geografi kelas 10 - litosfer, pedosfer, atmosfer

34
GEOGRAFI @Yudistira_ydstr

Upload: yudistira-ydstr

Post on 14-Jun-2015

60.367 views

Category:

Education


47 download

TRANSCRIPT

Page 1: Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer

GEOGRAFI

@Yudistira_ydstr

Page 2: Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer

LITOSFERLitosfer adalah lapisan kulit bumi.

Bentuk muka bumi terbentuk oleh tenaga geologi yang terdiri dari tenaga endogen dan eksogen

Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga endogen meliputi tektonisme, vulkanisme.

Tektonisme yaitu tenaga dari dalam bumi yang mengakibatkan pergeseran lapisan lempeng/batuan bumi

Tektonisme terbagi menjadi dua yaitu epirogenetik dan orogenetik.

Epirogenetik yaitu gerak yang mengakibatkan naik dan turunnya lapisan kulit bumi

Epirogenetik terbagi menjadi dua yaitu positif dan negatif.

Epirogenetik positif adalah gerak turunnya suatu daratan sehingga air laut terlihat naik.

Epirogenetik negatif adalah gerak naiknya suatu daratan sehingga air laut terlihat turun.

Orogenetik yaitu gerakan kulit bumi yang lebih cepat dari proses epirogenetik.

Orogenetik terbagi menjadi dua yaitu lipatan dan patahan.

Lipatan yaitu suatu ketampakan yang diakibatkan tekanan horizontal dan vertikal.

Page 3: Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer

Antiklinal dan Sinklinal

Sinklinal: Titik terendah suatu lipatan. Membentuk Lembah

Antiklinal: Titik puncak suatu lipatan. Membentuk seperti bukit

Patahan yaitu kulit bumi yang patah / retak akibat tekanan horizontal atau vertikal.

Patahan ada 2 yaitu horst dan slenk/graben

Horst adalah hasil dari patahan pada kulit bumi yang mengalami pengangkatan sehingga lebih tinggi dari daerah sekitarnya.

Slenk/graben adalah hasil dari patahan pada kulit bumi yang mengalami depresi/penurunan dan terletak di antara horst

Page 4: Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer

Vulkanisme yaitu aktivitas magma dari dapur magma ke permukaan bumi.

Vulkanisme mengandung dua pengertian yaitu intrusi dan ekstrusi magma.

Intrusi magma adalah magma yang tidak sampai ke permukaan bumi.

Page 5: Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer

Dike : Batuan hasil intrusi magma yang memotong lapisan – lapisan litosfer dengan bentuk pipih.

Lakolit : Batuan beku yang berasal dari resapan magma diantara 2 lapisan litosfer dan membentuk bentukan seperti lensa cembung datar.

Siil : Lapisan magma yang tipis menyusup diantara lapisan batuan.

Batolit : Batuan beku yang terbentuk di dalam dapur magma sebagai akibat penurunan suhu yang sangat lambat.

Apolisa : Suatu intrusi yang bercabang – cabang banyak.

Ekstrusi magma adalah magma yang sampai ke permukaan bumi.

Esktrusi magma diikuti dengan erupsi

Berdasarkan lubang keluarnya magma ada tiga macam erupsi :

Erupsi linier : Magma mengalir menyusup keluar melalui retakan

Erupsi areal : Magma yang keluar dan memeleh pada permukaan bumi.

Erupsi sentral : Magma yang keluar melalui sebuah lubang.

Erupsi sentral menghasilkan 3 macam bentuk gunung api yaitu :

Gunung api maar : Bentuknya seperti danau kecil (danau kawah).

Gunung api strato : Bentuknya seperti kerucut.

Gunung api Perisai : Bentuknya seperti perisai

Berdasarkan kekuatan letusan ada dua macam erupsi :

Erupsi eksplosif : Ledakan yang sangat besar akibat tekanan magmatis yang kuat.

Erupsi efusif : Tidak menyebabkan ledakan karena tekan gas yang kurang kuat.

Page 6: Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer

Tipe Erupsi

# Pembetulan : Kedalaman dapur magma tipe merapi sangat dangkal dan tipe perret sangat dalam

Page 7: Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer

Tenaga eksogen yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi.

Tenaga eksogen ada 2 yaitu pelapukan/pengikisan, pengendapan.

Pelapukan adalah peristiwa penghancuran, perusakan partikel – partikel batuan.

Pelapukan ada 3 yaitu :

Pelapukan mekanik oleh manusia, alam.

Pelapukan organik oleh tumbuhan, hewan.

Pelapukan kimiawi oleh air hujan, temperatur.

Contoh pelapukan kimiawi yaitu :

Stalaktit : Kerucut – kerucut runcing yang bergantungan pada atap gua

Stalagmit : Kerucut – kerucut tumpul yang berada di dasar gua

Uvala : danau yang berada di daerah berkapur yang berukuran besar

Doline : danau yang berada di daerah berkapur yang berukuran kecil

Lokva : danau yang berada di daerah berkapur yang berukuran tidak besar

Pengendapan/sedimentasi yaitu peristiwa pengendapan material batuan oleh air, angin, atau gletser.

Berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya :

Aquatis : Sedimentasi oleh air tawar.

Marine : Sedimentasi oleh air laut.

Aeolis : Sedimentasi oleh angin.

Glasial : Sedimentasi oleh es.

Berdasarkan tempat pengendapannya :

Fluvial : Hasil pengendapan air yang dibawa ke sungai.

Limnis : Hasil pengendapan air yang dibawa ke danau.

Terestris : Hasil pengendapan air yang dibawa ke darat.

Page 8: Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer

PedosferProses pembentukan tanah :

Pelapukan : Fisik, kimia, maupun biologi

Perkembangan : Pembentukan horizon tanah

Proses pembentukan tanah dipengaruhi oleh :

Batuan induk dan bahan organik

Iklim (curah hujan, temperatur)

Organisme (tumbuh – tumbuhan dan hewan sangat berpengaruh dalam proses pembentukan tanah baik sebagai bahan pembentuk humus / sebagai pemecah humus)

Relief (relief yang miring / terjal sulit dalam pembentukan tanah dibandingkan pada daerah yang datar karena tanah miring akan terus terkikis dan tanah datar mengendap)

Waktu (semakin lama waktu yang dibutuhkan maka semakin tebal tanah yang terbentuk)

Page 9: Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer

Tahap pembentukan tanah menurut kriteria Mohr

1. Tahap Permulaan : Bahan induk masih belum mengalami pelapukan

2. Tahap Juvenil : Proses pelapukan sudah mulai berjalan

3. Tahap Viril : Proses pelapukan optimum

4. Tahap Senil : Tahap pelapukan sudah mulai berlanjut

5. Tahap Akhir : Proses pelapukan sudah berakhir

Profil Tanah

Merupakan sampel tanah yang diambil dari permukaan sampai kedalam tanah

Profil tanah secara terperinci terdiri dari :

Horizon O

Merupakan lapisan yang paling kaya humus dan berwarna gelap (top soil)

Horizon A

Horizon A dibawah Horizon O, masih banyak memiliki humus dan berwarna keabu – abuan (sub soil)

Horizon B

Sedikit humus, berwarna coklat kuning / coklat kemerah – merahan

Horizon C

Mrupakan tempat terjadinya pelapukan batuan

Horizon R / D

Merupakan tempat batuan induk, dasar, tua

Page 10: Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer

Horizon O........Gelap

Horizon A........Gelap Keabu - abuan

Horizon B.......Coklat Kuning / Coklat Kemerah – merahan

Horizon C.......Pelapukan Batuan

Horizon R /D...Batuan Induk, Dasar, Tua

Page 11: Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer
Page 12: Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer

Pelestarian TanahPelestarian tanah dengan cara sebagai berikut :

Pemeliharaan Hutan

Penggunaan Pupuk Kimia Secara Dosis

Penanaman Secara Bergilir

Pendaurulangan Sampah Plastik

Pengolahan Tanah yang Baik

A. Penanaman Tanah Gundul

B. Penanaman Tanah Terbuka Dengan Rumput

C. Pembuatan Saluran Air

D. Perbaikan Cara Pengolahan Tanah

E. Pemberian Pupuk yang Berguna Meningkatkan Kesuburan Tanah

• Pembuatan Teras Pada Lereng yang Curam

1. Terasering, yaitu menanam dengan sistem berteras – teras untuk mencegah erosi tanah

2. Countour farming, yaitu menanami lahan menurut garis kontur sehingga perakaran dapat menahan tanah

3. Countour flower, yaitu membajak searah garis kontur sehingga terjadilah alur – alur sosial

4. Countour strip cropping, yaitu bercocok tanam dengan cara membagi bidang – bidang tanah itu dalam bentuk sempit dan memanjang dengan mengikuti garis kontur sehingga bentuknya berbelok – belok

5. Crop rotation, yaitu usaha pergantian jenis tanaman supaya tanah tidak kehabisan salah satu unsur hara akibat dihisap terus – menerus oleh salah satu jenis tanaman

6. Reboisasi, yaitu menanami kembali hutan – hutan yang gundul

Page 13: Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer

Lahan Potensial dan Lahan Kritis

Lahan Potensial adalah sebidang lahan yang dapat memberikan produk secara optimal per satuan luas setiap tahunnya

Pemanfaatan lahan potensial

Di daerah pantai

Untuk usaha tambak udang dan bandeng

Untuk membuat garam

Di daerah dataran rendah

Untuk pertanian

Di daerah pegunungan

Untuk obyek wisata

Untuk ladang perkebunan

Page 14: Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer

Upaya pelestarian lahan potensial

Metode mekanik

.Countour

.Penterasan / Terasering

.Pembuatan Tanggul

.Pembuatan Pematang

Metode vegetatif

.Strip cropping, yaitu penanaman berjalaur tegak lurus terhadap arah aliran air / angin

.Windbreaks, yaitu penanaman tumbuhan secara permanen untuk melindungi tanah dari tiupan angin

.Countour strip cropping

.Bufering, yaitu penutupan lahan yang mempunyai kemiringan dengan tanaman keras

Page 15: Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer

Lahan Kritis adalah lahan yang tidak produktif untuk kegiatan pertanian dan ekonomi

Faktor – faktor yang menyebabkan terjadinya lahan kritis

1. Genangan air yang terus – menerus seperti rawa

2. Kekeringan

3. Erosi tanah

4. Pengelolaan lahan yang kurang memperhatikan aspek – aspek kelestarian

lingkungan

5. Masuknya material yang dapat bertahan lama ke lahan pertanian, seperti

plastik

6. Pembekuan air

7. Pencemaran zat kimia yang masuk ke lahan pertanian

Page 16: Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer

Upaya Memperbaiki Lahan Kritis

1. Penghilangan unsur – unsur yang dapat mengganggu kesuburan lahan

pertanian

2. Reboisasi

3. Pengadaan reklamasi lahan bekas pertambangan

4. Pencegahan erosi di lahan yang miring

5. Pemanfaatan tumbuhan eceng gondok

6. Pemupukan dengan pupuk alami

7. Prokasih

8. Pergiliran tanaman

Page 17: Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer

Fungsi Teras untuk Mengatasi Erosi

Untuk memperkecil saluran air dan memberi kesempatan tanah menyerap air

Macam teras yang dapat dibuat :

Teras pematang / guludan

Tujuannya untuk mencegah hilangnya tanah akibat erosi

Teras kridit

Tujuannya untuk menjaga kesuburan tanah

Teras datar

Tujuannya menahan dan menyerap air

Teras bangku

Tujuannya mencegah hilangnya lapisan tanah bagian atas akibat erosi

Page 18: Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer

ATMOSFERAtmosfer adalah lapisan udara yang terdiri atas beberapa gas yang

dipertahankan oleh gravitasi bumi dan digunakan untuk melindungi bumi dari serangan luar

Atmosfer Bumi terdiri atas nitrogen (78.17%) dan oksigen (20.97%), dengan sedikit argon (0.9%), karbondioksida (variabel, tetapi sekitar 0.0357%), uap air, dan gas lainnya. Atmosfer melindungi kehidupan di bumi dengan menyerap radiasi sinar ultraviolet dari Matahari dan mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. 75% dari atmosfer ada dalam 11 km dari permukaan planet.

Lapisan Atmosfer

TROPOSFER ( 0 – 12 KM )

STRATOSFER ( 12 – 60 KM )

MESOSFER ( 60 – 80 KM )

TERMOSFER ( 80 – 100 KM )

IONOSFER ( 100 – 800 KM )

EKSOSFER ( +800 KM )

Page 19: Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer

MANFAAT ATMOSFERAtmosfer mempunyai peranan dalam kehidupan di permukaan bumi antara lain.

-     Melindungi bumi dari jatuhnya benda angkasa seperti meteor, komet dll.

-     Menjaga temperatur udara  di permukaan bumi agar tetap bermanfaat untuk kehidupan

-     Memantulkan gelombang radio

-     Membantu menjaga stabilitas suhu udara siang dan malam

-     Menyerap radiasi dan sinar ultraviolet yang sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk bumi lainnya.

-     Menciptakan cuaca, berupa hujan dan salju sehingga terjadilah musim panas dan musim dingin.

-     Sarana berlangsungnya proses pembakaran, tanpa udara kita tidak dapat menyalakan api, bernafas, dan sebagainya

-     Selain itu gas-gas yang ada di atmosfer mempunyai peran  masing-masing antara lain:

a.       Nitrogen untuk pertumbuhan tanaman

b.      Oksigen untuk pernafasan

c.       Karbondioksida untuk fotosintesis

d.      Neon untuk lampu listrik

e.       Ozon untuk menyerap sebagian radiasi matahari

Page 20: Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer

PEMANFAATAN PENYELIDIKAN ATMOSFER

1. Untuk mengadakan ramalan cuaca jangka pendek atau panjang.

2. Untuk menyelidiki kemungkinan – kemungkinan diadakannya hujan buatan

3. Untuk mengetahui sebab – sebab gangguan radio, TV, dan cara – cara

memperbaiki hubungan melalui udara

4. Untuk mengetahui syarat – syarat hidup di lapisan udara paling atas

Page 21: Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer

Pemanasan bumi secara tidak langsung yaitu : Konduksi

Konduksi adalah pemanasan yang dilakukan dengan peroses perpindahan panas antara dua benda yang bersentuhan.

Konveksi

Konveksi adalah perpindahan panas secara gerak vertikal ke atas kebawah.

Adveksi

Adveksi adalah proses pemnindahan secara mendatar/horizontal.

Turbelensi

Turbelensi adalah gerakan angin yang berputar-putar akibat ada tekana rendah di tengah-tengah tekanan udara yang tinggi.

Tekanan udara

Adalah udara yang mempunyai massa sehingga dapat menekan permukaan bumi. Alat untuk mengukur tekanan udara disebut barometer. Barometer ditemukan oleh Torricelli pada tahun 1644

Page 22: Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer

CUACA DAN IKLIM Cuaca adalah keadaan udara pada suatu saat dan pada suatu tempat/daerah

yang sempit. Misalnya : cuaca yang cerah, banyaknya awan, tekanan angin yang tinggi, panas atau sejuk. Ilmu yang mempelajari yaitu meteorologi

Unsur – Unsur Cuaca dan Iklim

Suhu

Udara akan menjadi panas jika ada penyinaran matahari. Banyaknya panas matahari yang diterima bumi dipengaruhi oleh :

Lamanya Penyinaran Matahari

Makin lama matahari memancarkan sinarnya, maka banyak panas yang diterima

Kemiringan Sinar Matahari

Makin tegak lurus matahari dengan permukaan bumi, maka banyak panas yang diterima

Keadaan Awan

Makin Sedikit awan, maka banyak panas yang diterima

Jarak Tempat dari Laut

Makin dekat tempat itu dari permukaan lautan, maka suhunya makin panas

Page 23: Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer

Kelembapan Udara

Kelembapan udara adalah kandungan uap air dalam udara.

Kelembapan dibedakan menjadi 3 yaitu :

1. Kelembapan Mutlak

Adalah bilangan yang meunjukkan berat uap air dalam 1 gram yang ada di

dalam 1 m3 udara

2. Kelembapan Nisbah/Relatif

Adalah perbandingan antara jumlah uang air yang ada dalam udara pada

volume dan suhu, alat pengukur kelembaban relatif disebut higrometer.

Page 24: Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer

Angin

Angin adalah gerakan udara yang terjadi di atas permukaan bumi

Macam – macam angin

1. Angin pasat, yaitu angin yang bertiup dari daerah subtropik menuju khatulistiwa

2. Angin antipasat, yaitu angin yang bertiup dari khatulistiwa menuju daerah subtropik

3. Angin muson barat, yaitu angin yang berembus dari asia menuju australia pada bulan oktober – april akibatnya penghujan

4. Angin muson timur, yaitu angin yang bertiup dari australia menuju asia pada bulan april – oktober akibatnya kemarau

5. Angin darat, yaitu angin yang berhembus dari darat ke laut, terjadi pada malam hari. Angin ini dimanfaat kan para pelaut untuk melaut

6. Angin laut, yaitu angin yang bertiup dari arah laut ke darat. Angin ini terjadi pada siang hari. Para nelayan menggunakan angin jenis ini untuk pulang ke darat

7. Angin lembah, yaitu angin yang bertiup dari lembah ke lereng gunung. Angin jenis ini terjadi pada siang hari

8. Angin gunung, yaitu angin yang bertiup dari lereng gunung ke lembah. Angin jenis ini terjadi pada malam hari

9. Angin mistral, yaitu angin yang berasal dari pegunungan menuju dataran rendah di pantai

10.Angin bora, yaitu angin yang bertiup di daerah balkan

Page 25: Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer

11.Angin fohn

Beberapa penamaan angin fohn di daerah Indonesia :

Angin brubu di Sulsel

Angin bahorok di Deli (Sumut)

Angin kumbang Cirebon (Jabar)

Angin gending di Jatim

Angin wambrau di Papua

12.Angin siklon, yaitu angin yang berhembus dari tekanan udara minimum, di belahan bumi utara bergerak dengan arah berlawanan jarum jam dan di belahan bumi selatan bergerak searah jarum jam

Beberapa penamaan angin siklon di beberapa daerah :

Hurricane di Samudra Atlantik

Taifun di Laut Cina Selatan

Siklon di Teluk Benggala dan Laut Arab

Tornado di Amerika daerah tropis

Sengkejan di Asia barat

13. Angin antisiklon, yaitu angin yang bergerak meninggalkan daerah tekanan maksimum, di belahan bumi utara bergerak searah jarum jam dan di belahan selatan bergerak berlawanan jarum jam

Page 26: Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer

Awan

Awan adalah kumpulan titik air atau kristal es yang terjadi karena adanya kondensasi uap air yang terdapat pada atmosfer, awan terjadi karena udara yang mengandung uap air naik sehingga suhunya turun sampai di bawah titik embun, awan ini dapat berupa benda padat atau gas.

Bentuk awan

Awan sirus (cirrus) atau awan bulu adalah awan yang tipis seperti serat atau seperti bulu. Sangat tinggi dan biasanya terdiri dari kristal-kristal air.

Awan stratus atau awan berlapis adalah awan yang rata, hampir tidak mempunyai bentuk tertentu. Biasanya berwarna kelabu dan menutup langit pada daerah yang luas.

Awan kumulus atau awan bergumpal adalah awan tebal dengan gerakan vertikal. Di bagian atas berbentuk setengah bulatan (dome) atau seperti kubis dan di bagian bawahnya rata.

Page 27: Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer

Menurut Ketinggian

Golongan awan tinggi mempunya ketinggian antara 6000 – 12000m

Cirrus ( Ci ) adalah awan putih terpisah-pisah seperti benang halus atau pecah-pecah atau jalur-jalur sempit atau mata pancing atau bulu ayam atau serabut yang berwarna putih keperak-perakan

Cirrocumulus ( Ci-Cu ) adalah awan tipis putih terpisah-pisahseperti biji-bijian, sisik ikan, bulu domba yang tipis yang berwarna putih bersih.

Cirrostratus ( Ci-St ) adalah awan yang transparan dengan puncak seperti serabut halus menutupi sebagian atau seluruhnya dari langit dengan warna keputih-putihan. Awan ini umumnya menimbulkan phenomena lingkaran putihdisekeliling bulan atau matahari

Golongan awan sedang mempunyai ketinggian antara 2000– 6000m

Altocumulus ( A-Cu ) adalah awan yang seperti bulu domba atau sisik ikan tetapi agak melebar 10 s/d 50 dengan warna putih bersih, atau abu-abu atau campuran dari dua-duanya

Altostratus ( A-St ) adalah awan yang seperti lembaran – lembarana tau lapisan-lapisan jalur yang berwarna abu-abu atau kebiru-biruan. Jenis awan ini sering menimbulkan hujan merata

Page 28: Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer

Golongan awan rendah mempunyai ketinggian < 2000m

Stratocumulus ( St-Cu ) adalah awan yang berlapis-lapisakt ebal agak gelap, berwarna abu-abu atau putih atau campurandari kedua-duanya, mempunyai lebar lebih dari 50

Stratus ( St ) adalah awan yang berlapis-lapis tipis dengan warna abu-abu dengan dasar hampir serba sama, dapatmenimbulkan hujan es.

Nimbostratus ( Ni-St ) adalah awan yang seperti lembaran – lembaran atau lapisan-lapisan yang tebal, dengan warna abu – abu dan gelap. Jenis awan ini sering menimbulkan hujan lebat,matahari akan tertutup oleh jenis awan ini

Golongan awan vertikal ketinggian antara 500 – 1500m

Cumulus ( Cu ) adalah awan yang terpisah-pisah umumnya padat dengan batas yang jelas, berbentuk seperti bukit-bukit ,menari-menari dan bagian atasnya berbentuk seperti bunga kool

Cumulonimbus ( Cu-Ni ) adalah awan yang besar, padat danmeluas puncaknya menyerupai gunung atau menara yangbesar atau seperti cengger ayam dengan warna gelap

Page 29: Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer
Page 30: Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer

Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca pada suatu wilayah yang relatif luas dan waktu yang relatif lama (puluhan tahun). Ilmu yang mempelajari yaitu klimatologi

KLASIFIKASI IKLIM

Iklim Matahari

1. Daerah Iklim Tropis : 0 LU – 23,5 LU / 0 LS – 23,5 LS

2. Daerah Iklim Sedang : 23,5 LU – 66,5 LU / 23,5 LS – 66,5 LS

3. Daerah Iklim Dingin : 66,5 LU – 90 LU / 66,5 LS – 90 LS

Page 31: Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer

Menurut Koppen

Iklim A , ditandai dengan rata – rata suhu bulanan > 18 C, sedangkan rata – rata kelembapan udara dan curah hujan tahunan tinggi

Af : Iklim hutan hujan tropis ( Indonesia, Malaysia, Singapura )

Aw : Iklim sabana ( India, Meksiko, Australia )

Am : Iklim muson ( Guinea, Bangladesh )

Iklim B, ditandai dengan jumlah penguapan yang diterima lebih besar daripada curah hujan yang diterima

Bs : Iklim stepa

Bw : Iklim gurun

Iklim C, adalah daerah sedang, musim dingin yang biasa

Cf : Iklim sedang maritim tidak dengan musim kering

Cw : Iklim sedang maritim dengan musim dingin yang kering

Cs : Iklim sedang maritim dengan musim panas yang kering

Iklim D, adalah daerah subartik dengan perbedaan yang mencolok antara kondisi musim panas dan musim dingin

Df : Iklim sedang kontinental yang selalu basah

Dw : Iklim sedang kontinental dengan musim dingin yang kering

Page 32: Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer

Iklim E, adalah daerah kutub

Et : Iklim tundra ( Kanada, Rusia, Antartika )

Ef : Iklim dengan es abadi ( Greenland )

Menurut Mohr

 Di Indonesia terbagi menjadi 8 tipe Iklim :

A. kategori sangat basah, nilai Q = 0 – 14,3 %

B. kategori basah, nilai Q = 14,3 – 33,3 %

C. kategori agak basah nilai Q 33,3 – 60 %

D. kategori sedang, nilai Q = 60 – 100 %

E. kategori agak kering, nilai Q = 100 – 167 %

F. kategori kering, nilai Q = 167 – 300 %

G. kategori sangat kering, nilai Q = 300 – 700 %

H. kategori luar biasa kering, nilai Q = lebih dari 700 %

Page 33: Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer

Dampak Ketinggian Tempat Terhadap Jenis – Jenis Vegetasi

Zone iklim panas.Ketinggian 0 – 700 m, suhu rata-rata tahunan lebih 22 C ( padi, jagung, tebu dan kelapa).

Zone iklim sedang.Ketinggian 700-1500m, suhu rata-rata tahunan antara 15 – 22 C ( kopi, the, kina dan karet).

Zone iklim sejuk.Ketinggian.1500 – 2500, suhu rata-rata tahunan 11 C – 15 C (cocok tanaman holtikultura).

Zone iklim dingin.Ketinggian 2500 – 400m, dengan suhu rata-rata tahunan 11 C (zone ini tumbuhan yang ada berupa lumut).

Zone iklim salju tropis. Ketinggian lebih dari 400m dari permukaan laut, di daerah ini tidak terdapat tumbuhan.

Page 34: Geografi Kelas 10 - Litosfer, Pedosfer, Atmosfer

EL NINO & LA NINA

El Nino adalah keadaan yang menyebabkan kekeringan pada rentang waktu lama

La Nina adalah keadaan yang menyebabkan hujan lebat pada rentang waktu lama