gizi terapan

Upload: yayangasangga

Post on 07-Oct-2015

29 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

ABSTRACTStudent in education life will face many obstacles where good self adapted and readiness is needed. Coping stress is a good principal for students to face their problems. Coping stress can be influenced by internal factors and external factors, one of internal factor is self efficacy. This research conducted to discover correlation between self efficacy and coping stress on medical students of Riau University on year 2012. This is an analytic correlation study with cross sectional approachment. Subjects were medical students of Riau University on year 2012, where 107 students were obtained as samples with total sampling method. Instruments used in this research were Bandura’s based theory self efficacy questionnaire and Lazarus and Folkman’s based theory coping stress questionnaire. The result showed that about 68 students (63,6 %) used to used problem focused coping, 39 students (36,4 %) applicated emotional focused coping and about 60 students (24 %) have high self efficacy, 47 students (43,9 %) with average self efficacy, and none student with low self efficacy could be found. Statistic test used to discover correlation between self efficacy and coping stress was Lambda statistic test. The result showed that there was positive, significant, and poor correlation between self efficacy and coping stress (r= 0,278; p= 0,000), which led to a conclusion that correlation between self efficacy and coping stress on medical students of Riau University on year 2012 could be found.

TRANSCRIPT

  • Gizi Terapan

  • Latar BelakangSejak tahun 1970 para pembuat kebijakan pembangunan di dunia menyadari bahwa arti makanan lebih luas dari sekedar untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan saja tetapi merupakan salah satu faktor terpenting dalam mengembangkan kualitas SDM

  • KonsepMargaret Mead : food pattern (pola makan), adalah cara seseorang atau sekelompok orang memanfaatkan pangan yang tersedia sebagai reaksi terhadap tekanan ekonomi dan sosio-budaya yang dialaminyaSosiobudaya : lingkungan, agama, adat, kebiasaan dan pendidikan masyarakat

  • Pola Pangan di IndonesiaPola Bahan Makanan Pokok (BPS,1990) :Pola Beras (> 90 % total kalori K.H Sumatera kecuali Lampung, Jawa Barat, Kalimantan dan NTB)Pola Beras-Jagung dan umbi-umbian (Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara dan Timor-Timor)Pola beras-umbi-umbian (Irian Jaya)Pola Beras-Umbi-umbian-Jagung (Lampung, Yogyakarta dan Maluku)Lainnya (diluar kelompok tersebut : Jawa Timur, Bali, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan NTT)

  • Komposisi energi, protein dan lemak bahan makanan (100 gr)

    Jenis Bahan MakananEnergi (Kkal)Protein (gram)Lemak (gram)BerasJagungUbi jalarUbi kayu/singkong3603551231466,89,21,81,20,73,90,70,3

  • Peranan Sosio-Kultural Makanan(Den Hartog, Hautvast dan den Hartog, 1980)Fungsi kenikmatan atau GastronomikMakanan untuk menyatakan Jati diriFungsi religi dan magisFungsi komunikasiFungsi Status EkonomiSimbol Kekuasaan

  • Penganekaragaman PanganRepelita V : salah satu langkah kebijaksanaan pangan dan gizi adalah penganekaragaman konsumsi pangan atau diversifikasi konsumsi pangan yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pola pangan yang beraneka ragam untuk meningkatkan mutu gizinya

  • Konsep Penganekaragaman PanganMenganekarahamkan pola konsumsi pangan masyarakat dalam meningkatkan mutu gizi makanan yang dikonsumsi yang pada akhirnya akan meningkatkan status gizi penduduk.Arah penganekaragaman makanan bagi negara berkembang (FAO/WHO) : 50 % kalori makanan pokok, 15-20 % energi dari pangan hewani, 20-25 % energi dari kacang-kacangan/biji berminyak, 8 % energi gula, serta 5 % dari sayur dan buah-buahan

  • Pola Menu SeimbangSejak tahun 1950 : di perkenalkan oleh Prof. Poorwo Sudarmo (bapak ilmu gizi) yaitu : 4 sehat 5 sempurna1995 : Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS); 13 % dasar gizi seimbang.Menu seimbang :Menu yang terdiri dari beraneka ragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan

  • 4 Sehat 5 SempurnaMakanan Pokok (memberi rasa kenyang): nasi, jagung, ubi jalar,singkong, talas,sagu serta hasil olah seperti mie, bihun, makaroni dsb.Lauk (memberi rasa nikmat : a) hewani : daging, ayam, ikan dan kerang, telur dsb. B) Nabati : kacang-kacangan dan hasil olah seperti : kacang kedelai, kacang hijau, kacang merah, tahu, tempe dan oncomSayur (memberi rasa segar dan melancarkan proses menelan makanan) : daun-daunan, umbi-umbian, kacang-kacangan dsbBuah (mencuci mulut) : pepaya, nenas, pisang, jeruk,dsbSusu

  • Cara memilih bahan makanan (2)Bahan makanan pokok : dewasa = 300-500 gram beras atau sebanyak 3-5 piring nasiLauk : sebaiknya terdiri dari campuran lauk hewani dan nabati. Kandungan serat tinggi dlam kacang-kacangan (Burkitt dan Trowell,1975) dihubungkan dengan pencegahan penyakit jantung koroner, divertikular, apendisitis, hemoroid, kanker usus besar, batu empedu, DM. Porsi lauk hewani = 100 gr / 2 potong ikan tau daging atau ayam sehari. Porsi lauk nabati = 100-150 gr atau 4-6 potong tempe sehari

  • Cara memilih bahan makanan (2)Sayur-sayuran : porsi sayuran dalam bentuk tercampur yang dianjurkan sehari untuk dewasa adalah sebanyak 150-200 gr atau 11/2-2 mangkok sehari.Buah : Porsi buah = 200-300 gr atau 2-3 potong sehari berupa pepaya atau buah lain.Susu : porsi yang dianjurkan anak-anak, bumil/buteki = 1-2 gls perhari

  • PUGSLatar belakang : dalam rangka memenuhi salah satu rekomendasi konferensi gizi Internasional di Roma (1992) untuk mencapai dan memelihara kesehatan dan kesejahteraan gizi (nutritional well-being) semua penduduk yang merupakan prasyarat untuk pembangunan SDMMerupakan penjabaran lebih lanjut dari pedoman 4 sehat 5 sempurna

  • Konsep Dasar Gizi SeimbangMenjamin keseimbangan zat-zat giziPengelompokan bahan makanan berdasarkan pada 3 fungsi utama :1) sumber energi/tenaga 2) sumber zat pembangun dan 3) sumber zat pengaturUntuk mencapai gizi seimbang, susunan makanan sehari terdiri dari campuran ketiganya

  • 13 Pesan Dasar PUGSMakanlah aneka ragam makananMakanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energiMakanlah makanan sumber K.H, dari kebutuhan energiBatasi konsumsi lemak dan minyak sampai dari kebutuhan energiGunakan garam beriodiumMakanlah makanan sumber zat besiBerikan Asi saja kepada bayi sampai umur 4 blnBiasakan makan pagiMinumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnyaLakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teraturHindari minum minuman beralkoholMakanlah makanan yang aman bagi kesehatanBacalah label pada makanan yang dikemas

  • Daftar Bahan Makanan Penukar (DBMP)Untuk memudahkan penyusunan menu yang bervariasi dan bergizi1972 : pertama kali diperkenalkan di Indonesia oleh Persatuan Ahli Gizi Indonesia1996 : Daftar Padanan Bahan Makanan oleh Direktorat Gizi

  • Daftar Bahan Makanan Penukar (DBMP)Bahan makanan dibagi dalam 8 golongan:Bahan makanan sumber K.HBahan makanan sumber protein hewaniBahan makanan sumber protein nabatiSayuranBuah-buahanSusuMinyakgula

  • Angka Kecukupan Gizi (Recommended Dietary Allowances /RDA)Taraf konsumsi zat-zat gizi esensial, yang berdasarkan pengetahuan ilmiah dinilai vukup untuk memenuhi kebutuhan hampir semua orang sehat. tidak sama dengan : Kebutuhan gizi (dietary requirements) : banyaknya zat-zat gizi minimal yang dibutuhkan seseorang untuk mempertahankan status gizi adekuat.Didasarkan pada patokan berat badan untuk masing-masing kelompok umur, gender dan aktifitas fisik

  • Dasar Perhitungan AKGMenetapkan berat badan patokan untuk berbagai golongan pendudukMenggunakan rujukan WHO, FAO dan Amerika Serikat

  • Masalah Gizi di IndonesiaKEPAnemia Defisiensi Besi Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)Kurang Vitamin A (KVA)

  • Penanggulangan Masalah Gizi KurangSecara terpadu :Peningkatan produksi beraneka ragam panganPeningkatan usaha perbaikan gizi keluarga (UPGK)/ ketahanan pangan btk rumah tanggaPeningkatan upaya pelayanan gizi terpadu dan sistem rujukanPeningkatan upaya keamanan pangan dan gizi melalui sistem kewaspadaan pangan dan gizi (SKPG)Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi di bidang pangan dan gizi masyarakat

  • Penanggulangan Masalah Gizi KurangSecara terpadu :

    6. Peningkatan teknologi pangan untuk mengembangkan berbagai produk pangan yang bermutu dan terjangkau7. Intervensi langsung kepada sasaran melalui pemberian makanan tambahan (PMT), distribusi kapsul vit A dosis tinggi, tablet dan sirup besi serta kapsul minyak beriodium8. Peningkatan kesehatan lingkungan9. Upaya fortifikasi bahan pangan dengan Vit A, iodium dan zat besi10. Upaya pengawasan makanan dan minuman11. Upaya penelitian dan pengembangan pangan dan gizi

  • Masalah Gizi lebih dan penanggulangannyaMuncul pada tahun-tahun PJP I (awal tahun 1990-an)Peningkatan pendapatan terutama masyarakat perkotaan menyebabkan perubahan pola makan. Pola makan tradisional (tinggi K.H, tinggi serat, rendah lemak) menjadi Pola makan baru (rendah K.H, rendah serat, tinggi lemak)1989-1999 : prevalensi gizi lebih balita ( + 2,0 SB) meningkat 0,77 %, dewasa laki-laki (12,8 %, perempuan (20 %). Prevalensi obesitas laki-laki (2,5 %) dan Perempuan (5,9%). Kriteria Obesitas = indeks Masa Tubuh > 30,0, kegemukan 25,1-30,0

  • Masalah Gizi lebih dan penanggulangannyaDampaknya : penyakit degeneratif (jantung koroner, DM, hipertensi, penyakit hati)

    Penanggulangan : menyeimbangkan masukan dan keluaran energi melalui pengurangan makan dan penambahan latihan fisik atau olahraga serta menghindari tekanan hidup/stres