governance dan risiko kriminalisasi “industri · pdf file•perpres 20 thn 2006...

23
Governance dan Resiko Kriminalisasi Industri TelekomunikasiNonot Harsono LKDI – Jakarta, 30 April 2014

Upload: lydan

Post on 01-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Governance dan Resiko Kriminalisasi “Industri Telekomunikasi”

Nonot Harsono

LKDI – Jakarta, 30 April 2014

Alur Diskusi • Governance:

– Governance industri Telekomunikasi oleh Negara – Hukum adalah panduan Governance

• Kriminalisasi: – Perbuatan Bisnis = Perbuatan Hukum – Perbuatan Bisnis Perbuatan Pidana – Kesiapan APH & Pengadilan memahami konteks telekomunikasi – Kesiapan Direksi memahami konteks hukum

• Contoh kasus: – Kasus IM2: APH tidak paham governance telekomunikasi.

• Kelemahan sistem hukum Indonesia – Regulasi Telekomunikasi = hukum administrasi – Bad Governance: Unclear Job description & lack of leadership

• Rekomendasi

30-april-2014 2

GOVERNANCE

• TOR LKDI: “Governance berarti proses pembuatan kebijakan dan proses implementasinya”.

• Kebijakan dan panduan implementasinya di level perusahaan AD/ART Perusahaan.

• Kebijakan dan panduan implementasinya di level Negara UU/PP/PM Hukum Negara.

• AD/ART (hukum perusahaan) harus sejalan dengan Hukum Negara.

30-april-2014 3

GOVERNANCE INDUSTRI berdasar techno-economy dunia

ICT/Telekomunikasi sebagai salah satu pilar ekonomi nasional

1/6/13 jujur, tanggung jawab, bijaksana 4

5

Teknologi = alat bantu untuk memudahkan pekerjaan.

Jaman Bio-tech

Jaman Informasi & Komunikasi Jaman

Ruang Angkasa Jaman

Elektronika Jaman Nuklir

Jaman Listrik

Jaman Uap

Jaman Besi

Jaman Perunggu

Jaman Batu

saat ini

broadband bermanfaat ekonomi

Negara ekonomi maju adalah negara-negara yang mampu memanfaatkan teknologi untuk menciptakan kemakmuran. Tarek M. Khalil, Management of Technology: the key to competitiveness and wealth creation, McGrawHill, USA, 2000, hal. 28. (Professor at University of Miami, Florida)

Siklus techno-economy dunia

6 broadband bermanfaat ekonomi

1/6/13 jujur, tanggung jawab, bijaksana 7

Peningkatan 10% pop penetrasi broadband => peningkatan GDP 1.38 % Untuk Indonesia sekitar 130 trilyun rupiah.

Visi dan Strategi TIK-INDONESIA

“Menuju Masyarakat Informasi yang Sejahtera dalam kerangka NKRI”

Transformasi Ekonomi Transformasi Sosial Inovasi & Pelestarian Budaya

Mengembangkan Human Capital

Membina industri, penyelenggaraan, dan entrepreneurship sektor TIK. Membangun TIK sebagai tools efisiensi dan produktifitas.

Meningkatkan kualitas hidup melalui ketersediaan akses informasi yang merata, terjangkau dan berkualitas.

Mendorong industri konten lokal & arsip elektronik seni-budaya daerah yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

Mengembangkan SDM terampil TIK dan membangun masyarakat berbasis pengetahuan & kearifan lokal.

1 2 3

4

5 Meminimalkan Digital Divide

Mendidik masyarakat daerah tertinggal tentang TIK dan cara memanfaatkannya.

6

Dampak yang diharapkan: Pemerintahan Pertanian Manufacturing E-economy

Dampak yang diharapkan: Layanan Kesehatan meningkat Kualitas Pendidikan merata Media Elektronik & Hiburan Masyarakat Melek manfaat TIK

Pariwisata Transportasi Kelautan UMKM

Dampak konten yang diharapkan: Info Kuliner Potensi Daerah Sejarah Bangsa Cerita Rakyat

Sosial budaya Bahasa Daerah Adat-istiadat Industri Kreatif

Membangun infrastruktur jaringan backbone, distribution, dan access broadband hingga ke desa-desa.

Membangun Infrastruktur TIK

21-12-2010 8 menuju konvergensi pemikiran

UU 17 thn 2007 RPJP 2005~2025 dan Perpres 5 thn 2010 RPJMN 2010~2015

Kebijakan jaringan TIK nasional?? Bagaimana dengan jaringan kita saat ini?

Bagaimana program USO or BSO kita?

bersama kita bisa 9

Pemerintah tidak memiliki dana, sehingga mengundang swasta untuk membangun Telekomunikasi Indonesia. APH, Pengacara, dan Pengadilan wajib memahami program nasional ini.

GI

Penghubung Propinsi Penghubung

Kabupaten

Penghubung Kecamatan

Nasional-Backbone-network

Distribution-network

Access-network

Luar Negeri

Penyelenggara Besar (Open Access) atau Konsorsium

Operator/ Pemda Operator/ UKM

Satelit domestik

Servers

Misi Nasional NKRI

• UU 17 thn 2007: Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005~2025

– Regulasi yang mengantisipasi konvergensi internet, telekomunikasi, dan penyiaran;

• Perpres 5 thn 2010: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) 2010~2015

– Indonesia Connected via Jaringan broadband nasional (Target: pada 2014, 30% populasi dan 75% kota kabupaten terhubung broadband);

1/6/13 jujur, tanggung jawab, bijaksana 10

Governance Telekomunikasi

• UU 17 thn 2007 tentang RPJP 2005~2025

• Perpres 5 thn 2010 tentang RPJMN 2010~2014

• Target WSIS Declaration 2005

• UN Millennium Development Goals (MDGs)

• Asean ICT Master Plan

• ITU ICT indicator

• Inpres nomor 3 tahun 2003 tentang Sisfonas

• Perpres 20 thn 2006 tentang Dewan TIK Nasional

29 Oktober 2013 konvergen mendukung tujuan nasional 11

MINDSET

• Telekomunikasi amat penting

– Penggerak ekonomi dunia

– Pemacu efisiensi dan produktifitas

– Pembuka lapangan kerja yang masive

– Tools untuk Transformasi ekonomi dan sosial

• Negara tidak mampu mendanai sendiri

– Mengundang investor asing dan swasta DN

– Sebagian dilakukan oleh BUMN

29 Oktober 2013 konvergen mendukung tujuan nasional 12

Mindset APH & Pengadilan

• Negara yang mengundang investor

• Negara yang “minta tolong” para pelaku usaha

• Negara membuat Regulasi yang meng-insentif

• Negara menciptakan ekosistem yang menarik

• Seluruh pelaksana negara memiliki mindset yang sama (alur pikir yang konvergen).

29 Oktober 2013 konvergen mendukung tujuan nasional 13

Seharusnya

KRIMINALISASI: perbuatan bisnis dikemas menjadi tindak pidana

Apa dan kenapa?

30-april-2014 14

Alur Pikir Kriminalisasi

30-april-2014 15

Hukum Administrasi

Hukum Pidana Sanksi Pidana

Sanksi Administratif

KRIMINAL = Tindak Pidana KRIMINALISASI = semua dianggap tindak pidana

Hukum = Panduan Governance

• Hukum adalah himpunan “aturan main” untuk mencapai tujuan nasional (telekomunikasi).

• Memberi Kepastian tentang: – “yang boleh” dan “yang dilarang”

– peluang usaha dan investasi

– pilihan nasib(resiko) pribadi dan perusahaan

• Hukum telekomunikasi = hukum administrasi = regulasi teknis = panduan governance industri.

• Melanggar regulasi = melanggar hukum pidana??

• Melanggar Peraturan Menteri = Tindak Pidana ???

29 Oktober 2013 konvergen mendukung tujuan nasional 16

Sebab terjadinya Kriminalisasi:

• APH & Pengadilan mengabaikan Hukum Administrasi (governance telekomunikasi).

• APH & Pengadilan mengabaikan pembagian tugas/otoritas dalam governance negara.

• APH merekayasa sengketa administrasi menjadi tuduhan tindak pidana (kriminal) dan Pengadilan membenarkan kesalahan APH.

• Direksi/pimpinan perusahaan “tertegun” dan “memaklumi” kejadian kriminalisasi.

• Lack of Leadership (krisis negarawan) di semua lini

29 Oktober 2013 konvergen mendukung tujuan nasional 17

Hasrat Kriminalisasi

• Motiv Ekonomi, Karir, dst. ?

• Motiv Persaingan Usaha ?

• Motiv persaingan antar Lembaga ?

• dsb…

30-april-2014 18

KRIMINALISASI adalah perbuatan KRIMINAL oleh oknum APH ; Sayangnya, Pengadilan sering terbawa turut serta

Contoh Nyata Kriminalisasi:

• Kasus IM2 – Indosat

– Hukumnya jelas dan pasti, tetapi APH dan pengadilan tidak pasti memahami.

– Logika akal sehat dikalahkan oleh perdebatan redaksi kalimat hukum berdasar persepsi pribadi.

– Gengsi/ego lembaga mengabaikan tujuan nasional.

– “Pengadilan teknis” dipaksa menjadi “pengadilan pidana tipikor”

29 Oktober 2013 konvergen mendukung tujuan nasional 19

Konstruksi Kasus IM2 • APH tidak paham tentang peristiwa hukum dan konteks

teknis dalam bisnis jaringan seluler; • Akibatnya, IM2 dituduh menggunakan alokasi pita

frekuensi milik Indosat; • Karena itu disangka harus membayar biaya hak

penggunaan frekuensi (BHP-frek); • Di audit oleh BPKP, didapati tidak membayar (karena

memang tidak perlu); Lalu disangka tidak memenuhi kewajiban kepada negara;

• Sangkaan TIPITEL dibungkus TIPIKOR kriminalisasi. • PMH yang dituduhkan adalah perbuatan yang mustahil

dilakukan.

1/6/13 jujur, tanggung jawab, bijaksana 20

Kelemahan sistem Hukum

• Regulasi Telekomunikasi = hukum administrasi yang tidak lengkap. – Tidak ada bab kewenangan regulator dan kurang

instrumen penegakan regulasi oleh regulator;

• Governance buruk: kewenangan yang tidak lengkap & lack of leadership. – UU Telekomunikasi tidak memuat mekanisme

pelaksanaan kewenangan regulator.

– Komunikasi lintas lembaga Pemerintah amat lemah (ego sektoral tumbuh subur).

30-april-2014 21

Rekomendasi: STOP Kriminalisasi

• Pertegas bagi tugas antara hukum pidana dan regulasi teknis dengan membentuk UU tentang sistem hukum Indonesia. Governance Hukum Indonesia.

• Sosialisasi & Penataran berkala tentang regulasi teknis kepada para APH, lembaga Peradilan, dan dunia usaha menyamakan persepsi & pemahaman tentang Governance Negara atas industri telekomunikasi.

29 Oktober 2013 konvergen mendukung tujuan nasional 22

TERIMA KASIH Akhir kata

30-april-2014 23