gangguan self care - skin care (1)

16
GANGGUAN KULIT 1. KULIT KERING A. Definisi Kulit Kering (Xerosis, Asteatosis) adalah suatu keadaan dimana kulit kehilangan kelembabannya sehingga tampak pecah-pecah. Kulit kerinçg sering terjadi, terutama pada usia diatas setengah baya. B. Penyebab Faktor keturunan Kadang kulit kering yang parah (iktlosis) merupakan akibat dar penyakit keturunan, seperti iktiosis vulgaris atau hiperkeratosis epidermo/itik. Faktor metabolisme Kulit kering lebih banyak ditemukan pada tiroid yang kurang aktif atau penurunan berat badan yang berlebihan. Penuaan Penambahan umur menyebabkan berkurangnya pelumasan kulit secara alami. Cuaca dingin dengan tingkat kelembaban yang rendah Penyejuk ruangan, pemanas ruangan atau duduk dekat perapian atau kipas pemanas Terlalu sering mandi atau berenang (terutamajika airnya terlalu banyak mengandung k/or/n) Kontak dengan sabun, deterjen atau bahan pelarut Gesekan yang menyebabkan iritasi atau kulit pecah- pecah. Iktiosis juga bisa merupakan akibat dan kelainan yang tidak diturunkan, yaitu : o Lepra o Tiroid yang kurang aktif o Limfoma o AIDS o Sarkoidos/s.

Upload: diah-septi-utami

Post on 16-Jan-2016

16 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

gangguan pada kulit, kuku, rambut, dan kaki

TRANSCRIPT

Page 1: Gangguan Self Care - Skin Care (1)

GANGGUAN KULIT

1. KULIT KERINGA. Definisi

Kulit Kering (Xerosis, Asteatosis) adalah suatu keadaan dimana kulit kehilangan kelembabannya sehingga tampak pecah-pecah. Kulit kerinçg sering terjadi, terutama pada usia diatas setengah baya.

B. Penyebab Faktor keturunan

Kadang kulit kering yang parah (iktlosis) merupakan akibat dar penyakit keturunan, seperti iktiosis vulgaris atau hiperkeratosis epidermo/itik.

Faktor metabolisme Kulit kering lebih banyak ditemukan pada tiroid yang kurang aktif atau

penurunan berat badan yang berlebihan. Penuaan

Penambahan umur menyebabkan berkurangnya pelumasan kulit secara alami.

Cuaca dingin dengan tingkat kelembaban yang rendah Penyejuk ruangan, pemanas ruangan atau duduk dekat perapian atau kipas

pemanas Terlalu sering mandi atau berenang (terutamajika airnya terlalu banyak

mengandung k/or/n) Kontak dengan sabun, deterjen atau bahan pelarut Gesekan yang menyebabkan iritasi atau kulit pecah-pecah.

Iktiosis juga bisa merupakan akibat dan kelainan yang tidak diturunkan, yaitu :

o Lepra o Tiroid yang kurang aktif o Limfoma o AIDS o Sarkoidos/s.

C. GEJALA

Kulit kering bisa mengalami iritasi dan sering menimbulkan gatal, kadang kulit terkelupas dalam serpihan-serpihan kecli dan sisik-sisik kecil. Pembentukan sisik paling serang terjadi pada tungkai bawah. Pendenta iktiosis vulgaris kulitnya bersisik tanpa disertai lepuhan. Penderita hiperkeratosis epidermolitik memiliki lepuhan yang tebal dan berbau busuk, dengan kutil yang bersisik dan terasa nyeri. Menggosok atau menggaruk kulit yang kering bisa menyebabkan infeksl dan pembentukan jaringan parut. Kulit kering juga bisa menyebabkan dermatitis, dimana kulit tampak merah dan gatal.

2. ACNEA. Definisi

Page 2: Gangguan Self Care - Skin Care (1)

Acne adalah penyakit kulit yang terjadi akibat peradangan menahun folikel pilosebasea yang ditandai dengan adanya komedo, papul, pustul, nodus, dan kista pada tempat predileksinya. (Sjarif M. Wasiaatmadja).

Acne merupakan gangguan dari suatu kelenjar yang dinamakan kelenjar talg yang terutama terdapat di kulit muka dan juga punggung dan dada (Drs.Kirana Admaja, dkk)

B. EtiologiBelum diketahui dengan jelas. Diduga karena sumbatan kelenjar minyak oleh keratin

dan peningkatan sekresi sebum yang dirangsang hormon androgen pada kulit, bila terkena infeksi bisa menjadi bisul dan bernanah. Acne tampaknya berasal dari interaksi faktor genetik, hormonal, dan bakterial. Pada sebagian kasus terdapat riwayat acne dalam keluarga. Acne juga disebabkan oleh kosmestik dan pelembab yang bahan dasarnya dari minyak dan menimbulakan komedo. Faktor-faktor mekanik, seperti mengusap, menggesek, tekanan, dan meregangkan kulit yang kaya akan kelenjar sebasea dapat memperburuk acne yang sudah ada. Agen komedogenik seperti petrolatum dan komestik yang mengandung minyak juga dapat meransang acne.

C. Manifestasi klinis Bentuk lesi akne vulgaris adalah polimorf. Lesi yang khas adalah komedo. Bila terjadi

peradangan akan terbentuk papula, pustula, nodul, dan kista. Dan bila sembuh lesi dapat meninggalkan eritema dan hiperpigmentasi pascainflamasi, bahkan dapat terbentuk sikatrik seperti cetakan es yang atrofik dan keloid. Lesi terutama timbul di daerah yang banyak mempunyai kelenjar palit, seperti muka, punggung, dan dada.

3. KULIT KEMERAHAN4. DEMATITIS KONTAK

A. DefinisiDermatitis kontak iritan adalah efek sitotosik lokal langsung dari bahan iritan pada sel-

sel epidermis, dengan respon peradangan pada dermis. Daerah yang paling sering terkena adalah tangan dan pada individu atopi menderita lebih berat. Secara definisi bahan iritan kulit adalah bahan yang menyebabkan kerusakan secara langsung pada kulit tanpa diketahui oleh sensitisasi. Mekanisme dari dermatis kontak iritan hanya sedikit diketahui, tapi sudah jelas terjadi kerusakan pada membran lipid keratisonit.

Dermatitis kontak iritan merupakan reaksi peradangan setempat yang non-imunologik pada kulit sesudah mendapat paparan iritan baik satu kali maupun berulang. Paparan sekali (tidak disengaja atau kecelakaan) biasanya dari iritan asam, basa dan sebagainya. Sedangkan paparan berulang yang merusak kulit secara kumulatif misalnya iritan yang lebih kecil dosisnya.

B. Etiologi Penyebab timbulnya dermatitis kontak iritan cukup rumit dan biasanya melibatkan

gabungan berbagai iritan. Iritan adalah substansi yang akan menginduksi dermatitis pada setiap orang jika terpapar pada kulit dalam konsentrasi, waktu dan frekuensi yang cukup. Iritasi pada kulit merupakan sebab terbanyak dari dermatitis kontak. Beberapa contoh iritan akibat kerja yang lazim dijumpai adalah sebagai berikut :

a. Sabun, detergen, dan pembersih lainnya.b. Bahan-bahan industri, seperti petroleum, klorinat hidrokarbon, etil, eter, dan lain-lain.

Page 3: Gangguan Self Care - Skin Care (1)

Faktor predisposisinya mencakup keadaan panas dan dingin yang ekstrim, kontak yang frekuen dengan sabun serta air, dan penyakit kulit yang sudah ada sebelumnya. Penggunaan berulang dari sabun basa kuat dan produk industri dapat merusak struktur lunak pada sel. Asam dapat larut pada air dan menyebabkan dehidrasi pada kulit. Ketika kulit telah mengalami gangguan, pajanan dari bahan iritan lemah pun dapat menyebabkan inflamasi pada kulit. Besar intensitas dari inflamasi bergantung pada konsentrasi dari iritan dan lamanya terpajan dari bahan iritan tersebut. Iritan yang lembut dapat menyebabkan kulit kering, fissura, dan eritema. A mild eczematous reaction dapat timbul pada eksposure yang berkelanjutan. Pajanan yang berkelanjutan pada daerah seperti tangan, area diaper, atau pada sekeliling kulit yang terkadang menyebabkan eczematous inflamatour. Zat kimia kuat dapat menyebabkan reaksi yang berat.

Masing-masing individu memiliki predisposisi yang berbeda terhadap berbagai iritan, tetapi jumlah yang rendah dari iritan menurunkan dan secara bertahap mencegah kecenderungan untuk menginduksi dermatitis. Fungsi pertahanan dari kulit akan rusak baik dengan peningkatan hidrasi dari stratum korneum (oklusi, suhu dan kelembaban tinggi, bilasan air yang sering dan lama) dan penurunan hidrasi (suhu dan kelembaban rendah). Tidak semua pekerja di area yang sama akan terkena. Siapa yang terkena tergantung pada predisposisi individu (riwayat atopi misalnya), personal higiene dan luas dari paparan. Iritan biasanya mengenai tangan atau lengan.

C. PatofisiologisPada dermatitis kontak iritan kelainan kulit timbul akibat kerusakan sel yang

disebabkan oleh bahan iritan melalui kerja kimiawi maupun fisik. Bahan iritan merusak lapisan tanduk, dalam beberapa menit atau beberapa jam bahan-bahan iritan tersebut akan berdifusi melalui membran untuk merusak lisosom, mitokondria dan komponen-komponen inti sel. Dengan rusaknya membran lipid keratinosit maka fosfolipase akan diaktifkan dan membebaskan asam arakidonik akan membebaskan prostaglandin dan leukotrin yang akan menyebabkan dilatasi pembuluh darah dan transudasi dari faktor sirkulasi dari komplemen dan sistem kinin. Juga akan menarik neutrofil dan limfosit serta mengaktifkan sel mast yang akan membebaskan histamin, prostaglandin dan leukotrin. PAF akan mengaktivasi platelets yang akan menyebabkan perubahan vaskuler. Diacil gliserida akan merangsang ekspresi gen dan sintesis protein. Pada dermatitis kontak iritan terjadi kerusakan keratinosit dan keluarnya mediator- mediator. Sehingga perbedaan mekanismenya dengan dermatis kontak alergik sangat tipis yaitu dermatitis. Kontak iritan tidak melalui fase sensitisasi.

Ada dua jenis bahan iritan yaitu : iritan kuat dan iritan lemah. Iritan kuat akan menimbulkan kelainan kulit pada pajanan pertama pada hampir semua orang, sedang iritan lemah hanya pada mereka yang paling rawan atau mengalami kontak berulang-ulang. Faktor kontribusi, misalnya kelembaban udara, tekanan, gesekan dan oklusi, mempunyai andil pada terjadinya kerusakan tersebut. (Hetharia, Rospa. Halaman 95-96)

D. Manifestasi KlinisDua jenis bahan iritan, maka dermatitis kontak iritan juga ada dua macam yaitu

dermatitis kontak iritan akut dan dermatitis kontak iritan kronis. Dermatititis kontak iritan akut. Penyebabnya iritan kuat, biasanya karena kecelakaan. Kulit terasa pedih atau panas, eritema, vesikel, atau bula. Luas kelainan umumnya sebatas daerah yang terkena, berbatas tegas.

Page 4: Gangguan Self Care - Skin Care (1)

Pada umumnya kelainan kulit muncul segera, tetapi ada segera, tetapi ada sejumlah bahan kimia yang menimbulkan reaksi akut lambat misalnya podofilin, antralin, asam fluorohidrogenat, sehingga dermatitis kontak iritan akut lambat. Kelainan kulit baru terlihat setelah 12-24 jam atau lebih. Contohnya ialah dermatitis yang disebabkan oleh bulu serangga yang terbang pada malam hari (dermatitis venenata); penderita baru merasa pedih setelah esok harinya, pada awalnya terlihat eritema dan sorenya sudah menjadi vesikel atau bahkan nekrosis.

Dermatitis kontak iritan kronis atau dermatitis iritan kumulatif, disebabkan oleh kontak dengan iritan lembah yang berulang-ulang (oleh faktor fisik, misalnya gesekan, trauma mikro, kelembaban rendah, panas atau dingin; juga bahan contohnya detergen, sabun, pelarut, tanah, bahkan juga air). Dermatitis kontak iritan kronis mungkin terjadi oleh karena kerjasama berbagai faktor. Bisa jadi suatu bahan secara sendiri tidak cukup kuat menyebabkan dermatitis iritan, tetapi bila bergabung dengan faktor lain baru mampu. Kelainan baru nyata setelah berhari-hari, berminggu atau bulan, bahkan bisa bertahun-tahun kemudian. Sehingga waktu dan rentetan kontak merupakan faktor paling penting. Dermatitis iritan kumulatif ini merupakan dermatitis kontak iritan yang paling sering ditemukan.

Gejala klasik berupa kulit kering, eritema, skuama, lambat laun kulit tebal (hiperkeratosis) dan likenifikasi, batas kelainan tidak tegas. Bila kontak terus berlangsung akhirnya kulit dapat retak seperti luka iris (fisur), misalnya pada kulit tumit tukang cuci yang mengalami kontak terus menerus dengan deterjen. Ada kalanya kelainan hanya berupa kulit kering atau skuama tanpa eritema, sehingga diabaikan oleh penderita. Setelah kelainan dirasakan mengganggu, baru mendapat perhatian. Banyak pekerjaan yang beresiko tinggi yang memungkinkan terjadinya dermatitis kontak iritan kumulatif, misalnya : mencuci, memasak, membersihkan lantai, kerja bangunan, kerja di bengkel dan berkebun.

5. ABRASI

GANGGUAN KUKU KAKI

1. CALLUSKalus merupakan respon fisiologis dari tekanan atau gesekan kronis dan berulang

pada kulit, sehingga terjadi hiperkeratinisasi yang mengakibatkan penebalan stratum korneum. Kalus dapat terjadi pada kaki, tangan, maupun bagian lain pada kulit. Kalus pada umumnya asimptomatik, namun akan menimbulkan keluhan nyeri apabila sangat tebal atau terjadi fissura. Adanya fissura dapat menjadi tempat masuknya kuman, sehingga terjadi infeksi dan ulserasi. Hal ini dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, terganggunya aktivitas pekerjaan serta gangguan kosmestik.

Kulit mempunyai kemampuan menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan, trauma mekanis, dan pekerjaan. Kemampuan ini berbeda pada setiap individu tergantung pada waktu dan jenis trauma. Tekanan atau gesekan berulang dengan intensitas yang rendah mampu menimbulkan hiperkeratosis dan akantosis tergantung pada tebalnya epidermis.

Page 5: Gangguan Self Care - Skin Care (1)

Hiperkeratosis terjadi akibat meningkatnya kohesi antar sel-sel di lapisan korneum dan berkurangnya kemampuan untuk melepaskan lapisan tersebut, sehingga menyebabkan kalus. Kalus menyebabkan kulit terasa kasar dan menebal, biasanya tidak nyeri ataupun terasa sedikit nyeri dan sensasi seperti terbakar. Kadang-kadang kelainan ini dapat menghilang dengan sendirinya apabila faktor tekanannya dihilangkan. Tetapi apabila kalus terus terbentuk, tanpa ada usaha untuk mengurangi dengan menggosoknya, kalus dapat menjadi sangat tebal, keras dan dapat terjadi fissura. Adanya fissura dapat menjadi tempat masuknya kuman sehingga terjadi infeksi dan ulserasi yang mengakibatkan rasa nyeri dan terganggunya aktivitas

2. CORNS3. PLANTAR WARTS4. ATHLETE’S FOOT (TINEA PEDIS)5. INGROWN NAILS

Ingrown nail atau onychoryptosis (berasal dari bahasa Yunani onyx berarti kuku dan krypstos berarti tersembunyi) adalah kelainan kuku yang sering dijumpai pada remaja dan dewasa muda usia decade kedua atau ketiga. Ingrown nail terjadi akibat kompresi lipatan kuku lateral pada lempengan kuku. Kuku yang tersering terkena yaitu ibu jari kaki. Morbiditas sangat signifikan karena dapat mempengaruhi aktivitas olahraga, sekolah dan bekerja. Gambaran ingrown nail atipikal jarang ditemukan sehingga pengobatan yang tepat masih menjadi suatu tantangan. Banyak faktor yang mempengaruhi angka kejadian dan perburukan ingrown nail. Diagnosis dilakukan dengan melihat gambaran klinis ingrown nail. Perkembangan ingrown nail terbagi menjadi 3 stadium yaitu stadium 1 ditandai dengan eritema, edema ringan dan nyeri pada lipatan kuku lateral. Derajat 2 ditemukan krusta dan cairan purulen banyak pada lipatan kuku dan jembatan lempeng kuku. Sedangkan derajat 3, infeksi kronik dengan jaringan granulasi menutupi seluruh lempeng kuku.

6. FOOT ODOR

GANGGUAN KEPALA

1. DANDRUFFA. Definisi

Ketombe adalah kelainan kulit kepala, dimana terjadi perubahan pada sel stratum korneum epidermis dengan ditemukannya hiperproliferasi, lipid interseluler dan intraseluler yang berlebihan, serta parakeratosis yang menimbulkan skuama halus, kering, berlapis-lapis, sering mengelupas sendiri, serta rasa gatal.2,3,4 (Ervianti, 2006).

Ketombe biasanya dianggap sebagai bentuk ringan dari dermatitis seboroika, ditandai dengan skuama yang berwarna putih kekuningan. Brahmono mendefinisikan ketombe sebagai kelainan kulit kepala beramut (scalp) yang ditandai dengan skuama abu-abu keperakan berjumlah banyak, kadang disertai rasa gatal, walaupun tidak ada atau hanya sedikit disertai tanda radang.(Brahmono, 2002) Kulit kepala berambut tempat skuama tersebut menjadi mudah rontok, berbau, dan rasa gatal yang sangat hebat pada kulit kepala. (Adhi Djuanda, 2002)

B. EtiologiEtiologi dari dermatitis seboroik kulit kepala atau ketombe ini belum diketahui secara

pasti, sekalipun diperlihatkan adanya jamur lipofilik ( misalnya, Malassezia furfur) pada preparat anti fungal. Tumpukan parakeratosis yang bercampur dengan sel-sel radang akut berkumpul di sekitar folikel rambut dengan infiltrat sel-sel neutrofil dan limfosit di seluruh daerah perivaskular superfisial. (Malassezia sp. merupakan flora normal kulit dan berjumlah 46% dari populasi, sedangkan pada penderita ketombe jumlah tersebut

Page 6: Gangguan Self Care - Skin Care (1)

meningkat menjadi 74%. (KA Arndt, 2002). Pityrosporum ovale, termasuk golongan jamur, sebenarnya adalah flora normal di rambut. Akan tetapi berbagai keadaan seperti suhu, kelembaban, kadar minyak yang tinggi, dan penurunan imunitas (daya tahan) tubuh dapat memicu pertumbuhan berlebihan dari jamur ini. Sebenarnya ketombe disebabkan oleh faktor-faktor tertentu yang meningkatkan minyak kulit dan meningkatkan flora normal dalam kulit, seperti :1. Ras tertentu memiliki sifat kulit berminyak2. Genetik3. Diet makanan berlemak tinggi4. Iklim dan cuaca yang merangsang kegiatan kelenjar minyak kulit5. Stres psikis yang menyebabkan peningkatan aktivitas kelenjar6. Umur tertentu yang menyebabkan kelenjar minyak berproduksi maksimal7. Obat-obatan tertentu menyebabkan stimulasi kelenjar minyak8. Higiene (kesehatan/kebersihan) kulit buruk9. Penyakit sistemik kronik10. Obat-obatan penurun daya tahan kulit dan tubuh

C. Manifestasi KlinisGejala ketombe yang sering timbul adalah 1. Rasa gatal di kulit kepala pada siang hari, terutama bila panas dan berkeringat. 2. Terjadi pelepasan lapisan keratin epidermal pada saat digaruk yang kemudian

menempel di batang rambut atau jatuh ke baju.3. Timbul perlukaan pada kulit yang menyebabkan timbulnya infeksi sekunder oleh

mikroba lain.4. Garukan karena rasa gatal juga dapat menyebabkan rontoknya rambut terutama di

daerah verteks (puncak kepala).

2. TICKS3. PEDICULOSIS

A. DefinisiInfestasi Kutu (Pedikulosis) adalah serbuan kutu yang menyebabkan rasa gatal hebat

dan bisa menyerang hampir setlap kulit tubuh. Tiga tipe kutu yang umum di Amerika Serikat yaitu: (i) kutu kepala (pediculosis capitis), (ii) kutu badan (pediculosis corporis), dan (iii) kutu pubis (pediculosis pubis). Setiap jenis kutu ditemukan pada area tubuhnya sendiri, tetapi kutu pubis dapat pula ditemukan pada area-area berambut lainnya, seperti ketiak dan bulu mata.

B. Etiologi

Kutu hampir tak dapat dilihat, merupakan serangga tak bersayap yang mudah menular dan onang ke orang melalui kontak badan dan pemakaian bersama baju atau barang lain nya. Faktor-faktor resiko untuk infestasi yang disebarkan kutu meliputi : Berbagi sisir, topi, dan sikat yang terinfestasi, sebagaimana juga setiap kontak antar

kepala (kutu kepala). Pakaian atau tempat tidur yang terinfestasi (kutu badan, kutu kepala jika terjadi kontak

dengan kepala). Kontak fisik yang dekat, terutama seksual (kutu pubis, kutu kepala jika terjadi kontak

dengan kepala).Kutu badan bisa membawa penyakit tifus, demam pant dan demam kambuhan. Kutu

kemaluan menyerang daerah kemaluan, di tularkan pada saat melakukan hubungan seksual.

Page 7: Gangguan Self Care - Skin Care (1)

C. Manifestasi KlinisGatal adalah gejala yang paling umum dari pedikulosis. Bila kutu umumnya tidak

terlihat; larva atau telur seringkali ditemukan menempel pada batang rambut. Pakaian harus dicuci dengan air panas dan dikeringkan dengan panas atau dry-clean. Tempatkan apa saja yang tidak bisa dicuci dalam kantung plastik dan tutup rapat selama 14 hari untuk memastikan bahwa semua kutu dan telur telah mati. Perawatan obat meliputi lindane topikal (1%), pyrethrin dengan piperonyl butoxide, permethrin, dan malathion (0.5%)

Infestasi kutu menyebabkan gatal-gatal hebat. Penggarukan seringkali menyebabkan kulit terluka, yang bisa menyebabkan terjadinya infeksi bakteri. Kadang terjadi pembengkakan kelanjar getah bening di leher belakang akibat adanya infeksi kulit kepala. Anak-anak hampir tidak menyadari adanya kutu kepala atau hanya merasakan iritasi kulit kepala yang samar-samar. Rasa gatal akibat kutu badan biasanya Iebih hebat dirasakan di bahu, bokong dan perut. Kutu kemaluan menyebabkan rasa gatal di sekitar penis, vagina dan anus.

4. ALOPECIA

A. DefinisiKebotakan (alopesia) adalah hilangnya sebagian atau seluruh rambut. Sejalan dengan

pertambahan usia, pada pria dan wanita akan terjadi penurunan kepadatan rambut. Pria memiliki pola kebotakan khusus yang berhubungan dengan hormon testosteron. Jika seorang pria tidak menghasilkan testosteron (akibat kelainan genetik atau dikebiri), maka dia tidak akan memiliki pola kebotakan tersebut. Wanita juga memiliki pola kebotakan yang khusus. Alopesia paling sering terjadi pada kulit kepala, biasanya terjadi secara bertahap dan bisa seluruh kulit kepala kehilangan rambutnya (alopesia totalis) atau hanya berupa bercak-bercak di kulit kepala. Sekitar 25% pria mulai mengalami kebotakan pada usia 30 tahun dan sekitar duapertiga pria menjadi botak pada usia 60 tahun. Rata-rata kulit kepala mengandung 100.000 helai rambut dan setiap harinya, rata-rata sebanyak 100 helai rambut hilang dari kepala. Setiap helai rambut berumur 4,5 tahun, dengan pertumbuhan sekitar 1 cm/bulan. Biasanya pada tahun ke 5 rambut akan rontok dan dalam waktu 6 bulan akan diganti oleh rambut yang baru. Kebotakan yang diturunkan terjadi akibat kegagalan tubuh untuk membentuk rambut yang baru, bukan karena kehilangan rambut yang berlebihan.

B. Etiologi1. Keturunan 2. Penuaan 3. Perubahan hormon 4. Demam 5. Keadaan kulit lokal 6. Penyakit sistemik 7. Obat-obat tertentu, misalnya yang digunakan untuk mengobati kanker atau vitamin A

yang berlebihan 8. Pemakaian sampo dan pengering rambut yang berlebihan 9. Stres emosional atau stres fisik

10. Perilaku cemas (kebiasaan menarik-narik rambut atau menggaruk-garuk kulit kepala) 11. Luka bakar 12. Terapi penyinaran 13. Tinea kapitis 14. Trikotilomania.

Page 8: Gangguan Self Care - Skin Care (1)

C. Manifestasi KlinisKebotakan pola pria adalah suatu pola khusus dari kebotakan pada pria, yang

disebabkan oleh perubahan hormon dan faktor keturunan. Kebotakan terjadi karena adanya penciutan akar rambut yang menghasilkan rambut yang lebih pendek dan lebih halus. Hasil akhir dari keadaan ini adalah akar rambut yang sangat kecil, yang tidak memiliki rambut. Penyebab gagalnya pertumbuhan rambut baru belum sepenuhnya dimengerti, tetapi hal ini berhubungan dengan faktor keturunan dan hormon androgen, terutama dihidrotestosteron yang berasal dari testosteron. Kebotakan pola pria dimulai pada garis rambut; secara bertahap, garis rambut mundur membentuk huruf M. Rambut menjadi lebih halus dan tidak tumbuh sepanjang sebelumnya. Rambut di ubun-ubun juga mulai menipis dan pada akhirnya ujung atas dari garis rambut yang berbentuk M bertemu dengan ubun-ubun yang menipis, membentuk kebotakan yang menyerupai tapal kuda.

Kebotakan pola wanita adalah kehilangan rambut pada wanita akibat perubahan hormon, penuaan dan faktor keturunan. Kebotakan terjadi karena adanya kegagalan pertumbuhan rambut yang baru. Penyebab dari kegagalan tersebut belum sepenuhnya dimengerti, tetapi diduga berhubungan dengan faktor keturunan, penuaan dan kadar hormon androgen.

Perubahan kadar hormon androgen bisa mempengaruhi pertumbuhan rambut. Setelah menopause, banyak wanita yang merasakan rambutnya menipis, sedangkan rambut wajahnya menjadi lebih kasar. Pola kebotakan pada wanita berbeda dengan kebotakan pada pria. Rambut di garis rambut (dahi) tetap, sedangkan rambut di bagian kepala lainnya menipis. Mungkin terdapat kehilangan rambut yang lebih di ubun-ubun, tetapi jarang berkembang menjadi kebotakan total seperti yang terjadi pada pria.

Kebotakan pada wanita juga bisa disebabkan oleh:1. Kerontokan rambut yang bersifat sementara (effluvium telogen) 2. Kerusakan rambut akibat penataan rambut, pengeritingan atau penarikan

rambut3. Alopesia areata 4. Obat-obatan 5. Penyakit kulit tertentu.

Alopesia toksika atau alopesia karena keracunan bisa terjadi akibat : 1. Penyakit berat yang disertai demam tinggi. 2. Dosis yang berlebihan dari beberapa obat (terutama talium, vitamin A

dan retinoid) 3. Obat kanker 4. Kelenjar tiroid atau kelenjar hipofisa yang kurang aktif5. Kehamilan.

Page 9: Gangguan Self Care - Skin Care (1)

Kerontokan rambut bisa terjadi selama 3-4 bulan setelah penyakit atau keadaan lainnya. Biasanya kerontokan bersifat sementara dan rambut akan tumbuh kembali. Alopesia areata adalah suatu keadaan dimana secara tiba-tiba terjadi kerontokan rambut di daerah tertentu, biasanya pada kulit kepala atau janggut. Pada alopesia universalis terjadi kerontokan pada semua rambut tubuh; sedangkan pada alopesia totalis terjadi kebotakan total pada rambut kepala. Pola kebotakan yang terjadi adalah khas, yaitu berupa bercak berbentuk bundar. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi kadang dihubungkan dengan penyakit autoimun.

Trikotilomania adalah hilangnya rambut sebagai akibat dari dorongan yang kuat untuk menarik-narik rambut. Hilangnya rambut bisa membentuk suatu bercak bundar atau tersebar di kulit kepala. Trikotilomania merupakan suatu perilaku kompulsif, yang mungkin berasal dari adanya stres emosional maupun stres fisik. Paling sering ditemukan pada anak-anak, tetapi kebiasaan ini bisa menetap sepanjang hidup penderita.

Alopesia karena jaringan parut. Kebotakan terjadi di daerah jaringan parut. Jaringan parut mungkin berasal dari luka bakar, cedera berat atau terapi penyinaran.Penyebab lain dari alopesia karena jaringan parut adalah :

1. lupus eritematosus 2. liken planus 3. infeksi bakteri atau jamur yang bersifat menetap 4. sarkoidosis 5. tuberkulosis 6. kanker kulit.

GANGGUAN PADA ORGAN LAIN

1. INFEKSI

DAFTAR PUSTAKA

Hetharia, Rospa. 2009. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Integumen. Jakarta:Trans Info MedianDoenges, Marilynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan:Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian perawatan Pasien. Jakarta:EGCSmeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta:EGChttp://medicastore.com/penyakit/74/Dermatitis_Kontak.htmlhttp://www.irwanashari.com/2009/09/dermatitis-kontak-iritan.htmlhttp://medicastore.com/penyakit/794/Kulit_Kering.html

Page 10: Gangguan Self Care - Skin Care (1)