minat siswa mengikuti layanan bimbingan klasikal … · minat siswa mengikuti layanan bimbingan...
TRANSCRIPT
i
MINAT SISWA MENGIKUTI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi
Tahun Ajaran 2017/2018 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-topik
Bimbingan Belajar)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh:
Kurnia Pasca Tarigan
131114018
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
HALAMAN MOTTO
Berikan yang terbaik
selagi kamu masih mampu
memberikan yang terbaik
Serahkanlah segala
kekuatiranmu kepada-Nya,
sebab Ia yang memelihara
kamu (1 Petrus 5:7)
Diberkatilah orang yang mengandalkan Tuhan,
yang menaruh harapannya pada Tuhan
(Yeremia 17;7)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk,
Tuhan Yesus Kristus yang selalu mendengar ketika saya berkeluh kesah, tetap
menuntun dan menyertai setiap langkah hidup saya.
SMP Santo Aloysius Turi Yogyakarta
Kedua Orang tua yang saya cintai
Bapak Darwin Tarigan
Mama Rini Windiarti Ginting
Kakak yang saya sayangi
Galatia Maharani Tarigan
Galang Mahendra Tarigan
Ibu Dra. M.J. Retno Priyani, M.Si., yang setia dan sabar
dalam mendampingi saya selama proses penelitian skripsi.
Teman-teman Angkatan 2013
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
MINAT SISWA MENGIKUTI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
(Studi Deskriptif pada Siswa Kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi Tahun
Ajaran 2017/2018 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-topik
Bimbingan Belajar)
Kurnia Pasca Tarigan
Universitas Sanata Dharma
2017
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Mengetahui minat para siswa kelas VIII
SMP Aloysius Turi Tahun Pelajaran 2017/2018 terhadap layanan bimbingan
klasikal. (2) Mengidentifikasi item-item yang termasuk kategori rendah untuk
dijadikan sebagai dasar usulan penyusunan topik-topik bimbingan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Subjek
penelitian ialah siswa kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi yang berjumlah 69
orang. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang mengungkap minat siswa
mengikuti bimbingan klasikal. Koefisien reliabilitas peneliti ini sebesar 0,947.
Jenis kuesioner yang digunakan adalah kuesioner langsung tertutup. Data
analisis berdasarkan kriteria Azwar. Pengelompokan disusun berdasrkan
distribusi normal dengan model pengelompokan dengan lima jenjang yaitu:
sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa: (1) sebanyak 14 (20,29%)
responden memiliki minat mengikuti bimbingan klasikal yang tergolong
kategori sangat tinggi, sebanyak 43 (62,32%) responden memiliki minat
mengikuti bimbingan klasikal yang tergolong kategori tinggi, sebanyak 11
(15,95%) responden memiliki minat mengikuti bimbingan klasikal yang
tergolong kategori sedang, sebanyak 1 (1,44%) responden memiliki minat
mengikuti bimbingan klasikal yang tergolong kategori rendah dan tidak ada
responden yang memiliki minat mengikuti bimbingan klasikal yang tergolong
kategori yang sangat rendah. Dapat disimpulkan bahwa minat siswa mengikuti
bimbingan klasikal di SMP Santo Aloysius Turi tahun ajaran 2017/2018
termasuk tinggi atau positif. (2) Berdasarkan analisis butir inventori yang
teridentifikasi perolehan skor sedang sebagai dasar penyusunan topik bimbingan
belajar.
Kata Kunci: Minat, bimbingan klasikal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
STUDENT’S INTEREST IN FOLLOWING CLASSROOM GUIDANCE
SERVICE
(A Descriptive Study on 8th
Grade Students of SMP (Junior High School)
Santo Aloysius Turi, Year 2017/2018 and the Implications on Learning
Guidance Topics Proposal)
Kurnia Pasca Tarigan
Sanata Dharma University
2017
This research was aimed to: (1) Discover the interest of SMP Aloysius
Turi’s 8th
grade students in classroom guidance service. (2) Identified items that
categorized low as the basis for proposal preparations of guidance topics.
The research was a quantitative descriptive study. The object of the
research was 8th
grade students from SMP Santo Aloysius Turi with total 69
students. The research instrument was a questionnaire that ask students about
their interest in following classroom guidance services. The reliability
coefficient of the researcher was 0,947. The questionnaire type was direct closed
questionnaire. The data analysis was using Azwar criterion. The categorizing
was using normal distribution with five level: very high, high, medium, low, and
very low..
The research result showed: (1) 14 respondent (20,29%) were in very high
category of interest in following the classroom guidance service, 43 respondents
(62,32%) were in high category of interest in following the classroom guidance
service, 11 respondents (15,95%) were in medium category of interest in
following the classroom guidance service, 1 respondent (1,44%) was in low
category of interest in following the classroom guidance service and none in
very low category of interest in following the classroom guidance service. It can
be concluded that the interest of 8th
grade student of SMP Santo Aloysius Turi
year 2017/2018 in following classroom guidance service is considered as high or
positive. (2) Based on the analysis of inventory item, the one with medium score
become the basis of learning guidance topics preparations.
Key Words: Interest, classroom guidance
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala
rahmat yang dilimpahkan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan Konseling. Peneliti
menyadari bahwa skripsi ini dapat tersusun berkat bantuan, perhatian, dukungan,
dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si., selaku Kepala Program Studi
Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta
3. Bapak Juster Donal Sinaga, M.Pd., selaku Wakil Kepala Program
Studi Bimbingan Konseling
4. Ibu Dra. M.J. Retno Priyani, M. Si., selaku Dosen Pembimbing yang
telah meluangkan waktu dengan penuh kesabaran dalam membimbing,
mendampingi peneliti pada setiap tahap dan seluruh proses
penyusunan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling yang
telah membimbing dan membagikan ilmunya kepada peneliti selama
empat tahun peneliti menempuh pendidikan di Program Studi
Bimbingan dan Konseling.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
6. Stefanus Priyatmoko yang selalu sabar membantu peneliti dalam hal
administrasi selama peneliti menempuh pendidikan di Program Studi
Bimbingan dan Konseling.
7. SMP Santo Aloysius Turi yang telah memberikan izin kepada peneliti
untuk melakukan penelitian di sekolah.
8. Bapak Danu Mukti selaku guru BK SMP Santo Aloysius Turi terima
kasih atas bantuannya membantu saya dalam melaksanakan penelitian
ini.
9. Siswa-siswi SMP Santo Aloysius Turi atas kesediaannya menjadi
subjek penelitian dan mau membantu peneliti mengisi kuesioner dalam
penelitian ini.
10. Kedua orang tua yang saya cintai Bapak Darwin Tarigan dan Ibu Rini
Windiarti Ginting atas seluruh doa, cinta, kasih sayang, kepedulian,
dukungan, nasihat, dan penguatan yang diberikan peneliti selama ini.
11. Kedua kakak saya Galatia Maharani Tarigan dan Galang Mahendra
Tarigan serta keluarga besar yang selalu mendukung saya.
12. Sahabat tersayang, Indah Yulita Hartono, Amyvia Natasha Surjarwo,
Theresia Dwi Kristinawati, Margaretha Devy Rian. A, Rosita
Anggraeni, Larisa Patrisia Prista, Florencian Tandirerung, Elisabet
Dwi Retno dan Rizky Dewi Arfina yang telah setia dari awal kuliah
sampai akhir kuliah selalu bersama, menemani, berbagi suka dan duka,
membantu dan memberikan perhatian yang tulus kepada peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN DOSEN ............................................................. iii
HALAMAN MOTTO ........................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ vi
LMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................... vii
ABSTRAK ........................................................................................................ viii
ABSTRACT........................................................................................................ ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................ x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvi
DAFTAR GRAFIK ......................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ i
BAB I ................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................................ 5
C. Pembatasan Masalah ....................................................................................... 5
D. Rumusan Masalah ........................................................................................... 6
E. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 6
F. Manfaat Penelitian ........................................................................................... 6
G. Batasan Istilah ................................................................................................. 7
BAB II .................................................................................................................. 8
KAJIAN PUSTAKA ........................................................................................... 8
A. Minat ............................................................................................................... 8
1. Pengertian Minat ......................................................................................... 8
2. Minat pada Masa Remaja ............................................................................ 9
3. Pentingnya Minat ...................................................................................... 10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
4. Karakteristik Minat ................................................................................... 11
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat ................................................. 11
6. Aspek-aspek Minat .................................................................................... 14
B. Layanan Bimbingan Klasikal ........................................................................ 16
1. Pengertian Bimbingan................................................................................ 16
2. Pengertian Bimbingan Klasikal ................................................................. 18
3. Tujuan Bimbingan Klasikal ...................................................................... 19
4. Manfaat Bimbingan Klasikal .................................................................... 20
5. Bidang bimbingan klasikal ........................................................................ 20
6. Implementasi Bimbingan Klasikal di Sekolah .......................................... 25
C. Remaja .......................................................................................................... 27
1. Pengertian Remaja ..................................................................................... 27
2. Tugas Perkembangan Remaja ................................................................... 28
D. Kajian Penelitian Relevan ............................................................................. 29
BAB III .............................................................................................................. 30
METODE PENELITIAN ................................................................................. 30
A. Jenis dan Desain Penelitian .......................................................................... 30
B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................... 31
C. Subjek Penelitian .......................................................................................... 31
D. Variabel Penelitian ........................................................................................ 31
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data .................................................... 32
1. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 32
2. Instrumen Pengumpulan Data ................................................................... 34
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ............................................................. 35
1. Validitas .................................................................................................... 35
2. Reliabilitas ................................................................................................. 38
G. Teknik Analisis Data .................................................................................... 40
1. Menentukan Skor dan Pengolahan Data ................................................... 40
2. Menentukan Kategori ................................................................................ 41
BAB IV ............................................................................................................... 45
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................... 45
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
A. Hasil Penelitian ............................................................................................. 45
B. Pembahasan ................................................................................................... 49
BAB V ................................................................................................................ 51
PENUTUP ......................................................................................................... 51
A. Kesimpulan ................................................................................................... 51
B. Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 52
C. Saran ............................................................................................................. 52
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Subjek Penelitian ................................................................................ 31
Tabel 3.2 Pengukuran Skala Likert .................................................................... 33
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Kuesioner Minat Siswa Mengikuti Bimbingan Klasika ..... 34
Tabel 3.4 Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Kuesioner ........................................ 37
Tabel 3.5 Kriteria Guilford ................................................................................. 39
Tabel 3.6 Nilai Koefisien Reliabilitas Instrumen ............................................... 39
Tabel 3.7 Kategorisasi Skor Tingkat Minat Mengikuti Layanan Bimbinga ...... 41
Tabel 3.8 Kategorisasi Data Skor Tingkat Minat ............................................... 43
Tabel 3.9 Penggolongan Tinggi Rendahnya Skor Item Minat ........................... 45
Tabel 4.1 Minat Siswa Mengikuti Layanan Bimbingan Klasikal....................... 46
Tabel 4.2 Butir Instrumen Tingkat Minat Siswa ................................................ 48
Tebel 4.3 Item yang memiliki Skor Sedang ....................................................... 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR GRAFIK
Gambar 4.1 Diagram Kategorisasi Tingkat Minat Siswa Mengikuti Layanan
Bimbingan Klasikal ................................................................................ 47
Gambar 4.2 Diagram Tingkat Minat Siswa Mengikuti Layanan Bimbingan
Klasikal ................................................................................................... 48
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
i
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 KUESIONER MINAT MENGIKUTI LAYANAN BIMBINGAN
KLASIKAL ................................................................................... 57
LAMPIRAN 2 HASIL PERHITUNGAN UJI DAYA ........................................... 64
LAMPIRAN 3 USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR ................... 68
LAMPIRAN 4 ITEM-ITEM YANG MEMILIKI CAPAIAN SKOR RENDAH .. 72
LAMPIRAN 5 SURAT IJIN PENELITIAN ........................................................... 73
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
Bab ini memaparkan latar belakang masalah, identifikasi masalah,
pembatasan masalah, rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan batasan istilah
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu upaya mewujudkan cita-cita
bangsa Indonesia, untuk mewujudkan kesejahteraan umum, dan
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan memiliki peran yang
penting dalam meningkatkan kecerdasan, keterampilan serta usaha untuk
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan
latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Kegiatan bimbingan
yang dimaksud adalah bimbingan klasikal.
Bimbingan klasikal merupakan salah satu srategi layanan dasar
berupa layanan kegiatan yang diberikan kepada sejumlah siswa atau
konseli yang dilaksanakan secara tatap muka antara guru BK atau
konselor dengan siswa di dalam kelas. Layanan kegiatan yang diberikan
berupa pemberian yang bersifat pencegahan, pengembangan, dan
pemeliharaan (Kemendikbud Direktorat Jendral Guru dan Tenaga
Kependidikan 2016).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
Dalam proses bimbingan klasikal setiap siswa harus memiliki
minat karena minat adalah prasyarat bagi kegiatan-kegiatan belajar yang
dilakukan siswa, agar perbuatan belajar tersebut menghasilkan
perubahan-perubahan tingkah laku sebagaimana yang diharapkan. Tetapi
menurut pengamatan peneliti, banyak siswa yang tidak berminat
mengikuti bimbingan klasikal misalnya saat guru BK memberikan
materi, ada beberapa siswa yang mengobrol, mengantuk, bahkan ada juga
yang acuh tak acuh saat mengikuti bimbingan.
Slameto (2010) menyatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih
suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang
menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan sesuatu
hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu yang berada diluar diri
sendiri dengan sesuatu yang berada diluar diri. Semakin kuat atau dekat
hubungan tersebut, semakin kuat minatnya.
Selain pendapat di atas, WS Winkel (2013) menjelaskan minat
adalah kecenderungan jiwa yang menetap dalam objek untuk merasa
tertarik pada bidang atau hal tertentu dengan merasa senang di bidang itu.
Definisi di atas menjelaskan bahwa minat merupakan unsur perasaan
dalam bentuk “rasa suka atau tenang” atau “rasa ketertarikan” yang
dihubungkan dengan sesuatu objek baik berupa benda maupun aktifitas.
Aktivitas ditentukan oleh minat yang berkembang selama masa remaja.
Hurlock (2004) mengatakan bahwa pada semua usia, minat
memainkan peran yang penting dalam kehidupan seseorang dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
mempunyai dampak yang besar atas perilaku dan sikap, terutama selama
masa kanak-kanak. Karena jenis pribadi anak sebagian besar ditentukan
oleh minat yang berkembang selama masa kanak-kanak. Di samping itu
pengalaman belajar dari anak juga sangat berpengaruh terhadap
perkembangan minat siswa.
Minat mempunyai pengaruh yang besar terhadap proses dan
pencapaian hasil belajar. Apabila materi pelajaran yang dipelajari tidak
sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan tertarik untuk belajar
dengan sebaik-baiknya. Tidak ada daya tarik bagi siswa mengakibatkan
keengganan balajar. Keengganan belajar megakibatkan tidak adanya
kepuasan dari pelajaran tersebut. Namun, sebaliknya, pelajaran yang
menarik siswa, lebih mudah direncanakan karena minat menambah
aktivitas belajar.
Dalam taraf perkembangan remaja awal berada pada fase 12-15
tahun. Remaja awal yang pada umunya berada pada jenjang SMP mereka
sedang pengalami perubahan fisik, sosial, dan psikis. Pada masa inilah
terdapat minat-minat pada bidang kegiatan tertentu yang sangat beragam.
Hal ini tergantung pada jenis kelamin, kecerdasan, lingkungan tempat
tinggal, kesempatan yang dimiliki untuk mengembangkan minat, apa
yang diinginkan teman sebayanya, status dalam kelompok sosial,
kemampuan bawaan, minat keluarganya, dan berbagai faktor lainnya.
Dari pengamatan peneliti timbul kesan bahwa siswa SMP Santo
Aloysius Turi memiliki minat yang rendah terhadap bimbingan klasikal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
Kesan ini muncul dari kejadian-kejadian seperti pada saat guru BK
memberikan materi ada beberapa siswa yang mengobrol, mengantuk
bahkan ada juga yang acuh tak acuh dan ada juga siswa-siswi yang
terlambat mengumpulkan tugas BK karena siswa-siswi beranggapan
bahwa materi BK itu tidak bermanfaat.
Berbagai masalah minat yang telah dipaparkan di atas menunjukan
bahwa siswa SMP Santo Aloysius Turi memiliki minat yang rendah
terhadap bimbingan klasikal. Karena itu, perlu suatu bimbingan untuk
meningkatkan minatnya. Bimbingan yang dimaksud dipandang sebagai
bentuk pelayanan bimbingan belajar. Hal ini seperti ditegaskan oleh
Winkel & Sri Hastuti (2013), bahwa bimbingan belajar adalah bimbingan
dalam menemukan cara belajar yang tepat untuk mengatasi kesukaran-
kesukaran mengenai belajar. Bimbingan belajar meliputi, bimbingan
individual, atau perorangan dan bimbingan kelompok.
Berdasarkan kesan tentang minat siswa dan bentuk pelayanan
tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan kajian tentang minat
siswa. Mengingat pentingnya minat dan pengaruhnya belajar, peeliti
ingin mengetahui seberapa tinggi minat mengikuti bimbingan klasikal
dan bentuk pelayanan bimbingan dalam meningkatkan minat siswa. Jika
minat siswa teryata rendah, akan diusulkan topik-topik bimbingan
belajar. Selain itu, guru BK juga diharapkan dapat membantu siswa
dalam meningkatkan minat melalui pelayanan bidang bimbingan belajar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,
maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Beberapa siswa-siswi yang mengobrol saat guru BK sedang
menjelaskan
2. Beberapa siswa-siswi mengantuk saat guru BK menjelaskan materi.
3. Adanya pandangan siswa yang mengatakan bimbingan klasikal
membosankan
4. Adanya siswa-siswi yang terlambat mengumpulkan tugas BK
5. Adanya siswa-siswi yang menganggap bahwa BK itu tidak bermanfaat
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan yang terlalu meluas dalam
penelitian ini, maka peneiti membatasi masalah yang akan diteliti.
Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah
“Minat Siswa Mengikuti Layanan Bimbingan Klasikal siswa kelas VIII
SMP Santo Aloysius Turi 2017/2018.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah tersebut maka perumusan masalah
penelitian dirangkum sebagai berikut:
1. Seberapa tinggi minat para siswa kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi
Tahun Pelajaran 2017/2018 terhadap layanan bimbingan klasikal?
2. Topik minat mengikuti bimbingan klasikal apa saja yang dibutuhkan
siswa SMP Santo Aloysius Turi Tahun Pelajaran 2017/2018
berdasarkan hasil analisis butir instrumen penelitian?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan:
1. Mendeskipsikan tingkat minat para siswa kelas VIII SMP Aloysius
Turi Tahun Pelajaran 2017/2018 terhadap layanan bimbingan klasikal.
2. Topik apa saja yang dibutuhkan dalam menyusun program minat
mengikuti bimbingan klasikal berdasarkan hasil analisis butir
instrumen
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan
membantu dalam pengembangan ilmu, khususnya dalam bidang ilmu
Bimbingan dan Konseling, yaitu tentang minat siswa terhadap layanan
bimbingan klasikal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
2. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah
Penelitian ini dapat bermanfaat bagi kepala sekolah dan guru-guru
untuk mengoptimalkan layanan bimbingan dan konseling di sekolah
b. Guru Bimbingan dan Konseling
Penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk memperbaiki
dan meningkatkan kualitas implementasi layanan bimbingan klasikal
di sekolah
c. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman yang berguna serta dapat melatih peneliti untuk
menganalisis masalah
G. Batasan Istilah
1. Minat adalah ketertarikan dari dalam diri seseorang yang menjadi daya
penggerak untuk mengikuti segala aktivitas yang dilakukan dalam
kegiatan bimbingan klasikal dengan kesadaran, ketekunan, dan
mendatangkan perasaan senang/suka pada diri siswa
2. Bimbingan klasikal adalah kegiatan yang diberikan oleh guru BK
kepada siswa secara kelompok atau klasikal yang disajikan dengan
tema yang sesuai dengan tugas perkembangan siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Bab ini memaparkan beberapa hal terkait hakikat minat, dan hakikat
layanan bimbingan klasikal.
A. Minat
1. Pengertian Minat
Slameto (2010) menyatakan bahwa, minat adalah suatu rasa suka dan
rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri
sendiri dengan suatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan
tersebut, semakin besar minat.
Slameto (2010) menjelaskan bahwa suatu minat dapat diekpresikan
melalui suatu pernyataan yang menunjukan bahwa siswa lebih menyukai
suatu hal daripada hal yang lainnya, dapat pula dimanifestasikan melalui
partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap
subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar
terhadap subyek tersebut.
Djaali (2008) menjelaskan bahwa minat pada dasarnya merupakan
penerimaan akan sesuatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu
pekerjaan, jabatan, atau karir. Tidak akan mungkin orang yang tidak
berminat terhadap suatu pekerjaan dapat menyelesaikan pekerjaan tersebut
dengan baik. Minat dapat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang
dalam menghadapi suatu objek. (Mohamad, 2003)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Sudirman (2003) menjelaskan minat seseorang adalah suatu objek
akan lebih kelihatan apabila objek tersebut sesuai sasaran dan berkaitan
dengan keinginan dan kebutuhan seseorang yang bersangkutan.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
Minat merupakan kecenderungan pada seseorang yang ditandai dengan rasa
senang atau ketertarikan pada objek tersebut dan keinginan untuk terlibat
dalam aktivitas objek tertentu, sehingga mengakibatkan seseorang memiliki
keinginan untuk terlibat secara langsung dalam suatu objek atau aktivitas
tertentu, karena dirasakan bermakna bagi dirinya dan ada harapan yang
dituju.
2. Minat pada Masa Remaja
Menurut Hurlock (2004), pada masa remaja terdapat minat-minat pada
bidang kegiatan tertentu yang sangat beragam. Hal ini tergantung pada jenis
kelamin, kecerdasan, lingkungan tempat tinggal, kesempatan yang dimiliki
untuk mengembangkan minat, apa yang diminati teman sebayanya, status
kelompok sosial, kemampuan bawaan, minat keluarganya, dan beberapa
faktor lainnya. Secara umum minat-minat remaja ini dapat dikategorikan
menjadi:
a. Minat sosial
Perkembangan minat sosial tergantung pada kesempatan yang
dimiliki remaja untuk mengembangkan minat ini dan sebagian
tergantung seberapa popular remaja dalam kelompok sebayanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
b. Minat pribadi
Minat pada diri sendiri merupakan minat terkuat pada masa remaja,
hal ini disebabkan karena mereka menyadari bahwa menerimaan dari
sosial dipengaruhi oleh penampilan umum mereka, misalnya
penampilan pakaian, prestasi, kemandirian, dan uang yang merupakan
symbol status
c. Minat terhadap pendidikan
Pada remaja awal biasanya memberikan kritik atas sekolah secara
umum dan mengenai larangan, pekerjaan rumah, kursus yang
dibutuhkan, dan mekanisme belajar di sekolah.
3. Pentingnya Minat
Hurlock (2004) mengatakan bahwa pada semua usia, minat
memainkan peran yang penting dalam kehidupan seseorang dan
mempunyai dampak yang besar atas perilaku dan sikap, terutama selama
masa kanak-kanak. Karena jenis pribadi anak sebagian besar ditentukan
oleh minat yang berkembang selama masa kanak-kanak. Di samping itu
pengalaman belajar dari anak juga sangat berpengaruh terhadap
perkembangan minat siswa.
Minat mempunyai pengaruh yang besar terhadap proses dan
pencapaian hasil belajar. Apabila materi pelajaran yang dipelajari tidak
sesuai dengan minat siswa, maka siswa tidak akan tertarik untuk belajar
dengan sebaik-baiknya. Tidak ada daya tarik bagi siswa mengakibatkan
keengganan balajar. Keengganan belajar megakibatkan tidak adanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
kepuasan dari pelajaran tersebut. Namun, sebaliknya, pelajaran yang
menarik siswa, lebih mudah direncanakan karena minat menambah
aktivitas belajar.
Jika terdapat siswa yang kurang berminat terhadap belajar, maka
dapatlah diusahakan agar mempunyai minat yang lebih besar yaitu dengan
cara memperjelaskan hal-hal yang menarik dan berguna bagi kehidupan
sehari-hari
4. Karakteristik Minat
Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu.
Terbentuknya minat diawali oleh perasaan senang dan sikap positif.
Terdapat tiga karakteristik minat menurut Walgito (2004):
a. Menimbulkan sikap positif terhadap sesuatu objek
b. Adanya sesuatu yang menyenangkan yang timbul dari sesuatu objek itu
c. Mengandung suatu pengharapan yang menimbulkan keinginan atau
gairah untuk mendapatkan sesuatu yang menjadi minatnya.
Menurut pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat adalah
adanya sikap positif yang timbul dalam diri seseorang sehingga
menimpulkan rasa keinginan atau gairah untuk mendapatkan sesuatu
yang menjadi minatnya.
5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat
Menurut Hartinah (2009) minat dipengaruhi oleh dua faktor:
a. Faktor dalam diri (intrinsik) yaitu sesuatu perbuatan memang diinginkan
karena seseorang senang melakukannya. Di sini minat datang dari dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
diri orang itu sendiri. Orang senang melakukan perbuatan itu demi
perbuatan itu sendiri. Faktor-faktor intrinsik antara lain meliputi: rasa
senang, mempunyai perhatian lebih, semangat, motivasi, dan emosi
b. Faktor dari luar (ekstrinsik) adalah faktor-faktor mendorong seseorang
mematuhi suatu perbuatan atas dorongan/paksaan dari luar. Orang
melakukan perbuatan itu karena ia didorong/dipaksa dari luar, seperti:
lingkungan, orang tua, guru
Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat
seseorang dipengaruhi dua faktor yaitu (1) faktor dalam diri siswa itu sendiri
(internal) yang meliputi perhatian, perasaan senang, dan aktivitas, dan (2)
faktor dari luar (eksternal) yang meliputi peranan guru.
Menurut Walgito (2004) kedua faktor tersebut berlaku pada sebagai
faktor-faktor yang dipengaruhi dan mempengaruhi minat siswa terhadap
pelayanan bimbingan klasikal, seperti tampak pada uraian berikut:
a. Faktor dari dalam
1) Perhatian
Seorang siswa yang berminat terhadap bimbingan klasikal akan
mempunyai perhatian yang intensif terhadap proses berlangsungnya
layanan tersebut
2) Rasa senang
Rasa senang siswa terhadap isi dan proses (interaksi) dalam
pelayanan bimbingan klasikal mempengaruhi tingkat minat siswa
mengikuti bimbingan klasikal. Jika siswa tidak suka terhadap isi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
(materi) atau proses (metode, interaksi) dalam penyajian pelayanan
bimbingan klasikal tersebut, maka minat untuk mengikuti bimbingan
klasikal lebih rendah dibandingkan dengan siswa yang senang
terhadap isi dan proses bimbingan klasikal
3) Aktivitas
Aktivitas adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh seseorang.
Seseorang yang memiliki minat yang tinggi terhadap suatu kegiatan
maka ia semakin bergairah/bersemangat melibatkan diri dalam
aktivitas tersebut. Misalnya saja dalam pemberian bimbingan
klasikal di sekolah tentang belajar mandiri, siswa yang memiliki
minat tinggi cenderung lebih banyak melakukan aktivitas berlatih
menerapkan teknik-teknik dan prinsip-prinsip belajar mandiri
dibandingkan siswa lainnya
b. Faktor dari luar
Peranan Guru
Peranan guru dalam memberikan bimbingan klasikal seperti
metode penyajian, hubungan antara siswa dan murid, dan kecakapan
berbagai teknik dan strategi pelayanan yang variatif seorang guru
berperan penting dalan menumbuhkan minat siswa. Misalnya saja
penggunaan metode bimbingan yang tidak sesuai, sifat guru
pembimbing yang tidak disukai siswanya, dan kurangnya kecakapan
guru pembimbing dalam menerangkan suatu materi bimbingan itu
semua membuat siswa malas dan tidak berminat lagi untuk ikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
dalam bimbingan klasikal. Sebaliknya jika seorang guru dapat
menerapkan metode bimbingan yang sesuai dengan kondisi siswa,
sifat guru pembimbing yang perhatian pada siswanya, serta memiliki
kecakapan yang baik dalam penyajian bimbingan, maka minat siswa
akan meningkat dan proses bimbingan akan berjalan dengan baik.
Guru pembimbing diharapkan senantiasa berusaha untuk
menimbulkan, memelihara, dan meningkatkan motivasi serta minat
siswa dalam belajar.
6. Aspek-aspek Minat
a. Aspek Kognitif (Pengetahuan)
Menurut Hurlock (2008), aspek kognitif didasari pada konsep
perkembangan di masa anak-anak mengenai hal-hal yang
menghubungkannya dengan minat.
Sunaryo (2011) mengemukakan bahwa menurut pendekatan
modern, kognisi merupakan istilah yang mengacu pada proses mental
yang terlibat dalam memperoleh pengetahuan, pemahaman, penerapan
termasuk berfikir, mengetahui, mengingat, menilai dan memecahkan
masalah
1) Pengetahuan
Mengacu kepada kemampuan mengenal materi yang sudah
dipelajari dari yang sederhana sampai pada teori-teori yang sukar.
Yang penting adalah kemampuan mengingat keterangan dengan
benar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
2) Pemahaman
Mengacu kepada kemampuan memahami makna materi. Aspek
ini satu tingkat di atas pengetahuan dan merupakan tingkat berfikir
yang rendah.
3) Penerapan
Mengacu kepada kemampuan menggunakan atau menerapkan
materi yang sudah dipelajari pada situasi yang baru dan menyangkut
penggunaan atauran dan prinsip. Penerapan merupakan tingkat
kemampuan berfikir yang lebih tinggi daripada pemahaman.
b. Aspek Afektif (Perasaan)
Menurut Hurlock (2008), aspek ini menampakkan rasa senang
setelah melakukan kegiatan yang dilakukan lalu menjadi rasa suka.
Misalnya, siswa mengikuti bimbingan klasikal dengan perasaan senang
dan tidak terpaksa. Aspek afektif cenderung lebih tahan lama
perubahannya dibandingkan aspek kognitif.
Menurut Hurlock (2008), aspek afektif lebih penting dari aspek
kognitif dengan alasan sebagai berikut:
1) Perasaan senang dalam mengikuti kegiatan merupakan aspek afektif
yang berperan memotivasi tindakan remaja
2) Bila remaja sudah memiliki minat pada bidang tertentu, aspek afektif
cenderung menetap dalam dirinya dibanding dengan aspek kognitif.
c. Aspek Tindakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
Menurut Hurlock (2004), Aspek tindakan adalah Aktivitas yang
berjalan dengan lancar tanpa perlu pemikiran lagi dan aktivitas tersebut
terus menerus dilakukan meskipun urutannya dan keunggulan itu semua
berjalan lambat.
B. Layanan Bimbingan Klasikal
1. Pengertian Bimbingan
Juntika (2014: 8) menyatakan, bimbingan upaya pemberian
bantuan kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, agar
individu tersebut dapat memahami dirinya sendiri, lingkungan dan tugas-
tugasnya sehingga individu tersebut dapat mengarahkan diri,
menyesuaikan diri, serta individu dapat bertindak secara wajar sesuai
dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat
dan kehidupan pada umumnya. Dengan demikian dia akan dapat
menikmati kebahagiaan hidupnya dan memberikan sumbangan yang
berarti kepada kehidupan masyarakat pada umumnya. Bimbingan
membantu individu mencapai tugas-tugas perkembangannya secara
optimal. Menurut Moegandi (Winkel & Sri Hastuti, 2006: 29), bimbingan
berarti suatu proses pemberian bantuan atau pertolongan kepada individu
dalam hal: memahami diri sendiri, menghubungkan pemahaman tentang
dirinya sendiri dengan lingkungan, memilih dan menentukan serta
menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya sendiri dan tuntutan dari
lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
Menurut pandangan Prayitno dan Amti (2004: 99), mengemukakan
bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh
orang yang ahli kepada seorang atau beberapa orang individu, baik anak-
anak, remaja, maupun dewasa; agar orang yang dibimbing dapat
mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri; dengan
memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat
dikembangkan; berdasarkan norma-norma yang berlaku. Menurut Yusuf
dan Juntika (2010:6) bimbingan merupakan suatu proses yang
berkesinambungan, bukan kegiatan yang seketika atau kebetulan.
Bimbingan merupakan serangkaian tahapan kegiatan yang sistematis dan
berencana yang terarah kepada pencapaian tujuan.
Mapiare (Winkel dan Sri Hastuti, 2006: 35) berpendapat bahwa
bimbingan merupakan serangkaian kegiatan paling pokok bimbingan
dalam membantu konseli/klien secara tatap muka, dengan tujuan agar
klien dapat mengambil tanggung jawab sendiri terhadap berbagai
persoalan atau masalah khusus. Bimbingan juga meruapakan layanan yang
bersifat professional yang diberikan oleh konselor yang memiliki latar
belakang pendidikan dan keahlian dibidang bimbingan dan konseling.
Menurut Tohirin (2007: 18) bimbingan merupakan proses membantu
individu (siswa) untuk menuju ke satu tujuan yang ditetapkan oleh
pembimbing, melainkan membantu mengarahkan individu kearah tujuan
yang sesuai dengan potensinya secara optimal. Pilihan dalam pemecahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
masalah ditentukan oleh individu sendiri, sedangkan pembimbing hanya
membantu mencarikan alternativ solusi saja.
Dapat diartikan dari beberapa difinisi di atas bimbingan sebagai
proses pemberian bantuan kepada seorang atau sekelompok orang agar
individu mampu membuat pilihan secara bijaksana serta individu tersebut
mampu mengenal, memahami dan menerima diri dan lingkungannya,
individu mampu menyesuaikan diri secara positif.
2. Pengertian Bimbingan Klasikal
Menurut Winkel (2013) bimbingan klasikal merupakan sarana untuk
menunjang perkembangan optimal masing-masing siswa, yang diharapkan
dapat mengambil manfaat dari pengalaman pendidikan bagi dirinya
sendiri. Pelayanan bimbingan klasikal dilaksanakan dengan mengadakan
sejumlah kegiatan bimbingan. Kegiatan-kegiatan dilaksanakan sejalan
dengan program yang telah direncanakan dan disepakati bersama oleh
pihak-pihak terkait.
Bimbingan klasikal adalah suatu bimbingan yang diberikan kepada
kelompok siswa yang bergabung dalam satu satuan kelas di tingkat
tertentu pada suatu jenjang pendidikan, pada waktu yang ditetapkan dalam
jadwal bimbingan (Winkel, 2013). Tujuan pelayanan bimbingan klasikal,
yaitu supaya siswa yang dilayani mampu mengatur kehidupan sendiri,
memiliki pandangan sendiri dan tidak tergantung pada pendapat orang
lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Dapat disimpulkan bahwa bimbingan klasikal merupakan layanan
kegiatan yang dirancang oleh guru BK kepada siswa secara tatap muka di
dalam kelas. Bimbingan yang disajikan dengan tema yang sesuai dengan
tugas perkembangan siswa
3. Tujuan Bimbingan Klasikal
Kegiatan layanan bimbingan klasikal bertujuan membantu siswa
mencapai kemandirian dalam kehidupannya, mencapai perkembangan yang
utuh dan optimal dalam bidang pribadi, sosial, belajar dan karir serta
mencapai keselarasan antar pikiran, perasaan dan perilaku. Tujuan
bimbingan klasikal guna membantu mencapai perkembangan siswa
(Kemendikbud. 2016).
Menurut Barus (2015) bimbingan klasikal digunakan untuk
mengembangkan dimensi sosial-psikologis, keterampilan hidup, klarifikasi
nilai, dan perubahan sikap prilaku individu dalam kelompok. Bimbingan
klasikal memunculkan perubahan yang positif pada diri individu. Secara
lebih luas, bimbingan klasikal membantu individu-individu dalam
mengembangkan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang
menunjukan pada perwujudan tingkah laku.
Dari pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa tujuan dari
layanan bimbingan klasikal adalah guru BK menyampaikan informasi
kepada peserta didik yang dapat berpengaruh terhadap tercapaianya
perkembangan yang optimal dan tercapainya kemandirian siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
4. Manfaat Bimbingan Klasikal
Menurut Hartinah (2009) bimbingan secara bersama-sama dalam
kelas memiliki manfaat sebagai berikut:
a. Bimbingan secara bersama-sama akan membantu tenaga pembimbing
yang terbatas jumlahnya. Secara klasikal pembimbing akan memberikan
pelayanan kepada siswa secara menyeluruh
b. Melalui bimbingan klasikal, siswa dilatih untuk menghadapi dan
memecahkan suatu masalah secara bersama-sama. Dengan demikian,
siswa dilatih untuk saling bekerja sama.
c. Siswa yang diharapkan untuk memecahkan masalah bersama, secara
tidak langsung didorong untuk berani mengemukakan pendapat serta
menghargai pendapat oarang lain.
d. Informasi yang dibutuhkan oleh siswa dapat dibagikan oleh pembimbing
secara klasikal
e. Melalui bimbingan secara bersama, siswa akan menjadi lebih sadar jika
mendapatkan bimbingan secara lebih mendalam oleh pembimbing.
f. Bagi pembimbing baru, melaksanakan layanan bimbingan secara
bersama-sama dapat memperkenalkan diri dan berusaha mendapatkan
kepercayaan dari murid.
5. Bidang bimbingan klasikal
Ragam bimbingan di kelas menunjukan pada bidang kehidupan
tertentu atau aspek perkembangan tertentu yang menjadi fokus perhatian
dalam pelayanan bimbingan; dengan kata lain tentang apa yang diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
(Winkel dan Sri Hastuti 2006: 113). Dilihat dari masalah yang dilami
siswa, terdapat 4 ragam bimbingan yaitu: bimbingan pribadi, bimbingan
sosial, bimbingan belajar dan bimbingan karir.
a. Bimbingan pribadi
Bidang bimbingan pribadi, pelayanan bimbingan dan konseling di
SMP, membantu siswa untuk mengenal dan menemukan serta
mengembangkan pribadi yang beriman dan bertakwa terhadap
Tuhan Yang Maha Esa, dan mandiri. Bidang ini dapat dirinci
menjadi pokok-pokok berikut:
1) Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan
wawasan dalam beriman dan bertakwa terhadap Tuhan
Yang Maha Esa.
2) Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan
pengembangan untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan
produktif, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk
perannya di masa depan.
3) Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi
serta penyaluran dan pengembangannya melalui kegiatan-
kegianan yang kreaif dan produktif.
4) Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha-
usaha penanggulangannya.
5) Pemantapan kemampuan megambil keputusan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
6) Pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan
keputusan yang telah diambil.
7) Pemantapan dalam perencanaan dan penyelengaraan hidup
sehat, baik secara rohaniah maupun jasmaniah. (Ketut dan
Nila, 2008: 12)
b. Bidang bimbingan sosial
Bidang bimbingan sosial, pelayanan ini bertujuan membantu siswa
untuk memahami dirinya dalam membina hubungan kemanusiaan
dengan sesama diberbagai lingkungan (pergaulan sosial) yang
dilandasi budi pekerti luhur, tanggung jawab kemasyarakatan dan
kenegaraan. Bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok berikut:
1) Pemantapan kemampuan berkomunikasi, baik melalui
ragam lisan maupun tulisan secara efektif.
2) Pemantapan kemampuan menerima dan meyampaikan
pendapat serta beragumentasi secara dinamis, kreatif, dan
produktif.
3) Pemantapan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan
sosial, baik di dalam rumah, di sekolah, maupun di
masyarakat luas dengan menjunjung tinggi tata karma,
sopan santun, serta nilai-nilai agama, adat, hukum, ilmu,
dan kebiasaan yang berlaku.
4) Pemantapan hubungan yang dinamis, harmonis, dan
produktif dengan teman sebaya, baik di sekolah yang sama,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
di sekolah lain, di luar sekolah, maupun di masyarakat pada
umumnya.
5) Pemantapan pemahaman kondisi dan peraturan sekolah
serta upaya pelaksanaannya secara dinamis dan
bertanggung jawab.
6) Orientasi tentang hidup berkeluarga. (Ketut dan Nila, 2008:
13)
c. Bimbingan akademik/belajar
Bimbingan akademik ialah bimbingan dalam hal
menemukan cara belajar yang tepat dalam memilih program studi
yang sesuai, dan dalam mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan
dengan tuntutan-tuntutan belajar disuatu institusi pendidikan
(Winkel dan Hastuti, 2006: 115).
Bidang bimbingan belajar, pelayanan bimbingan dan
konseling di SMP membantu siswa mengembangkan diri, sikap
dan kebiasaan belajar yang baik untuk menguasai pengetahuan dan
keterampilan serta menyiapkan untuk meanjutkan pendidikan pada
tingkat yang lebih tinggi. Bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-
pokok berikut:
1) Pemantapan sikap dan kebiasaan belajar yang efektif dan
efisien serta produktif, baik dalam mencari informasi dan
berbagai sumber belajar, bersikap terhadap guru dan
narasumber lainnya, mengembangkan keterampilan belajar,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
mengerjakan tugas-tugas pelajaran, dan menjalani program
penilaian hasil belajar.
2) Pemantapan disiplin belajar dan berlatih, baik secara
mandiri maupun kelompok.
3) Pemantapan penguasaan materi program di sekolah
menengah pada umumnya sesuai dengan perkembangan
ilmu, teknologi dan kesenian.
4) Pemantapan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik
sosial dan budaya yang ada di sekolah, lingkungan sekitar,
dan masyarakat untuk mengembangkan pengetahuan dan
kemampuan, serta pengembangan pribadi siswa. (Ketut dan
Nila, 2008: 13).
d. Bimbingan karir
Bidang bimbingan karier, pelayanan bimbingan dan konseling
di SMP membantu siswa merencanakan dan mengembangkan
masa depan karier. Bidang ini dapat dirinci menjadi pokok-pokok
sebagai berikut:
1) Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan
kecenderungan karier yang hendak dikembangkan.
2) Pemantapan orientasi dan informasi karier khususnya karier
yang hendak dicapai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
3) Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha
memperolah penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
hidup.
4) Orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih
tinggi khususnya sesuai dengan karier yang hendak dicapai
(Ketut dan Nila, 2008: 14).
6. Implementasi Bimbingan Klasikal di Sekolah
Kata “implementasi” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI) memiliki arti pelaksanaan atau penerapan sehingga
mengimplementasikan berarti melaksanakan atau menerapkan.
Implemmentasi bimbingan konseling di sekolah menurut Permendikbud
Nomor 111 Tahun 2014 dijelaskan bahwa, layanan bimbingan dan
konseling pada satuan pendidikan diselenggarakan oleh tenaga pendidik
professional yaitu guru bimbingan konseling. Layanan bimbingan
konseling diselenggarakan di dalam kelas (bimbingan klasikal) dan diluar
kelas. Kegiatan bimbingan di dalam kelas dan di luar kelas merupakan
kesatuan dalam layanan profesional bidang bimbingan konseling. Layanan
dirancang dan dilaksanakan dengan memperhartikan keseimbangan dan
kesinambungan program antar kelas dan antar jenjang kelas, serta
menghubungkan dengan kegiatan pembelajaran mata pelajaran dan
kegiatan ekstrakurikuler.
Layanan bimbingan konseling diselenggarakan secara terprogram
berdasarkan asesmen kebutuhan (need assessment) yang dianggap penting
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
(skala prioritas) dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan (scaffolding).
Semua peserta didik harus mendapatkan layanan bimbingan dan konseling
secara terencana, teratur dan sistematis serta sesuai dengan kebutuhan.
Untuk itu, guru BK dialokasikan jam masuk kelas selama dua jam
pembelajaran per minggu setiap kelas secara rutin terjadwal. Layanan
bimbingan dan konseling di dalam kelas bukan merupakan mata pelajaran
bidang studi, namun terjadwal secara rutin di kelas dimaksudkan untuk
melakukan asesmen kebutuhan layanan bagi peseta didik dan memberikan
layanan yang bersifat pencegahan, perbaikan dan penyembuhan,
pemeliharaan, dan atau pengembangan. (Permendikbud Nomor 111 Tahun
2014)
Layanan bimbingan di dalam kelas
1) Layanan bimbingan di dalam kelas (bimbingan klasikal)
merupakan layanan yang dilaksanakan dalam seting kelas,
diberikan kepada semua peserta didik, dalam bentuk tatap
muka terjadwal dan rutin setiap kelas atau perminggu.
2) Volume kegiatan tatap muka secara klasikal (bimbingan
klasikal) adalah 2 (dua) jam per kelas (rombongan belajar)
perminggu dan dilaksanakan secara terjadwal di kelas.
3) Materi layanan bimbingan klasikal meliputi empat bidang
layanan bimbingan dan konseling diberikan secara
proporsional sesuai kebutuhan peserta didik yang meliputi
aspek perkembangan pribadi, sosial, belajar dan karir dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
rangka pencapaian perkembangan optimal peserta didik dan
tujuan pendidikan nasional.
4) Materi layanan bimbingan klasikal disusun dalam bentuk
rencana pelaksanaan layanan bimbingan klasikal (RPLBK).
5) Bimbingan klasikal diberikan secara runtut dan terjadwal di
kelas dan dilakukan oleh pendidik professional yang
minimal berkualifikasi akademik Sarjana Pendidikan (S1)
dalam bidang bimbingan dan konseling dan lulus
pendidikan profesi guru bimbingan dan konseling.
C. Remaja
1. Pengertian Remaja
Masa remaja merupakan masa pencairan jati diri. Menurut Santrock
(2007), masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak manuju
dewasa yang melibatkan perubahan biologis, kognitif, dan sosioemosional.
Rentang usia remaja bervariasi bergantung pada lingkungan, budaya, dan
historisnya. Budaya Amerika dan beberapa budaya lainnya menyebutkan
bahwa masa remaja dimulai dari usia sekitar 10-13 tahun dan berakhir pada
usia 18-22 tahun. Rentang usia itu meliputi masa remaja awal (early
adolescence) dan masa remaja akhir (late adolescence)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
2. Tugas Perkembangan Remaja
Remaja memiliki tugas-tugas perkembangan yang harus dicapai
agar tidak menghambatnya manuju tahap perkembangan selanjutnya.
Hurlock (2004) menyebutkan tugas-tugas perkembangan remaja meliputi:
a. Mencapai pola hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya
yang berada jenis kelamin sesuai dengan keyankinan dan etika moral
yang berlaku di masyarakat.
b. Mencapai peranan sosial sesuai dengan jenis kelamin, selaras dengan
tuntutan sosial dan kultural masyarakatnya.
c. Menerima kesatuan organ-organ tubuh/keadaan fisiknya sebagai
pria/wanita dan menggunakannya secara efektif sesuai dengan kodratnya
masing-masing.
d. Menerima dan mencapai tingkah laku sosial tertentu yang bertanggung
jawab di tengah masyarakatnya.
e. Mancapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa
lainnya dan mulai menjadi diri sendiri.
f. Mempersiapkan diri untuk mencapai karir (jabatan dan profesi) tertentu
dalam bidang kehidupan ekonomi
g. Mempersiapkan diri untuk memasuki dunia perkawinan dan kehidupan
berkeluarga
h. Memperoleh seperangkat nilai dan sistem etika sebagai pedoman
bertingkah laku dan mengembangkan ideologi untu keperluan kehidupan
kewarnegaraannya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
D. Kajian Penelitian Relevan
Zurnita (2011) melakukan penelitian berjudul “Minat Siswa Mengikuti
Layanan Bimbingan Kelompok di Sekolah Menengah Pertama Negeri 23
Pekanbaru”. Hasil penelitian menunjukkan minat siswa kelas VIII mengikuti
layanan bimbingan klasikal di Sekolah Menengah Pertama Negeri 23
Pekanbaru tergolong sedang. Secara kuantitatif diperoleh persentase 59,26 %.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
BAB III
METODE PENELITIAN
Bab ini memaparkan jenis dan desain penelitian, tempat dan waktu
penelitian, subjek penelitian, variabel penelitian, teknik dan instrument penelitian,
A. Jenis dan Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan
menggunakan eksplanasi deskriptif. Sugiyono (2013) menyatakan bahwa
penelitian menggunakan metode kuantitatif merupakan penelitian yang
mempunyai data berupa angka-angka dan analisisnya juga menggunakan
statistik, sedangkan eksplanasi deskriptif merupakan penelitian yang
dilakukan untuk mengetahui nilai validitas mandiri, baik satu variabel atau
lebih tanpa membuat perbandingan, atau perhubungan dengan variabel yang
lain. Dalam penelitian ini, hal yang diteliti adalah minat siswa mengikuti
bimbingan klasikal kelas VIII. Untuk mngetahui minat siswa mengikuti
bimbingan klasikal, diperlukan skor-skor berupa angka yang menentukan
tinggi rendahnya minat siswa mengikuti bimbingan klasikal kelas VIII. Skor-
skor tersebut diperoleh dari jawaban siswa pada kuesioner. Eksplanasi
deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan minat siswa mengikuti
bimbingan klasikal kelas VIII
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Santo Aloysius, Donokerto, Turi,
Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarat
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Santo Aloysius Turi dengan
menyebarkan instrumen mengenai minat siswa mengikuti layanan
bimbingan klasikal. Penelitian ini dilaksanakan bulan Desember 2016
sampai bulan November 2017.
C. Subjek Penelitian
Subjek pada penelitian ini adalah siswa-siswi SMP Santo Aloysius Turi
tahun ajaran 2017/2018 yang dibagi di dalam 3 kelas yakni A, B, dan C.
Subjek penelitian ini adalah sampel sebanyak 69 orang siswa.
.Tabel 3.1
Subjek Penelitian
Kelas Jumlah
VIII A 23 siswa
VIII B 23 siswa
VIII C 23 siswa
Jumlah 69 siswa
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian merupakan atribut seseorang atau objek yang
mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan
objek yang lain (Sugiyono, 2013). Adapun variabel yang diukur pada
penelitian ini adalah minat siswa mengikuti layanan bimbingan klasikal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Minat adalah adanya dorongan atau keinginan yang timbul dalam diri
seseorang untuk mendapatkan objek tertentu.
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data dengan kuesioner.
Sugiyono (2013) mengungkapkan bahwa kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau peryataan tertulis kepada responden untuk dijawab.
Kuesioner ini yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner Minat
Mengikuti Layanan Bimbingan Klasikal yang telah disusun oleh peneliti
dengan mengacu pada aspek-aspek minat. .
Item pernyataan yang terdapat pada kuesioner minat megikuti
bimbingan klasikal terdiri dari pernyataan favorable (peryataan positif) dan
peryataan unfavorable (negatif). Peryataan favorable isinya
menggambarkan dukungan, keberpihakan atau menunjukan kesesuaian
dengan deskripsi indikator, sedangkan peryataan unfavorable merupakan
pernyataan yang tidak mendukung atau tidak menunjukkan kesesuaian
dengan deskripsi indikator (Azwar 2012)
Pada penelitian ini, skala pengukuran kuesioner yang digunakan ialah
skala Likert yang terdiri atas Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai
(TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Responden akan diminta untuk
menjawab peryataan yang terdapat pada kuesioner minat mengikuti layanan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
bimbingan klasikal dengan memilih salah satu alternatif jawaban dengan
memberikan tandah centang (v) pada lembar jawaban.
Pada instrumen ini, peneliti tidak mencantumkan alternatif jawaban
ragu-ragu untuk mengurangi kecenderungan responden memberikan
jawaban netral. Norma skoring yang digunakan dalam pengolahan ini
adalah seperti yang disajikan dalam tabel berikut:
Tabel 3.2
Pengukuran Skala Likert
Alternatif Jawaban Item Favorabel Item Unfavorabel
Sangat Sesuai (SS) 4 1
Sesuai(S) 3 2
Tidak Sesuai (TS) 2 3
Sangat Tidak Sesuai
(STS) 1 4
Teknik pengumpulan data ini melalui beberapa tahap, sebagai berikut:
a. Menyusun instrumen atau kuesioner minat siswa mengikuti layanan
bimbingan klasikal
b. Mengumpulkan data dengan menyebar instrumen atau kuesioner minat
siswa mengikuti layanan bimbingan klasikal
c. Menghitung validitas dan reliabilitas hasil penelitian serta melakukan
analisis data yang terkumpul
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
2. Instrumen Pengumpulan Data
Item-item yang disusun untuk mengungkap minat siswa mengikuti
layanan bimbingan klasikal berupa pernyataan-peryataan yang bersifat
favorable dan Unfavorable. Kisi-kisi instrumen disajikan sebagai berikut:
Tabel 3.3
Kisi-Kisi Kuesioner Minat Siswa
Mengikuti Bimbingan Klasikal
No Aspek Indikator
No Butir Jumlah
Item
Favourable
Item
Unfavourable Item
1 Kognitif
Memahami dan
memiliki
pengetahuan
tentang
bimbingan
klasikal
1,7,16,22,28
,34,40,46,55
57
4,10,13,19,25
31,37,43,49,
52
,
20
2 Afektif
(Perasaan)
Senang dan
tidak senang
mengikuti
kegiatan
bimbingan
klasikal
5,11,17,23,2
9,35,41,47,5
6,60
2,8,14,20,26,
32,38,44,50,
53
20
3 Tindakan
Dilakukan
secara terus-
menerus pada
kegiatan
mengikuti
bimbingan
klasikal
3,9,18,24,30
,36,42,48,54
59
6,12,15,21,27
33, 39,45,51,
58
20
Total 60 60 60
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Validitas
Validitas yang tidak valid berarti insrumen tersebut dapat digunakan
untuk mngukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono (2013). Pada
penelitian ini, pengujian validitas skala instrumen dilakukan dengan
pengujian validitas isi (content validity) dari pendapat ahli (expert
judgement). Dalam penelitian ini, expert judgement dilakukan oleh Dra.
M.J. Retno Priyani, M.Si., selaku dosen pembimbing penelitian skripsi.
Peneliti meminta pendapat dosen pembimbing tentang kesesuaian aspek-
aspek yang diukur, sehingga dosen pembimbing dapat memutuskan
kelayakan item instrumen untuk digunakan dalam melaksanakan penelitian.
Setelah itu, dilakukan uji coba terpakai dengan menyebar kuesioner yang
berjumlah 60 item peryataan.
Langkah selanjutnya adalah menganalisis butir item dengan menguji
daya beda atau diskriminasi item. Hal ini dimaksudkan untuk melihat sejauh
mana item mampu membedakan antara individu atau kelompok individu
yang memiliki dan yang tidak memiliki atribut yang diukur (Azwar 2012).
Teknik statistik yang digunakan untuk menguji daya beda item adalah
teknik korelasi product moment dari Pearson menggunakan aplikasi
komputer SPSS of Windows 22 (Statistical Package for the Social Sciences).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
Rumus korelasi product moment dari Pearson sebagai berikut:
Keterangan Rumus:
x dan y : Skor masing-masing skala
n : banyaknya subjek
Pemeriksaan perhitungan validitas dilakukan dengan cara memberi
skor pada setiap item dan mentabulasi data. Tahap pelaksanaannya
menggunakan program computer SPSS (Statistical Package for the Social
Sciences) versi 22. Di dalam program SPSS sudah tersedia nilai probabilitas
(Pv) maka penentuan keterpenuhan indeks konsistensi internal ditetapkan
berdasarkan Pv, yaitu apabila Pv < 0,30 dianggap item tersebut memenuhi
konsistensi internal atau dapat dikatakan valid. Apabila Pv > 0,30 dianggap
item tersebut tidak memenuhi konsistensi internal maka item tersebut di
drop atau tidak valid.
Peneliti mulai melakukan penyebaran instrumen. Instrumen disebar
oleh peneliti sebanyak 60 item. Item-item kemudian disajikan dalam bentuk
kuesioner yang digunakan untuk penelitian. Dari hasil perhitungan validitas
diperoleh 53 yang item yang valid dari item 60 item yang diberikan dalam
kuesioner dan 7 item yang gugur. Berikut hasil rekapitulasi Uji validitas
kuesioner minat mengikuti layanan bimbingan klasikal siswa SMP, sebagai
berikut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
Tabel 3.4
Hasil Rekapitulasi Uji Validitas Kuesioner Minat Siswa Mengikuti Layanan
Bimbingan Klasikal
No Aspek Indikator
No Butir Jumlah
Item
Favourable
Item
Unfavourable
Item
Gugur
1 Kognitif
Memahami dan
memiliki
pengetahuan
tentang
bimbingan
klasikal
1,7,16,22,28,
34,40,46,55
57
4,10,13,19,25.
31,37,43,49,
52
,
-
20
2 Afektif
(Perasaan)
Senang dan
tidak senang
mengikuti
kegiatan
bimbingan
klasikal
5,11,17,23,29
,35,41,47,56,
60
2,8,14,20,26,
32,38,44,50,
53
23, 50,
56,
17
3 Tindakan
Dilakukan
secara terus
menerus pada
kegiatan
mengikuti
bimbingan
klasikal
3,9,18,24,30,
36,42,48,54
59
6,12,15,21,27
33, 39,45,51,
58
3, 45,
51, 58
16
Total 60 60 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah konsistensi atau sejauh mana hasil pengukuran
dapat dipercaya, yang mengandung makna kecermatan pengukuran.
Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi adalah pengukuran yang
reliabel (Azwar, 2011). Reliabilitas sebenarnya mengacu kepada
konsistensi atau kepercayaan hasil ukur, yang mengandung makna
kecermatan pengukuran. Teknik analisis reliabilitas yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan pendekatan koefisien Alpha Cronbach.
Menurut Siregar (2013), teknik analisis reliabilitas Alpha Cronbach
digunakan untuk menghitung reliabilitas suatu tes yang tidak mempunyai
pilihan “benar atau salah” maupun “ya atau tidak”, melainkan digunakan
untuk menghitung reliabilitas suatu tes yang mengukur sikap atau perilaku.
Rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach adalah sebagai berikut:
2 [1- ]
Keterangan rumus:
S 1
dan : Varian skor belahan 1 dan varian skor belahan 2.
: Varian skor skala.
Butir item dikatakan reliabel jika Alpha Cronbach berada dalam
rentang 0 sampai 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitasnya dan
mendekati 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya semakin
rendah koefisien reliabilitasnya dan mendekati 0 berarti semakin rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
reliabilitasnya. Setelah dihitung dengan menggunakan bantuan program
SPSS 22, hasil perhitungan indeks reliabilitas dikonsultasikan dengan
kriteria Guilford.
Tabel 3.5
Kriteria Guilford
No Koefisien Korelasi Kualifikasi
1 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi
2 0,71 – 0,90 Tinggi
3 0,41 – 0,70 Cukup
4 0,21 – 0,40 Rendah
5 Negatif – 0,20 Sangat Rendah
Berdasarkan hasil dari perhitungan yang dilakukan dengan
menggunakan bantuan program komputer SPSS 22, diperoleh perhitungan
reliabilitas minat siswa mengikuti layanan bimbingan klasikal. Hasilnya
dapat dilihat pada tabel 3.6 berikut:
Tabel 3.6
Nilai Koefisien
Reliabilitas Instrumen
Hasil perhitungan di atas sesuaikan dengan kriteria Guilford.
Reliabilitas minat siswa mengikuti layanan bimbingan klasikal termasuk
dalam kategori sangat tinggi karena α yang diperoleh adalah sebesar 0,947.
Cronbach's Alpha N of Items
0,947 53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
G. Teknik Analisis Data
Pada penelitian kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah
data dari seluruh subjek terkumpul. Analisis data digunakan untuk
mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden,
mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan
data tiap variabel, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan
masalah dan menguji hipotesis yang diajukan (Sugiyono, 2013).
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan
perhitungan statistik. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan program
menganalisis data secara statistik menggunakan program SPSS 22. Untuk
menganalisis rumusan masalah pertama, dan kedua, peneliti menggunakan
deskriptif kategorisasi di mana subjek akan menjawab salah satu data
kuantitatif yang telah disediakan. Oleh karena itu, skala pengukuran ini
lebih fleksibel dan tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja, tetapi juga
dapat digunakan untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena
lainnya (Sugiyono,2013). Tahap-tahap yang dilakukan peneliti untuk
menganalisis data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Menentukan Skor dan Pengolahan Data
a. Setiap item diberi skor sesuai dengan norma skoring yang sudah tersedia
yaitu untuk variabel minat mengikuti layanan bimbingan klasikal
b. Membuat tabulasi data dan menghitung frekuensi untuk setiap item
berdasarkan skoring.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
c. Menghitung jumlah skor dari masing-masing subjek, skor yang diperoleh
tersebut dapat memberikan petunjuk minat mengikuti layanan bimbingan
klasikal
d. Menghitung jumlah skor tiap item dari variabel sehingga yang diperoleh
dapat menjadi petunjuk item-item yang skornya rendah dan item-item
yang skornya tinggi.
e. Menghitung persentase pada tiap frekuensi.
2. Menentukan Kategori
Kategorisasi minat mengikuti layanan bimbingan klasikal disusun
berdasarkan model distribusi normal. Kontinum jenjang pada penelitian ini
adalah dari rendah sampai tinggi. Norma kategorisasi disusun berdasarkan
pada norma kategorisasi yang disusun oleh Azwar (2009). Minat mengikuti
layanan bimbingan klasikal terdiri atas lima kategori, yaitu: sangat tinggi,
tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah. Norma kategorisasi sebagai
berikut:
Tabel 3.7
Kategorisasi Skor Minat Mengikuti
Layanan Bimbingan Klasikal
Norma/Kriteria Skor Kategori
Sangat Tinggi
Tinggi
Sedang
Rendah
Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
Keterangan:
Skor maksimum teoritik : Skor tertinggi yang diperoleh subjek
penelitian berdasarkan perhitungan skala.
Skor minimum teoritik : Skor terendah yang diperoleh subjek
penelitian berdasarkan perhitungan
skala.
Standar deviasi ( : Luas jarak rentangan yang dibagi dalam 6
satuan deviasi sebaran.
Mean teoritik ( : Rata-rata teoritik skor maksimum dan
minimum.
Kategori di atas diterapkan sebagai patokan dalam pengelompokkan
minat mengikuti layanan bimbingan klasikal dengan jumlah item minat
mengikuti bimbingan klasikal 60 item. Minat mengikuti layanan bimbingan
klasikal terbagi dalam lima kategori yakni sangat tinggi, tinggi, sedang,
rendah dan sangat rendah.
Kategorisasi ini juga digunakan untuk menghitung deskriptif
kategorisasi untuk melihat minat mengikuti layanan bimbingan klasikal
Berdasarkan hal tersebut diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek
sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
a. Perhitungan capaian skor subjek variabel minat mengikuti layanan
bimbingan klasikal kelas VIII siswa SMP Aloysius Turi sebagai berikut:
Skor maksimal teoritik : 4 x 53 = 212
Skor minimum teoritik : 1 x 53 = 53
Luas jarak : 212 – 53 = 159
Standar deviasi ( ) : 159 / 6 = 26,5
Mean teoritik ( : (212 + 53) / 2 = 132,5
Hasil perhitungan data skor subjek disajikan dalam norma kategorisasi
tingkat minat mengikuti layanan bimbingan klasikal tersaji dalam tabel
berikut:
Tabel 3.8
Kategorisasi Minat Mengikuti Layanan Bimbingan Klasikal
Norma/Kriteria Skor Rentang Skor Kategori
172,25 < X Sangat Tinggi
145,75 < X 172,24 Tinggi
119,25 < X 145,74 Sedang
92,75 < X 119,24 Rendah
X 92,74 Sangat
Rendah
b. Peneliti menggunakan deskriptif kategorisasi seperti pada point (a) untuk
melihat tingkat minat mengikuti layanan bimbingan klasikal siswa kelas
VIII SMP Aloysius Turi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
c. Mencari kategorisasi perolehan skor item minat mengikuti layanan
bimbingan klasikal secara keseluruhan dengan menggunakan N = 69.
Perhitungannya sebagai berikut:
Skor maksimal teoritik : 4 x 69= 276
Skor minimum teoritik : 1 x 69 = 69
Luas jarak : 276 – 69= 207
Standar deviasi ( ) : 207 / 6= 34,5
Mean teoritik ( : (276 + 69) / 2= 172,5
Tabel 3.9
Penggolongan Tinggi Rendahnya
Skor Item Minat Mengikuti Layanan Bimbingan Klasikal
Norma/Kriteria Skor Rentang Skor Kategori
224,25< X Sangat Tinggi
189,75< X 224,24 Tinggi
155,25< X 189,74 Sedang
120,75 < X 155,24 Rendah
X 120,74 Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini memaparkan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Tingkat Minat Siswa Mengikuti Layanan Bimbingan
Klasikal Kelas VIII di SMP Aloysius Turi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat minat
siswa mengikuti layanan bimbingan klasikal kelas VIII di SMP Aloysius
Turi. Berdasarkan data-data yang telah diperoleh dan diolah diketahui
tingkat minat siswa mengikuti layanan bimbingan klasikal kelas VIII,
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 4.1
Minat Siswa Mengikuti Layanan Bimbingan Klasikal
Rentang Skor Frekuensi Persentase Kategori
172,25-212 14 20,29% Sangat Tinggi
145,75-172,25 43 62,32% Tinggi
119,25-145,75 11 15,95% Sedang
92,75-119,25 1 1,44% Rendah
92,75-92,74 - - Sangat Rendah
Kategorisasi tingkat minat siswa mengikuti layanan bimbingan
klasikal kelas VIII di SMP Aloysius Turi saat digambarkan dalam bentuk
diagram dapat dilihat sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
Gambar 4.1
Diagram Kategorisasi Tingkat Minat Siswa Mengikuti Layanan
Bimbingan Klasikal
Berdasarkan tabel 4.1 dan gambar 4.1 dapat dilihat bahwa:
terdapat 14 (20,29%) siswa yang minat mengikuti layanan bimbingan
klasikal masuk dalam kategori sangat tinggi, 43 (62,32%) siswa yang
minat mengikuti layanan bimbingan klasikal masuk dalam kategori
tinggi, 11 (15,95%) siswa yang minat mengikuti layanan bimbingan
klasikal masuk dalam kategori sedang, 1 (1,44%) %) siswa yang minat
mengikuti layanan bimbingan klasikal masuk dalam kategori rendah.
1. Butir Instrumen Minat Siswa Mengikuti Layanan Bimbingan
Klasikal
Kategori item tingkat minat siswa mengikuti layanan bimbingan
klasikal kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi digolongkan dalam lima
kategori yakni sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah.
Hasil kategorisasi item tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
Tabel 4.2
Butir Instrumen Minat Siswa Mengikuti Layanan
Bimbingan Klasikal kelas VIII
Rentang Skor F Persentase Kategori Item
224,25-276 10 16,66% Sangat
Tinggi
1,2,7,10,19,23,28,31,37,38
189,75-224,25 34 56.66% Tinggi 4,5,6,8,11,12,14,15,16,17,
20,22,25,27,29,32,33,34,3
5,36,40,41,42,43,44,46,49,
52,53,54,55,57,59,60
155,25-189.75 9 15% Sedang 9,13,21,24,26,30,39,47,48
120,25-155,25 - - Rendah -
120,74 - - Sangat
Rendah
-
Kategorisasi butir instrumen tingkat minat siswa mengikuti
layanan bimbingan klasikal kelas VIII saat digambarkan dalam bentuk
diagram sebagai berikut:
Gambar 4.2
Diagram Tingkat Minat Siswa Mengikuti Layanan
Bimbingan Klasikal kelas VIII
Berdasarkan tabel 4.2 dan diagram 4.2 dapat disimpulkan bahwa,
tidak ada item tingkat minat siswa mengikuti layanan bimbingan klasikal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
kelas VIII SMP Aloysius Turi yang berada pada kategori rendah dan sangat
rendah, 10 item yang berada pada kategori sangat tinggi, 34 item yang
berada pada kategori tinggi, 9 item yang berada pada kategori sedang. Oleh
karena itu, berdasarkan item-item yang masuk dalam kategori sedang
digunakan sebagai dasar dalam menyusun topik-topik bimbingan belajar.
Berikut item-item yang masuk dalam kategori sedang diperinci dalam
berikut
Tebel 4.3
Item yang memiliki Skor Sedang
No Aspek Item Skor
1 Kognitif Saya kesulitan untuk meningkatkan hal-hal
positif dalam diri saya (13)
188
2 Afektif Saya memilih duduk di depan agar mudah
memahami materi yang disampaikan guru
BK (9)
181
Saya bosan ketika guru BK memberikan
materi dengan motode ceramah (26)
182
Saya senang ketika guru BK meberikan
tugas (47)
180
3 Tindakan Saya membaca buku bila ada perintah dari
guru (21)
168
Saya membaca ulang materi yang
disampaikan oleh guru BK (24)
170
Saya menuliskan hal-hal penting yang
disampaikan guru BK saat memberikan
materi (30)
172
Saat guru BK menerangkan materi
bimbingan, saya terkadang mengantuk di
kelas (39)
180
Saya mengerjakan tugas tanpa menunda (48)
170
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
B. Pembahasan
1. Deskripsi Minat Siswa Mengikuti Layanan Bimbingan Klasikal Kelas
VIII SMP Santo Aloysius Turi
Berdasarkan hasil penelitian minat siswa mengikuti layanan
bimbingan klasikal kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi menunjukan bahwa
terdapat 1 siswa yang minat mengikuti layanan bimbingan klasikal masuk
dalam kategori rendah, 11 siswa yang minat mengikuti layanan bimbingan
klasikal masuk dalam kategori sedang, 43 siswa yang tingkat minat
mengikuti layanan bimbingan klasikal masuk dalam kategori tinggi, 14
siswa yang tingkat minat mengikuti layanan bimbingan klasikal masuk
dalam kategori sangat tinggi. Artinya bahwa, siswa kelas VIII SMP Santo
Aloysius Turi memiliki kategori tinggi dalam minat mengikuti layanan
bimbingan klasikal
Minat mengikuti layanan bimbingan klasikal cenderung disebabkan
oleh aspek tindakan yang dapat terjadi secara langsung ketika siswa sedang
mengikuti layanan bimbingan klasikal. Seseorang yang tidak berminat
umumnya menjadi malas, tidak memperhatikan, mengobrol dengan teman
sebangku dan mengantuk. Aspek-aspek ini terjadi secara langsung sehingga
mudah sekali terlihat oleh orang lain.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 1 (1,44%) siswa memiliki minat
mengikuti layanan bimbingan klasikal yang sangat rendah. Menurut
Hartinah (2009) salah satu faktor yang mempengaruhi minat mengikuti
layanan bimbingan klasikal adalah rasa tidak senang. Seseorang jika tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
suka terhadap isi (materi) atau proses (metode, interaksi) dalam penyajian
pelayanan bimbingan klasikal tersebut, maka minat untuk mengikuti
bimbingan klasikal lebih rendah sehingga saat mengikuti layanan bimbingan
klasikal cenderung siswa malas, tidak memperhatikan, dan mengantuk.
Hasil penelitian menunjukan bahwa 57 orang minat siswa mengikuti
layanan bimbingan klasikal berada pada kategori sangat tinggi dan tinggi.
Menurut Hartinah (2009) Faktor dalam diri (intrinsik) yaitu berarti bahwa
sesuatu perbuatan memang diinginkan karena seseorang senang
melakukannya. Di sini minat datang dari dalam diri orang itu sendiri.
Seseorang senang melakukan perbuatan itu demi perbuatan itu sendiri.
Faktor-faktor intrinsik antara lain meliputi: rasa senang, mempunyai
perhatian lebih, semangat, motivasi, dan emosi.
2. Usulan Topik-topik Bimbingan Belajar yang sesuai untuk
Meningkatkan Minat Siswa Mengikuti Layanan Bimbingan Klasikal
Kelas VIII SMP Aloysius Turi
Berdasarkan hasil kategorisasi item tingkat minat mengikuti layanan
bimbingan klasikal siswa kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi menunjukkan
bahwa ada 9 item yang berada pada kategori sedang. 9 item tersebut akan
diuraikan lampiran 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
BAB V
PENUTUP
Bab ini memaparkan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saran.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang minat siswa mengikuti layanan
bimbingan klasikal, dapat disimpulkan bahwa:
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebanyak 14 (20,29%) responden
memiliki minat mengikuti bimbingan klasikal yang sangat tinggi, sebanyak 43
(62,32%) responden memiliki minat mengikuti bimbingan klasikal yang tinggi,
sebanyak 11 (15,95%) responden memiliki minat mengikuti bimbingan
klasikal sedang, sebanyak 1 (1,44%) responden memiliki minat mengikuti
bimbingan klasikal yang rendah dan 0% untuk responden memiliki minat
mengikuti bimbingan klasikal sangat rendah. Jumlah keseluruhan responden
adalah 49 responden. Dapat disimpulkan bahwa minat siswa mengikuti layanan
bimbingan klasikal dari sebagian besar siswa termasuk tinggi atau positif. Oleh
karena itu, aspek-aspek minat yang tercermin dalam item-item yang tergolong
tinggi tersebut dikembangkan kembali dalam rekomendasi peningkatan proses
pemberian layanan bimbingan klasikal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
B. Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian yang ditemukan selama proses pengumpulan
data, yaitu:
1. Keterbatasan utama peneliti adalah alat dikonsultasikan hanya kepada
dosen pembimbing dan alat dikonsultasikan hanya kepada dosen
pembimbing dan tidak sepenuhnya menggunakan ”profesional
judgment”, karena tidak sempat dikonsultasikan kepada ahli-ahli lain,
seperti, ahli psikologi dan ahli bahasa
2. Dalam pengisian kuesioner, siswa belum mengerjakannya secara
sungguh-sungguh. Beberapa subjek mengisi kuesioner tanpa membaca
dengan seksama item peryataannya dikarenakan sedang terburu-buru
mengikuti kegiatan lain dari sekolah
C. Saran
1. Guru Bimbingan dan Konseling
Guru Bimbingan dan Konseling hendaknya menyajikan topik-topik yang
diusulkan dalam skripsi ini dan melakukan kegiatan-kegiatan lain yang
dapat meningkatkan minat siswa mengikuti bimbingan klasikal
2. Bagi Peneliti Lain
Bagi peneliti lain disarakan memberikan instruksi yang jelas kepada
subjek agar subjek lebih paham dan tertarik untuk benar-benar
berpartisipasi dalam pengisian kuesioner. Penelitian lain juga diharapkan
memperhatikan waktu pengambilan data yang sesuai, misalnya di pagi
hari, sehingga subjek masih bersemangat untuk mengisi kuesioner. Selain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
itu, peneliti lain juga disarankan menyusun item instrumen yang lebih
spesifik menggambarkan keadaan subjek penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
DAFTAR PUSTAKA
Azwar. 2012. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
. 2011. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Barus, Gendon. 2015. Menakar Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi di
SMP. Jurnal Cakrawala Pendidikan.
Djaali. 2008. Psikologi Pendidikan.PT. Bumi Aksara. Jakarta.
Hartinah. 2009. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. Bandung: Replika
Aditama.
Hurlock, E. B. 2004. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Edisi Kelima. Alih Bahasa: Dra Istiwidayanti
dan Drs. Soedjarwo, M. Sc. Jakarta: Erlangga.
2008. Perkembangan Anak (alih bahasa Maitasari Tjandrasa),
Jakarta: Erlangga.
2011. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Juntika, Achmad. 2014. Bimbingan dan Konseling Dalam Berbagai Latar
Kehidupan. Bandung: PT Refika Aditama.
Kemendikbud. 2016. Panduan Oprational Penyelenggaraan Bimbingan dan
Konseling Sekolah Menengah Pertama SMP. Jakarta Kemendikbud.
Ketut S, Dewa dan Nila K, Desak P.E. 2008. Proses Bimbingan dan
Konseling di Sekolah. Jakarta: Renika Cipta.
Santrock (2007). Adolescence. Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga
Siregar, S. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Perbandingan
Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Kencana.
Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta:
Rineta Cipta.
Sudirman. 2003. Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung:
Bina Media Informasi.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kulalitatif dan R&D.
Bandung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
Sunaryo, Wowo Kuswana. 2011. Taksanomi Berfikir. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Syaodih, Nana. 2007. Bimbingan dan Konseling dalam Praktek:
Mengembangkan Potensi dan Kepribadian Siswa. Bandung:
Maestro.
Tohirin, M. Pd., 2007. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah.
Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum, Andi, Jakarta.
Winkel, W.S., & M.M Sri Hastuti. (2013). Bimbingan Konseling di Institusi
Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.
Zurnita. 2011. Minat Siswa Mengikuti Layanan Bimbingan Kelompok di
Sekolah Menengah Pertama Negeri 23 Pekanbaru. Pekanbaru:
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
Lampiran 1
KUESIONER
MINAT SISWA MENGIKUTI LAYANAN BIMBINGAN KLASIKAL
Oleh:
Kurnia Pasca Tarigan
131114018
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2017
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
A. Identitas
Nama :
Kelas :
B. Kata Pengantar
Teman-teman yang terkasih,
Pada kesempatan ini saya mohon kesediaan adik-adik untuk
mengisi kuesioner ini. Tujuan kuesioner ini adalah untuk mengetahui
pengalaman Anda sendiri, yang akan digunakan untuk mengembangkan
program pelayanan untuk siswa. Maka dari itu adik-adik diharapkan untuk
mengisi angket ini dengan jujur sesuai dengan pengalaman kalian.
Angket ini bersifat rahasia dan bukan tes . Tidak ada jawaban yang
salah pada tiap butir dan semua peryataan harus di jawab. Atas kesediaan
dan bantuannya, saya ucapkan terimakasih
C. Petunjuk Pengisian
Bacalah masing-masing pernyataan dengan urut dan teliti. Berilah
tanda centang (v) pada salah satu kolom yang telah disediakan sesuai
dengan keadaan diri dan pengalaman teman-teman. Alternatif jawaban
yang ada adalah sebagai berikut:
Adapun alternatif jawaban yang disediakan adalah sebagai berikut:
1. (SS) Sangat Sesuai: Hal ini sangat sesuai dengan diri dan pengalaman
teman-teman dalam kehidupan sehari-hari
2. (S) Sesuai: Hal ini sesuai dengan diri dan pengalaman teman-teman
dalam kehidupan sehari-hari
3. (TS) Tidak Sesuai: Hal ini tidak sesuai dengan diri dan pengalaman
teman-teman dalam kehidupan sehari-hari
4. (STS) Sangat Tidak Sesuai: Hal ini sangat tidak sesuai dengan diri
dan pengalaman teman-teman dalam kehidupan sehari-hari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
No Peryataan SS S TS STS
1 Saya tertarik untuk mengikuti bimbingan
klasikal sebab saya mendapatkan manfaat
yang baik
2 Saya malas mengikuti bimbingan klasikal
3 Saya lebih suka memperhatikan yang
disampaikan guru BK daripada mengobrol
dengan teman
4 Saya ingin menghindari bimbingan klasikal
sebab saya tidak mendapatkan manfaatnya
5 Saya antusias mengikuti bimbingan klasikal
6 Saya suka mengobrol dengan teman daripada
memperhatikan materi bimbingan
7 Saya menyadari bahwa materi bimbingan
klasikal berguna untuk kehidupan sehari-
hari.
8 Saya bosan mengikuti bimbingan klasikal
9 Saya memilih duduk di depan agar mudah
memahami materi yang disampaikan guru
BK
10 Materi bimbingan klasikal tidak berguna
untuk kehidupan sehari-hari
11 Saya senang mengikuti bimbingan klasikal
12 Saya duduk di belakang karena jauh dari
pantauan guru BK
13 Saya kesulitan untuk meningkatkan hal-hal
positif dalam diri saya
14 Saya sering murung saat mengikuti
bimbingan klasikal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
15 Saya menunda-nunda datang ke kelas untuk
mengikuti bimbingan klasikal
16 Saya mampu meningkatkan hal-hal positif
dalam diri saya
17 Saya semangat saat mengikuti bimbingan
klasikal
18 Saya memilih duduk di depan agar mudah
memahami materi yang disampaikan guru
BK
19 Saya ingin mengabaikan materi yang
disampaikan oleh guru BK
20 Saya senang saat jam pelajaran BK
ditiadakan
21 Saya membaca buku bila ada perintah dari
guru
22 Saya tertarik mempelajari materi yang
disampaikan oleh guru BK melalui berbagai
macam sumber
23 Saya merasa senang saat jam pelajaran BK
ditambah
24 Saya membaca ulang materi yang
disampaikan oleh guru BK
25 Saya tidak tertarik untuk menerapkan hal-hal
positif di dalam kehidupan
26 Saya bosan ketika guru BK memberikan
materi dengan motode ceramah
27 Saya mengabaikan hal-hal penting yang
disampaikan guru BK saat memberikan
materi
28 Saya ingin menerapkan hal-hal positif di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
dalam kehidupan saya
29 Saya senang dengan penyampaian guru BK
saat memberikan materi
30 Saya menuliskan hal-hal penting yang
disampaikan guru BK saat memberikan
materi
31 Saya tidak tertarik untuk mengikuti
bimbingan klasikal sebab saya tidak
memperoleh pengetahuan
32 Saya merasa gelisah saat mengikuti
bimbingan klasikal
33 Saya melamun saat mengikuti bimbingan
klasikal
34 Saya tertarik untuk mengikuti bimbingan
klasikal sebab saya memperoleh pengetahuan
baru
35 Saya merasa nyaman saat mengikuti
bimbingan klasikal
36 Saya fokus mengikuti bimbingan klasikal
37 Saya ingin menghindari bimbingan klasikal
sebab saya tidak memperoleh pengetahuan
baru
38 Saya terpaksa mengikuti BK karena takut
mendapatkan hukuman
39 Saat guru BK menerangkan materi
bimbingan, saya terkadang mengantuk di
kelas
40 Saya ingin memperdalam hal yang saya
dapat dari bimbingan klasikal
41 Saya suka mengikuti bimbingan klasikal
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
karena saya ingin mendapatkan ilmu
42 Saat guru BK menerangkan materi
bimbingan, saya mengikutinya dengan serius
43 Bimbingan klasikal tidak mengubah
berkualitas hidup saya
44 Saya malas ketika guru BK memberikan
tugas
45 Saya mengerjakan tugas BK saat akan
dikumpulkan
46 Hidup saya menjadi berkualitas setelah
mengikuti bimbingan klasikal
47 Saya senang ketika guru BK meberikan tugas
48 Saya mengerjakan tugas tanpa menunda
49 Saya tidak mendapatkan wawasan yang luas
mengenai berbagai informasi yang diberikan
oleh guru BK
50 Saya mengikuti bimbingan klasikal dengan
ala kadarnya
51 Saya tidak memikirkan hal lain ketika
pelajaran sedang berlangsung
52 Saya tidak mempelajari materi yang
disampaikan oleh guru BK
53 Saya lebih senang mempelajari materi
pelajaran lainnya daripada materi bimbingan
klasikal
54 Saya aktif selama proses bimbingan klasikal
55 Saya ingin mempelajari materi yang
disampaikan oleh guru BK
56 Saya lebih senang mempelajari materi
bimbingan klasikal daripada pelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
lainnya
57 Saya ingin mendapatkan wawasan yang luas
mengenai berbagai informasi yang diberikan
oleh guru BK
58 Saya pasif selama proses bimbingan klasikal
59 Saya mengikuti proses bimbingan klasikal
dengan baik
60 Rasa ingin tahu saya besar ketika mengikuti
bimbingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
Lampiran 2
Hasil Perhitungan Uji Daya Beda Item Uji Coba Terpakai
Instrumen Minat Siswa Mengikuti Layanan Bimbingan Klasikal
No
Item
Keterangan Validitas Keputusan No
Item
Keterangan Validitas Keputusan
1 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,543**
,000
69
Valid 31 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,683**
,000
69
Valid
2 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,481**
,000
69
Valid 32 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,622**
,000
69
Valid
3 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,284**
,018
69
Tidak
Valid
33 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,336**
,005
69
Valid
4 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,526**
,000
69
Valid 34 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,607**
,000
69
Valid
5 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,605**
,000
69
Valid 35 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,624**
,000
69
Valid
6 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,396**
,001
69
Valid 36 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,360**
,002
69
Valid
7 Pearson
Correlation
Sig. (2-
,585**
,000
Valid 37 Pearson
Correlation
Sig. (2-
,621**
,000
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
tailed)
N
69 tailed)
N
69
8 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,669**
,000
69
Valid 38 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,607**
,000
69
Valid
9 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,438**
,000
69
Valid 39 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,411**
,000
69
Valid
10 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,550**
,000
69
Valid 40 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,436**
,000
69
Valid
11 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,662**
,000
69
Valid 41 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,688**
,000
69
Valid
12 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,567**
,000
69
Valid 42 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,608**
,000
69
Valid
13 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,423**
,000
69
Valid 43 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,435**
,000
69
Valid
14 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,589**
,000
69
Valid 44 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,318**
,008
69
Valid
15 Pearson
Correlation
Sig. (2-
,577**
,000
Valid 45 Pearson
Correlation
Sig. (2-
,190**
,000
Tidak
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
tailed)
N
69 tailed)
N
69
16 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,453**
,000
69
Valid 46 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,650**
,000
69
Valid
17 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,619**
,000
69
Valid 47 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,458**
,000
69
Valid
18 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,487**
,000
69
Valid 48 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,514**
,000
69
Valid
19 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,520**
,000
69
Valid 49 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,552**
,000
69
Valid
20 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,558**
,000
69
Valid 50 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,018**
,881
69
Tidak
Valid
21 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,358**
,003
69
Valid 51 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,176**
,148
69
Tidak
Valid
22 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,647**
,000
69
Valid 52 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,576**
,000
69
Valid
23 Pearson
Correlation
,284** Tidak 53 Pearson
Correlation
,302** Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Sig. (2-
tailed)
N
,018
69
Valid Sig. (2-
tailed)
N
,012
69
24 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,566**
,000
69
Valid 54 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,524**
,000
69
Valid
25 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,420**
,000
69
Valid 55 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,691**
,000
69
Valid
26 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,326**
,006
69
Valid 56 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,260**
,031
69
Tidak
Valid
27 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,432**
,000
69
Valid 57 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,644**
,000
69
Valid
28 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,674**
,000
69
Valid 58 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,234**
,053
69
Tidak
Valid
29 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,523**
,000
69
Valid 59 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,574**
,000
69
Valid
30 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,355**
,003
69
Valid 60 Pearson
Correlation
Sig. (2-
tailed)
N
,588**
,000
69
Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Lampiran 3
Usulan Topik-topik Bimbingan Belajar untuk Minat Siswa Mengikuti
Layanan Bimbingan Klasikal Siswa Kelas VIII SMP Santo Aloysius Turi
No.
Aspek Item Topik Bimbingan Tujuan Bidang
Bimbingan
Metode
1 Kognitif Saya kesulitan
untuk
meningkatkan
hal-hal positif
dalam diri saya
(No item 13)
Pentingnya
meningkatkan hal-
hal positif dalam
diri
Siswa mampu
meningkatkan hal-
hal positif dalam
kehidupan sehari-
hari
Bimbingan
Belajar
Presentasi, diskusi
(tanya jawab),
dinamika dalam
games, refleksi
2
Afektif Saya memilih
duduk di depan
agar mudah
memahami materi
yang disampaikan
guru BK
Aku Bahagia
Mengikuti
Bimbingan
Klasikal
Siswa mampu
berkonsentrasi,
fokus dalam
memahami materi
bimbingan klasikal
Bimbingan
Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
(No item 9)
Saya bosan ketika
guru BK
memberikan
materi dengan
motode ceramah
(No item 26)
Bimbingan
Klasikal
Menyenangkan
Siswa memiliki
rasa semangat dan
antusias dalam
mengikuti
bimbingan klasikal
Bimbingan
Belajar
Saya senang
ketika guru BK
meberikan tugas
(No item 47)
I Love You
Bimbingan
Klasikal
Siswa semakin
antusias dalam
mengikuti
bimbingan klasikal
Bimbingan
Belajar
3
Tindakan Saya membaca
buku bila ada
perintah dari guru
(No item 21)
Bimbingan
Klasikal itu Asyik
Siswa semakin
aktif untuk
mengikuti
bimbingan klasikal
Bimbingan
Belajar
Saya membaca Gemar Membaca Siswa semakin Bimbingan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
ulang materi yang
disampaikan oleh
guru BK
(No item 24)
memahami materi
bimbingan klasikal
Belajar
Saya menuliskan
hal-hal penting
yang disampaikan
guru BK saat
memberikan
materi
(No item 30)
Cara Belajar yang
Menarik
Siswa semakin
menyadari
pentingnya materi
bimbingan klasikal
Bimbingan
Belajar
Saat guru BK
menerangkan
materi bimbingan,
saya terkadang
mengantuk di
kelas
(No item 39)
Tips Cara Belajar
yang
Menyenangkan
Siswa mampu
memperhatikan
materi yang
disampaikan oleh
guru BK
Bimbingan
Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Saya mengerjakan
tugas tanpa
menunda
(No item 48)
Kesiapan untuk
Mengerjakan
Tugas
Siswa mampu
mengerjakan tanpa
menunda
Bimbingan
Belajar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Lampiran 4
Item-item yang Memiliki Capaian Skor Rendah
Instrumen Minat Mengikuti Layanan Bimbingan Klasikal
No
Item
Skor
Total
Ket No
Item
Skor
Total
Ket No
Item
Skor
Total
Ket
1 228 ST 21 168 S 41 218 T
2 225 ST 22 215 T 42 203 T
3 203 T 23 237 ST 43 204 T
4 244 T 24 170 S 44 196 T
5 215 T 25 216 T 45 170 S
6 200 T 26 182 S 46 204 T
7 230 ST 27 210 T 47 180 S
8 220 T 28 228 ST 48 170 S
9 181 S 29 216 T 49 208 T
10 230 ST 30 172 S 50 163 S
11 222 T 31 227 ST 51 179 S
12 220 T 32 217 T 52 200 T
13 188 S 33 204 T 53 200 T
14 217 T 34 222 T 54 200 T
15 220 T 35 221 T 55 203 T
16 211 T 36 196 T 56 194 T
17 223 T 37 230 ST 57 217 T
18 177 S 38 234 ST 58 190 T
19 225 ST 39 180 S 59 209 T
20 220 T 40 208 T 60 217 T
Keterangan :
ST Sangat Tinggi
T Tinggi
S Sedang
R Rendah
SR Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI