gor
TRANSCRIPT
GANGGUAN ORIENTASI REALITA(GOR)
Pengertian
GOR adalah:
- Ketidak mampuan klien menilai & berespon thd realitas - Ketidak mampuan membedakan rangsang internal
& eksternal. - Ketidak mampuan membedakan lamunan dan
kenyataan Memunculkan perilaku yang sukar dimengerti &
mungkin menakutkan.
Penyebab
GOR disebabkan oleh fungsi otak yg terganggu: - Fungsi kognitif/ proses pikir - Fungsi persepsi - Fungsi emosi - Fungsi motorik - Fungsi sosial Muncul respon neurobiologik yang maladaptif.
GOR umumnya ditemukan pada klien skizofrenia & psikotik lain.
BLUELER mengidentifikasi gejala skizofrenia: - Gejala primer: “4 A” + “2A” . Ggn Asosiasi . Ggn Atensi . Ggn Afek . Ggn Aktifitas . Ggn Ambivalen . Ggn Autistik
- Gejala sekunder : . Halusinasi . Waham . Ggn daya ingat
Proses Informasi Dalam Otak
MASUKANINFORMASI
PROSESDI OTAK
RESPONPRILAKU
SENSORI INTERNALBiokimiaEmosi
SENSORI EKSTERNALPenglihatanPendengaranPerabaanPengecapanPenghidu
Perhatian pada informasi yang masukDaya ingatPembelajaranDiskriminasi informasiInterpretasiPengorganisasian informasi menjadi respon
Proses kognitifPersepsiRespon emosiGerakan motorikRespon sosial
Rentang Respon Neurobiologik
MASUKANINFORMASI
RESPONPRILAKU
Pikiran logisPersepsi akuratEmosi konsistenPerilaku cocokHubungan sosial harmonis
Distorsi pikiranIlusiReaksi emosi berlebihan/kurangPerilaku anehMenarik diri
Gangguan pikir/delusiHalusinasiKerusakan/sulit berespons emosiPerilaku disorganisirIsolasi sosial
Faktor Predisposisi
1. Faktor neurobiologis
Ggn perkembangan & fungsi otak/ ssnn saraf pusat dpt menimbulkan GOR: - hambatan perkemb. Otak khususnya kortek frontal,temporal & limbik.
Temuan pd klien skizofrenia:
. Kortek prefrontal & limbik tdk pernah berkembang penuh. . Penurunan volume otak . Fungsi otak abnormal . Neurotransmiter tdk normal, khususnya : dopamin, serotonin,glutamat.
akhirnya akan timbul gejala: . Hambatan dlm belajar, bicara, daya ingat . Perilaku menarik diri . Kekerasan - Pertumbuhan & perkemb. Individu pd prenatal,
perinatal,neonatus dan kanak-kanak.
2. Studi Neurotransmiter Skizofrenia diduga disebabkan oleh
adanya ketidak seimbangan neurotransmiter dopamin berlebihan,
tdk seimbang dg kadar serotonin & glutamat.
3. Faktor Psikologis
Penolakan Seseorang yg mengalami penolakan dr ibu/
pengasuh/teman : yg bersikap dingin, tidak sensitif, cemas, terlalu melindungi.
Pola asuh pd usia kanak2 yg
tidak adekuat : kekerasan, tidak ada kasih sayang.
Konflik & kekerasan dlm keluarga : pertengkran orang tua, aniaya & kekerasan RT.
4. Faktor Sosial budaya.
Beberapa faktor dimasyarakat yg membuat seseorang di
singkirkan atau kesepian, yg selanjutnya tdk dpt diatasi sehingga timbul akibat berat seperti delusi & halusinasi.
5. Faktor Genetis
Telah diketahui bhw skizofrenia di turunkan melalui kromosom tertentu.
Kromosom yg keberapa ? Dlm penelitian diduga kromosom ke 6 sbg letak
gen skizofrenia dg kontribusi genetik tambahan pd kromosom 4,8,15, 22 (Buchanan &
Carpenter, 2000).
Gemeli: . Monozigot Jk yg satu skizofrenia, peluang yg
lain 50 % . Dizigot Jk yg satu skizofrenia, peluang yg
lain 15 %
Seorang anak yang: - salah satu orang tua skizo frenia berpeluang 15% - Kedua orang tua skizofrenia berpeluang 35%
6. Teori virus
Paparan virus influensa pada trimester ke 3 kehamilan dapat menjadi faktor
predisposisi skizofrenia.
Faktor Presipitasi
1. Berlebihnya proses informasi pada sistem syaraf yg menerima & memproses
informasi di thalamus & frontal otak.
2. Mekanisme penghantaran listrik di otak terganggu (mekanisme gating abnormal).
3. Gejala2 pemicu seperti kondisi kesehatan, lingkungan, sikap & perikau (Stuart &
Laraia, 2001) :
a. Kesehatan . Nutrisi kurang . Kurang tidur
. Infeksi . Obat2 SSP . Kurang latihan . Hambatan u/ jangkau pely .kesehatan
Lanjutan.. b. Lingkungan . Lingkungan yg memusuhi . Masalah di rumah tangga . Kehilangan kebebasan hdp . Perubahan kebiasaan hdp . Isolasi sosial . Kesuakaran berhub dg orla . Tekanan kerja . Stigmasisasi . Kemiskinan . Kurang alat trensportasi . Ketidak mampaun mendpt pekerjaan
c. Sikap / Perilaku . Merasa tidak mampu . Putus asa . Merasa gagal . Kehilangan kendali diri(Demoralisasi) . Tdk bisa penuhi kebutuhan spiritual
. Merasa punya kekuatan yg berlebihan . Rendahnya kemampuan sosialisasi . Perilaku agresif . Perilaku kekerasan . Ketidak adekuatan pengobatan . Ketidak adekuatan penanganan gejala . Bertindak tdk spt orang lain dr segi usia
maupun kebudayaan
Klien GOR Mengalami Perubahan Pada
1. Fungsi kognitif 2. Fungsi persepsi 3. Fungsi Emosi 4. Fungsi motorik 5. Fungsi sosial
I. FUNGSI KOGNITIF
* ADAPTIF
- Cara berfikir logis - Cara berfikir koheren - Cara befikir rasional
* MALADAPTIF
1. Daya ingat - Sukar menilai & menggu nakan simpanan ingatan . Gangguan daya ingat jangka pendek / panjang
2. Perhatian . Tidak mampu memperta hankan perhtian . Konsentrasi buruk . Mudah beralih 3. Bentuk & pengorganisasian bicara.
. Kehilangan asoaiasi: pembicaraan tdk ada hubungan antara satu kalimat & kalimat lainnya
& klien tdk menyadarinya.
. Tangensial: pembicaraan berbelit-belit tp tdk sampai pd tujuan
. Inkoheren/ Neologisme/ Flight of ideas : Pembicaraan yang meloncat dr satu topik ketopik
lainnya & tdk sampai pd tujuan.
. Tidak logis
. Sirkumtansial: pembicaraan yg berbelit-belit tp sampai pd tujuan pembicaraan
4. Pengambilan keputusan
. Gagal berfikir abstrak . Daya tilik diri kurang . Ggn penilaian . Berfikir tdk logis . Tdk mampu memulai tugas
5. Isi pikir: WAHAM
. Kepercayaan yg salah thd obyek & tdk konsisten dg latar belakang
intelektual & budaya (Rawlin, 1993)
II. FUNGSI PERSEPSI Adaptif
- Persepsi adalah respon dr reseptor sensoris thd stimulus ekstrenal juga pengenalan & pemahaman thd
sensasi sehingga individu dpt mengiden tifikasi & mengiterpretasikan stimulus yang diterima.
- Persepsi Sensori adl kemampuan manusia dlm membedakan rangsang eksternal dan rangsang internal (Stuart & Sundeen, 1998).
MALADAPTIF
1. ILLUSI 2. HALLUSINASI
III. FUNGSI EMOSI
ADAPTIF. Emosi menggambarkan dalam istilah
mood & afek. - Mood :Suasana emosi yang
memanjang mempengaruhi kepribadian dan fungsi kehidupan individu.
- Afek : mengacu pada perilaku: gerakan tangan & tubuh, ekspresi wajah
, kenyaringan suara dll.
MALADAPTIF. Gangguan emosi dpt dikaji melalui perubahan afek:
- Afek tumpul :hanya bereaksi bila ada stimulus emosi yang kuat. - Afek datar : tidak aa perubhn roman muka pada saat ada stimulus yang mnyenangkan atau menyedihkan. - Afek tidak sesuai: emosi yg tidak sesuai atau bertentangan dengan stimulus yang
ada - Ambivalen
IV. FUNGSI MOTORIK ADAPTIF Aktifitas motorik merupakan manifestasi fungsi kognitif, persepsi dan
afektif secara simultan.
MALADAPTIF Perubahan motorik dimanifestasikan: - Naik atau turun aktifitas motorik
- Impulsif: kegiatan yang dilakukan berulang- ulang : cuci tangn, cuci muka, mandi, mengeringkan tangan dll melakukan gerakan secara tiba2 dan spontan tanpa dipikir.
-Menerisme: Melakukan gerakan ucapan seperti grimasen (meringis),tik
- Automatisme : gerakan seperti robot - Stereotipi: Gerakan ulang-ulang tidak bertujuan. - Kataton : Tonus tegang - Parkinson: Kekauan otot, wajah topeng - Gerakan mata abnormal - Apraksia: kehilangan kemampuan untuk melakukan gerakan bertujuan.
V. FUNGSI SOSIAL ADAPTIF Sosialisasi adalah kemampuan untuk
membetuk hubngan dan saling ketergantungan.
MALADAPTIF - Kesepian - Tidak ada motivasi
- Hubungan dangkal : pasien merasa terancam setiap ditemani orang
lain - Isolasi sosial: menarik diri secara fisik
dan emosional - Ketidak mampuan berkomunikasi
secara koheren - Kemunduran ketrampilan sosial - Ketergantungan.
Mekanisme Koping GOR
1. Pengingkaran 2. Projeksi: memindahkan pikiran / keinginan yg dapat diterima orang lain 3. Regresi: kembali kpd perkem bangan sebelumnya sebagai akibt stress 4. Represi: secara tidak sadar menimbulkn pengalaman pikiran yang menyakitkan dari alam sadarnya.
Masalah Yang Mungkin Muncul
1. PSP: halusinasai (uraikan jenisnya) 2. PPP: waham (uraikan jenisnya) 3. Kerusakan komunikasi verbal 4. Kerusakan interaksi sosial 5. Isolasi sosial: menarik diri 6. Perilaku kekerasan 7. Risti menciderai diri sendiri/ or la 8. Gangguan konsep diri: HDR