geokimia eksplorasi panas bumi

11
Tugas Resume Paper Geokimia Eksplorasi Panas Bumi Judul Paper: Penyelidikan Pendahuluan Daerah Panas Bumi Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat Disusun Oleh Debbie Novalina 270110120057

Upload: dantie-claudia

Post on 18-Dec-2015

58 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

Tugas 1 Geokimia Eksplorasi Panas Bumi Geologi Unpad 2015

TRANSCRIPT

Tugas Resume Paper Geokimia Eksplorasi Panas Bumi

Judul Paper: Penyelidikan Pendahuluan Daerah Panas Bumi Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat

Disusun OlehDebbie Novalina270110120057

FAKULTAS TEKNIK GEOLOGIUNIVERSITAS PADJADJARANJATINANGOR2015

Penyelidikan Pendahuluan Daerah Panas Bumi Kabupaten Pasaman Barat, Provinsi Sumatera Barat

Daerah penelitian mempunyai luas wilayah 3.887,77 km2 dan secara geografis terletak pada koordinat 0o3625,95 LU sampai 0o1052,11 LS dan 99o 936,18 100o 6 55,52 BT atau pada posisi 517.810 mT - 624.120 mT dan 67.128 mU - 20.022 mS. Berbatasan dengan Kabupaten Mandailing Natal Provinsi Sumatera Utara di sebelah utara, Kabupaten Pasaman di sebelah timur, Kabupaten Agam di sebelah selatan dan Samudera Indonesia di sebelah barat. Daerah penyelidikan berada pada satuan litologi vulkanik, metavulkanik, dan metasedimen yang berumur Paleozoik Mesozoik hingga Kuarter, dengan pemunculan manifestasi panas bumi yang berupa mataair panas.Daerah penyelidikan dapat dikelompokkan menjadi empat satuan morfologi, yaitu: Satuan Kerucut Vulkanik (KV), menempati bagian tengah dan bagian tenggara daerah penyelidikan menempati sekitar 8% luas daerah penyelidikan, meliputi gunung Talamau dan gunung Malintang, Satuan Perbukitan Terjal (PT), menempati bagian utara, timurlaut bagian tengah memanjang berarah tenggara baratlaut meliputi Talu, Tombang, Gunung Panjang, Simpanglolo dan setempat-setempat di bagian baratlaut daerah penyelidikan sekitar kampung Banjar Simpangbatung dan Batang Bulatan menempati sekitar 40% luas daerah penyelidikan, Satuan Perbukitan Bergelombang (PG), menempati bagian tengah dan barat daya daerah penyelidikan (20%), yaitu sekitar kampung Silaping, Banjarsuluk, dan Baringi, Satuan Pedataran (PD), menempati bagian tengah dari tenggara berarah baratlaut dan bagian selatan daerah penyelidikan hingga ke pantai, menempati sekitar 32% luas daerah penyelidikan. Daerah Panas Bumi Talu Tombang. Pada daerah panas bumi Talu Tombang, terdapat 6 (enam) pemunculan manifestasi panas bumi berupa mataair panas yaitu APTL-1, APTL-2, APTL-3, dan APTL-4 yang berada di daerah Talu, sedangkan APTB-1 dan APTB-2 berada di daerah Tombang dengan temperatur terukur berkisar antara 38,9 48,6C, temperatur udara berkisar antara 26 26,5C, pH normal (6,71 7,25), daya hantar listrik berkisar antara 347 639 mhos dan debit air berkisar antara 0,22,5 liter/detik. Lingkungan geologi daerah panas bumi Talu Tombang ini tersusun atas 4 (empat) satuan batuan, di mana urutan dari yang paling tua ke yang muda adalah Satuan Batuan Sedimen, Satuan Batuan Malihan, Satuan Vulkanik, dan Aluvium. Pemunculan manifestasi panas bumi daerah panas bumi ini dikontrol oleh struktur berupa sesar normal yang berarah barat lauttenggara dan timur laut barat daya. Berdasarkan hasil analisis kimia dan kemudian diplot ke dalam diagram segitiga Cl-SO4-HCO3 menunjukkan APTL-1 dan APTL-2 bertipe air klorida, APTL-3 dan APTL-4 bertipe air bikarbonat, sedangkan APTB-1 dan APTB-2 bertipe air sulfat dengan antara 144 231 ppm.Hasil pengeplotan dalam diagram segitiga Na/1000-K/100-Mg menunjukkan seluruh sampel air panas berada pada zona immature waters.Hasil pengeplotan dalam diagram segitiga Cl-Li-B menunjukkan mata air panas Talu berada cenderung kearah Cl, sedangkan mata air panas Tombang cenderung mendekati kearah B.Perkiraan temperatur bawah permukaan, untuk daerah panas bumi Talu sebesar 148 154oC, Tombang adalah sebesar 113 129oC menggunakan geotermometer SiO2 (conductive cooling), sedangkan dengan geotermometer Na-K menunjukkan estimasi temperatur sebesar 163 - 254oC daerah panas bumi Talu dan 163 - 224oC daerah panas bumi Tombang termasuk ke dalam entalpi sedang tinggi (intermediate-high enthalphy).Berdasarkan data hasil isotop 18O dan Deuterium yang diperoleh dari sampel APTL-1 dan APTB-1 setelah diplot ke dalam diagram hubungan antara Oksigen-18 dan Deuterium di mana cenderung berada sekitar garis air meteorik (Meteoric Water Line).Berdasarkan data hasil analisis sampel tanah dan udara tanah di lapangan diperoleh pH tanah adalah berkisar antara 6,10 7,10 dan temperatur udara tanah pada kedalaman 1 meter berkisar antara 22,6 29,5oC. Kandungan unsur Hg tanah antara 16-2315 ppb di mana kandungan Hg tinggi dijumpai di sekitar manifestasi panas bumi Tombang cukup luas penyebarannya, sedangkan kandungan CO2 dalam udara tanah antara 0,28 17,77% di mana kandungan CO2 tinggi berada di sekitar manifestasi Tombang.Pada daerah panas bumi Pincurak Sitabu, terdapat 4 (empat) pemunculan manifestasi panas bumi di daerah panas bumi Pincurak Sitabu ini berupa mataair panas, yaitu APPCR-1 dan APPCR-2 berada di daerah Pincurak, sedangkan APSTB-1 dan APSTB-2 berada di daerah Sitabu dengan temperatur terukur berkisar antara 23,6 78,6C, temperatur udara berkisar antara 22 23,6C, pH berkisar antara 4,35 6,93, daya hantar listrik berkisar antara 698 2150 _mhos dan debit air berkisar antara 2 3 liter/detik. Pada APPCR-1 dan APPCR-2 ditemukan sedikit endapan belerang yang berwarna agak keputihan.Lingkungan geologi daerah panas bumi Pincurak Sitabu ini tersusun atas 5 (lima) satuan batuan, di mana urutan dari yang paling tua ke yang muda adalah Satuan Batuan Sedimen, Satuan Batuan Malihan, Satuan Granit, Satuan Vulkanik 1, Satuan Vulkanik 2, dan Aluvium. Pemunculan manifestasi panas bumi daerah panas bumi ini dikontrol oleh struktur berupa sesar mendatar yang relatif berarah barat laut tenggara.Berdasarkan hasil analisis kimia, APPCR-1 dan APPCR-2 yang diplot ke dalam diagram segitiga Cl-SO4-HCO3 menunjukkan tipe air sulfat dengan kandungan ion sulfat cukup dominan antara 560 701 ppm, sedangkan APSTB-1 dan APSTB-2 menunjukkan tipe air bikarbonat dengan kandungan ion bikarbonat.Hasil pengeplotan dalam diagram segitiga Na/1000-K/100-Mg menunjukkan APPCR-1, APPCR-2, APSTB-1 dan APSTB-2 menunjukkan berada pada zona immature equilibrium.Dari hasil pengeplotan dalam diagram segitiga Cl-Li-B, mata air panas Pincurak berada di antara Cl dan B, sedangkan mata air panas Sitabu mendekati Cl yang menunjukkan lingkungan pemunculan kedua mata air panas pada umumnya berada di antara batuan vulkanik dan sedimen.Perkiraan temperatur bawah permukaan untuk daerah panas bumi Pincurak - Sitabu sebesar 98 -163oC menggunakan geotermometer SiO2 (conductive cooling), sedangkan dengan geotermometer Na-K menunjukkan estimasi temperatur sebesar 232 - 246oC.Berdasarkan data hasil analisis sampel tanah dan udara tanah di lapangan pada titik lokasi pengambilan sampel daerah manifestasi Pincurak - Sitabu diperoleh derajat keasaman atau pH tanah adalah berkisar antara 6,10 7,10 dan temperatur udara tanah pada kedalaman 1 meter berkisar antara 21,0 30,0oC dengan kandungan unsur Hg tanah antara 24 - 641 ppb di mana kandungan Hg tinggi dijumpai di antara manifestasi Pincurak dengan Simpang Lolo cukup luas penyebarannya, sedangkan kandungan CO2 dalam udara tanah manifestasi Pincurak - Sitabu antara 0,55 4,86%.Dari analisa geokimia, tipe air panas dari manifestasi Talu dan Tombang adalah tipe air klorida - bikarbonat dan tipe air sulfat dengan lingkungan berada pada batuansedimen. Konsentrasi kimiawi yang cukup tinggi merupakan indikasi bahwa fluida panas yang berasal dari kedalaman pada temperatur tinggi dan tekanan yang membawa senyawa kimia terlarut sebagai hasil interaksi fluida panas dengan batuan di kedalaman. Mataair panas Talu dan Tombang berada pada zona immature water.Perkiraan temperatur bawah permukaan untuk daerah manifestasi Talu dan Tombang sebesar 129 154 oC menggunakan geotermometer SiO2 (conductive cooling), sedangkan dengan geotermometer Na-K menunjukkan estimasi temperatur sebesar 163 - 224oC dan termasuk kedalam entalpi sedang (intermediate-enthalphy).Berdasarkan data hasil analisis sampel tanah dan udara tanah, pH tanah relatif netral, terdapat anomali Hg dan CO2 yang tinggi di sekitar manifestasi Talu dan Tombang di mana temperatur tanah juga relatif lebih tinggi sehingga diperkirakan bahwa tedapat zona-zona lemah di bawah permukaan akibat dari sesar yang memungkinkan munculnya manifestasi panas bumi di daerah ini. Berdasarkan luas daerah prospek, temperatur fluida bawah permukaan yang diperoleh, maka dilakukanpenghitungan potensi sumber daya spekulatif dengan cara sebagai berikut:Hel = A x Qel (SNI 13-6171-1999).dengan catatan:Hel = Besarnya sumber daya (MWe)A = Luas daerah prospek panas bumi (km2)Qel = Daya listrik yang dapat dibangkitkan per satuan luas (MWe/km2)Potensi sumberdaya spekulatif untuk manifestasi Talu dan Tombang , denganluas daerah prospek sekitar 2,5 km2 dan temperatur fluida bawah permukaan sebesar 129 154oC, termasuk ke dalam entalpi sedang, maka potensi sumberdaya spekulatifnya adalah 50 MWe.Manifestasi panas bumi di daerah Pincurak muncul pada satuan morfologi perbukitan terjal dan perbukitan bergelombang. Struktur yang berkembang di daerah Pincurak berupa sesar normal, sesar mendatar dan sesar naik berarah relatif baratlaut tenggara, di mana sesar-sesar tersebut mengontrol pemunculan manifestasi panas bumi di daerah PincurakDari analisa geokimia, tipe air panas dari manifestasi Pincurak adalah tipe air sulfat dengan lingkungan berada antara batuan sedimen dan vulkanik. Konsentrasi kimiawi yang cukup tinggi merupakan indikasi bahwa fluida panas yang berasal dari kedalaman pada temperatur tinggi dan tekanan yang membawa senyawa kimia terlarut sebagai hasil interaksi fluida panas dengan batuan di kedalaman. Mata air panas Pincurak berada pada zona immature waters.Perkiraan temperatur bawah permukaan untuk daerah manifestasi Pincurak sebesar 98 163oC menggunakan geotermometer SiO2 (conductive cooling) sedangkan dengan geotermometer Na-K menunjukkan estimasi temperatur sebesar 232 246oC dan termasuk ke dalam entalpi sedang - tinggi (intermediate- high enthalphy).Berdasarkan data hasil analisissampel tanah dan udara tanah, pH tanah relatif netral, terdapat anomali Hg dan CO2 yang tinggi di sekitar manifestasi di mana temperatur tanah juga relatif lebih tinggi sehingga diperkirakan bahwa terdapat zona-zona lemah di bawah permukaan akibat dari sesar yang memungkinkan munculnya manifestasi panas bumi di daerah ini.Potensi sumberdaya spekulatif untuk manifestasi Pincurak dan Sitabu, dengan luas daerah prospek sekitar 2,5 km2 dan temperatur fluida bawah permukaan sebesar 161 163oC, termasuk ke dalam entalpi sedang, maka potensi sumberdaya spekulatifnya adalah 50 MWe.