gaya hidup masyarakat yang menggunakan telepon selular di kecamatan

22

Click here to load reader

Upload: heri-kristanto

Post on 29-Jun-2015

329 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: GAYA HIDUP MASYARAKAT YANG MENGGUNAKAN TELEPON SELULAR DI KECAMATAN

GAYA HIDUP MASYARAKAT YANG MENGGUNAKAN TELEPON SELULAR DI KECAMATAN

PADANGSIDIMPUAN SELATAN1

Oleh. Drs. Hamdan Hamidin**

Abstrak

Penelitian ini berjudul Gaya Hidup Masyarakat Yang Menggunakan Telepon selular di Kecamatan Padangsidimpuan Selatan bertujuan untuk melihat dan mengamati fenomena gaya hidup masyarakat yang menggunakan telepon selular hanya pada masyarakat kecamatan Padangsidimpuan selatan, Sampel penelitian ini sangat terbatas, hanya pada masyarakat Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, karena masyarakatnya sangat homogen, penelitian ini menggunakan random sampling. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner. Kuesioner terdiri dari 58 pertanyaan tertutup, baru dianalisa dalam bentuk tabel tunggal kemudian dilakukan tabel silang. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya hidup masyarakat yang menggunakan telepon selular di Kecamatan Padangsidimpuan Selatan sangat tinggi, sebagai akibat kebutuhan yang semakin meningkat, baik untuk bisnis, relasi, maupun hubungan sosial kekeluargaan dan bahkan dianggap sebagai tingkat status sosial, sehingga ada diantara masyarakat yang memiliki 3 (tiga) buah telepon selular.

Kata kunci: Gaya Hidup Masyarakat, Telepon Selular, di Kecamatan Padangsidimpuan Selatan

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah Informasi merupakan hal yang mutlak dibutuhkan oleh masyarakat dimana seluruh

aktivitas yang dilakukan selalu mengacu pada pertimbangan intensifitas den efektivitas. Kondisi ini berlangsung karena keadaan selalu berubah dengan cepat. Sebagai konsekwensinya, maka tanpa informasi, seseorang akan tertinggal dalam segala hal dan akan kalah dalam berbagai kompetisi yang semakin ketat dalam rangka mempertahankan dan mencapai kemajuan hidup.

Pada masa sekarang ini, informasi bukan lagi merupakan produk pelengkap, melainkan sudah merupakan kebutuhan utama. Dengan memiliki informasi, maka seseorang akan tahu apa yang harus dilakukan dan ia akan dapat menguasai keadaan. Dengan demikian informasi merupakan referensi penting bagi manusia dalam membuat keputusan perihal apa yang akan dilakukan demi mencapai tujuan tertentu. Modernisasi peralatan komunikasi ini terjadi secara terus-menerus dengan kecepatan yang makin tinggi. Dengan demikian informasi yang ada dapat diakses dalam waktu singkat dan mampu tersebar pada khalayak yang akan dicapai.

Dalam upaya memenuhi kebutuhan akan informasi tersebut, saat ini kita mengenal berbagai alat komunikasi modern sebagai hasil dari kemajuan teknologi. Penggunaan pesawat 1 * Telah diseminarkan, 29 juli 2009 di Cottage Pardede Hotel di Prapat.** Penulis adalah Peneliti Muda Bidang Komunikasi pada Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Komunikasi dan

Informatika (BBPPKI) Medan

Page 2: GAYA HIDUP MASYARAKAT YANG MENGGUNAKAN TELEPON SELULAR DI KECAMATAN

telepon biasa yang hanya mungkin di tempat yang bersifat statis, ternyata sangat menghalangi dan membatasi pergerakan penggunanya. Kondisi tersebut tentu sangat menghambat jika seseorang harus berkomunikasi dengan orang lain, sementara ia sedang dalam perjalanan, sehingga banyak informasi penting yang terpaksa terlewatkan. Akibat logis dari kondisi dan keterbatasan tersebut banyak pula peluang yang tidak dapat ia gunakan dengan baik.

Pada awalnya penggunaan telepon selular hanya berkaitan dengan upaya memperoleh kemudahan dalam menghubungi dan dihubungi saat mana memerlukan dan diperlukan komunikasi antar manusia. Namun perkembangan yang terjadi selanjutnya mengindikasikan bahwa telepon selular juga dianggap mencerminkan status sosial, citra, dan gaya hidup. pada akhir-akhir ini telepon selular tidak hanya dilihat dari sisi kemampuannya sebagai alat berkomunikasi, tetapi juga dilihat dari sisi mode telepon selular itu, dimana sisi terakhir ini dianggap mencerminkan status sosial, citra, dan gaya hidup. Melalui berbagai media, produsen telepon selular selalu mempromosikan produk telepon selular dengan berbagai mode dan spesifikasi yang makin bervariasi.

Pada mulanya penggunaan telepon selular selalu dikatakan dengan golongan pengusaha, yang dalam hal ini dianggap sebagai golongan yang paling membutuhkan komunikasi dengan intensitas dan frekwensi yang tinggi demi kemajuan usahanya. Namun perkembangan yang terjadi akhir-akhir ini antara lain menunjukkan bahwa pengguna telepon tidak lagi terbatas hanya para pengusaha, tetapi juga kalangan pekerja (buruh) baik di sektor pemerintah maupun swasta.

Ashadi Siregar (Ibrahim, 1997:227), mengemukakan gaya hidup dapat diartikan sebagai penjejak dengan cara gampangan untuk mengenali perbedaan kehidupan kelompok-kelompok dalam masyarakat.

Gaya hidup pengguna telepon selular merupakan suatu fenomena baru dalam masyarakat kita khususnya di kalangan anak muda terlebih- lebih mahasiswa yang biasanya sangat dekat dengan dinamika budaya populer. Citra, status sosial, dan .gaya hidup masyarakat pengguna telepon selular bukan hanya bersumber dari mereka sendiri, tetapi juga bersumber dari orang lain.

Dengan demikian pengguna telepon selular dikondisikan untuk menerapkan gaya hidup tertentu yang berbeda dari gaya yang tidak memiliki telepon selular.

Perumusan Masalah1. Bagaimana intensitas penggunaan telepon selular di kalangan masyarakat Kecamatan

Padangsidimpuan Selatan.2. Tujuan menggunakann telepon selular.3. Manfaat yang diperoleh menggunakan telepon selular.4. Berapa biaya yang digunakan telepon seluler setiap bulan.5. Bagaimana gaya hidup pengguna telepon selular.

Pembatasan MasalahAdapun batasan masalah dalam penelitian ini hanya terkait dengan masyarakat

Kecamatan Padangsidimpuan Selatan yang menggunakan telepon selular, yakni yang berkaiatan dengan intensitas, tujuan dan manfaat dan gaya hidup masyarakat, yang bertujuan untuk mengetahui tingkat kebutuhan yang semakin meningkat.

Tujuan Penelitian

Page 3: GAYA HIDUP MASYARAKAT YANG MENGGUNAKAN TELEPON SELULAR DI KECAMATAN

1. Untuk mengetahui intensitas penggunaan telepon seluler di kalangan maryarakat Kecamatan Padangsidimpuan Selatan.

2. Untuk mengetahui tujuan menggunakan telepon selular3. Untuk mengetahui manfaat telepon selular.4. Untuk mengetahui biaya yang digunakan telepon seluler setiap bulan.5. Untuk mengetahui gaya hidup masyarakat yang menggunakan telepon selular di Kecamatan

Padangsidimpuan Selatan.

Manfaat Penelitian1. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian perihal penggunaan

teknologi komunikasi khususnya telepon selular dalam kehidupan sehari-hari.2. Penelitian ini bermanfaat dalam penerapan teori-teori tentang dampak kehadiran teknologi

komunikasi dan pengaruhnya terhadap gaya hidup masyarakat.3. Sebagai bahan masukan kepada Departemen Komunikasi dan informatika RI untuk bahan

membuat rumusa dan kebijakan.4. Sebagai pengembangan ilmu Komunikasi.

METODOLOGI PENELITIAN

Metode Penelitian.Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif

yang menggambarkan bagaimana Gaya hidup masyarakat yang menggunakan Telepon Selular di Kecamatan Padangsidimpuan Selatan.

Populasi dan Sampel.1. Populasi.

Populasi adalah keseluruhan objek yang dikaji, terdiri dari manusia, benda, tumbuhan, gejala, nilai-nilai atau peristiwa berbagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu didalam suatu penelitian (Nawawi :141 ).

Menurut Sugiono (2002 : 56) bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Sampel adalah sebagian yang diambil dari kata populasi dengan menggunakan cara-cara tertentu (Nawawi, 2001 : 144) Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, yang jumlah penduduknya 59.660 jiwa terdiri dari laki-laki 29.708 jiwa dan perempuan 29.952 jiwa.

2. Sampel.Sampel merupakan sebagian atau mewakili populasi yang diteliti dan dianggap

menggambarkan ciri-ciri yang akan diteliti. Sampel adalah sebagaian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya dalam suatu penelitian (Rakhmat, 1995 :144).

Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Kecamatan Padangsidimpuan Selatan, populasi dibatasi pada masyarakat yang berusia 17 tahun s/d 60 tahun, yang menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 60 jiwa.

3. Teknik Penentuan Responden.Teknik penentuan responden yang digunakan yaitu teknik sampling proporasional yaitu

dengan melibatkan pembagian populasi kedalam kategori, kelompok terdiri dari jenis kelamin,

Page 4: GAYA HIDUP MASYARAKAT YANG MENGGUNAKAN TELEPON SELULAR DI KECAMATAN

pendidikan, pekerjaan , pendapatan dan lain-lain, kemudian dari setiap kelompok diambil sampel yang sebanding dengan besar setiap kelompok (Rakhmat, 1989 :79).

Teknik Pengumpulan Data. a. Penelitian Kepustakaan, yaitu aktivitas penelitian dengan cara mengumpulkan data,

informasi dan keterangan melalui buku-buku teoritis yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

b. Penelitian Lapangan, yaitu suatu aktivitas penelitian untuk mencari data-data yang lengkap dan akurat yang berkaitan dengan judul yang diteliti. Penelitian lapangan yang penulis lakukan disini adalah dengan terjun langsung ke lokasi penelitian:

c. Pengamatan (observasi), yaitu mengadakan pengamatan langsung ke objek penelitian untuk mengamati secara dekat masalah yang dihadapi.

d. Angket yaitu menyebarkan daptar pertanyaan kepada responden dengan memilih salah satu jawaban yang telah disediakan dalam daftar pertanyaan.

e. Wawancara langsung kepada tokoh-tokoh masyarakat yang dianggap dapat menjawab permasalahan tersebut diatas.

Lokasi Penelitian.Lokasi penelitian ini ditetapkan di Kelurahan Kampung Darek dan Kelurahan Wek VII

Kecamatan Padangsidimpuan Selatan di Kota Padangsidimpuan, lokasi penelitian ini ditetapkan secara Purposif, oleh karena keterbatasan waktu, biaya yang ada.

Teknologi Komunikasi dan Telepon Selular1. Teknologi Komunikasi

Unsur teknologi sudah akrab dalam kehidupan umat manusia. Semakin maju peradaban manusia, maka unsur teknologi semakin menguasai kehidupan manusia. Cara berpikir seperti ini merupakan landasan bagi kita untuk membedakan sekaligus mempertentangkan konsep teknologi dengan konsep alamiah dari kehidupan manusia.

Untuk memahami konsep teknologi, ada baiknya kita tinjau secara etimologi, dimana konsep teknologi dalam bahasa Indonesia disadur dari bahasa Inggris, yakni technologia, yang berarti teknik, seni, atau keterampilan. Berdasarkan uraian ini dapatlah kita ketahui bahwa teknologi merupakan ide-ide, karya, dan hasil karya manusia, dimana lebih tepat disebut sebagai suatu kebudayaan, bukan kemampuan yang secara genetis dibawa bersamaan dengan kelahiran manusia.

Antropolog Indonesia, Koentjaraningrat (1992:204) memasukkan sistem peralatan hidup dan teknologi sebagai salah satu dari tujuh unsur kebudayaan universal. Sebagai salah satu unsur kebudayaan yang universal, maka teknologi terdapat dalam semua masyarakat, dimana pun berada. Hal ini merupakan konsekuensi logis dari pemenuhan kebutuhan manusia yang menuntut penerapan cara-cara tertentu dalam upaya mempertahankan kehidupan manusia.

Alisjahbana (1992:24), mengemukakan bahwa teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal (hardware dan sofware) sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau rnembuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indera, dan otak rnanusia. hal ini berarti bahwa manusia memiliki keterbatasan alamiah, sementara kebutuhan manusia cenderung bergerak tidak terbatas, sehingga untuk memenuhi kebutuhan inilah, maka kita ketahui pula bahwa pembaharuan/peruhahan positif tidak mugkin dicapai tanpa teknologi komunikasi.

Page 5: GAYA HIDUP MASYARAKAT YANG MENGGUNAKAN TELEPON SELULAR DI KECAMATAN

Dalam iklan yang dipasang P.T. Telkom, antara lain dinyatakan bahwa telepon menghapus jarak dan mempersingkat waktu. Hal ini logis dan mudah dipahami, dimana jika untuk menyampaikan pesan dan mombicarakan sesuatu kepada orang lain kita harus bertemu secara langsung secara fisik, sebagaimana terjadi dalam masyarakat tradisional, maka akan memakan waktu dan harus mengorbankan dana lebih banyak lagi.

Melalui teknologi telekomunikasi, maka kita akan dapat menjangkau sasaran relasi lebih jauh dan lebih banyak, seakan-akan kita dapat berada di mana-mana dalam waktu yang bersamaan atau hampir bersamaan. Dengan demikian, rnanusia dapat berbuat lebih banyak, lebih berkwalitas, dan lebih bervariasi dalam waktu yang singkat.

Teknologi komunikasi merupakan sarana bagi manusia untuk mampu rnelakukan aktivitas lebih banyak dalam aspek ekonomi, poiitik, sosial budaya (termasuk agama dan pendidikan), dan pertahanan keamanan. Oleh karena itu, produk teknologi komunikasi dalam kehidupan munusia sangat jelas dan nyata.

2. Telepon SelularTelepon selular pertama kali diperkenalkan oleh lllionis Bell. Alat telekomunikasi yang ia

temukan di tahun 1970-an ini disebut dengan Cellular Radio Telephone dan pada mulanya bentuknya masih tebal (hampir sebesar batu bata) dan berat. Alat telekomunikasi ini pada mulanya memakai frekuensi yang masih berdekatan dengan gelombang radio biasa, sehingga suara yang dikeluarkan sering tumpang tindih atau bahkan hilang sama sekali. Walaupun masih jauh dari sempurna, namun penemuan ini tetap dianggap penemuan hebat di zamannya, karena memang nyata-nyata menawarkan sesuatu yang sangat berbeda dari telepon biasa (Desiyanti, Gadis, 03-12 Agustus 1996:62).

Nama pendek dari Cellular Radio Telephone adalah Cell Phone, yang dalam bahasa Indonesia dinamakan dengan telepon selular atau disingkat dengan ponsel. Lebih lanjut lagi, istilah sel yang digunakan di sini merujuk pada daerah yang dicakup oleh satu menara penerus sinyal. Yang karena bentuknya mirip sarang lebah, maka disebut sistem selular. Satu sel berjarak radius 1,5 km sampai 56 km dari menara selular. Secara teknis agar pembicaraan ponsel tidak terputus, biasanya sel-sel itu disusun secara overlap (bertumpuk) di ujungnya, tidak terpisah atau memiliki jarak. Jika komunikasi dengan menggunakan teknologi ini terganggu berarti kita berada di tempat yang sulit dicapai oleh sinyal dari menara selular.

Telepon selular bukan sekedar alat telekomunikasi canggih, namun merupakan ajang bisnis yang memiliki masa depan cerah di masa mendatang. Anggapan ini tentu senada dengan sebutan zaman ini dan terutama di rnasa mendatang sebagai zamannya komunikasi. Eko Setyo Sadewo, General Manager Telkomsel Regional III menegaskan, bahwa pengembangan telepon selular di Indonesia akan semakin pesat di masa mendatang. Pengembangan tersebut akan ditempuh dengan penerapan teknologi mutakhir dan pelayanan kelas dunia (Eksekutif, September 2000:40).

Dari tekad dan usaha nyata pengembangan teknologi telepon selular dari pihak teknologi dan pelaku bisnis, maka telepon selular yang kita kenal saat ini sudah jauh lebih canggih dari temuan awal. Generasi terbaru dari telepon selular saat ini dinamakan dengan PCS (Personal Communications Services) dan beroperasi pada frekuensi yang lebih tinggi, yakni sekitar 1900 Mhz. Sistim ini mengirimkan sinyal dalam bentuk digital, sehingga dapat ditransmisikan lebih cepat dengan kualitas suara yang lebih tajam.

Selain peningkatan kemutakhiran teknologi, para teknolog dan pelaku bisnis telepon selular juga sangat memperhatikan mode agar lebih menarik, sehingga memiliki prospek pasar

Page 6: GAYA HIDUP MASYARAKAT YANG MENGGUNAKAN TELEPON SELULAR DI KECAMATAN

yang makin cerah. Telepon selular masa kini misalnya, jauh lebih kecil dan ringan dari generasi sebelumnya. Selain itu, telepon seluler generasi terbaru juga dilengkapi dengan layar kristal yang berfungsi untuk memunculkan menu yang kita inginkan. Penemuan lainnya adalah teknologi yang memungkinkan kita untuk dapat mengakses internet melalui telepon selular.

Selaras dengan perkembangan jaman yang pesat yang dialami telepon selular, maka produsen penghasil perangkat teknologi yang semula dianggap ajaib inipun semakin banyak. Beberapa produsen telepon selular diantaranya adalah ericsson, motorola, nokia, panasonic, siemens, dan Iainnya. Selain merek dan tipenya, harganyapun bervariasi yakni Rp. 200.000 hingga Rp. 7.000.000.

3. Gaya Hidup.Gaya hidup (life style) sudah menjadi istilah yang cukup akrab bagi kita. Istilah ini

sudah sangat sering kita dengar dan bahkan kita ucapkan. Bahkan dalam banyak penggunaannya, terkesan vulgar, sehingga ada kaIanya memiliki arti yang bergeser dari pengertian semula.

Istilah gaya hidup sudah sangat akrab dengan teknologi komunikasi, khususnya telepon selular, Hal ini antara lain disebabkan penampilan seseorang yang menjadi pengguna telepon selular itu sering berbeda dari masyarakat banyak. Demikian akrab dan menyatunya penggunaan telepon selular dengan gaya hidup ini, sehingga salah satu majalah khusus telepon selular bernama "Trend Gaya Hidup Digital SELULAR". Demikian halnya dengan majalah khusus telepon selular lain seperti TELSET telematique society - lifestyle - magazine, juga dikaitkan dengan gaya hidup.

Istilah gaya sendiri dapat diartikan cara yang benar dan khusus. Sedangkan gaya hidup diartikan dengan cara hidup (Ostler, 1987 : 556). Dengan demikian gaya hidup dapat diartikan sebagai cara hidup yang dianggap benar dan khusus yang biasanya menjadi milik sekelompok manusia, yang secara implisit berbeda dari kelompok manusia lain.

Adanya unsur dan sifat khusus (spesifik) dalam konsep gaya hidup ini, karena istilah tersebut tidak lazim digunakan untuk menginformasikan sesuatu yang universal, melainkan digunakan untuk menginformasikan sesuatu yang khusus, sehingga secara implisit bersirat komparasi atau membandingkan. Misalnya, adanya istilah gaya hidup masa kini secara implisit ingin menginformasikan dua atau lebih gaya hidup yang berbeda, yakni masa kini dengan masa sebelumnya. Demikian halnya dengan istilah gaya hidup selebriti, menunjukkan cara hidup yang dianggap benar dan spesifik bagi kaum elitisme, sehingga terdapat kecenderungan untuk menerapkan cara hidup yang berbeda dari kaum awam.

Istilah gaya hidup berkaitan erat dengan budaya. Kedua istilah tersebut mengindikasikan cara hidup yang biasa dijalani dan diterapkan sehingga merupakan kebiasaan sekaligus ciri tersendiri. Adanya istilah budaya pop, misalnya digunakan untuk menginformasikan budaya yang dominan ( James Lull, 1998 : 85).

Jika kita mengikuti jalur berfikir James Lull di atas dapat dikemukakan bahwa gaya hidup memiliki cakupan luas, yakni meliputi seluruh sisi kehidupan seseorang. Jika dilihat dari segi aspek, maka gaya hidup itu meliputi aspek ekonomi, politik, kehidupan keluarga, kehidupan sosial, dan lain-lain. Gaya hidup juga mencakup pola konsumsi, dengan demikian istilah ini sering dihubungkan dengan dunia mode sehingga mengindikasikan kecenderungan memiliki dan menerapkan sesuatu yang spesifik dalam rangka identitas diri.1. Perubahan Kognitif

Page 7: GAYA HIDUP MASYARAKAT YANG MENGGUNAKAN TELEPON SELULAR DI KECAMATAN

Perubahan yang berkaitan dengan pikiran, nalar atau rasio. Dengan pengaruh ini diharapkan komunikan yang semula tidak mengerti menjadi mengerti, yang semula tidak tahu membedakan mana yang salah atau benar menjadi tahu.

2. Perubahan AfektifPerubahan yang berhubungan dengan perasaan, misalnya yang semula tidak menyenangi sesuatu hal menjadi menyenangi, yang semula kecewa menjadi tidak kecewa.

3. Perubahan BehavioralPerubahan itikad untuk berperilaku tertentu dalam arti karena melakukan suatu tindakan atau kegiatan yang bersifat fisik atau jasmani. Perubahan sikap/behavioral dalam penelitian ini adalah : perubahan gaya hidup masyarakat setelah menggunakan telepon selular

HASIL DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian.Dari keseluruhan jumlah kuesioner yang dialokasikan di lokasi penelitian yaitu sebanyak

60 kuesioner, jumlah tersebut kembali semuanya, sehingga kuesioner cukup 100%, dengan demikian yang akan dianalisis dalam bab ini adalah data yang diperoleh 60 responden tersebut, adapun data yang akan dibahas mulai dari identitas responden, jenis kelamin, usia, pendidikan, suku, Agama dan lain-lain dan berikut ini dapat kita liahan antara lain:

Tabel 1Identitas Responden

No. Jenis Kelamin f %

1 Laki-laki 26 43,332 Perempuan 34 56,67

Jumlah 60 100Sumber : Hasil Penelitiann = 60

Responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 26 orang atau 43,33 % dan jenis klamin perempuan subanyak 34 orang atau 56,67 %. Dari pengamatan peneliti lebih dominan perempuan disebabkan pada waktu wawancara dilapangan yang mulai pagi hari yang dijumpai dirumah adalah mayorotas prempuan, sedangkan laki-laki mayoritas bekerja, karena mayoritas laki-laki lebih bertanggaung jawab dalam rumah tangga untuk mencari napkah dari pada perempuan di Padangsidimpuan ini

Tabel 2Suku bangsa responden

No Suku bangsa responden f %1 Batak 40 66,672 Jawa 14 23,333 Melayu - -4 Minang 6 105 Aceh - -

Page 8: GAYA HIDUP MASYARAKAT YANG MENGGUNAKAN TELEPON SELULAR DI KECAMATAN

6 Bugis - -7 Nias - -8 Lainnya sebutkan… - -

Jumlah 60 100Sumber : Hasil Penelitiann = 60

Dari tabel 2 tersebut diatas dapat dilihat bahwa suku bangsa responden adalah suku Batak sebanyak 40 orang atau 66,67 %, suku jawa sebanyak 14 orang atau 23,33 %, dan suku minang sebanyak 6 orang atau 10 %, sedangkan suku melayu, aceh, bugis, nias dan lainnya tidak ada sama sekali, dari hasil analisa dan pengetahuan peneliti bahwa suku masyarakat di Padangsidimpuan adalah mayoritas batak dan Padangsidimpuan adalah tanah batak.

Tabel 3Pekerjaan responden

No Pekerjaan responden f %1 PNS/ABRI 10 16,672 Pegawai swasta 6 103 Wira swasta 28 46,674 Pensiunan - -5 Pedagang - -6 Petani/nelayan - -7 Buruh/tukang - -8 Ibu rumah tangga 2 3,339 Pelajar/siswa 12 2010 Tidak bekerja 2 3,3311 Lainnya sebutkan…. - -

Jumlah 60 100Sumber : Hasil Penelitiann = 60

Dari tabel 3 di atas dapat dilihat bahwa pekerjaan responden adalah PNS/ABRI sebanyak 10 orang atau 16,67%, pegawai swasta sebanyak 6 orang atau 10%, dan wiraswasta sebanyak 28 orang atau 46,67%, sedangkan ibu rumah tangga ada 2 orang atau 3,33%, dan pelajar /siswa ada 12 orang atau sebanyak 20%, lalu yang tidak bekerja ada 2 orang atau 3,33%. Sedangkan pensiunan, pedagang, petani/nelayan, buruh/tukang tidak ada sama sekali, menunjukkan bahwa masyarakat padangsidimpuan masih produktip sebagai pekerja dan masih membutuhkan pekerjaan dan untuk belanja keluarga sehari-hari.

B. Kepemilikan Telepon Selluler

Tabel 4Kemiliki telepon selular sendiri

Page 9: GAYA HIDUP MASYARAKAT YANG MENGGUNAKAN TELEPON SELULAR DI KECAMATAN

No Alternatif jawaban f %1 Memiliki sendiri 55 91,672 Milik orang tua/keluarga 5 8,333 Kawan - -4 Lainnya … - -

Jumlah 60 100Sumber : Hasil Penelitiann = 60

Dari tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa kepemilikan telepon selular responden adalah milik sendiri ada 55 orang atau sebanyak 91,67%, dan milik orang tua ada 5 orang atau 8,33%, sadangkan untuk milik kawan tidak ada. Dari analisis peneliti bahwa kebanyakan memiliki sendiri, karena sangat tidak mungkin selamanya kita selalu meminjam milik orang lain, karena jaman sekarang ini telepon selular bukan lagi barang mewah, tetapi sudah merupakan barang biasa, sedangkan yang milik keluarga sangan minim sekali.

Tabel 5Jumlah telepon di rumah Responden

NoJumlah telepon selular di rumah

Respondsenf %

1 1 ( satu ) buah 18 302 2 (dua ) buah 24 403 3 (tiga ) buah 3 54 Diatas 3 (tiga ) buah 15 25

Jumlah 60 100Sumber : Hasil Penelitiann = 60

Dari tabel 5 diatas dapat dilihat bahwa seberapa banyak telepon selular responden dirumah saat ini adalah 1 buah ada 18 atau 30%, dan 2 buah ada 24 orang atau 40%, sedangkan 3 buah ada 3 orang atau 5%, dan untuk diatas 3 buah ada 15 orang atau 25%. dari analisis peneliti bahwa telepon selular dalam rumah tangga lebih dominan 2 (dua) buah, karena kepemilikan keluarga ini sangat membutuhkan, dan bukan barang mewah, sehingga diantara masyarakat membeli telepon selular sangat murah sekali.

Tabel 6Lamanya Telepon Selular aktif Dalam 24 jam

No. Keadaan aktif selama 24 jam f %1 Dibawah 10 jam 7 11,672 10 – 15 jam 4 6,663 Diatasa 15 jam 49 81,67

Page 10: GAYA HIDUP MASYARAKAT YANG MENGGUNAKAN TELEPON SELULAR DI KECAMATAN

Jumlah 60 100Sumber : Hasil Penelitiann = 60

Dari tabel 6 diatas dapat dilihat bahwa frekuensi telepon selular responden saat akif selama 24 jam adalah dibawah 10 jam ada 7 orang atau 11,67%, dan memakai antara 10-15 jam ada 4 orang atau 6,66%, dan di atas 15 jam ada 49 orang atau 81,67%. Diantara responden yang memakai diatas 15 jam karena diantara mereka adalah pegawai negeri, namun ada juga pegawai swasta, hal ini sangat pantas seorang pegwai menghidupkan Hp diatas 15 jam sedangkan lainnya adalah pelajar, sehingga pada jam belajar mereka tetap mematikan hp nya juga pada waktu malam.

Tabel 7Berap biaya rata-rata setiap bulan

No Biaya pekmakaian setiap bulan f %1 Dibawah Rp50.000,- 19 31,672 Rp50.000 – Rp100.000,- 26 43,333 Rp100.000,- -Rp150.000,- 9 154 Rp150.000,- -Rp 200.000,- 5 8,335 Diatas Rp200.000,- 1 1,67

Jumlah 60 100Sumber : Hasil Penelitiann = 60

Dari tabel 7 diatas dapat dilihat bahwa biaya telepon selular responden setiap bulan adalah dibawah Rp. 50.000 ada 19 orang atau 31,67 %,antara Rp.50.000 – Rp.100,000 ada 26 orang atau 43,33%, dan antara Rp.100.000 – Rp.150,000 ada 9 orang atau 15%, lalu antara Rp.150,000 – Rp.200.000 ada 5 orang atau 8,33%, dan untuk diatas Rp.200,000 ada 1 orang atau 1,67%. Diantara responden yang menghabiskan biaya antara Rp50.000 sampai dengan Rp100.000,- karena responden kebanyakan pegawai sehingga membutuhkan komunikasi dengan kawan kerja dan juga keluarga, ini sangat relepan.

Tabel 8Pengetahuan Layanan internet telepon selular responden

No Kemiliki layanan fasilitas internet f %1 Tidak ada 43 71,672 Tidak tahu 2 3,333 Ada 15 25

Jumlah 60 100Sumber : Hasil Penelitiann = 60

Dari tabel 8 diatas dapat dilihat bahwa layanan fasilitas mengakses internet pada telepon selular responden adalah yang tidak ada, ada 43 orang atau 71,67%, yang tidak tahu ada 2 orang atau 3,33%, dan yang ada, ada 15 orang atau 25%. Diantara responden telepon selularnya yang menggunakan fasilitas Internet hanya 15 orang ini sudah kemungkinan PNS atau Pegawai swasta yang mempunyai jabatan, sedangakan lainnya tidak ada, dan ada diantara responden tidak mengetahui apakan telepon selularnya memakai fasilitas Internet.

Tabel 9Penggunaan fasilitas internet oleh responden

Page 11: GAYA HIDUP MASYARAKAT YANG MENGGUNAKAN TELEPON SELULAR DI KECAMATAN

NoPenggunaan fasilitas layanan

mengakses internetF %

1 Tidak pernah 8 53,342 Jarang 3 203 Sering 2 13,334 Sangat sering 2 13,33

Jumlah 15 100Sumber : Hasil Penelitiann = 60

Dari tabel 9 diatas dapat dilihat bahwa penggunaan fasilitas mengakses internet pada telepon selular response adalah, yang tidak pernah ada 8 orang atau 53,34%, dan yang jarang ada 7 orang atau 20%, lalu yang sering ada 2 atau 13,33%, dan yang sangat sering ada 2 orang atau 13,33%, dari jumlah responden telepon selulernya yang memakai fasilitas internet ada 8 orang tidak pernah memakai sama sekali, sedangkan lainnya ada yang memang jarang digunakan dan ada yang mengaku sering dan sangat sering digunakan, mereka ini mencari informasi yang belum mereka dapatkan dari media lainnya.

Tabel 10Sejak menggunakan telepon selular, apakah teman atau sahabat dan pergaulan responden

bertambah

NoPergaulan anda setelah memiliki

telepon selularf %

1 Biasa saja 20 33,332 Berkurang 6 103 Bertambah 34 56,67

Jumlah 60 100Sumber : Hasil Penelitiann = 60

Dari tabel 10 diatas dapat dilihat bahwa apakah sejak menggunakan talepon selular teman atau sahabat dan pergaulan responden bertambah adalah yang biasa saja ada 20 orang atau 33,33%, an yang berkurang ada 6 orang atau 10%, dan untuk yang bertambah ada 34 orang atau 56,67%. Memang sangat wajar kalau kita sering berkomunikasi dengan sahabat kerabat keluarga kekeluargaan sudah pasti bertambah.

Tabel 11Reaksi teman responden yang tidak memiliki telepon selular

NoReaksi teman anda yang tidak

memiliki telepon selularf %

1 Tidak tahu 10 16,672 Kurang simpati 4 6,673 Biasa saja 43 71,664 Semakin akrab 3 5

Jumlah 60 100Sumber : Hasil Penelitiann = 60

Dari tabel 11 diatas dapat dilihat bahwa reaksi teman responden yang tidak memilki telepon selular adalah tidak tahu ada 10 orang atau 16,67%,dan yang kurang simpati asa 4 orang atau 6,67%,lalu yang biasa saja ada 43 orang atau 71,66%, dan yang semakin akrab ada 3 orang atau 5%. Naum diantara kerabat kita yang tidak memiliki telepon selular menilai bermacam-

Page 12: GAYA HIDUP MASYARAKAT YANG MENGGUNAKAN TELEPON SELULAR DI KECAMATAN

macang ada yang menilai kurang simpati, mungkin kita terlalu bangga punya benda tersebut, namum lebih dominan biasa-biasa saja, namun ada yang semakin akrab.

Tabel 12Kegiatan hubungan komunikasi tatap muka responden bertambah atau berkurang sejak memiliki

telepon selular

NoHubungan komunikasi tatap

muka dengan keluarga .f %

1 Tidak tahu 6 102 Berkurang 5 8,333 Biasa saja 34 56,674 Bertambah 15 25

Jumlah 60 100Sumber : Hasil Penelitiann = 60

Dari tabel 12 diatas dapat dilihat bahwa kegiatan hubungan komunikasi tatap muka responden bertambah atau berkurang sejak memiliki telepon selular adalah yang tidak tahu ada 6 orang atau 10%,dan yang berkurang ada 5 orang atau 8,33%, dan yang biasa saja ada 34 orang atau 56,67%, lalu yang bertambah ada 15 orang atau 25%, setelah memiliki telepon selular kebanyakan bertambah sering berkomunikasi tatap muka, karena mereka bisa berjanji dimana ketemu.

Tabel 13Pengaruh penggunaan telepon selular terhadap pekerjaan sehari-hari responden

No Pengaruh penggunaan telepon selular terhadap pekerjaan

f %

1 Tidak tahu 19 31,672 Tidak berpengaruh 14 23,333 Berpengaruh 20 33,334 Sangat berpengaruh 7 11,67

Jumlah 60 100Sumber : Hasil Penelitiann = 60

Dari tabel 55 diatas dapat dilihat bahwa pengaruh penggunaan telepon selular terhadap pekerjaan sehari-hari responden adalah yang tidak tahu ada 19 orang atau 31,67%, dan yang tidak berpengaruh ada 14 orang atau 23,33%, lalu yang berpengaruh ada 20 orang atau 33,33%, dan yang sangat berpengaruh ada 7 orang atau 11,67%, setelah memiliki telepon selular sangat berpengaruh terhadap pekerjaan sehari-hari, ada yang positif pekerjaan di kantor bertambah banyak, dan sering dipanggil lembur, kadang-kadang keluarga memanggil tidak terelakkan, dari segi negatif sedang kita bekerja ada saja kawan-kawan yang mengganggu, bercanda mengajak keluar dengan segala macam dalih terpaksa juga kita sekali-sekali meninggalkan pekerjaan.

C. Pembahasan.Dari hasil penelitian tersebut diatas nampaknya bahwa kebanyakan memiliki sendiri

telepon selular sendiri, tapi masih ada sebahagian kecil milik bersama (keluarga) karena jaman sekaran ini telepon selular bukan lagi barang mewah, tetapi sudah merupakan barang biasa, karena harganya sudah cukup murah (terjangkau), karena murahnya harga telepon selular ada

Page 13: GAYA HIDUP MASYARAKAT YANG MENGGUNAKAN TELEPON SELULAR DI KECAMATAN

diantar responden memiliki telepon selular 2 buah dan diatas 3 buah didalam rumah tanggan ada yang menyatakan 15 responden yang dimiliki tersebut adalah berbagai merek dan tife dan mereka sangat mebutuhkan telepon selular ini karena cepet dan tepat bisa berkomunikasi dengan keluarga, boleh dikatakan tidak terlepas dari badannya mereka dan juga memiliki telepon kabel dirumah mereka dan diantara responden lamanya memiliki tetepon selular yang paling banyak diatas 3 tahun, yang memiliki ini mayoritas juga adalah pegawai PNS dan Swasta. Diantara responden sangat banyak memanfaatkan layanan SMS dan hanya 1 orang yang tidak pernah memanfaatkannya, setelah memiliki telepon selular pergaulan atau persahabatan semakin bertambah dan diantara responden telepon selularnya hidup dengan berpariasi ada dibawah 10 jam dan ada diatas 15 jam. Diantara responden ada yang menghabiskan biaya antara dibawah Rp 50.000,- sampai Rp 100.000,- karena responden kebanyakan pegawai sehingga membutuhkan komunikasi dengan sejawat, telepon selular responden juga sudah ada yang memiliki pasilitas Internet dan diantara mereka ada yang selalu memanfaatkannya hal ini dimiliki diantara PNS dan wira swasta, dan juga banyak diantara responden menggunakan layanan SMS dengan kekerabat dan keluarga, juga masyarakat ada yang menggunakan fasilitas bluthoot, dan masih banyak diantara masyarakat tidak mengerti dalam menggunakannya fasilitas bluthoot tersebut, bagi responden yang memiliki telepon selular yang mempunyai radio masih banyak yang menggunakannya, karena masyarakat masih butuh informasi dan hiburan, sehingga pada saat -saat tertentu dimana saja mereka dapat membuka siaran radio yang mereka senangi, juga telepon selular yang mempunyai fasilitas MP3 mereka selalu memanfaatkannya karena tidak terlalu sulit untuk memanfaatkannya, hal ini bisa mereka mendapat hiburan dimana saja, tapi pada umumny yang memanfaatkan fasilitas ini mayoritas adalah kaulah muda yakni pelajar dan mahasiswa, juga pemakain 3G mayoritas adalah kaulah muda pelajar dan mahasiswa itupun jarang mereka pergunakan,... bagi responden selalu menukar telepon selularnya karena melihat lebih bagus dan menarik, dan sudah bosan melihat yang lama, dan pada umumnya mereka mengganti ke yang lebih baik, adapun pergaulan mereka semakin baik, baik kekerabatan juga kekeluargaan, namun tidak dipungkiri ada yang tambah jauh dan ada yang biasa-biasa saja.

PENUTUP

A. Kesimpulan.1. Masyarakat Kecamatan Padangsidimpuan Selatan pengguna telepon selular cukup tinggi

(bahkan ada yang memiliki 3 buah telepon selular). Mereka terdiri dari berbagai kedudukan, seperti pelajar dan mahasiswa, ibu rumah tangga, pegawai swasta juga pegawai negeri sipil.

2. Masyarakat kota Padangsidimpuan memiliki telepon selular bertujuan untuk memudahkan berkomunikasi dengan masyarakat, sanak famili, teman sejawat di kantor maupun rekan, relasi bisnis dan lainnya.

3. Manfaat yang mereka rasakan adalah semakin mudah dan cepatnya hubungan komunikasi dapat dilakukan kepada orang lain, sehingga dapat meningkatkan pendapatan, kesejahteraan maupun proses penyampaian berita dan persaudaraan sesamanya.

4. Gaya hidup masyarakat yang cukup maju (kawasan bisnis, perkantoran dan pusat pendidikan) meningkatkan penggunaan telepon seluler (ada yang memiliki sampai 3 buah telepon selular) dan mengikuti perkembangan setiap munculnya model baru.

5. Jumlah biaya terhadap penggunaan telepon seluler cukup berpariasi, namun dapat disimpulkan cukup besar dilihat dari profesi para penggunanya.

Page 14: GAYA HIDUP MASYARAKAT YANG MENGGUNAKAN TELEPON SELULAR DI KECAMATAN

B. SARAN-SARAN.1. Diharapkan kepada masyarakat supaya hidup sederhana dan menyesuaikan pengeluaran

biaya telepon seluler dengan kemampuannya.2. Penggunaan telepon harus benar-benar bermanfaat dan berpotensi terhadap peningkatan taraf

hidupnya, di samping itu diharapkan tidak merusak hubungan keluarga, rumah tangga dan sebagainya.

3. Diharapkan kepada masyarakat supaya mengurangi penggunaan telepon selular pada waktu jam sibuk, gunakan SMS untuk mengurangi pemakaian pulsa.

4. Diharapkan kepada masyarakat setelah memiliki telepon selular tetap menjaga atau memelihara kerukunan dan kekompakan diantara berkeluarga dan bermasyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Alisjabana, Iskandar, 1993, Teknologi dan Perkrmbangan, yayasan Idayu, Jakarta.Amirin, M. Tatang,1995, Menyusun rencana Penelitian, PT Raja Grafindo, Jakarta.Effendy, Onang Uchyana, 1992, Ilmu Komunikasi; Teori dan Praktek, Remadja Rosdakarya,

Bandung.-----------------,1992, Ilmu, PT Cipta Adtya Bakti, Bandung----------------, 1993, Dinamiaka Kmiomunikasi, Fisher, Aubery, 1986, Teori-teori Komunikasi, Remadja Rosdakarya, Bandung.Hanif, Abdillah,1987, Masyarakatkan ide-ide Baru, Usaha Nasional, Surabaya.Ibrahin Idi Subandy 1997, Ecstasy Gaya Hidup; Kebudayaan Pop Dalam Masyarakat

Komodits Indonesia, Pustaka Mizan, Bandung.Kincaid, Laurence D. & Schramm, Wilbur, 1997, Azas-Azas Komunikasi Antara manusia, East

West Comunition Institute, Hawai.Koencaraningrat, 1992, Pengantar Ilmu Antropologi, Aksara Baru, Jakarta.Liliweri, Alo, 1991, Komunikasi Antar Pribadi, Citra Aditya Bakti, Bandung.Lubis, Suardi, 1997, Metode Penelitian Sosial, USU Press, Medan.

Lull, James, 1998, Media Komuniksai, Kebudayaan; Suatu Pendekatan Global, Yayasan Obor Indonesia.

Mar’at, 1984, Sikap manusia, Perubahan serta Pengukurannya, Ghali Indonesia, Jakarta.Nasution, Z, 1989, Teknologo Kominikasi, Remadja Rosda Karya, Bandung.Nawawi, Hadari, 1990, Metode Penelitian Bidang Sosial, Gajah Mada University Press,

Yogyakarta.Nazir, Muhammad, 1995, Metode Penelitian, Ghali Indonesia, Bandung.Ostler, George, 1987, The Little Oxford Distionary Of Current English, Oxford University,

Oxford.Puspowardoyo, Soerjanto, 1993, Pembangunan Berdasarkan Kebudayaan, Gramedia, Jakarta.Rakhmat, Jalaluddin, 1991, Metode Penelitian Komunikasi, Remadja Rosda Karya, Bandung.----------------, 1998, Komunikasi dan Pembangunan Penarapan Perspektif Kritis, LP3S

Jakarta.Salim, Pieter, 1994, Kamus Inggeris – Indonesia, Gramedia, Jakarta.Siahaan, SM, 1991, Komunikasi Pemahaman dan Penerapan, PT, BPK Gunung Agung Mulia,

Jakarta.Singarimbun, Masri, 1989, Menelitian Survey, LP3ES, Bandung.

Page 15: GAYA HIDUP MASYARAKAT YANG MENGGUNAKAN TELEPON SELULAR DI KECAMATAN

Soekanto, Soerjono, 1990, Sosiologi Suatu Pengantar, Rajawali Pers, jakarta.Suryabrata, Sumadi, 1983, Metode Penelitian, CV Rajawali, Jakarta.Weinner, Myron, 1995, Modernisasi Dinamika Pertumbuhan, Gajah Mada University Perss,

Yogyakarta.