh sejumlah petinggi AURIdiantaranya KSAU Komodor Udara SSuryadarma, Perwira OperasiKomodor Muda Udara HalimPerdanakusuma. Baru penerjunan kedua Suryadarma meninggalkan tempatlatihan. Namun dari cerita yang didapatdari orang terdekat rupanya Komodor Suryadarma tidak tega melihat kalau

    percobaan terjun yang dilakukan olehkedua orang tersebut mengalamikegagalan. Tuhan Maha Besar

    pene rj un an yang di la kuka n ol ehSoedjono dan Soekotjo berhasil

    dilakukan dengan baik meskipun payung yang digunakan Soekot jomengalami robek setelah melakukan

    penerjunan . Atas perintah KSAUSuryadarma, Soedjono juga mendapattugas untuk melatih para pemuda yangakan diterjunkan di Kalimantan di

    bawah pimpinan Mayor Tjilik Riwut pada tanggal 17 Oktober 1947 dengantugas untuk men- drop pasukan di

    belakang garis depan musuh.Setelah RI memperoleh pe-

    ngakuan kedaulatan dari pemerintahBelanda pada tahun 1949, Soedjono

    bertugas di Jakarta antara lain menjabatsebagai Komandan Detasemen Staf AURIS, Kepala Biro Dinas Khusus,dan Hakim Perwira pada MahkamahTentara Agung. Pada tahun 1954, ia

    bertugas menjadi Atase Udara padaKBRI di Washington DC (AS)merangkap Kanada.

    Pada tahun 1962, ia mengemban jabatan sebagai Pangkohanudnas yang

    pertama dengan tugas mengintegrasi-kan semua unsur dan komponen pertahanan udara dengan alat yangmodern saat itu menjadi satu sistemyang workable , di samping itu iamendapat tugas khusus di Moskwountuk mempercepat pengiriman senjatayang akan dipakai dalam perjuanganTrikora dan inspeksi pelajar-pelajar AURI. Pada tahun 1961 ia diangkatmenjadi Duta Besar luar biasa dan

    berkuasa penuh RI untuk negara Suriah,

    jabatan lainnya yang pernah diembanadalah sebagai Wakil Gubernur ILemhannas, Wakil Ketua dan anggotaDPR/MPR periode 1971-1977.

    Tahun 1978 Soedjono diberhenti-kan dengan hormat dari dinas militer dengan hak pensiun pangkat terakhir Marsekal Madya TNI. Penerima dua

    belas Medali Tanda Kehormatan yangdiberikan oleh negara terhadapdedikasinya yang tinggi tanpa pamrihdalam merintis pertumbuhan awalAURI, memberikan bukti terhadapgenerasi penerus untuk meneladani sifat

    perjuangannya. Marsekal Madya HMSoedjono menikah dengan Hj. SitiSafiningrat E. yang merupakan guruzaman Revolusi Kemerdekaan disekolah SGKP pada tahun 1947, dandikaruniai tiga orang putra-putri, yaituH. Siti Rahayu, H. Bambang T.K, danH. Hasan Sudiro S.N. Kini tokoh

    panutan bagi prajurit TNI AU tersebuttelah dipanggil Tuhan YME dalam usia85 tahun, di Rumah Sakit Gatot Subroto,Jakarta. Jenasahnya dimakamkandisamping makam istrinya, di TPUPurwakarta hari Selasa tanggal 17Agustus 2010 setelah selesai upacara

    peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-65. Selamat jalan Bapak, kami prajuritTNI AU akan meneruskan perjuanganuntuk mengharumkan nama TNI AU.*

    34

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    34/85

    35

    Perjuangan Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) untuk mewujudkan adanya kesatuan dan persatuan bangsa tidak pernah berhenti, karena dengan persatuan akan terwujud Indonesia yangkuat. Indonesia yang terdiri dari beribu-ribu

    pulau yang terbentang dari Sabang (NagroeAceh Darusalam) sampai Merauke (Papua)hanya dapat dijangkau secara cepat meng-gunakan pesawat terbang dan AURI lahyang memiliki pesawat. Apa dan bagaimana

    peranan DAUM dituliskan secara rincidalam buku setebal 135 halaman yangditerbitkan oleh Sub Dinas Sejarah, DinasPenerangan Angkatan Udara ini.

    Buku ini disusun dalam 6 bab lengkapdengan sambutan Kepala Staf AngkatanUdara disertai kata pengantar dari Kepala

    Dinas Penerangan Angkatan Udara .Untuk proses pembuatannya, teamSubdisjarah menggunakan metodewawancara dengan pelaku sejarah ( key per-

    son ) dan studi kepustakaan.Penulisan dimulai dari pernyataan

    Kemerdekaan Bangsa Indonesia yangdiproklamirkan tanggal 17 Agustus 1945yang merupakan simbol terlepasnya segala

    belenggu penjajahan yang telah lamadirasakan Bangsa Indonesia. Bangsa Indo-nesia telah mengambil sikap untuk menentukan nasib sendiri dalam segalaaspek kehidupan, serta menandakan lahir-nya Negara Indonesia yang memilikikedaulatan dan berkedudukan sama dengannegara-negara berdaulat lainnya. Akan tetapi,setelah proklamasi bukan berarti Indonesialepas dari segala permasalahan. Perjuanganawal kemerdekaan setelah proklamasi justrumenjadi batu ujian sejauh mana perjuangandan kesadaran berbangsa rakyat Indonesia

    terpencil. Kegiatan tersebut diwadahi dalamsuatu Djawatan, yang disebut DjawatanAngkutan Udara Militer (DAUM) yangmerupakan bagian dari struktur organisasiAURI dalam bidang operasi penerbangan.

    Namun pada tahun 1954 berdasarkan SuratKeputusan Kepala Staf Angkatan Udara

    Nomor 165/125/Pen/KS/54 tanggal 27 Juli1954 tentang Pembentukan KomandoGroup Komposisi Kepala Staf AngkatanUdara, istilah Djawatan diganti menjadiDinas.

    Rute penerbangan DAUM miripdengan maskapai penerbangan saat ini,semua rute penerbangan dibuat terjadwal,

    jalur-jalur penerbangan disusun berjenjangdan panjang. Diawali dari Jakarta, kemudiandilanjutkan ke pangkalan-pangkalan udaradi Kalimantan, Sulawesi, Maluku, hingga kewilayah Indonesia paling ujung, yaitu Mo-rotai. Setahun setelah dibentuk, eksistensiDAUM terasa makin nyata, yaitu denganditingkatkannya penerbangan ke Sumaterahingga seminggu tiga kali.

    Inovasi AURI membentuk DAUM,telah membantu pemerintah Republik Indo-nesia dalam menyebarkan informasi kepadarakyat di seluruh pelosok Nusantara bahwatelah ada pusat Pemerintah Republik Indo-nesia yang telah berdaulat, sehingga DAUM

    mempunyai peranan yang besar sebagai perekat integrasi bangsa pascaproklamasikemerdekaan.*

    Suara Angkasa Edisi Oktober 2010

    dalam mempertahankan kemerdekaan.Pengorbanan Bangsa Indonesia begitu besar,rakyat dengan militansinya terus menerusmelakukan perlawanan terhadap penjajahuntuk mempertahankan kemerdekaan,seperti terjadinya berbagai perlawanan

    rakyat di tanah air.Selain perjuangan bersenjata, para

    pejuang Bangsa Indonesia berupaya pulamelaksanakan penyebaran berita proklamasidari Jakarta ke seluruh penjuru tanah air melalui media elektronik dan cetak maupundari mulut ke mulut. Namun upaya

    penyebarluasan berita proklamasi tetapmengalami hambatan, terutama di pulau-

    pulau Indonesia yang masih terisolasi dantidak memiliki fasilitas yang bisa mengakses

    berita, baik melalui media elektronik maupun

    cetak. Meskipun jalur perhubungan melaluilaut menjadi solusi dalam mempersatukan Nusantara, tetapi jalan keluar seperti ini mem- butuhkan waktu tempuh yang lama, serta jumlah armada kapal laut yang memadai.

    Untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, AURI yang

    bermodalkan pesawat-pesawatangkut C-47 Dakota

    peninggalan Belanda, yang berbasis di PAU Andir Bandung berupaya merintis

    jalur perhubungan melaluiudara untuk mempersatukanseluruh wilayah Nusantara.Kepercayaan pemerintah kepadaAURI untuk menyelenggarakan

    penerbangan rutin ke daerah-daerahdi seluruh Nusantara tidak hanya padatugas-tugas yang berbau militer saja,tetapi bertugas pula untuk mengangkut

    pegawai negeri, guru, hingga uang dari bank-bank yang berada di daerah

    Buku

    DAUMDinas Angkutan Udara MiliterSarana Perekat Bangsa

    35

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    35/85

    36

    A khir-akhir ini kita seringmendengar dan melihat baik itulewat media televisi, radiomaupun koran mengenai pemakaian

    bahan-baha n ki mi a yang sa ngat

    berbahaya bagi tubuh digunakan untuk mengawetkan makanan. Terlebih bahan makana n yang di awet kantersebut beredar luas di pasar. Hal inimembuat masyarakat kalang kabut,terutama ibu rumah tangga, karena

    bahan makanan yang diberi pengawettersebut rutin dikonsumsi sehari-harioleh masyarakat.

    Pemakaian bahan kimia berbaha-ya untuk mengawetkan makanantersebut merupakan ulah nakal dari

    oknum yang menginginkan keuntungan besar tetapi tidak memikirkan resiko-

    bunuh hama (desinfektan), membunuhkuman (pembersih lantai), pembasmilalat, dan serangga, pengeras lapisangelatin dan kertas untuk keperluanfotografi, sebagai bahan pembuat pupuk

    urea, parfum, kosmetika serta untuk mengawetkan mayat. Sayang, karenaketidakpedulian sejumlah orang yangtidak bertanggungjawab, formalindigunakan secara sengaja untuk mengawetkan makanan.

    Efek formalin secara akut padakesehatan manusia langsung terlihat,seperti iritasi, alergi, kemerahan, mata

    berair, mual, muntah, rasa terbakar,sakit perut, dan pusing. Sedangkan efek secara kronik terlihat dalam jangka

    waktu yang lama dan berulang, berupairitasi parah, mata berair, serta gang-

    Bahaya Mengancam di Sekitar KitaHati-hati.....

    nya. Keadaan tersebut mencerminkanadanya kelemahan dalam memberikanijin usaha. Kita sebagai konsumen harus

    pintar untuk memilih makanan yangakan kita konsumsi dengan caramembekali diri dengan pengetahuanakan bahan-bahan kimia berbahayatersebut.

    Dalam kesempatan kali ini, kitaakan mengenalkan empat bahan kimiayang berbahaya, dengan harapan kta/masyarakat akan lebih berhati-hati

    dalam memilih makanan untuk konsumsi keluarganya. Keempat bahan-ba han be rbahaya te rs ebutadalah :

    1. Formalin . Formalin adalahlarutan yang tidak berwarna dan

    baunya sangat menyengat. Sebenar-nya, bila digunakan untuk keperluanyang tepat, formalin memiliki fungsiyang baik, diantaranya untuk mem-

    guan pada pencernaan, hati, ginjal, pankreas, sistin saraf pusat, menstruasiseta kanker.

    Ciri produk makanan yangmengandung formalin adalah sbb:

    a. Ayam potong berwarna putih bersih, awet dan tidak mudah busuk.

    b. Bakso terasa kenyal, awet dan bisa tahan sampai lima hari,

    c. Ikan basah warnanya putih bersih, kenyal, insangnya berwarnamerah tua bukan merah segar, awet

    sampai beberapa hari dan tidak mudah busuk.d. Tahu yang bentuknya sangat

    bagus, kenyal, tidak mudah hancur,awet beberapa hari dan tidak mudah

    busuk.e. Mie basah awet beberapa hari

    dan tidak mudah basi, dibandingkandengan yang tidak mengandung forma-lin.

    f. Ikan asin berwarna bersih

    36

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    36/85

    37

    cerah, tidak berbau khas ikan, awetsampai lebih dai satu bulan, idak mudahhancur.

    2. Melamin . Melamin merupa-

    kan senyawa yang sangat rentanterhadap panas dan sinar ultraviolet.Keduanya berpotensi memicu terjadi-nya depolimerisasi (persenyawaankimia). Selain itu gesekan-gesekan danabrasi terhadap permukaan melamin

    ju ga be rpot en si meng ak ib atkanlepasnya partikel formaldehid. Selain

    berfungsi sebagai bahan pengawet,formaldehid berfungsi untuk membunuh

    bakteri. Formadehid sangat mudahmasuk ke tubuh manusia terutamasecara oral (mulut), saluran pernafasanserta cairan tubuh. Termasuk produk-

    produk yang terbuat dari melaminseperti piring, sendok, gelas danmangkuk.

    Formaldehid yang masuk kedalam tubuh dapat menggnggu fungsisel, bahkan dapat pula mengakibatkankematian sel. Dalam jangka pendek halini dapat mengakibatkan muntah, diare

    dan kencing bercampur darah.Sementara untuk jangka panjang, dapatmengakibatkan iritasi lambung,gangguan fungsi otak dan sumsungtulang belakang.

    3. Boraks . Boraks adalah ba han so lder , bahan pemb er si h, pengawet kayu, antiseptik kayu dan pembasmi serangga. Berwarna putihdan sedkit larut dalam air. Bila terusdikonsumsi dalam waktu lama, boaksdapat mengakibatkan gangguan padaotak, hati, lemak dan ginjal. Dalam

    jumlah banyak boraks menyebabkandemam anuria (tidak terbentuknyaurine), koma, merangsang system saraf

    pusat, depresi, apatis, tekanan darahturun, kerusakan ginjal, pingsan bahkankematian.

    Ciri-ciri makanan yang mengandung boraks adalah :

    a. Gula merah sangat keras dansusah dibelah, terlihat butiran-butiranmengkilap di bagian dalam.

    b. Bakso lebih kenyal, bila digigitakan kembali ke bentuk semula, tahan

    lama, warna lebih putih, bau terasa tidak alami, bila dilemparkan ke lantai akanmemantul seperti bola karet.

    4. Wantek . Zat pewarna darigolongan Rhodamin B ini biasanya

    dipakai sebagai pewarna tekstil.Wantek juga digunakan oleh nelayanuntuk pembuatan/pengawet kerang danterasi. Tujuannya agar kerang yangtelah dikupas, terlihat lebih segar danmenjadi pilihan konsumen karenamengira baru diambil dari laut. Sedang-kan pada terasi, zat kimia ini bisaterdeteksi dari peralatan dapur yangkita gunakan dan bersentuhan denganterasi tersebut. Bila pada peralatantersebut tertinggal rona kemerahan dan

    tidak hilang meski dicuci dengan air,maka kemungkinan besar terasitersebut mengandung wantek.

    Unsur kimia pada wantek bilaterus menumpuk dalam organ tubuhmanusia dapat mengakibatkan ganggu-an pada sistem pernapasan, ginjal, hati,sistem reproduksi dan kanker. Gang-guan ringan dapat muncul dalam bentuk rasa seperti terbakar pada tenggorokandan sakit kepala.

    Ciri-ciri produk makanan yangmengandung wantek adalah :

    a. Warna terlihat cerah (berwar-na warni) sehingga tampak menarik.

    b. Ada sedikit rasa pahit (terutama pada sirop atau limun, cendol, kue,gorengan, kerupuk dan saos sambal).

    c. Muncul rasa gatal di tenggoro-kan setelah mengkonsumsinya.

    d. Baunya tidak alami sesuaimakanannya.

    Tanpa disadari, begitu banyak produk dan bahan makanan yang kitagunakan sehari-hari mengandung zatyang membahayakan tubuh. Berhati-hati dan cermat dalam memilih sebelummembeli atau mengkonsumsi produk atau bahan makanan yang ditawarkandi pasaran, menjadi kunci untuk hidupsehat. Tidak hanya untuk diri sendiri,namun juga anggota keluarga yang kitacintai. Semoga bermanfaat.*

    Suara Angkasa Edisi Oktober 2010

    37

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    37/85

    38

    O vertime atau yang lazim disebut dengan lembur memang suatu kegiatan yang melelahkan bagi kebanyakan para mekanik yang langsung menangani pemeliharaan pesawat terbang.Untuk mendukung kegiatan penerbangan, terkadang para mekanik harus menyiapkansegala sesuatunya sebelum sang surya bangun dari tidurnya bahkan sampai sang surya kembalike peraduannya. Terlepas dari statusnya sebagai seorang tentara yang konon katanya harussiaga senantiasa setiap saat, para mekanik itupun tidak akan lepas dari apa yang disebut dengankata kerennya ‘fatigue’ . Sekali lagi, terlepas apakah lembur itu masih ada atau sudah ditiadakanlagi dengan alasan keterbatasan dana, ada baiknya apabila kita me-‘refresh’ kembali akan resikolatent yang dapat diakibatkan oleh kondisi fatigue tersebut.

    Pengelolaan Risiko Kelelahan

    Oleh Mayor Tek BRP. Sianturi, MBA in Avi Mgt,(Kasibinpallambangja Subdisbinlambangja Dislambangjaau)

    Menilik kembali pada kejadian beberapa tahun silam, tepatnya pada tanggal 10 Juni 1990, pesawat British Airways BAC1-11 dengan nomor penerbangan 5390 mengalami kejadian yanghampir saja merenggut nyawa sang pilot . Jendela cockpit ( windscreen ) terlepas sesaat setelah

    pesawat tersebut lepas landas dari bandara Birmingham Intl Airport (BHX) di Inggris. Windscreensebelah kiri yang sebelumnya telah diperbaiki terlepas keluar akibat tekanan udara yang ada didalam cabin dan harus bertahan hanya dengan 84 dari total 90 securing bolts yang berdiameter lebih kecil dari yang semestinya. Sang captain tersedot separuh badan keluar dari jendela dan

    untungnya sempat ditahan oleh cabin crew sementara copilot menerbangkan pesawat sampailanding dengan selamat di bandara Southampton (Air Accidents Investigation Branch report,1992).

    Laporan resmi menyebutkan beberapa faktor yang berkontribusi terhadap terjadinyakecelakaan tersebut, namun satu hal yang menjadi penyebab utama insiden tersebut adalah

    pengaruh kelelahan ( fatigue ) yang dialami oleh shift maintenance manager (SMM) yangmelaksanakan pekerjaan tersebut. Pekerjaan perbaikan terhadap windscreen tersebutdilaksanakan pada pagi hari dimana pada saat itu tubuh manusia mengalami rendahnya ritmetubuh, atau yang kerap disebut dengan pengaruh circadian . Digabungkan dengan kurangnyaistirahat (tidur) sebelum gilirannya dimulai, membawa pengaruh yang besar sehingga terjadi

    Pada Pemeliharaan Pesawat Udara(Fatigue Risk Management )

    38

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    38/85

    39

    kesalahan persepsi di dalam memilihukuran bolt yang sebenarnya.Seharusnya, kesalahan ini dapat sajadihindari apabila pengecekan ulang dan

    pemeriksaan menggunakan tekanan

    udara dilakukan. Akan tetapi, prosedur- prosedur ini tidak di jalankan danmemang tidak tertuang di dalam main-tenance manuals . Satu hal yang anehmemang, namun kejadian ini

    berpengaruh besar terhadap dunia penerbangan saat itu.

    Pengaruh Kelelahan ( Effects of Fa-tigue )

    Semenjak insiden yang terjadi pada pesawat BAC1-11 banyak sekali

    hal-hal yang berkaitan dengan pemeliharaan dimana fat igue yangdialami mekanik menjadi faktor

    penyebab accidents dan incidents .Pada waktu yang sama, juga terjadi

    peningkatan riset yang di lakukanterhadap fa ti gu e di bidang

    pemeliharaan pesawat. Kajian yangdilakukan menunjukkan bahwa fatigue

    berdampak besar pada kemampuankognitif seseorang. Kemampuankognitif ini sama halnya dengan proses

    mental seperti kewaspadaan ( aware-ness ), kemampuan persepsi, reason-ing dan judgement .

    Fatigue juga dapat merupakandampak dari pengaruh alkohol. Padatahun 2000, Williamson, Feyer,Friswell,dan Finlay-Brown telahmengadakan suatu riset terhadapkelelahan yang terjadi pada seorangsupir dan menemukan bahwa setelah17 sampai dengan 19 jam tanpa tidur,

    performance supir tadi sama denganatau lebih parah dari kandungan 0.05

    persen alkohol yang terdapat padadarah (BAC). Kecepatan responsampai pada tingkatan 50% lebihrendah dan perhitungan yang tepatsangat buruk pada level ini dibanding-kan dengan tingkatan alkohol tadi.Singkatnya, apabila kita mengalamisuatu kondisi dimana kita kurang tidur,maka tingkat pe rf or manc e kita

    mencapai tingkatan yang sama denganlevel maksimum alkohol yang diper-

    bolehkan di dalam darah kita (0.1 persendari BAC). Temuan ini menegaskan

    bahwa kurangnya jam ti dur akan

    be rpenga ru h be sa r te rhadap ke -mampuan untuk mengambil suatukeputusan yang baik dan akurasi yangsangat diperlukan bagi safety di jalanraya maupun di lingkungan pekerjaanlainnya.

    Tuntutan akan operasional penerbangan yang tinggi dihadapkandengan keterbatasan jumlah mekanik yang menangani pemeliharaan pesawatterbang akan berpengaruh terhadapresiko keselamatan yang tinggi pula. Hal

    ini dibuktikan pada riset yang dilakukanoleh FAA yang menunjukkan bahwamekanik pesawat terbang terkadangtidur kurang dari jam disyaratkan yaitu8 jam. Dari riset yang dilakukan,ditemukan bahwa jam tidur rata-ratamekanik pesawat terbang adalah 6 jam15 menit per harinya. Pada kajian yanglain didapat bahwa, durasi tidur yangdiukur dengan alat pengukur tidur

    Actiwatch , rata-rata jam tidur paramekanik pesawat terbang adalah 5 jam

    dan 7 menit per harinya (Johnson, Hall,& Watsons, 2002). Disadari atau tidak,hal ini banyak sekali terjadi dilingkungan kita sendiri. Hal ini dapat kitalihat pada beberapa satuan kerja

    dimana mekanik yang menangani pemeliharaan pesawat terbang harus berperan ganda: sebagai mekanik,sebagai inspector, dan juga sebagaiseorang juru montir udara, yang pada

    kesempatan selanjutnya harus melak-sanakan misi penerbangan.Dari beberapa kajian dan temuan

    seperti tersebut di atas, pada hakikatnyadapat diambil suatu kesimpulan sebagai

    berikut:Hasil kajian yang menonjol

    terhadap durasi tidur khususnya bagi pa ra me kani k yang me nang an i pemeliharaan pesawat terbang adalahmengalami gangguan tidur (sleep de-

    prived). Temuan ini menunjukkan

    adanya resiko keselamatan yang berpengaruh terhadap performancekerja. Hasil kajian tersebut tidak tergantung pada umur, pengalaman,

    jenis organisasi, faktor alam, dll., danlebih banyak dipengaruhi oleh jadwalkerja. Berdasarkan data yang didapat-kan pada kajian tersebut, rendah dankurangnya durasi tidur telah menjadi cirikhas (cultural characteristic) di dalamdunia penerbangan atau di dunia kerjayang menangani pemeliharaan

    pesawat. Namun demikian, data yangdidapatkan menunjukkan bahwa polaumum kurangnya jam tidur ini bukansebagai akibat dari perpanjangan waktukerja. Hal ini lebih menunjukkan bahwa

    Suara Angkasa Edisi Oktober 2010

    39

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    39/85

    40

    sebenarnya para mekanik tersebut tidak menyadari bahwamereka kurang mendapat waktu

    beristirahat dengan baik.

    Taking ActionKita sadari bahwa di lingkungan

    kerja kita masih belum ada satu sistemmanajemen yang baku di dalammengelola fat igue . Namun, adalahmenjadi tanggung jawab organisasikerja untuk menjawab isu tersebut.Memang tidak mudah untuk dapatmenjawab hal tersebut, karenamungkin saja ada yang mengertidengan baik dampak buruk yang dapatditerima dan proaktif sementara yanglainnya hanya bersikap ‘look and see’ ,

    bahkan ada yang mengesampingkan halini begitu saja. Dan ini tidak hanyaterjadi di lingkungan kerja kita saja,

    bahkan di negara-negara yang majusekalipun.

    Limitasi dan TantanganAnggap saja ada satu organisasi

    yang berupaya untuk mengimplemetasi-kan pengelolaan fatigue entah itukarena pilihan atau karena perintah,menurut Robert Baron, PhD. (2009)ada beberapa limitasi dan tantanganyang perlu diperhatikan dengan baik.Pertama , fat igue adalah suatufenomena yang sangat subyektif. Adates yang dapat dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang itu di

    bawah pengaruh alkohol atau tidak. Namun, tidak ada tes yang dapatmengukur apakah seseorang itu‘bekerja pada pengaruh fatigue atautidak’. Tidak ada seorang pun yangdapat mengukur dengan baik dirinyasendiri apakah ia terlalu fatigue untuk

    bekerja.Kedua , meskipun batas waktu

    kerja diterapkan pada setiap gilirankerja ( shift ), tetap tidak ada jaminan

    bahwa seorang mekanik pesawat akanmemulai pekerjaannya dengan istirahatyang cukup. Sebagai contoh, walaupuntelah ada peraturan maksimum kerjaadalah delapan jam namun apabilamekanik tersebut datang dengan durasitidur hanya empat jam, maka adakemungkinan ia akan mengalami fa-tigue .

    Ketiga , pekerjaan yangmemerlukan perhatian yang sangatfokus seperti visual inspectionmengharuskan adanya jadwal istirahatyang baik. Penurunan proses kerja yangmemerlukan perhatian seperti itu adalahsuatu bentuk short-term fatigue yangdapat terjadi dengan cepat ketikaseorang mekanik harus melakukan

    pekerjaan yang memakan waktu yanglama dan membosankan sepertimelakukan inspeksi terhadap fuselagelap joint (hal yang sama terjadi padaaccident yang menimpa Aloha AirlinesFlight 243). Riset yang telah dilakukanmengindikasikan bahwa setelah 20

    menit, seorang mekanik akanmengalami hal tersebut. Olehkarenanya, perlu suatu variasi di dalam

    bekerja dan waktu istirahat yang cukupuntuk mengatasi masalah tersebut.

    Keempat , kejujuran mekanik untuk melaksanakan program inimenjadi hal yang sangat penting. Sekalilagi, ciri khas yang berkembang di duniamiliter adalah sifat tidak ingin dianggaplemah. Tentara juga manusia, tidak bisalepas dari kondisi fat igue . Karenakebanyakan akan takut apabila dengansadar melaporkan bahwa merekamengalami fatigue dan harus melapor ke manajemen atas. Tentunya mereka

    akan diberhentikan dari pekerjaan untuk sementara pada hari itu, yang dapat

    berdampak pada kondite personeltersebut.

    Fatigue ManagementBeberapa poin di atas

    menggarisbawahi dan memberikanketegasan akan kompleksitas dantantangan yang akan dihadapi di dalammengelola fatigue ( fatigue manage-ment ). Namun bukan berarti ini akanmenjadi suatu hambatan bagi kita untuk menerapkan suatu program yang baik guna tercapainya kondisi yang safe bagi

    penerbangan kita. Perlu diingat bahwa‘under any labels’ , faktor manusiaadalah kontribusi utama penyebabterjadinya kecelakaan pesawat terbang.Pada akhirnya, perlu adanya suatu

    pekerjaan ekstra untuk melakukankajian yang khusus terhadap kondisi

    pa ra meka ni k se baga i pe rson el pe laksana peme li ha raan pesa watterbang guna menjamin bahwa hasil

    pekerjaan yang dilaksanakan dapatmendukung kegiatan penerbangandengan baik dan aman (safe). Disamping itu, perlu adanya suat

    pemahaman bahwa pengelolaan fa-tigue ( fatigue management ) harusdiimplementasikan dan dikelola dengan

    baik oleh semua personel di satuankerja.*

    40

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    40/85

    41

    Suara Angkasa Edisi Oktober 2010

    Angin bandara semilir tenang,seakan menghiburku, dandesiran lembutnya mampu

    menyejukkan hatiku yang sedanggundah jika mengingat bahwa akusedang menantikan kedatangan sese-orang. Seseorang yang sangat akucintai. Seseorang yang akan datangnantinya ... Dia bukan meninggalkanaku, tapi dia sedang melaksanakantugas negara. Gagah Permadi, itunamanya. Permadi adalah seorangtokoh pewayangan yaitu Arjuna. Sesuai

    Oleh Serda Ririn Dewi Milyasari

    Aku Kan Setia

    namanya, dia adalah seorang lelaki berkulit hitam manis, tinggi besar dangagah perawakannya. Itulah yangmembuat aku tertarik padanya saat

    pertama kali melihatnya.Perkenalanku dengannya terjadi

    melalui facebook, yaitu sebuah situsyang tidak asing lagi dilakukan anak muda jaman sekarang. Begitu puladenganku, walaupun aku bukanlahtergolong anak muda lagi jika dilihatdari statusku.

    Namaku Dewi Anjani. Berpang-kat Sersan Dua WARA atau WanitaAngkatan Udara. Meski saat ini usiaku

    baru 18 tahun, namun aku sudahmenjadi bagian dari TNI Angkatan

    Udara, tentu saja ini merupakan suatukebanggaan bagiku dan keluarga

    besarku.Saat ini aku sedang melaksanakan

    sekolah kejuruan Penerangan di Skadik 502 Lanud Halim Perdanakusuma,Jakarta.

    Sore itu selesai mengikuti pelajar-an, aku langsung menghempaskantubuhku di tempat tidur. Badankuterasa sangat lelah setelah seharianmendengarkan instruktur menjelaskanmaterinya.

    Entah mengapa aku sangat bosansekali dengan mata pelajaran hari itu.Aku semakin merasa bosan ketikamembuka tombol handponeku, karenatak satupun sms muncul di layar.Kualihkan perhatianku dengan mem-

    buka facebook melalui fitur internet.Tak lama kemudian muncul satu

    pemberitahuan baru dari temanku.Segera kubuka dan kulihat foto

    profilnya yang mengenakan pakaianseragan dinas Polisi, terlihat lumayanganteng. Namanya “Gagah Permadi”.

    Tertulis sebuah status “thsnx eah... ud konfiem”, kebetulan kulihat diasedang online, jadi langsung saja ku

    balas melalui fitur E-buuy agar aku bi asa ng obro l deng anny a se ca ralangsung. “met sore...mkasih udahadd”, sapaku padanya.

    Tak lama aku langsung mendapat balasan darinya ... “Lu anak mana ?”,tanya Gagah tanpa basa basi.

    “Gue anak Halim, lu sendiri ?”, jawabku singkat.

    “Gue anak Reskrim di MabesPolri. Lu WARA ya.”

    “Iya.”“Boleh nggak, gue minta no HP

    lu ? Gue udah mau off ne.”Entah kenapa tanpa pikir panjang,

    aku langsung saja memberikan nohandponeku.

    Menunggumu

    41

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    41/85

    42

    Malam harinya, Gagah langsungmenelponku. Ternyata dia jugamengenal beberapa teman danseniorku. Cara bicaranya asyik,sepertinya dia tipe orang yang humoris.

    Meski belum lama saling mengenal tapikami sudah akrab dan nyambung ketikasedang ngobrol. Akhirnya kami sepakatuntuk bertemu.

    Minggu sore aku bertemu.Kutunggu Gagah di rumah temanku,Lia. Kebetulan dia juga mengenal dansering bermain ke rumahnya. Lia adik kelas Gagah sewaktu sekolah SMA.Limabelas menit aku menunggunya,akhirnya dia pun datang.

    Sebuah motor Kawasaki Ninja

    berhenti di depan rumah Lia. Seoranglelaki tinggi besar, gagah segagahnamanya memakai seragam PDH SusPolisi turun dari motor besarnya. Ketikalelaki gagah itu melepas helmnya, dialangsung tersenyum manis padaku.

    Entah mengapa badanku terasa panas di ng in geme ta ran me li ha tsenyum manisnya. Namun akumencoba sekuat tenaga untuk menyembunyikan rasa kagumku

    padany a. Kami be rdua sege ra berpamitan pada Lia, karena memanghari sudah sore, takut ketinggalan filmdi bioskop yang akan kami tonton.

    Ternyata benar, filmnya sudahdimulai sepuluh menit yang lalu. Tentusaja aku sangat kecewa. Kami sepakatuntuk makan, karena Gagah belummakan. Lelaki ganteng pemilik senyummanis itu tersenyum saatmemperhatikanku makan.

    “ Ngapain lu ketawa-ketiwi !tanyaku judes.

    “ Dasar, bayi lu !, kata Gagahsambil mengelap daguku dengan tissue.Ternyata daguku belepotan saus baksoyang sedang aku makan. Tentu saja halitu membuat pipiku terasa panas danmemerah karena malu.

    Di luar hujan sangat deras. Tentusaja kami semakin nyaman di dalamrumah makan itu. Gagah memang

    sagat menyenangkan, walaupun ini kali pertama kami bertatap muka, tapi dia bisa mencairkan suasana. Aku sangatmerasa nyaman bila ngobroldengannya. Bahkan sesekali kami

    saling mengejek, bergurau, tertawatanpa henti.Tepat jam delapan malam, Gagah

    mengantarku pulang ke Skadik.Rasanya waktu sangat cepat sekalikebersamaanku dengannya. Aku masihingin berlama-lama lagi ngobroldengannya. Tapi hari memang sudahlarut malam, meski begitu aku merasa

    puas dan bahagia sekali hari itu.“ Lu, jangan kangen ya sama

    gue,” kata Gagah nyeletuk secra

    spontan.“ Ih, GR banget lu ! Gak

    mungkinlah gue kangen sama lu, yangada tu lu kangen sama gue !,” jawabku

    bersungut-sungut.“ Oke, kita lihat aja ntar siapa

    yang bakal kangen siapa !,” kataGagah. Tak lama kemudian, tanpa kata-kata lagi dia langsung hilang dari

    pandaganku.“ Huh, dasar cowok nyebelin !,”

    pikirku. Tetapi jujur, aku tertarik jugadengan kata-katanya. Kedengarannyaseperti tantangan, dan itu membuatkusemakin semangat saja.

    Seminggu telah berlalu, Gagahmembuktikan kata-katanya. Dia samasekali tidak menghubungiku. Akusemakin gelisah dibuat olehnya. Tanpa

    pikir panjang, aku mengirim sms padanya.

    “ Eh, ubur-ubur ! sombong bangetlu.”

    “ Tu, kan, gue bilang apa ! Lu pastikangen sama gue,” jawab Gagah lewatsms.

    “ Ih, lebay lu ! Gue cuma masti’inaja kalau lu masih hidup,” balaskugemes.

    “ Oke, gue jemput lu sekarang.Cepetan siap-siap pakai baju yang

    bagus, jangan kumel ya.”Gagah mengajakku makan ice

    crem, tempat faforitnya nongkrong

    dengan teman-temannya. Entahmengapa laki-laki yang biasanya ramaiini mendadak menjadi laki-laki pendiam.

    “ Tumben lu diem aja,” akumencoba membuka obrolan.

    “ Wi, ... gue sayang sama lu,” kataGagah begitu saja meluncur dari

    bibirnya. Tentu saja kata-kata itu sepertihalilintar disiang bolong menyambar tubuhku. Seketika itu pula tubuhkugemetar mendengar kata-kata Gagah.

    “ Apa, gue nggak denger ! “ jawabku berbohong, karena aku inginmemastikan yang kudengar tadi benar.

    “ Gue, ... sayang sama lu, cumi !ulang Gagah agak malu.

    42

  • 8/17/2019 Suara Angkasa

    42/85

    43

    Suara Angkasa Edisi Oktober 2010

    Kenapa sih, ini orang nggak adalembut-lembutnya,” pikirku. Bahkansaat menyatakan perasaan hatinyapuntak ada romantis-romantisnya.

    Aku masih diam saja, karena akutidak tahu harus berbicara apa padanya.Mataku tak mampu memandang

    matanya yang penuh harap. Tapi tiba-tiba ia mengalihkan obrolan, ia men-ceritakan hasil razianya tadi malam.Lagi-lagi ia bisa meluluhkan suasana.

    Sepertinya lelaki yang punyalesung pipit ini tahu jika aku tak mampumemberi jawaban atas pertanyaannyatadi. Dia melontarkan gurauan-gurauankonyol lagi sehingga aku lupa kata-katanya tadi.

    Keesokan harinya,kira-kira pukul sebelassiang Gagah menelponku. “Lu jaga diri baik-baik ya !Meski gue tahu lu nggak

    suka sama gue, tapi gue bisaterima kok,” Katanya.“Gue sayang sama lu.

    Nanti jam tiga sore gue mauterbang ke Amrik,” tambahGagah dengan suara agak gemetar.

    Tubuhku seakantersambar peti