gatra : bistip.com

Upload: panggi-libersa-jasri-akadol

Post on 09-Jul-2015

206 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

MultiMedia

KOMUNITAS

Titip Barang Lewat Pak Pos DigitalBepergian sambil membawa titipan, mendapat uang sampingan lumayan. Lebih murah ketimbang jasa titipan paket, meski khawatir terjerat kasus iPad.diantar sehingga lebih fresh, ujarnya. Oleh sebab itu, hingga kini barang yang diantar Chavela paling tinggi bernilai Rp 300.000. Jadi, tip yang diterimanya juga tidak besar, tetapi lumayan untuk mengganti ongkos bensin. Awalnya, Chavela mengaku ingin mencoba mengantar barang yang nilainya lebih tinggi. Tetapi ia khawatir tertipu dan risiko lainnya. Saya coba mulai dengan barang yang tak mahal dulu, katanya. Bistip tentu tak hanya melayani rute lokal, melainkan juga luar negeri. Inilah yang ditawarkan seorang bistiper --sebutan untuk anggota Bistip-- Edwin, 29 tahun. Saya mendapat titipan suvenir dari Korea. Karena barangnya tidak mahal, saya bayarin dulu, tuturnya lewat e-mail. Konsultan teknologi informasi (TI) ini berdomisili di Sydney, Australia, dan kebetulan berkunjung ke Korea. Selain Edwin, ada juga madeinnusa, nama julukan di Bistip.com yang memposting rute Jakarta-Dallas, Amerika Serikat. Made mengaku sudah tiga kali menjadi bistiper sejak menjadi anggota pada April silam. Ini masih ada beberapa titipan lagi, tapi masih dalam negosiasi, tulisnya lewat e-mail. Orang Indonesia, menurut Made, terutama yang bekerja di Amerika Serikat, hampir selalu titip barang jika ada yang pulang ke Tanah Air. Mereka biasanya sudah sering kontak dan saling percaya sehingga sering titip barang, tulis Made. Jadi, kadang-kadang Made tak enak juga menetapkan tip karena sesama teman. Biasanya Made menentukan nilai tip dari berat dan besarnya barang. Ia mengaku pernah mendapat tip paling tinggi US$ 95 untuk titipan senilai US$ 300-US$ 800. Tapi Made mengingatkan untuk hati-hati jika menjadi bistiper. Detail dan rincian barang harus benar-benar diketahui dan dipahami. Jangan sampai mendapat titipan yang tak ketahuan belangnya. Jangan-jangan isinya narkoba atau barang haram lainnya. Made juga hati-hati, jangan sampai terjebak seperti kasus penjualan iPad yang sempat menghebohkan Jakarta, beberapa waktu lalu. Pengalaman titip-menitip inilah yang memang menjadi awal berdirinya Bistip.com. Itulah yang dialami pendiri dan pengelola Bistip, Willy Ekasalim. Sewaktu kuliah di University of New South Wales (UNSW), Australia, padaGATRA 10 AGUSTUS 2011

Suasana kerja di kantor Bistip.com di kawasan Kelapa Gading, Jakarta

epok-Margonda-Tanjung Barat-Pasar MingguKemang-Bangka-Komdak. Begitulah rute perjalanan seharian Randi Wahyu, warga Depok. Jika ada barang, bisa titip atau diantar, begitu pesannya. Randi bukan kurir titipan kilat atau karyawan PT Pos Indonesia. Profesi Randi sebenarnya adalah anggota kepolisian di Direktorat Pengamanan Objek Vital Polda Metro Jaya. Saya hanya iseng-iseng berhadiah ikut mengantar barang, katanya kepada Gatra. Maklumlah, hampir empat bulan ini Randi menjadi anggota Bistip.com. Bistip adalah kependekan dari bisa titip. Situs online ini menjadi wadah bagi sesama anggotanya untuk saling titip dan bayar untuk barang yang dipesan. Nitip dapet barang, dititip dapet tip, begitulah tagline Bistip.com. Rupanya, peminat situs ini lumayan banyak. Sejak didirikan pada Maret lalu, anggota Bistip mencapai 1.400 akun. Selain Randi tadi, ada juga Chavela, 24 tahun. Ini memang bukan nama asli, melainkan username yang digunakan di Bistip.com. Chavela mengaku sudah empat kali mendapat titipan barang dengan

D

rute Jakarta-Bandung sejak menjadi anggota Bistip, April lalu. Ia memang sering bolak-balik pada jalur itu karena sang suami bekerja di Bandung. Jadi, sekalian saja menjadi anggota Bistip. Saya tahu situs ini dari teman sekantor, tuturnya. Chavela mem-posting rute perjalanannya itu, berikut hari dan waktunya, ke Bistip.com. Ia tinggal menunggu, apakah ada yang berminat menitipkan barang di inboks yang tersedia di Bistip.com. Sekarang ini ada yang titip dibelikan brownies di Bandung, kata Chavela. Jika setuju, Chavela akan berunding tentang rincian jumlah dan jenis barang, jauh-dekatnya lokasi antar atau pertemuan, serta tak lupa bernegosiasi soal ongkos titipan. Begitu juga, apakah harus bayar di muka atau belakangan setelah barang diantar. Besarnya tip, menurut Chavela, umumnya tergantung jumlah dan nilai barang serta lokasi. Juga tergantung kesepakatan saja, katanya. Sejauh ini, Chavela lebih mengkhususkan diri pada titipan makanan, seperti kue, roti, hingga jajajan khusus Bandung. Biasanya makanannya saya beli, kemudian langsung

44

foto-foto : PUNto LIKMIARDI

2002, Willy selalu mendapat titipan ba rang ke Indonesia tiap tahun. Ketika berada di ruang tunggu penerbangan dengan setumpuk barang titipan, terbersit dalam pikirannya, Ke napa tidak sekalian bikin komunitas titip barang dan mendapat uang sam pingan? Maka, alumnus Master Tech nology Management UNSW itu pun menghubungi sejumlah temannya untuk mendirikan Bistip. Awalnya, Willy menyewa sebuah kantor di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara, untuk dijadikan markas kantor pos digital itu. Modal awal yang dike luarkan kurang dari Rp 10 juta, untuk membuat situs dan sebagainya. Sebelum meluncurkan situs itu, Willy mengadakan survei kecilkecilan, apakah gagasan Bistip ini dapat bertahan. Saya tanya kepada temanteman, keluarga, juga orang TI yang baru kenal, katanya. Setelah urusan ide dasar dan teknis selesai, Willy kemudian melangkah ke tahap selanjutnya: mengampanyekan Bistip. Seperti biasa, awalnya Bistip dike nalkan melalui lingkaran pertemanan. Pada hari pertama launching, menurut Willy, cukup banyak yang melakukan registrasi. Makin lama, Bistip mulai me narik perhatian. Terutama, setelah itu, banyak situs online yang membahas Bistip karena keunikannya. Kini Bistip, menu rut Willy, sudah menuai anggota hingga sekitar 1.400 user. Syarat menjadi anggota Bistip tidak sulit. Cukup mendaftar dengan memilih nama user, identitas lengkap, alamat email, dan menentukan rute perjalanan. Jika semua lancar, maka Anda telah menjadi pak pos digital. Setelah itu,

Willy Ekasalim

tergantung nasib dan rating kepercayaan yang diperoleh. Misalnya, Bistip menyediakan atribut profil yang bisa diisi agar para penitip barang dapat lebih percaya kepada bistipernya. Kalau mereka isinya minim, siapa yang mau percaya. Ya, salah sendiri, kata Willy. Selain itu, Bistip juga memberikan rating pada bistiper yang terpercaya. Rating ini diisi oleh pengguna. Sejauh ini, lanjut Willy, belum ada komplain atau masalah serius terkait titipmenitip ini. Tapi kami menyedia kan forum komunitas, di mana anggota dapat melaporkan atau mengeluh jika ada masalah, katanya. Selain itu, Bistip juga membekali para bistiper dan penitip dengan berbagai peraturan dan pedoman agar proses titipbayar ini berjalan lancar. Salah satu hal yang ditekankan Bistip adalah identitas barang yang akan dititip atau dipesan. Bistiper harus minta izin untuk melihat atau mengetahui jenis barang yang dibawa, apakah itu legal atau tidak. Jangan hanya untuk mendapatkan

tip, diterima saja ordernya, kata Willy. Menurut Willy, jumlah dan jenis barang tergantung musim atau modenya. Barang yang paling banyak beredar adalah komik, iPad 2, makanan, iPhone, bahkan ada yang titip perangko. Arus lalu lintas barang titipan itu juga tergantung rute yang ada. Rute JakartaBandung memang paling banyak dipilih anggota Bistip, mencapai skor 23. Untuk luar negeri, yang paling banyak adalah rute JakartaSingapura dengan skor 22. Willy mengaku, anggota Bistip ce pat menggembung dalam waktu singkat karena ongkos kirim barang menjadi lebih murah ketimbang menggunakan jasa titipan kilat atau paket. Ini karena barangnya relatif tidak besar dan gampang dibawa, ujar Willy kepada Septho Mar ciano dari Gatra. Tapi ini tak berarti Bistip hanya dijalankan sekadar untuk hobi. Kami sedang menyempurnakan model bisnisnya, katanya. Untuk sementara, membina komunitas dulu.Nur Hidayat

GATRA 10 AGUSTUS 2011

45

bistip.com