graph

47
GRAPH Graph digunakan untuk merepresentasikan obyek-obyek diskrit dan hubungan antar obyek-obyek tersebut. Representasi visual dinyatakan sebagai noktah, bulatan atau titik, sedangkan hubungan antara obyek dinyatakan dengan garis

Upload: selene

Post on 26-Jan-2016

228 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

GRAPH. Graph digunakan untuk merepresentasikan obyek-obyek diskrit dan hubungan antar obyek-obyek tersebut. Representasi visual dinyatakan sebagai noktah, bulatan atau titik, sedangkan hubungan antara obyek dinyatakan dengan garis. Contoh 1 :. Contoh 2. Contoh 3. GRAPH. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: GRAPH

GRAPH

• Graph digunakan untuk merepresentasikan obyek-obyek

diskrit dan hubungan antar obyek-obyek tersebut.

• Representasi visual dinyatakan sebagai noktah, bulatan atau titik, sedangkan hubungan antara obyek

dinyatakan dengan garis

Page 2: GRAPH

Contoh 1 :

Page 3: GRAPH

Contoh 2

Page 4: GRAPH

Contoh 3

Page 5: GRAPH

GRAPH

• Graph adalah kumpulan dari simpul dan busur yang secara matematis dinyatakan sebagai :

G = (V, E)Dimana

G = GraphV = Simpul atau Vertex, atau Node, atau

TitikE = Busur atau Edge, atau arc

Page 6: GRAPH

Contoh graph :

B

A C

D E

Undirected graph

vertex

edge

e1 e3e4

e7e5e2

e6

v1

v2

v4 v5

v3

V terdiri dari v1, v2, …, v5

E terdiri dari e1, e2, … , e7

Page 7: GRAPH

• Sebuah graph mungkin hanya terdiri dari satu simpul

• Sebuah graph belum tentu semua simpulnya terhubung dengan busur

• Sebuah graph mungkin mempunyai simpul yang tak terhubung dengan simpul yang lain

• Sebuah graph mungkin semua simpulnya saling berhubungan

Page 8: GRAPH

Graf Sederhana

Simple graphs do not have loops or multiple arcs between pairs of nodes. Most networks in D1 are Simple graphs.

Page 9: GRAPH

A subgraph Dapat dibentuk dengan membuang garis atau titik dari grafik lain

Graph Subgraph

Page 10: GRAPH

A bipartite graph adalah grafik dimana ada 2 set node. Tidak ada busur dalam salah satu set node.

Page 11: GRAPH

A complete bipartite graph adalah grafik bipartit di mana setiap node dalam satu set terhubung ke setiap node pada set lain

Page 12: GRAPH

Graph Berarah dan Graph Tak Berarah :

B

A C

D E

B

A C

D E

Directed graph

Undirected graph

e1 e3

e4

e7e5e2

e6

v1

v2

v4 v5

v3v1

v2

v3

v5v4

e1

e2

e3

e4

e5

e6

e7

e8 e9

e10

Dapat dilihat dari bentuk busur yang artinya urutan penyebutan pasangan 2 simpul.

Page 13: GRAPH

• Graph tak berarah (undirected graph atau non-directed graph) :• Urutan simpul dalam sebuah busur tidak

dipentingkan. Mis busur e1 dapat disebut busur AB atau BA

• Graph berarah (directed graph) :• Urutan simpul mempunyai arti. Mis

busur AB adalah e1 sedangkan busur BA adalah e8.

Page 14: GRAPH

1. Graf Tidak Berarah (Undirected Graph )

Graf yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah

disebut graf tak berarah. Pada graf tak – berarah,

urutan pasangan simpul yang dihubungkan oleh

sisi tidak di perhatikan. Jadi (u,v) = (v,u) adalah sisi

yang sama.

Jenis-Jenis Graph

Page 15: GRAPH

2. Graf Berarah (Directed Graph = Digraph)

Graf yang setiap sisinya diberikan orientasi arah.

Sisi berarah disebut sebagai arch (busur). Pada

graf berarah, (u,v) dan (v,u) menyatakan dua

buah busur yang berbeda. Untuk simpul (u,v),

simpul u dinamakan simpul asal dan simpul v

disebut sebagai Simpul Terminal.

Page 16: GRAPH

Contoh soal:

Gambarlah sebuah graf sederhana yang dapat di

bentuk dari 4 titik {a, b, c, d} dan 2 garis.

Penyelesaian :

Sebuah garis dalam graf sederhana selalu

berhubungan dengan 2 titik. Oleh karena ada 4

titik, maka ada C(4,2) = 6 garis yang mungkin di

buat. Yaitu garis – garis dengan titik ujung {a,b},

{a,c},{a,d},{b,c},{b,d},{c,d}.

Page 17: GRAPH

Dari keenam garis yang mungkin tersebut, selanjutnya dipilih 2 garis diantaranya. Jadi ada C(6,2) = 15 buah graf yang mungkin di bentuk dari 4 buah titik dan 2 buah garis.

Page 18: GRAPH
Page 19: GRAPH

• Graph Berbobot (Weighted Graph)• Jika setiap busur mempunyai nilai yang

menyatakan hubungan antara 2 buah simpul, maka busur tersebut dinyatakan memiliki bobot.

• Bobot sebuah busur dapat menyatakan panjang sebuah jalan dari 2 buah titik, jumlah rata-rata kendaraan perhari yang melalui sebuah jalan, dll.

Page 20: GRAPH

Graph Berbobot :

B

A C

D E

B

A C

D E

Directed graph

Undirected graph

5 3

12

684

3

v1

v2

v4 v5

v3v1

v2

v3

v5v4

5

e2

312

8

3

6

4 7

10

Panjang busur (atau bobot) mungkin tidak digambarkan secara panjang yang proposional dengan bobotnya. Misal bobot 5 digambarkan lebih panjang dari 7.

Page 21: GRAPH

Istilah pada graph

Incident Jika e merupakan busur dengan simpul-simpulnya adalah v dan w yang ditulis e=(v,w), maka v dan w disebut “terletak” pada e, dan e disebut incident dengan v dan w.

Degree (derajat), indegree dan outdegreeDegree sebuah simpul adalah jumlah

busur yang incident dengan simpul tersebut.

Page 22: GRAPH

Indegree sebuah simpul pada graph berarah adalah jumlah busur yang kepalanya incident dengan simpul tersebut, atau jumlah busur yang “masuk” atau menuju simpul tersebut.

Outdegree sebuah simpul pada graph berarah adalah jumlah busur yang ekornya incident dengan simpul tersebut, atau jumlah busur yang “keluar” atau berasal dari simpul tersebut.

Page 23: GRAPH

3. Adjacent Pada graph tidah berarah, 2 buah simpul disebut adjacent bila ada busur yang menghubungkan kedua simpul tersebut. Simpul v dan w disebut adjacent.

Pada graph berarah, simpul v disebut adjacent dengan simpul w bila ada busur dari w ke v.

we

v

v

e w

Page 24: GRAPH

4. Successor dan PredecessorPada graph berarah, bila simpul v adjacent dengan simpul w, maka simpul v adalah successor simpul w, dan simpul w adalah predecessor dari simpul v.

5. PathSebuah path adalah serangkaian simpul-simpul yang berbeda, yang adjacent secara berturut-turut dari simpul satu ke simpul berikutnya.

1

43

2

4

2

4

2

4

21

3

1

3

1

3

Page 25: GRAPH

Representasi Graph dalam bentuk matrix

• Adjacency Matrix Graph tak berarah

B

A C

D E

Graph

0 1 0 1 0

1 0 1 0 1

0 1 0 1 1

1 0 1 0 1

0 1 1 1 0

A B

A

0

B

C

1 2 43C D E

D

E

0

1

2

4

3

Urut abjad

Degree simpul : 3

Page 26: GRAPH

Representasi Graph dalam bentuk matrix

• Adjacency Matrix Graph berarah

Graph

0 1 0 1 0

1 0 1 0 1

0 1 0 1 1

0 0 1 0 1

0 0 0 0 0

A B

A

0

B

C

1 2 43C D E

D

E

0

1

2

4

3

B

A C

D E

kedari

out

in

Page 27: GRAPH

• Adjency List graph tak berarah• Digambarkan sebagai sebuah simpul

yang memiliki 2 pointer. • Simpul vertex : Simpul edge :

Representasi Graph dalam bentuk Linked List

info info

Menunjuk ke simpul vertex berikutnya,

dalam untaian simpul yang ada.

Menunjuk ke simpul edge pertama Menunjuk ke

simpul edge berikutnya, bila

masih ada.Menunjuk ke simpul vertex tujuan yang

berhubungan dengan simpul vertex asal.

left right left right

Page 28: GRAPH

• Define struct untuk sebuah simpul yang dapat digunakan sebagai vertex maupun edge.

typedef struct tipeS {

tipeS *Left;

int INFO;

tipeS *Right;

};

tipeS *FIRST, *PVertex, *PEdge;

Page 29: GRAPH

Contoh : untuk vertex A, memiliki 2 edge yang terhubung yaitu e1 dan e2.

A

C

D

B

E

e2

Graph

e1B

A C

D E

e1e3

e4

e7e5e2

e6

Urut abjad

Page 30: GRAPH

Gambar di atas dapat disusun dengan lebih sederhana, sbb :

A

C

D

B

E

D

A

B

A

B

C E

D E

C

C D

B

A C

D E

Graph

B

E

Page 31: GRAPH

Adjency List graph berarah

A

C

D

B

E

D

A

B

C

E

C

B

E

B

A C

D E

Page 32: GRAPH

Graph berarah dan berbobot

B

A C

D E

53

2

14

12

6

7

12

0 5 0 2 0

6 0 3 0 0

0 0 0 0 9

0 0 12

0 7

0 14

0 0 0

A

A

0

B

C

1 2 43

D

E

0

1

2

4

3

B C D E

Perhatikan pemilihan nilai 0.

Page 33: GRAPH

Graf Planar (Planar Graph)Graf yang dapat digambar pada bidang datar dengan sisi-sisi

tidak saling bertindihan disebut graf planar.Jika tidak, maka graf tersebut adalah graf tak-planar.

Graf planar, sisi yang bertindihan dapat diatur menjadi tidak bertindihan

Page 34: GRAPH

Contoh graf tak-planar

Graf Planar (Planar Graph)

Page 35: GRAPH

Lintasan dan Sirkuit Euler

Contoh:Lintasan Euler pada graf (a): 3, 1, 2, 3, 4, 1.Lintasan Euler pada graf (b): 1, 2, 4, 6, 2, 3, 6, 5, 1, 3, 5.Sirkuit Euler pada graf (c): 1, 2, 3, 4, 7, 3, 5, 7, 6, 5, 2, 6, 1.

12

3 4

1 2

34

5 6

1

2 3

45

6 7(a) (b) (c)

Graf (a) dan (b) adalah graf semi-Euler.Graf (c) adalah graf Euler.

Page 36: GRAPH

Teorema:Graf berarah G memiliki sirkuit Euler jika dan hanya jika G terhubung dan setiap simpul memiliki derajat-masuk dan derajat-keluar yang sama.

Teorema:Graf berarah G memiliki lintasan Euler jika dan hanya jika G terhubung dan setiap simpul memiliki derajat-masuk dan derajat-keluar sama kecuali dua simpul, yang pertama memiliki derajat-keluar satu lebih banyak dari derajat-masuk, dan yang kedua memiliki derajat-masuk satu lebih banyak dari derajat-keluar.

Page 37: GRAPH

Jembatan Königsberg (1736)

Bisakah orang melalui setiap jembatan tepat satu kali dan kembali lagi ke tempat semula?

Solusi:Tidak bisa.Derajat d(A) = 5, d(B) = 3, d(C) = 3, d(D) = 3 4 derajat ganjil.Tidak dapat dibuat sebuah sirkuit Euler.

Page 38: GRAPH

Lintasan Hamilton ialah lintasan yang melalui tiap simpul di dalam graf tepat satu kali.

Sirkuit Hamilton ialah sirkuit yang melalui tiap simpul di dalam graf tepat satu kali, kecuali simpul asal (sekaligus simpul akhir) yang dilalui dua kali.

Graf yang memiliki lintasan Hamilton disebut graf semi-Hamilton.

Graf yang memiliki sirkuit Hamilton disebut graf Hamilton.

Page 39: GRAPH

(a) (b) (c)

1 2

34

1 2

34

1 2

34

Contoh:Graf (a) memiliki lintasan Hamilton: misal 3, 2, 1, 4.Graf (b) memiliki sirkuit Hamilton: 1, 2, 3, 4, 1.Graf (c) tidak memiliki lintasan maupun sirkuit Hamilton.

Page 40: GRAPH

Contoh:Temukan sirkuit Hamilton dari graf berikut ini.

Page 41: GRAPH

Lintasan Hamilton ialah lintasan yang melalui tiap simpul di dalam graf tepat satu kali.

Sirkuit Hamilton ialah sirkuit yang melalui tiap simpul di dalam graf tepat satu kali, kecuali simpul asal (sekaligus simpul akhir) yang dilalui dua kali.

Graf yang memiliki lintasan Hamilton disebut graf semi-Hamilton.

Graf yang memiliki sirkuit Hamilton disebut graf Hamilton.

Page 42: GRAPH

Aplikasi Graph

Persoalan pedagang keliling (Travelling salesman problem).

Persoalan tukang pos Cina (Chinese postman problem).

Pewarnaan graf (Graph coloring).

Page 43: GRAPH

Travelling Salesman Problem (TSP)

Diberikan sejumlah kota dan diketahui jarak antar kota.Tentukan sirkuit terpendek yang harus dilalui oleh seorang

pedagang bila pedagang itu berangkat dari sebuah kota asal dan menyinggahi setiap kota tepat satu kali dan kembali lagi ke kota asal keberangkatan.

Merupakan persoalan menentukan sirkuit Hamilton yang memiliki bobot minimum.

Page 44: GRAPH

Contoh:Tentukan sirkuit Hamilton terpendek dari graf berikut ini

a b

cd

12

8

15

1095

Solusi:Terdapat 3 sirkuit Hamilton pada graf di atas

a b

cd

12

8

15

10

a b

cd

12

15

95

a b

cd

81095

Page 45: GRAPH

P1 = (a, b, c, d, a) atau (a, d, c, b, a) Bobot = 12 + 8 + 15 + 10 = 45

P2 = (a, b, d, c, a) atau (a, c, d, b, a) Bobot = 12 + 9 + 15 + 5 = 41

P3 = (a, c, b, d, a) atau (a, d, b, c, a) Bobot = 5 + 8 + 9 + 10 = 32

Sirkuit Hamilton terpendek: P3

a b

cd

12

8

15

10

a b

cd

12

15

95

a b

cd

81095

Page 46: GRAPH

FUZZY

SYSTEMINPUT OUTPUT

CONTOH : Output bertambah besar jika input bertambah besar

ATAU

Jika input besar maka output besarIF input is BIG THEN output is BIGIF x is B THEN y is B

Page 47: GRAPH