gastritissatuan acara konsultasi gizi

24
SATUAN ACARA KONSULTASI GIZI “ GASTRITIS” OLEH: BELLY FITRIAH P05 5130113007 Dosen Pembimbing: Afriyana Siregar S.Gz.,M.Biomed Tetes Wahyudi S.Gz.,M.Biomed KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN BENGKULU

Upload: rizky-sulistyo

Post on 21-Nov-2015

210 views

Category:

Documents


28 download

DESCRIPTION

Gastritissatuan Acara Konsultasi Gizi

TRANSCRIPT

SATUAN ACARA KONSULTASI GIZI GASTRITIS

OLEH:BELLY FITRIAHP05 5130113007

Dosen Pembimbing:Afriyana Siregar S.Gz.,M.BiomedTetes Wahyudi S.Gz.,M.Biomed

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN BENGKULUPRODI D3 GIZITA 2014SATUAN ACARA KONSULTASI GIZITopik : Gastritis dan penanganannyaWaktu: Pukul 08.00-09.00 WIBHari/Tgl: Selasa, 16 Desember 2014

I. TUJUAN INTRUKSIONALKonsultasi mengenai gastritis ini bertujuan untuk membuat perubahan yang diinginkan pada food behavior klien yang memiliki masalah gastritis.

II. SASARANKlien yang menderita gastritis

III. METODEPenjelasan materi ceramah dan diskusi

IV. KEGIATAN KONSULTASIA. Asuhan Gizi

NoRana PenilaianKriteria Pencapaian KompetensiKeterangan

1AfektifPersiapan:1. Memberikan salam dan perkenalan2. Penampilan3. Mengucapkan salam dan terima kasih selesai melakukan pengkajian

2Psikomotor1. Pembukaan2. Pelaksanaana. Data umum yang meliputi: Nama, tanggal lahir, umur, jenis kelamin, suku, pekerjaan, pendidikan, agama dllb. Pengkajian1. Antropometri (BB, TB, LILA) dan status Gizi (IMT, BB/U, TB/U, BB/TB)2. Fisik/klinis3. Riwayat diet4. Riwayat personal: Riwayat obat/suplemen yang dimakan Social budaya Riwayat penyakit meliputi: riwayat penyakit dahulu dan sekarang, keluhan, operasi, komplikasi, penyakit keluarga, kesehatan emosional, kemampuan kognitifc. Diagnosa Gizid. Intervensi Gizi3. Evaluasia. Monitoring berat badanb. Monitoring asupan makananc. Monitoring pemeriksaan fisik dan klinis dan lain-lainnya

3KognitifMampu membuat atau melakukan konsultasi sesuai dengan kasus yang didapat

B. Melakukan KonsultasiNOPENILAIANKEGIATAN KONSULTASI

1AfektifPersiapan:1. Mengucapkan salam2. Memperkenalkan diri3. Tujuan konseling4. Penampilan5. Mengucapkan salam dan terima kasih selesai melakukan konsultasi

2Kognitif1. Persiapan2. Pembukaan3. Memulai proses Proses pembukaan Kesiapan klien untuk memulai proses konseling Konselor memulai dengan menanyakan perasaan klien saat ini dan menanyakan permasalahanya Sikap konselor mendengarkan4. Mendengarkan dengan aktif Konselor selalu merespon apa yang disampaikan klien Konselor dapat melakukan pengamatan sikap dan perilaku klien pada saat menyampaikan masalah atau perasaannya Konselor dengan pemakaian bahasa non verbal dengan menganggukkan kepala dapat membuat klien merasa diperhatikan5. Mengidentifikasi dan mengklarifikasi masalah Konselor sebaiknya mencoba mengidentifikasi dan mengklarifikasi permasalahan klien Konselor meringkas apa yang menjadi permasalahan klien Apabila klien telah membenarkan apa yang telah diringkas konselor, maka konseling bias memasuki fase proses selanjutnya6. Memfasilitasi perubahan perilaku Konselor harus menjajaki apakah klien telah memahami tentang perasaannya Jika klien sudah memahami, konselor harus mempermudah kien untuk melakukan perubahan sikap7. Mengeksplorasi kemungkinan-kemungkinan dan memfasilitasi tindakan Tugas konselor adalah membantu klien untuk mengeksplorasi diri sendiri Konselor mengajak klien untuk menggali kemungkinan-kemungkinan positif yang dimilikinya dalam menyelesaikan masalah Pada waktu melakukan eksplorasi diri, klien tidak merasa tertekan dan diharapkan klien bias menikmati proses konseling8. Terminasi Mengakhiri pertemuan konseling Sebelumnya, konselor menyampaikan ringkasan dari keseluruhan proses konseling yang telah dilakukan Hal ini perlu dilakukan agar klien merasa memiliki keputusan dank lien merasa sadar bahwa ia telah mengambil keputusan untuk dirinya sendiri

3Psikomotor1. AttendingAttending adalah suatu sikap berupa pemberian perhatian kepada klien. Attending mempunyai beberapa komponen:a. Kontak melalui mataMemandang orang lain pada mata mereka adalah suatu cara untuk menunjukkan perhatian yang sungguh-sungguh. Sebab kontak mata adalah salah satu alat pokok untuk berkomunikasi. Beberapa situasi yang mengharuskan adanya kontak mata lebih banyak, yaitu pada saat berikut ini: Seseorang sacara fisik jauh dari orang lain Topic mudah dan tidak pribadi Tidak ada lagi objek yang dilihat Perhatian individu tertarik pada orang lain atau objek lain Menghadapi klien dengan kepribadian terbuka Seseorang ingin terlibat dalam diskusi Menghadapi klien yang bersikap menyamakan antara mendengar dan berbicara

MATERI KONSULTASIGASTRITISI. Latar BelakangGastritis atau yang umum dikenal dengan sebutan Maag adalah penyakit yang sering terjadi di masyarakat, namun begitu penyakit ini sering diremehkan dan disepelekan oleh penderitanya. Pada kenyataannya, penyakit gastritis tidak bisa diremehkan. Gastritis adalah penyakit pencernaan pada lambung yang dikarenakan oleh produksi asam lambung yang berlebihan. Hal ini mengakibatkan imflamasi atau peradangan dari mukosa lambung. Penderitanya merasa akan merasa perutnya perih dan mulas di daerah sekitar ulu hati. Jika hal ini dibiarkan dan diabaikan berlarut-larut maka akan memicu erosi mukosa lambung. Dalam beberapa kasus gastritis dapat menyebabkan bisul (ulkus) pada lambung dan peningkatan kanker perut.Pada tahun 2004 penyakit gastritis menempati urutan ke 9 dari 50 peringkat utama pasien rawat jalan di rumah sakit seluruh Indonesia dengan jumlah kasus 218.500 (yanmed DEPKES RI http://bank data depkes.go.id/data).Kejadian penyakit gastritis meningkat sejak 5-6 tahun terakhir dan menyerang laki-laki lebih banyak daripada wanita. Laki-laki lebih banyak mengalami gastritis karena kebiasaan mengkonsumsi alkohol dan merokok. Faktor-faktor lain yang berkaitan dengan sakit maag antara lain adalah riwayat keluarga yang menderita sakit maag, kurangnya daya mengatasi atau adaptasi yang buruk terhadap stres.II. Gastritis

A. Pengertian Penyakit GastritisGastritis adalah inflamasi (peradangan) dari mukosa lambung. Inflamasi ini mengakibatkan sel darah putih menuju ke dinding lambung sebagai respon terjadinya kelainan pada bagian tersebut. Bedasarkan pemeriksaan endoskopi ditemukan eritema mukosa, sedangkan hasil foto memperlihatkan iregularitas (bentuk tak beraturan) mukosa.(kapita selekta kedokteran edisi 3,2001)Gastritis merupakan suatu keadaan peradangan atau perdarahan mukosa lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difus atau local (Patofisiologi, Sylvia A Price hal 422).Gastritis adalah suatu istilah kedokteran untuk suatu keadaan inflamasi jaringan mukosa (jaringan lunak) lambung. Gastritis atau yang lebih dikenal dengan magh berasal dari bahasa Yunani yaitugastro, yang berarti perut/lambung danitisyang berarti inflamasi atau peradangan. Gastritis bukan merupakan penyakit tunggal, tetapi terbentuk dari beberapa kondisi yang kesemuanya itu mengakibatkan peradangan pada lambung.

B.PatofisiologiAdanya hal-hal yang dapat meningkatkan sekresi lambung baik obat-obatan, garam, empedu, atau enzim-enzim pankreas dapat merusak mukosa lambung mengakibatkan terganggunya pertahanan mukosa lambung dan memungkinkan difusi kembali asam atau pepsin kedalam jaringan lambung sehingga menimbulkan peradangan lambung. Hal ini menimbulkan peradangan respon mukosa lambung.iritasi yang terus menerus akan mengakibatkan terjadinya peradangan pada jaringan dan dapat juga menyebabkan perdarahan.Ditambah bila masuknya zat-zat asam dan basa yang bersifat korosif mengakibatkan peradangan atau nekrosis sehingga dapat menyebabkan perdarahan. Stress berhubungan dengan sistem parasimpatis yang berespon dengan meningkatnya hiperaktifitas lambung dan meningkatnya sekresi lambung.

C.KlasifikasiGastritis ada 2 kelompok yaitu gastritis akut dan gastritis kronik. Tetapi gastritis kronik bukan merupakan lanjutan dari gastritis akut, dan keduanya tidak saling berhubungan.1. Gastritis akutSalah satu bentuk gastritis akut yang sering dijumpai di klinik ialah gastritis akut erosif.Gastritis akut erosif adalah suatu peradangan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan-kerusakan erosif. Disebut erosif apabila kerusakan yang terjadi tidak lebih dalam daripada mukosa muskularis.2. Gastritis kronisGastritis kronis adalah suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung yang menahun (Soeparman, 1999, hal : 101).Gastritis kronis adalah suatu peradangan bagian permukaan mukosa lambung yang berkepanjangan yang disebabkan baik oleh ulkus lambung jinak maupun ganas atau oleh bakteri helicobacter pylori (Brunner dan Suddart, 2000, hal : 188). Gastritis kronik dikelompokkan lagi dalam 2 tipe yaitu tipe A dan tipe B:1. Dikatakan gastritis kronik tipe A (korpus) jika mampu menghasilkan imun sendiri.Tipe ini dikaitkan dengan atropi dari kelenjar lambung dan penurunan mukosa. Penurunan pada sekresi gastrik mempengaruhi produksi antibodi. Anemia pernisiosa berkembang pada proses ini.2. Gastritis kronik tipe B (antrum) lebih lazim. Tipe ini dikaitkan dengan infeksi helicobacter pylori yang menimbulkan ulkus pada dinding lambung.

D.PenyebabPenyebab dari Gastritis dapat dibedakan sesuai dengan klasifikasinya sebagai berikut GastritisAkutPenyebabnya adalah obat analgetik, anti inflamasi terutama aspirin (aspirin yang dosis rendah sudah dapat menyebabkan erosi mukosa lambung). Bahan kimia misal : lisol, alkohol, merokok, kafein lada, steroid dan digitalis. Gastritis KronikPenyebab dan patogenesis pada umumnya belum diketahui. Gastritis ini merupakan kejadian biasa pada orang tua, tapi di duga pada peminum alkohol, dan merokok.

E.Proses PenyakitGastritis akut Zat iritasi yang masuk ke dalam lambung akan mengiitasi mukosa lambung.Jika mukosa lambung teriritasi ada 2 hal yang akan terjadi : Karena terjadi iritasi mukosa lambung sebagai kompensasi lambung. Lambung akan meningkat sekresi mukosa yang berupa HCO3, di lambung HCO3 akan berikatan dengan NaCL sehingga menghasilkan HCI dan NaCO3.Hasil dari penyawaan tersebut akan meningkatkan asam lambung. Jika asam lambung meningkat maka akan meningkatkan mual muntah, maka akan terjadi gangguan nutrisi cairan & elektrolit Iritasi mukosa lambung akan menyebabkan mukosa inflamasi, jika mukus yang dihasilkan dapat melindungi mukosa lambung dari kerusakan HCL maka akan terjadi hemostatis dan akhirnya akan terjadi penyembuhan tetapi jika mukus gagal melindungi mukosa lambung maka akan terjadi erosi pada mukosa lambung. Jika erosi ini terjadi dan sampai pada lapisan pembuluh darah maka akan terjadi perdarahan yang akan menyebabkan nyeri dan hypovolemik.

Gastritis KronikGastritis kronik disebabkan oleh gastritis akut yang berulang sehingga terjadi iritasi mukosa lambung yang berulang-ulang dan terjadi penyembuhan yang tidak sempurna akibatnya akan terjadi atrhopi kelenjar epitel dan hilangnya sel pariental dan sel chief. Karena sel pariental dan sel chief hilang maka produksi HCL. Pepsin dan fungsi intinsik lainnya akan menurun dan dinding lambung juga menjadi tipis serta mukosanya rata, Gastritis itu bisa sembuh dan juga bisa terjadi perdarahan serta formasi ulser.

F.Faktor Resiko1. Pola Makan Menurut Yayuk Farida Baliwati (2004), terjadinya gastritis dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak baik dan tidak teratur, yaitu frekuensi makan, jenis, dan jumlah makanan, sehingga lambung menjadi sensitif bila asam lambung meningkat.2. Kopi Menurut Warianto (2011), kopi adalah minuman yang terdiri dari berbagai jenis bahan dan senyawa kimia; termasuk lemak, karbohidrat, asam amino, asam nabati yang disebut dengan fenol, vitamin dan mineral. Kopi diketahui merangsang lambung untuk memproduksi asam lambung sehingga menciptakan lingkungan yang lebih asam dan dapat mengiritasi lambung. Ada dua unsur yang bisa mempengaruhi kesehatan perut dan lapisan lambung, yaitu kafein dan asam chlorogenic. 3. Teh Hasil penelitian Hiromi Shinya, MD., dalam buku The Miracle of Enzyme menemukan bahwa orang-orang Jepang yang meminum teh kaya antioksidan lebih dari dua gelas secara teratur, sering menderita penyakit yang disebut gastritis. Sebagai contoh Teh Hijau, yang mengandung banyak antioksidan dapat membunuh bakteri dan memiliki efek antioksidan berjenis polifenol yang mencegah atau menetralisasi efek radikal bebas yang merusak. Namun, jika beberapa antioksidan bersatu akan membentuk suatu zat yang disebut tannin. Tannin inilah yang menyebabkan beberapa buah dan tumbuh-tumbuhan memiliki rasa sepat dan mudah teroksidasi (Shinya, 2008). 4. Rokok. Rokok adalah silinder kertas yang berisi daun tembakau cacah. Dalam sebatang rokok, terkandung berbagai zat-zat kimia berbahaya yang berperan seperti racun. Dalam asap rokok yang disulut, terdapat kandungan zat-zat kimia berbahaya seperti gas karbon monoksida, nitrogen oksida, amonia, benzene, methanol, perylene, hidrogen sianida, akrolein, asetilen, bensaldehid, arsen, benzopyrene, urethane, coumarine, ortocresol, nitrosamin, nikotin, tar, dan lain-lain. Selain nikotin, peningkatan paparan hidrokarbon, oksigen radikal, dan substansi racun lainnya turut bertanggung jawab pada berbagai dampak rokok terhadap kesehatan (Budiyanto, 2010). 5. Obat-Obatan.Obat-obatan yang sering dihubungkan dengan gastritis erosif adalah aspirin dan sebagian besar obat anti inflamasi non steroid (AINS) (Suyono, 2001). Asam asetil salisilat lebih dikenal sebagai asetosal atau aspirin. Asam asetil salisilat merupakan obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS) turunan asam karboksilat derivat asam salisilat yang dapat dipakai secara sistemik. Obat AINS adalah salah satu golongan obat besar yang secara kimia heterogen menghambat aktivitas siklooksigenase, menyebabkan penurunan sintesis prostaglandin dan prekursor tromboksan dari asam arakhidonat.

6. Stress a.Stress PsikisProduksi asam lambung akan meningkat pada keadaan stress, misalnya pada beban kerja berat, panik dan tergesa-gesa. Kadar asam lambung yang meningkat dapat mengiritasi mukosa lambung dan jika hal ini dibiarkan, lama-kelamaan dapat menyebabkan terjadinya gastritis. Bagi sebagian orang, keadaan stres umumnya tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, maka kuncinya adalah mengendalikannya secara efektif dengan cara diet sesuai dengan kebutuhan nutrisi, istirahat cukup, olah raga teratur dan relaksasi yang cukup (Friscaan, 2010).b.Stress FisikStress fisik akibat pembedahan besar, luka trauma, luka bakar, refluks empedu atau infeksi berat dapat menyebabkan gastritis dan juga ulkus serta pendarahan pada lambung. Perawatan terhadap kanker seperti kemoterapi dan radiasi dapat mengakibatkan peradangan pada dinding lambung yang selanjutnya dapat berkembang menjadi gastritis dan ulkus peptik. Ketika tubuh terkena sejumlah kecil radiasi, kerusakan yang terjadi biasanya sementara, tapi dalam dosis besar akan mengakibatkan kerusakan tersebut menjadi permanen dan dapat mengikis dinding lambung serta merusak kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung (Anonim, 2010).Refluks dari empedu juga dapat menyebabkan gastritis. Bile (empedu) adalah cairan yang membantu mencerna lemak-lemak dalam tubuh. Cairan ini diproduksi oleh hati.Stress merupakan reaksi fisik, mental, dan kimia dari tubuh terhadap situasi yang menakutkan, mengejutkan, membingungkan, membahayakan dan merisaukan seseorang. Definisi lain menyebutkan bahwa stress merupakan ketidakmampuan mengatasi ancaman yang dihadapi mental, fisik, emosional, dan spiritual manusia, yang pada suatu saat dapat mempengaruhi kesehatan fisik manusia tersebut 7. Alkohol Alkohol sangat berperangaruh terhadap makhluk hidup, terutama dengan kemampuannya sebagai pelarut lipida. Kemampuannya melarutkan lipida yang terdapat dalam membran sel memungkinkannya cepat masuk ke dalam sel-sel dan menghancurkan struktur sel tersebut. Oleh karena itu alkohol dianggap toksik atau racun. Alkohol yang terdapat dalam minuman seperti bir, anggur, dan minuman keras lainnya terdapat dalam bentuk etil alkohol atau etanol (Almatsier, 2002).

8. Infeksi Helicobacter pylori Helicobacter pylori adalah kuman Gram negatif, basil yang berbentuk kurva dan batang. Helicobacter pylori adalah suatu bakteri yang menyebabkan peradangan lapisan lambung yang kronis (gastritis) pada manusia. Sebagian besar populasi di dunia terinfeksi oleh bakteri Helicobacter pylori yang hidup di bagian dalam lapisan mukosa yang melapisi dinding lambung. Walaupun tidak sepenuhnya dimengerti bagaimana bakteri tersebut dapat ditularkan, namun diperkirakan penularan tersebut terjadi melalui jalur oral atau akibat memakan makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri ini. Infeksi Helicobacter pylori sering terjadi pada masa kanak-kanak dan dapat bertahan seumur hidup jika tidak dilakukan perawatan. Infeksi Helicobacter pylori ini sekarang diketahui sebagai penyebab utama terjadinya ulkus peptikum dan penyebab tersering terjadinya gastritis . 9. Usia. Usia tua memiliki resiko yang lebih tinggi untuk menderita gastritis dibandingkan dengan usia muda. Hal ini menunjukkan bahwa seiring dengan bertambahnya usia mukosa gaster cenderung menjadi tipis sehingga lebih cenderung memiliki infeksi Helicobacter Pylory atau gangguan autoimun daripada orang yang lebih muda. Sebaliknya, jika mengenai usia muda biasanya lebih berhubungan dengan pola hidup yang tidak sehat. Kejadian gastritis kronik, terutama gastritis kronik antrum meningkat sesuai dengan peningkatan usia. Di negara Barat, populasi yang usianya pada dekade ke-6 hampir 80% menderita gastritis kronik dan menjadi 100% pada saat usia mencapai dekade ke-7. Selain mikroba dan proses imunologis, faktor lain juga berpengaruh terhadap patogenesis Gastritis adalah refluks kronik cairan penereatotilien, empedu dan lisolesitin (Suyono, 2001).G.Gejala Klinis1. Perih atau sakit seperti terbakar pada perut bagian atas yang dapat menjadi lebih baik atau lebih buru ketika makan2. Mual3. Muntah4. Kehilangan selera makan5. Kembung6. Terasa penuh pada perut bagian atas setelah makan7. Kehilangan berat badanGastritis yang terjadi tiba-tiba (akut) biasanya mempunyai gejala mual dan sakit pada perut bagian atas, sedangkan gastritis kronik yang berkembang secara bertahap biasanya mempunyai gejala seperti sakit yang ringan pada perut bagian atas dan terasa penuh atau kehilangan selera. Gastritis dapat menyebabkan pendarahan pada lambung, tapi hal ini jarang menjadi parah kecuali bila pada saat yang sama juga terjadi borok/luka pada lambung. Pendarahan pada lambung dapat menyebabkan muntah darah atau terdapat darah pada feces dan memerlukan perawatan segera.Sebagian besar penderita gastritis kronik tidak memiliki keluhan. Sebagian kecil saja yang mempunyai keluhan biasanya berupa : nyeri ulu hati, anoreksia, nausea, nyeri seperti ulkus peptik dan keluhan-keluhan anemia. Pada pemeriksaan fisis sering tidak dapat dijumpai kelainan. Kadang-kadang dapat dijumpai nyeri tekan midepigastrium yang ringan saja. Pemeriksaan laboratorium juga tidak banyak membantu. Kadang-kadang dapat dijumpai anemia makrositik. Uji coba ciling tidak normal. Analisis cairan lambung kadang-kadang terganggu. Dapat terjadi aklorhidria. Kadar gastrin serum meninggi pada penderita gastritis kronik fundus yang berat. Antibodi terhadap sel parietal dapat dijumpai pada sebagian penderita gastritis kronik fundus.

H.Komplikasi1. Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akutyaitu perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa hemotemesis dan melena, berakhir dengan syock hemoragik, terjadi ulkus, kalau prosesnya hebat dan jarang terjadi perforasi.2. Komplikasi yang timbul Gastritis Kronikyaitu gangguan penyerapan vitamin B 12, akibat kurang pencerapan, B 12 menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan besi terganggu dan penyempitan daerah antrum pylorus.

I. Pengobatan Dan Pencegahan Pengobatan: Obat-obatan yang biasanya diberikan dokter bertujuan untuk mengembalikan kesimbangan asam dalam lambung baik berupa obat-obat yang menetralkan asam lambung seperti antasida atau yang mengurangi produksi dari asam lambung yang ada seperti cimetidine atau ranitidine.Obat-obat untuk maag umumnya dimakan 2 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan. Adapun tujuan obat tersebut diminum 2 jam sebelum makan adalah untuk menetralisir asam lambung karena pada saat tersebut penumpukan asam di dalam lambung telah cukup banyak dan pada orang yang menderita maag didalam lambungnya telah terjadi luka-luka kecil di dinding lambung yang apabila terkena asam dalam jumlah cukup banyak akan menimbulkan keluhan perih, sedangkan obat yang diminum 2 jam sesudah makan bertujuan untuk melindungi dinding lambung dari asam yang akan terus diproduksi. Selama 2 jam sesudah makan asam yang ada dilambung akan terpakai untuk mencerna makanan sehingga ternetralisir dan tidak melukai dinding lambung namun setelah 2 jam lambung kembali akan memproduksi asam padahal makanan yang telah dicerna didalam lambung mulai kosong dan masuk ke usus.Kategori obat pada gastritis:Antasid : menetralisir asam lambung dan menghilangkan nyeriAcid blocker : membantu mengurangi jumlah asam lambung yang diproduksi, misal RanitidinProton pump inhibitor : menghentikan produksi asam lambung, misal OmeprazoleCytoprotective agent : melindungi jaringan mukosa lambung dan usus halus, misal SukralfatAntibiotik : menghancurkan bakteri, misal Amoksisilin, MetronidazolGastritis bisa disembuhkan, meski tidak bisa sembuh total. Cara-cara mudah untuk mengobati penyakit ini dapat kita lakukan dengan : Makan dengan porsi kecil tapi sering Menghindari alkohol dan kopi Menghindari makanan yang panas dan pedas Makan teratur sesuai dan tepat waktu Minum obat bila maag kambuh Istirahat cukup Hindari stress

Pencegahan:a. Mengatur pola makan dengan baik atau teratur.Jauhkan kebiasaan Anda menunda waktu makan jika waktu makan Anda telah tiba sebab jika melenceng dari jadwal makan, akan mengakibatkan produksi asam lambung meningkat sehingga akan menimbulkan gangguan pada lambung Anda.b. Makan makanan yang bersih, sehat dan bergizic. Menghindari stress yang berlebihan ( misal, dengan berolahraga dan dengan mendekatkan diri pada Tuhan ).d. Menghindari makanan yang merangsang kerja lambung ( misal, makan pedas, asam dan kopi ).Mengurangi mengkonsumsi jenis makanan yang kecut, makanan-makanan yang pedas, karena dapat memicu asam lambung apalagi disaat anda terlambat makan dan juga sebaiknya yang sudah terkena penyakit ini alangkah baiknya menghindari jenis makanan inie. Mengatur diet sesuai dengan kebutuhan nutrisif.Minum MaduHindari minuman yang mengandung alkohol, Berolahraga secara teratur, Berhenti merokok, Hindari penggunaan obat-obatan terutama yang mengiritasi lambung (Aspirin) Kurangi stress karena stress dapat memicu pengeluaran asam lambung

KESIMPULAN

Gastritis atau yang umum dikenal dengan sebutan Maag adalah penyakit yang sering terjadi di masyarakat, namun begitu penyakit ini sering diremehkan dan disepelekan oleh penderitanya. Pada kenyataannya, penyakit gastritis tidak bisa diremehkan. Gastritis adalah penyakit pencernaan pada lambung yang dikarenakan oleh produksi asam lambung yang berlebihan. Hal ini mengakibatkan imflamasi atau peradangan dari mukosa lambung. Gastritis ada 2 kelompok yaitu gastritis akut dan gastritis kronik. Tetapi gastritis kronik bukan merupakan lanjutan dari gastritis akut, dan keduanya tidak saling berhubungan.Komplikasi yang timbul pada Gastritis Akut yaitu perdarahan saluran cerna bagian atas (SCBA) berupa hemotemesis dan melena, berakhir dengan syock hemoragik, terjadi ulkus, kalau prosesnya hebat dan jarang terjadi perforasi. Komplikasi yang timbul Gastritis Kronik yaitu gangguan penyerapan vitamin B12, akibat kurang pencerapan, B12 menyebabkan anemia pernesiosa, penyerapan besi terganggu dan penyempitan daerah antrum pylorus. Gejalanya yaitu perih atau sakit seperti terbakar pada perut bagian atas yang dapat menjadi lebih baik atau lebih buru ketika makan, Mual, Muntah, Kehilangan selera makan, Kembung, Terasa penuh pada perut bagian atas setelah makan, Kehilangan berat badan.Pengobatan yaitu Obat-obatan yang biasanya diberikan dokter bertujuan untuk mengembalikan kesimbangan asam dalam lambung baik berupa obat-obat yang menetralkan asam lambung seperti antasida atau yang mengurangi produksi dari asam lambung yang ada seperti cimetidine atau ranitidine. Pencegahan yaitu Mengatur pola makan dengan baik atau teratur, Makan makanan yang bersih, sehat dan bergizi, Menghindari stress yang berlebihan ( misal, dengan berolahraga dan dengan mendekatkan diri pada Tuhan ), Menghindari makanan yang merangsang kerja lambung ( misal, makan pedas, asam dan kopi ), Mengatur diet sesuai dengan kebutuhan nutrisi, Minum Madu.