gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru pada smp negeri kota banda aceh

23
GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SMP NEGERI KOTA BANDA ACEH Oleh Musriadi, S.Pd., M.Pd Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan Biologi Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh ABSTRAK: Gaya kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor penentu peningkatan kinerja guru dan keberhasilan pendidikan di sekolah. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru yang tercermin dalam peningkatan tentang tanggung jawab, disiplin dan komitmen guru sebagai indikator kinerjanya. Dengan mengunakan metode deskriptif kualitatif. Tehnik pengumpulan data observasi, wawancara, studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah kepala sekolah dan guru. Penelitian ini memberikan kesimpulan menunjukkan bahwa: (1) Kepala Sekolah SMP Negeri Kota Banda Aceh dalam meningkatkan tanggung jawab guru seperti menjunjung nilai-nilai kebersamaan dan mensosialisaikan visi dan misi sekolah mengunakan gaya kepemimpinan delegatif sedangkan untuk mesosialisasikan tata tertib dan peraturan sekolah yang telah ditetapkan mengunakan gaya kepemimpinan intruktif, (2) Kepala Sekolah SMP Negeri Kota Banda Aceh dalam meningkatkan disiplin guru seperti ketepatan waktu hadir kesekolah dengan jadwal yang telah di tentukan mengunakan gaya intruktif sedangkan pembagian tugas secara fair sesuai denagn keahliannya masing-masing mengunakan gaya kepemimpinan konsultasi, dan (3) Kepala Sekolah SMP Negeri Kota Banda Aceh dalam meningkatkan komitmen guru seperti kepala sekolah bersikap adil dalam pembagian tugas maupun kesejahteraan yang berpedoman kepada regulasi dan program mengunakan gaya kepemimpinan delegatif Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan dan Kinerja Guru PENDAHULUAN Era globalisasi merupakan era kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah menimbulkan persaingan dalam berbagai bidang, yang menuntut masyarakat Indonesia untuk memantapkan diri dalam peningkatan kualitas dan sumber daya manusia yang unggul, mampu berdaya saing, menguasai ilmu pengetahuan, teknologi serta mempunyai etos kerja yang tinggi. Di Indonesia sekolah harus dengan kesungguhannya melaksanakan tugas dan fungsinya untuk mewujudkan tujuan nasional sebagaimana yang tercantum dalam Undang- Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional beserta penjelasannya Bab II Pasal 3 bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab” Keberhasilan untuk mewujudkan tujuan-tujuan tersebut kepala sekolah mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengkoordinasikan, menggerakkan, dan menselaraskan sumber daya pendidikan yang tersedia, kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong sekolah untuk dapat mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran melalui program sekolah yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap.

Upload: ahmad-akbar-skom

Post on 25-Oct-2015

402 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ABSTRAK: Gaya kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor penentu peningkatan kinerja guru dan keberhasilan pendidikan di sekolah. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru yang tercermin dalam peningkatan tentang tanggung jawab, disiplin dan komitmen guru sebagai indikator kinerjanya. Dengan mengunakan metode deskriptif kualitatif. Tehnik pengumpulan data observasi, wawancara, studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah kepala sekolah dan guru. Penelitian ini memberikan kesimpulan menunjukkan bahwa: (1) Kepala Sekolah SMP Negeri Kota Banda Aceh dalam meningkatkan tanggung jawab guru seperti menjunjung nilai-nilai kebersamaan dan mensosialisaikan visi dan misi sekolah mengunakan gaya kepemimpinan delegatif sedangkan untuk mesosialisasikan tata tertib dan peraturan sekolah yang telah ditetapkan mengunakan gaya kepemimpinan intruktif, (2) Kepala Sekolah SMP Negeri Kota Banda Aceh dalam meningkatkan disiplin guru seperti ketepatan waktu hadir kesekolah dengan jadwal yang telah di tentukan mengunakan gaya intruktif sedangkan pembagian tugas secara fair sesuai denagn keahliannya masing-masing mengunakan gaya kepemimpinan konsultasi, dan (3) Kepala Sekolah SMP Negeri Kota Banda Aceh dalam meningkatkan komitmen guru seperti kepala sekolah bersikap adil dalam pembagian tugas maupun kesejahteraan yang berpedoman kepada regulasi dan program mengunakan gaya kepemimpinan delegatifKata Kunci: Gaya Kepemimpinan dan Kinerja Guru

TRANSCRIPT

Page 1: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH  DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SMP NEGERI KOTA BANDA ACEH

GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJAGURU PADA SMP NEGERI KOTA BANDA ACEH

OlehMusriadi, S.Pd., M.Pd

Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Pendidikan BiologiUniversitas Serambi Mekkah Banda Aceh

ABSTRAK: Gaya kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor penentupeningkatan kinerja guru dan keberhasilan pendidikan di sekolah. Penelitian ini bertujuanmendeskripsikan gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan kinerja guru yangtercermin dalam peningkatan tentang tanggung jawab, disiplin dan komitmen guru sebagaiindikator kinerjanya. Dengan mengunakan metode deskriptif kualitatif. Tehnik pengumpulandata observasi, wawancara, studi dokumentasi. Subjek penelitian adalah kepala sekolah danguru. Penelitian ini memberikan kesimpulan menunjukkan bahwa: (1) Kepala Sekolah SMPNegeri Kota Banda Aceh dalam meningkatkan tanggung jawab guru seperti menjunjungnilai-nilai kebersamaan dan mensosialisaikan visi dan misi sekolah mengunakan gayakepemimpinan delegatif sedangkan untuk mesosialisasikan tata tertib dan peraturan sekolahyang telah ditetapkan mengunakan gaya kepemimpinan intruktif, (2) Kepala Sekolah SMPNegeri Kota Banda Aceh dalam meningkatkan disiplin guru seperti ketepatan waktu hadirkesekolah dengan jadwal yang telah di tentukan mengunakan gaya intruktif sedangkanpembagian tugas secara fair sesuai denagn keahliannya masing-masing mengunakan gayakepemimpinan konsultasi, dan (3) Kepala Sekolah SMP Negeri Kota Banda Aceh dalammeningkatkan komitmen guru seperti kepala sekolah bersikap adil dalam pembagian tugasmaupun kesejahteraan yang berpedoman kepada regulasi dan program mengunakan gayakepemimpinan delegatif

Kata Kunci: Gaya Kepemimpinan dan Kinerja Guru

PENDAHULUAN

Era globalisasi merupakan era kemajuanilmu pengetahuan dan teknologi yang telahmenimbulkan persaingan dalam berbagaibidang, yang menuntut masyarakat Indonesiauntuk memantapkan diri dalam peningkatankualitas dan sumber daya manusia yangunggul, mampu berdaya saing, menguasaiilmu pengetahuan, teknologi serta mempunyaietos kerja yang tinggi.

Di Indonesia sekolah harus dengankesungguhannya melaksanakan tugas danfungsinya untuk mewujudkan tujuan nasionalsebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional beserta penjelasannyaBab II Pasal 3 bahwa:

“Pendidikan Nasional berfungsimengembangkan kemampuan danmembentuk watak serta peradaban

bangsa yang bermartabat dalam rangkamencerdaskan kehidupan bangsa,bertujuan untuk berkembangnya potensipeserta didik agar menjadi manusiayang beriman dan bertaqwa kepadaTuhan Yang Maha Esa, berakhlakmulia, sehat, mandiri dan menjadiwarga Negara yang demokratis sertabertanggung jawab”

Keberhasilan untuk mewujudkantujuan-tujuan tersebut kepala sekolahmempunyai peranan yang sangat pentingdalam mengkoordinasikan, menggerakkan,dan menselaraskan sumber daya pendidikanyang tersedia, kepemimpinan kepala sekolahmerupakan salah satu faktor yang dapatmendorong sekolah untuk dapat mewujudkanvisi, misi, tujuan dan sasaran melalui programsekolah yang dilaksanakan secara terencanadan bertahap.

Page 2: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH  DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SMP NEGERI KOTA BANDA ACEH

Peraturan Menteri Pendidikan NasionalNomor 13/2007 tentang standar kepalasekolah, kepala sekolah harus memilikikompetensi versi Permen Diknas adalah (1)kompetensi kepribadian (2) kompetensimanajerial (3) kompetensi kewirausahaan (4)kompetensi supervise (5) kompetensi sosial.Peran kepala sekolah sebagai pemimpindiharapkan mampu mewujudkan fungsi-fungsikepemimpinan dalam keseluruhan dan prosespendidikan disekolah. Keberhasilanpendidikan disekolah ditentukan olehkemampuannya mempengaruhi, membimbing,menggerakkan dan memotivasi individu-individu (guru-guru) yang terlibat dalamtujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Kepala Sekolah adalah seorangpemimpin yang merupakan organ yangseharusnya dapat mempengaruhi sikap danperilaku bawahannya. Dalam hal ini targetnyaadalah para guru yang diharapkan dapatmeningkatkan kerjanya setelah mendapatpengaruh dari atasannya. Agar prosesmempengaruhi bisa berjalan lancar, makapemimpin harus memperlakukan individusecara manusiawi. Manusia dalammelaksanakan kegiatannya senantiasadipengaruhi oleh kepribadian yang berbeda-beda, misalnya sifat, sikap nilai-nilai,keinginan dan minat, untuk itu akanberpengaruh pada gaya kepemimpinannyajuga pada kerjanya.

Gaya kepemimpinan adalah polaperilaku konsisten yang diterapkan pemimpinmelalui orang lain yaitu melalui perilaku yangdiperlihatkan pemimpin pada saatmempengaruhi orang lain, sepertidipersepsikan orang lain. Gaya bukanlah soalbagaimana pendapat pimpinan tentangperilaku mereka sendiri dalam memimpintetapi bagaimana persepsi orang lain terutamabawannya tentang perilaku pimpinannya(Hersey dan Blanchard, 1992).

Winardi (2000:47) mengemukakankepemimpinan adalah: “ suatu kemampuanyang melekat pada diri seseorang yangmemimpin dan tergantung dari bermacam-macam faktor internal maupun eksternal”.Kepemimpinan sebagai rangkaian kegiatanpenataan berupa kemampuan

memerngaruhi orang lain dalan situasitertentu agar bersedia bekerja sama untuk

Tilaar (1992:63) mengemukakanbahwa: “kepemimpinan adalah kegiatanmempengaruhi orang-orang agaer maubekerja sama untuk mencapai tujuan yangdiinginkan”. Selanjutnya Lipham(1984:66) melihat kepemimpinan sebagaiberikut: “Leadership is the behaviour ofan individual that initiates a new structurein interaction within a social system bychanging the goals, objectives,configurations, procedures, inputs,processes, or output of the system.”

Kepemimpinan merupakan tingkahlaku individu dalam interaksi dengansistem sosial untuk mencapai suatu tujuan.Tercapai tidaknya tujuan ini bergantungpada kepemimpinan seorang pemimpin.Ini sejalan dengan pandangan Fiedler danChermier (1974:107) yang mendefinisikanperilaku kepemimpinan sebagai:

“Dengan perilaku kepemimpinandimaksudkan pada umumnya adalahbeberapa tindakan khusus, dimanapemimpin itu terlibat dengan carapengarahan dan pengkoodinasianpekerjaan anggota kelompok.Keikutsertaan dalam tindakan-tindakan ini dapat berupa hubungankerja yang terstruktur dalammenghadapi atau mengeritik anggotakelompok, dan menunjukkankonsiderasi bagi kesejahteraan danperasaan-perasaan anggota mereka.Kepemimpinan disini ikut bekerjasama mengerjakan apa yangdikerjakan anggotanya sehinggapermasalahan yang muncul dalamkelompok dapat diketahui dengancepat”.Kepemimpinan yang bersifat umum

memberikan landasan pengertiankepemimpinan secara khusus dalambidang pendidikan. Banyak pendapattentang kepemimpinan, Daryanto (2005:9)mengemukakan:

Page 3: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH  DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SMP NEGERI KOTA BANDA ACEH

Kepemimpinan Pendidikan adalahsegenap kegiatan dalam usahamempengaruhi personil dilingkungan pendidikan pada situasitertentu agar melalui kerjasama maubekerja dengan penuh rasa tanggungjawab dan ikhlas demi tercapainyatujuan pendidikan yang telahditentukan.

Dalam konteks kepemimpinanpendidikan, pemimpin dimaknai semuaorang yang bertanggung jawab dalamproses perbaikan yang berada pada semualevel kelembagaan pendidikan. Dengandemikian keberadaan personil tersebutpenting dalam sebuah sekolah. Ouzs danPosner (1993:94) menjelaskan “there is noleadership witout someone following”. Iniberarti bahwa kepemimpinan sekolah tidakakan berjalan tanpa peran personilpendukungnya. Seorang pemimpin, tidakterkecuali dengan kepemimpinan manjerialdalam organisasi, dalam mencapai suatutujuan tidak bekerja sendirian.

Gaya KepemimpinanGaya kepemimpinan dilahirkan oleh

prilaku dan sifat seseorang yang memilikijiwa kepemimpinan. Jadi gayakepemimpinan dapat dilihat dari segiperilaku dan sifat yang dimunculkannya.Istilah gaya (style) kepemimpinanmerupakan norma perilaku yangdigunakan oleh seseorang pada saat iamencoba mempengaruhi perilaku oranglain, yaitu dengan istilah kepemimpinanmaka dengan sendirinya orang yangbertindak sebagai bawahan mengakupemimpin ini memiliki kelebihan baik darisegi pengalaman, pendidikan ataupukematangan emosional, sehingga tanpadisadari bawahan tadi akan menghormatipemimpin tersebut (Thoha, 2002:49).

Fattah (1996:93) menyatakan bahwa:berbagai gaya perilaku pemimpin berfokuspada dua gaya dasar yang berorientasipada tugas atau “Concern For production”dan gaya yang berorientasi pada hubungan

dengan bawahan atau “Concern forpeople. Jadi pada setiaplembaga/organisasi pada umumnya gayayang digunakan atau dimunculkan olehpemimpin berbeda.

Kepala Sekolah Sebagai PemimpinPendidikan

Kinerja merupakan terjemahan bebasdari kata Bahasa Inggris “Performance”yang berarti prestasi kerja ataupelaksanaan kerja atau pencapaian kerjaatau hasil kerja/penampilan kerja(Lembaga Administrasi Negara, 1992:3).

Dalam mengartikan suatu kinerja,berbagai ahli memiliki pendapat yangberbeda, tergantung dari sudut pandangdan kepentingan masing-masing. Namunrumusan mereka pada hakikatnya memilikikesamaan arti. Upaya kepemimpinanmenyelenggarakan lembaga pendidikanhendaknya berorientasi peningkatanprestasi baik tenaga pengajar maupunpeserta didik. Sehubungan dengan masalahini Castetter (1981:320) mengemukakanupaya peningkatan kemampuan tenagapengajar dapat ditempuh melalui:“Lectures, conference, seminar, guideddiscussion, workshop, postion rotation,program instruction, meeting, specialassignment, written materials, courses,case studies, assistenship, special study,exchange program individualized activity,corporate study, role pleying, in baskettechnique, brainstorming institute, dantravel”.

Upaya peningkatan kemampuantenaga pengajar berdasarkan tulisan diatasberupa kursus, pelatihan dan kegiatan pulatentang peningkatan kemampuan tenagapengajar sebagai berikut:

Improved of teaching staff compricethose techniques and procedurs thatare designed to exchange theteacher’s performance andeffectiveness, classroom visits,observation and individualconferences constitute the care of

Page 4: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH  DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SMP NEGERI KOTA BANDA ACEH

staff improvement program. Othercomponents include associations,using the professional library,student teaching supervision, andinserve training programs.

Indikator Kinerja GuruDharma (1984:211) mengemukakan

bahwa kinerja yang terindikasi antara lain:“disiplin, komitmen yang kuat, disiplindan tanggung jawab”.

Faktor-faktor yang mempengaruhi KinerjaGuru

Motivasi, disiplin, kemampuan dankomitmen sebagai alat yang menyebabkan,,menyalurkan dan mendukung pelakumanusia supaya mau bekerja dan antusiasuntuk mencapai hasil yang optimal. Tidakmudah bagi seorang pemimpinmenumbuhkan rasa motivasi, disipli,kemampuan danm komitmen kerja bagibawahannya, hal ini disebabkan olehkeyakinan dan sikap setiap orang yangbervariasi serta berubah-ubah yangdipengaruhi oleh sitiuasi dan kondisi.

Hubungan Gaya Kepemimpinan danKinerja Guru

Wahjosumidjo (1993:110) mengatakan:“Bahwa seorang kepala sekolah sebagaipemimpin harus mampu memberikanpetunjuk dan pengawasan, meningkatkankemampuan guru, membuka komunikasidua arah dan mendelegasikan tugas”.Kepala sekolah sebagai Leader harusmemiliki karakter khusus yang mencakupkepribadian, keahlian dasar, pengalamandan pengetahuan profeisonal, sertapengetahuan administrasi dan pengawasan.

Sagala (2000:70) menjelaskanbahwa “Kebutuhan para guru antara lainruangan kerja yang diinginkan,kesempatan untuk ikut serta dalampengambilan keputusan, menghilangkanhambatan professional”. Kepala sekolahsebagai pemimpin harus benar-benar arifmengambil kebijakan dalam tugas-tugas

administrasi, sebagai upaya memperkecilresiko atau kerugian dalam pelaksanaanmanajemen pendidikan dibawah tanggungjawabnya sebagai pemimpin.

METODE

Penelitian ini menggunakan pendekatankualitatif dengan menggunakan metodediskriptif. Pendekatan kualitatif denganmetode deskriptif digunakan untukmengkaji permasalahan dan memperolehmakna yang lebih mendalam tentang GayaKepemimpinan Kepala Sekolah DalamMeningkatkan Kinerja Guru pada SMPNegeri Kota Banda Aceh.

Moleong, (2007:242) menegaskanbahwa penelitian kualitatif padahakekatnya mengawasi orang dalamlingkungannya, berintegrasi denganmereka, berusaha memahami bahasa dantafsirannya tentang dunia sekitarnya.

Pendekatan kualitatif digunakandalam penelitian ini adalah berdasarkanbeberapa pertimbangan sebagai berikut:pertama; peneliti bermaksudmengembangkan konsep pemikiran,pemahaman dari pola yang terkandungdalam Gaya Kepemimpinan KepalaSekolah Dalam Meningkatkan KinerjaGuru pada SMP Negeri Kota Banda Aceh.

Menurut Moleong (2005:127)rancangan kegiatan penelitian melalui tigatahapan yaitu tahap pralapangan, tahappekerjaan lapangan, dan tahap analisisdata. Rancangan penelitian yandilaksanakan oleh peneliti terdapatbeberapa tahapan yaitu: membuatrancangan, memilih lapangan, mengurusizin, menjejaki lapangan tempatpenelitian, memamfaatkan informasi, danmenyiapkan perlengkapan.

Bogdan dan Biklen (Moleong,2005:248) mengemukakan analisis datakualitatif adalah upaya yang dilakukandengan jalan bekerja dengan data,mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat di

Page 5: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH  DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SMP NEGERI KOTA BANDA ACEH

kelola, mensintesiskannya, mencari danmenemukan pola, menemukan apa yangpenting dan apa yang dipelajari, danmemusatkan apa yang dapat diceritakankepada orang lain.

Tahapan pekerjaan lapangan adalahtahapan mulainya pengumpulan data.Tahap pekerjaan lapangan di bagi atas tigabagian, yaitu :

1. Memahami latar penelitian danpersiapan diri,

2. Memasuki lapangan, dan3. Berperan serta sambil

mengumpulkan data.

Latar yaitu suatu kondisi data yangdiambil yakni ada latar terbuka dan lataryang tertutup. Lofland dan Lofland(Moleong, 2005:137) mengemukakanlatar terbuka terdapat di lapangan umummisalnya tempat orang berkumpul dilapangan, berpidato, toko, bioskop, danruang-ruang tertentu. Sedangkan latartertutup terdapat di tempat tertutup. Padapenelitian ini, peneliti menggunakankeduanya yaitu latar terbuka dan latartertutup. Pada latar terbuka penelitimelakukan pengamatan sedangkan padalatar tertutup peneliti memfokuskan kanwawancara.

Analisis data pada tahap terakhiradalah mengemukakan analisis datakualitatif yaitu upaya yang dilakukandengan cara bekerja dengan menggunakandata, memilah-milah sehingga menjadikesatuan yang dapat di olah,mensintesiskannya, mencari danmendapatkan sebuah pola, sehingga perluuntuk dipalajari oleh sipeneliti.

Subjek penelitian

Moleong (2002:165-166)mengemukakan bahwa ciri-ciri sampelpenelitian kualitatif adalah :

a. Sampel tidak dapat ditentukan ataudi tarik lebih dahulu

b. Pemilihan sampel secara berurutanuntuk memperoleh informasi yang

telah lebih dahulu sehingga dapatdipertentangkan atau adakesenjangan informasi

c. Penyesuaian berkelanjutan darisampel. Pada awalnya sampel dianggap sama, kemudian informasimengembang ternyata semakinluas, sehingga sampel akanberakhir jika sudah mulai terjadipengulangan informasi, sudahterjadi ketuntasan atau kejenuhankarena tidak diproleh tambahaninformasi yang berarti.

Sedangkan yang menjadi subjekpenelitian adalah Kepala Sekolah dan 2orang guru.

Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian adalahpeneliti sendiri, sebab dalam penelitianyang menggunakan pendekatan kualitatifpeneliti merupakan instrumen pokoksebagai mana yang dikatakan olehNasution (1998:55-56) indikasi manusiasebagai peneliti yaitu:

1. Peneliti sebagai alat peka dan dapatbereaksi terhadap stimulus darilingkungan yang harusdiperkirakan bermakna,

2. Peneliti sebagai alat yang dapatmenyesuaikan diri terhadap semuaaspek keadaan serta dapatmengumpulkan aneka datasekaligus,

3. Tiap situasi merupakan suatukeseluruhan. Tidak ada suatuinstrumen berupa tes atau angketyang dapat menangkap keseluruhansituasi, kecuali manusia.

4. Suatu situasi yang melibatkaninteraksi manusia tidak dapatdengan pengetahuan semata-mata.Untuk memahami, kita perlumerasakannya, menyelaminyaberdasarkan penghayatan kita.

5. Peneliti sebagai instrumen dapatsegera menganalisis data yangdiperoleh dan menafsirkannya.

6. Hanya manusia sebagai instrumenyang dapat mengambil kesimpulan

Page 6: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH  DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SMP NEGERI KOTA BANDA ACEH

berdasarkan data yangdikumpulkan pada suatu saat dansegera mengunakannya sebagaibalikan untuk memperolehpenegasan, perubahan, perbaikandan penolakan

E. Uji kredibilitas

Gaya Kepemimpinan KepalaSekolah Dalam Meningkatkan KinerjaGuru pada SMP Negeri Kota Banda Aceh.Peneliti melakukan uji kredibilitas.Menurut. Sugiyono (2007) pengujianvaliditas dan reliabilitas data dalampenelitian kualitatif meliputi ujikredibilitas terhadap data hasil penelitiankualitatif antara lain :1) Perpanjangan pengamatan. Peneliti

kembali melakukan pengamatandilapangan/lokasi penelitian. Artinyahubungan peneliti dengan partisipan/narasumber semakin akrab, terbuka,saling mempercayai sehingga tidak adainformasi yang disembunyikan lagi.

2) Peningkatan ketekunan dalampenelitian. Peneliti melakukanpengecekan kembali apakah data yangyang telah ditemukan salah atau benar.Peneliti juga dapat memberikandeskripsi data yang akurat dansistematis.

3) Triangulasi. Pengecekan data dariberbagai sumber dengan berbagai caradan berbagai waktu.

4) Analisis kasus negatif. Peneliti mencaridata yang berbeda atau behkanbertentangan dengan data yang telahditemukan. Bila tidak ada lagi datayang berbeda atau bertentangandengan temuannya, berarti data yangditemukan sudah dapat dipercaya.

5) Memberchek. Proses pengecekan datayang diperoleh peneliti kepadapemberi data. Tujuan membercekuntuk mengetahui sejauhmana datayang diperolh sesuai apa yangdiberikan pemberi data.

Teknik Pengumpulan Data

Karena penelitan menggunakandeskriptif dengan pendekatan kualitatif,maka penelitin merupakan instrumenutama penelitian. Dalam hal ini Nasution(2001:55-56) tentang ciri-ciri manusia(peneliti) sebagai instrumen kuncipenelitian, yaitu:

(1) peneliti sebagai alat peka dandapat bereaksi terhadap segalastimulus dari lingkungan yangharus diperkirakan bermakna; (2)peneliti sebagai alat danmenyesuaikan diri terhadap semuaaspek keadaan dan dapatmengumpulkan aneka datasekaligus; (3) tiap situasimerupakan suatu keseluruhan.Tidak ada suatu instrumen berupates dan angket yang dapatmenangkap keseluruhan situasikecuali manusia; (4) suatu situasiyang melibatkan interaksi manusiatidak dapat dipahami denganpengetahuan semata-mata. (5)Peneliti sebagai sebagai instrumendapat segera menganalisis datayang diperoleh danmenafsirkannya; (6) hanya manusiasebagai instrumen yang dapatmengambil kesimpulanberdasarkan data yangdikumpulkan ada suatu saat dansegera menggnakannya sebagaibalikan untuk memperolehpenegasan, perubahan, perbaikandan penolakan.

Adapun teknik pengumpulan datayang digunakan menurut Nanang (2008:216), sebagai berikut:

1. Observasi (pengamatan), yaitumengumpulkan data dengan jalanmengadakan pengamatan terhadapkegiatan yang sedang berlangsung.Meleong (2005:157) pencatatansumber data utama melaluiwawancara atau pengamatanberperanserta merupakan hasilusaha gabungan dari kegiatanmelihat, mendengar, dan bertanya.

Page 7: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH  DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SMP NEGERI KOTA BANDA ACEH

2. Wawancara (interview) yaitupengumpulan data yangdilaksanakan secara lisan dalampertemuan tatap muka secaraindividu dengan tujuan untukmenggali dan memperoleh dataatau informasi yang lebihmendalam dan relevan denganmasalah yang diteliti.

3. Studi dokumentasi, yaitupengumpulan data denganmenghimpun dan menganalasisdokumen-dokumen, baik dokumentertulis, gambar maupun elektronik.

Teknik Analisis Data

Proses analisis data dalam penelitiankualitatif ini dilakukan secara terusmenerus dari awal hingga akhir, baikdilapangan maupu diluar lapangan.Analisis data dilapangan meliputipencatatan, pemberian kode dan penefsiransementara terhadap berbagai informasiyang diperoleh pada berbagai langkahpenelitian.

Analisis data dilakukan denganmengikuti prosedur sebagaimana yangdisarankan oleh Nasution (2002:129-130),yaitu:

1. Reduksi data, adalah membuatabstraksi dari seluruh data yangdiperoleh dari dilapangan yangsesuai dengan fokus penelitian

2. Pengorganisasian dan pengolahandata sesuai dengan tujuanpenelitian, yaitu GayaKepemimpinan Kepala SekolahDalam Meningkatkan Kinerja Gurupada SMP Negeri Kota BandaAceh, baik yang berkaitan denganperencanaan, pelaksanaan, maupunhasil.

3. Penafsiran data sesuai dengantujuan penelitian yaitu merakitunsur-unsur data penelitian sertamemberi makna berdasarkanpandangan penelitian untukmencapai suatu kesimpulan sesuai

dengan tujuan penelitian secarakeseluruhan danberkesinambungan.

Verifikasi data dilakukan untukmenguji atau memeriksa kesimpulan yangdiambil dibandingkan dengan teori-teoriyang relevan apakah sudah tepat ataubelum dalam mencapai tujuan penelitian.Seluruh kegiatan analisa data tersebutdilakukan secara terus-menerus dan salingberhubungan dari awal sampai akhirtujuan. Untuk mendapat keabsahan datayang diperoleh juga perlu cek kembaliuntuk menghasilkan suatu penelitian

Analisis Hasil Penelitian

Gaya kepemimpinan Kepala Sekolah SMPNegeri Kota Banda Aceh dalamMeningkatkan Tanggung Jawab Guru.

Kepala sekolah memiliki strategiyang tepat untuk meningkatkan tanggungjawab kepada para tenaga kependidikandalam melakukan berbagai tugas danfungsinya. Upaya yang lakukan dalammeningkatkan tanggung jawab guru adalahdengan menciptakan situasi dan kerjasamayang harmonis antar guru, berusahamemenuhi perlengkapan yang diperlukanguru dalam melaksanakan tugasnya,memberikan penghargaan dan hukuman”.

Kepala sekolah pada SMP NegeriKota Banda Aceh dalam meningkatkantanggung jawab guru menerapkan Situasidan hubungan kerjasama yang harmonis disuatu sekolah memang sangat penting,dalam penerapannya saya menciptakansuasana terbuka maksudnya setiap gurudiberi hak untuk menyatakan pendapat dankeinginan-keinginan terhadapperkembangan sekolah dan apabila adamasalah maka akan dipecahkan bersama,dan juga melibatkan guru untuk berbagaikegiatan. Selain itu juga memberikanpenjelasan tentang tujuan yang harusdicapai sekolah.

Yang dilakukan Kepala sekolahSMP Negeri Kota Banda Aceh dalam

Page 8: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH  DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SMP NEGERI KOTA BANDA ACEH

meningkatkan tanggung jawab dalammeningkatkan kinerja guru memberikanpenjelasan tentang tujuan-tujuan dan targetyang harus dicapai sekolah kepada paraguru untuk mencapai tujuan tersebutmerupakan tanggung jawab bersama, jugadiharapkan dengan pemahaman tentangtujuan dan target yang harus dicapai dapatmenumbuhkan motivasi dalam diri paraguru sendiri untuk berusaha semaksimalmungkin melakukan pengembangan-pengembangan sekolah dan meningkatkankinerjanya.

Kepala sekolah SMP Negeri KotaBanda Aceh Penghargaan diberikankepada para guru yang telah berhasilmenyelesaikan tugasnya dengan baik,bentuk penghargaan yang saya berikanbukan berupa materi akan tetapi berupadukungan mental untuk terusmengembangkan potensi yang dimilikinya,berupa pujian dan kesempatan untukmenduduki jabatan yang lebih tinggi”

Kepala sekolah SMP Negeri KotaBanda Aceh tidak memberikanpenghargaan dengan bentuk materi denganharapan para guru dalam melaksanakantugasnya benar-benar tulus dari dalamhatinya bukan semata-mata hanya untukmemperoleh dan mengejar penghargaan,dan yang dikhawatirkan denganpenghargaan bentuk materi, apabila nantitidak ada lagi penghargaan yang berupamateri para guru akan bekerja semaunyasendiri dan tidak mau untuk melakukanpeningkatan-peningkatan.

Hukuman diberikan bagi guru yangtidak disiplin dan tidak mentaati tata tertipguru, adapun langkah yang saya terapkanadalah memberi peringatan, dan apabiladiperingatkan tidak bisa maka langkahselanjutnya adalah memberi hukumandengan mengurangi jam mengajar, danlangkah yang paling akhir adalahmengusulkan pindah guru tersebut.

Bentuk motivasi dan pembinaantanggung jawab yang diberikan kepalasekolah kepada guru, beliau menyatakanbahwa :

Kepala sekolah dalam memberikanmotivasi dan pembinaan kepada gurudalam meningkatkan tanggungjawab dengan cara memberikankebebasan kepada gurumengeluarkan pendapat untukperkembangan sekolah, sehinggaapabila guru mempunyai keinginan-keinginan diharapkan supayadiungkapkan, dan yang palingberkesan bagi saya dalam setiapkesempatan atau pertemuan beliauselalu memperhatikan danmenanyakan tentang kelengkapankebutuhan guru dalam mengajar,apabila ada yang kurang beliauberusaha untuk memenuhinya.Begitu juga beliau selalumemberikan penghargaan.

Dari hasil wawancara dengan gurupada SMP Negeri Kota Banda Aceh, guru-guru juga mengatakan bahwa guru diberiwewenang untuk memilih dan menetapkanpekerjaan sesuai dengan keahliannyamasing-masing dalam rangka untukmeningkatkan tanggung jawabnya, bahkanguru-guru diwajibkan mengikuti secararutin kegiatan mata pelajaran masing-masing, kalau seandainya ada masalahdalam proses belajar mengajar, kepalasekolah bersama wakil membuat rapat,dalam rapat tersebut guru diberikankesempatan untuk memberikan pendapatberupa saran, usul, kritikan dan sebagainyayang berkaitan dengan prosespembelajaran.

Tanggung jawab dalammelaksanakan tugas merupakan motivasiantara hasil kerja dengan tugas danprogram sekolah yang telah ditetapkansebelumnya, tanggung jawab dalammelaksanakan tugas dapat dilihat daripenggunaan waktu, materi, sarana dan

Page 9: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH  DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SMP NEGERI KOTA BANDA ACEH

prasarana dalam proses disetiap kegiatanbelajar-mengajar dan kemampuan gurudalam merencanakan pengajaran,kemampuan guru dalam melaksanakanproses belajar mengajar dan kemampuanmengevaluasi penilaian pengajaran.

Menurut kepala sekolah SMP NegeriKota Banda Aceh bahwa pelaksanaantugas guru dapat dikatagorikan cukup baik.Guru selalu berusaha melaksanakan tugasdengan waktu yang telah ditentukan, halini sesuai dengan pendapat guru di SMPNegeri Kota Banda Aceh bahwa, kamidisini merupakan personal dalam mendidikpeserta didik merupakan personal dalammendidik peserta didik sesuai dengantugas yang menjadi tanggung jawab danwewenang kami baik itu tugas Kurikulermaupun tugas Ekstrakurikuler.

Menurut kepala sekolah tanggungjawab terhadap hasil pembelajaranmerupakan tanggung jawab pokok dariberbagai kegiatan yang dilaksanakansesuai dengan program kerja, dari hasilpelaksanaan tugas, umumnya guru sudahmelaksanakan kegiatan belajar-mengajardalam katagori baik, walaupun masihditemukan ada beberapa guru yang belummelaksanakan tugasnya secara optimal,pernyataan tersebut juga didukung olehhasil wawancara peneliti dengan guru yangmangatakan bahwa mereka mengajar danmelaksanakan tugas lainnya merupakantanggung jawab kami terhadap seluruhkegiatan yang ada pada SMP Negeri KotaBanda Aceh.

Dari hasil observasi, wawancara dandokumentasi gaya kepemimpinan kepalasekolah yang sering dimunculkan untukmeningkatkan tanggung jawab guru adalahgaya kepemimpinan delegatif dan gayakepemimpinan intruktif.

Gaya kepemimpinan Kepala Sekolah dalamMeningkatkan Disiplin Guru pada SMPNegeri Kota Banda Aceh.

Pembinaan disiplin guru terhadapkinerja merupakan salah satu aktifitas

pembinaan yang direncanakan untukmembantu guru dalam melakukanpekerjaan secara efektif. Untukmemperoleh data tentang GayaKepemimpinan kepala sekolah dalammeningkatkan disiplin guru dalam halpembinaan disiplin guru, kepala sekolahmenyatakan bahwa:

Sebagai kepala sekolah, pembinaan-pembinaan terhadap guru yang telahsaya lakukan yang pertama kali adalahpembinaan disiplin, artinya untukmelakukan kegiatan pendidikan secaraefektif dan efisien, maka segenaptenaga kependidikan harusmempunyai disiplin yang tinggi dalamsegala bidang. Langkah selanjutnyaadalah melakukan pembinaan-pembinaan yang berkaitan dengankompetensi profesional dankemampuan yang dimiliki guru.

Kepala sekolah SMP Negeri KotaBanda Aceh Memberikan pengarahansecara langsung dalam membina danmeningkatkan disiplin guru. Dalam setiapkali rapat/pertemuan, saya selalumengingatkan akan pentingnya disiplinguru dan pentingnya mentaati tata tertibguru yang telah dibuat bersama, dalamkegiatan sehari-hari sebagai kepalasekolah, berusaha semaksimal mungkinuntuk meningkatkan disiplin diri denganharapan dapat dicontoh dan diteladani olehpara guru.

Bentuk nyata dari keteladanan yangtelah dilakukan dan diberikan oleh kepalasekolah terhadap kedisiplinan para guru,kepala sekolah, dalam kegiatan sehari-haridi sekolah, selalu tepat waktu, artiya dalammelaksanakan program yang ditetapkansaya selalu berusaha untuk menepati waktuyang telah dijadwalkan.

Menerapkan disiplin sangat pentingbagi semua bawahnya, melalui disiplin inikepala sekolah berharap dapat mencapaitujuan secara efektif dan efesien sertadapat meningkatkan produktifitas sekolah.

Page 10: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH  DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SMP NEGERI KOTA BANDA ACEH

Beberapa bentuk dan strategi yang diterapkan kepala sekolah dalam membinadisiplin guru yaitu :

a. Membantu para tenaga kependidikanmengembangkan pola prilakunya

b. Membantu para guru dalammeningkatkan standar prilaku

c. Melaksanakan semua aturan yangtelah di sepakati

Hasil pengamatn menunjukan bahwadalam penegakkan disiplin, maka kepalasaekolah lebih menekankan padaketeladanan dari segala bentuk dan tingkahlaku kepala sekolah itu sendiri dalammenjalankan fungsi, tugas dan tanggungjawabnya dalam melaksanakan tugas-tugasdi sekolah. Dalam penerapan displinkepala sekolah menerapkan sistem terbukabagi setiap para guru sehingga peraturandan tata tertib di di buat berdasarkan hasilkeputusan bersama dapat berjalan denganapa yang di harapkan, tata tertib danperaturan dalam ruang lingkup sekolahwajib di jalankan oleh semua pihak yangbersangkutan karena tata tertib danperaturan tersebut di buiat berdasarkanhasil musyawarah dan kesepakatanbersama oleh kepala sekolah, dewan gurudan staf.

Dari hasil penelitian menunjukanbahwa kedisplinan yang di terapkan olehkepala sekolah sudah cukup baik, kepalasekolah memberikan yang teladan kepadaguru dengan memulainya dari diri sendiridan dari hal yang kecil-kecil sepertikehadiran kepala sekolah lebih awal dibandingkan dengan guru yang lain dandalam menjalankan tugas kepala sekolahtidak menunda nujnda waktu melainkanlangsung di kerjakan sehingga prilakutersebut memacu guru untuk mengikutikebiasaan yang di contohkan oleh kepalasekolah kepada bawahnya.

Menerapkan prinsip penghargaandan hukumam oleh kepala sekolahmenerpakan prinsip ini sangat pentingkarena mengingat perlu adanya keadilandalam melaksanakan tugas dan kewajiban

menurut fungsi pelaksanaan masing-masing guru. Dengan adanya prinsippenghargaan maka guru yangmelakasanakan tugas dan kewajiban secaraprofessional serta produktif sehinggamemilki prestasi yang lebih tinggi diantara guru-guru yang lain perlu di berikanpenghargaan.

Mengenai kedisplinan dan sanksi dikemukan oleh guru : Kepada guru yangmengabaikan disiplin akan di berikansanksi atau berupa hukuman sesuai denganketentuan yang di sepakti bersama dantertulis berdasarkan hasil musyawarah danrapat yang tertuang dalam keputusanKepala Sekolah SMP Negeri kota BandaAceh tentang tata sekolah untuk guru danpengawai. Sanksi yang di berikan biasanmasehat atau teguran lisan dan tegurantertulis.

Gaya kepemimpinan yang dimunculkan oleh kepala sekolah dalammeningkatkan disiplin guru, bahwa gayakepemimpinan intruktif, gaya inidilakukan dengan menemui guru secarasatu persatu, itu tidak secara sengajadilakukannya, sesuai dengan permasalahanyang timbul pada saat itu.

Gaya kepemimpinan instruktif inijuga dilakukan oleh kepala sekolah padasaat rapat guru, sehubungan dengan gayainstruktif melakukannya setiap pagi, carayang dilakukannya dengan duduk dikantorguru kepala sekolah memantau setiap guruyang datang dan langsungmengingatkannya bila saat jam mengajartiba. Kadang kala kepala sekolahmelakukan gaya intruktif dengan caramengingatkan kepada seorang guru yangkurang disiplin ketika guru yangbersangkutan berada di ruang kantorkepala sekolah. Ada juga kejadian padasekolah SMP Negeri Kota Banda Acehkepala sekolah sangat bijaksana ketikamemperingatkan kepada seorang guruyang terlambat datang kesekolah akantetapi guru lain tidak sampai mengetahuibahwa guru yang bersangkutan itu telah

Page 11: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH  DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SMP NEGERI KOTA BANDA ACEH

dipanggil oleh kepala sekolah hal itudilakukan oleh kepala sekolah semata-mata untuk menjaga nama baik guru,sehingga guru tersebut menjadi sadar danakan berusaha menjaga tanggungjawabnya.

Hasil Wawancara dengan kepalasekolah, bahwa kepala sekolahmenentukan tugas personal guru sesuaidengan Job Description yang telahdisepakati bersama pada saat diadakanrapat kerja. Setiap tugas yang diberikanoleh kepala sekolah kepada masing-masing guru selalu diawali denganpengarahan dan petunjuk untuk dapatdilaksanakan apa yang ditugaskan dankemudian mengadakan koordinasi dalampelaksanaan tugas tersebut, supaya tugasyang dilaksanakan itu dapat terlaksanadengan baik dan benar. Sejauh yangdidapati dari hasil penelitian tidak adaguru yang menghindari pekerjaan dantidak ada yang merasa senang jika tidakada pekerjaan yang harus diselesaikan,karena tugas dan tanggung jawab seorangguru harus benar-benar dipahami dandilaksanakan dengan baik dan dari hasilpenelitian menunjukkan bahwa kepalasekolah dalam memimpin sekolah jarangdidapati informasi dari guru-guru bahwakepala sekolah dalam memimpin sangatjarang emosional atau marah-marah.

Keadaan pada SMP Negeri KotaBanda Aceh antara kepala sekolah kepadasesama guru selalu membangun rasahormat-menghormati dan menumbuhkembangkan rasa percaya diri padamasing-masing guru, denganterpeliharanya hubungan yang cukup baikdan harmonis dengan masing-masingkomponen sekolah, maka semua programsekolah akan terlaksanakan dengan baik,karena setiap tugas yang diberikan kepadaguru, guru tersebut dapat menyelesaikantepat waktu, sebelum tugas diberikankepala sekolah terlebih dahulu membina,membimbing serta mengarahkan gurusehingga guru sehingga guru tidak merasatertekan atau ada semacam paksaan dari

kepala sekolah, guru dapat menerimakarena kepala sekolah menerapkan gayakonsultasi.

Dari hasil wawancara dengan guru,terungkap bahwa dalam meningkatkandisiplin guru di SMP Negeri Kota BandaAceh kepala sekolah langsung menegur,membuat absen kehadiran dan mengontrolke setiap kelas jika ada guru yangterlambat memasuki kelas dan untukmeningkatkan kedisiplinan guru makasemua guru dapat menyelesaikanpekerjaannya dengan tepat waktu.

Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah SMPNegeri Kota Banda Aceh dalamMeningkatkan Komitmen Guru

Bentuk Komitmen terhadap tugasyang di lakukan guru dalam melaksanakantugas selama ini, kepala sekolahmengatakan :

Untuk mencapai tujuan pendidikan,bentuk-bentuk komitmen yang harusdi lakukan yaitu komitmen profesi,komitmen organisasi dan komitmenmengajar. Kepala sekolahmengatakan kalau komitmen masihrendah upaya yang di lakukanmenciptakan rasa aman dan nyamandisekolah melakukan komunikasipembinaan secara indivual.

Kepemimpinan Kepala SMP NegeriKota Banda Aceh dalam pembinaanKomitmen guru yang dilakukan olehkepala sekolah, beliau mengatakan bahwa:

Dalam melakukan pembinaanKomitmen, saya mengirim para guruuntuk mengikuti seminar-seminardan pelatihan-pelatihan,mendatangkan para ahli,memberikan kesempatan kepadapara guru untuk melanjutkanpendidikannya, menempatkan gurupada proporsi yang sesuai denganbidangnya. Dan mengadakan rapatguru setiap satu semester yangdimaksudkan untuk mengevaluasikinerja guru sekaligus memberikanpengarahan-pengarahan terhadap

Page 12: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH  DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SMP NEGERI KOTA BANDA ACEH

kekurangan-kekurangan. Berusahamengadakan dan melengkapi alat-alat perlengkapan sekolah yangdiperlukan bagi kelancaran dankeberhasilan proses belajar-mengajar.

Berkaitan dengan pembinaankomitmen guru yang dilakukan olehkepala sekolah, peneliti juga berusahamewawancarai lebih detail kepada guruPeneliti menanyakan tentang pembinaanyang telah dilakukan kepala sekolahkepada para guru dalam meningkatkankomitmen guru, beliau mengatakanbahwa:“Pembinaan Komitmen guru selaludilakukan oleh kepala sekolah secara terusmenerus dan berkesinambungan,diantaranya pada tahun kemarin saya danbeberapa guru dikirim untuk mengikutipelatihan tentang pengelolaanpembelajaran Kab/Kota dan seminarkompetensi keguruan yang diadakan diDinas Pendidikan Pemuda dan OlahragaKota Banda Aceh.

Dalam upaya meningkatkankomitmen guru, kepala sekolah memilikiperan dan tugas serta tanggung jawab yangpenting dalam pembinaan danmeningkatkan komitmen guru dapatmelaksanakan tugas sebagai guru berjalanlancar. Tidak dapat dibantah bahwa perankepala sekolah dalam mendorong danmenggerakkan guru dalam bekerja sangatdiharapkan.

Pembinaan yang dilakukan kepalasekolah terhadap guru ditempuh dengancara yang berupa pembinaan baik secarakelompok maupun individu. Pembinaantersebut dilaksanakan secara terus menerusdan terjadwal, hal ini tergambar dari carayang dilakukan bilamana ada guru yangmempunyai kesulitan, terutama sekali guruyang memiliki masalah dengan prosespembelajaran, maka kepala sekolahmelakukan pembinaan khusus secaraindividual.

Hal tersebut dilakukan hanya kepadaguru yang benar-benar menghadapi

kendala yang amat berarti, denganpendekatan tersebut sedikit banyaknyaguru merasa termotivasi dan banggakepada kepala sekolah yang perhatiankepada guru. Dalam pembinaan terhadappeningkatan kualitas kemampuanmengajar guru akan terlihat adanyaperubahan sikap-sikap guru yangmengarah kepada perbaikan.

Dalam pelaksanaannya, gayakepemimpinan kepala sekolah diterapkandalam bentuk membiasakan menerimaperbedaan individu, menurut hasilpengamatan dilapangan penerapan gayakepemimpinan delegatif ini oleh kepalasekolah melalui pemberdayaan guru dalammelaksanakan tugasnya, dimana kepalasekolah melaksanakan pembagian tugasyang dilakukan secara adil untukmenghindari timbulnya kecurigaan kepadasesama guru. Selain pembagian tugassecara adil, kepala sekolah juga sangatkonsisten dalam pelaksanaan tugasnyadimana dalam hal ini kepala sekolah selalumemegang teguh komitmen tersebutterlebih dahulu dibuat oleh kepala sekolahyang dirumuskan secara terbuka dalamrapat.

Berdasarkan hasil pengamatanterlihat bahwa gaya kepemimpinan yangditerapkan oleh kepala sekolah sangatbervariasi, dimana kepala sekolahmemiliki teknik tersendiri dalammemimpin bawahannya yang dianggapsebagai mitra kerja, penerapan gayakepemimpinan berdasarkan pengamatandan juga wawancara dengan guru-guru,kepala sekolah menerapkan gayakepemimpinan yang tidak kaku, dimanasemua tergantung dengan keadaandilapangan apabila keadaan dilapangankondisinya relative baik, maka dengansendirinya kepala sekolah selalu berusahauntuk dapat terus meningkatkan semangatkerja dengan harapan terus memacu mutudalam pelaksanaan pembelajaran.

Menurut hasil wawancara denganguru, terungkap bahwa target utama kepalasekolah adalah selalu pada peningkatan

Page 13: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH  DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SMP NEGERI KOTA BANDA ACEH

mutu, terutama mutu kelulusan, dimanasetiap lulusan SMP Negeri Kota BandaAceh mereka nantinya akan bersaing.Dalam hubungan mutu ini, kepala sekolahsangat menekankan pada aspek hubungankerja dalam kelompok, menurut kepalasekolah apabila hubungan kerja dalamkelompok diabaikan, akan sangatberpengaruh dalam pencapaian hasil yangsangat maksimal.

Pembahasan Hasil Penelitian

Pembahasan hasil penelitian inidilaksanakan untuk biasa menjelaskanpokok-pokok temuan yang diperoleh dilokasi penelitian, baik berupa penguatuntuk mengambil kesimpulan maupunberupa implikasi dari penemuan itu sendiriyang mengandung konsep-konsep atauteori-teori yang perlu dikembangkan,berikut ini akan dijelaskan pokok bahasanyang sesuai dengan masalah yang dikaji.

Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolahdalam Meningkatkan Tanggung JawabGuru pada SMP Negeri Kota Banda Aceh.

Hasil wawancara bahwa Upayadilakukan Kepala Sekolah dalammeningkatkan tanggung jawab guru adalahdengan menciptakan situasi dan kerjasamayang harmonis antar guru, berusahamemenuhi perlengkapan yang diperlukanguru dalam melaksanakan tugasnya,memberikan penghargaan dan hukumandan guru dalam melaksanakan tugas bukandidasari oleh rasa takut melainkan rasasegan apabila tidak dapat menyelesaikantugas yang telah diberikan, Sutarto(1991:77) mengatakan bahwa:

Dalam melaksanakan perankepemimpinannya, para pemimpindelegatif percaya bahwa orangcenderung lebih senang diarahkan,menjadi pekerja yang ditentukanprosedurnya dan pemecahanmasalahnya dari pada harus memikulsendiri tanggung jawab diatas segalatindakan dan keputusan yang diambil.

Oleh karena itu bawahan pada iklimdelegatif tidak cocok diserahitanggung jawab merancangpekerjaannya secara inisiatif ataupekerjaan yang menuntut prakarsa.

Pertanyaan yang diajukan kepadakepala sekolah “Apakah Bapakmemberikan wewenang yang lebih besaruntuk memilih dan menetapkan pekerjaanseorang guru dalam meningkatkantanggung jawabnya?, Untuk meningkatkantanggung jawab masing-masing gurukepala sekolah memberikan kesempatandan wewenang yang lebih besar kepadaguru sesuai dengan bidang studinyamasing-masing, hal ini didukung dari hasilwawancara dengan wakil kepala sekolahbidang humas yang menyatakan, kepalasekolah memberi kesempatan dalampendelegasian kepada guru-guru sesuaidengan keahliannya masing-masing.Kemudian wakil kepala sekolah bagianhumas menambahkan, kepala sekolahmemberi kesempatan dalam wewenangkepada guru sesuai dengan keahliannyamasing-masing misalnya mengirim gurusebagai wakil/atas nama SMP Negeri KotaBanda Aceh untuk mengikuti penataran-penataran.

Pertanyaan berikutnya yang diajukankepada guru : “Apakah kepala sekolahmemberikan wewenang yang lebih besarkepada guru dalam pengambilankeputusan, Kepala sekolah dalammengambil keputusan dan kebijakanmengenai kemajuan dan perkembangansekolah serta cara meningkatkan tanggungjawab guru dalam bentuk keputusan adayang langsung diputuskan, guru hanyamengikuti saran dan melaksanakankeputusan tersebut, karena keputusantersebut dianggap oleh kepala sekolahtidak perlu melibatkan guru, sedangkankeputusan yang berhubungan dengan visidan misi sekolah, kepala sekolah sangatmenjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaanuntuk membawa sekolah SMP NegeriKota Banda Aceh kearah yang lebih

Page 14: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH  DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SMP NEGERI KOTA BANDA ACEH

berkualitas, gaya kepemimpinan yangdigunakan gaya delegatif dan intruktif.dalam hal ini Wahjosumidjo (2001:6)mendefinisikan kepemimpinan delegatifadalah “Kepemimpinan yang mempunyaivisi dan misi untuk masa depan, sebagaiagenda perubahan yang unggul, sebagaipembimbing yang dapat mengarahkanbawahannya ke arah profesionalisme kerjayang diharapkan”.Gaya kepemimpinan Kepala Sekolah dalamMeningkatkan Disipilin Guru pada SMPNegeri Kota Banda Aceh

Langkah-langkah yang di tempuhKepala sekolah dalam membina danmeningkatkan disiplin guru, beliaumenyebutkan bahwa:

Dalam setiap kali rapat/pertemuan,saya selalu mengingatkan akan pentingnyadisiplin guru dan pentingnya mentaati tatatertib guru yang telah dibuat bersama,dalam kegiatan sehari-hari sebagai kepalasekolah saya berusaha semaksimalmungkin untuk meningkatkan disiplin diridengan harapan dapat dicontoh danditeladani oleh para guru.

Dalam rangka melakukan pengawasanterhadap disiplin guru saya jugamembentuk staf khusus bidangkedisiplinan guru, adapun koordinatornyasaya percayakan kepada Wakil kepalasekolah bidang Humas Peneliti jugamenanyakan tentang sejauh manapentingnya disiplin guru dalampeningkatan kinerja, Kepala sekolahmenjelaskan bahwa: Disiplin guru dalamberbagai bidang adalah suatu hal yangsangat penting karena disiplin gurumerupakan salah satu faktor yangmenentukan efektitas kelancaranpembelajaran disekolah. Apabila gurutelah benar-benar disiplin dalam segalahal, maka segala program yangdirencanakan akan berjalan dengan baiksesuai dengan tujuan dan waktu yangditetapkan, maka guru harus bisa menjaditeladan bagi para siswa, sehingga apabilaguru telah benar-benar disiplin diharapkan

para siswa juga akan meniru kedisiplinanyang telah diterapkan para guru, begitujuga sebaliknya apabila guru tidak disiplin,maka program pembelajaran yangdirencanakan akan tidak berjalan sesuaidengan harapan dan yang lebihdikhawatirkan para siswa juga akan tidakdisiplin.

Disiplin kerja adalah reaksi mentaldan emosional dari seseorang terhadappekerjaannya. Seseorang memiliki disiplinkerja yang tinggi apabila merasa puasterhadap pekerjaannya, apabila kepalasekolah ingin meningkatkan disiplin kerjaguru, ia harus memperhatikankesejahteraan anggotanya, dari hasilpenelitian pertanyaan yang diajukankepada kepala sekolah “Bagaimana bentukpembinaan yang bapak lakukan untukmeningkatkan disiplin guru?, kepalasekolah menjawab, dalam meningkatkandisiplin guru terutama disiplin dalammelaksanakan tugas, kepala sekolahmembantu guru mengembangkan polaprilaku, meningkatkan standar prilakunyadan membina rasa hormat-menghormatiterhadap wewenang, hal ini seperti yangdikatakan Mulyasa (2002:125) sebagaiberikut:

Ada beberapa hal yang harusdiperhatikan oleh kepala sekolahdalam meningkatkan disiplin Guruyaitu: (1) membantu gurumengembangkan pola prilakunya,(2) membantu guru meningkatkanstandar prilakunya dan (3)menggunakan pelaksanaan aturansebagai alat. Lebih lanjut iamengatakan bahwa pentingnyadisiplin guru untuk menambah: (1)rasa hormat terhadap wewenang, (2)upaya menanam kerjasama (3)kebutuhan untuk berorganisasi dan(4) rasa hormat terhadap orang lain.

Selanjutnya pertanyaan diajukankepada guru “Untuk meningkatkan disiplinguru jika ada guru yang datang terlambat

Page 15: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH  DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SMP NEGERI KOTA BANDA ACEH

hadir ke sekolah dan terlambat masukkelas apa yang dilakukan kepala sekolah?,guru menjawab, kepala sekolah langsungmenegur, menasihati serta membuat absenhadir dan mengontrol ke setiap kelas jikaada guru yang datang terlambat memasukikelas.

Dokumentasi yang penulis dapatkanbentuk apresiasi Pemerintah dalammeningkatkan disiplin guru melaluiPeraturan Walikota Banda Aceh Nomor 72tahun 2009 pada Bab II Ayat 2 yangbunyinya sebagai berikut :

Memberikan penghargaan kepadaPNS dan tenaga honorer terhadapkinerja dan disiplin PNS yangbekerja di lingkungan pemerintahanKota Banda Aceh dalam pembayaranTPK dan honor. Bab III Pasal 3 dan4 tentang pembayaran TPK danhonorer pembayaran TPK kepadaguru PNS dan Honor kepada guruhonorer sebagaimana di maksuddalam Pasal 3 ayat (2) di hitungberdasarkan tingkat disiplin, jamefektif berdasarkan jam mengajar,pelaksanaan tugas pada saat jammengajar dan laporan kepala sekolahterhadap PNS dan tenaga honoreryang dikenakan sanksi pekerjaannyadengan tepat waktu.

Membina guru agar disiplin,kepalasekolah harus terlebih dahulu disiplin,Bafadal (2006) mengungkapkan bentuk-bentuk pembinaan yang di kepala sekolahharus untuk pengembangan disiplin secaraindividu adalah senbagai berikut :

1. Memberikan petunjuk-petunjuksecara informal pada saat dibutuhkan

2. Menampung berbagi keluhan

3. Nenyedikan kotak saran.

4. Menyediakan waktu melakukandisiplin secara empat mata padasaat di butuhkan guru.

5. Membuat catatan tentang prestasidan pelanggran yang di lakukanoleh guru

6. Memberikan hukuman yang sesuaidan penghargaan tehadap jasaprilaku guru

Dalam hal ini kepala sekolahmembuat aturan untuk mewujudkanaturan, untuuk mewujudkan kedisiplinanguru dalam menjalankan tugas di sekolah.Hal tersebut sesuai dengan InstruksiMenteri Pendidikan RI Nomor 14/V/2004sebagai berikut:

1. Setiap guru harus datang danberada di sekolah pada setiaphari.

2. Setiap guru harus bertanggungjawab terhadap tugas danpelajaran secara teratur.

3. Setiap guru berkewajibanmenunjang dan membentuk usahauntuk mengembangkan usahasekolah.

4. Setiap guru harus patuh dandisiplin serta taat dalammenjalankan tugas yangdibebankan kepadanya.

Kutipan di atas menjelaskan bahwadisiplin kerja pada suatu lembaga sekolahmerupakan peraturan dan tata tertib ataucara yang harus ditaati oleh setiap gurudalam menjalankan tugasnya. Seorangguru yang baik mampu menjalankandisiplin kerja di sekolah, sehingga kegiatanpembelajaran berjalan secara lancar.

Pertanyaan kepada guru yangberikutnya adalah “Jika kepala sekolahmemberikan pekerjaan untuk guru-gurusesuai dengan keahliannya masing-masingapakah guru-guru dapat menyelesaikanpekerjaannya tepat waktu.

Danim (2004:57) mengemukakangaya konsultasi, yaitu gaya yangbercirikan konsultasi. Pemimpin masihbanyak memberikan pengarahan kepadaguru-guru, tetapi hal ini meningkatkan

Page 16: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH  DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SMP NEGERI KOTA BANDA ACEH

komunikasi dua arah. Meskipun demikiandukungan ditingkatkan tetapi pengendalianatas pengambilan keputusan tetap padakepala sekolah.

Dalam melakukan pembinaandisiplin guru, kepala sekolah berusahauntuk memberikan pengarahan tentang artidan pentingnya disiplin guru, menjadicontoh atau teladan dengan menerapkandisiplin pada diri kepala sekolah sendiri,dengan menerapkan disiplin diridiharapkan para guru akan mengikutisebagaimana disiplin yang diterapkankepala sekolah dengan penuh kesadarandiri dan tanpa adanya paksaan. Selain itu,dalam pembinaan disiplin kepala sekolahjuga membentuk tim khusus bidangkedisiplinan guru, tim khusus ini bertugassebagai pemantau terhadap kedisiplinanguru dalam menjalankan tugasnya.Apabila kedisiplinan guru sudah tercapaimaka kelancaran proses pengajaran akanberjalan dengan baik dan lancar jugaprestasi kerja yang dihasilkan akan sesuaidengan yang diharapkan.

Penegakan disiplin di terapkandengan menjalankan semua ketentuanyang telah di buat kepala sekolahberdasarkan hasil keputusan KepalaSekolah Menengah Pertama Negeri KotaBanda Aceh Nomor : 422/17/2010 tentangperaturan kedisiplinan guru yang berbunyi: tata tertib sekolah agar adanyapengendalian dan keteraturan sertapelaksanaan tugas secara bertanggungjawab sedangkan sanksi atau hukum akandi kenakan kepada guru yang menyalahiaturan tata tertib sebagai pendidik berjalandengan baik.

Seperti yang di ungkapkan olehSutisna dan Irma (2008: 13) bahwapengertian disiplin adalah :

a. Latihan mengembangkankepribadiandiri, karakter ataukeadaan teratur dan efesien

b. Hasil latihan serupaitupengendalian diri, prilaku yangtertib

c. Penerimaan atau kepatuhanterhadap kekuasan dan control

d. Prilaku yang menghukum ataumenyiksa

Gaya kepemimpinan intruktifditerapkan dalam meningkatkan disiplinguru tepat waktu memasuki kelas,sedangkan gaya kepemimpinan konsultasiditerapkan dalam pemecahan pendisiplinandan pembagian tugas secara adil dan fair.

Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolahdalam Meningkatkan Komitmen Gurupada SMP Negeri Kota Banda Aceh

Bentuk dalam pembinaan Komitmenguru yang dilakukan oleh kepala sekolah,mengirim para guru untuk mengikutiseminar-seminar dan pelatihan-pelatihan,mendatangkan para ahli, memberikankesempatan kepada para guru untukmelanjutkan pendidikannya, menempatkanguru pada proporsi yang sesuai denganbidangnya. Dan mengadakan rapat gurusetiap satu semester yang dimaksudkanuntuk mengevaluasi kinerja guru sekaligusmemberikan pengarahan-pengarahanterhadap kekurangan-kekurangan.

Berusaha mengadakan danmelengkapi alat-alat perlengkapan sekolahyang diperlukan bagi kelancaran dankeberhasilan proses belajar-.PembinaanKomitmen guru selalu dilakukan olehkepala sekolah secara terus menerus danberkesinambungan, beberapa guru dikirimuntuk mengikuti pelatihan tentangpengelolaan pembelajaran Kab/Kota danseminar kompetensi keguruan yangdiadakan di Dinas Pendidikan danOlahraga Kota Banda Aceh .

Dalam melakukan peningkatankomitmen terhadap guru bapak kepalasekolah menyuruh guru untuk mengikutiMGMP (musyawarah guru mata pelajaran),dan memberikan kesempatan kepada guruuntuk saling mengadakan supervisi KBMdari tiap-tiap guru, sehingga setiap guru dapatsaling memberi masukan dan saling

Page 17: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH  DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SMP NEGERI KOTA BANDA ACEH

menyempurnakan terhadap kekurangan dankelemahan guru dalam menjalankantugasnya.

Berdasarkan dari beberapa datadiatas, menunjukkan bahwa peningkatnkomimen terhadap guru sangat pentingdilakukan oleh kepala sekolah denganmaksud untuk membantu mengembangkankomitmen yang dimiliki guru dalamrangka meningkatkan kinerja demi Gurumerupakan salah satu faktor yangmenentukan keberhasilan programpengajaran dan tujuan sekolah, sehinggapara guru dituntut untuk mempunyaitanggung jawab, komitmen dan disiplindalam menjalankan tugasnya dan selalumeningkatkan kinerjanya. Untukmeningkatkan kinerja guru, kepala sekolahharus berupaya untuk mengadakanpembinaan terhadap kinerja guru.

Adapun upaya yang dilakukankepala SMP Negeri Kota Banda Acehdalam melakukan komimen guru antaralain: Mengadakan dan menyuruh guruuntuk mengikuti seminar-seminar danpelatihan-pelatihan, dan mengadakan kerjasama dengan sekolah-sekolah lain,mendatangkan para ahli, memberikankesempatan kepada para guru untukmelanjutkan pendidikannya, menempatkanguru pada proporsi yang sesuai denganbidangnya, mengevaluasi kerja guru danmemberi pengarahan-pengarahan,memberikan kesempatan kepada guruuntuk saling mengadakan supervisi,menyediakan, mengoptimalkan sarana danperlengkapan pendidikan.

Motivasi tanggung jawab merupakanfaktor pendorong untuk melakukansesuatu, agar para guru dapat menjalankandan meningkatkan prestasi kerjanya, makakepala sekolah harus berupaya memotivasiguru. Adapun kepemimpinan yang kepalaSMP Negeri Kota Banda Aceh dalammemotivasi guru yaitu menekankan padamotivasi instrinsik dan ekstrinsik dengancara: Menciptakan situasi dan kerjasamayang harmonis antar guru, memberikan

penghargaan, melibatkan guru dalamsetiap kegiatan sekolah, memberi hakkepada guru untuk mengeluarkan pendapatuntuk perkembangan-perkembanganmadrasah, berusaha untuk memenuhikeinginan-keinginan guru dan melengkapisegala kebutuhan yang diperlukan dalammenjalankan tugasnya.

Kepala sekolah merupakan pimpinansekaligus manajer di sekolah sebagaiseorang pemimpin dan manajer harusbersikap adil kepada stafnya, menaruhperhatian yang sama kepada stafnya,bersikap ramah, dalam memberikan tugaskepada guru harus memperhatikankemampuan individual guru dalampenelitian adapun pertanyaan yangdiajukan kepada kepala sekolah “Usahaapa saja yang bapak lakukan di sekolahdalam meningkatkan komitmen guru?“Kepala sekolah menjawab memberikanbimbingan dan teguran kepada guru yangbelum menjalankan tugasnya dengan baik,memberikan penghargaan dankesejahteraan kepada guru yang berhasildan berprestasi baik.

Kepala sekolah menganggap gurusebagai mitra kerja yang selalu dapatdiajak bertukar fikiran dan dapatberkomunikasi dimanapun berada tidakmesti di ruang kepala sekolah. Hal inimencerminkan bahwa kepala sekolah yangberjiwa besar dan rendah hato tidakmenganggap jabatan sebagai sesuatu yangdapat dibanggakan tetapi jabatanmerupakan amanah yang harus diemban,dikelola dan dipertanggung jawabkan baikkepada manusia maupun kepada AllahSWT.

Wahjosumidjo (2001:1530)Mengungkapkan bahwa: “Komitmendalam kerja baik individu, kelompokmaupun organisasi di pengaruhi olehlingkungan kerja dan teman kerja”.Lingkungan kerja sangat berpengaruhterhadap komitmen seseorang untukbekerja lebih baik atau sebaliknya. Karenalingkungan kerja merupakan aspek yangtidak dapat dipisahkan dengan unsur

Page 18: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH  DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SMP NEGERI KOTA BANDA ACEH

emosional seseorang. Dalammelaksanakan tugas kesehariannyadilembaga organisasi sanagt dituntutkepada profesionalisme dalam bekerja, haltersebut akan terlaksana dan terwujud jikadidukung oleh teman kerja yang kompakdan bersahaja dalam melaksanakan tugas.

Komitmen dalam bekerja tertanamoleh bawahan sangat didukung oleh temankerja yang saling mengingatkan,membantu dalam bekerja, mendorong jikapekerjaannya benar dan menasehati jikapekerjaannya kurang benar sehingga rasabersama dan sepenanggungan dalambekerja akan terjalin.

Pertanyaan yang diajukan kepadaguru berikutnya “Bagaimana kepalasekolah dalam memberikan pembinaankomitmen dan kenyamanan dalammeningkatkan kinerja guru ?, Dalam halini kepala sekolah sangat memperhatikanterhadap kenyamanan guru, terutamakenyamanan dalam melaksanakan kegiatanproses belajar mengajar, kepala sekolahmenyediakan tempat dan buku-buku yangdibutuhkan oleh guru, misalnya bukupaket yang berkaitan dalam bidangstudinya masing-masing. Dalam hal inikepala sekolah mengatakan bahwa, selakupimpinan kepala sekolah selalumemberikan perhatian penuh dalammemberikan kenyamanan kepada gurudalam setiap pekerjaan yang merekalakukan. Karena kepala sekolahberpendapat bahwa mekanisme kerja yangtelah dirancang dan tidak baku dalammembagi tugas kepada guru karenamelihat kepada situasi serta kondisi yangada. Cirri kepemimpinan dalam melihatkepada keadaan guru secara menyeluruhdapat dikatakan dengan cirrikepemimpinan delegatif.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dantemuan-temuan dalam penelitian yangmengacu pada pembahasan penelitianyang dilakukan, maka dapat ditarikbeberapa kesimpulan tentang gaya

kepemimpinan kepala sekolah dalammeningkatkan kinerja guru pada SMPNegeri Kota Banda Aceh sebagai berikut:

Upaya kepemimpinan kepalasekolah dalam meningkatkan tanggungjawab guru, menciptakan situasi dankerjasama yang harmonis antar guru,berusaha memenuhi perlengkapan yangdiperlukan guru dalam melaksanakantugasnya, memberikan penghargaan danhukuman. Langkah-langkah meningkatkantanggung jawab guru, menciptakan Situasidan hubungan kerjasama yang harmonis disuatu sekolah memang sangat penting,dalam penerapannya kepala sekolahmenciptakan suasana terbuka maksudnyasetiap guru diberi hak untuk menyatakanpendapat dan keinginan-keinginanterhadap perkembangan sekolah danapabila ada masalah maka akandipecahkan bersama, dan juga melibatkanguru untuk berbagai kegiatan. Selain itujuga memberikan penjelasan tentangtujuan yang harus dicapai sekolah.. Gayakepemimpinan delegatif diterapkan dalammensosialisasikan Visi dan Misi sekolah,kepala sekolah sangat menjunjung nilai-nilai kebersamaan untuk membawasekolah SMP Negeri Kota Banda Aceh kearah yang lebih berkualitas. Gayakepemimpinan intruktif diterapkan dalammensosialisasikan taat tertib/aturan-aturansekolah yang telah ditetapkan bersamamisalnya, setiap guru (masing-masingbidang studi) harus tercapai targetKurikulum yang telah ditentukan olehsekolah, Dinas Pendidikan dan PemudaOlahraga di tingkat Kabupaten, Provinsimaupun tingkat Pusat. Gaya KepemimpinanKepala Sekolah dalam Meningkatkan DisiplinGuru pada SMP Negeri Kota Banda Acehmenggunakan gaya kepemimpinan intruktifdan konsultasi.

Gaya kepemimpinan intruktif yangditerapkan oleh kepala SMP Negeri KotaBanda Aceh, dalam hal ketepatan waktukehadiran di sekolah dan ketepatan waktuuntuk memasuki kelas sesuai denganjadwal yang telah ditentukan dan

Page 19: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH  DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SMP NEGERI KOTA BANDA ACEH

membantu guru dalam mengembangkanpola prilaku dan keilmuan, melaksanakantata tertib yang telah di sepakati bersamadari hasil musyawarah. Disiplin gurudalam berbagai bidang adalah suatu halyang sangat penting karena disiplin gurumerupakan salah satu faktor yangmenentukan efektitas kelancaranpembelajaran disekolah. Kepemimpinankepala sekolah dalam pembinaan disiplinguru, melakukan pembinaan-pembinaanterhadap guru yang terutama kali adalahpembinaan disiplin, artinya untukmelakukan kegiatan pendidikan secaraefektif dan efisien, maka segenap tenagakependidikan harus mempunyai disiplinyang tinggi dalam segala bidang.

Langkah selanjutnya adalahmelakukan pembinaan-pembinaan yangberkaitan dengan kompetensi profesionaldan kemampuan yang dimiliki guru.Langkah-langkah yang di tempuh kepalasekolah dalam membina danmeningkatkan disiplin guru, dalam setiapkali rapat/pertemuan, selalu mengingatkanakan pentingnya disiplin guru danpentingnya mentaati tata tertib guru yangtelah dibuat bersama, dalam kegiatansehari-hari sebagai kepala sekolah sayaberusaha semaksimal mungkin untukmeningkatkan disiplin diri dengan harapandapat dicontoh dan diteladani oleh paraguru.

Dalam rangka melakukanpengawasan terhadap disiplin guru, kepalasekolah juga membentuk staf khususbidang kedisiplinan guru, sejauh manapentingnya disiplin guru dalampeningkatan kinerja, Disiplin guru dalamberbagai bidang adalah suatu hal yangsangat penting karena disiplin gurumerupakan salah satu faktor yangmenentukan efektitas kelancaranpembelajaran disekolah. Apabila gurutelah benar-benar disiplin dalam segalahal, maka segala program yangdirencanakan akan berjalan dengan baiksesuai dengan tujuan dan waktu yang

ditetapkan, maka guru harus bisa menjaditeladan bagi para siswa, sehingga apabilaguru telah benar-benar disiplin diharapkanpara siswa juga akan meniru kedisiplinanyang telah diterapkan para guru, begitujuga sebaliknya apabila guru tidak disiplin,maka program pembelajaran yangdirencanakan akan tidak berjalan sesuaidengan harapan dan yang lebihdikhawatirkan para siswa juga akan tidakdisiplin.

Gaya kepemimpinan delegatif yangditerapkan oleh kepala sekolah SMPNegeri Kota Banda Aceh, sepertimemberikan kesempatan kepada guruuntuk saling mengadakan supervisi KBMdari tiap-tiap guru, sehingga setiap gurudapat saling memberi masukan dan salingmenyempurnakan terhadap kekurangandan kelemahan guru dalam menjalankantugasnya. Kepala sekolah bersikap adilterhadap stafnya, menaruh perhatian yangsama kepada stafnya bersikap ramah,bersikap adil dalam pembagian tugasmaupun dalam pembagian kesejahteraanyang berpedoman kepada beban tugasyang diemban oleh guru.

Bentuk komitmen guru dalammelaksanakan tugas selama ini, komitmenlangkah awal untuk mencapai tujuanpendidikan, bentuk-bentuk komitmen yangharus di lakukan yaitu komitmen profesi,komitmen organisasi dan komitmenmengajar, kalau komitmen masih rendahupaya yang di lakukan menciptakan rasaaman dan nyaman disekolah melakukankomunikasi pembinaan secara indivual.

Dalam melakukan pembinaanKomitmen, kepala sekolah mengirim paraguru untuk mengikuti seminar-seminar danpelatihan-pelatihan, mendatangkan paraahli, memberikan kesempatan kepada paraguru untuk melanjutkan pendidikannya,menempatkan guru pada proporsi yangsesuai dengan bidangnya. Danmengadakan rapat guru setiap satusemester yang dimaksudkan untuk

Page 20: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH  DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SMP NEGERI KOTA BANDA ACEH

mengevaluasi kinerja guru sekaligusmemberikan pengarahan-pengarahanterhadap kekurangan-kekurangan.Berusaha mengadakan dan melengkapialat-alat perlengkapan sekolah yangdiperlukan bagi kelancaran dankeberhasilan proses belajar-mengajar.

Implikasi

Realita di lapangan dengan hasilpenelitian, mengenai gaya kepemimpinankepala sekolah dalam meningkatkankinerja guru, dapat dirumuskanrekomendasi yang merupakan implikasilebih lanjut untuk peningkatan kualitasgaya kepemimpinan kepala sekolah:

1. Kepala sekolah sebagai pimpinanpendidikan menampilkan variasigaya kepemimpinan dalamberbagai kegiatan di sekolah,menciptakan suasana kondusif bagipersonil sekolah. Kepercayaan,keterbukaan dan tanggung jawabbersama sangat penting untukmeningkatkan kepuasan kerja yangberdampak pada peningkatankinerja guru. Kepala sekolah dalammenerapkan gayakepemimpinannya harus sesuaidengan kebutuhan-kebutuhan yangberlaku di sekolah, kebenarankondisional memberikan setiappartisipasi peluang benar dan hakuntuk didengarkan sebelumkesimpulan digambarkan ataukeputusan dibuat.

2. Kepala sekolah harus selalumemberikan motivasi yang tinggikepada guru-guru terutamakesadaran guru terhadap disiplin,kompromi, paling efektif sebagaipemecahan perbedaan ataupertukaran konsekuensi dalammeningkatkan kinerja guru.

3. Kepala sekolah dan guru-guruadanya suatu komitmen yang kuatdalam penyelesaian tugas secaratepat waktu, kepala sekolahmemiliki peran dan tugas serta

tanggung jawab yang pentingdalam pembinaan danmeningkatkan komitmen gurudalam melaksanakan tugas sebagaiguru berjalan lancar agartercapainya kinerja yang optimal.Kepala sekolah menyediakan buku-buku tentang gaya kepemimpinankepala sekolah, sehinggapengetahuan tentang gayakepemimpinan meningkatkanpemahaman kinerja guru agartercapainya pendidikan yangbermutu.

A. Saran saran

1. Kepala sekolah selaku pimpinantertinggi di sekolah diharapkandapat menerapkan gayakepemimpinannya, menggunakangaya kepemimpinan intruktif bisaberdampak (1) wibawa kepalasekolah bisa hilang, (2) guru akansemakin malas dalammelaksanakan tugas, (3) tanggungjawab guru akan terabaikan, (4)guru akan lebih agresif dari kepalasekolah.

2. Kepala sekolah juga diharapkanbisa meningkatkan kepeduliankepada guru sehingga memberikanrasa tanggung jawab yang lebihbesar, ini memfokuskan semuapartisipasi pada tujuan bersama danmemberikan peluang kepada semuaguru di sekolah untuk memberikankontribusi mereka masing-masing.

3. Dalam upaya meningkatkan kinerjaguru, kepala sekolah untuk benar-benar memahami sekaligusmenerapkan fungsi danperanannya. Kepala sekolah untukselalu berusaha untukmeningkatkan strategi dalammembina, memotivasi, danmeningkatkan kompetensi guru,mengetahui kelemahan atauhambatan yang ada serta berusahamengatasi hambatan yang ada dan

Page 21: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH  DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SMP NEGERI KOTA BANDA ACEH

guru berusaha meningkatkankompetensi kinerja profesionalnya.Kepada peneliti yang akan datangdiharapkan penelitian mengenaikepemimpinan kepala sekolah padaumumnya dan gaya kepemimpinankepala sekolah dalammeningkatkan kinerja guru padakhusunya, untuk dikaji lebihmendalam dengan berbagai metodepenelitian yang lain agar diperolehpenemuan-penemuan barusehingga dapat dimanfaatkan olehpihak lembaga pendidikan dalammencapai tujuan yang telahditetapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Rojali. (2000). PelaksanaanOtonomi Luas. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Ali, Z. Abidin. (2007). GayaKepemimpinan Kepala sekolah DiSMA Negeri Kota Lhokseumawe.Tesis Program PascasarjanaUnsyiah, tidak di terbitkan.

Ahmad, Ajali. (2006). PengelolaanSekolah Dasar. Bandung: PPS IKIPBandung

Almasdi, Yusuf S, (1996). Aspek SikapMental dalam Manajemen SumberDaya Manusia, Jakarta: GhaliaIndonesia.

Anoraga, (1998). Psikologi Kerja. Jakarta:Rineka Cipta.

Arifin, R. (1999). Peran KepemimpinanKepala Sekolah Yang Efektif. JurnalManajemen Pendidikan. Tahun 9Nomor 1 Agustus 1999

As-Suwaidan, M. T. dan Basyaril , U.F,(2005). Melahirkan PemimpinMasa Depan, Jakarta: Gema Insani

Atmodiwiryo. Soebagio. (2002).Manajemen Pendidikan Indonesia.Jakarta: Ardadizya Jaya.

Burhanuddin. (1994). AnalisisAdministrasi Manajemen danKepemimpinan Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara

Castetter, William B. (1981). ThePersonal Function in EducationAdministration. New Cork. MacMillan Publishing Co.Inc

Danim, S, (2004). Motivasi,Kepemimpinan dan EfektifitasKelompok, Jakarta: Rineka Cipta.

Daryanto, (2005). AdministrasiPendidikan, Jakarta: AsdiMahasatdya.

Dedi Supriadi. (1998). Mengangkat Citradan Martabat Guru. Yogyakarta:Adi Cipta Karya.

Dharma, A, (1984). Gaya Kepemimpinanyang Efektif Bagi Para Manager,Bandung: Sinar Baru.

Efendi (1995). Pengembangan SumberDaya Manusia. Jakarta: GunungAgung.

Engkoswara, (1987). Dasar-dasarAdministrasi Pendidikan. PenerbitJakarta: Dirjen Dikti Depdikbud.

Fattah, Nanang (1996). ManajemenBerbasis Sekolah (School BasedManagement). Bandung. CV.Aditra.

Fiedler, F.E. dan Chermier, M.M. (1974).Leadership and EffectivesManagement. Glen View: Scout,Foreman and Company.

Page 22: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH  DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SMP NEGERI KOTA BANDA ACEH

Gaffar. M. Fakry. (1985).”PerencanaanPendidikan Teori dan Metodologi”.Jakarta: P2LPTK.

Gaffar. M. Fakry. (1985).”PerencanaanPendidikan Teori dan Metodologi”.Jakarta: P2LPTK Depdikbud.

Gagne, RM; and Briggs, LJ. (1979).Principles of Intructional Design.New Cork. Holt Rinehart andWinstons.

Goble, NM. (1983). Perubahan PerananGuru: Jakarta, Gunung Agung.

Handoko, Y. (1999). Manajemen. Jakarta:BPFE.

Hani, Handoko, T. (1993). Manajemen.Yogyakarta: BPFE.

Harahap, B. (1983). Supervisi Pendidikanyang Dilakukan oleh Guru, KepalaSekolah, Penilik dan PengawasSekolah. Jakarta: Damai Jaya.

Hasan. M Ani. (2005). PengembanganProfesionalisme Guru di AbadPengetahuan(Outline)

Hasibuan M. (2001). Manajemen SumberDaya Manusia. Jakarta: BumiAksara.

Hermanti. (2005). Gaya Kepemimpinan.Jakarta: Unipres Terbuka.

Hersey, Paul dan Ken Blanchard. (1999).Manajemen Perilaku Organisasi.Jenderal Pendidikan TinggiDepdikbud.

Idris. Jamaluddin (2005). Analisis KritisMutu Pendidikan. Yogyakarta:Suluh Pres.

Indrafachruddin. (1995). MengantarBagaimana Memimpin Sekolahyang Baik. Jakarta: GhaliaIndonesia.

Kartini, Kartono. (1998). Pemimpin danKepemimpinan. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Kouzes, James M. And Barry Z. Posner,(1993). Credibility. San Francisco:Jose Bass, Inc. Publisher.

Lazarut, Soewadji. (1994). KepalaSekolah dan Tanggung Jawabnya.Yogyakarta: Kanisiua.

Liphan, James M. (1984). ThePrincipalship: Consepts,Competence and Casses. New Yorkdan London the Longman.

Mengunhardjana, AM. (1998).Kepemimpinan Teori danPengembangannya. Jakarta:Kanisiua.

Mc. Afee, R. Bruce dan Williamn PoffenBerger, (1982). ProductivityStrategies. NJ: Prentice-Hall.

Moleong, L.J. 2002. MetodologiPenelitian Kualitatif. Bandung :Remaja Rosda Karya.

Nasution. S. 1992. Metode PenelitianNaturalistik Kualitatif, Bandung :Tarsito.

O’Leary. E. (1990). Kepemimpinan.Yogyakart: Andi.

Owens, RG. (1991). OrganizacionaBehaviorm in EducationalAdministration Engelewood Cliffs.New Jersey, Printice Hall, Inc.

Perrot, E. (1982). Effective Teaching: Apractical Guide to Improving youtTeaching. New York, LongmanGroup.

Prawirosentono, Suyadi (1999).Manajemen Sumber Daya ManusiaKebijakan Kinerja Karyawan (KiatMembangun Organisasi Kompetitif

Page 23: GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH  DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA SMP NEGERI KOTA BANDA ACEH

Menjelang Perdagangan BebasDunia). Edisi Pertama. Yogyakarta.BPFE.

Ravianto, J. (1985). Seri Produktivitas III.Jakarta: Lembaga SaranaInformasi Usaha dan Produktivitas.

Rival,V (2004).Kepemimpinan PerilakuOrganisasi,Jakarta: GrafindoPersada

Sahertian, I.A. (1989). AdministrasiPendidikan. Malang: IKIP Malang.

Sagala, S. (2000). AdministrasiPendidikan. Malang: IKIP Malang.

Salim, (1996). Aspek Sikap MentalDalam Manajemen Sumber DayaManusia. Jakarta.

Siagian, Sondang P. (1993). TeoriMotivasi Dan Aplikasinya. Jakarta:Bina Aksara.

Sugiyono. 2007. Metode PenelitianPendidikan (PendekatanKuantitatif, kualitatif, dan R&D).Bandung: Alfabeta

Sutarto. (1991). Dasar-dasar KepemimpinAdministrasi. Yogyakarta: GajahMada University Press.

Sutisna, Oteng. (1993). AdministrasiPendidikan Dasar Teoritis danPraktek Profesional. Bandung:Aksara.

Thoha. S.(2002). Interaksi dan MotivasiBelajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Tilaar, HAR. (1992). ManajemenPendidikan Nasional. Bandung:Remaja Rosdakarya.

Uno, Hamzah B.(2007).Teori Motivasidan pengukurannya: Analisis di

Bidang Pendidikan,Jakarta:BumiAksara

Wahjosumidjo. (2001). Kepemimpinandan Motivasi. Jakarta: GhaliaIndonesia.

Wahjosumidjo. (2001). KepemimpinanKepala Sekolah. Jakarta: GhaliaIndonesia.

Winardi. (2000). Kepemimpinan DalamManajemen. Jakarta: Rineka Cipta.

Winardi. (2002). Motivasi danPemotivasian dalam Manajemen,Jakarta: Raja Grafindo Persada.