gigi tiruan sebagian lepasan

12
GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN PERTEMUAN I PENGERTIAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN Didalam bidang kedokteran gigi istilah gigi tiruan/ dental prothetis meliputi • Gigi tiruan sebagian lepasan/partial denture • Gigi tiruan cekat/Fixed denture • Gigi tiruan lengkap/Full denture Definisi gigi tiruan sebagian • Osborne (1925) gigi tiruan sebagian adalah gigi tiruan yg menggantikan sebagian dari pada gigi asli yang hilang dan dapat dilepas sendiri oleh sang pasien dari mulutnya • Applegate (1925) gigi tiruan sebagian adlh suatu alat yg dapat dilepas menggantikan gigi asli yg hilang& memperoleh dukungan utama dr jaringan sadel dng suatu dukungan tambahan dr gigi asli yg masih tertinggal • Mc.Cracken (1973) suatu restorasi prostetic yn menggantikan gg asli yg hilang&bagian lain dr rahang yg tak bergg sebagian,mendapat dukungaan terutama dr jaringan dibawahnya & sebagian dr gg asli yg masih tertinggal dipakai sebagai gg pegangan /abutment • Glossary of prosthodontics (1999) GTS merupakan bag.prostodonsia yg menggantikan satu atau beberapa gigi yang hilang dng gigi tiruan&didukung oleh gigi, mukosa atau kombinasi gigi-mukosa yang dipasang&dilepas oleh pasien Akibat kehilangan gigi • Migrasi dan rotasi Hilangnya kesinambungan lengkung gg dpt menyebabkan pergeseran yaitu miring atau berputarnya gg sehingga tdk kuat menahan beban misalnya beban pengunyahan,hal ini dpt merusak srtuktur periodontal dan gigi mudah karises • Erupsi berlebih Pada gigi yg tertinggal akan mengalami erupsi berlebih kearah daerah gigi yg hilang • Penurunan energi kunyah Terutama pada kehilangan gigi posterior • Ganguan pada TMJ Kehilangan gigi terutama pada posterior dpt menyebabkan berubahnya tomporo mandibul joint • Terganggunya kebersihan mulut Pada kehilangan gigi terdapat celah antar gigi sehingga makanan dapat masuk,lama lama menimbulkan plak dan akhirnya karises • Beban berlebih pada jaringan pendukung Kehilangan gigi,maka jumlah gigi akan berkurang dan menyebabkan berkurangnya daya tahan terhadap tekanan dan oleh karena itu jaringan pendukung bebannya menjadi bertambah,hal ini menyebabkan kerusakan membran priodontal yang pada akhirnya menyebabkan gigi-gigi tarsebut menjadi goyah • Kelainan berbicara

Upload: marha-shabrina

Post on 02-Jul-2015

472 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

PERTEMUAN I

PENGERTIAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

Didalam bidang kedokteran gigi istilah gigi tiruan/ dental prothetis meliputi

• Gigi tiruan sebagian lepasan/partial denture

• Gigi tiruan cekat/Fixed denture

• Gigi tiruan lengkap/Full denture

Definisi gigi tiruan sebagian

• Osborne (1925)

gigi tiruan sebagian adalah gigi tiruan yg menggantikan sebagian dari pada gigi asli yang hilang dan

dapat dilepas sendiri oleh sang pasien dari mulutnya

• Applegate (1925)

gigi tiruan sebagian adlh suatu alat yg dapat dilepas menggantikan gigi asli yg hilang& memperoleh

dukungan utama dr jaringan sadel dng suatu dukungan tambahan dr gigi asli yg masih tertinggal

• Mc.Cracken (1973)

suatu restorasi prostetic yn menggantikan gg asli yg hilang&bagian lain dr rahang yg tak bergg

sebagian,mendapat dukungaan terutama dr jaringan dibawahnya & sebagian dr gg asli yg masih

tertinggal dipakai sebagai gg pegangan /abutment

• Glossary of prosthodontics (1999)

GTS merupakan bag.prostodonsia yg menggantikan satu atau beberapa gigi yang hilang dng gigi

tiruan&didukung oleh gigi, mukosa atau kombinasi gigi-mukosa yang dipasang&dilepas oleh pasien

Akibat kehilangan gigi

• Migrasi dan rotasi

Hilangnya kesinambungan lengkung gg dpt menyebabkan pergeseran yaitu miring atau berputarnya

gg sehingga tdk kuat menahan beban misalnya beban pengunyahan,hal ini dpt merusak srtuktur

periodontal dan gigi mudah karises

• Erupsi berlebih

Pada gigi yg tertinggal akan mengalami erupsi berlebih kearah daerah gigi yg hilang

• Penurunan energi kunyah

Terutama pada kehilangan gigi posterior

• Ganguan pada TMJ

Kehilangan gigi terutama pada posterior dpt menyebabkan berubahnya tomporo mandibul joint

• Terganggunya kebersihan mulut

Pada kehilangan gigi terdapat celah antar gigi sehingga makanan dapat masuk,lama lama

menimbulkan plak dan akhirnya karises

• Beban berlebih pada jaringan pendukung

Kehilangan gigi,maka jumlah gigi akan berkurang dan menyebabkan berkurangnya daya tahan

terhadap tekanan dan oleh karena itu jaringan pendukung bebannya menjadi bertambah,hal ini

menyebabkan kerusakan membran priodontal yang pada akhirnya menyebabkan gigi-gigi tarsebut

menjadi goyah

• Kelainan berbicara

Labio dental adlh huruf yg diucapkan antara lidah dng gigi dpn atas.apabila kehilangan gigi depan

maka huruf F,V,PH tidak dapat terucap dng baik.demikian juga pd huruf linguo-dental

• Penampilan buruk

Page 2: GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

• Atrisi/gigi erosi

• Pd pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan dapat menimbulkan efek:

1.Peningkatan akumulasi plak

Kurangnya kebersihan pd pemakai GTSL maka plak mudah menempel dan dpt terjadi inflamasi pada

jaringan periodontal kemudian terbentuk poket juga resorbsi tulang alveolar berlebihan

2.Trauma langsung

pada gigi yg digunakan sebagai gigi pendukung / abutment, pembuatan klamer yg terlalu menekan

gigi pendukung tersebut dapat merusak email

3.Distribusi gaya kunyah

Gaya fungsional disalurkan oleh GTS ke jaringan yg berkontak&berada dibawahnya.Pada GTS

hubungan gigi gaya ini diteruskan ke tulang alveolae melalui ligmen periodontal oleh karna itu

disterbusi dapat merata

4.Permukaan okusal

• adanya kontak oklusi yg prematur mengakibatkan:

A.Difungsi otot kunyah&wajah,bila pasien berusaha menghindari kontak dng cara mengubah pola

gerak kunyahnya

B.Terjadinya peradangan mukosa&resorbsi tulang bawahnya

C.Kerusakan pada gigi atau jaringan periodontal

• Untuk menetralisir efek akibat pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan maka:

A.Dokter gigi,harus dapat mendesain gigi tiruan tersebut dengan benar dan tepat

B.Tehniker,harus bekerja sesuai intruksi dari perintah dokternya

C.Pasien,harus dapat menjaga pemeliharaan gigi tiruan dengan benar terutama kebersihan

PEMBAGIAN GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

• Berdasarkan bahan yang dipakai untuk membuat

a.vulcanite denture -dibuat dari vulkanit

b.acrylic denture-dibuat dari akrilik

c.frame denture-dibuat dari logam

• Dilepas/tidak dapat dilepas

a.removable partil denture= GTS Lepasan

b.fixed denture/bridge= GTC

• Saat pemasangan

a.convesional-dipasang setelah gigi hilang

b.immediete-dipasang segera setelah gigi hilang / dicabut

• Jaringan pendukung

a.tooth borne-didukung oleh gigi

b.mucosa / tissue borne-didukung mukosa

c.mucosa and tooth-didukung gigi&mukosa

• Letak daerah tak bergigi / sadel

a.anterior tooth suported case

b.all tooth suported case

c.free and supotred case

• Memakai wing bagian bukal/labial atau tidak

A.open face:GTS yg dibuat tanpa gusi tiruan labial, gigi tiruan tsb dibuat apabila

1.keadaan prosessus aleolaris masih baik

2.biasa pada gigi anterior

Page 3: GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

3.pasien mempunyai lebar mulut terlalu lebar

B.close face:GTS yg dibuat gusi tiruan bagian labial, gigi tiruan tsb dibuat apabila

1.prosessus alveolaris telah mengalami absorbsi

2.perbaikan profil

TUJUAN/FUNGSI PEMBUATAN GTS ADALAH:

A.Mengembalikan fungsi estetik

Estetik adlh cab.dari filosofi yg berhubungan dng keindahan dlm alam.dasar2dr estetik adlh

keindahan,keaslian,keharmonisan

Kosmetik adlh hny mementingkan keindahan sehingga kadang2berlebihan,tetapi kurang memikirkan

keaslian dan keharmonisannya

dalam prosthodonsi yg perlu diperhatikanadlh estetik membuat gigi tiruan secara

1.Hygiene

2.Harmonis dengan gigi asli

3.Tidak boleh kelihatan palsu

B.Mengembalikan fungsi pengunyahan

Secara teori,apabila gigi posterior hilang menyebabkan pengunyahan kurang baik sehingga

mengakibatkan pencernaan terganggu dan akhirnya timbul macam2 penyakit pencernaan

C.Mengembalikan fungsi bicara

Ada 2 golongan huruf yaitu:s

1.huruf hidup / vokal: A,I,U,E,O

2.huruf mati / kongsonan: B,C,D,F….dll

Alat bicara mempunyai 2 sifat:

1.sifat statis: gigi palatum

2. sifat dinamis: lidah,bibir,tali suara,mandibula

suara berawal dari laring-palatum-dan dibantu gigi gelligi shg terbentuk suara.Ruang resonansi

berada dalam rongga mulut dan sinus maksilaris.

D.

Page 4: GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

NB: seperti biasa yang di dalam kotak itu tambahan ya teman2....

PERTEMUAN II

DIAGNOSIS BIDANG PROSTODONSI

Diagnosis

adalah proses yg dilakukan untuk mengenali / mengetahui terdapatnya keadaan yg tidak wajar /

alamiah dan meneliti adanya abnormalitas serta menetapkan penyebabnya

diterapkan untuk membuat rencana perawatan

Tujuan diagnosis :Untuk mengetahui keadaan à

1.Untuk dapat mempertahankan gigi-gigi yg ada

2.Memelihara jaringan pendukungnya

3.Menciptakan estetis yang harmonis dan memuaskan

Cara diagnosis : evakuasi thd penderita (diskusi) à anamnesis à data diagnostik

ANAMNESIS :

Yaitu riwayat yg lalu dari suatu penyakit atau kelainan berdasarkan ingatan penderita pd waktu

dilakukan wawancara dan pemeriksaan medik/dental

Macam anamnesis :

1. Ditinjau dari cara penyampaian à ada 2 macam

- Auto anamnesis : cerita mengenai keadaan penyakit disampaikan sendiri oleh pasien

- Allo anamnesis : cerita yang tidak disampaikan sendiri oleh pasien yg bersangkutan melainkan

melalui bantuan orang lain ( pasien bisu, kesulitan bahasa,anak )

2. Ditinjau dari segi inisiatif penyampaian cerita :

- Anamnesis Pasif : pasien sendiri yang bercerita kepada si pemeriksa

- Anamnesis Aktif : pasien perlu dibantu pertanyaan dalam penyampaian ceritanya

HAL-HAL YG DITANYAKAN PADA PENDERITA :

1. Nama penderita ; perlu diketahui untuk :

- membedakan seorang penderita dg yg lainnya

- mengetahui asal suku atau rasnya, karena ras

berhubungan dg penyusunan gigi depan ( profil orang Eropa

lurus, sedang pada Asia cembung )

2. Alamat, untuk :

- menghubungi pasien bila terjadi sesuatu

- mengetahui latar belakang lingkungan hidup seorang pasien shg

dapat pula diketahui status sosialnya

3. Pekerjaan, untuk :

- keadaan sosial ekonomi pasien ( biasanya lebih tinggi lebih besar tuntutannta )

- melakukan modifikasi jenis perawatan yg mungkin diperlukan sehubungan dg

faktor jenis pekerjaan misal guru, artis

4. Jenis kelamin :

wanita : - lebih cenderung memperhatikan estetis

- bentuk gigi relatif lebih banyak lengkungan / membulat

Page 5: GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

Pria : - lebih cenderung membutuhkan protesa yg lebih kuat, sebab pria membutuhkan kekuatan

mastikasi yg lebih besar

- bentuk gigi lebih besar menunujukan kejantanan

5. Usia , untuk menentukan bentuk, warna, ukuran gigi

usia muda : - lebih mudah dan cepat beradaptasi thd gigi tiruan

usia tua : - toleransi jaringan

- kesehatan mulut

- adaptasi lebih sulit

6. Waktu dan letak gigi yg terakhir dicabut/hilang à gts immediate

7. Pengalaman memakai gigi tiruan, adaptasi thd gigi tiruan baru:

a. Penderita yg pernah memakai gigi tiruan :

- adaptasi mudah

- sering membanding-bandingkan gts barunya dg yang pernah dipakai sebelumnya

b. Penderita yg belum pernah memakai gigi tiruan :

- belum mengetahui prosedur pembutan dan pemakaian gigi tiruan à perlu penjelasan [ pencetakan,

penentuan gigitan, awal pemakaian yang sering menimbulkan rasa sakit itulah sebabnya penerangan

yang diberikan menjadi penting sekali ]

8. Tujuan pembuatan gigi tiruan à lebih mementingkan pemenuhan faktor estetik atau fungsional ?

9. Kebiasaan / bad habid : - bruksisma à dianjurkan memakai gigi tiruan dimalam hari

10. Pemeriksaan status umum : DM, alergi, depresi mental, penyakit pendarahan

11. Pemeriksaan status lokal :

Extra oral

- pembengkakan wajah

- Asimetri wajah

- jumlah gigi yg terlihat ketika pasien berbicara

- Besar kedua rahang sesuai / tidak ?

- Susunan gigi teratur / tidak ?

- bentuk muka

- profil

- mata

- hidung

Page 6: GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

- telinga

- bibir

Intra oral

- keadaan umum :

1. OH [ plak, kalkulus, stain = baik, sedang, buruk]

2. Mukosa mulut

3. Frekwensi karies

4. Status gigi [ goyah, migrasi, malposisi]

5. Ro foto :

- Melihat/ memeriksa struktur tulang yg akan menjadi pendukung

- melihat bentuk , panjang, jumlah akar

- melihat kelainan bentuk pd residual ridge

- sisa akar

- keadaan vitalitas gigi

- keadaan kelainan periapikal

- berhubungan dg penentuan gigi pegangan

6. Oklusi

7. Artikulasi [ untuk mengetahua adanya hambatan oklusi]

8. Vestibulum

9. Frenulum

10. Kelainan gigi [ jumlah, warna, bentuk]

11.Macam gigi [ sulung, permanen]

12. Proc alveolaris

13. Bentuk palatum [ huruf U = menguntungkan karena stabilitas ,,, huruf V]

14. Torus palatinus [ dibebaskan ]

15. Lidah

Pertemuan III

KLASIFIKASI GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

Endang Wahyuningtyas

1. KLASIFIKASI DAERAH YANG TIDAK BERGIGI :

Maksud utama pembuatan klasifikasi untuk rahang yang sebagian giginya sudah hilang adalah: agar

dokter gigi dapat berkomunikasi sejelas mungkin tentang keadaan rongga mulut yang akan

dibuatkan gigi tiruan

Dasar klasifikasi :

1.Berdasarkan sadel/daerah yang tidak bergigi, klasifikasi menurut:

a. Kennedy

b. Swenson

c. Austin Lidge

d. Applegate Kennedy

2.Berdasarkan Retainer, klasifikasi menurut: a. Miller

b. Cummer

Page 7: GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

• Sadel :

Bagian dari prosessus alveolaris yang telah kehilangan gigi

• Tipe sadel :

1. Sadel ujung bebas/Free end Sadel

2. Sadel tertutup / Bounded sadel

Klasifikasi Kennedy

Syarat:

1. Klasifikasi hendaknya dibuat setelah semua pencabutan gigi selesai dilaksanakan atau gigi yang

diindikasikan untuk dicabut selesai dicabut

2. Bila gigi M3 hilang dan tidak akan diganti, gigi ini tidak termasuk dalam klasifikasi.

3. Bila gigi M3 masih ada dan akan digunakan sebagai pengganti, gigi ini dimasukkan klasifikasi

4. M2 hilang tidak akan diganti jika antagonisnya sudah hilang.

5. Bagian tidak bergigi paling posterior menentukan Klas utama dalam klasifikasi.

6 Daerah tidak bergigi lain daripada yang sudah ditetapkan dalam klasifikasi masuk dalam modifikasi

dan disebut sesuai dengan jumlah daerah atau ruangannya.

7. Banyaknya modifikasi ditentukan oleh banyaknya ruangan yang tidak bergigi.

8. Tidak ada modifikasi pada klasifikasi Kennedy Klas IV.

Klasifikasi Kennedy ada 4 Klas :

Kelas I

Daerah tidak bergigi terletak dibagian posterior dari gigi yang masih ada dan berada pada kedua sisi

rahang / Bilateral Free End

Kelas II

Daerah yang tidak bergigi terletak dibagian posterior gigi yg ada, pd 1 sisi rahang/unilateral free

end.

Kelas III

Daerah yang tidak bergigi terletak diantara gigi yang masih ada dibagian posterior.

Kelas IV

Daerah yang tidak bergigi terletak dibagian anterior dan melewati garis tengah rahang/median line.

Untuk kelas ini tidak ada modifikasi

KLASIFIKASI APPLEGATE - KENNEDY

Page 8: GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

Kelas I

a. Daerah yang tidak bergigi sama dengan klasifikasi Kennedy.

b. Keadaan ini sering dijumpai pada rahang bawah dan biasanya telah beberapa tahun kehilangan

gigi.

c. Secara klinis dijumpai:

1. Derajat resorbsi residual ridge bervariasi.

2. Tenggang waktu pasien tidak bergigi akan mempengaruhi stabilitas gigi tiruan yang akan

dipasang.

3. Jarak antar lengkung rahang bagian posterior biasanya sudah mengecil.

4. Gigi asli yang masih tinggal sudah migrasi ke dalam berbagai posisi.

5. Gigi antagonis sudah ekstrusi dalam berbagai derajat

6. Jumlah gigi yang masih tertinggal bagian anterior umumnya sekitar 6 10 gigi.

7. Ada kemungkinan dijumpai kelainan sendi temporomandibula.

Indikasi pelayanan prostodonsia: Gigi tiruan sebagian lepasan dengan desain bilateral dan perluasan

basis distal

Kelas II

Daerah tidak bergigi sama dengan kelas II

Secara klinis dijumpai keadaan :

1.Resorbsi tulang alveolar terlibat lebih banyak

2.Gigi antagonis relatif lebih ekstrusi dan tidak teratur.

3.Ekstrusi menyebabkan rumitnya pembuatan restorasi pada gigi antagonis.

4.Pada kasus ekstrim karena tertundanya pembuatan gigi tiruan untuk jangka waktu tertntu karena

perlu pencabutan satu atau lebih gigi antagonis.

5.Karena pengunyahan satu sisi, sering dijumpai kelainan sendi

temporomandibula.

Indikasi pelayanan prostodonsia: Gigi tiruan sebagian lepasan disain bilateral perluasan basis distal.

Kelas III

Keadaan tidak bergigi paradental dengan kedua gigi tetangga, tidak lagi mampu memberi dukungan

kepada gigi tiruan secara keseluruhan.

Secara klinis dijumpai keadaan:

1. Daerah tidak bergigi sudah panjang.

2. Bentuk dan panjang akar gigi kurang memadai

3. Tulang pendukung mengalami resorbsi cervikal dan atau disertai goyangnya gigi secara

Page 9: GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

berlebihan.

4. Beban oklusal berlebihan

Indikasi pelayanan prostodonsi; Gigi tiruan sebagian lepasan dukungan gigi dengan desain bilateral.

• Kelas IV

• Daerah tidak bergigi sama dengan klas IV Kennedy.

• Pada umumnya untuk klas ini dapat dibuat gigi tiruan sebagian lepasan bila:

1. Tulang alveolar sudah banyak hilang, seperti pada kasus akibat trauma

2. Gigi harus disusun dengan "overjet" besar, sehingga dibutuhkan banyak gigi pendukung.

3. Dibutuhkan distribusi merata melalui lebih banyak gigi penahan, pada pasien dengan daya kunyah

besar.

4.Diperlukan dukungan danretensi tambahan dari gigi penahan

5.Mulut pasien depresif, sehingga perlu penebalan sayap untuk memenuhi faktor estetik

• Indikasi pelayanan Prosthodontic Klas IV :

a) Geligi tiruan cekat, bila gigi gigi tetangga masih kuat

b) Geligi tiruan sebagian lepasan dengan desain bilateral dan dukungan gigi atau jaringan atau

kombinasi.

c) Pada kasus meragukan sebaiknya dibuat GTSL

• Kelas V

• Daerah tak bergigi paradental, dimana gigi asli anterior tidak dapat dipakai sebagai gigi penahan

atau tak mampu menahan daya kunyah

• Kasus seperti ini banyak dijumpai pada rahang atas karena gigi caninus yang dicabut karena

malposisi atau terjadinya kecelakaan

• Gigi bagian anterior kurang disukai sebagai gigi penahan, biasanya karena salah satu alasan

berikut ini :

1. daerah tak bergigi sangat panjang

2. daya kunyah pasien berlebihan

3 bentuk atau panjang akar gigi penahan kurang memadai

4 tulang pendukung lemah

penguatan dengan splin tidak diharapkan, dan sekalipun dilakukan tetap tidak memberikan

dukungan yang memadai, tetapi tetap dirasakan perlunya mempertahankan geligi yang masih tinggal

ini

• Indikasi pelayanan Prosthodontik kelas V:

Geligi tiruan sebagian lepasan dengan desain bilateral dan prinsip basis berujung bebas tetapi di

bagian anterior.

• Kelas VI

• Daerah tak bergigi paradental dengan ke dua gigi tetangga gigi asli dapat dipakai sebagai gigi

penahan. Kasus seperti ini sering kali merupakan daerah tak bergigi yang terjadi pertama kalinya

dalam mulut

Page 10: GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

• Biasanya dijumpai keadaan klinis :

1. daerah tak bergigi yang pendek

2. bentuk atau panjang akar gigitetangga memadai sebagai pendukung penuh

3. sisa processus alveolaris memadai

4. daya kunyah pasien tidak besar

• Indikasi pelayanan prosthodontik kelas VI

• a) geligi tiruan cekat

• b) geligi tiruan sebagian lepasan dukungan gigi dan desain unilateral (protesa sadel)

• Pemilihan geligi tiruan lepasan dalam hal ini didasarkan pada:

1. usia pasien masih muda

2. mencegah ekstrusi gigi antagonis

3. pulpa gigi masih lebar

4. kesehatan pasien tak memungkinkan dilakukannya preparasi segera

5. kendala waktu untuk pembuatan gigi tiruan cekat

6. pasien menolak pembuatan geligi tiruan cekat

7. keadaan sosial ekonomi pasien tak menunjang

• Selain ke enam kelas tersebut di atas, klasifikasi Aplegate Kennedy mengenai juga modifikasi untuk

daerah tak bergigi tambahan.

• Bila tambahan ini terletak di anterior, maka disebut kelas.... modifikasi A

• Pada penambahan yang terletak di posterior, sebutan menjadi kelas ... modifikasi P.

• Untuk penambahan ruangan yang lebih dari satu, dimuka huruf petunjuk modifikasi. Diberi

tambahan angka arab sesuai jumlahnya.

Contoh : Kelas II Modifikasi 2A (atau 1P atau 2A dan 3P dan seterusnya).

KLASIFIKASI SWENSON

• Pada dasarnya sama dengan klasifikasi Kennedy

Kelas I : Unilateral free end

Kelas II : Ujung bebas bilateral/ Bilateral free end

Kelas III : Bounded sadle

Kelas IV : Anterior tooth supported

KELAS I KELAS II KELAS III KELAS IV

KLASIFIKASI AUSTIN DAN LIDGE

Lebih sederhana karena pengklasifikasiannya berdasarkan wilayah daerah gigi yang hilang.

a) Daerah gigi yang hilang anterior A

Page 11: GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

b) Daerah gigi yang hilang posterior: P

• Pada masing masing derah tersebut dibagi 2 lagi, dengan batas median line.

KLASIFIKASI BERDASARKAN LETAK KLAMER

• Klasifikasi ini didasarkan pada letak klamer.

Kelas I Miller :

Menggunakan 2 klamer, dengan letak klamer harus berhadapan dan tegak lurus dengan median line

Kelas II Miller

• Memakai 2 klamer, diagonal dimana garis fulkrum melewati median line.

• Median line dengan lokasi fulkrum tegak

lurus.

Kelas II Miller

• Memakai 2 klamer, diagonal dimana garis fulkrum melewati median line.

• Median line dengan lokasi fulkrum tegak

lurus.

Kelas III Miller

• Menggunakan 3 klamer, letak klamer sedemikian rupa sehingga bila ditarik akan berbentuk

segitiga yang letaknya kira kira ditengah protesa.

Kelas IV Miller

Memakai 4 klamer, bila dihubungkan dengan garis membentuk segiempat dan terletak ditengah

tengah protesa.

Klasifikasi Cummer

Page 12: GIGI TIRUAN SEBAGIAN LEPASAN

1 Kelas I

protesa dengan 2 retensi (klamer) direct, letaknya diagonal, berorientasi pada frame protesa

2 Kelas II

protesa dengan 2 retensi direct, letak berhadapan, bila dihubungkan membentuk garis tegak lurus

pada median line.

3 Kelas III

protesa dengan 2 atau lebih retensi direct, letak pada 1 sisi/bidang.

4 Kelas IV

protesa dengan 3 4 klamer, bila dihubungkan dengan gads membentuk segi empat dan berada di

tengah protesa.