-
GRAVITASI
PADA PELUNCURAN SATELIT BUATAN
Makalah mata kuliah Fisika Dasar 1 yang di bimbing oleh:
Rianita puspasari, ST.
DI SUSUN OLEH :
FAHMI RIDHO
Npm.1510631140049
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI
SINGAPERBANGSA KARAWANG
2015/2016
-
1
FAHMI RIDHO
TEKNIK INDUSTRI B
ABSTRAK
Gravitasi merupakan tarik
menarik yang terjadi pada semua
partikel benda yang mempunyai
massa . maka ketika kita
mempelajari gravitas,i sangat erat
kaitannya dengan materi energi
potensial (ep),berat benda (w),dan
serta percepatan gravitasi bumi.
Gravitasi yang terjadi dari
satu tempat ke tempat lain akan
berbeda tergantung pada ketinggian
tempat tersebut.Tempat yang
memiliki ketinggian lebih rendah
memiliki gaya gravitasi yang lebih
besar. Dan pada tempat yang tinggi
memiliki gaya gravitasi yang lebih
kecil.
Sebagaimana kita ketahui
bumi memiliki satelit alami yaitu
bulan,namun semakin canggihnya
teknologi manusia pun membuat
satelit buatan untuk memantau
kondisi di Bumi.
ABSTRACT
Gravity is an attractive force
that occurs in all particles have mass
objects. then when we study the
gravity, is associated with material
of potensial energi (ep) . weight(w),
and then acceleration of earth
gravity.
Gravity occurs from one
place to another will be different
depending on the altitude of the
place. The place has a lower height
have a bigger gravitational force.
And in a high has a smaller
gravitational force.
As we know the earth has a
natural satellite of the month, but its
more intense human technology also
makes artificial satellites to monitor
conditions on Earth.
-
2
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim, Puji syukur kita curah limpahkan kehadirat
tuhan yang maha Esa , atas berkat rahmat dan karunia-Nya makalah tentang
GRAVITASI PADA PELUNCURAN SATELIT BUATAN ini dapat
terselesaikan dengan sebaik mungkin yang bertujuan untuk memenuhi tugas fisika
dasar I.
Makalah ini tidak akan mungkin berhasil di buat tanpa adanya bantuan
dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1.Tuhan YME
2.Rianita puspasari ST, selaku pemberi tugas dan sebagai dosen fisika dasar 1
3.Rekan-rekan Kelas B
4.Serta pihak-pihak yang memfasilitasi internet.
Penulis sadar dalam makalah ini pasti masih banyak memiliki kekurangan
kekurangan baik dalam segi penulisan maupun isi materi di dalamnya , namun
penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikannya dalam
waktu yang sangat terbatas ini ,maka dari itu saya selaku penulis sangat
membutuhkan kritik dan sarannya mengenai kekurangan dalam makalah ini yang
bertujuan untuk bahan introfeksi serta evaluasi bagi penulis guna terbuatnya
makalah yang lebih baik di kemudian hari.
Semoga dengan dibuatnya makalah yang penulis susun ini dapat
bermanfaat untuk kehidupan sehari hari khusus nya untuk penulis sendiri umum
nya untuk pembaca
Karawang, 6 januari 2016.
FAHMI RIDHO
Npm.1510631140049
-
3
DAFTAR ISI
ABSTRAK...............................................................................................................I
KATA PENGANTAR...........................................................................................II
DAFTAR ISI........................................................................................................III
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR.................................................................. IV
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang.........................................................................................5
1.2 Rumusan masalah ..................................................................................6
1.3 Tujuan ...................................................................................................6
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Hukum gravitasi newton........................................................................7
2.2 Kuat medan gravitasi..............................................................................7
2.3 kelajuan benda untuk mengorbit planet.................................................9
2.4 Hukum kekekalan energi dalam medan gravitasi................................10
2.5 Energi potensial gravitasi.....................................................................10
2.6 Hukum kepler.......................................................................................11
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Priinsip kerja satelit buatan ...........................................................14
3.2 Rotasi satelit buatan.......................................................................15
3.3 Ketinggian satelit...........................................................................16
3.4 Kontrol satelit.................................................................................17
BAB IV PENUTUP
4.1 saran...............................................................................................18
4.2 kesimpulan.....................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
-
4
DAFTAR TABEL DAN GAMBAR
Gambar 2.1 ............................................................................................................7
Gambar 2.2 ............................................................................................................9
Gambar 2.3 ............................................................................................................11
Gambar 2.4 ............................................................................................................12
Gambar 3.1 ............................................................................................................14
Gambar 3.2 ............................................................................................................16
Gambar 3.3. ...........................................................................................................17
Tabel 2.1.................................................................................................................12
-
5
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Ilmu Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan
penemuan dan pemahaman mendasar hukum-hukum yang menggerakan
materi,energi,ruang dan waktu . Fisika juga merupakan ilmu pasti atau ilmu
sains yang dapat mengungkapkan fenomena-fenomena yang terjadi di
kehidupan seharihari.Ada begitu banyak teori yang begitu mendalam. Salah
satu nya ialah Gravitasi .
Gravitasi tidak hanya terjadi di bumi saja melainkan di alam semesta pun
memiliki gaya gravitasi yang berbeda beda seperti halnya planet mengorbit
matahari , satelit mengorbit planet dan sebagainya.
Bumi kita memiliki satelit alami yaitu bulan , seiring berkembangnya
teknologi manusia menciptakan satelit buatan. Satelit ini sangat berguna
terutuma bagi kelangsungan dan perkembangan makhluk di bumi , seperti
memantau kondisi suatu wilayah pemancar sinyal atau untuk kepentingan
tertentu.
Namun tidak semua orang tau mengapa satelit dapat berada di atas
permukaan bumi tanpa terjatuh ke bawah , satelit dapat berada disana
tentunya ada hukum dan teori gravitasi yang menjadi landasannya .
Dalam makalah ini akan ada pembahasan dari mulai peluncuran hingga
mengapa bisa berada tetap di atas permukaan bumi , sehingga pembaca
mengetahui hal dasar tersebut sehingga membuat ketertarikan yang berlanjut
dalam mempelajari gravitasi hingga suatu saat akan berguna bagi negara dan
bangsa khusususnya untuk Negara Indoensia.
-
6
1.2 Rumusan Masalah
a. penjelasan serta penguraian teori gravitasi
b. pengaplikasian konsep gravitasi ada dalam satelit buatan
c. bagaimana satelit buatan selama ini dapat tetap di atas mengelilingi bumi.
1.3 Tujuan
a.memenuhi tugas fisika dasar I
b.memahami teori gravitasi serta rumus rumus di dalamnya
c.mengetahui cara kerja gravitasi dalam peluncuran satelit
1.4 Manfaat
a.bagi penulis
Melalui penilsan makalah ini, selain untuk menyelesaikan tugas akhir
secara tidak langsung jugs penulis mengerti dan memahami cara pembuktian
gravitasi bumi yang sering terjadi pada umumnya.
b.bagi pendidikan
Dengan makalah ini para pembaca dapat memahami gravitasi serta
rumus hitungan di dalamnya sehingga daapat mengetahui dan menyadari
adanya gaya gravitasi di sekitar kita dalam kehidupan sehari hari
-
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Hukum gravitasi Newton
Newton mengungkapkan bahwa Semua benda yang berada di alam
semesta akan menarik benda lain dengan gaya yang sebanding dengan massa
benda benda tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak diantara
benda-benda tersebut. Pernyataan tersebut kemudian dikenal dengan hukum
Gravitasi Newton atau hukum gravitasi universal.
Rumus hukum gravitasi Newton
Dari pernyataan Newton tentang hukum gravitasi dapat di simpulkan :
Dalam rumus gravitasi Newton
F=G m1 m2/r2
Dimana :
F = Gaya gravitasi newton
G = Tetapan gaya gravitasi Newton (6.67 x 10-11 kg-1 s-2)
m1 = massa benda 1 (kg)
m1 = massa benda 1 (kg)
r = Jarak antara kedua benda
2.2 Kuat medan gravitasi
Medan gravitasi didefinisikan sebagai daerah yang masih mendapat
pengaruh gaya gravitasi. Jika kita meletakkan dua buah benda bermassa m dan
M, maka benda bermassa m akan ditarik oleh benda bermassa M, begitupun
sebaliknya. Maka dapat disimpulkan bahwa
medan gravitasi merupakan ruang di sekitar
dua benda bermassa yang mengalami gaya
tarik antar keduanya atau gaya garavitasi.
Medan gravitasi merupakan medan vektor,
artinya medan gravitasi selalu berubah baik
arah maupun besarnya pada setiap titik
yang berbeda. Kita dapat menggambarkan GAMBAR 2.1
medan gravitasi
-
8
medan gravitasi dengan menggunakan anak panah yang dapat menampilkan
arah dan besarnya gaya gravitasi. Pada gambar. digunakan diagram garis-garis
medan atau garis-garis gaya untuk menyatakan kuat medan gravitasi Bumi.
Garis-garis medan ini menunjukkan bahwa kuat medan gravitasi akan
semakin besar jika mendekati pusat Bumi dan semakin kecil jika menjauhi
pusat Bumi. Hal ini terlihat dari kerapatan garis-garis medan yang menuju
pusat Bumi, semakin jauh dari pusat Bumi garis-garis medan itu semakin
renggang.
Besaran yang mewakili medan gravitasi adalah kuat medan gravitasi atau
sering juga disebut percepatan gravitasi yang didefinisikan sebagai gaya
gravitasi per satuan massa.
dengan F adalah gaya gravitasi, m adalah massa benda, dan g adalah kuat
medan gravitasi.
Jika kita akan mengukur gaya gravitasi yang dikerjakan oleh suatu benda
diam bermassa M pada benda bermassa m yang bergerak ke berbagai titik
dalam medan gravitasi, maka gaya gravitasinya dinyatakna oleh persamaan
Masukkan F ke dalam persamaan , maka kita peroleh persamaan untuk
menghitung kuat medan gravitasi oleh massa sumber M pada berbagai titik
di dalam medan, yaitu:
dengan M = massa sumber dan r = jarak titik ke pusat massa M.
Kuat medan garavitasi atau percepatan gravitasi tidak seragam di setiap
permukaan Bumi. Dalam persamaan diatas terlihat bahwa kuat medan gravitasi
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak benda ke pusat benda lainnya.
Permukaan Bumi yang tidak tepat berbentuk bola membuat jarak dari
permukaan ke pusat bumi berbeda pada setiap titiknya. Hal ini lah yang
mnyebabkan percepatan gravitasi itu berbeda-beda di setiap tempat. Bagian
-
9
Bumi yang memiliki percepatan gravitasi paling besar adalah daerah kutub
karena jari-jarinya yang paling dekat dengan pusat Bumi, sedangkan yang
memiliki percepatan gravitasi peling kecil adalah daerah khatulistiwa karena
jari-jarinya jauh dari pusat Bumi.
2.3 Kelajuan benda untuk mengorbit planet
Jika suatu benda dilemparkan secara horizontal di permukaan Bumi, maka
benda itu akan jatuh kembali ke permukaan Bumi setelah menempuh lintasan
yang membentuk parabola. Akan tetapi, jika kelajuan dari benda yang
dilemparkan itu diperbesar, maka bisa saja benda itu akan menempuh lintasan
yang mengikuti kelengkungan permukaan Bumi. Jika hambatan udara
diabaikan maka benda itu akan mengorbit Bumi dan tidak akan pernah jatuh
ke permukaan Bumi.
Kita tahu, bahwa Bumi kita
memiliki satelit yang
mengorbitnya.misalkan ada sebuah
satelit berkealjuan v yang mengorbit
Bumi berlawanan arah dengan jarum
jam. Untuk tempat-tempat yang
dekat dengan permukaan Bumi kita
anggap bahwa jari-jari orbit
r mendekati jari-jari Bumi R. Kita juga telah mengetahui bahwa satelit yang
mengorbit Bumi pada lintasannya ditarik oleh Bumi dengan gaya gravitasi,
maka:
Gaya gravitasi inilah yang berperan sebagai gaya senripetal
sehingga satelit dapat mengorbit Bumi. Jadi,
Gambar 2.2
skema laju satelit
-
10
Percepatan gravitasi tempat-tempat yang dekat dengan permukaan planet
dapat dinyatakan sebagai:
ika persamaan (E.2) disubtitusi ke persamaan (E.1) maka diperoleh:
Dengan g adalah percepatan gravitasi dengan permukaan planet dan R adalah
jari-jari planet.
2.4 Hukum kekekalan energi medan gravitasi
Dalam medan gravitasi berlaku juga hukum kekekalan energi
mekanik.Jika pada keadaan awal sebuah benda bermassa m yang berada pada
jarak dari pusat Bumi memiliki kelajuan dan pada keadaan terakhir
benda itu berjarak dari pusat Bumi memiliki kelajuan , maka diperoleh;
Hukum kekekalan energi ini dapat digunkan untuk menentukan kecepatan
lepas (escape velocity) suatu benda. Escape velocity adalah kecepatan
minimum suatu benda untuk melepaskan diri dari pengaruh gaya gravitasi.
2.5 Energi potensial ggravitasi
Secara umum, benda bermassa m yang treletak pada jarak r dari pusat
Bumi kan memiliki energi potensial sebesar
Tanda negatif menyatakan bahwa untuk memindahkan benda bermassa m dari
titik yang berjarak r terhadap pusat massa ke titik yang jauh sekali (angkasa
luar) terhadap pusat massa diperlukan usaha (energi).
Secara umum, usaha yang diperlukan untuk memindahkan benda dari jarak
terhadap pusat massa ke jarak terhadap pusat massa adalah:
-
11
Jika bertanda positif maka berarti kita harus melakukan usaha pada
benda dan sevaliknya, jika bertanda negatif berarti benda yang
melakukan usaha.
2.6 Hukum kepler
Setelah kita mempelajari Hukum Newton tentang Gravitasi yang
berlaku umum untuk semua benda termasuk semua planet dalam sistem tata
surya, tentu kita berpikir bahwa planet-panet dalam tata surya yang
mengorbit Matahari tidak bergerak secara sembarang terhadap yang lainnya.
Kita tahu bahwa Bulan mengorbit Bumi karena terjadi interaksi antara
Bulan dan Bumi dan interaksi itu berupa gaya tarik antara keduanya atau
gaya gravitasi. Tentu hal ini pun akan berlaku sama pada gerak planet dalam
mengorbit Matahari. Planet-planet yang mengorbit Matahari diatarik oleh
gaya gravitasi yang sangat besar yang dimiliki Matahari. Begitu pula planet-
planet yang juga menggunakan gaya gravitasinya untuk menarik Matahari.
Hal itulah yang meneybabkan palnet-planet dalam tata surya dapat
mengorbit Matahari dengan lintasannya masing-masing tanpa mengganggu
lintasan planet lainnya.
Lebih dari setengah abad sebelum Newton mengumumkan ketiga
hukumnya tentang gerak dan hukum gravitasinya, seorang ahli astronomi
berkebangsaan Jerman Johannes Kepler (1571-1630) mengemukankan
beberapa tulisannya yang berisi mengenai gerak planet dalam sisitem tata
surya. Dalam tulisannya itu terdapat tiga hukum Kepler tentang gerak planet
dalam tata surya, yaitu:
1. Hukum Pertama Kepler, yang
menyatakan lintasan setiap planet
mengelilingi Matahari merupakan sebuah
elips dengan Matahari terletak pada salah
satu fokusnya.
Gambar 2.3
lintasan planet
-
12
2. Hukum Kedua Kepler, yang
menyatakan setiap planet bergerak
sedemikian sehingga suatu garis
khayal yang ditarik dari Matahari ke
planet tersebut mencakup daerah
dengan luas yang sama dalam waktu yang
sama.
3. Hukum Ketiga Kepler, yang menyatakan perbandingan kuadrat
periode dari dua planet sembarang yang mengorbit Matahari sama
dengan perbandingan pangkat tiga jarak rata-rata planet tersebut dari
Matahari. Secara matematis, Hukum Ketiga Kepler dinyatakan
dengan persamaan
Dari persamaann ini, berarti untuk setiap planet dalam tata surya
akan memiliki perbandingan yang sama.
Planet
Jarak rata-rata
dari Matahari,
r
Periode, T
(tahun Bumi)
Mercury 57,9 0,241
Venus 108,2 0,615
Bumi 149,6 1,0
Mars 227,9 1,88
Jupiter 778,3 11,86
Saturnus 1427 29,5
Uranus 2870 84,0
Neptunus 4497 165
Tabel 2.1
Gambar 2.4
garis khayal
-
13
Newton bisa menunjukkan bahwa Hukum Kepler dapat
diturunkan secara matematis dari hukum gravitasi universal dan
hukum-hukum gerak. Hukum Kepler ketiga adalah yang paling mudah
diturunkan. Sekarang kita akan menganggap bahwa orbit planet-planet
mengelilingi Matahari itu membentuk lintasan yang melingkar menurut
Hukum II Newton tentang gerak,
Disini adalah massa planet, adalah jarak rata-ratanya dari
Matahari, merupakan laju rata-rata planet mengorbit Matahari, dan
adalah massa Matahari. Sekarang periode , dari planet adalah
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu orbit, jarak yang sama
dengan , keliling lingkaran. Maka:
-
14
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 prinsip kerja satelit buatan
Gaya gravitasi mampu menarik benda seperti satelit buatan jatuh
ke bumi. Namun ilmuwan dapat membuat satelit tersebut dapat bertahan di
atas dengan menyeimbangkan gaya tarik menarik dan gaya sentripugal.
Serta dengan kecepatan orbit satelit yang sangat cepat.
Pada mulanya, Roket harus terbang pada ketinggian 100 hingga
200 kilometer di atas bumi untuk sampai ke ruang angkasa. Setelah di
ketinggian orbit yang telah ditentukan, roket mulai menuju ke samping
dengan kecepatan hingga 18.000 mil per jam. Menurut Jonathan McDowell,
astronom dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics di Cambridge,
Massachusetts.
Agar satelit buatan dapat tetap pada lintasannya, maka satelit
tersebut harus memiliki gaya-gaya seperti yang dimiliki bulan.
Perbedaannya gaya tarik bumi yang menarik satelit buatan lebih besar
daripada yang menarik bulan, karena letak satelit itu lebih dekat ke bumi
dari pada ke bulan.
Gambar 3.1 satelit buatan
-
15
Untuk mendapatkan keseimbangan, antara gaya tarik bumi dan
gaya gerak menjauh itu, satelit buatan harus bergerak lebih cepat daripada
bulan. Jika satelit bergerak terlalu lambat, maka satelit itu akan jatuh
kembali ke bumi. Sebaliknya, jika terlalu cepat, maka satelit itu akan
terlepas dari gaya tarik bumi. Keseimbangan antara kedua gaya itu dapat
dicapai jika kecepatan satelit itu sekitar 40.000 km/jam. Pada kecepatan itu,
satelit akan tetap beredar mengelilingi bumi. Sesuai persamaan berikut ini:
Vsatelit = gM/R , dengan:
V = kecapatan satelit mengililingi bumi
g = medan gravitasi bumi senilai g = GMm/R*2
M = massa bumi
R = radius bumi
Jika Gaya tarik menarik sama dengan gaya sentripugal F12 = Fgs ,
maka satelit mampu bertahan diangkasa tanpa harus terjatuh ke bumi akibat
tarikan bumi yang lebih kuat. Sesuai dengan persamaan berikut ini:
F12 = k m1.m2/(R+h)*2 , dimana:
F12 = gaya tarik menarik antara bumi dan satelit
k = konstanta Gauss (0,01720209895)
m1 = massa bumi
m2 = massa satelit
R = radius bumi
h = ketinggian satelit diatas permukaan bumi
3.2 Rotasi satelit
Supaya satelit dapat berputar terus pada orbitnya tanpa jatuh ke
bumi, maka harus ada satu gaya lain yang bekerja pada satelit, sehingga
terjadi keseimbangan antara gaya tarik menarik F12 yang disebut sebagai
gaya sentrifugal yang besarnya adalah :
Fgs = m2.v2/(R+h)
Fgs = Gaya sentripugal (gaya yang mengarah keluar lintasan)
m2 = massa satelit
v2 = kecepatan satelit
-
16
R = radius bumi
h = ketinggian satelit dari permukaann bumi
Salah satu alasan terjatuhnya satelit buatan, karena bahan bakar
yang habis dan komponen yang kurang baik sehingga dalam beberapa
minggu menjadi sampah angkasa atau jatuh ke bumi. Atau karena
ketinggian yang dicapai saat meluncur tidak tepat, menurut McDowell
berada dikisaran ketinggan 2000 km dari permukaan bumi. Hal ini membuat
gesekan atmosfer bumi dnegan satelit dapat mempengaruhi keseimbangan
satelit
3.3 Ketinggian satelit
Orbit Geostasioner adalah orbit geosinkron yang berada tepat di
atas ekuator Bumi (0 lintang), dengan eksentrisitas orbital sama dengan
nol. Dari permukaan Bumi, objek yang berada di orbit geostasioner akan
tampak diam (tidak bergerak) di angkasa karena perioda orbit objek tersebut
mengelilingi Bumi sama dengan perioda rotasi Bumi. Orbit ini sangat
diminati oleh operator-operator satelit buatan (termasuk satelit komunikasi
dan televisi). Karena letaknya konstan pada lintang 0, lokasi satelit hanya
dibedakan oleh letaknya di bujur Bumi.
Orbit geostasioner sangat berguna karena ia dapat menyebabkan sebuah
satelit seolah olah diam terhadap satu titik di permukaan Bumi yang
Gambar 3.2
Letak orbit
-
17
berputar. Akibatnya, sebuah antena dapat menunjuk pada satu arah tertentu
dan tetap berhubungan dengan satelit. Satelit mengorbit searah dengan
rotasi Bumi pada ketinggian sekitar 35.786 km (22.240 statute miles) di atas
permukaan tanah.
Selain Orbit Geostasioner tadi masih ada dua orbit lain yang berada
di ketinggian 200- 1200 km yang di sebut denganOrbit Rendah atau LEO
( Low Earth Orbit) dan MEO ( midle earth orbit) letak LEO dan MEO ini
jauh lebih rendah daripada letak Orbit Geostasioner, di orbit LEO ini satelit
berputar lebih cepat dari rotasi bumi, untuk itulah satelit yang mengorbit di
LEO ini tidak bisa bekerja dengan satu satelit saja, sebagai contoh satelit
GPS yang memiliki 20 buah satelit untuk bisa bekerja, satelit GPS ini
berputar mengelilingi bumi 8 kali dalam 1 hari, artinya satelit akan terbit
dan tenggelam dalam 4 jam, itu sebabnya di butuhkan begitu banyak satelit
untuk bisa bekerja, hal ini berbeda dengan satelit Palapa yang di tempatkan
di Geo Stasioner yang berotasi bersamaan dengan rotasi bumi, satelit ini
akan tetap berada di atas kepulauan Indonseia selama mengorbit.
3.3 Kontrol satelit
Agar selalu satelite berada di orbitnya maka stasiun pengendali bumi
bertugas mengendalikan motor roket kecil yang berfungsi untuk mengoreksi
arah. Tujuannya adalah agar orbit sebisa mungkin tetap berbentuk bundar.
Bagaimana caranya? Dengan menyalakan roket ketikaorbit berada di posisi
apogee (titik terjauh dari bumi) dan menyalakan mesin pendorong di arah
perjalanan, maka perigee (titik terdekat dengan bumi) akan menjauh.
Gambar 3.3
Pemancar sinyal
-
18
BAB IV
PENUTUP
4.1 saran
Penulis menyarankan dalam makalah gravitasi peluncuran
satelit buatan ini sangat cocok untuk di pelajari dan teliti lebih lanjut
dikarnakan masih banyak teori teori yang belum tercantum dalam makalah
ini , materi gravitasi ini sangat menyenangkan untuk di pelajari dikarnakan
mencakup ruang yang sangat luas yaitu ruang angkasa.
Pastikan mencari referensi dari sumber yang terpercaya.
4.2 kesimpulan
Gravitasi aadalah gaya yang disebabkan oleh gaya tarik benda
menuju pusat benda tersebut.
satelit buatan selama ini dapat tetap di atas mengelilingi bumi
tanpa terjatuh karena beberapa faktor mulai dari ketinggian, gaya,
hingga komponen dari satelit itu sendiri.adanya orbit geostasioner pun
menjadi salah satu faktor yang membuat satelit buatan manusia tahan
terhadap sebuah ketinggian yang sangat tinggi di atas bumi, sedangkan
lama hidupnya satelit sekitar 10 hingga 20 tahun. Saat itupula
diluncurkan satelit baru yang lebih canggih untuk mengganti satelit lama
yang mati jadi sampah angkasa.
-
19
DAFTAR PUSTAKA
Buku paket SMA kelas xii ipa/yudistira/06/2016
Buku Theory and problems of physic for enginering
andscience/chapter14/092016
www.gudangmakalah.com/2015/01/contoh-makalah-fisika-gaya-
gravitasi.html/06/2016
http://4muda.com/bagaimana-caranya-satelit-buatan-bertahan-mengelilingi-
bumi-tanpa-jatuh-ke-bumi/06/2016
www.wikipedia.com/07/2016
http://seputarpendidikan003.blogspot.co.id/2015/01/hukum-gravitasi-
newton-dan-kuat-medan.html/07/2016
http://www.pakmono.com/2015/08/pengertian-gaya-gravitasi-dan-gaya-
berat.html/08/2016
http://www.academia.edu/5497118/Satelit_geostasioner?login=&email_was
_taken=true/06/2016
http://www.List of satellites in geostationary orbit.htm/06/2016
www.youtobe.com//howdosateliteget&stayinorbit/06/2016