gaya angkat pesawat dan bernaulli

6
GAYA ANGKAT PESAWAT Untuk mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang 1. Pendahuluan Pesawat terbang modern sudah menggunakan mesin jet, namun prinsip terbangnya masih menggunakan ilmu gaya udara seperti oleh Orville Wright dan Wilbur Wright. Kakak beradik tersebut berhasil melakukan penerbangan pertama menggunakan pesawat rancangan sendiri yang diberi nama flyer, pada 1903 di Amerika Serikat. Selain Wright bersaudara, Samuel F Cody juga berhasil melakukan penerbangan di lapangan udara Fanborough, Inggris pada 1910. Setelah pesawat Flyer penemuan Wright bersaudara, pesawat terbang banyak mengalami modifikasi baik dari rancang bangun, bentuk, dan mesin untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara. Perkembangan teknologi pesawat terbang mencapai beberapa kemajuan selama kurang dari satu abad, terlebih lagi setelah ditemukannya teknologi tak terdeteksi radar, yaitu stealth. Pada umumnya, pesawat terdiri atas badan pesawat, kabin, sayap, ekor, sirip, dan roda. Ketika pesawat terbang di angkasa, pada dasarnya memerlukan dua hal, yaitu mendorong dan mengangkat. Mendorong adalah mendesak pesawat maju ke depan menggunakan mesin atau baling-baling. Baling-baling pendorong pada prinsipnya sama dengan baling-baling pengangkat. Dua kekuatan tersebut bekerja berlawanan dengan gaya tarik dan gravitasi (gaya berat). Secara umum, prinsip terbang pesawat menggunakan hukum fisika, yakni memanfaatkan hukum Bernoulli di udara dengan memanfaatkan arus laminair sayap yang dihasilkan akibat daya dorong mesin pesawat. Pada awalnya, navigasi pesawat menggunakan tanda-tanda yang mudah dikenal di darat, baik tanda-tanda alam maupun tanda-tanda buatan manusia seperti gunung, sungai, atau rel kereta api. Dalam perkembangannya, navigasi pesawat menjadi berbagai jenis, yaitu navigasi radio, radar, inersial dan satelit. Pada praktiknya pesawat terbang menggunakan beberapa teknologi navigasi sekaligus. Pesawat komersial atau pesawat penumpang biasanya lebih sering menggunakan navigasi radio. Navigasi radar dan inersial lebih sering digunakan oleh pesawat militer mata- mata karena sifatnya yang self contain(tidak bergantung pada stasiun di luar). Sedangan navigasi satelit digunakan oleh semua jenis pesawat. Selain itu, pesawat-pesawat modern biasanya telah menggunakan suatu alat yang di sebut TICAS. Alat ini untuk memantau lalu lintas udara, yaitu memperingatkan jarak antara pesawat di udara.

Upload: sagita-bagoes

Post on 15-Dec-2015

28 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Gaya Angkat Pesawat Dan Bernaulli

TRANSCRIPT

Page 1: Gaya Angkat Pesawat Dan Bernaulli

GAYA ANGKAT PESAWAT Untuk mahasiswa PTM Otomotif IKIP Veteran Semarang

1. Pendahuluan

Pesawat terbang modern sudah menggunakan mesin jet, namun prinsip terbangnya masih

menggunakan ilmu gaya udara seperti oleh Orville Wright dan Wilbur Wright. Kakak beradik

tersebut berhasil melakukan penerbangan pertama menggunakan pesawat rancangan sendiri

yang diberi nama flyer, pada 1903 di Amerika Serikat. Selain Wright bersaudara, Samuel F Cody

juga berhasil melakukan penerbangan di lapangan udara Fanborough, Inggris pada 1910.

Setelah pesawat Flyer penemuan Wright bersaudara, pesawat terbang banyak mengalami

modifikasi baik dari rancang bangun, bentuk, dan mesin untuk memenuhi kebutuhan transportasi

udara. Perkembangan teknologi pesawat terbang mencapai beberapa kemajuan selama kurang

dari satu abad, terlebih lagi setelah ditemukannya teknologi tak terdeteksi radar, yaitu stealth.

Pada umumnya, pesawat terdiri atas badan pesawat, kabin, sayap, ekor, sirip, dan roda.

Ketika pesawat terbang di angkasa, pada dasarnya memerlukan dua hal, yaitu mendorong dan

mengangkat. Mendorong adalah mendesak pesawat maju ke depan menggunakan mesin atau

baling-baling. Baling-baling pendorong pada prinsipnya sama dengan baling-baling pengangkat.

Dua kekuatan tersebut bekerja berlawanan dengan gaya tarik dan gravitasi (gaya berat). Secara

umum, prinsip terbang pesawat menggunakan hukum fisika, yakni memanfaatkan hukum

Bernoulli di udara dengan memanfaatkan arus laminair sayap yang dihasilkan akibat daya

dorong mesin pesawat.

Pada awalnya, navigasi pesawat menggunakan tanda-tanda yang mudah dikenal di darat, baik

tanda-tanda alam maupun tanda-tanda buatan manusia seperti gunung, sungai, atau rel kereta api.

Dalam perkembangannya, navigasi pesawat menjadi berbagai jenis, yaitu navigasi radio, radar,

inersial dan satelit. Pada praktiknya pesawat terbang menggunakan beberapa teknologi navigasi

sekaligus. Pesawat komersial atau pesawat penumpang biasanya lebih sering menggunakan

navigasi radio. Navigasi radar dan inersial lebih sering digunakan oleh pesawat militer mata-

mata karena sifatnya yang self contain(tidak bergantung pada stasiun di luar). Sedangan navigasi

satelit digunakan oleh semua jenis pesawat. Selain itu, pesawat-pesawat modern biasanya telah

menggunakan suatu alat yang di sebut TICAS. Alat ini untuk memantau lalu lintas udara, yaitu

memperingatkan jarak antara pesawat di udara.

Page 2: Gaya Angkat Pesawat Dan Bernaulli

2. Mengapa pesawat bisa terbang?

Pesawat terbang dapat terangkat ke atas, karena kelajuan udara yang melalui sayap pesawat

bagian sisi atas lebih besar daripada bagian sisi bawah. Karena pada penampang sayap pesawat

terbang, bagian belakang lebih datar dan sisi bagian atas lebih melengkung daripada bagian

bawahnya, maka aliran udara bagian atas akan lebih rapat jika dibanding bagian bawahnya.

Artinya, kecepatan aliran udara pada bagian sisi atas lebih besar daripada sisi bagian bawah

sayap. sehingga tekanan bagian atas lebih kecil daripada tekanan bagian bawah. Perbedaan

tekanan inilah yang yang menentukan gaya angkat pesawat.

Pesawat terbang dapat terangkat ke atas jika gaya angkat lebih besar daripada berat pesawat.

Jadi, suatu pesawat dapat terbang atau tidak tergantung dari berat pesawat, kelajuan pesawat, dan

ukuran sayapnya. Makin besar kecepatan pesawat, makin besar kecepatan udara, sehingga gaya

angkat sayap pesawat makin besar. Supaya pesawat dapat terangkat, gaya angkat harus lebih

besar daripada berat pesawat:

(F1–F2) > m g

Page 3: Gaya Angkat Pesawat Dan Bernaulli

Jika pesawat telah berada pada ketinggian tertentu dan pilot ingin mempertahankan

ketinggiannya (melayang di udara), maka kelajuan pesawat harus diatur sedemikian rupa

sehingga gaya angkat sama dengan berat pesawat:

(F1–F2) = m g

Contoh

Sebuah pesawat terbang bergerak dengan kecepatan tertentu sehingga udara yang melalui bagian

atas dan bagian bawah sayap pesawat yang luas permukaannya 50 m 2

bergerak dengan kelajuan masing-masing 320 m/s dan 300 m/s. Berapakah besarnya gaya angkat

pada sayap pesawat terbang tersebut? (ρ udara = 1,3 kg/m3

)

Jawab :

diketahui

A = 50 m2

V2 = 320 m/s

V1 = 300 m/s

ρ udara = 1,3 kg/m3

F1-F2 = ½ ρ A ( v22-V1

2 )

= ½ ( 1,3 kg/m3 ) (50 m

2 ) ( 320 m/s)

2 – (3—m/s)

2

= 403.000 N

3. Hukum Bernoulli dan gaya angkat pesawat

Menurut hukum bernoulli, fluida berkelajuan tinggi yang bebas mengalir memiliki

tekanan yang lebih rendah dibanding fluida sejenis yang berkelajuan lebih rendah. Fenomena ini

diterapkan pada pesawat melalui perancangan penampang lintang pesawat (disebut aerofoil

[British] atau airfoil [Amerika]). Struktur airfoil berbentuk aerodinamis pada bagian atas

Page 4: Gaya Angkat Pesawat Dan Bernaulli

(streamline) sehingga udara yang di atasnya bergerak lebih cepat daripada udara di bagian

bawah. Akibatnya, tekanan udara di bawah sayap lebih besar daripada tekanan udara di atas

sayap yang menyebabkan gaya dorong ke atas. Dengan persamaan Bernoulli

Karena h1 dapat dianggap sama dengan h2, didapatkan:

Skemanya kurang lebih seperti di bawah ini:

Sekarang untuk gaya gesek, gaya gesek dapat dicari dari Hukum stokes. Untuk aliran

laminar diperoleh besarnya hambatan udara:

Nilai k bergantung dari bentuk geometris tiap tiap benda. Untuk benda besar macam

pesawat, akan tercipta turbulensi di bagian belakan sehingga aliran udara tidak lagi laminar.

Berdasarkan percobaan, besarnya gaya gesekan pada alira turbulen sebanding dengan kuadrat

kecepatannya. Setelah gaya dorong mesin dikurangi dengan gaya geseknya, diperolehlah gaya

dorong netto, yang menyebabkan pesawat melaju ke depan.

Page 5: Gaya Angkat Pesawat Dan Bernaulli

Nah, sekarang kita akan sedikit membahas mengenai kontrol/kemudi pesawat. Secara

konvensional, pesawat memiliki tiga macam kemudi untuk bergerak dalam tiga sumbu

yakni rudder, elevators, dan aileron. Jalasnya dapat dilihat pada tabel.

nama gerak letak

elevator pitch (pada sumbu lateral) horizontal tail/tailplane (sepasang)

rudder yaw (pada sumbu vertikal ) vertical tail/fin

aileron roll (pada sumbu longitudinal) wing (sepasang)

Pada dasarnya, sistem gerak itu berupa pelat berengsel yang dihubungkan dengan sayap

dan sayap ekor. Misalkan rudder pada fin, jika engselnya lurus, udara akan bergerak dengan

simetris sehingga pesawat terbang lurus. Jika pelatnya digerakkan ke kanan misalnya, udara yang

bergerak di kanan akan mendapatkan drag tambahan, sehingga tekanan udara pada kanan ekor

lebih tinggi dibanding di sebelah kiri. Akibatnya ekor pesawat akan mendapatkan torka ke ke kiri

sehingga moncong pesawat akan bergerak ke kanan yang menyebabkan gerak gelengan (yaw).

Begitu juga halnya jika rudder bergerak ke kiri maka moncong akan berputar ke kiri.

Begitu pula pada elevator yang menyebabkan gerak anggukan (pitch). Jika

kedua elevator kiri dan kanan) bergerak ke atas, tekanan udara di atas ekor akan lebih besar

sehingga ekor bergerak ke bawah dan moncong pesawat naik ke atas.

Page 6: Gaya Angkat Pesawat Dan Bernaulli

Yang sedikit berbeda ialah sepasang aileron yang terletak pada sayap. Aileron dibuat

sedemikian rupa sehingga jika yang kiri naik ke atas maka yang kanan turun ke bawah dan

sebaliknya. Jika aileron kiri naik ke atas, tekanan udara di bagian atas menjadi lebih besar

sehingga sayap kiri akan mendapatkan torka ke bawah. Di sisi lain aileron kanan akan turun ke

bawah, menyebabkan sayap kanan mendapatkan torka ke atas. Torka ke atas di sayap kanan dan

torka ke bawah di sayap kiri menyebabkan pesawat berguling (roll) ke arah kiri. Demikian juga

untuk roll ke kanan, aileron kiri turun dan aileron kanan naik.

Pesawat terbang biasanya juga dilengkapi dengan sepasang flaps pada sayap di bagian

dalam. Jikaflaps diturunkan ke bawah, akan menambah sudut angle of attack dari flaps sehingga

menghasilkan gaya angkat lebih, tetapi juga hambatan lebih untuk memperlambat laju pesawat.