gaya selingkung artikel

Upload: triani-agustini-margareth-nainggolan

Post on 07-Mar-2016

50 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PenyuntinganArtikel

TRANSCRIPT

  • GAYA SELINGKUNGPENULISAN ARTIKEL ILMIAH

    1

  • PENDAHULUAN (1)Ada sejumlah syarat untuk dapat menghasilkan karya tulis ilmiahSyarat pertama: kemauanJika kemauan belum muncul, padahal tuntutan menghasilkan karya tulis terus menghantui kita, kita harus memotivasi diri sendiriSyarat kedua: memotivasi diri sendiriBagaimana cara memotivasi diri sendiri: tergantung diri sendiri, tetapi keinginan-keinginan tertentu sering manjur untuk maksud ituMisalnya, karena ingin cepat selesai kuliah, namanya dikenal orang (terkenal), pendapatnya diketahui orang, membuat tulisan karena masalah seperti itu belum ditulis orang, menanggapi tulisan, pendapat, atau mereaksi suatu keadaan, menambah penghasilan, dll

    *1

    1

  • Pendahuluan (2)Lazimnya, orang mempunyai kemauan dan termotivasi karena memiliki pengetahuan dan kemampuanSyarat ketiga: pengetahuan dan kemampuanPengetahuan dan kemampuan berkaitan dengan isi tulisan, apa yang diuraikan dalam karyatulisPengetahuan dan kemampuan juga terkait dengan cara mengungkapkan gagasan: aspek bahasaSyarat keempat: menguasai secara aktif bahasa yang dipakai untuk menulis karya tulisKemampuan mengungkapkan ide dalam bahasa yang benar dan komunikatif adalah kunci keberhasilan seeseorang untuk menjadi penulisSingkatnya, ada dua unsur pengetahuan & kemampuan yang harus dimiliki: apa yang akan diungkapkan (isi) dan bagaimana cara mengungkapkan (bentuk)Aspek isi dan bentuk adalah dua hal yang mendukung eksistensi sebuah karya tulis; keduanya saling terkait dan saling melengkapi

    *1

    1

  • Pendahuluan (3)Namun, penulisan juga berkaitan dengan cara dan tatacara mengungkapnya serta di mana karya itu akan dipublikasikanSyarat kelima: tunduk pada format penulisan dan gaya selingkung jurnal/majalah tempat karya itu akan dimuatTiap jurnal/majalah ilmiah memiliki format dan gaya selingkung yang belum tentu sama walau secara umum memiliki kesamaanJuga jenis artikel: hasil penelitian atau yang lainPenulis harus mematuhi rambu-rambu, format, dan gaya selingkung yang disyaratkan Dikti memberikan rambu-rambu penulisan artikel ilmiah yang harus diikuti oleh penulis dan penyuntingKetundukan pada format dan gaya selingkung mempengaruhi terkabulkannya permohonan status terakreditasi sebuah jurnal

    *1

    1

  • GAYA SELINGKUNG (1)Gaya selingkung: gabungan format dan gayaFormat: pola yang dimapankan oleh: bentuk ukuran lebar pinggirpenempatan bagian tercetakpemilihan tipe dan besaran huruf yang semuanya tertuang secara harmonis, selaras, dan berimbang sehingga enak dipandang*1

    1

  • Gaya Konvensi tata keseragaman dalam penulisan yang mencakup: kebiasaan penyajian naskahEjaan dan tanda bacaSaat tepat penggunaan angka dan singkatanperancangan tabel dan indekspenulisan daftar pustakacatatan kaki, penulisan angka dan singkatan sesuai dengan bidang spesialisasinya*1

    1

  • Gaya Selingkung (2)Gaya dan format sebuah jurnal ilmiah berkala haruslah dibakukanPembakuan gaya dan format untuk keperluan penerbitan umumnya disebut gaya selingkung (in-house style)Gaya selingkung: konvergensi keseluruhan upaya penubuhan kebakuan dan wahana pengungkapan, penyampaian pesan dan pesan secara bertaat asas dengan memerhatikan jati diri dan penciri kepribadiannyaGaya selingkung yang telah dibakukan harus diikuti oleh penulis artikel sehingga ada keseragamanHal-hal yang terkait dengan masalah substansi dan kedalaman isi juga dapat mendukung menubuhkan gaya selingkung

    *1

    1

  • Gaya Selingkung (3)Gaya selingkung tumbuh dan berkembang dalam rentang waktu sehingga menjadi matang, mantap, dan mapanHal itu terjadi karena ada kebijakan dan ketentuan mengenai:gaya dan formattingkat keteknisan dan kedalaman isibentuk dan penampilan perwajahanukuran pangkas, tebal terbitan, dan jilidKeberkalaanGaya selingkung bersifat dinamis, bisa terjadi perubahan untuk perbaikan/penyempurnaan, tetapi tetap bersistem

    *1

    1

  • Gaya Selingkung (4)Penampakan merupakan unsur dominan dalam menjaga kemapanan gaya selingkungKemantapan wajah majalah: ukuran, warna, hiasan, isi, tata letak sampul (kesan pertama jika dipandang)Pemertahanan gaya selingkung:Format dan tata letak halamanTipe dan ukuran hurufSistem penomoranOrganisasi dan pengaturan isi naskahJenis kertasPenampakan fisik*1

    1

  • Gaya Selingkung (5)Pemapanan gaya selingkung dilakukan dengan taat asas dalam hal:penulisan dan pengejaan kata, istilah, angka, lambang, satuan ukuran, singkatan, rumus, kata asing dalam tubuh teksCara penyuguhan ilustrasi, gambar, tabel, grafik dan rincian keterangannyaKekonsistenan pola perujukan dan pendokumentasian pustaka yang dipakai

    *1

    1

  • Gaya Selingkung (5)Penjamin jati diri dan penjaga mutu majalah:Kedalaman dan kerincian data serta informasiUrutan penyajian fakta dan argumentasiIntensitas pemikiran yang terlihat mendasari penulisan isi majalahStile dan nuansa makna yang tersiratGaya selingkung merupakan cermin besar kepribadian dan jati diti majalah berkalaPengembangan kemapanannya diperoleh lewat kesinambungan penerbitan dan ketaatasasan dalam pemeliharaan

    *1

    1

  • Format Artikel Ilmiah Hasil Penelitian1*JUDUL ARTIKELNama PenulisAlamat

    Abstrak

    _________________Kata KunciPembahasanLatar BelakangKesimpulan(Saran)Bahan & MetodeUcapan Terima KasihHasilDaftar Pustaka

    1

  • Judul ArtikelMemerikan substansi isi artikel (kependidikan sesuai bidang) menarik, provokatifSingkat padat, paling banyak 13 kataHindari singkatan, rumus, jargonTidak memergunakan kata kerja (meningkatkan, menumbuhkan, mengembangkan, melainkan peningkatan, penumbuhan, pengembangan)Mengandung kata kunci (memudahkan sistem penelusuran dan indeks subjek)

    *1

    1

  • Lengkap untuk memudahkan identifikasi (kalau diminta, boleh menyingkat nama depan)Tanpa gelar (tidak perlu unjuk gelar, ingat yang diutamakan adalah kualitas keilmuan artikel)Jika pengarang lebih dari seorang, cantumkan semua dengan urutan yang terpenting, tetapkan dan beri tanda penulis untuk korespondensiPenyunting dapat meminta konfirmasi kpd penulis

    AlamatLengkap (pos, email), agar dapat dihubungi (dapat juga ditulis dalam catatan kaki jika panjang (lebih dari satu pengarang)Misal: FBS UNY, Kampus Karangmalang Yogyakarta, 55281; [email protected] mahasiswa PPs: tuliskan PT tempat studi (UNY) dan lembaga asal (Unimed Medan)

    *1

    1

  • ABSTRAK (1)Artikel berbahasa Indonesia, abstrak dalam Inggris; demikian sebaliknyaDitulis dalam satu alinea dengan jumlah kata antara 150-200 buah (maksimum 200 kata)Dapat berdiri sendiri sebagai sebuah kesatuan wacana yang bermakna jika dipisahkan dari naskahArtikel hasil penelitian: ada tujuan, lingkup, metode, hasil utama termasuk fakta baru, dan kesimpulanDitulis dengan kalimat penuh dan mengandung semua kata kunciTidak memuat informasi atau kesimpulan yang tidak ada di dalam naskahTidak memuat tabel, ilustrasi, rujukan, singkatan/akronim yang tidak dijelaskan

    *1

    1

  • Abstrak (2) Abstrak berbahasa Inggris: jangkauan pembaca lebih luasAda kemungkinan abstrak dikutip oleh majalah abstrak, maka informasi yang dimuat haruslah cukup informatif, mencerminkan apa yang dikemukakan pada naskahPastikan bahwa temuan dikemukakan dengan fakta nyataTidak mengulang-ulang kata, frase, fakta, termasuk judulAbstrak bukan pengantar naskah

    *1

    1

  • Pendahuluan/Latar BelakangBerisi uraian masalah atau alasan penelitian, pernyataan logis yang mengarah ke hipotesis atau tema pokokStatus ilmiah dewasa ini; perkembangan pemikiran mutakhir (5-10 tahuan)Mungkin tidak semua masalah akan diatasi/dibicarakanPendekatan atau pemecahan masalahTidak harus dalam kalimat tanya; tujuan penelitianSering mengacu pustaka yang menjadi landasan atau alasan penelitian untuk memeroleh hasil yang diharapkanPanjang tidak lebih dari 2-2,5 halaman untuk artikel 15-20 halamanIngat: proporsi penulisan; tujuan utama penulisan artikel hasil penelitian adalah penyampaian hasil dan pembahasanPenyajian hasil dan pembahasan itulah yang psoporsi halaman harus paling paling; itulah inti penulisan artikel *1

    1

  • Tinjauan PustakaTinjauan pustaka cukup substansinya saja, tidak perlu lengkap, detil, dan tuntas karena rawan terjadi pengulanganTidak perlu menjadi subbab tersendiriBahkan kini banyak jurnal ilmiah menolak adanya subbab Tinjauan Pustaka atau Landasan TeoriKajian pustaka digabungkan dalam LB dan Pembahasan Hipotesis yang dibangun dari kajian teori pun tidak harus dikemukakan secara eksplisitKini orang lebih suka menyampaikan hipotesis secara implisit karena porsi pendahuluan tidak boleh berpanjang lebar

    *1

    1

  • Pengacuan Pustaka (1)Seorang penulis mesti membaca pustaka yang relevan untuk dijadian acuanPustaka acuan harus mutakhir, relevan, dan asli yang mencerminkan state of the artDiutamakan pustaka primer: jurnal/majalah hasil penelitian; buku dianggap bukan sebagai pustaka primerOrang biasanya mengumunkan hasil penelitian, temuan, atau gagasan baru pertama-tama lewat jurnal/majalahTidak dibenarkan mengutip kutipan (Sukamto dalam Darmono; Brown lewat Suhardi)Pernyataan umum atau yang telah diketahui umum tidak perlu rujukan (ranah kognitif, afektif, dan psikomotor (Bloom, 1956)

    *1

    1

  • Pengacuan Pustaka (2)Jika penulis merujuk pendapat orang, ia harus secara jujur menunjukkannya secara eksplisit, jangan disembunyikanAda banyak model cara merujuk pustaka/referensiModel mana yang diikuti dapat dilihat pada rambu penulisan jurnalMisal: Menurut Moeller (2008:88) ....... dikemukakan Moeller (2008:88) ...Sekali lagi: sebaiknya dihindari mengutip kutipan; hal itu menunjukkan bahwa penulis malas mencari sumber dari tangan pertama, maka itu mengurangi kualitas karya

    *1

    1

  • Bahan dan MetodeBahan dan metode harus dikemukakan secara jelas, cukup, tetapi ringkasJumlah halaman untuk subbab ini terbatas (satu halaman)Tidak boleh berkepanjangan seolah-olah menulis tentang metodologi penelitian (populasi ialah ...., sampel ialah ....)Semua yang dituliskan harus relevan atau terkait dengan hasil yang akan dikemukakan kemudianUkuran kecukupan uraian adalah memungkinkan orang lain dapat mengulang penelitian yang sama dan mendapatkan hasil/simpulan yang serupaDalam ilmu kemasyarakatan uraian latar belakang lokasi dan fokus penelitian kadang dibuthkan

    *1

    1

  • Hasil (1) Disarankan ditulis Hasil (bukan Hasil Penelitian)Hasil merupakan inti penulisan artikel, memuat data dan informasi terkumpulkan, analisis sesuai metode, penafsiran dan sintesisnyaDipakai sebagai dasar penyimpulan, pengikhtisaran, perampatan, dan pencetusan teori baruPenyajian harus bersistem sesuai dengan tujuan, hipotesis, atau masalah yang dibahasSemua data harus relevan, jelas, dan bermaknaJika perlu diperkuat dengan tabel, grafik, gambar, ilustrasi sesuai dengan kebutuhan yang memerjels, menyingkat, atau lebih mengongkretkan

    *1

    1

  • Hasil (2)Penyajian data dalam bentuk tabel, grafik, ilustrasi, atau bentuk lain harus jelas, bersistem, dan mudah dibacaTabel dll tersebut harus sudah informatifTidak perlu mengulang pembicaraan (angka) yang telah ditunjukkan di tabel (sebagaimana terlihat dalam tabel 1 di atas persentase tertinggi untuk ... Adalah ....)Pembuatan tabel konsisten bersistem: bagaimana memberi judul; pengisian angka, tanpa garis vertikal dan horisontal di dalam, catatan di luar (jika dibuthkan), dll*1

    1

  • Contoh tidak dibenarkan

    Contoh dibenarkan

    1*

    No.Program StudiSubjek PenelitianJumlahWawancaraAngket1.Pend. Bhs & Str Ind.912212.Pend. Bhs Inggris4610..........n.........Jumlh374986

    No.Program StudiSubjek PenelitianJumlahWawancaraAngket1.2...n.Pend. Bhs & Str Ind. 9 12 21Pend. Bhs Inggris 4 6 10 .. .. .. .. .. .. .. .. Jumlah374986

    1

  • Pembahasan (1)Pembahasan: leluasa, relevan, terkait, objektif, terkendali terhadap hasil Lazimnya dikaitkan dengan simpulan, pendapat, teori mutakhir (dimuat dalam jurnal mutakhir) untuk kemudian dismpulkan menjadi perampatan atau teori umum yang baru dan luasMaka, dapat dipahami jika pustaka yang diacu (juga: untuk pembandingan) itu untuk menunjukkan makna kecendekiaan simpulan penelitian yang diperolehTujuannya: kontribusi temuan bagi pemajuan keilmuan jelasTidak jarang penulis asyik membahas hasil penelitiannya sehingga lupa membandingkannya dengan khasanah keilmuan yang telah ada

    *1

    1

  • Pembahasan (2)Pembahasan berkaitan dan berurutan sesuai dengan semua tujuanSemua yang dibahas saling terkait, relevan, bermakna, tidak ada yang muncul tiba-tiba atau hal-hal yang tidak perlu (mengulang-ulang)Ada implikasi hasil penelitian baik secara teoretis maupun penerapan (implikasi untuk penelitian selanjutnya)Pembahasa mencerminkan kecendekiaan penelitiYang jelas jangan sampai peneliti sendiri bingung dan bertanya: so what?*1

    1

  • Kesimpulan dan SaranTim DP2M dikti menggunakan: SimpulanDibuat berdasarkan temuan penelitian; generalisasi hati-hatiKesimpulan tidak hanya mengulang data temuan penelitianKalau ada saran harus dibuat berdasarkan pelaksanaan atau hasil penelitianKebanyakan jurnal internasional tidak mengharuskan adanya bab Kesimpulan secara tersendiri; apalagi SaranSaran merupakan khas Indonesia, mungkin karena terpengaruh asas manfaat

    *1

    1

  • Daftar PustakaPenulisan karya ilmiah harus menyertakan daftar pustakaDaftar pustaka pasti dibaca oleh penyunting dan asesor akreditasi jurnalSemua yang dirujuk di dalam naskah harus ada dalam daftar pustaka, dan yang di daftar pustaka harus benar-benar dirujuk (tidak sekadar untuk gagah-gagahan) Penulisan daftar pustaka harus konsisten sesuai dengan ketentuan pada tiap jurnal yang bersangkutanContoh yang lazim dipakai: Edward, Patricia A. 2008. Childrens Literary Development, Boston: Pearson.Catatan: sering dijumpai penulis yang tidak teliti tidak mencantumkan semua pengarang yang dirujuk, atau tidak dirujuk tetapi ada daftar pustakanya

    *1

    1

  • Ucapan terima kasih selalu ada dan disampaikan secara wajarIa disampaikan kepada:Lembaga/sponsor penelitian pemberi danaLembaga/sponsor/perorangan yang memberikan bantuan, saranUntuk penulisan bukan hasil penelitian ditujukan kepada pihak yang telah membantu

    *1

    1

  • Pembenahan Aspek BentukUnsur BahasaBahasa apa pun yang dipakai dalam karya ilmiah (Indonesia, Inggris) harus benar secara kaidah dan tepat kosakataKetepatan kaidah dan kosakata merupakan prasyarat yang harus terpenuhiKriteria keindahan bahasa karya tulis ilmiah, artinya bukan karya fiksi, pertama-tama adalah ketundukan pada kaidah, benar secara kaidahBahasa yang gramatikal dan runtut menunjukkan kualitas berpikir; bahasa cermin logikaBahasa yang kacau menunjukkan kekacauan logika penulisJika penulisan telah selesai, sebaiknya sekali lagi dibaca, siapa tahu masih butuh pembenahan bahasa di sana-siniCatatan: banyak artikel, buku, laporan penelitian, tesis, disertasi yang harus direvisi semata-mata faktor bahasa; kualitas karya ilmiah juga dilihat dari kualitas bahasanya

    *1

    1

  • Bahasa apa pun yang dipakai dalam artikel (Indonesia, Inggris) harus benar ejaannyaEjaan menunjukkan kerapian, kedisiplinan, dan apresiasi terhadap aturan bahasaEjaan meliputi semua aturan cara menulis dalam suatu bahasaSecara sederhana ejaan dapat dikelompokkan ke dalam: penulisan huruf (kecil-kapital), kata (gandeng-pisah, tegak-miring), dan angka (angka-huruf), dan tanda baca (titik-koma, dll)Gagasan baik dan bahasa benar, tetapi jika ejaan kacau, itu tetap saja mengganggu

    Catatan: sering dijumpai penulisan artikel, buku, laporan penelitian, tesis, disertasi dalam bahasa Indonesia yang ejaannya kacau, tetapi penulisnya tidak merasa bersalah

    *1

    1

  • Catatan PenutupKegiatan meneliti dan menulis itu sebenarnya mudah dilakukan jika kita mau melakukannyaTanggung jawab itu berkaitan dengan fungsi sekolah (PT) yang sebagai agent of changingDosen, peneliti, dan ilmuwan berkewajiban mengembangkan dan kemudian menransformasikan ilmunya kepada khalayakItu motivasi diri idealnya; kita wajib menumbuhkan motivasi diriMotivasi yang lain: karena alasan nama, popularitas, eksistensi diri, uang, naik pangkat, dll (Banyak DOSEN yang mandeg tidak dapat naik pangkat semata-mata karena terkendala tidak mempunyai karya tulis)Jadi, mengapa kita tidak mau dan mampu memotivasi diri kita sendiri untuk menulis dan menulisMulai sekarang juga diputuskan untuk segera menulis, topik apa pun yang ditulisITU BISA DIMULAI DENGAN SEGERA MENEMUKAN JUDUL PENELITIAN, BUAT PROPOSAL, SEGERA MULAI BEKERJA SEKARANG JUGA

    *1

    1

  • Achmadi,Suminar Setiati. 2009. Teknik Penyuntingan Artikel. Power Point Bahan Penataran dan Lokakarya Manajemen Jurnal Ilmiah. Jakarta: DP2M Dikti.

    Rifai, Mien A. 2009. Gaya dan Format Berkala Ilmiah Idaman. Makalah Penataran dan Lokakarya Manajemen Jurnal Ilmiah. Jakarta: DP2M Dikti.

    Rifai, Mien A. 2009. Pengembangan dan Pemapanan Gaya Selingkung Berkala Ilmiah. Power Point Bahan Penataran dan Lokakarya Manajemen Jurnal Ilmiah. Jakarta: DP2M Dikti.

    *1

    1

  • TERIMA KASIHSELAMAT MENULISSEMOGA MENJADIPENULIS YANG ANDAL*1

    1