globalisasi politik

14
RANGKUMAN OLEH: TENNY 12 BAHASA / 05 GLOBALISASI POLITIK

Upload: agustina-caroline

Post on 27-Jun-2015

6.534 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bahan ulangan kwn (ekonomi-politik) dari pak roli

TRANSCRIPT

Page 1: GLOBALISASI POLITIK

RANGKUMAN OLEH:TENNY 12 BAHASA / 05

GLOBALISASI POLITIK

Page 2: GLOBALISASI POLITIK

Globalisasi dan Politik

Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal.

Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan

ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi,

perjalanan, budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu negara menjadi

bias.

Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.

Page 3: GLOBALISASI POLITIK

Globalisasi Politik

Globalisasi politik adalah proses masuknya suatu pola atau nilai-nilai yang diterima secara menyeluruh karena membawa

pembaharuan dan menguntungkan di bidang politik, seperti kerjasama-kerjasama politik

antarnegara dengan membentuk suatu organisasi internasional multilateral.

Globalisasi politik disebut juga global governance.

Page 4: GLOBALISASI POLITIK

Anggapan tentang Globalisasi Politik

Globalisasi

politik

•Perebutan kekuasaan

•Pengaruh antar kekuatan di dunia

Proses politik antar negar

a

•Banyak negara / lembaga internasional

•Kepentingan kelompok tertentu

Pertempura

n

•Antar kekuatan militer

•Misalnya: Iraq dan Afghanistan

Page 5: GLOBALISASI POLITIK

Fenomena Globalisasi Politik

demokrasi ancaman neo-kolonialisme

Kapitalisme Nasionalisme

Globalisasi Politik

Page 6: GLOBALISASI POLITIK

Counter Balance

Kekhawatiran terhadap pengaruh globalisasi

Counter balance destruktif

Page 7: GLOBALISASI POLITIK

Pemeran politik global

Pertama, negara-negara yang dipetakan secara dikotomis, yaitu negara-negara negara-negara besar dan negara-negara kecil, negara-negara maju dan negara-negara berkembang, negara-negara yang kuat dan yang lemah secara ekonomi, negara-negara yang kuat dan yang lemah secara militer, negara-negara yang berdiri sendiri atau yang bergabung dengan negara lain, dan lain sebagainya.  Kedua, organisasi-organisasi antar-pemerintah (IGO atau Inter-Governmental Organizations), seperti ASEAN, SAARC, NATO, European Community dan lain sebagainya. Ketiga, perusahaan internasional yang dikenal dengan Multinational Corporations (MNC) atau Tansnational Corporations atau Global Firms. Perusahaan-perusahaan ini dengan modalnya yang besar dan bersifat deteritorialis meluaskan jaringannya ke segala penjuru dunia. Pemerintah khususnya negara-negara berkembang merasa perlu mendapatkan modal dan teknologinya.

Page 8: GLOBALISASI POLITIK

Pemeran politik global

Keempat, organisasi internasional atau trans-nasional yang non pemerintah (International Non-Governmental Organizations) seperti Palang Merah Internasional didirikan tahun 1867, Workingmen's Association (Socialist International) tahun 1860an, International Women's League for Peace and Freedom.

Contoh:Yang konvensional seperti: Vatikan, Dewan Gereja-gereja Sedunia, Rabiyatul Islamiyah. Yang modern seperti Amnesty International, Green-peace International, World Conference on Religion and Peace, World Federation of United Nations Associations, Worldwatch, Human Rights Watch dan Refugee International.

Organisasi global ini lebih tepat disebut aktivis profesional. Pendapat umum dan kebijakan dunia ternyata banyak sekali dipengaruhi oleh organisasi aktivis ini. Gagasan-gagasan mereka banyak disalurkan melalui media massa elit dunia, seperti International Herald Tribune, The Guardian, Time dan The Economist.

Page 9: GLOBALISASI POLITIK

Pemeran politik global

 Kelima, organisasi-organisasi non-formal, rahasia, dan setengah rahasia. Contoh: mafia, teroris, pembajak, penyelundup, preman global, tentara bayaran, hacker komputer dan mungkin juga organisasi semacam Al-Qaeda.

Page 10: GLOBALISASI POLITIK

HUTANG LUAR NEGERI (DEBT TRAP)

NILAI TUKAR MATA UANG JATUH

DOMINASI PERUSAHAAN ASING (SDM & SDA)

RESISTANSI LEMAH TERHADAP DAMPAK POLITK

GLOBAL: TERORISME, SEPARATIME, RADIKALISME

NASIONALIME TERKIKIS OLEH INTERNASIONALISME

Dampak terhadap Indonesia

Page 11: GLOBALISASI POLITIK

Indonesia dalam globalisasi politik

Jadi, untuk sekarang ini Indonesia masih tergolong sebagai korban dari globalisasi politik, bukan pelaku. Hal ini disebabkan

karena :

Belum bisa mentransformasi sistem politik,Belum adanya pemerataan dalam

masyarakat,Tingkat pendidikan yang rendah,Potensi konflik etnis, agama, dan ras masih

tinggi.

Page 12: GLOBALISASI POLITIK

BENTUK AWAL GLOBALISASI POLITIK

DI IKUTI HAMPIR SELURUH NEGARA DI DUNIA

SEBAGAI MEDIA PERANTARA DALAM MENYELESAIKAN

MASALAH POLITIK ANTAR NEGARA

SEBAGAI MEDIA PERTUKARAN INFORMASI , PENDAPAT

DAN SEBAGAI MEDIA DISKUSI ANTAR NEGARA DALAM

MASALAH POLITIK

Peran PBB

Page 13: GLOBALISASI POLITIK

Positif Negatif

Menjadi dasar dari perkembangan globalisasi-globalisasi lainnya.

Sistem politik yang dapat memajukan suatu negara dapat dicontoh negara lain. Contoh: kemunculan nasionalisme Indonesia yang dipicu oleh gerakan-gerakan nasionalis negara lain.

Dapat mempelajari sistem politik yang dipraktikkan di negara lain & memilih sistem mana yang paling tepat untuk negara tersebut.

Hilangnya kedaulatan bangsa-bangsa.

Hilangnya nasionalisme.Negara lemah dan miskin

menjadi korban.Adanya monopoli

kekuasaan.Globalisasi dapat

membahayakan eksistensi negara berdaulat.

Dampak Globalisasi Politik

Page 14: GLOBALISASI POLITIK

Dampak Globalisasi Politik bagi Indonesia

Belitan hutang luar negeri (debt trap) yang tidak kunjung lepas.Perusahaan-perusahaan asing yang menguasai ladang-ladang

mineral Indonesia.Tenaga kerja Indonesia yang dibeli secara murah di luar negeriAset-aset penting Indonesia banyak yang dikuasai oleh

kekuatan asing dan kebutuhan dasar seperti beras di negeri ini juga telah tergantung pada pasar asing.

Pihak bangsa Indonesia juga ternyata sama sekali tidak bisa menghadapi kekuatan-kekuatan destruktif global seperti gerakan terorisme, sparatisme, radikalisme dan bahkan jaringan obat terlarang global.

Nasionalisme bangsa telah banyak terkikis oleh internasionalisme.