gar/ timur tentang pengundangan pasal 6 … · (4) seksi bimbingan karang taruna mempunyai tugas...

16
GAR/ TIMUR TENTANG PENGUNDANGAN PERATURAN DAERAH DAN KEPUTUSAN GUBERNUR. Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : a. Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur. b Gubernur adalah Gubernur Nusa Tenggara Timur. c. Sekretans adaiah Sekretans Daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur. Pasal 2 (1) Pengundangan Peraturan Daerah dan Keputusan Gubemur dilakukan oleh Sekretans Daerah. (2) Keputusan Gubernur sebagaimana dimaksud Ayat (1) Pasal ini adalah Keputusan Gubernur yang bersifat mengatur. Pasal 3 Pengundangan Peraturan Daerah dan Keputusan Gubernur sebagaimana dimaksud Pasal 2 Peraturan Daerah ini dengan nienempatkannya daiam Lembaran Daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur Pasal 4 Pengundangan Peraturan Daerah dan Keputusan Gubernur dilakukan pada tanggal ditetapkan. Pasal 5 Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah ini. maka Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur Nomor 2 Tahun 1975 tentang Penugasan Pengundangan Peraturan Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur kepada Sekretaris Wilayah/Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur dinyatakan tidak bcrlaku lagi. 56 Pasal 6 Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah. Ditetapkan di Kupang pada tanggal 13 September 2000 GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR CAP TTD PIET ALEXANDER TALLO, SH Diundangkan di Kupang paca tanggal 13 September 2000 SEKRETARIS DAERAH PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR, CAP TTD DRS. TH. M. HERMANUS PEMBINA UTAMA MADYA NIP. 010 054 028 LEMBARAN DAERAH PROPINSI NUSA TENGGARA TTMUR TAHUN 2000 NOMOR 264 SERI D NOMOR 264

Upload: lephuc

Post on 19-Jun-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

G A R / TIMUR TENTANG PENGUNDANGAN PERATURAN DAERAH DAN KEPUTUSAN GUBERNUR.

Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan : a. Peraturan Daerah adalah Peraturan Daerah Propinsi Nusa Tenggara

Timur. b Gubernur adalah Gubernur Nusa Tenggara Timur. c. Sekretans adaiah Sekretans Daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur.

Pasal 2 (1) Pengundangan Peraturan Daerah dan Keputusan Gubemur dilakukan

oleh Sekretans Daerah. (2) Keputusan Gubernur sebagaimana dimaksud Ayat (1) Pasal ini adalah

Keputusan Gubernur yang bersifat mengatur.

Pasal 3

Pengundangan Peraturan Daerah dan Keputusan Gubernur sebagaimana dimaksud Pasal 2 Peraturan Daerah ini dengan nienempatkannya daiam Lembaran Daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur

Pasal 4 Pengundangan Peraturan Daerah dan Keputusan Gubernur dilakukan pada tanggal ditetapkan.

Pasal 5 Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah ini. maka Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur Nomor 2 Tahun 1975 tentang Penugasan Pengundangan Peraturan Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur kepada Sekretaris Wilayah/Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur dinyatakan tidak bcrlaku lagi.

56

Pasal 6 Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah.

Ditetapkan di Kupang

pada tanggal 13 September 2000

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR

CAP TTD

PIET ALEXANDER TALLO, SH Diundangkan di Kupang paca tanggal 13 September 2000

SEKRETARIS DAERAH PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR,

CAP TTD

DRS. TH. M. HERMANUS PEMBINA UTAMA MADYA

NIP. 010 054 028

LEMBARAN DAERAH PROPINSI NUSA TENGGARA TTMUR TAHUN 2000 NOMOR 264 SERI D NOMOR 264

BAB VIII KETENTUAN LAIN LAIN

Pasal 31 Hal-hal vang belum diatur dalam Keputusan ini akan diatur lebih lanjut dalam Keputusan Bupati sepanjang mengenai pelaksanaannya

BAB IX KETENTUAN PENUTUP

Pasal 32 Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan dengan ketentuan akan ditinjau kembah apabila dikemudian han temyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya.

Ditetapkan di Kupang pada tanggal 22 Januan 2000

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR CAP TTD

PIET ALEXANDER TALLO, S.H. Diundangkan di Kupang pada tanggal 22 Januari 2000

SEKRETARIS DAERAH PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR,

a

CAP TTD. DRS. TH. M. HERMANUS

PEMBINA UTAMA MADYA "• NIP. 010 054 028

LEMBARAN DAERAH PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR TAHUN 2000 NOMOR 012 SERI D NOMOR 012

88

bahan pembinaan. memonitor dan memberikan bimbingan teknis pelaksanaan usaha-usaha pengumpuian sumbangan sosial.

(2) Seksi Bantuan Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas mempersiapkan bimbingan. pembinaan dan memonitor usaha-usaha bantuan kesejahteraan sosial.

(3) Seksi Urusan Bencana mempunyai tugas mempersiapkan bahan pem­binaan dan memonitor pelaksanaan usaha-usaha korban bencana.

(4) Seksi Organisasi Sosial mempunyai tugas mempersiapkan bahan pem­binaan dan memonitor usaha-usaha pembinaan organisasi sosial.

Pasal 23

(1) Pada Dinas Sosial dapat dibentuk satu atau lebih Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) sesuai kebutuhan dan kriteria yang ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri.

(2) Unit Pelaksana Teknis Dinas tersebut dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.

Pasal 24

Kelompok Jabatan fungsional di lingkungan Dinas Sosial mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Sosial sesuai keahlian dan keuutuhan.

Pasal 25

(1) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada pasal 24 Keputusan ini terdin dari sejumlah tenaga dalam jabatan fungsional vang terbagi dalana berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

(2) Setiap kelompok sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini dipimpin oleh seorang tenaga senior yang ditunjuk oleh Gubernur atas usul Kepala Dinas.

(3) Jumlah dan jenis jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja yang diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

86

BAB V TATA KERJA

Pasal 26 Dalam melaksanakan tugasnya. Dinas Sosial wajib menerapkan pnnsip Loordtnasi. integrasi dan sinkromsasi baik dalam lingkungan sendm maupun aniar satuan organisasi sesuai dengan tugas masing-masing.

Pasal 27 (l) Kepala Dinas dalam melaksanakan tugasnya harus berdasarkan kebijak-

sanaan vang ditetapkan Gubernur. (;> Kepala Dinas berkewajiban membenkan p^tunjuk. membina. membimbing

dan mensawasi pekeijaan dari unsur-unsur pembantu dan pelaksana yang berada dalam lingkungan dinasnya.

Pasal 28 Bagan Struktur Organisasi Dinas Sosial adalah sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagirn vang tak terpisahkan dan Keputusan

BAB VI KEPEGAWAIAN

Pasal 29 Pengangkaian dan pemberhennan Kepala Dinas. Kepala Bagian, Kepala Sub Dinas. Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dan pejabat fungsional dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VII PEMBIAYAAN

Pasal 30 Segaia biava yang dikeluarkan sebagai akibat ditetapkannya Keputusan ini d'bebankan kepada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara sampai selesainya bantuan yang diberikan.

8 7

Pasal 14 (1) Seksi PemuJuhan dan Bimbingan Sosial mempunyai tugas mela'-csanakan

koordinasi dan pembinaan kesejahteraan sosial. (2) Seksi Bimbingan Kesejahteraan Masyarakat mempunyai tugas mem­

persiapkan bahan pembinaan dan monitor serta memberikan bimbingan teknis pengendalian pelaksanaan usaha kesejahteraan anak, keluarga dan lanjut usia serta pengembangan kesejahteraan sosial masyarakat ter-belakang dan terasing.

(3) Seksi Urusan Kepahlawanan dan Perintis Kemerdekaan mempunyai tugas mempersiapkan bahan pembinaan dan pelestarian nilai-nilai kepahlawanan serta pembinaan kesejahteraan keluarga perintis dan keluarga pahlawan.

(4) Seksi Bimbingan Karang Taruna mempunyai tugas mempersiapkan bahan pembinaan, serta memonitor dan memberikan bimbingan teknis usaha-usaha pembinaan dan pembinaan karang taruna.

Pasal 15 Sub Dinas pelayanan Rehabilitasi Sosial mempunyai tugas melaksanakan koordinasi dan pembinaan rehabilitasi sosial.

Pasal 16 Untuk menyelenggarakan tugas teisebut pada pasal 15 Keputusan ini Sub Dinas Pelayanan Rehabilitasi Sosial mempunyai tugas : a. melakukan koordinasi, pembinaan dan pengendalian usaha-usaha ke­

sejahteraan sosial di bidang rehabilitasi sosial, penderita cacat bina rehabilitasi dan sosial;

b. melakukan bimbingan teknis dan pengendalian terhadap pencegahan timbulnya masalah baru sosial.

Pasal 17

(1) Sub Dinas Pelayanan Rehabilitasi Sosial terdiri dari : 1. Seksi Rehabilitasi Penderita Cacat; 2. Seksi Rehabilitasi Anak Nakal; 3. Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial.

84

Pasal 18 (1) Seksi Rehabilitasi Pendenta cacat mempunyai tugas mempersiapkan

bahan pembinaan memonitor dan membenkan hubungan':teknis pelak­sanaan usaha-usaha rehabilitasi penderita cacat.

(2) Seksi Rehabilitasi Anak Nakal mempunyai tugas mempersiapkan bahan pembinaan, memonitor dan memberikan bimbingan teknis usaha-usaha rehabilitasi anak nakal dan korban narkotika.

(3) Seksi Rehabilitasi Tuna Sosial mempunyai tugas mempersiapkan bahan pembinaan, memonitor dan memberikan bimbingan teknis usaha-usaha rehabilitasi tuna sosial.

Pasal 19 Sub Dinas Organisasi dan Bantuan Sosial mempunyai tugas melaksanakan koordinasi. pembinaan organisasi sosial dan bantuan sosial.

Pasal 20 Untuk melaksanakan tugas tersebut pada Pas-1 19 Keputusan ini Sub Dinas Organisasi dan Bantuan Sosial mempumai fungsi: a pengadaan koordinasi, pembinaan dan pengendalian usaha-usaha

kesqahteraan sosial. bidang urusan bantuan dan pembinaan para korban bencana dan organisasi sosial,

b pengadaan bimbingan teknis dan pengendalian pemberian bantuan sosial Pasal 21

(1) Sub Dinas Bina Organisasi dan Bantuan Sosial terdiri dari : a Seksi Bimbingan Sumbangan Sosial; b Seksi Bantuan Kesejahteraan Sosial; c Seksi Urusan Bencana: d Seksi Organisasi Sosial.

Pasal 22 (I) Seksi Bimbingan Sumbangan Sosial mempunyai tugas mempersiapkan

85

.ub Dinas Pembangunan Kesejahteraan Sosial: >ub Dinas Pelayanan Rehabilitasi Sosial. >ub Dinas Organisasi dan Bantuan Sosial: nit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD):

velompok Jabatan Fungsional. in Tata Usaha dan Sub Dinas serta Unit Pelaksana Teknis Dinas ng-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bagian Tata Usaha dan lla Sub Dinas serta Kepala UPTD yang berada di bawah dan jiggung jawab kepada Kepala Dinas.

Pasal 7

Tata Usaha mempunyai tugas menyelenggarakan urusan kepe-urusan keuangan. urusan tata usaha perlengkapan dan rumah

)inas Sosial serta urusan perencanaan dan program.

Pasal 8

"?!iki^r.2lc2n !U£2S terssbut p-da pasal 7 Keputusan uu. Banian T a ^ i nempunyai fungsi : gelola urusan kepegawaian: gelola urusan keuangan: eelola unisan tata usaha periengkapan dan rumah tangga dinas sosial: \usunan rencana dan pemusunan program.

Pasal 9 nan Tata Usaha terdiri dari . Sub Bagian Umum: Sub Bagian Kepegawaian: Sub Bagian Keuangan: Sub Bagian Program

LSing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian ig berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepalc Bagian ;a Usaha.

Pasal 10 (1) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan tata usaha,

perlengkapan dan rumah tangga Dinas Sosial: (2) Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melakukan urusan

kepegawaian. (3) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melakukan urusan keuangan. (4) Sub Bagian Program mempunyai mgas melakukan pengolahan data dan

pembinaan penyusunan rencana dan program, serta mengevaluasi pelaksanaan program.

Pasal 11 Sub Dinas Pembangunan Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas melak­sanakan koordinasi dan pembinaan kesejahteraan sosial.

Pasal 12 Untuk menvelenggarakan tugas tersebut pada pasal 11 Keputusan ini. Sub Dinas Pembangunan Kesejahteraan Sosial mempunyai fungsi : a pelaksanaan koordinasi, pembinaan dan pengendalian terhadap usaha-

usaha kesejahteraan sosial di bidang penyuluhan dan bimbingan sosial, bidang pembinaan kesejahteraan masyarakat bidang kepahlawanan dan perintis kemerdekaan serta bidang pembinaan dan pengernbangan karang taruna:

b pelaksanaan bimbingan teknis dan pengendalian terhadap bidang pcriyuluhan dan bimbingan sosial

Pasal 13 (1) Sub Dinas Pembangunan Kesejahteraan Sosial terdiri dari :

a Seksi Penyuluhan dan Bimbingan SosiaL b Seksi Bimbingan Kesejahteraan Masyarakat; c. Seksi Uiusan Kepahlawanan dan Perintis Kemerdekaan: d Seksi Bimbingan Karang Taruna

(2) Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada d i bawah dan bertanggung jawab kepada Sub Dinas Pembangunan Kesejahteraan Sosial.

83

1993 tentang Vetunjuk Pelaksanaan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Tingkat I dan Dinas Daerah Tingkat D.

1 Surat Menten Dalam Negeri Nomor 802.212/7625/99 tentang Penataan Pegawai Negeri Sipil Kanwil Kandep Informasi dan Komunikasi dan Sosial;

2 Telex Mendagri Nomor 61/2751/ST tanggal 22 Nopember 1999;

MEMUTUSKAN K E P U T U S A N GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Daiam Keputusan ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur; b. Pemenniah Daerah adalah Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur. c. Gubernur adalah Gubernur Nusa Tenggara Timur. d. Dinas Sosial adalah Dinas Sosial Propinsi Nusa Tenggara Timur. e. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Sosial Propinsi Nusa Tenggara

Timur. « BAB II

PEMBENTUKAN Pasal 2

i

Sambi! menunggu ditetapkanrrya Peraturan Daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur. maka dengan Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Timur dibentuk Dinas Sosial.

Memperhatikan

Menetapkan

80

BAB III KEDL DI KAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Pasal 3 (1) Dinas adalah unsur pelaksana Penenntah Daerah d; bidang sosia (2) Dinas Sosial dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada di bawah

dan bertanggur.gjawab kepada Gubernur Nusa Tenggara Timur.

Pasal 4 Dinas Sosial mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan rumah tangga Daerah daam bidang sosial dan tugas pembantuan yang diserahkan oleh Pemenniah

Pasal 5 I ntuk menye-engga-akan tugas tersebut pada pasal 4 Keputusan ini, Dinas sosial mempunyai rungsi : a pengolahan aaia pelaksanaan pembinaan rencana dan progran pem­

bangunan kesejahteraan sosiai b pengkoordinas-.an. pembimbingan. pembinaan dan pengendalian pelak­

sanaan "gas di bidang pembangunan kesejahteraan sosial dalam ling­kungan w-ilayah yang bersangkinar.

c pelaksanaan konsultasi dan mengadakan hubunean-hubungan kena dengan Unit kena lainnya yang berada dalam wilayah yang meniadi tanggung jawabnya sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah:

(1 pelaksanaan Tata Usaha Dinas Sosial.

BAE IV ORGANISASI

Pasai 6 (I) Susunan Organisasi Dinas Sosial terdiri dan :

. a Keoala Dinas; . b " Bagian Tata Usaha:

SI

LEMBARAN DAERAH PROPINSI NUSA TENGGARA TLAIUR

TAHUN 2000 NOMOR 012 SERI D NOMOR 012 KEPUTUSAN

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2000

TENTANG

PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS SOSIAL PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR. Menimbang a. bahwa dalam rangka menindakianjun pelaksanaan

Likuidasi Departemen Sosial dan guna tetap rneng-efektifkan tugas-tugas pelayanan sosial kemasyara-katan di daerah serta berbagai tindak lanjut dan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 802.212/7625/99 tanggal 4 Nopember 1999 tentang Penataan Pegawai Negeri Sipil Kamvil/Kandep Penerangan dan Sosial:

b. bahwa sambil menunggu ditetapkannya Peraturan Daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur, makz perlu menetapkan Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Timur tentang Pembentukan Dinas Sosial Propinsi Nusa Tenggara Timur;

Mengingat 1. Undang-undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1649);

2. Undang-undang Nomor 6 Tahun 1974 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3039);

3. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara T-iiun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041);

4. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Peme­rintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 No­mor 60; Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3373);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah dengan Tick Berat Pada Daerah Tingkat II (Lembaran Negara Tahun 19V2 Nomor 77. Tambahan Lembaran Negara Nomor 34S7);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1994 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Srruktural (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 21 ; Tambahan Lembaran Negara Nomor 3546);

8. Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 1985 tentang Jenjang Pangkat dan Tunjangan Jabatan Struktural sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir dengan Keputusan Presiden Nomor 35 Tahun 1994;

9. Keputusan Menten Dalam Negen Nomor 39 Tahun 1992 tentang Pedoman Organisasi Dinas Daerah;

10. Instruksi Menteri Dalam Negen Nomor 23 Tahun

7 9

dibebankan kepada Anggaran Pendapatan dan -Belanja Negara sampai selesainya bantuan yang dibenkan.

BAB VIII KETENTUAN PEM'TUP

Pasal 39 Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan dengan ketentuan akan ditinjau kembali apabila dikemudian han temyata terdapat kekeliruan dalam peiietapannya.

Ditetapkan di Kupang Pada tanggal 22 Januan 2000

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR

CAP TTD

PIET ALEXANDER TALLO, S.H. Diundangkan di Kupang pada tanggal 22 Januan 2000

SEKRETARJS DAERAH PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR.

CAP TTD. • a

DRS. TH. M. HERMANUS PEMBINA UTAMA MADYA

NIP. 010 054 028

LEMBARAN DAERAH PROPINSI NUSA TENGGARA TDMUR TAHUN 2000 NOMOR Oil SERI D NOV.OR Cll

a Menviapkan bahan dalam rangka penyusunan petunjuk teknis di bidang penyelenggaraan siaran radio dan televisi:

b. Melakukan pemantauan dan rekomendasi pen/jnan terhadap penye-lenggaraan siaran radio dan televisi

c Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka penve-lenggaraan siaran radio dan televisi serta upaya peningkatan kualttas penyajian siaran:

d Menviapkan naskah infonuasi dan komunikasi untuk siaran radio dan televisi:

e. Melaksanakan tugas-tugas lain vang dibenkan oleh atasan Pasal 31

(1) Pada Dinas Informasi dan K o m u n K a s i dapat dibentuk satu atau lebih Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) sesu i kebutuhan dan kriteria vang ditetapkan oleh Menten Dalan: Negen

(2) Unit Pelaksana Teknis Dinas tersebut dipimpin oleh seorang Kepala vang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas

Pasal 32

Kelompok Jabatan fungsional di lingbangan Dinas informal dan Komunikasi mempunyai tugas meiaksanakan sebagian tugas Dinas Informasi dari Komunikasi sesuai keahlian dan kebutuhan

Pasal 33

(1) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada pasai 32 Keputusan mi terdiri dari sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

(2) Setiap kelompok sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oieh Gubernur atas usul Kepala Dirias.

(3) Jumlah dan jenis jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat 1 pasal ini ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja yang diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan vang berlaku

74

BAB V TATA KERJA

Pasal 34 Dalam melaksanakan tugasnya, Dinas Informasi dan Komunikasi wajib menerapkan pnnsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam ling­kungan sendiri maupun antar satuan organisasi sesuai dengan tugas masing-masing.

Pasal 35 (1) Kepala Dinas dalam melaksanakan tugasnya harus berdasarkan kebijak-

sanaan vang ditetapkan Gubernur. (2) Kepala Dinas berkevvajiban membenkan petunjuk. membina. membimbing

dan mengawasi pekerjaan dari unsur-unsur pembantu dan pelaksana vang berada dalam lingkungan dinasnya-

Pasal 36 Bagan Struktur Organisasi Dinas Informasi dan Komunikasi adalah sebagai­mana iercaiUum dalam lampiran vang merupakan bagian vang tak ter-pisahkan dari Keputusan ini.

BAB VI KEPEGAWAIAN

Pasal 37 Pcngangkatan dan pemberhentian Kepala Dinas, Kepala Bagian Kepala Sub Dtnas. Kepala Seksi, Kepala Sub Bagian, Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dan pejabat fungsional dilaksanakan beidasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB VII PEMBIAYAAN

Pasal 38 Seeala biaya vang dikeluarkan sebagai akibat ditetapkannya Keputusan ini

b. Melakukan bimbingan teknis. komunikasi dan identifikasi dalam rangka pelayanan informasi bidang ekonomi. keuangan dan industn (Ekuin);

c. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka penyu­sunan maten pelayanan informasi bidang ekonomi, keuangan dan industn (Ekuin):

d Melaksanakan acara kegiatan dialog interaktif bidang ekonomi. ke uangan dan industn (Ekuin);

e Melaksanakan tugas-tugas lain yang dibenkan oleh atasan. 3) Seksi Pelavanan Informasi Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) mem­

punyai tugas : a Mempersiapkan bahan dan maten informasi bidang kesejahteraan

rakyat (Kesra); b Melakukan bimbingan teknis. komunikasi dan identifikasi dalam

rangka pelayanan informasi bidang kesejahteraan rakyat (Kesra). c. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka penyu­

sunan materi pelayanan informasi bidang kesejahteraan rakyat (Kesra);

d. Melaksanakan acara kegiatan dialog interaktif bidang kesejahteraan rakyat (.Kesra).

e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dibenkan oleh atasan Pasa' 23

Sub Dinas Pelavanan Informasi Media Cetak dan Tradisional mempunyai tugas melaksanakan pelayanan informasi media cetak tradisional dengan menyelenggarakan penerbitan pemanfaatan media tradisional serta melakukan promosi dan pameran.

Pasal 24 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada pasal 23 Keputusan ini, Sub Dinas Peiavanan Informasi Media Cetak dan Tradisional mempunyai fungsi: a. Pemmusan kebijakan teknis di bidang pelayanan mfonnasi media cetak

dan tradisional; b. Penvusunan program dan penyelenggaraan kegiatan peiavanan informasi

melalui media penerbitan; v

c Penvusunan program dan penyelenggaraan kegiatan pelayanan informasi melalui media tradisional;

d Penvusunan program dan penyelenggaraan kegiatan informasi dan komunikasi melalui pameran dan promosi daerah,

e Melaksanakan tugas-tugas lain vang dibenkan oleh atasan.

Pasal 25 (1) Sub Dinas Pelavanan Informasi Media Cetak dan Tradisional terdin dan:

a Seksi Penerbitan; o Seksi Media Tradisional; c Seksi Promosi dan Pameran.

(21 Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Pelavanan Informasi Media Cetak dan Tradisional.

Pasal 26 (1) Seksi Penerbitan mempunyai tugas :

a Menyusun program dan pelaksanaan penyampaian informasi melalui media pers dan penerbitan;

b Menviapkan dan mengumpulkan bahan dalam rangka pelaksanaan penyampaian informasi melalui media penerbitan;

v Menviapkan bahan-bahan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka pelaksanaan penyampaian infomiasi melalui media penerbitan

d Menviapkan dan melaksanakan publikasi kegjatan-kegiatan pemerin­tah daerah;

e Monitoring dan pendataan perkembangan kegiatan percetakan, pers dan penerbitan;

f Melaksanakan tugas-tugas lain yang dibenkan oleh atasan. (2) Seksi Tradisional mempunyai tugas :

a Menyusun program dan pelaksanaan penyampaian informasi melalui media tradisional:

b Menviapkan dan mengumpulkan bahan untuk pelaksanaan penvam-paian informasi melalui media tradisional antara lam dalam bentuk pertunjukan rakyat. foto. slide luksan dan media luar ruang;

c. Menviapkan bahan-bahan koordinasi dengan instansi terkait dalam 71

e Melaksanakan tugas-tugas lain yang dibenkan oleh atasan. 2) Seksi Pelavanan Pers dan Peliputan mempunyai tugas:

a. Membenkan pelayanan kepada insan pers dan lembaga pemenntah yang memerlukan informasi:

b. Memantau pelaksanaan Undang-undang Penyiaran dan Undang-undang Pers, pelaksanaan hak jawab dan hak koreksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku:

c. Melakukan peningkatan peliputan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah maupun oleh masyarakat dan pengumpulan bahan untuk dokumentasi dinas:

e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dibenkan oleh atasan. 3) Seksi Pengamatan Pers dan Pendapat Umum mempunyai tugas meng-

atur dan melaksanakan segala sesuatu yang berhubungan dengan peng-kajian dan analisis menyangkut pers dan pendapat umum masyarakat untuk kepentingan pelaksanaan kebijaksanaan Pemenntah:

4) Seksi Dokumentasi dan Perpustakaan mempunyai tugas a Mengelola perpustakaan dinas dan membenkan pelayanan jasa

kepustakaan; b. Menyelenggarakan dokumentasi dan usaha untuk pengadaan sena

peningkatan koleksi perpustakaan dinas; c. Melakukan monitoring dan analisa pers dan pendapat umum daerah: d. Mengembangkan taman bacaan untuk mempercepat proses mencer-

daskan kehidupan bangsa; e. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dibenkan oleh atasan.

Pasal 19 Sub Dinas Pelayanan Informasi mempunyai tugas melaksanakan upaya peningkatan informasi kepada masyarakat khususnya dalam bidang Ipoleksosbudhankam dalam upaya membentuk dan membimbing pendapat umum vang berimbang dengan melakukan pemantauan isu publik yang berkembang di masyarakat.

Pasal 20 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut dalam pasal 19 Keputusan' ini, Sub Dinas Pelayanan Informasi mempunyai fungsi :

68

a Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang pelayanan informasi dan komunikasi an tar instansi dengan lembaga informasi masvaraka! dalam menanggapi dan menelaah isu publik yang berkembang:

b. Penvusunan, pengolahan pengamatan dan penyediaan informasi sebagai isu pembanding terhadap isu publik;

c Pengkoordinasian, pengumpulan dan pengolahan isu publik dengan dinas' insiansi terkait dalam menghadapi topik/isu vang kntis:

d Pengelolaan bahan-bahan informasi bagi kepentingan pelavanan informasi; e Penyelenggaraan dialog mteraktif; f Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dibenkan oleh atasan

Pasal 21 (1) Sub Dinas Pelayanan Informasi terdiri dan :

a Seksi Pelavanan Infomrasi Bidang Polkam; b Seksi Pelavanan Informasi Bidang Ekuin; c Seksi Pelayanan Informasi Bidang Kesra

(2) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi vung berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Pelayanan Informasi.

Pasal 22 1) Seksi Pelayanan Informasi Bidang Polkam mempunvai tugas:

a Mempersiapkan bahan dan maten informasi bidang Politik dan Keamanan (Polkam):

b Melakukan bimbingan teknis, komunikasi dan identifikasi dalam rangka pelayanan informasi bidang Politik dan Keamanan (Polkam);

c Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka penyu­sunan materi pelavanan informasi bidang Politik dan Keamanan (Polkam);

d Melaksanakan acara kegiatan dialog interaktif bidang Politik dan Keamanan (Polkam)

e Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan. 2) Seksi Pelayanan Informasi Bidang Ekuin mempunyai tugas :

a Mempersiapkan bahan dan materi informasi bidang ekonomi. keuangan dan industn (Ekuin):

6 9

b. ' Pengadaan penelitian dan pengkajian kondisi masyarakat serta evaluasi terhadap hasil-hasil kegiatan operasional informasi dan komunikasi untuk penvusunan program dengan rencana program selanjutnya

c. Penvusunan laporan-laporan mengenai situasi dan kondisi masyarakat di Daerah, kegiatan pelavanan informasi dan komunikasi dan pengevaluasi-antanggapan serta sikap masyarakat terhadap kebijaksanaan pemenntah.

PasaJ 13 (1) Sub Dinas Penvusunan Program dan Evaluasi terdin dan :

a. Seksi Penvusunan Program; b. Seksi Himpunan dan Pengolahan Bahan Informasi: c. Seksi Evaluasi dan Laporan.

(2) Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Penvusunan Program dan Evaluasi.

Pasal 14 (1) Seksi Penvusunan program mempunvai tugas menvusun dan merumuskan

program kegiatan Dinas Informasi dan Komunikasi. (2) Seksi Himpunan dan Pengolahan Bahan Informasi mempunyai tugas

mengumpul. menyeleksi dan mengolah bahan informasi untuk menjadi pegannan basi para pelaksana dalam operasional informasi dan komuni­kasi.

(3) Seksi Evaluasi dan Laporan mempunyai iugas mengadakan evaluasi atau menilai hasil-hasil pelaksanaan tugas informasi dan komunikasi serta menvusun laporan.

Pasal 15 Sub Dinas Hubungan Masyarakat mempunvai tugas melaksanakan pelavanan informasi dan komunikasi kepada masyasrakat, pelavanan pers. pelavanan peliputan, melakukan koordinasi hubungan kelembagaan serta melaksanakan dokumentasi dan perpustakaan.

Pasal 16 Untuk menyelenggarakan tugas Sub Dinas tersebut pada pasal 15 Keputusan

66

ini. Sub Dinas Hubungan Masyarakat mempunyai fungsi : a Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang hubungan masyarakat: b Penyiapan bahan dalam rangka penvusunan kegiaUin-kegiatan di bidang

hubungan masyarakat; c Pengkoordinasian pelavanan informasi kepada masyarakat dan melakukan

hubungan kelembagaan dengan Dinas instansi lintas sektoral; d Pelayanan kepada wartawan vang membutuhkan informasi dan pela­

yanan peliputan kegiatan-kegiatan Pemenntah di Daerah; e Pelaksanaan penghimpunan, dokumentasi dan pengolahan data informasi

dan pelayanan jasa perpustakaan; f Pelaksanaan koordinasi/kerja sama dengan lembaga pers dan organisasi

profesi lainnya di bidang informasi dan komunikasi; g Menyiapkan naskah-naskah kedinasan; h Melaksanakan tugas-tugas lain vang dibenkan oleh atasan.

Pasal 17 (1) Sub Dinas Hubungan Masyarakat terdin dan:

a. Seksi Pelavanan Masyarakat dan Hubungan Kelembagaan; b. Seksi Peiavanan Pers dan Peliputan, c. Seksi Pengamatan Pers dan Pendapat Umum; d. Seksi Dokumentasi dan Perpustakaan.

(2) Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Hubungan Masyarakat.

Pasal 18 1) Seksi Pelayanan Masyarakat dan Hubungan Kelembagaan mempunyai

tugas : a. Menviapkan bahan informasi dalam rangka pelayanan kepada

masyarakat; b Menghimpun dan mengelola informasi Ipoleksosbudhankam untuk

peningkatan pelayanan informasi kepada masvarakat; c. Melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam rangka penvu­

sunan bahan informasi bagi masvarakat; d. Menviapkan bahan informasi dan komunikasi dalam rangka koor­

dinasi dengan lernbaga/organisasi profesi di bidang media massa;

6 7

g Pengelolaan ketatausahaan. kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan program, evaluasi serta laporan;

h Pelaksanaan tugas-tugas khusus >ang dibenkan oleh Gubernur. BAB IV

ORGANISASI Pasal 6

(1) Susunan Organisasi Dinas Inforrnasi dan Komunikasi a Kepala Dinas; b Bagian Tata Usaha, c Sub Dinas Penvusunan Program dan Evaluasi; d Sub Dinas Hubungan Masvarakat: e Sub Dinas Pelaviiian Informasi: f Sub Dinas Pelavanan Informasi Media Cetak dan Tradisional; c Sub Dinas Pelavanan Informasi Media Baru dan Perfilman: h Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD); 1 Kelompok Jabatan Fungsional.

(2) Bagian lata Usaha dar Sub Dinas masing-masing dipimpin oleh seorang Kepala Bagian Tata Usaha dan Kepala Sub Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dmas

Pasal 7

Bagian Tata Usaha mempunvai tugas melakukan pengelolaan urusan umum. kepegawaian, keuangan dan perlengkapan.

Pasal 8

Untuk melaksanakan tugas tersebut pada pasal 7 Keputusn ink Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan urusan umum: b. Pelaksanaan urusan kepegawaian; c. Pelaksanaan urusan keuangan; d. Pelaksanaan urusan perlengkapan;

64

Pasal 9 (1) Bagian Tata Usaha terdiri dari :

a. Sub Bagian Umum; b. Sub Bagian Kepegawaian; c. Sub Bagian Keuangan; d. Sub Bagian Perlengkapan.

(2) Masing-masing Sub Bagian dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata Usaha

Pasal 10 (1) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan urusan rumah

tangga, protokol, dan surat menyural (2) Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan urusan

kepegawaian. (3) Sub Bagian Keuangan mempunvai tugas mengelola urusan keuangan (4) Sub Bagian Perlengkapan mempunvai tugas mengatur dan melaksanakan

segala sesuatu yang berhubungan dengan pengadaan atau penyediaan serta pelayanan kebutuhan perlengkapan kerja Dinas Informasi dan Komunikasi.

Pasal 11 Sub Dinas Penyusunan Program dan Evaluasi mempunyai tugas menyusun program informasi dan komunikasi secara menyeluruh serta melakukan evaluasi terhadap hasil-hasil yang dicapai oleh pelaksana-pelaksana informasi dan komunikasi.

Pasal 12 Untuk menyelenggarakan tugas-tugas tersebut pada pasal 11 dalam Kepu­tusan ini, Sub Dinas Penvusunan Program dan Evaluasi mempunyai fungsi: a Penghimpunan dan pengolahan bahan-bahan atau pedoman informasi

dan komunikasi dari Pemenntah dan masyarakat sesuai dengan situasi dan kondisi daerah serta media informasi dan komunikasi yang hendak digunakan

6 5

tanggal 4 Npember 1999 tentang Penataan Pegawai Negen Sipil Kamvil/Kandep Informasi dan Komunikasi dan Sosial;

2. Telex Mendagri Nomor 61/2751/ST tanggal 22 Nopember 1999;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN GUBERNUR NUSA T E N G G A R A TIMUR T E M A N G PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROPINSI NUSA T E N G G A R A TIMUR

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam Keputuan itu yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur; b Pemerintah Daerah adaiah Pemerintah Propinsi Nusa Tenggara Timur: c. Gubernur adaah Gubernur Nusa Tenggara Timur: d Dinas Informasi dan Komunikasi adalah Dinas Informasi dan Komunikasi

Propinsi Nusa Tenggara Timur; e Kepala Dinas adalah Kepala Dinas informasi dan Komunikasi Propinsi

Nusa Tenggara Timur;

BAB II PEMBENTUKAN

Pasal 2

Sambi! menunggu ditetapkan Peraturan Daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur. maka dengan Keputusan Gubernur dibentuk Dinas Informal dan Komunikasi.

62

BAB III

KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal 3

(1) Dinas Informasi dan Komunikasi adalah unsur pelaksana Pemenntah Daerah di bidang informasi dan komunikasi.

(2) Dinas mformasi dan Komunikasi dipimpin oleh seorang Kepala Dinas vang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur.

Pasal 4 Dinas Informas! dan Komunikasi mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian urusan rumah tangga Daerah dalam bidang informasi dan komuni­kasi serta tugas pembantuan yang diserahkan oleh Pemenntah.

Pasal 5 Untuk merrye!enggaraka.n tugas tersebut pada pasal 4 Keputusan mi. Dinas Informasi dan Komunikasi mempunvai fungsi : .i Perunuisan dan penetapan kebijakan di bidang pelavanan infonnasi dan

komunikasi daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam kebijakan umum yang ditetapkan oleh Gubernur;

b Peruiv.usan dan penetapan kebijakan monitoring, perizinan di bidang •nforrr.asi dan komumkasi daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam kebijakan umum vang ditetapkan oleh Gubernur,

c Pelayanan mformasi dan komunikasi dalam rangka mencerdaskan ke-hidupan bangsa, memperkukuh persatuan dan kesatuan serta membentuk kepribadiar bangsa sesuai Pancasila dan UUD 1945;

d Pelaksanaan pelavanan infonnasi dan komunikasi tentang penyeleng­garaan negara dan pemerintahan serta pembangunan di Daerah;

e Pemomtonng pelaksanaan pelavanan informasi dan komunikasi melalui media cetak. media radio, media televisi, media tradisional, media baru, media film, video, laserdisk, video compact disk, digital video disk dan lintas sektoral serta kelompok komunikasi sosial:

f Pembangunan jaringan informasi dan komunikasi antara Pusat dan Dae­rah dan antar Daerah serta membuat materi informasi yang mampu memobvasi masyarakat untuk rnengembangkan perekonomian;

63

LEMBARAN DAERAH PROPINSI NUSA T E N G G A R A TIMUR

TAHUN 2000 NOMOR Oil SERI D NOMOR 01 1 KEPUTUSAN

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR N O M O R 1 TAHUN 2000

TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA DIN.vS

INFORMASI DAN KOMUNIKASI PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR

GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR, Menimbang a bahwa dalam rangka menindaklanjuti pelaksanaan

Likuidasi Departemen Penerangan dan gnna tetap mengefektifkan tugas-tugas pelayanan informasi dan publikasi pemerintahan, pembangunan dan

' kemasyarakatan di daerah maka dianggap perlu membentuk Dinas Inforomasi dan Komunikasi Propinsi sebagai perwujudan pelaksanaan Otonomi Daerah:

b. bahwa sambil nienunggu ditetapkannya Peraturan Daerah Propinsi maka perlu menetapkan Keputusan Gubernur Nusa Tenggara Timur tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Informasi dan Komunikasi Propinsi Nusa Tenggara Timur:

60

Mengingat 1. Undang-undang Nomor 64 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1649);

2 Undang-unadng Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tfhun 1974 Nomor 55; Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041);

3 Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60; Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

4 Peraturan Pemenntah Nomor 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Yertikal di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1988 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3373);

5 Peraturan Pemenntah Nomor 45 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Otonomi Daerah Dengan Titik Berat Pada Daerali Tingkat II (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 77. Tambahan Lembaran Negara Nomor 3487);

6 Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 1994 tentang Pengangkatan Pegawa! Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 21; Tambahan Lembaran Negara Nomor 3546);

7. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 153 Tahun 1999 tentang Badan Informasi dan Komunikasi Nasional;

S Keputusan Menteri Dalam Negen Nomor 39 Tahun 1992 tentang Pedoman Organisasi Dinas Daerali;

9 Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 1993 tentang Petunjuk Pelaksanaan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Tingkat I dan Dinas Daerah Tingkat II.

Memperhatikan : 1 Surat Menten Dalam Negeri Nomor 802.212/7625/99

61

PENJELASAN PERATURAN DAERAH

PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR

NOMOR 6 TAHUN 2000

TENTANG

PENGUNDANGAN PERATURAN DAERAH DAN KEPUTUSAN GUBERNUR

I. PENJELASAN UMUM. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan

Daerah dalam Pasal 73 ayat (1) menegaskan bahwa Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah yang bersifat mengatur diundangkan dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah oleh Sekretans Daerah.

Bahwa dengan keluarnya Surat Edaran Menten Dalam Negen Nomor 061/2743/SJ tanggal 22 Nopember 1999, ter^ng Sebutan-sebutan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah pada butir 7 dan 8 merryebutkan bahwa. a. Sebutan Peraturan Daerah Tingkat I diubah menjadi Peraturan

Daerah Propinsi diikuti dengan sebutan nama daerah yang bers angkutan.

b. Sebutan Keputusan Kepala Daerah Tingkat I, diubah menjadi Keputusan Gubernur, diikuti dengan sebutan nama daerah yang bers angkutan.

Selanjutnya dalam penjelasannya Pasal 73 ayat (1) Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999, ditegaskan bahwa pengundangan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah yang bersifat mengatur harus dilakukan menurut cara yang sah agar Peraturan Daerah dan Kepu­tusan Gubernur tersebut mempunyai kekuatan hukum dan mengikat, di mana pengundangan dimaksud bertujuan di sarnping untuk memenuhi formalitas hukum. juga dilakukan dalam rangka keterbukaan peme-

58

nntahan. Dan cara pengundangan yang sah adalah dengan menem­patkannya dalam Lemtaran Daerah oleh Sekretans Daerah.

Peraturan Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur Nomor 2 Taliun 1975 tentang Penugasan Pengundangan Peraturan Daerah Ting­kat I Nusa Tenggara Timur kepada Sekretans Wilayah/Daerah Tingkat 1 Nusa Tenggara Timur yang telah ditetapkan sejak tangga! 11 Juli 1975 merupakan salah satu pelaksanaan Undang-undang Nomor 5 Tahun |i^74 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah dan hanya me-nugaskan pengundangan Peraturan Daerah kepada Sekretans Wilayah/ Daerah

Bahwa dengan oitetapkannya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemenntahan Daerah sesuai dengan Pasal 73 ayat 1 maka untuk pelaksanaan Pengundangan Peraturan Daerah Propinsi Nusa Tenggara Timur perlu mencabut Peraturan Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur Nomor 2 Tahun 1975 Tentang Penugasan Peng­undangan Peraturan Daerah Tingkat I Nusa Tenggara Timur dan meneiapkan Peraturan Daerah baru tentang Pengundangan Peraturan DoCiaii dan Keputusan Gubernur.

li. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL.

Pasal 1 s/d Pasal 2 ayat (1) : Cukup telas

Pasal 2 ayat (2) : Yang dimaksud dengan Keputusan Gubernur yang bersifat mengatui adalah

a beriakunya relatif lama. b mengatur secara umum; c tidak menggunakan pe::kan'tembusan; d penomorannva menggunakan angka bulal. Pasal 3 s/d Pasal 6 : Cukup jelas.

5 9