bab i taman gor

22
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada hakikatnya Arsitektur Lansekap adalah ilmu dan seni perencanaan (planning) dan perancangan (design) serta pengaturan daripada lahan, penyusunan elemen-elemen alam dan buatan melalui aplikasi ilmu pengetahuan dan budaya, dengan memperhatikan keseimbangan kebutuhan pelayanan dan pemeliharaan sumber daya, hingga pada akhirnya dapat tersajikan suatu lingkungan yang fungsional dan estetis. Unsur desain lansekap adalah komponen atau elemen taman yang disusun sehingga didapatkan suatu karya taman yang indah, menarik dan menyenangkan, yang secara fungsional berguna dan menghasilkan suatu keindahan visual. Dengan kata lain unsur desain lansekap akan memberikan gaya/corak dan suasana tertentu dari sebuah taman. Kata desain dikenal juga sebagai, pola, skema, rancangan dan rencana. Ruang terbuka hijau adalah area atau ruang kota yang tidak dibangun dan permukaannya dipenuhi oleh tanaman yang berfungsi melindungi habitat,

Upload: ismi-korompot

Post on 14-Jul-2016

108 views

Category:

Documents


24 download

DESCRIPTION

rry

TRANSCRIPT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pada hakikatnya Arsitektur Lansekap adalah ilmu dan seni

perencanaan (planning) dan perancangan (design) serta pengaturan daripada

lahan, penyusunan elemen-elemen alam dan buatan melalui aplikasi ilmu

pengetahuan dan budaya, dengan memperhatikan keseimbangan kebutuhan

pelayanan dan pemeliharaan sumber daya, hingga pada akhirnya dapat

tersajikan suatu lingkungan yang fungsional dan estetis.

Unsur desain lansekap adalah komponen atau elemen taman yang

disusun sehingga didapatkan suatu karya taman yang indah, menarik dan

menyenangkan, yang secara fungsional berguna dan menghasilkan suatu

keindahan visual. Dengan kata lain unsur desain lansekap akan memberikan

gaya/corak dan suasana tertentu dari sebuah taman. Kata desain dikenal juga

sebagai, pola, skema, rancangan dan rencana.

Ruang terbuka hijau adalah area atau ruang kota yang tidak dibangun

dan permukaannya dipenuhi oleh tanaman yang berfungsi melindungi habitat,

sarana lingkungan, pengamanan, jaringan prasarana, sumber pertanian,

kualitas atmosfer dan menunjangi kelestarian air dan tanah. Raung terbuka

hijau (Green Openspaces) ditengah-tengah ekosistem kota juga berfungsi

untuk meningkatkan kualitas lansekap kota untuk keindahan dan kenyamanan,

meningkatakan kualitas lingkungan dan pelestarian alam yang terdiri dari

ruang linier atau koridor, ruang pulau atau oasis sebagai tempat

pemberhentian.

Menurut Costanza et. al (1997) taman kota dalam skala kecil tetap

mampu menyediakan area istirahat dan rekreasi seperti hutan dan area hijau

yang lainnya. Ruang terbuka hijau juga berfungsi menyerap kebisingan antara

lalu lintas jalan raya dengan area perumahan. Pepohonan yang tumbuh atau

ditanam memiliki nilai estetika dan berperan menciptakan pemandangan kota

yang menarik (Morancho, 2003).

1.2 TUJUAN

1. Mengidentifikasi unsur desain “ruang” pada lansekap taman Gor Palu.

2. Mengidentifikasi unsur desain “tekstur” pada lansekap taman Gor Palu.

3. Mengidentifikasi unsur desain “warna” pada lansekap taman Gor Palu.

4. Menganalisis unsur desain “ruang, tekstur, warna” pada lansekap taman

Gor Palu.

BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 LANDASAN TEORI

2.1.1 Defenisi Arsitektur Lansekap

Secara definisi, lansekap adalah wajah dan karakter lahan atau tapak

bagian dari muka bumi ini dengan segala kegiatan kehidupan dan apa saja

yang ada di dalamnya, baik bersifat alami, non alami atau keduanya, yang

merupakan bagian atau total lingkungan hidup manusia beserta mahluk

lainnya, sejauh mata memandang, sejauh segenap indra dapat menangkap dan

sejauh imajinasi dapat membayangkan. Bahasa simpelnya, lansekap itu

bentang alam yang tertangkap sejauh mata memandang dan indera lainnya

dapat merasakan. Contoh satuan dalam lansekap biasanya dapat berupa

lansekap bukit, lansekap gunung, lansekap pantai, dan lain-lain. Karena

satuannya yang begitu luas, maka tak heran kalau lansekap itu pastinya

dibentuk oleh aspek biotik (makhluk hidup) dan juga abiotik (makhluk tak

hidup).

Suatu proses perancangan pada dasarnya merupakan suatu sistem

pendekatan untuk menghasilkan suatu karya desain lansekap. Didalamnya

terdapat beberapa tahapan atau urutan menuju terciptanya suatu desain. Tiga

bagian pokok dalam proses desain adalah sebagai berikut.

a. Tahapan rencana lansekap (planning in design)

b. Tahapan rencana tapak lansekap (landscape site planning)

c. Tahapan rancangan rinci (detailed lanscape design)

2.1.2 Komponen desain

Bagian komponen desain, yakni

a. Unsur desain

b. Prinsip desain

c. Aplikasi desain

Unsur desain lansekap adalah komponen atau elemen taman yang

disusun sehingga didapatkan suatu karya taman yang indah, menarik dan

menyenangkan, yang secara fungsional berguna dan menghasilkan suatu

keindahan visual. Dengan kata lain unsur desain lansekap akan

memberikan gaya/corak dan suasana tertentu dari sebuah taman. Kata

desain dikenal juga sebagai, pola, skema, rancangan dan rencana. Elemen

unsur desain adalah garis, bidang, ruang, ruang terbuka, ruang dan waktu,

ruang mati, bentuk dan fungsi, tekstur dan warna.

Garis

Bidang

Ruang

Ruang Terbuka

Ruang dan waktu

Unsur desain ruang

Pengertian ruang

Ruang mempunyai arti yang penting bagi kehidupan manusia.

Semua kehidupan dan kegiatan manusia sangat berkaitan dengan aspek

ruang. Adanya hubungan antara manusia dengan suatu objek, baik secara

visual maupun secara indra pendengar, indra perasa, indra penciuman akan

selalu menimbulkan kesan ruang.

Hubungan manusia dengan ruang

Ruang Mati

Bentuk dan fungsi

Tekstur

Warna

Hubungan manusia dengan ruang secara lingkungan dapat dibagi menjadi

dua, yaitu :

a. Hubungan dimensional (antrometrics)

b. Hubungan psikologi dan emosional (proxemics)

Pembatas ruang atau komponen pembentuk ruang

a. Lantai

Sebagai bidang alas atau the base, pengaruhnya terhadap

pembentukan ruang sangat besar. Karena bidang ini erat hubungannya

dengan fungsi ruang. Permukaan lantai pada ruang dapat dibedakan

menjadi dua macam bahan, yakni bahan keras dan bahan lunak.

Sebidang lantai yang mempunyai sifat bahan yang berbeda

dari permukaan lantai sekitarnya akan memberikan kesan tersendiri

dan berbeda satu dengan lainnya. Selain perbedaan bahan lantai,

perbedaan tinggi pada suatu bidang lantai akan membentuk kesan dan

fungsi ruang yang baru tanpa mengganggu hubungan visual antara

ruang-ruang tersebut.

b. Dinding

Sebagai pembatas ruang, dinding atau dapat disebut the

verticals dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

o dinding masif

o dinding transparan

o dinding semu

o atap atau penutup

o batasan ruang

o sirkulasi pada ruang

o elemen desain pada ruang

o ruang makro dan ruang mikro

o orientasi gelap terhadap bentuk ruang

o pencapaian ruang

Unsur tekstur

Tekstur adalah kumpulan titik-titik kasar atau halus yang beraturan

atau tidak beraturan pada suatu permukaan benda atau objek. Titik-titik ini

dapat berbeda dalam ukuran warna, bentuk atau sifat, dan karakternya

seperti ukuran besar kecilnya, gelap terangnya, bentuk bulat persegi atau

tak beraturan sama sekali. Suatu tekstur yang susunannya agak teratur atau

teratur disebut corak atau pattern.

Fungsi tekstur

Untuk mendapatkan suatu perancangan (desain) yang lengkap,

maka umumnya arsitek lansekap harus mengingat dan memperhatikan

elemen-elemen desain yang dipilihnya. Hal ini bertujuan untuk

memberikan suatu kesan komposisi yng paling serasi dan ideal dalam

suatu perancangan (desain) yang diinginkan.

Bentuk tekstur

Dari bentuk tekstur dapat dipisahkan menjadi :

a. Tekstur halus, adalah karakter permukaan benda yang bila diraba

akan terasa halus atau dapat pula diartikan memberikan perasaan

kesan halus.demikian pula kesan tersebut dapat diperoleh dengan

pemakaian warna lembut.

b. Tekstur kasar, permukaan benda bila diraba akan terasa kasar atau

objek terdiri dari elemen dengan corak yang berbeda, baik bentuk

maupun warnanya.

Tekstur pada ruang luar sangat erat berhubungan dengan jarak

pandang atau jarak penglihatan (visual). Pada jarak tertentu tekstur

suatu objek tidak berperan lagi, sehingga bahan atau objek tersebut

dapat dikatakan polos tanpa tekstur.

Oleh karena itu, suatu bidang luas pada ruang luar , tekstur

dapat dibedakan menjadi:

a. Tekstur primer, yaitu tekstur yang terdapat pada benda atau objek

hanya dapat dilihat pada jarak dekat.

b. Tekstur sekunder, yaitu tekstur yang dibuat dalam skala tertentu

untuk memberikan kesan visual yang proporsional.

Jenis-jenis tekstur

a. Tekstur buatan (Artificial texture), merupakan tektur yang sengaja

dibuat atau hasil penemuan, terdiri dari tekstur buatan manusia.

b. Tekstur alami (Natural teksture), merupakan wujud rasa permukaan

bahan yang sudah ada secara alami, tanpa campur tangan manusia.

Perbedaan tekstur pada pola lantai dapat dipergunakan untuk

menunjukkan arah sirkulasi dan mebedakan ruang gerak dan ruang

statis. Selain itu, tekstur lantai dapat dipergunakan untuk

menghilangkan rasa monoton suatu perbelanjaan. Demikian pula

halnya dengan tekstur dari elemen pelembut, misalkan pohon atau

tanaman hias. Tekstur dapat dilihat dari permukaan batang pohon atau

kumpulan masa daun (tajuk).

Berdasarkan contoh di atas dapat disimpulkan bahwa tekstur

dapat memberikan kesan visual pada manusia melalui perbedaan

warna gelap terang yang disebabkan oleh bayang-bayang cahaya.

Warna

Warna dalam arsitektur dipergunakan untuk menekankan atau

memperjelas karakter suatu objek atau memberikan aksen pada bentuk dan

bahannya. Untuk mempelajari dan mengenai karakter tentang warna,

terlebih dahulu kita tinjau dari beberapa aspek, yaitu sebagai berikut:

Aspek fisika dan aspek fisiologi

Teori tentang warna

Dalam teori warna antara lain kita mengenal adanya dua macam

sistem warna yang umumnya digunakan dalam pelaksanaan menyusun

warna, yaitu Prang color system dan Mussel color system

Hubungan antarwarna

a. Keselarasan yang berhubungan

b. Keselarasan yang tidak berhungan

Warna dalam hubungannya dengan desain

2.2 ANALISIS PENERAPAN DESAIN

Pembatas ruang atau komponen pembentuk ruang

a. Lantai

Taman GOR Kota Palu adalah salah satu sarana publik di Kota

Palu berupa taman yang berfungsi sebagai tempat olahraga dan rekreasi

bagi masyarakat. Taman ini merupakan salah satu objek wisata alternatif

bagi kota Palu yang berada dijantung kota. Taman Rekreasi dan Olahraga

di Kota Palu ini bertujuan untuk menciptakan sebuah kawasan taman yang

dapat mewadahi aktivitas olahraga dan rekreasi masyarakat kota Palu

dengan baik, sekaligus menjadi salah satu elemen pendukung keindahan

visual kota Palu.

Lantai yang digunakan pada area taman Gor Palu bermacam-

macam bahan diantaranya yang berbahan kasar yaitu kerikil, batu, beton,

dan paving block.

Paving block digunakan pada area taman bermain anak.

Penggunaan paving block menyebabkan adanya fungsi yang terbentuk.

Adanya perbedaan tinggi pada bidang lantai paving block ini juga

membentuk kesan dan fungsi ruang yang baru dan dapat terlihat batasan

penggunaan taman bermain dan area sekitarnya. Tekstur ini adalah tekstur

jenis buatan manusia. Terlihat tekstur pada lantai ini terlihat kasar dan

termasuk ke dalam tekstur primer. Permainan warna pada area ini terlihat

pada aksen tambahan seperti kursi taman, alat bermain. Warna yang

digunakan adalah warn analogous. Warna yang digunakan warna biru

yang dicampur putih, merah yang dicampur putih, serta hijau yang di

campur putih. Penggunaan warna ini sesuai dengan fungsinya sebagai

tempat bermain anak.

Pengunaan bahan

yang berbeda selain dari taman bermain dapat juga dilihat dari lapangan

basket yang menggunakan beton sebagai bahan lantainya. Penggunaan

bahan ini sesuai dengan fungsi

lapangan basket. Tektur yang

di dapat adalah tektur halus.

Penggunaan warna

menyebabkan adanya perbedaan batas di dalam lapangan. Penggunaan

warna yang dipakai adalah warna komplementer. Dapat dilihat warna yang

digunakan adalah warna merh dan biru dengan garis putih.

Penggunaan lantai beton juga terlihat dari pedestrian di dalam

taman. Lapangan skate board

Pengunaan batu kerikil dapat dilihat pada area

pedestrian bagian area depan taman. Jika

dilihat dari penggunaan bahan, ini adalah area

pedestrian untuk terapi pijat kaki. Pada area ini

juga terdapat perbedaan ketinggian sehingga

dapat terlihat perbedaan fungsi dari area yang

lain.

Pengunaan bahan lantai halus hanya terlihat pada

area ini. Rumput ini berfungsi sebagai lantai taman

pada pot tanama yang terletak pada area luar

taman yang memiliki fungsi sebagai pembatas area

taman dan pedestrian pejalan kaki.

Paving block ini

terdapat pada area tengah taman. Area ini digunakan sebagai area istirahat

oleh pengguna taman. Tanah membentuk area tersendiri. Area ini terlihat

sebagai area terbuka yang hanya terdapat pepohonan.

Dari bebarapa pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa

penggunaan bahan dan perbedaan ketinggian pada lantai sangat

berpengaruh pada kesan dan fungsi yang ditimbulkan.

b. Dinding

Ada beberapa jenis dinding yang terdapat pada taman Gor Palu.

dinding masif dapat terlihat pada

bagian depan taman. Kesan ruang

luar yang kuat dan mempunyai fungsi

sebagai pengarah.

Dinding transparan terlihat pada pagar besi di

luar taman.dan pagar kawat pada batas antara

lapangan skate board dan lapangan tenis KONI.

Walaupun terdapat batas tetapi pemandangan ke

arah luar dinding dapat terlihat. Terlihat juga

pada deretan semak yang renggang. Sifat dinding

ini kurang kuat dalam pembentukkan ruang.

Atap atau penutup

Penggunaan atap transparan pada taman ini terletak pada gazebo di

tengah-tengah taman.

Bentuk dan fungsi

Bentuk dapat dibedakan dalam kategori bentuk alam dan bentuk

buatan (diciptakan oleh manusia). Penerapan unsur bentuk pada taman gor

dalam kategori bentuk buatan manusia menampilkan bentuk yang teratur

seperti bentuk geometri,bentuk yang tidak teratur dan bentuk lengkung.

Penerapan unsur bentuk geometri yaitu bentuk persegi/kubus memberikan

kesan statis, stabil, dan formal serta bentuk lenkung yang dikombinasikan

dengan persegi panjang pada jalan berfungsi sebagai pengarah dan

memberikan kesan yang tidak monoton.

Kombinasi atau paduan bentuk yang diletakan pada suatu area dapat menarik perhatian seperti bentuk geometri lingkaran,persegi/kubus, dan lengkung memberikan kesan luwes (tidak kaku),bebas,tidak monoton dan dinamis.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Desain lansekap Taman GOR Kota Palu adalah salah satu sarana

publik di Kota Palu berupa taman yang berfungsi sebagai tempat olahraga

dan rekreasi bagi masyarakat. Taman ini merupakan salah satu objek

wisata alternatif bagi kota Palu yang berada dijantung kota. Taman

Rekreasi dan Olahraga di Kota Palu ini bertujuan untuk menciptakan

sebuah kawasan taman yang dapat mewadahi aktivitas olahraga dan

rekreasi masyarakat kota Palu dengan baik, sekaligus menjadi salah satu

elemen pendukung keindahan visual kota Palu. Dapat diidentifikasi bahwa

ruang terbentuk dari komponen pembentuk ruang seperti lantai, dinding,

dan atap. Pada taman Gor Palu komponen tersebut diaplikasikan pada

beberapa area. Mulai dengan penggunaan bahan, warna dan tekstur.

Elemen-elemen tersebut yang mebentuk ruang sesuai dengan fungsinya.

DAFTAR PUSTAKA

Ir. Rustam Hakim, MT.IALI, Ir. Hardi Utomo, MS.IAI. Komponen

Perancangan Arsitektur Lansekap. 2008. Sinar Grafika Offset.