geometri peledakan

8
Geometri Peledakan 29MAY Faktor-Faktor yang mempengaruhi kemampuan pemboran dan peledakan: 1.Arah Pemboran 2.Pola pemboran dan Peledakan 3.Waktu daur dan jam kerja efektif alat bor 4.Geometri Peledakan Arah Pemboran: Arah lubang bor vertikal: Keuntungan: 1. Pada ketinggian jenjang yang sama, maka kedalaman lubang bor vertikal lebih pendek dari pada lubang bor miring, sehingga waktu pemboran yangdiperoleh lebih cepat. 2. Untuk menempatkan alat pada titik atau posisi batuan yang akan dibor tidak memerlukan ketelitian yang cermat sehingga waktu untuk melakukan manuver lebih cepat. 3. Kecepatan penetrasi alat bor akan lebih cepat karena kurangnya gesekan yang timbul dari dinding lubang bor terhadap batang bor. 4. Pelemparan batuan hasil peledakan lebih dekat. Kerugian: 1. Mudah terjadi kelongsoran pada jenjang 2. Kemungkinan adanya bongkahan yang besar 3. Kemungkinan terjadi tonjolan pada lantai jenjang.

Upload: sirojul-munir

Post on 02-Jan-2016

78 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

komplete

TRANSCRIPT

Page 1: Geometri peledakan

Geometri Peledakan

29MAY

Faktor-Faktor yang mempengaruhi kemampuan pemboran dan peledakan:

1.Arah Pemboran

2.Pola pemboran dan Peledakan

3.Waktu daur dan jam kerja efektif alat bor

4.Geometri Peledakan

Arah Pemboran:

 Arah lubang bor vertikal:

Keuntungan:

1. Pada ketinggian jenjang yang sama, maka kedalaman lubang bor vertikal 

lebih pendek dari pada lubang bor miring, sehingga waktu pemboran

yangdiperoleh lebih cepat.

2. Untuk menempatkan alat pada titik atau posisi batuan yang akan dibor

tidak memerlukan ketelitian yang cermat sehingga waktu untuk

melakukan manuver lebih cepat.

3. Kecepatan penetrasi alat bor akan lebih cepat karena kurangnya gesekan

yang timbul dari dinding lubang bor terhadap batang bor.

4. Pelemparan batuan hasil peledakan lebih dekat.

Kerugian:

1. Mudah terjadi kelongsoran pada jenjang

2. Kemungkinan adanya bongkahan yang besar

3. Kemungkinan terjadi tonjolan pada lantai jenjang.

Page 2: Geometri peledakan

- Arah lubang bor miring:

Keuntungan:

1.  Memperkecil bahaya longsor pada jenjang

2.  Memperbaiki fragmentasi batuan

3.  Hasil peledakan mempunyai permukaan yang lebih rata

Kerugian:

1.Kemungkinan terjadinya pelemparan batuan yang lebih jauh.

2.  Pada ketinggian jenjang yang sama maka kedalaman lubang bor yang

dibuat

     lebih panjang dari pada lubang bor vertikal, sehingga membutuhkan

waktu

     pemboran yang lebih lama.

3.  Membutuhkan ketelitian yang cermat untuk menempatkan alat bor pada

titik

     atau posisi dengan kemiringan tertentu, sehingga membutuhkan waktu

     manuver yang agak lama.

Pola Pemboran

Pola Bujur Sangkar

-Keuntungan:

1. Untuk menentukan lubang yang akan dibor lebih mudah karena ukuran

    burden sama dengan ukuran spasing ( B = S ). Pada`baris yang sama

    dan baris yang berlainan dibuat sejajar dengan lubang yang akan dibor

    sehingga waktu untuk menempatkan alat bor lebih cepat.

Page 3: Geometri peledakan

2.  Pengaturan waktu tunda (delay) peledakan pada pola ini adalah

berbentuk

     V, sehingga hasil peledakannya terkumpul pada tempat tertentu.

- Kerugian:

1.  Volume batuan yang tak terkena pengaruh penyebaran energi bahan

     peledak lebih banyak sehingga memungkinkan terjadinya bongkahan

    ( boulder ) pada batuan hasil peledakan.

2.  Secara teoritis, makin banyak lubang ledak yang dibuat makin banyak

pula

     nomor delay.

Pola Zig-Zag

- Keuntungan:

1.  Dapat memberikan keseimbangan tekanan yang  baik, sehingga

     volume batuan yang tak terkena pengaruh penyebaran energi bahan

     peledak lebih kecil

2.  Secara teoritis, delay yang digunakan pada pola ini tidak terlalu

     banyak, karena dalam satu baris lubang ledak nomor delay yang

     digunakan sama.

-Kerugian:

1.Waktu untuk menempatkan alat bor pada titik yang akan dibor lebih

      lama, karena ukuran burden tidak sama dengan ukuran spacing dan

      lubang bor yang akan dibuat tidak sejajar dengan baris yang berlainan.

2.  Batuan hasil peledakan akan menyebar karena peledakannya serentak

pada baris yang

Page 4: Geometri peledakan

      sama dan beruntun pada baris berikutnya

Waktu daur dan jam kerja efektif alat bor:

     Jam kerja efektif alat bor adalah jumlah waktu atau jam yang benar

benar digunakan untuk berproduksi. Jam kerja efektif dapat ditingkatkan

dengan cara menghindari waktu kelambatan-kelambatan yang mungkin

dapat dihindari.

Untuk menentukan jam kerja efektif dari suatu alat bor dapat ditentukan

dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

              EU  = W/T x 100%

Dimana:   EU = Efektive Utilization/ waktu efektif

                 W  = Jam kerja terpakai per hari

                 T   = Total jam kerja per hari

1.Physical Avaibility (Efisiensi operasional):

      Tingkat kemampuan alat untuk berproduksi yang dipengaruhi oleh

operator.

       PA = W + S/T x 100%

2. Mechanical Avaibility (Efisiensi mekanis):

    Tingkat kemampuan alat untuk berproduksi yang dipengaruhi oleh faktor

mekanis

    seperti pengisian bahan bakar dan perbaikan suku cadang.

    MA = W/W + R x 100%

3. Use of Avaibility (Efisiensi waktu):

    Tingkat penggunaan alat atau pemakaian alat dalam kondisi siap pakai

atau

Page 5: Geometri peledakan

    dapat digunakan.

    UA = W/W + S x 100%

4. Efektivitas utilization (Efisiensi kerja):

    Tingkat produktivitas alat (jam kerja yang produktif) atau waktu yang

digunakan

    alat-alat mekanis untuk beroperasi dari waktu kerja yang telah disediakan.

    EU = W/T x 100%

Perhitungan kemampuan pemboran  dan peledakan:

Produksi pemboran dan peledakan ditentukan oleh beberapa hal, antara lain:

1.  Kecepatan pemboran

     Kecepatan pemboran di lapangan dapat ditentukan dengan

     menggunakan rumus:

                          Vt = Hrt/Ctrt       (meter/menit)

     Dimana:

                     Vt   = kecepatan pemboran (meter/menit)

                     Hrt  = Rata-rata kedalaman pemboran (meter)

                     Ctrt = Cycle time pemboran rata-rata

2. Volume equivalen (volume setara)

     Merupakan suatu angka yang menyatakan setiap meter atau feet

     pemboran setara dengan jumlah volume atau berat tertentu material

     atau batuan yang diledakkan, dinyatakan dalam m3 per meter.

     Volume equivalen dapat ditentukan dengan menggunakan rumus:

        Veq  = B x S x L/H (m3/meter)

       Dimana:

                     Veq  =  Volume equivalen (m3/meter)

                      B     =  Burden   (meter)

                      S     =  Spasing  (meter)

                      L     =  Tinggi jenjang à Dimana tinggi jenjang diperoleh dari: H

– J

                      H    =  Kedalaman lubang bor  (meter)

3. Kemampuan produksi per lubang bor:

Page 6: Geometri peledakan

    Merupakan kemampuan produksi dari alat bor yang dioperasikan

    berdasarkan volume equivalen pada kedalaman pemboran tertentu.

    Kemampuan produksi lubang bor dapat diperoleh dengan menggunakan

    rumus:

                     P  =  Veq x H x D

   Dimana:

                     P     =  Kemampuan produksi per lubang bor

                     H     =  Kedalaman lubang bor

                     Veq =  Volume equivalen

                     D     =  Berat jenis batu gamping insitu (2,2 ton/m3)

4. Kemampuan produksi lubang bor berdasarkan geometri peledakan

    Dapat ditentukan sebagai berikut:

 x  =  Kecepatan pemboran x 60 menit x effisiensin kerja/kedalaman lubang

bor

x = Jumlah lubang bor yang dihasilkan per jam

Untuk menentukan produksi satu lubang bor berdasarkan geometri

peledakan adalah:

P = B x S x L x D

Dimana: P = Produksi satu lubang bor (ton)

               B = Burden (m)

               S = Spacing (m)

               L = Tinggi jenjang (m)

               D = Density batu gamping (ton/m3)