gizi kesehatan masyarakat
DESCRIPTION
GIzi Kesehatan MasyarakatTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Gizi berperan penting dalam kehidupan manusia. Tanpa gizi yang baik kita tidak
bisa merasakan indahnya hidup sehat, dan tanpa kesehatan kita tidak bisa menjalani hidup
dengan baik. Selain itu, gizi juga berkaitan erat dengan makanan. Status gizi seseorang
ditentukan oleh makanan yang dimakannya. Untuk itu diperlukan makanan-makanan
sehat dan seimbang agar kita bisa memperoleh gizi yang seimbang.
Gizi memiliki cakupan yang sangat luas. Tidak hanya mencakup masalah klinis,
tapi juga mencakup kehidupan masyarakat luas. Oleh karena itu, di zaman sekarang,
penelitian-penelitian dan pendidikan tentang ilmu gizi berkembang pesat agar masyarakat
bisa dengan mudah mendapatkan pengetahuan tentang gizi, sehingga mampu menerapkan
gizi seimbang dalam kehidupannya untuk mewujudkan hidup sehat dan sejahtera dengan
asupan gizi yang baik.
Mempelajari tentang gizi kini tidak hanya tentang zat gizi tersebut yang mencakup
bentuk, sifat, dan ketersediaannya, serta fungsi, kegunaan dan interaksinya dengan
jaringan tubuh. Tetapi kini ilmu gizi dipelajari mencakup seluruh aspek penyediaan
makanan dan zat gizi yang mencakup produksi, distribusi dan ketersediaan pangan,
keadaan sosial ekonomi masyarakat, budaya yang berkaitan dengan makanan serta
pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang makanan. Sebab telah diketahui bahwa
konsumsi gizi seseorang sangat berkaitan dengan hal-hal di atas.
1.2 Rumusan Masalah
Menjelaskan tentang gizi kesehatan masyarakat
Menjelaskan ruang lingkup gizi kesehatan masyarakat
Menjelaskan konsep-konsep dasar gizi kesehatan masyarakat
Menjelaskan tentang komposisi tubuh
Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi komposisi tubuh
1.3 Tujuan
Untuk mengetahui tentang gizi kesehatan masyarakat
Untuk mengetahui ruang lingkup gizi kesehatan masyarakat.
1
Untuk mengetahui konsep dasar gizi kesehatan masyarakat.
Untuk mengetahui tentang komposisi tubuh.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi komposisi tubuh.
1.4 Manfaat
Agar mahasiswa dapat menguasai materi tentang pengantar gizi kesehatan
masyarakat dan komposisi tubuh serta bermanfaat bagi seluruh mahasiswa dalam
menambah wawasan.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Gizi Kesehatan Masyarakat
Ilmu gizi kesehatan masyarakat adalah salah satu cabang dari ilmu gizi yang
mempelajari tentang gizi pada suatu masyarakat. Dengan demikian yang dipelajari
adalah tentang status konsumsi pangan serta status gizi masyarakat dan bukan
perorangan. Bagian yang paling banyak dipelajari adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi keadaan konsumsi dan status gizi masyarakat.
Kata “gizi” berasal dari bahasa Arab ghidza, yang berarti “makanan”. Ilmu gizi
bisa berkaitan dengan makanan dan tubuh manusia. Dalam bahasa Inggris, food
menyatakan makanan, pangan dan bahan makanan.
Pengertian gizi terbagi secara klasik dan masa sekarang yaitu :
1. Secara Klasik
Gizi hanya dihubungkan dengan kesehatan tubuh (menyediakan energi,,
membangun, memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses kehidupan
dalam tubuh).
2. Sekarang
Selain untuk kesehatan, gizi juga dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang
karena gizi berkaitan dengan perkembangan otak, kemampuan belajar,
produktivitas kerja.
Winslow (1920) mendefisikan Kesehatan Masyarakat (Public Health) sebagai
suatu Ilmu dan seni: mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan
kesehatan, melalui “usaha-usaha pengorganisasian masyarakat” untuk:
1. Perbaikan sanitasi lingkungan
2. Pemberantasan penyakit menular
3. Pendidikan untuk kebersihan perorangan
4. Pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini dan
pengobatan
5. Pengembanagan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi kebutuhan
hidup yang layak dalam memelihara kesehatan.
3
Ikatan Dokter Amerika (1948) mendefinisikan Kesehatan Masyarakat adalah ilmu
dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui
usaha-usaha pengorganisasian masyarakat.
Kajian selanjutnya dari ruang lingkup Kesehatan Masyarakat adalah Gizi. Dalam
kehidupan sehari-hari, manusia tidak lepas dari makanan dan minuman. Agar asupan
makanan tersebut bermanfaat untuk kelangsungan fungsi-fungsi tubuh, tentu harus
mengandung zat-zat yang baik atau disebut Gizi.
2.2 Ruang Lingkup Ilmu Gizi
Ruang lingkup cukup luas, dimulai dari cara produksi pangan, perubahan pasca
panen (penyediaan pangan, distribusi dan pengolahan pangan, konsumsi makanan serta
cara pemanfaatan makanan oleh tubuh yang sehat dan sakit). Ilmu gizi berkaitan dengan
ilmu agronomi, peternakan, ilmu pangan, mikrobiologi, biokimia, faal, biologi molekular
dan kedokteran. Informasi gizi yang diberikan pada masyarakat, yang meliputi gizi
individu, keluarga dan masyarakat; gizi institusi dan gizi olahraga.
2.2.1 Hubungan Ilmu Gizi Kesehatan masyarakat dengan ilmu-ilmu lain.
1. Biologi
Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang hal-hal yang bersifat hayati.
Di dalam biologi dipelajari tentang manusia, tumbuh-tumbuhan dan hewan yang
mencakup jenis dan sifat-sifatnya. Pengetahuan ini berguna dalam menentukan
dan menemukan sumber-suber makanan serta budidayanya.
Selain itu dipelajari pula tentang ilmu manusia baik anatomi dan fisiologi
sehingga secara tidak langsung dapat dipelajari aspek dinamis yang dilakukan
tubuh terhadap makanan atau yang dialami makanan yang mencakup
pencernaan, absorbsi, distribusi, metabolisme dan ekskresi.
2. Kimia.
Dalam ilmu kimia dipelajari tentang materi dan interaksinya. Makanan
yang termasuk ke dalam unsur-unsur dan senyawa kimia turut mengalami
reaksi. Reaksi itu mencakup reaksi antar makanan, dengan lingkungan di luar
tubuh dan juga reaksi di dalam tubuh termasuk metabolisme.
4
3. Ekonomi
Terdapat hubungan saling mempengaruhi antara status gizi dengan
kondisi perekonomian masyarakat. Hubungannya berupa hubungan yang timbal
balik. Pangan yang tersedia memungkinkan masyarakat untuk meningkatkan
pendapatannya secara langsung khususnya bagi masyarakat yang bekerja di
sektor pertanian. Bahan pangan sebagai salah satu kebutuhan primer sehingga
pergerakannya di pasar tergolong fast moving sehingga meningkatnya produksi
pangan yang beredar di pasar secara tidak langsung meningkatkan status
perekonomian masyarakat di daerah tersebut. Jika produksi pangan meningkat
maka ada kemungkinan tercipta harga yang optimal bagi daya beli masyarakat
maka konsumsi akan meningkat dan dengan tubuh yang sehat, masyarakat akan
menjadi lebih produktif baik secara sosial dan ekonomi.
Pengaruh ekonomi terhadap status gizi yaitu dengan meningkatnya
pendapatan dan daya beli masyarakat maka masyarakat dapat dengan leluasa
memenuhi kebutuhan pangan khususnya untuk ketersediaan pangan tingkat
rumah tangga.
Itulah sebabnya dalam mempelajari status gizi masyarakat maka harus
dipelajari pula status ekonomi masyarakat tersebut yang mencakup jenis mata
pencaharian dan pendapatan.
4. Geografi
Dalam geografi dipelajari tentang geologi, hidrologi, klimatologi dan
demografi. Geologi mempelajari tentang struktur permukaan bumi apakah itu
berupa dataran rendah, tinggi, atau parmukaan curam. Selain itu dipelajari pula
struktur tanah dan batuan apakah tipe mediteran, aluvial dan lain-lain. Sehingga
dengan mempelajari hal-hal tersebut dapat diketahui jenis-jenis tanaman pangan
yang bisa tumbuh di suatu wilayah.
Dalam hidrologi dipelajari tentang air yang terdapat di alam, dan
Klimatologi mempelajari tentang iklim dan cuaca. Sehingga bisa diketahui
tempat dan saat yang tepat di mana kondisi kelembaban dan ketersediaan air
tanah dan air permukaan serta kondisi cuaca yang sesuai untuk tanaman pangan.
Dalam demografi mempelajari tentang karakteristik penduduk yang
mencakup jumlah, kepadatan, mata pencaharian, pendapatan dan lainnya
sehingga dapat diketahui kondisi ketersediaan dan kecukupan pangan
5
masyarakat. Selain hal-hal di atas, kondisi georafis pun mempengaruhi distribusi
pangan.
5. Sosial dan Antropologi
Ilmu sosial, dalam mempelajari aspek-aspek masyarakat secara subjektif,
inter-subjektif, dan objektif atau struktural, sebelumnya dianggap kurang ilmiah
bila dibanding dengan ilmu alam. Namun sekarang, beberapa bagian dari ilmu
sosial telah banyak menggunakan metoda kuantitatif. Demikian pula,
pendekatan interdisiplin dan lintas-disiplin dalam penelitian sosial terhadap
perilaku manusia serta faktor sosial dan lingkungan yang mempengaruhinya
telah membuat banyak peneliti ilmu alam tertarik pada beberapa aspek dalam
metodologi ilmu sosial.[1] Penggunaan metoda kuantitatif dan kualitatif telah
makin banyak diintegrasikan dalam studi tentang tindakan manusia serta
implikasi dan konsekuensinya.
6. Politik
Kondisi politik mempengaruhi kestabilan suatu negara dan wilayah.
Demikian pula dengan aktifitas masyarakat termasuk aktifitas produksi dan
distribusi pangan.
7. Epidemiologi
Ilmu yang mempelajari pola kesehatan dan penyakit serta fakor yang
terkait di tingkat populasi. Ini adalah model corestone penelitian kesehatan
masyarakat, dan membantu menginformasikan kedokteran berbasis bukti
(eveidence based medicine) utnuk mengidentifikasikan faktor risiko penyakit
serta menentukan pendekatan penanganan yang optimal untuk praktik klinik dan
untuk kedokteran preventif. Menurut Dr. Anton Muhibuddin (Universitas
Brawijaya), saat ini epidemiologi telah berkembang pesat baik pendalaman
ilmunya maupun perluasan ilmunya. Perluasan ilmu epidemiologi saat ini juga
mencakup epidemiologi bidang pertanian agrokompleks (termasuk perikanan,
perkebunan, prikanan) dan mikrobiologi. Perluasan tersebut dirasa perlu karena
manfaat epidemiolgi sangat nyata dirasakan dalam bidang-bidang ilmu tersebut.
6
Pendalaman epidemiologi diantaranya meliputi peramalan berbasis komputer
dan pengelolaan agroekosistem.
8. Statistik
Ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan,
menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data.
9. Sanitasi
Ilmu yang mempelajari tentang pembudayaan hidup bersih dengan maksud
mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan
berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan
kesehatan manusia.
2.3 Konsep-Konsep Dasar Gizi Kesehatan Masyarakat
Disiplin ilmu yang mempelajari masalah asupan makanan tersebut dalam
kesehatan masyarakat disebut ilmu Gizi dengan lingkup utamanya jelas gizi untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat. Beberapa pengertian tentang konsep dasar ilmu
gizi ini sangat sederhana, diantaranya:
Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan,
metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan
kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan
energi.
Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang
makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh.
Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan
fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta
mengatur proses-proses kehidupan.
Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan makanan.
Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan/atau unsur-
unsur/ ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila
dimasukkan ke dalam tubuh.
7
Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah.
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan
zat-zat gizi.
2.4 Pengertian Komposisi Tubuh
Komposisi tubuh adalah jumlah dari seluruh dari bagian tubuh. Bagian tubuh
manusia terdiri dari massa jaringan bebas lemak (lean mass body) dan jaringan lemak
atau adiposa. Jaringan bebas lemak terdiri dari jaringan otot, tulang, dan cairan
ekstraselular (CES). Karakteristik komposisi tubuh dapat diketahui dengan melakukan
pengukuran.
Tubuh manusia terdiri dari dua bagian utama yaitu adipose (simpanan lemak) dan
jaringan bebas lemak (lean tissue). Secara konseptual, jaringan bebas lemak (lean tissue)
adalah sangat aktif dalam proses metabolisme. Oleh karna itu, kebutuhan gizi erat
kaitannya dengan ukuran jaringan ini. Adipose adalah jaringan yang tidak aktif dalam
proses metabolisme dan fungsi utamanya adalah sebagai cadangan energy.
Komposisi tubuh sering digunakan untuk menentukan suatu penyakit, seperti
pada ukuran tulang yang kecil, sering terjadi fraktur. Beberapa metode untuk
menentukan komposisi tubuh adalah presentase lemak tubuh.
Adipose adalah jaringan yang terdiri dari simpanan lemak dalam bentuk
trigliserida. Walaupun kurang aktif dalam proses metabolisme, adipose mempunyai
peranan yang penting dalam metabolisme hormone seperti sintesis estrogen setelah
menoupose pada wanita. Simpanan lemak yang utama terdapat pada lemak bawah kulit
dalam perut. Jumlah lemak dapat juga diperhitungkan pada otot dan sekitar organ
tertentu, seperti hati dan ginjal.
Massa bebas lemak (lean body mass) adalah sangat heterogen yaitu terdiri dari
tulang, otot, air ekstra seluler, jaringan syaraf dan semua sel selain adipose.
Komposisi tubuh adalah jumlah dari seluruh dari bagian tubuh. Bagian tubuh
manusia terdiri dari massa jaringan bebas lemak (lean mass body) dan jaringan lemak
atau adiposa. Jaringan bebas lemak terdiri dari jaringan otot, tulang, dan cairan
ekstraselular (CES). Karakteristik komposisi tubuh dapat diketahui dengan melakukan
pengukuran.
Pada umumnya komposisi tubuh manusia terdiri dari 50-60% air, 40% bahan
kering. Bahan kering ini terbagi lagi menjadi mineral 15%, karbohidrat yang kurang dari
8
5%, dan lemak 40%. Pada usia 70 tahun, lansia sudah kehilangan 40% lean body mass
atau massa bebas lemak mereka dibandingakn dengan ketika mereka muda. Individu
yang berusia 70 tahun juga mengalami penurunan total air tubuh dan massa tulang.
Dehidrasi atau kekurangan cairan tubuh merupakan salah satu hal yang harus diwaspadai
pada lansia.
Lemak tubuh ini terdiri dari jaringan adipose, lemak subkutan, dan lemak visceral.
Lemak merupakan jaringan terbesar penyusun komposisi tubuh yaitu sebesar 10% -20%
pada pria dan 20%-30% pada wanita. Sisanya adalah protein dan karbohidrat dalam otot-
otot serta mineral yang membentuk tulang. Lemak tubuh disimpan dalam dua jenis yaitu
untuk lemak esensial dan lemak untuk cadangan. Lemak esensial ini diperlukan untuk
fungsi fisiologis normal seperti yang terdapat pada kelenjar susu, system saraf pusat, dan
pada sumsum tulang belakang. Presentase lemak tubuh adalah presentase massa lemak
tubuh terhadap berat badan. Lemak visceral adalah lemak di bagian dalam tubuh yang
melindungi organ-organ dalam yang vital dan terdapat pada abdomen. Biasanya batang
tubuh yang besar digambarkan dalam jumlah lemak visceral yang besar pula selain juga
berhubungan dengan tinggi badan. Distribusi lemak lansia biasanya berupa lemak
subkutan yang dideposit di bawah batang tubuh. Jaringan lemak visceral di abdominal
meningkat rata-rata 61% pada pria dan 66% pada wanita berusia 20-39 tahun
dibandingakan dengan lansia di atas 60 tahun.
9
Tabel 1.1 Komposisi Tubuh Manusia Mulai dari Janin Sampai Dewasa
Uraian Janin 20-15 Minggu
Bayi Prematur
Bayi 1 tahun
Laki-laki Dewasa
Bayi Kurang Gizi
Obese Laki-laki
Berat Badan (kg) :
0,3 1,5 20 70 5 100
- Air (%) 88 83 62 60 74 47-Protein (%) 9,5 11,5 14 17 14 13-Lemak (%) 0,5 3,5 20 17 10 35-Sisa (%) 2 2007 4 6 2 5Lemak Bebas (kg):
0,3 1,45 8,0 58 4,5 65
-Air (%) 88 85 76 72 82 73 -Protein (%) 9,4 11,9 18 21 15 21 -Na
(mmol/kg)100 100 81 80 88 82
-K (mmol/kg)
4,3 50 60 66 48 64
-Ca (mmol/kg)
7,0 7,0 14,5 22,4 9,0 20
-Mg (gr/kg) 0,24 0,24 3,5 0,5 0,25 0,5 -P (gr/kg) 3,8 3,8 9,0 12,0 5,0 12
Tabel 1.2 Perubahan Komposisi Tubuh akibat Penuaan
Bagian Tubuh Perubahan yang Terjadi
Tulang Penurunan total kalsium tubuh Penurunan densitas tulang Meningkatnya kekeroposan tulang
Otot
Menurunnya total kalium tubuh Menurunnya cairan tubuh Menurunnya massa otot Menurunnya presentase massa tubuh Menurunnya kualitas otot Meningkatnya volume jaringan ikat Menurunnya total nitrogen dan protein tubuh.
Lemak Meningkatnya total lemak tubuh Meningkatnya presentase massa tubuh Meningkatnya deposit lemak di sentral dan visceral.
10
2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komposisi Tubuh
Salah satu komponen kebugaran yaitu komposisi tubuh. Komposisi tubuh dapat
dicapai melalui keseimbangan keluar masuknya energi. Makanan merupakan komponen
utama masukan energi. Sementara itu, jumlah energi yang dikeluarkan tubuh sangat
bergantung pada kegiatan jasmani, salah satunya adalah olahraga. Masukan energi yang
seimbang dengan pengeluaran energi akan mempertahankan komposisi tubuh. Masukan
energi yang lebih besar dari pengeluaran energi akan meningkatkan komposisi tubuh,
begitu pula sebaliknya. Jika berbagai kegiatan olahraga dapat memberi kontribusi yang
tepat terhadap pengeluaran energi tubuh secara keseluruhan, maka dapat dicapai
komposisi tubuh yang optimal.
Komposisi tubuh manusia akan berubah seiring dengan pertambahan usianya yang
dimulai sejak embrio sampai dengan dewasa. Kecepatan pertumbuhan tubuh atau
meningkatnya berat badan sangat berpengaruh terhadap proporsi komposisi tubuh
manusia. Berat badan yang meningkat pada lansia secara umumnya dipengaruhi oleh
faktor diet dan lingkungan. Faktor lingkungan yang mempengaruhi berat badan adalah
gaya hidup. Komposisi tubuh pun akan mengalami perubahan akibat penurunan atau
peningkatan asupan energi, aktivitas fisik, proses menua, atau perubahan-perubahan
patologis yang disebabkan oleh suatu penyakit. Biasanya jaringan-jaringan yang tidak
aktif lagi seperti otot, kelenjar-kelenjar dalam tubuh seperti timus dan mammae nantinya
akan tergantikan oleh lemak. Setelah seseorang berusia 30 tahun, presentase lemaknya
akan meningkat 2% dari berat badan per 10 tahunnya. Perubahan yang signifikan ini
tentu saja akan berpengaruh pada masalah kesehatan lansia seperti penyakit kronis,
sindrom geriatrik (mobility impairment, jatuh, dan fungsi organ-organ yang menurun).
11
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Ilmu gizi kesehatan masyarakat adalah ilmu gizi yang mempelajari tentang status
konsumsi pangan serta status gizi masyarakat dan bukan perorangan.
Ruang lingkup ilmu gizi meliputi cara produksi pangan, perubahan pasca panen
(penyediaan pangan, distribusi dan pengolahan pangan, konsumsi makanan serta cara
pemanfaatan makanan oleh tubuh yang sehat dan sakit).
Komposisi tubuh adalah jumlah dari seluruh dari bagian tubuh. Bagian tubuh
manusia terdiri dari massa jaringan bebas lemak (lean mass body) dan jaringan lemak
atau adiposa.
Komposisi tubuh manusia akan berubah dipengaruhi seiring dengan pertambahan
usianya yang dimulai sejak embrio sampai dengan dewasa. Kecepatan pertumbuhan
tubuh atau meningkatnya berat badan sangat berpengaruh terhadap proporsi komposisi
tubuh manusia.
3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah masih banyak terdapat kekurangan dikarenakan
banyaknya kendala dan belum mampunya mahasiswa menyusun format makalah sesuai
ketentuan kami berharap senantiasa mendapatkan bimbingan dari Dosen. Namun berkat
kesungguhan dan kerjasama kelompok yang baik sehingga makalah ini dapat tersusun.
12
DAFTAR PUSTAKA
Supariasa. et.al. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta : EGC.
Almatsier, Sunita. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka.
Http://susiatibintisaleh.blogspot.com/2013/04/makalah-penentuan-status-gizi-skinfold.html
13