gratifications agenda setting

9
Menuju Perpaduan Gratifications & Menuju Perpaduan Gratifications & Agenda Setting dalam Penelitian Agenda Setting dalam Penelitian Perubahan Dalam Pemikiran Perubahan Dalam Pemikiran Diawali dengan penelitian Chapel Hill Diawali dengan penelitian Chapel Hill McCombs dan McCombs dan Shaw (1972) Shaw (1972) Hipotesisnya Hipotesisnya Media massa menentukan agenda untuk Media massa menentukan agenda untuk setiap setiap kampanye politik, yang kampanye politik, yang mempengaruhi proyeksi sikap mempengaruhi proyeksi sikap terhadap terhadap isu-isu politik. isu-isu politik. Responden Responden Pemilih yg ragu-ragu di Chapel Hill, Pemilih yg ragu-ragu di Chapel Hill, Carolina, berjumlah Carolina, berjumlah 100 responden & secara 100 responden & secara simultan melaksanakan simultan melaksanakan analisis analisis isi media massa & dapat diperoleh beritanya isi media massa & dapat diperoleh beritanya dari : 5 SK, 2 majalah, 2 tayangan dari : 5 SK, 2 majalah, 2 tayangan berita malam berita malam Hasilnya Hasilnya Adanya korelasi antara penekanan Adanya korelasi antara penekanan pada isu dalam pada isu dalam media dan persepsi media dan persepsi pemilih. Data-data yg ada pemilih. Data-data yg ada menunjukkan hubungan yg sangat kuat antara menunjukkan hubungan yg sangat kuat antara

Upload: achmad-philip

Post on 29-Nov-2015

4 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Gratifications Agenda Setting

TRANSCRIPT

Page 1: Gratifications Agenda Setting

Menuju Perpaduan Gratifications & Menuju Perpaduan Gratifications & Agenda Setting dalam PenelitianAgenda Setting dalam Penelitian

Perubahan Dalam PemikiranPerubahan Dalam Pemikiran Diawali dengan penelitian Chapel Hill Diawali dengan penelitian Chapel Hill McCombs dan Shaw (1972) McCombs dan Shaw (1972) Hipotesisnya Hipotesisnya Media massa menentukan agenda untuk setiap Media massa menentukan agenda untuk setiap

kampanye politik, yang mempengaruhi proyeksi sikap kampanye politik, yang mempengaruhi proyeksi sikap terhadap isu-isu politik. terhadap isu-isu politik.

Responden Responden Pemilih yg ragu-ragu di Chapel Hill, Carolina, berjumlah Pemilih yg ragu-ragu di Chapel Hill, Carolina, berjumlah 100 responden & secara simultan melaksanakan 100 responden & secara simultan melaksanakan

analisis isi media massa & dapat diperoleh beritanya analisis isi media massa & dapat diperoleh beritanya dari : 5 SK, 2 majalah, 2 tayangan berita malam dari : 5 SK, 2 majalah, 2 tayangan berita malam

Hasilnya Hasilnya Adanya korelasi antara penekanan pada isu dalam Adanya korelasi antara penekanan pada isu dalam media dan persepsi pemilih. Data-data yg ada media dan persepsi pemilih. Data-data yg ada menunjukkan hubungan yg sangat kuat antara menunjukkan hubungan yg sangat kuat antara penekanan yg diberikan pada isu kampanye dari media penekanan yg diberikan pada isu kampanye dari media

massa yang berbeda massa yang berbeda

Page 2: Gratifications Agenda Setting

Dalam artikel tahun 1972 McCombs dan Dalam artikel tahun 1972 McCombs dan Show justru mulai menyoroti bahwa Show justru mulai menyoroti bahwa hubungan pemilih & agenda media tidak hubungan pemilih & agenda media tidak seragam diantara seluruh mediaseragam diantara seluruh media

Karena ada ketidakpuasan hipotesis yg Karena ada ketidakpuasan hipotesis yg dominan dominan

McCombs & Show McCombs & Show merekomendasikan merekomendasikan adanya penelitian lanjutan Agenda adanya penelitian lanjutan Agenda Setting yg bergerak dari suatu level Setting yg bergerak dari suatu level masyarakat yg luas ke level psikologi. masyarakat yg luas ke level psikologi.

Page 3: Gratifications Agenda Setting

Hal ini telah ditegaskan oleh Klapper tahun 1960, dengan Hal ini telah ditegaskan oleh Klapper tahun 1960, dengan menyimpulkan temuan umum dari beberapa penelitian menyimpulkan temuan umum dari beberapa penelitian sebelumnya.sebelumnya.

““Komunikasi massa umumnya tidak Komunikasi massa umumnya tidak menyediakan kebutuhan yang menyediakan kebutuhan yang mengakibatkan efek pada khalayak, mengakibatkan efek pada khalayak, namun lebih berfungsi sebagai relasi namun lebih berfungsi sebagai relasi netral yang menjembatani antara fungsi netral yang menjembatani antara fungsi dan pengaruh”dan pengaruh”

Perubahan level penelitian ke arah Psikologi Perubahan level penelitian ke arah Psikologi Kognitif yg didominasi Behaviorisme Kognitif yg didominasi Behaviorisme

(menekankan pada penguatan, penghargaan, &hukuman)(menekankan pada penguatan, penghargaan, &hukuman) Manusia dikondisikan sebagai “pemecah masalah” Manusia dikondisikan sebagai “pemecah masalah”

daripada dikondisikan sebagai objek pengondisian daripada dikondisikan sebagai objek pengondisian psikologi. psikologi.

Page 4: Gratifications Agenda Setting

Kondisi ini dikukuhkan dgn penelitian Combs &Weaver Kondisi ini dikukuhkan dgn penelitian Combs &Weaver berikutnya berikutnya dgn mencari motif yg berbeda dalam dgn mencari motif yg berbeda dalam pencarian informasi politik yang dihasilkan oleh efek pencarian informasi politik yang dihasilkan oleh efek agenda setting agenda setting menjelaskan peningkatan kebutuhan & menjelaskan peningkatan kebutuhan & orientasi (orientasi (need for orientationneed for orientation). ).

Studi tersebut menunjukkan adanya perubahan efek model Studi tersebut menunjukkan adanya perubahan efek model agenda setting.agenda setting.

LINIER LINIER MODEL TWO SIDED (DUA SISI) MODEL TWO SIDED (DUA SISI) Artinya motif khalayak & penggunaannya berinteraksi dgn Artinya motif khalayak & penggunaannya berinteraksi dgn

isi media dalam menghasilkan efek yg berbeda.isi media dalam menghasilkan efek yg berbeda.

Tujuanya memberikan kontribusi Tujuanya memberikan kontribusi dalam komas dalam komas

utk menjembatani Gap utk menjembatani Gap antara penelitian mengenai antara penelitian mengenai

Efek/pengaruh dan Gratifikasi. Efek/pengaruh dan Gratifikasi.

Page 5: Gratifications Agenda Setting

Need for orientation Need for orientation kajian Psikologi yg mengarah pada kajian Psikologi yg mengarah pada Teori Motivasi, dengan konsep : Orientasi kebutuhan yg Teori Motivasi, dengan konsep : Orientasi kebutuhan yg berasal dari Teori2 Kognitif Utilitarian.berasal dari Teori2 Kognitif Utilitarian.

Tiga konsep dasar Orientasi Khalayak (Kognitif, Diversion Tiga konsep dasar Orientasi Khalayak (Kognitif, Diversion & Personal Identity) terhadap media, telah diidentifikasi& Personal Identity) terhadap media, telah diidentifikasi

BLUMLER (1979) BLUMLER (1979) artikel Uses & Gratification artikel Uses & Gratification

Teori-teori Utilitarian Teori-teori Utilitarian membuktikan peran informasi sbg membuktikan peran informasi sbg solusi masalah, contoh : dalam kampanye politik maka solusi masalah, contoh : dalam kampanye politik maka solusi kebutuhan atas partisipasi dalam kekuasaan adalah solusi kebutuhan atas partisipasi dalam kekuasaan adalah proses pengambilan suaran proses pengambilan suaran

Page 6: Gratifications Agenda Setting

Definisi teori Utilitarian ini diungkapkan oleh EC. Tolman Definisi teori Utilitarian ini diungkapkan oleh EC. Tolman (1932)Melalui Cognitive Mapping Tolman :(1932)Melalui Cognitive Mapping Tolman :

1.1. Teori-teori UtilitarianTeori-teori UtilitarianBerlyne (1960), Jones and Gerard (1967)Berlyne (1960), Jones and Gerard (1967)

2.2. Beragam studi tentang pencarian informasi Beragam studi tentang pencarian informasi Atkin (1973), Chaffe & Atkin (1973), Chaffe & McLeod (1973), Donohew & Tipton (1973), Hawkins & Lanzetta (1965), McLeod (1973), Donohew & Tipton (1973), Hawkins & Lanzetta (1965), Westley & Barrow (1959)Westley & Barrow (1959)

3.3. kebutuhan untuk orientasi politik dalam pengertian konsep two low order kebutuhan untuk orientasi politik dalam pengertian konsep two low order atau konsep relevansi politik & ketidakpastian politik : McCombs & atau konsep relevansi politik & ketidakpastian politik : McCombs & Weaver (1973)Weaver (1973)

Ketiga Faktor tersebut dianggap Tolman sbg bentuk-bentuk Ketiga Faktor tersebut dianggap Tolman sbg bentuk-bentuk studi pencarian atas informasi yg bersifat konstanstudi pencarian atas informasi yg bersifat konstanderajat derajat usaha untuk mencari pesanusaha untuk mencari pesan

Page 7: Gratifications Agenda Setting

Low Need forOrientation(Group III)

Moderate Needfor Orientation(Group II)

High Need forOrientation(Group I)

Moderate Need forOrientation(Group II)

Uncertainty

HighLow

Relevance

Low

High

Page 8: Gratifications Agenda Setting

Situasi ini terkait teori Elisabeth Noelle Neumann (1984) : Situasi ini terkait teori Elisabeth Noelle Neumann (1984) : pergeseran distribusi opini public dari waktu ke waktu. pergeseran distribusi opini public dari waktu ke waktu.

Teori ini berasumsi bahwa orang-orang umumnya secara Teori ini berasumsi bahwa orang-orang umumnya secara alamiah memiliki rasa terkucil, takut, sehingga dalam alamiah memiliki rasa terkucil, takut, sehingga dalam pengungkapan opini mereka akan berusaha menyatu pengungkapan opini mereka akan berusaha menyatu dengan opini mayoritas atau “consensus”.dengan opini mayoritas atau “consensus”.

Gejala tersebut oleh Neumann diistilahkan dengan “Spiral Gejala tersebut oleh Neumann diistilahkan dengan “Spiral Kebisuan” (the Spiral of Silence) karena terdapat logika Kebisuan” (the Spiral of Silence) karena terdapat logika yang mendasari bahwa konsenses adalah suara media yang mendasari bahwa konsenses adalah suara media

Diperkuat dgn konsep Diperkuat dgn konsep Fear of Social Isolation & Quasi of Fear of Social Isolation & Quasi of Statistical Sense Statistical Sense (sensitifitas thd isu publik & politik)(sensitifitas thd isu publik & politik)Karenanya perlu untuk meningkatkan dampak media dan Karenanya perlu untuk meningkatkan dampak media dan seterusnya, sehingga akan bersifat kontinyuitas dan seterusnya, sehingga akan bersifat kontinyuitas dan membentuk sebuah proses spiral.membentuk sebuah proses spiral.

Page 9: Gratifications Agenda Setting

Merger antara gratifikasi & agenda setting seperti Merger antara gratifikasi & agenda setting seperti yang coba ditawarkan oleh M.Combs dan Weaver yang coba ditawarkan oleh M.Combs dan Weaver memiliki implikasi secara epistemology. Hal ini karena memiliki implikasi secara epistemology. Hal ini karena Agenda media seakan mengukuhkan tingkat powerful-Agenda media seakan mengukuhkan tingkat powerful-nya dan khalayak diasumsikan pasif. Sebaliknya nya dan khalayak diasumsikan pasif. Sebaliknya pendekatan dengan paying Gratifikasi meletakan pendekatan dengan paying Gratifikasi meletakan media tidak terlalu Powerful dengan kondisi khalayak media tidak terlalu Powerful dengan kondisi khalayak yang aktif dan selektif. yang aktif dan selektif.

Kontradiksi epistemology ini mengerucut pada Kontradiksi epistemology ini mengerucut pada integrasi Teori agenda setting yang menjelaskan integrasi Teori agenda setting yang menjelaskan fenomena media powerful dan gratifikasi yang fenomena media powerful dan gratifikasi yang menganggap bahwa audiensnya selektif, menganggap bahwa audiensnya selektif, sedangkankan teori spiral kebisuan akan menguraikan sedangkankan teori spiral kebisuan akan menguraikan tarik ulur keduanya. Dimana terdapat audiens yang tarik ulur keduanya. Dimana terdapat audiens yang tidak setuju, namun menjadi minoritas. tidak setuju, namun menjadi minoritas.