glaukoma
DESCRIPTION
glaukoma sudut tertutupTRANSCRIPT
Tugas gassssssss
Glaukoma Primer Sudut Tertutup
• Sinonim: Glaukoma kongestif akut, angle closure glaucoma, closed angle glaucome
• Karena glaukoma ini timbulnya mendadak glaukoma akut.
• Glaukoma akut hanya timbul pd orang yg memiliki sudut bilik mata yg sempit predisposisi anatomis
Peningkatan jumlah cairan humor aquos yang mendadak di COP akan mendorong iris ke depan hingga sudut COA yang sudah sempit akan mendadak tertutup. Pada COA yang memang sudah sempit, dorongan ini akan menyebabkan iris menutupi trabekulum. Akibatnya aquos humor tidak dapat mencapai jaringan ini. Keadaan-keadaan yang memungkinkan terjadi hambatan pupil adalah lensa yang secara fisiologik terus membesar karena usia serta iris yang tebal.
Patogenesis
kenaikan mendadak dari tekanan intraokuler
penutupan sudut COA mendadak oleh iris
menghalangi keluarnya humor akueus melalui trabekula
meningkatnya tekanan intraokuler
Patogenesis
Faktor anatomis:1. Bulbus oculi pendek pd org hipermetrop, makin besar
hipermetrop makin dangkal COA nya2. Tumbuhnya lensa lensa tumbuh, COA >>dangkal3. Kornea kecil dengan sendirinya COA dangkal4. Iris tebal makin tebal iris, COA >> dangkal
Faktor fisiologis:5. Akomodasi pars siliaris iris maju ke depan6. Dilatasi pupil menyebabkan iris menjadi lebih tebal dan sudut COA
menjadi lebih sempit7. Letak lensa lebih ke depan menyebabkan hambatan pupil
kemudian menimbulkan iris bombe fisiologis, karena tekanan di COP lebih tinggi menambah sempit sudut COA yg dasarnya sudah sempit
8. Kongesti badan siliar bisa disebakan oleh neurovaskuler, op daerah kepala, humoral, penyakit lokal traktus respiratorius bagian atas
Fase Prodromal• Sinonim: fase non kongestif• Gejala subyektif: penglihatan kabur, melihat
halo sekitar lampu atau lilin, sakit kepala, sakit pada mata dan kelemahan akomodasi. Berlangsung ½ -2 jam .
• Gejala klinis: inj perikornea ringan, kornea agak suram karena edema, coa dangkal, pupil sedikit melebar, reflek cahaya lambat, TIO↑
• Bila serangan mereda, mata menjadi normal kembali, kecuali daya akomodasi yg menurun.
• Fase ini dapat berlangsung dalam hitungan minggu, bulan bahkan tahun sebelum akhirnya sampai pada fase glaukoma akut
Fase Glaukoma Akut• Sinonim: stadium kongestif• Gejala subyektif: pasien
tampak sangat kesakitan hingga sulit berjalan, visus sangat turun, mual, muntah, terlihat halo pada sumber cahaya.
• Gejala klinis: palpebra bengkak, konjungtiva bulbi hiperemis kongestif, kemosis, injeksi siliar, inj konjungtiva, inj episklera, kornea keruh dan insensitif, coa dangkal, iris kelabu, pupil melebar, reflek cahaya lambat atau tidak ada sama sekali
Pemeriksaan• Funduskopi: papil syaraf oprik menunjukkan penggaungan
(cup) dan atrofi (ratio dapat > 0.7)• Tonometri: TIO pd stadium kongestif lebih tinggi dr stadium
non kongestif.• Tonografi: menunjukkan outflow yang baik. Tapi bila sudah
ada perlengketan antara iris dan trabekula (goniosinekia, sinekia anterior perifer) maka aliran menjadi terganggu
• Gonioskopi : saat TIO tinggi, sudut coa tertutup, saat TIO normal sudutnya sempit. Bila serangan dpt dihentikan, setelah 24 jam coa akan terbuka lg tapi sempit.
• Tes Provokasi: dilakukan pd keadaan yg meragukan. Antara lain tes kamar gelap, tes midriasis, tes membaca, tes bersujud (prone test)
Diagnosis Banding
Penatalaksanaan
Fase non-kongestif:•Miotikum ( pilokarpin 2-4% tiap 20-30’)•Penghambat karbon anhidrase (diamox, glaupax, glaukon, corotazon)•Beta blocker (Timolol)
Diberikan hingga TIO menjadi normal kemudian dilanjutkan dengan:1. Diberikan miotika terus menerus2. Operasi ( iridektomi perifer ). Bila sudah terjadi sinekia
anterior perifer maka dilakukan operasi filtrasi.
Fase kongestif akut :1. Miotikum :
Pilokarpin 2-4% tiap menit, selama 5’ kmd tiap 1 jam) atauPilokarpin 2% + eserin ¼ - ½ % tiap 15’ hingga 6x, dilanjutkan 1 tetes tiap 1 jam.
2. Penghambat karbonik anhidrase (1 dd 500 mg diteruskan 1 tab tiap 4 jam) bila muntah diberikan iv 250 mg
3. Obat hiperosmotik ( gliserin 50% 1-1,5 gr/kg BB, diminum sekaligus)4. Analgetik ( morfin 10-15 mg iv )5. Largaktil 10-12,5 mg ( pd penderita yg muntah2 sebelum pemberian obat
per oral).
Bila setelah 24 jam tekanan tetap tinggi:1. Manitol (1,5-3 g/ kg BB; 20 tpm)2. Ureum 30% inf. (300cc selam 2-3 jam) Setelah TIO turun, operasi segera dilakukan paling lambat 2-4 hr kemudian
Operasi1. Iridektomi perifer2. Operasi filtrasi (iridenskleisis, trepanasi ,
sklerotomi, trabekulotomi)Iridektomi perifer
Indikasi: glaukoma akut fase prodorma dan kongestif akut yg belum terdapat sinekia anterior perifer. Juga pd glaukoma absolut.
• Dilakukan jg pd mata yg masih sehat sbg pencegahan.
• Mengacu pd tonometri (< 21 mmHg); • tonografi ( C > 0.13) iridektomi periferOprasi filtrasi• Dilakukan bila TIO stlh pengobatan
medikamentosa lbh tinggi dari 21 mmHg atau tekanannya 21 mmHg atau lebih kecil disertai hasil tonografi C= lbh kecil dari 0,13 (outflow yg kecil)
Glaukoma Kongestif Kronik
• Disebut juga “uncontrolled” atau “neglected glaucome”.• Terjadi pada glaucome yg tidak diobati dengan tepat atau
tidak diobati sama sekali• Penglihatannya sudah buruk sekali, tetapi Os tidak kelihatan
terlalu menderita seperti pada waktu serangan akut• Palpebra tidak begitu bengkak, konjungtiva bulbi
menunjukkan inj perikornea tanpa edem, kornea agak suram, pupil lebar sekali, sudut COA sempit, tekanan intraokuler tinggi tapi lebih rendah dari waktu serangan akut.
• Seolah-olah mata telah menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru.
Glaukoma AbsolutMerupakan stadium akhir glaukoma (sempit/terbuka) dimana sudah terjadi kebutaan total akibat tekanan bola mata memberikan gangguan fungsi lanjut.Pada glaukoma absolut, tampak : • Kornea jernih/keruh• Bilik mata depan dangkal• Mata keras seperti batu dan
dengan rasa sakit• Pupil sangat lebar, warna
kehijauan, tidak bergerak saat penyinaran
• Iris atrofi, tipis, klabu• Lensa mungkin katarak• TIO tinggi• Fundus penggauan dan atrofi
dari papil saraf optik
Pengobatan :• Sinar beta pada
badan siliar untuk menekan fungsi badan siliar
• Alkohol retrobulbar • Mengangkat bola
mata karena mata karena sudah tidak berfungsi dan memberikan rasa sakit.
Glaukoma Kongenital• << dibandingkan glaukoma pd orang
dewasa.
Schele membagi menjadi 2:• Glaukoma infantum
Tampak waktu lahir antara umur 1-3 tahunPembesaran bola mata karena elastisitasnya mengikuti meningginya tekanan intraokuler (buphtalmos)
• Glaukoma juvenilis Anak lebih besar
Patogenesis 1. Anderson : menemukan pada px histologisa. Jaringan mesenkim embrional persisten, bagian perifer coa, menutupi trabekulab. Kanal Schlemm tak terbentuk2. Seefelder : insersi iris pd garis Schwalbe (akhir membran Descement) atau 1/3 anterior trabekula.3. W. B. Clark: M. Siliaris longitudinal sampai ke depan, berinsersi pd trabekula, bila serat2 ini berkonstriksi kanal Schlemn tertutup
Manifestasi Klinis• Fotofobia• Lakrimasi• Blefarospasme• Kemudian timbul :– Pengeruhan kornea– Penambahan diameter
kornea– Penambahan diameter bola
mata– Peninggian tekanan
intraokuler
Diagnosa•Diameter kornea besar : 13-15 mm•Pengeruhan difus pd kornea•Robekan membran Descement
Tanda klinisTanda dini: fotofobi, lakrimasi, blefarospasmTanda lanjut: pengeruhan kornea; penambahan diameter kornea, bola mata; peninggian TIO
•Pada glaukoma ini kornea membesar seperti mata sapi buftalmus, hidroftalmus
• Untuk membedakannya perlu pemeriksaan tonometri, gonioskopi, oftalmoskopi.
Terapi
Medikamentosa ( pilokarpin, diamox)Operatif:• Goniotomin untuk
memotong jaringan mesenkim yang menutupi trabekula atau memotong iris, m. siliaris longitudinalis yang berinsersi pada trabekula
• Goniopuncture untuk menimbulkan fistula antara bilik mata depan dan jaringan subkonjungtiva. Dilakukan bila goniotomi tak berhasil.
Anridia • Iris tak nampak namun sebetulnya ada, berupa
iris yang sangat pendek dan dapat melekat pada kornea atau trabekula.
• Etiologi : tidak diketahui• Merupakan kelainan herediter dan resesif.• Biasanya disertai anomali lain seperti ektopi
lensa, ektopi pupil, defek irisMikrokornea• Perjalanan klinik menyerupai glaukoma sudut
tertutup pada orang dewasa.Hemangioma fasialis/nevus flameus• Hemangioma yang mengenai palpebra,
konjungtiva bulbi, dapat menyebabkan glaukoma akibat tekanan oleh mikroaneurismata pada saluran filtrasi.
• Dapat mengenai jaringan yg lebih dalam seperti retina, koroid, N. II, serebelum
Glaukoma SekunderAKIBAT PERUBAHAN LENSA
• DISLOKASI LENSA (LUKSASI/SUBLUKSASI LENSA)• FAKOTOPIK : Proses intumesensi (hidrasi lensa) iris terdorong ke depan COA
dangkal outflow terganggu, produksi tetap berlangsung TIO meningkat.• FAKOLITIK : Lensa yang keruh, kapsulnya rusaksubstansi lensa keluar diresorbsi
oleh serbukan fagosit di COA menyumbat sudut COA Glaukoma• FAKOTOKSIK : substansi lensa di COA zat asing bagi matareaksi alergIuveitis• GLAUKOMA KAPSULARIS : Terlepasnya kapsul lensa menutup trabekula
menghalangi keluarnya akuaeus humor dari coa.
Terapi : Glakoma diobati seperti pd glaukoma akut, bila sudah tenang dilakukan ekstraksi lensa.
Akibat perubahan Uvea
1. Uveitis anterior : • Peradangan uvea anterior timbul hiperemi yg meningkatan produksi
humor akuaeus; sel2 radang kenaikan tekanan osmotik sel radang dan fibrin menutup trabekula - TIO tinggi. (stadium dini).
• Seklusi pupil iris bombe sudut mjd sempit gangguan aliran humor akuaeus (stadium lanjut).
2. Tumor yang cepat tumbuhnya : melanoma ; terapi : enukleasi bulbi.3. Rubeosis iridis : • Neovaskularisasi iris pada trombosis v. retina sentral, arteriosklerosis,
DM. Pembuluh darah tampak pd permukaan iris, dapat menutupi trabekula.
• Terapi: siklodiatermi, namun hasil tidak baik.
Akibat Trauma
1. Hifema Perdarahan pd COA berasal dr robekan di iris atau badan siliar menutupi sudut bilik mata gangguan aliran humor akuaeus
2. Kontusio bulbi • Menyababkan perdarahan posterior mata TIO cepat
naik. • Terapi : atasi perdarahan
3. Robeknya kornea atau limbus • Dapat disertai prolaps iris tertutupnya COA dengan
cepat iris menempel pd kornea tertutupnya sudut coa.
• Terapi : memotong iris yg prolaps, reposisi iris, luka di kornea dijahit dan ditutup dg flap konjungtiva (mencegah perlekatan menetap iris-kornea leukoma adherens)
Akibat Operasi
• Insisi kornea atau sklera pertumbuhan epitel masuk ke dalam coa menutup sudut coa• Operasi katarak gagalnya pembentukan coa karena
kebocoran luka operasiTerapi : sebelum hari ke 5 atau 6 harus memperbaiki coa dengan menyuntikkan udara ke dalam coa.• Ekstraksi katarak uveitis yang dapat menyebabkan
perlengketan iris pada membran hialoid menimbulkan hambatan pupil humor aquos tidak dapat masuk ke COA, mendorong iris kedepan menyebabkan goniosinekhia (sinekhia anterior-posterior) dan menghambat aliran cairan ke trabekula.
Glaukoma Bertekanan Rendah• Suatu keadaan dimana didapatkan penggaungan saraf optik diserta
kelainan lapang pandang yg khas untuk glaukoma namun TIO tidak tinggi.
• Terdapat outflow facility yang rendah.• Terapi: menurunkan TIO ke titik yg lebih rendah lagi dg miotika dan
obat simpatomimetik.
Hipertensi Okuli• TIO tinggi, tanpa kelainan papil saraf optik dan lapang pandang.• TIO antara 20-30 mmHg.• Dalam waktu lama kemudian dapat memungkinkan timbulnya
kerusakan pada papil saraf optik dengan gangguan lapang pandang.• Awasi keadaan papil, TIO, dan lapang pandang