geliat keikutsertaan peneliti di pusat riset dalam hibah ... · fakultas belum pernah ada catatan...
TRANSCRIPT
Dengan demikian, skema hibah riset yang fit
untuk para penerima hibah Riset Awal hanyalah Riset
Unggulan dan Riset Strategis Nasional UI. Di sinilah inti
ketidaksederhanaannya: seberapa fit tema yang diusung
oleh para penerima hibah Riset Awal dengan tema-tema
yang ada di Riset Unggulan UI dan Riset Strategis Nasional
UI? Jika memang Riset Awal adalah milestone pertama track
record penerima hibah, para peminat hibah riset haruslah
menyesuaikan sedari awal tema yang akan mereka ajukan
dalam hibah Riset Awal.
Penyesuaian sedari awal tema riset untuk hibah
Riset Awal UI seyogyanya menuntut peran serta aktif Guru
Besar UI. Ketua DGB UI dalam lokakarya peran Guru Besar UI
tanggal 28 Oktober 2010 yang lalu pernah menyampaikan
bahwa salah satu kewajiban Guru Besar UI adalah
membentuk kelompok ilmu (peer group) untuk pertumbuhan
keilmuannya yang sekaligus berfungsi sebagai wadah
bagi pemberian bimbingan asisten profesor, dosen muda,
dan mahasiswa tingkat pascasarjana dan sarjana. Seorang
guru besar diharapkan dapat memberikan inspirasi dan
motivasi bagi munculnya ide bagi komunitas peer group-nya
sehingga menunjang berkibarnya flag carrier pada bidang
keilmuan guru besar itu sendiri. Inilah konsep ideal riset
yang diharapkan dapat memunculkan keunggulan riset UI
yang hakiki dan kemampuan bersaing di skala internasional.
Cat.: *) periset awal bermakna “awal” dalam hal pengalaman menerima
hibah riset.
_
Yasman, doktor di bidang bahan alam laut, adalah Kepala Subdit
Riset dan Inkubator Indonstri DRPM UI
vo
l. 0
4 N
o. 0
3 ju
li 1
1W
arta
DR
PM19
Geliat Keikutsertaan Peneliti di Pusat Riset dalam Hibah Riset UI
Pusat Riset
SK MWA No. 003 tahun 2008 mendefinisikan
pusat riset sebagai suatu organisasi riset terstruktur yang
melakukan kegiatan pengembangan/penerapan ilmu
(noble activity). Lebih lanjut diterangkan bahwa pusat
riset berperan mengembangkan kemampuan staf pengajar
dalam kegiatan riset. Sebagai salah satu sarana untuk
pengembangan dan penyelenggaraan kegiatan riset bagi
sivitas akademika, pusat riset tentunya harus menjadi
tempat tersibuk di UI yang mulai dikenal sebagai salah
satu world class research university. Idealnya, pusat riset
memang harus selalu sibuk dan tidak pernah sepi dengan
kegiatan-kegiatan riset yang mencerminkan kespesifikan
nama pusat riset itu sendiri.
Salah satu indikator berjalannya peran pusat riset
adalah jumlah proposal yang diajukan dan didanai. Mari
kita coba kupas kegiatan penelitian di pusat riset yang ada
di lingkungan UI melalui jejak rekam keikutsertaan peneliti
di pusat riset dalam hibah riset UI. Untuk periode tahun
2009-2011, baru 3 pusat riset tingkat UI yang terekam
mengusulkan proposal ke skema Hibah Riset UI, yaitu Pusat
Riset Center for Aging Studies (CAS), Pusat Studi Jepang
(PSJ), dan Pusat Kajian APEC sedangkan pusat riset tingkat
fakultas belum pernah ada catatan pengajuan proposal ke
Hibah Riset UI.
Tahun 2010 tercatat 4 proposal riset yang
diusulkan oleh CAS dan PSJ, namun sayangnya tidak ada
satu pun proposal yang lolos untuk didanai. Tahun 2011
tercatat 5 proposal riset yang diajukan pusat riset: 1
proposal yang masing-masing diajukan oleh Pusat Kajian
APEC dan CAS untuk skema hibah Riset Multidisiplin UI,
1 proposal yang diajukan CAS untuk skema hibah Riset
Unggulan UI, dan 2 proposal yang diajukan CAS untuk
skema hibah Riset Awal UI. Dari kelima proposal tersebut,
1 proposal untuk skema hibah Riset Unggulan UI berhasil
lolos seleksi dan didanai. Tidak lolosnya keempat proposal
lainnya, lebih disebabkan karena ketidaktertiban mengikuti
Pusat riset adalah organisasi yang fokus kegiatannya adalah melakukan riset yang intensif. Bagaimana kinerja pusat
riset di UI dibahas secara umum oleh Yasman berdasarkan keikutsertaan di Hibah Riset UI.
vo
l. 0
4 N
o. 0
3 ju
li 1
1W
arta
DR
PM20
petunjuk yang ada di Buku Panduan Riset UI 2011 sehingga
harus gugur di tingkat seleksi administrasi.
Dilihat dari jumlah proposal riset maupun jumlah
pusat riset yang mengirimkan proposal ke Hibah Riset UI,
terlihat bahwa geliat keikutsertaan peneliti pusat riset dalam
Hibah Riset UI sudah terlihat walaupun dirasa masih sangat
kurang. Kalau hingga tahun 2011 hanya terdapat 3 pusat
riset yang mempunyai jejak rekam pengajuan proposal
ke hibah riset UI, bagaimana dengan pusat-pusat riset
lainnya, baik di tingkat UI maupun fakultas? Berdasarkan
SK Rektor No. 1320/SK/R/UI/2009, terdapat 9 pusat riset
tingkat UI dan 34 pusat riset tingkat fakultas. Artinya, masih
ada 40 pusat riset di lingkungan UI yang mesti digali dan
ditingkatkan perannya sebagai pengembang kemampuan
staf pengajar dalam kegiatan riset sebagaimana yang
tertulis dalam SK MWA UI tahun 2008.
Ada beberapa kemungkinan mengapa masih
rendahnya geliat keikutsertaan peneliti pusat riset dalam
Hibah Riset UI. Kemungkinan pertama adalah peneliti di
pusat riset tidak menggunakan pusat riset sebagai payung
lembaga pengusul proposal, melainkan menggunakan
fakultas atau program pascasarjana sebagai payung lembaga
pengusul proposal. Jika demikian adanya, seharusnya
peneliti di pusat riset harus mau mengubah hal tersebut
karena eksistensi suatu pusat riset di UI secara berkala
diawasi dan dinilai. Jika memang tidak banyak kegiatan
riset atau bahkan tidak ada sama sekali, maka pusat riset
dapat ditutup atau dialihfungsikan sebagai ventura. Itupun
jika ternyata kegiatan yang ada hanya berorientasi pada
pekerjaanlayananyanglebihbersifatprofitoriented.Dalam
lembar pengesahan usulan proposal, ketua Pusat Riset
disejajarkan dengan dekan dan ketua program pascasarjana.
Artinya, pengurusan lembar pengesahan usulan proposal
seharusnya lebih mudah kalau menggunakan payung pusat
riset sebagai lembaga pengusul proposal.
Kemungkinan kedua adalah peneliti pusat riset
lebih banyak membuat proposal riset yang diusulkan ke
pemberi dana riset dari lembaga-lembaga donor dalam
dan luar negeri sehingga tidak lagi merasa perlu ikut
berkompetisi dalam Hibah Riset UI. Ini adalh kemungkinan
yang sangat masuk akal. Namun jika merujuk perannya
sebagai pusat riset, seharusnya Hibah Riset di UI dapat
menjadi sarana pemenuhan peran tersebut. Hibah riset UI
khusus diperuntukkan bagi peneliti UI: kalau bukan kita-kita
sendiri yang ikut, lantas siapa lagi?
Kemungkinan ketiga adalah pusat riset di
lingkungan UI memang belum dapat memainkan perannya
sebagai pengembang kemampuan staf pengajar dalam
kegiatan riset. Pusat riset sepertinya terlalu berat dengan
namanya sendiri. Kemungkinan ketiga ini seharusnya jauh
panggang dari api. Tapi sebagai perenungan bagi para
pegiat pusat riset: bahkan untuk ikut hibah Riset Berbasis
Pengembangan Pusat Riset yang untuk pertama kalinya
dibuka di tahun 2011 dan dikhususkan untuk Pusat
Riset tingkat UI, hanya 3 proposal yang dikirimkan untuk
memenuhi 3 slot pendanaan yang disediakan. Quo vadis
Pusat Riset di UI?
_
Yasman, doktor di bidang bahan alam laut, adalah Kepala Subdit
Riset dan Inkubator Industri DRPM UI