gb akreditasi kebijakan keuangan rsmh fix

17
Lampiran: Surat Keputusan Direktur Utama Nomor : Tanggal : KEBIJAKAN PENGELOLAAN DAN PELAPORAN KEUANGAN A. PENDAHULUAN Bagian keuangan RS Happy Land MC merupakan ujung tombak pencatatan informasi seluruh harta/aktiva, baik yang bersifat lancar maupun tidak lancar, serta pengakuan atas hutang maupun modal (equitas) milik RS Happy Land MC. Mengingat pentingnya kedudukan bagian keuangan dalam sebuah rumah sakit, maka perlu ditetapkan suatu kebijakan yang ditetapkan Direktur Utama PT Tripillar Medis Jaya, dimana kebijakan ini sejalan dengan prinsip-prinsp akuntansi yang berlaku. B. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Kebijakan ini dimaksudkan untuk menjadi acuan Bagian Keuangan RS Happy Land MC untuk melaksanakan kegiatan proses pengelolaan keuangan dan pelaporan dalam penatalaksanaan keuangan sehari-hari. 2. Kebijakan ini bertujuan untuk : - Menjamin terlindunginya Harta Rumah Sakit dari praktik kecurangan dan ketidak-efisiensienan. GOVERNING BOARD/4/15 Page 1

Upload: tius

Post on 06-Feb-2016

24 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

word

TRANSCRIPT

Page 1: Gb Akreditasi Kebijakan Keuangan Rsmh Fix

Lampiran:

Surat Keputusan Direktur Utama Nomor :

Tanggal :

KEBIJAKAN PENGELOLAAN DAN PELAPORAN KEUANGAN

A. PENDAHULUAN

Bagian keuangan RS Happy Land MC merupakan ujung tombak pencatatan informasi

seluruh harta/aktiva, baik yang bersifat lancar maupun tidak lancar, serta pengakuan atas

hutang maupun modal (equitas) milik RS Happy Land MC. Mengingat pentingnya

kedudukan bagian keuangan dalam sebuah rumah sakit, maka perlu ditetapkan suatu

kebijakan yang ditetapkan Direktur Utama PT Tripillar Medis Jaya, dimana kebijakan ini

sejalan dengan prinsip-prinsp akuntansi yang berlaku.

B. MAKSUD DAN TUJUAN

1. Kebijakan ini dimaksudkan untuk menjadi acuan Bagian Keuangan RS Happy Land MC untuk melaksanakan kegiatan proses pengelolaan keuangan dan pelaporan dalam penatalaksanaan keuangan sehari-hari.

2. Kebijakan ini bertujuan untuk :- Menjamin terlindunginya Harta Rumah Sakit dari praktik kecurangan dan ketidak-

efisiensienan.

- Menjamin terlaksananya pelayanan secara prima, baik pada pasien maupun pihak

ketiga.

- Memastikan bahwa pelaksanaan pengelolaan keuangan telah dilakukan staf

keuangan secara benar.

- Memastikan bahwa pengendalian intern telah dilakukan.

GOVERNING BOARD/4/15 Page 1

Page 2: Gb Akreditasi Kebijakan Keuangan Rsmh Fix

C. SASARAN

Kebijakan ini berlaku bagi :

1. Staf Keuangan di RS Happy Land MC

2. Pasien/ keluarga

3. Pihak-pihak yang terkait.

D. RUANG LINGKUP

Merupakan kebijakan yang meliputi seluruh kegiatan keuangan di RS Happy Land MC, baik

yang ada hubungannya dengan kegiatan operasional, pelaporan keuangan maupun dengan

pasien/keluarga.

E. KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN

1. Semua dana yang diterima dan dikeluarkan, dibawah tanggung jawab direktur rumah

sakit, oleh karena itu direktur berkewajiban mengarahkan penyediaan dan penggunaan

dana secara efektif dan effisien.

2. Setiap pengeluaran dilakukan dengan otorisasi pejabat yang berwenang.

3. Fungsi otorisasi, fungsi pengeluaran, dan fungsi penyimpanan dilakukan oleh staf yang

berbeda.

F. KEBIJAKAN PENDAPATAN

1. Pendapatan Pelayanan a. Pendapatan yang diperoleh dari pelayanan yang diberikan kepada masyaraka/pasien

merupakan pendapatan operasional rumah sakit.b. Pendapatan rumah sakit terdiri dari pendapatan pasien umum dan pihak ketiga.

1) Pendapatan pasien umum adalah pendapatan yang diperoleh dari pembayaran langsung pasien.

2) Pendapatan pihak ketiga adalah pendapatan yang diperoleh dari pembayaran pasien yang dijamin oleh pihak ketiga, yang terdiri daria) Jaminan sosial seperti

(1) BPJS, (2) Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas),

GOVERNING BOARD/4/15 Page 2

Page 3: Gb Akreditasi Kebijakan Keuangan Rsmh Fix

(3) Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkeda)(4) Jaminan Kesehatan lainnya

b) Jaminan perusahaan swasta dan atau Badan Usaha Milik Daerah.

3) Pendapatan rumah sakit dibagi lagi menjadi empat kelompok, yaitu:a) Pendapatan Pasien Rawat Jalan, yaitu semua pendapatan yang diperoleh

dan timbul dari kegiatan pada instalasi rawat jalan;b) Pendapatan Pasien Rawat Inap, yaitu semua pendapatan yang diperoleh dan

timbul dari kegiatan atau pelayanan yang diberikan kepada pasien di instalasi rawat inap

c) Pendapatan Penunjang Medis, yaitu semua pendapatan yang diperoleh dan timbul dari kegiatan atau pelayanan yang diberikan kepada pasien di instalasi penunjang.

d) Pendapatan lain-lain, yaitu semua pendapatan yang diperoleh dan timbul dari kegiatan atau pelayanan selain dari pasien rawat jalan, pasien rawat inap, dan penunjang medis.

4) Pendapatan hibah terdiri dari pendapatan hibah terikat dan tidak terikat berupa kas yang diperoleh langsung dari masyarakat atau badan lain dan merupakan pendapatan rumah sakit yang harus diperlakukan sesuai dengan peruntukannya.

5) Hasil kerja sama rumah sakit dengan pihak lain dan/atau hasil usaha lainnya merupakan pendapatan rumah sakit.

G. KEBIJAKAN PENGELOLAAN PIUTANG.

1. Penagihan Piutanga. Penagihan Pasien Pulang Paksa (Pulang atas permintaan sendiri)b. Penagihan pasien pulang paksa adalah penagihan yang dilakukan kepada pasien

yang pulang atas inisiatif sendiri dan pada saat pulang pasien belum melakukan pembayaran terhadap pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit.

c. Penagihan terhadap pasien pulang paksa ini menjadi tanggung jawab urusan penagihan Sub Bag Keuangan.

2. Penagihan Pihak Ketigaa. Penagihan pihak ketiga adalah penagihan kepada pihak ketiga, yang terdiri dari

(a) Jaminan sosial seperti

GOVERNING BOARD/4/15 Page 3

Page 4: Gb Akreditasi Kebijakan Keuangan Rsmh Fix

(1) BPJS,

(2) Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas),

(3) Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkeda)

(4) Jaminan Kesehatan lainnya

(b) Jaminan Perusahaan swasta atau Badan Usaha Milik Daerah

b. Penagihan pihak ketiga dilakukan setiap awal bulan berikutnya, selambat-lambatnya

tanggal 15 bulan berikutnya.

3. Penghapusan Piutang

a. Pengakuan Piutang pasien tetap dilakukan jika setelah pengurangan biaya masih

menyisakan biaya yang tidak dimungkinkan untuk dipotong lagi, dengan tetap

melihat kondisi pasien maka pemenuhan biaya dilakukan dengan cara mengangsur.

b. Akad Pengakuan Piutang yang dilakukan dengan cara mengangsur, dengan mengisi

Lembar Pengakuan Piutang dan batas waktu pelunasan, serta penitipan Jaminan .

c. Setiap piutang akan dilakukan penagihan oleh petugas bagian penagihan secara

berkala dan tertib sampai dengan piutang dilunasi dengan tetap memperhatikan

aspek kemanusiaan

d. Piutang pasien yang menjadi tanggungan perorangan akan dihapuskan dari

pembukuan setelah 3 tahun dan telah dilakukan penagihan sekurang-kurangnya 8

kali dalam masa 3 tahun.

e. Secara Pencatatan Akuntansi piutang pasien yang dihapus dimasukkan dalam Biaya

Penghapusan Piutang.

f. Piutang rumah sakit dapat dihapus secara mutlak atau bersyarat oleh pejabat yang

berwenang atas perintah direktur rumah sakit

g. Jika Angsuran Piutang masih dilaksanakan meskipun lebih dari 3 tahun maka, diakui

sebagai pendapatan lain-lain.

GOVERNING BOARD/4/15 Page 4

Page 5: Gb Akreditasi Kebijakan Keuangan Rsmh Fix

H. KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG DAN JASA

1. Pengadaan barang dan jasa didapat melalui pembelian, hasil kerjasama dengan pihak

ketiga, hibah dan lain-lain.

2. Pengadaan barang yang bersifat rutin atau yang dananya berasal dari anggaran belanja

operasional, apabila berbentuk logistik umum dapat dilaksanakan langsung oleh Kepala

Sub Bagian Logistik, sedangkan apabila berbentuk obat & alat kesehatan harus

dilaksanakan oleh Tim Pengadaan Obat & Alkes yang ditunjuk oleh Direktur.

3. Pengadaan barang/jasa oleh rumah sakit dilakukan berdasarkan prinsip efisiensi dan

ekonomis sesuai dengan praktik bisnis yang sehat.

4. Kewenangan pengadaaan barang/jasa, termasuk pelaksanannya, diselenggarakan

berdasarkan jenjang nilai yang diatur dalam kebijakan ini.

5. Pengadaan barang/jasa harus sesuai dengan Rencana Bisnis Anggaran tahun berjalan

yang telah diusulkan oleh Direktur RS Happy Land MC.

6. Pembayaran pengadaan barang/jasa dilakukan dengan melibatkan bank yang telah

ditunjuk oleh kepala rumah sakit.

7. Pengadaan barang yang dananya berasal dari anggaran belanja, dilaksanakan dengan

ketentuan sebagai berikut :

a. Apabila harga sampai dengan Rp. 2.500.000,- (Dua juta rupiah) dapat dilakukan

langsung oleh Kepala Sub Bagian Logistik.

b. Apabila harga antara Rp. 2.500.000,- (Dua juta rupiah) sampai dengan Rp.

25.000.000,- ( Dua Puluh Lima Juta rupiah) harus dilakukan oleh Tim Pengadaan

Barang melalui proses penunjukan langsung dengan penawaran minimal 2 (dua )

pembanding atau apabila dipandang perlu akan dibentuk Tim Pengadaan Barang

dan Jasa Insidentil.

c. Apabila harganya lebih dari Rp. 25.000.000,- ( Dua puluh Lima juta rupiah ) harus

dilakukan oleh Tim Pengadaan Barang melalui proses penunjukan langsung dengan

penawaran minimal 3 (tiga) pembanding.

8. Tim pengadaan Barang sebagaimana dimaksud dalam ayat (3.b) ditetapkan oleh

Direktur yang terdiri dari unsur internal RS Happy Land MC, yaitu Urusan Rumah

GOVERNING BOARD/4/15 Page 5

Page 6: Gb Akreditasi Kebijakan Keuangan Rsmh Fix

Tangga, Bagian Keuangan dan Unit Pengguna Barang.

9. Tim Pengadaan barang sebagaimana dimaksud dalam ayat (3.c) ditetapkan oleh

Direktur Utama PT Tripillar, yang terdiri dari 2 unsur, yaitu unsur dari RS Happy Land MC

dan unsur dari Governing Board.

10. Tiap-tiap penerimaan atau penyerahan barang dan jasa wajib dilakukan pemeriksaan /

penelitian, apabila jumlah dan kualifikasinya telah sesuai maka wajib dibuatkan berita

acara penerimaan barang/jasa oleh tim yang ditunjuk oleh Direktur RS Happy Land MC.

11. Pengadaan yang bersifat segera (Cito) dan mempunyai resiko yang lebih besar jika

ditunda, maka pemberitahuan lisan pada pejabat yang berwenang tetap harus

dilakukan, pada hari berikutnya akan diikuti dengan permintaan secara tertulis sesuai

dengan tingkatan otoritasnya. (Direktur, Kepala Bagian Terkait dan Kepala Bagian

Keuangan).

I. KEBIJAKAN PENGELUARAN TIDAK RUTIN.

1. Pengeluaran keuangan yang bukan bersifat Rutin dengan nilai Rp. 5.000.000 (Lima juta

rupiah) keatas, harus dengan persetujuan (disposisi) Direktur.

2. Pengeluaran keuangan kurang dari Rp. 5.000.000 (tiga juta rupiah), cukup disetujui oleh

Kepala Bagian Keuangan, yang diketahui lebih dulu oleh Wadir Keuangan.

3. Bon Sementara (BS) digunakan untuk kepentingan operasional rumah sakit, bukan

untuk kepentingan pribadi.

4. Permintaan BS dengan persetujuan Kepala Unit Kerja terkait dan Kepala Bagian

Keuangan, dengan nilai BS maksimal Rp. 1000.000 (satu juta rupiah).

5. Penyelesaian Bon Sementara (BS) paling lama 1(satu) Minggu.

J. KEBIJAKAN PENGELUARAN RUTIN

1. Pengadaan BHP/ ATK, dilakukan oleh Kepala Sub-Bagian Umum dan Logistik setelah

mendapat persetujuan Kepala Bagian Keuangan.

GOVERNING BOARD/4/15 Page 6

Page 7: Gb Akreditasi Kebijakan Keuangan Rsmh Fix

2. Pemeliharan sarana/prasarana dilakukan dengan otorisasi Sub bagian Umum dan

logistik diketahui oleh Kepala bagian Administrasi, Umum dan di setujui oleh Wadir

Keuangan.

3. Pembayaran hutang dagang obat/non obat akan langsung dibayarkan oleh kasir, setelah

dibuatkan daftar usulan oleh Bag akuntansi, yang terlebih dahulu dilakukan verifikasi

atas kepastian pengakuan hutang terlebih dahulu.

K. KEBIJAKAN PEMBENTUKAN DAN PENCAIRAN CEK/GIRO BILYET/TABUNGAN

1. Direktur dapat membuka satu atau lebih rekening bank atas nama PT Tripillar Medis

Jaya pada satu bank atau lebih.

2. Seluruh penerimaan uang dari instalasi-instalasi pelayanan kesehatan akan di simpan

dalam rekening bank atas nama PT Tripillar Medis Jaya.

3. Direktur Utama PT Tripillar Medis Jaya menunjuk minimal dua orang yang menjadi

penanda tanganan rekening atas nama RS Happy Land MC yaitu Direktur dan Wadir

Keuangan RS Happy Land MC dan pencairannya harus ditanda tangani oleh keduanya.

4. Pencairan Cek/ Giro Bilyet / Tabungan yang bersifat Rutin akan langsung ditangani oleh

sub bagian perbendaharaan dengan diketahui oleh Wadir Keuangan dan Direktur.

L. KEBIJAKAN PENYIMPANAN DANA KAS KECIL.

1. Penyimpanan Dana Kas Kecil dengan sistem Imprest (jumlah dana tetap)

2. Besaran dana kas kecil sesuai dengan surat keputusan direksi

3. System Imprest Fund ini akan berkembang sesuai dengan besaran rata-rata pengeluaran

harian.

M. KEBIJAKAN UMUM AKUTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN

1. Mengidentifikasi, mengelompokkan dan mencatat semua transaksi, sesuai dengan periodisasinya.

2. Menyajikan transaksi dalam pelaporan Keuangan, sesuai dengan Standart Akuntansi Keuangan.

GOVERNING BOARD/4/15 Page 7

Page 8: Gb Akreditasi Kebijakan Keuangan Rsmh Fix

N. KEBIJAKAN AKTIVA TETAP

1. Pencatatan

a. Aktiva Tetap dicatat berdasarkan harga perolehannya.

b. Penyusutan Aktiva dengan metode garis lurus

c. Besarnya prosentase penyusutan ada dalam pedoman akuntansi.

2. Persediaan :

Persediaan dicatat berdasarkan metode phisik, penilaian atas persediaan didasarkan

harga perolehannya dengan Metode Rata-Rata Bergerak.

3. Penghapusan Aktiva Tetap, akibat dari : Pelepasan, Penjualan, Pencurian atau Force

Majeur:

(a) Aktiva tetap yang dihapus karena dijual, maka nilai pembukuannya dicatat sebesar

harga jual saat terjadi penjualan.

(b) Aktiva tetap yang dihapus karena pencurian atau force majour, maka nilai

penghapusannya dicatat berdasarkan sisa harga perolehan aktiva tetap setelah

disusutkan.

4. Pendapatan dan Beban

(a) Pendapatan diakui saat dilakukan pelayanan (Accrual Basis)

(b) Pengakuan Beban pada umumnya Accrual Basis, kecuali Pos Beban Rutin dicatat

dengan Cash Basis.

O. KEBIJAKAN LAPORAN KEUANGAN

1. Periode tahun buku adalah 1 Januari sampai dengan 31 Desember.

2. Jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan dan catatannya dibulatkan menjadi

rupiah penuh.

3. Setiap transaksi keuangan wajib didukung dengan bukti-bukti yang bisa dipertanggung

jawabkan kebenarannya.

GOVERNING BOARD/4/15 Page 8

Page 9: Gb Akreditasi Kebijakan Keuangan Rsmh Fix

4. Laporan Keuangn kegiatan Operasional wajib dibuat maksimal setiap 3 ( tiga) bulan

( Tribulanan ) dan dilaporkan selambat-lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya.

5. Laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (4) , terdiri dari .

(a) Neraca ( Balance Sheet )

(b) Laporan Hasil Usaha / Laporan Rugi Laba ( Incme Statement )

(c) Laporan manajemen

(d) Laporan Perubahan Modal

(e) Laporan Arus Kas ( Cash Flow )

6. Laporan Keuangan kegiatan pembangunan wajib dibuat setiap 1 ( satu) bulan ( bulanan )

dan dilaporkan selambat-lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya

7. Laporan keuangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (6) terdiri dari :

(a) Laporan realisasi anggaran per bulan.

(b) Laporan perkembangan pelaksanaan proyek / pembangunan.

(c) Catatan atas laporan keuangan.

P. KEBIJAKAN PENYUSUNAN RAPB DAN PROGRAM KERJA

1. Prinsip Penyusunan RAPB dan Program Kerja

(a) Penyusunan program kerja berdasarkan prioritas dan mempunyai nilai tambah.

(b) Sesuikan dengan Rencana Bisnis rumah sakit

(c) Efektif dan Efisien.

(d) Surplus Anggaran.

2. RAPB dan Program Kerja disusun selambat-lambatnya 2 (dua) bulan sebelum tutup

tahun anggaran, kemudian diajukan ke Governing Board yang akan dibahas pada rapat

bersama Direktur Utama PT. Tripillar Medis Jaya dan Direktur Rumah sakit selambat-

lambatnya 1 (satu) bulan setelah usulan diterima.

3. Apabila karena satu hal RAPB tahun berjalan belum selesai, maka kegiatan akan

berpedoman pada RAPB tahun lalu.

GOVERNING BOARD/4/15 Page 9

Page 10: Gb Akreditasi Kebijakan Keuangan Rsmh Fix

4. Apabila dipandang perlu, karena satu hal atau keadaan yang menyangkut penerimaan

dan pengeluaran, sehingga RAPB dan Program Kerja tidak dapat dipertahankan lagi,

maka Direktur dapat mengajukan usulan perubahan (RAB) kepada PT Tripillar Medis

Jaya melalui Governing Board selambat-lambatnya bulan September tahun berjalan.

5. Draf RAPB dan Program Kerja Rumah Sakit dibuat dan disusun oleh Bagian Keuangan

dengan melibatkan unit-unit yang terkait dalam wadah Tim Anggaran yang dibentuk

melalui SK Direktur untuk waktu tertentu.

6. RAPB dan Program Kerja disusun oleh Direktur akan dimintakan persetujuan kepada

Governing Board dan disyahkan oleh Direktur Utama PT Tripillar Medis Jaya.

Q. KEBIJAKAN PELAKSANAAN PAJAK

1. Bagi semua dokter tetap dan dokter mitra yang telah memenuhi ketentuan perpajakan,

dibebani pajak penghasilan pribadi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

2. Pelaksanaan pemotongan pajak penghasilan pribadi dilakukan oleh Bagian Keuangan RS

Happy Land MC sebagai pihak wajib pungut yang akan disetorkan kepada pihak

berwenang penerima setoran pajak secara kolektif.

3. Bagi karyawan non dokter, pajak penghasilan pribadi ditanggung Karyawan dan

disetorkan kepada pihak berwenang penerima setoran pajak secara kolektif.

4. Bagi dokter yang tidak berkenan dipotong kewajiban pajaknya oleh RS Happy Land MC,

agar membuat surat pernyataan penolakan pemotongan pajak di atas kertas bermaterai

Rp. 6.000,00 (enam ribu rupiah) dan sanggup menanggung segala konsekwensi yang

terkait dengan penegakan Undang-Undang Perpajakan di Indonesia.

5. Pajak penghasilan RS Happy Land MC dihitung sesuai peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

R. KEBIJAKAN TRANSAKSI KEUANGAN

1. Semua transaksi (pembayaran dan penerimaan) keuangan harus menggunakan kwitansi

dan stempel RS Happy Land MC sebagai bukti yang sah.

GOVERNING BOARD/4/15 Page 10

Page 11: Gb Akreditasi Kebijakan Keuangan Rsmh Fix

2. Semua pengeluaran RS Happy Land MC dilakukan melalui Kasir yang diketahui oleh Sub

bagian keuangan dan Kepala Bagian Keuangan .

3. Transaksi biaya pasien dengan kegawatan dilakukan setelah pelayanan diberikan

dengan prinsip mengutamakan pertolongan kegawatan kepada pasien terlebih dahulu.

4. RS Happy Land MC menerima pembayaran dengan Cek/Giro Bilyet bagi pasien

perorangan, maupun pasien yang ditanggung oleh lembaga penjamin pembiayaan

kesehatan (asuransi atau perusahaan) yang telah mengadakan kerjasama pelayanan

kesehatan.

5. Pembayaran pasien dari Instansi yang ada Kerjasama Pelayanan Kesehatan dengan RS

Happy Land MC dilaksanakan segera setelah pasien pulang melalui mekanisme

penagihan sesuai dengan kesepakatan dalam perjanjian kerja sama.

6. Pembayaran kepada supplier diatur sebagai berikut :

(a) Pembayaran kepada PBF dilakukan setelah jatuh tempo.

(b) Pembayaran kepada PBF dilakukan pada hari Kamis jam 08.00 – 14.00 WIB.

(c) Pembayaran investasi disesuaikan dengan termin sebagaimana kontrak kerja yang

disepakati.

7. Pembayaran Jasa medis dilakukan setiap awal bulan sampai dengan tanggal 5.

8. Pembayaran Jasa perawat dilakukan setiap awal bulan sampai dengan tanggal 15.

9. Wewenang pemberian keringanan atas biaya layanan rumah sakit adalah berdasarkan

ketentuan yang berlaku.

10. Wewenang pemberian keringanan atas jasa medis, dapat dilaksanakan setelah

dikomunikasikan terlebih dahulu dengan Dokter Penanggung jawab Pasien.

S. KEBIJAKAN PENGAWASAN KEUANGAN

1. Pengawasan keuangan dilakukan diseluruh aspek keuangan, mulai dari unit penerima

sampai dengan unit pengeluaran.

2. Pengawasan dan pengendalian keuangan dilakukan melalui :

GOVERNING BOARD/4/15 Page 11

Page 12: Gb Akreditasi Kebijakan Keuangan Rsmh Fix

(a) Pengawasan dan pengendalian langsung (Internal Control) oleh atasan langsung di

masing-masing unit kerja.

(b) Pengawasan melalui mekanisme SPI.

(c) Pengawasan melalui mekanisme Governing Board.

(d) Bila dipandang perlu, pemeriksaan oleh Akuntan Publik yang ditunjuk oleh Direktur

Utama PT Tripillar Medis Jaya atas usulan Governing Board.

Yogyakarta, April 2015

PT Tripillar Medis Jaya Direktur Utama

Ir. Abdul Nasir

GOVERNING BOARD/4/15 Page 12