gangguan metabolisme protein

19

Click here to load reader

Upload: eka-elida-puspita

Post on 12-Feb-2016

238 views

Category:

Documents


121 download

DESCRIPTION

gangguan metabolisme

TRANSCRIPT

Page 1: gangguan metabolisme protein

GANGGUAN METABOLISME PROTEIN

Disusun oleh :

◊ Anggelia Sepvianuri

◊ Hety Diah Astari

◊ Lulu Indah Prawira

◊ Riska Khusnul Khoriah

◊ Sofia Yunita

D IV Fisioterapi

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III

Jalan Arteri JORR Jatiwarna Kec. Pondok Melati – BekasiTelepon (021) 84978693 Fax. (021) 84978696 Kode Pos 17415

Website : www.poltekkesjakarta3.ac.id, Email : [email protected]

Page 2: gangguan metabolisme protein

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat

rahmat dan ridha-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Adapun

tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Biologi Kimiawi dan

memberikan pengetahuan lebih mengenai gangguan metabolisme protein.

Pembuatan makalah ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan dari pihak lain, oleh

sebab itu kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu untuk

menyelesaikan pembuatan makalah ini.

Semoga makalah yang kami buat bisa memberikan informasi lebih dan jalan keluar

dalam masalah yang sedang terjadi di sekitar kita, khususnya mengenai masalah tentang

gangguan metabolisme protein.

Hormat Kami

Penulis

i

Page 3: gangguan metabolisme protein

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...........................................................................................................…......i

Daftar Isi.................................................................................................................... ..........ii

Bab I Pendahuluan................................................................................................................1

1.1. Latar Belakang........................................................................................ ..........1

1.2. Rumusan Masalah..............................................................................................1

1.3. Tujuan Penulisan..........................................................................................1

1.4. Manfaat Penulisan........................................................................................2

Bab II Pembahasan................................................................................................................3

Bab III Kesimpulan.....………..............................................................................................10

ii

Page 4: gangguan metabolisme protein

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Protein merupakan senyawa polimer yang terbentuk dari monomer-

monomer asam amino yang dihubungkan langsung oleh ikatan peptida antara

asam amimo satu dengan asam amino lainnya. Protein sangat mempengaruhi

proses pertumbuhan tubuh kita. Diantara manfaat protein tersebut sebagai

enzim, protein memiliki peranan yang besar untuk mempercepat reaksi

biologis. Sebagai alat pengangkut dan penyimpan. Protein yang terkandung

dalam hemoglobin dapat mengangkut oksigen dalam eritrosit; zat pembangun

yang meliputi mengadakan pertumbuhan, pemeliharaan, dan perbaikan struktur

(sel, jaringan, dan organ); menjaga keseimbangan cairan tubuh; menyediakan

sumber energi (1 gram protein menghasilkan 4,1 kalori); dan mendetoksifikasi

zat-zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Bila tubuh kekurangan atau

kelebihan protein maka akan mengalami gangguan kesehatan kemudian

menjadi penyakit kekurangan atau kelebihan protein. Setidaknya ada 4 faktor

yang melatarbelakangi penyakit kurang kalori protein (KKP), yaitu masalah

sosial, ekonomi, biologi, dan lingkungan. Komponen biologi yang menjadi

latar belakang KKP, antara lain, malnutrisi, penyakit infeksi, serta diet rendah

energi dan protein. Berawal dari hal tersebut, penulis tertarik untuk mengkaji

pengaruh protein sebagai agen penyakit, contoh penyakit, dan penanganannya.

1.2 Rumusan Masalah

(1) Bagaimana pengaruh protein sebagai agen penyakit;

(2) Apa saja contoh penyakit yang ditimbulkan, penyebab, penanganan, dan

pencegahannya;

(3) Bagaimana tips yang seharusnya dilakukan kita untuk menghindari penyakit

yang ditimbulkan oleh protein?

1.3 Tujuan Penulisan

(1) Mengetahui bagaimana pengaruh protein sebagai agen penyakit;

(2) Menggali informasi tentang contoh penyakit yang ditimbulkan, penyebab,

penanganan, dan pencegahannya;

(3) Mengaplikasikan tips yang seharusnya dilakukan kita untuk menghindari

penyakit yang ditimbulkan oleh protein

1

Page 5: gangguan metabolisme protein

1.4 Manfaat Penulisan

(1) Memperluas informasi pembaca mengenai gangguan metabolisme protein

(2) Membantu pembaca dalam menangani pasien yang mengalami gangguan

metabolisme protein

(3) Membantu pembaca mengetahui ciri-ciri pasien yang mengalami gangguan

metabolisme protein

2

Page 6: gangguan metabolisme protein

BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Definisi Protein

Protein adalah senyawa organik yang banyak dijumpai kalam semua makhluk hidup.

Protein terdiri dari karbon, hydrogen dan nitrogen dan umumnya juga mengandung sulfur.

Molekulnya berkisar antara 6000 hingga jutaan. Satu molekul protein terdiri dari rantai

panjang polipeptida. Polipeptida ini berasal dari asam. Asam amino yang salain berikatan

dengan urutan yang khas. Ikantan teratur yang berurutan ini dinamakan struktur primer

protein. Polipeptida dapat melipat atau menggulung yang menyebabkan timbulnya struktur

sekunder. Struktur tersier asam amino berbentuk tiga dimensi dari polipeptida yang

menggulung atau melipat ini. Struktur kuartener muncul polipeptida yang terlibat. Pemanasan

dengan suhu diatas 500C atau pemberian asam basah kuat akan membuat protein kehilangan

struktur tersiernya yang khas. Hal ini juga dapat menimbulkan koagulat yang tak larut

(misalnya patih telur). Proses ini dapat membuat sifat hayatinya menjadi tidak aktif. (Tanti,

2009)

Setiap sel yang hidup tersusun oleh protein. Protein merupakan bahan pembangun

tubuh yang utama. Protein tersusun atas senyawa organic yang mengandung unsur-unsur

karbon, hydrogen, oksigen, dan nitrogen. Unsur nitrogen (N) adalah ciri protein yang

membedakan dari karbohidrat dan lemak. Protein merupakan bahan baku sel dan jaringan

karena merupakan komponen penting dari otot, kulit, dan tulang.

  >> Fungsi Protein

Fungsi protein bagi tubuh manusia antara lain: (1) Zat pembangun atau pembentukan

sel-sel baru, mengganti sel-sel yang rusak, (2) Bahan pembentuk hormon atau antibodi

enzim, (3) Pengaturan proses dalam tubuh, (4) Zat tenaga, (5) Transportasi (Hb dalam darah),

(6) Pembekuan darah dan mempengaruhi keturunan.

  >> Macam – macam gangguan protein

1. Hipoproteinemia

Sebab :

• Eksresi protein darah berlebihan melalui air kemih

• Pembentukan albumin terganggu seperti pada penyakit hati

• Absorpsi albumin berkurang akibat kelaparan atau penyakit usus, juga pada penyakit

ginjal.

3

Page 7: gangguan metabolisme protein

2. Glisinuria

Glisin adalah Asam amino nonesensial terjadi sebagai konstituen dari protein

dan berfungsi sebagai  neurotransmitter inhibisi dalam sistem saraf pusat. Glisinuria

adalah suatu keadaan di  mana tingkat abnormal tinggi dari glisin dalam urin.

Sebuah aminoaciduria terdiri dari glisin yang berlebihan dalam urin. Kelebihan

kandungan glisin dalam tubuh dapat menyebabkan hiperglisin.

3. Hiperoksaluria Primer

Hiperoksaluria primer adalah tingginya kandungan asam oksalat dalam urin.

Asam oksalat atau oksalat, terutama kalsium oksalat, dalam urin.

Penyebabnya biasanya kekurangan diwariskan dari enzim yang dibutuhkan untuk

metabolisme asam oksalat, yang terdapat banyak di buahan dan sayuran, atau

gangguan penyerapan lemak di usus kecil. Kelebihan oksalat dapat menyebabkan

pembentukan ginjal kalkuli dan gagal ginjal. Perawatan termasuk piridoksin, cairan

paksa, dan diet rendah oksalat. 

4. Fenilketonuria

Fenilketonuria (PKU) dapat didefinisikan sebagai gangguan metabolik

langka yang disebabkan oleh kekurangan produksi hepatik (hati) enzim fenilalanin

hidroksilase (PAH). PKU adalah bentuk paling serius dari kelas penyakit disebut

sebagai "hyperphenylalaninemia," melibatkan semua yang di atas normal (tinggi)

tingkat fenilalanin dalam darah. Gejala utama PKU yang tidak diobati dapat

menyebabkan keterbelakangan mental, adalah hasil dari mengkonsumsi makanan

yang mengandung fenilalanin asam amino,yang merupakan racun bagi jaringan otak.

PKU adalah gangguan, mewarisi resesif autosomal. Ini adalah penyakit genetik yang

paling umum melibatkan "metabolisme asam amino.“PKU tidak dapat disembuhkan,

tapi  pengobatan dini yang efektif dapat mencegah perkembangan ketidakmampuan

mental yang serius.

5. Kelainan Metabolisme Protein Sebagai Akibat Kelaparan

Bila pemasukan protein kurang maka akan kekurangan kalori disamping

defisiensi asam2 amino yang diperlukan, mineral dan faktor-faktor lain,misalnya

factor lipotropik. Akibatnya pertumbuhan tubuh, pemeliharaan jaringan tubuh,

pembentukan zat anti,dan serum protein akan terganggu.

4

Page 8: gangguan metabolisme protein

6. Tirosinosis

Tirosin adalah suatu kondisi langka akibat cacat dalam metabolisme asam

amino dan ditransmisikan sebagai sifat autosom-resesif. Hal ini ditandai dengan

ekskresi jumlah berlebihan asam parahydroxyphenylpyruvic, produk setengah dari

tirosin, dalam urin. Tidak ada pengobatan yang dikenal. Sedangkan Tirosinosis adalah

sebuah gangguan, langka mungkin mewarisi metabolisme tirosin ditandai dengan

ekskresi urin yang disempurnakan metabolit tertentu pada konsumsi tirosin atau

kelainan kongenital dengan terjadinya kesalahan metabolisme sehingga fenilalanin

tidak dapat direduksi menjadi tirosin. Pada kelainan ini dapat terjadi gagal hati. 

7. Sistinuria

Sistinuria adalah suatu penyakit yang jarang terjadi, yang menyebabkan

dikeluarkannya asam amino sistin ke dalam air kemih dan seringkali menyebabkan

pembentukan batu sistin di dalam saluran kemih.

Penyebab sistinuria adalah kelainan pada tubulus renalis yang diturunkan.

Gen penyebab sistinuria bersifat resesif, karena itu untuk terjadinya penyakit ini

seseorang harus mendapatkan 2 gen yang abnormal, masing-masing dari kedua

orangtuanya.

8. Homosistinuria

Homocystinuria adalah kelainan bawaan di mana tubuh tidak mampu untuk

memproses blok bangunan tertentu dari protein (asam amino) dengan benar.

9. Pirai (Gout Arthritis) dan Infark Asam Urat pada Ginjal

Pada kedua kelainan ini terdapat gangguan metabolisme asam urat sehingga

serum meninggi dan terjadi pengendapan urat pada berbagai jaringan.Asam urat ini

merupakan hasil akhir dari pada metabolisme purin . Berasal dari reruntuhan asam2

nukleat menjadi purin dan akhirnya asam urat. Protein ini berasal dari tubuh sendiri

dan dari makanan. Sebagian asam urat ini dioksidasi menjadi ureum dan diekskresi.

10. Kwashiorkor

Kwashiorkor adalah bentuk gizi buruk yang terjadi pada anak-anak. Hal ini

juga dapat disebabkan oleh infeksi, parasit atau kondisi lain yang mengganggu

penyerapan protein pada saluran pencernaan.

5

Page 9: gangguan metabolisme protein

Gejala umum yang bisa diketahui antara lain: perubahan dalam pigmen kulit,

koma (tahap akhir, penurunan massa otot, diare, kegagalan untuk menambah berat

badan dan tumbuh, kelelahan, perubahan rambut (perubahan warna atau tekstur),

peningkatan dan infeksi yang lebih parah karena rusaknya sistem kekebalan, perut

besar yang menempel keluar (menonjol), kelesuan atau apatis, kehilangan massa otot,

ruam (dermatitis), shock (tahap akhir), pembengkakan (edema).

Untuk penanganganannya penderita perlu mendapatkan lebih banyak kalori

dan protein.

11. Penyakit Alkaptonuria

Alkaptonuria adalah kondisi yang langka di mana urin yang dikeluarkan

seseorang berwarna gelap ketika bersentuhan dengan udara. Penyakit ini bersifat

menurun. Penyebabnya kerusakan pada gen HGD. Gen HGD berfungsi sebagai

pengendali untuk membuat enzim yang disebut homogentisate oksedase. Enzim ini

membantu memecah asam amini fenilalanin dan tirosin, yang merupakan pembentuk

protein yang.penting. Penderita alkaptonuria biasanya juga mengalami radang sendi,

terutama di tulang belakang.

12. Penyakit Histidinemia

Histidinemia merupakan kondisi yang diwariskan ditandai dengan darah tinggi

tingkat asam amino histidin, sebuah blok bangunan protein paling. Histidinemia

disebabkan oleh kekurangan (defisiensi) dari enzim yang memecah histidin.

Histidinemia biasanya tidak menyebabkan masalah kesehatan, dan kebanyakan orang

dengan kadar tinggi histidin tidak menyadari bahwa mereka memiliki kondisi ini.

Kombinasi histidinemia dan komplikasi medis selama atau segera setelah lahir

(seperti kurangnya sementara oksigen) mungkin meningkatkan kesempatan seseorang

mengembangkan cacat intelektual, masalah perilaku, atau gangguan belajar.

13. Penyakit Imidazolaminoaciduria

Adanya asam amino dalam urin. Jumalah Asam amino dalam urin mungkin

menigkat akibat dari gangguan metabolisme, penyakit hati kronis atau gangguan

ginjal.

6

14. Penyakit Prolinemia

Page 10: gangguan metabolisme protein

Prolinemia atau Hyperprolinemia, adalah suatu kondisi yang terjadi ketika

asam amino prolin tidak dipecah dengan baik oleh enzim oksidase prolin atau

pyrroline-5-karboksilat dehydrogense, menyebabkan membangun dari prolin dalam

tubuh.

15. Penyakit Maple Syrup urine disease

Maple syrup urine disease (MSUD) atau Maple sirup penyakit kencing adalah

kelainan bawaan di mana tubuh tidak mampu untuk memproses blok bangunan

protein tertentu (asam amino) dengan benar. Kondisi ini mendapatkan namanya dari

bau manis khas dari air seni bayi yang terkena dampak.

Dimulai pada awal masa bayi, kondisi ini ditandai dengan pemberian makan

yang buruk, muntah, kekurangan energi (kelesuan), dan keterlambatan perkembangan.

Jika tidak diobati, sirup maple penyakit kencing dapat menyebabkan kejang, koma,

dan kematian.

 

7

1.2 Pengaruh Protein sebagai Agen Penyakit

Page 11: gangguan metabolisme protein

Definisi Penyakit

Penyakit adalah kegagalan mekanisme adaptasi suatu organisme untuk

bereaksi secara tepat terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan

pada fungsi atau struktur dari bagian, organ atau sistem dari tubuh

1.3 Definisi Agen Penyakit

Agen penyakit adalah substansi tertentu yang karena kehadiran atau ketidak

hadirannya dapat menimbulkan atau mempengaruhi perjalanan suatu penyakit. Agen

penyakit dapat berupa benda hidup atau mati dan faktor mekanis, namun kadang-

kadang untuk penyakit tertentu, penyebabnya tidak diketahui seperti pada penyakit

ulkus peptikum, penyakit jantung koroner dan lain-lain. Agen penyakit dapat

dilklasifikasikan menjadi enam kelompok yaitu:

a. Agen Biologis

Virus, bakteri, fungi, riketsia, protozoa dan metazoa.

b. Agen Nutrisi

Protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral dan lainnya.

c. Agen Fisik

Panas, radiasi, dingin, kelembaban, tekanan, cahaya dan kebisingan.

d. Agen Kimiawi

Dapat bersifat endogen seperti asidosis, diabetes (hiperglikemia), uremia dan

bersifat eksogen seperti zat kimia, alergen, gas, debu dan lainnya.

e. Agen Mekanis

Gesekan, benturan, pukulan yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan pada

tubuh host (pejamu).

f. Agen Sosial Budaya

Tingkat pendidikan/pengetahuan keluarga, perilaku/kebiasaan masyarakat, adat

istiadat, kepercayaan,dan lain-lain.

1. 4 Tips Pencegahan Penyakit yang ditimbulkan oleh Protein

Bagi seseorang yang telah dewasa, penyakit kekurangan protein bisa

ditanggulangi dengan mengkonsumsi protein secara cukup dan rutin. Hal itu bisa

dilakukan dengan mengubah menu makanan setiap hari, konsumsi makanan yang

mengandung protein yang banyak misalnya daging, telur, buah-buahan dan sayuran.

minuman bergizi juga tidak boleh dilupakan misalnya susu sapi, madu, minyak zaitun

dan lainnya.

8

Sedangkan bagi balita, penyakit ini bisa dicegah dengan menunda masa

penyapihan yang prematur, dengan tetap memberikan air susu ibu yang eksklusif,

Page 12: gangguan metabolisme protein

memberikan makanan pendamping bagi bayi yang mencukupi kebutuhan proteinnya,

serta melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala.

Itulah pembahasan kita mengenai berbagai penyakit akibat kekurangan protein.

Diharapkan bagi anda dan para ibu agar memperhatikan asupan makanan. Perbanyak

makanan yang mengandung protein bila mengalami salah satu penyakit kekurangan

protein. Cara lainnya untuk menanggulangi kekurangan / kelebihan protein, maka

dapat dilakukan upaya penanggulangan sebagai berikut :

· Pemantauan Status Gizi (PSG) masyarakat.

· Pemberian Makanan Tambahan (PMT).

· Pemantauan garam beryodium.

· Pemberian kapsul vitamin A.

· Pemberian tablet Fe.

· Pengumpulan data Kadarzi.

9

Page 13: gangguan metabolisme protein

BAB IV

KESIMPULAN

Kekurangan protein banyak terdapat pada masyarakat sosial ekonomi rendah.

Setidaknya ada 4 faktor yang melatarbelakangi penyakit kurang kalori protein (KKP), yaitu:

masalah sosial, ekonomi, biologi, dan lingkungan.

Penyakit kekurangan protein bisa ditanggulangi dengan mengkonsumsi protein secara

cukup dan rutin. Hal itu bisa dilakukan dengan mengubah menu makanan setiap hari,

konsumsi makanan yang mengandung protein yang banyak misalnya daging, telur, buah-

buahan dan sayuran. minuman bergizi juga tidak boleh dilupakan misalnya susu sapi, madu,

minyak zaitun dan lainnya.

10