geoling 2

5
PERENCANAAN LAHAN Lahan sebagai bagian dari ruang memiliki karakteristik yang sesuai dengan kondisi geologinya. Factor-faktor yang mempengaruhinya terdiri dari factor internal yaitu berupa gaya yang berasal dari dalam bumi (endogen) seperti dicerminkan dengan adanya aktifitas gunungapi, gempabumi, pengangkatan batuan sedimen, perlipatan dan patahan batuan, serta faktor eksternal berupa gaya yang berasal dari luar bumi (eksogen) seperti atmosfera, hidrosfera maupun biosfera, (Gideon Golany, 1976) Konsep tektonik lempeng dan perkisaran kontinen lah yang menjadi dasar atau sumber dari informasi dan data geologi tentang kemungkinan potensi lahan dan bahaya alam yang akan dihadapi suatu wilayah dalam upaya pembangunan dan pengembangannya (Katili, 1986) Dalam perkembangannya analisis geologi lingkungan berdasarkan kemampuan lahan mengacu pada aspek fisik dasar yaitu : 1. Kemampuan lahan karakteristik fisik batuan

Upload: hanssimeon

Post on 20-Nov-2015

223 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

geoling 2

TRANSCRIPT

PERENCANAAN LAHAN

Lahan sebagai bagian dari ruang memiliki karakteristik yang sesuai dengan kondisi geologinya. Factor-faktor yang mempengaruhinya terdiri dari factor internal yaitu berupa gaya yang berasal dari dalam bumi (endogen) seperti dicerminkan dengan adanya aktifitas gunungapi, gempabumi, pengangkatan batuan sedimen, perlipatan dan patahan batuan, serta faktor eksternal berupa gaya yang berasal dari luar bumi (eksogen) seperti atmosfera, hidrosfera maupun biosfera, (Gideon Golany, 1976)

Konsep tektonik lempeng dan perkisaran kontinen lah yang menjadi dasar atau sumber dari informasi dan data geologi tentang kemungkinan potensi lahan dan bahaya alam yang akan dihadapi suatu wilayah dalam upaya pembangunan dan pengembangannya (Katili, 1986)Dalam perkembangannya analisis geologi lingkungan berdasarkan kemampuan lahan mengacu pada aspek fisik dasar yaitu :1. Kemampuan lahan karakteristik fisik batuan2. Kemampuan lahan tekstur tanah3. Kemampuan lahan kemiringan lereng4. Kemampuan lahan kondisi air tanah5. Kemampuan lahan drainase6. Kemampuan lahan curah hujan7. Kemampuan lahan kepekaan tanah terhadap erosi8. Kemampuan lahan kerentanan gerakan tanah

Kendala dan limitasi merupakan faktor penghambat bagi suatu daerah untuk dikembangkan

Dalam perencanaan tata ruang haruslah dimulai dengan karakteristik dari lahan termasuk segala sumberdaya alam yang terkandung didalamnya maupun diatasnya. Berdasarkan karakteristik lahan ini maka akan dikenal :1. Lahan yang mungkin dikembangkan (wilayah kemungkinan)2. Lahan yang mungkin dikembangkan dengan berbagai konsekuensi ekonomis dan fisik (wilayah kendala)3. Lahan yang tidak mungkin untuk dikembangkan karena merupakan limitasi mutlak yang akan berkonsekuensi luas secara ekonomis maupun secara fisik (wilayah limitasi )

Untuk dapat hidup terus secara dinamis, manusia harus memahami alam dan tingkat perubahannya serta mengadaptasi sifat dan karakteristiknya. Ada 5 cara manusia menghadapi bahaya alam.1. Penghindaran. Tindakan yang palingnyata terhadap potensi suatu bahaya adalah dengan menghindarinya. Dengan kata lain seorang perencana tidak akan membangun bangunan dan melaksanakan aktifitas pada daerah yang mempunyai potensi bencana2. Stabilisasi. Beberapa bahaya dapat dinormalkan oleh beberapa perhitungan ilmuwan akan tetapi masukan teknologi ini akan memerlukan biaya lebih.3. Peningkatan mutu konstruksi sarana dan prasarana4. Pembatasan penggunaan lahan dan kepemilikannya. Tata guna lahan seperti pertanian atau tempat tinggal dapat diatur sesuai dengan potensi bahaya tersebut.5. Pendirian system peringatan dini . beberapa bahaya dapat diperkirakan kapan terjadinya sehingga terdapat waktu yang dimanfaatkan untuk evakuasi ke tempat yang lebih aman, (Howard & remson, (1978)Katili (1988), menerangkan bahwa penerapan system penanggulangan bencana alam lebih ditekankan pada sifat dan keadaan yang ditimbulkan oleh bencana tadi berupa1. Pre Disaster planning2. Emergency planning

Pengelolaan bencana alam dapat dilakukan dengan melakukan mitigasi yaitu suatu tindakan untuk mengurangi atau meminimalisasi akibat dari suatu bencana ala baik secara structural maupun non structural.1. Mitigasi structural meliputi tindakan pencegahan maupun penanggulangan bencana alam dengan melakukan pengawasan pada konstruksi bangunan agar lebih tahan bahaya.2. Mitigasi nonstructural meliputi tindakan yang mengutamakan pada pembatasan penggunaan kawasan rawan bencana alam dengan menggunakan tataguna lahan (mikrozoning)Mustow (1994) menyatakan mitigasi merupakan bagian dari siklus pengelolaan dan penanganan bencana yang meliputi, mitigasi, kesiapan,bencana, penanggulangan, pemulihan, pembangunan ulang.