gas kromotograf (1)

Upload: ayu-birka-ilma

Post on 06-Jan-2016

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ringkasan

TRANSCRIPT

  • Lokakarva Fungsional Non Pene liti 1999

    TEKNIS ANALISIS ASAM LEMAK MUDAH MENGUAP

    (VFA) DENGAN ALAT GAS KROMATOGRAFI

    ENDANG NUGRAHA

    Balai Penelitian Ternak, PO Box 221, BOGOR

    RINGKASAN

    Gas kromatografi adalah suatu teknik analisis berdasarkan distribusi pemisahan

    contoh pada dua fase yang berbeda. Sebagai fase diam (padat) adalah kolom dan fase

    geraknya adalah gas . Teknik analisis gas kromatografi pertama kali dikembangkan oleh

    Ramsey pada tahun 1905 .

    Dengan teknik gas kromatografi bisa ditentukan kandungan asam lemak mudah

    menguap dan faktor terpenting pada teknik ini adalah tersedianya jenis kolom ; jenis isi

    kolom; jenis gas ; jenis detektor; jenis larutan standar ; dan besar mesh dari contoh .

    PENDAHULUAN

    Dasar dari gas kromatografi adalah berdasarkan distribusi pemisahan contoh

    pada dua fase yang berbeda. Fase pertama adalah fase diam (padat) dan fase yang kedua

    adalah fase bergerak (gas) . Sebagai fase diam pada kromatografi adalah kolom,

    sedangkan fase bergeraknya adalah gas . Kolom berfungsi sebagai jantung pada analisis

    kromatografi . Apabila kolomnya berupa padatan biasa disebut dengan istilah GSC (Gas

    Solid Chromatographi ), sedangkan apabila fase diam nya berupa larutan maka disebut

    GLC (Gas Liquid Chromatographi). Ada beberapa jenis kolom yang biasa digunakan

    pada alat gas kromatografi diantaranya adalah kolom tembaga, alumunium, baja, gelas

    dan yang paling mutakhir kolom kapiler. Kolom padat bisa berisi antara lain silika gel,

    molekul halus dan arang batubara . Pada kolom kapiler berisi bahan larutan inert yang

    tidak bereaksi baik dengan contoh maupun gas yang digunakan . Pada GLC suhu yang

    digunakan tidak lebih dari 400C, oleh sebab itu perlu selektifitas penggunaan suhu

    sewaktu analisis dilakukan . Gas kromatografi bisa digunakan untuk analisis bahan gas,

    bahan larutan dan bahan padatan (H .M . Mc .Nair & E.J .Bonneli, 1967) . Gas

    kromatografi pertama kali dikembangkan oleh Ramsey pada tahun 1905 . Dengan gas

    kromatografi terjadi suatu teknik pemisahan contoh yang dialiri suatu gas penibawa

    melewati kolom (H.M.Mc.Nair & E.J .Bonneli, 1967 ) . Bagian-bagian terpenting pada

    alat gas kromatografi adalah silinder gas, indikator aliran gas, injektor, kolom, detektor,

    Integrator/recorder, dan termostat untuk injektor, kolom, dan detektor seperti yang

    terlihat pada gambar 1 .

    209

  • 2 1 0

    Thermostats

    Flow

    Recorder

    Controller

    Detector

    Column

    Carrier

    Gas

    Enlarged Cross Section

    Gambar 1 . Skema sistem alat gas Kromatograpi

    BAHAN DAN CARA KERJA

    Loknkruya Fungslonol Non Peneliti 1999

    Materi berupa contoh rumen dan limbah yang dapat diperoleh didalam negeri

    umumnya berbentuk cairan. Untuk bahan padatan terlebih dahulu diekstrak dengan

    ditambahkan air suling sebanyak 1 :1, dari hasil ekstrak diambil2 ml sebagai larutan

    contoh .

    Sebanyak 2 ml larutan contoh dipipet kedalam tabung plastik10 ml, kemudian

    ditambahkan 30 mg sulfosalisil acid dan diaduk hingga homogen. Selanjutnya di pusing

    kan dengan kecepatan 3000 rpm selama 15 menit. Larutan bagian atasyang terpisahkan

    disaring dengan menggunakan kertas saring millipore berdiameter 0,22 mm dan

    ditampung kedalam tabung gelas 5 ml .Hasil saringan di-injeksikan sebanyak 0,5 ul

    hingga 1 .0 ul kedalam alat GC"HEWLETT PACKARD" model 5890 dengan detektor

    FID (Detektor ionisasi nyala ) .Injeksi standar sama perlakuannya dengan injeksi larutan

    contoh. Kolom yangdigunakan adalah kolom baja yang diisi dengan 10% Sp-AT-1200

    pada kromosob WAW.DMCS (80/100 mesh), panjang kolom6 feet(183 cm), diameter

    dalam 0,20 cm dan diameter luar 0,40 cm . Sebagaigas pembawa adalah Nitrogen HP

    dengan kecepatan alir 2,5 ml/ 5 detik dan sebagai gaspembakar dipakai gas oksigen dan

    gas hidrogen dengan kecepatan alir masing-masing5 ml/ detik dan 5 ml/detik. Suhu

    kolom adalah 125C(isotermal), sedangkan suhu pada injektor dan detektor masing-

    masing 160 C dan 200C .Respon dari teknik analisa asam lemak mudah inenguap pada

  • Lokukarva Fungsional Non Penrlui1999

    alat kromatografi ditampilkan dalam kertas kromatogram dengan kecepatan gerak kertas

    1,0 cm/menit dan attenuasinya 4 Hasi1 kromatrogram dicatat den-al integrator jenis

    HP 3396 A . Persentase asam lemak mudah menguap memakai satuan ul/ml pada

    masing-masing komponen .

    Rumusnya adalah : % Komponen = areacontoh x ul/ml standar

    area standar

    Bila akan dihitung dengan persen bobot (ul/100gram contoh) maka rumus

    perhitungannya sebagai berikut

    Komponen = areacontoh x ul/ml standar x 100

    area standar

    Standar asam lemak bebas yang digunakan adalah standar VFA yang

    mengandung rantai C2 sampai C5, produk Supelco Inc, Bellefonte,Pensnsylvania terdiri

    dari acetic, propionic, iso butiric, normal butiric, iso valeric dan normal valeric . Pada

    bahan standar tidak dilakukan penambahan sulfosalisil acid dan pemusingan, karena

    bahan tersebut sudah dalam bentuk larutan murni yang mengandung 1 ul/ml dari

    masing-masing komposisi .

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Pada teknis analisis asam lemak mudah menguap diperlukan hasil saringan

    larutan contoh . Ukuran contoh yang terlalu besar meshnya dapat berakibat pada

    pembentukan kurva yang melebar. Pra-kondisi kolom yang baik diperoleh setelah

    kromatrogram yang terbentuk benar-benar terpisahkan satu sama lain seperti yang

    terlihat pada hasil injeksi larutan standar . Optimumnya suhu yang digunakan dapat

    berpengaruh pada pembentukan kurva pada kromatogram . Dan rendahnya suhu pada

    kolom akan mengakibatkan pembentukan kurva yang berhimpitan dan mcnumpuk pada

    satu skala . Detektor yang kotor atau terkontaminasi oksigen akan bcrdampak pada

    pembentukan kurva menjadi negatip (kurva mengarah ke bawah) . Rendah atau

    tingginya suhu injektor akan menyebabkan pembentukan kurva menjadi kcrdil (pcndek)

    dekat dengan garis dasar . Hal yang sama terjadi apabila nilai attenuasi terlalu tinggi .

    Kondisi kolom yang belum stabil (tidak optimum) akan berakibat pada pembentukan

    kurva yang bervariatif dan menumpuk pada satu skala. Tanpa injeksi larutan contoh

    dan standar kromatogram yamg dihasilkan berbentuk lurus dan sejajar pada garis.

    Analisis gas kromatografi bisa digunakan di bidang industri makanan ; industri farmasi ;

    industri pertanian dan industri perminyakan .

    KESIMPULAN

    Faktor terpenting untuk mendapatkan hasil terbaik pada teknis analisis asam

    lemak mudah menguap tergantung pada : jenis kolom, jenis padatan, jenis gas,

    kandungan larutan contoh, jenis detektor, tata cara pembuatan kolom dan panjang

    kolom dan juga suhu alat serta jenis standar yang digunakan .

    2 1 1

  • DAFTAR BACAAN

    Lokakarya Fungsional Non Peneliti 1999

    H.M . Mc Nair & E.J . Bonelli. Basic Gas Chromatographi, Varian Aerograph 2700,

    1967, Mitchell Drive, Walnut Creek, California 94598, U .S .A .

    Farihah Wildan, Perbandingan Komposisi asam lemak Rantai panjang dari Lemak

    Hewani dan Lemak Nabati, Prosiding Loka Karya Fungsional Non Peneliti,

    tanggal 15-16 Desember1998, Puslitbang Peternakan, Bogor , Departemen

    Pertanian 1998 .

    Scheneider,K ., M .Neuperth and G.Spiteller .1985, J.Chromatography .345, p 19-25

    Brian Thompson, 1977, Fundamentals of gas Analysis by gas Chromatography, Varian

    Associates, Inc. Library of Congress Catalog Card Number 77 - 71187

    Manufactured in the United States of America .

    2 1 2

    page 1page 2page 3page 4