metabolisme protein mus
DESCRIPTION
mayakulyah Biokimia UNG ===> Bahan ajarTRANSCRIPT
BAB IXMETABOLISME PROTEIN
9.1 PENDAHULUAN9.1.1Deskripsi Singkat
Bab ini menjelaskan secara garis besar proses penguraian
protein dalam tubuh yang meliputi reaksi deaminasi, dekarboksilasi
dan transaminasi. Siklus urea, beberapa biosintesis asam-asam
amino dan bagaimana keterkaitan antara metabolisme protein
dengan metabolisme karbohidrat dan lipid.
9.1.2 RelevansiPembahasan bab ini sangat berhubungan dengan bab
selanjutnya yakni asam nukleat. Mahasiswa akan mengetahui
bagaimana hubungan antara DNA, RNA dan protein. Pemahaman
tentang metabolisme protein akan mengungkapkan bagaimana
senyawa ini disintesis dan penting untuk dasar mempelajari
biomolekuler
9.1.3 Tujuan
Setelah Mempelajari bab ini saudara diharapkan dapat :
1. Menerangkan secara garis besar penguraian protein dalam
tubuh.
2. Menjelaskan jenis reaksi metabolisme protein
3. Menerangkan siklus urea
4. Menjelaskan metabolisme beberapa asam amino
5. Menerangkan hubungan antar metabolisme karbohidrat,
lipid dan protein.
9.2PENYAJIAN
9.2.1 Uraian Dan Contoh
Hati merupakan organ tubuh di mana terjadi reaksi
katabolisme maupun anabolisme protein. Asam-asam amino yang
terbentuk dibawa oleh darah ke dalam jaringan untuk digunakan.
Bahan Ajar BiokimiaMetabolisme Protein
222
Proses anabolik maupun katabolik juga terjadi dalam jaringan di
luar hati. Asam amino yang terdapat dalam darah berasal dari tiga
sumber, yaitu 1) absorpsi melalui dinding usus, 2) hasil penguraian
protein dalam sel dan 3) hasil sintesis asam amino dalam sel.
Banyaknya asam amino dalam darah tergantung pada
keseimbangan antara pembentukan asam amino dan
penggunaannya. Bila kelebihan asam amino dari jumlah yang
digunakan untuk biosintesis protein, maka kelebihan asam amino
akan diubah menjadi asam keto yang dapat masuk ke dalam siklus
asam sitrat atau diubah menjadi urea. Hati berfungsi sebagai
pengatur konsentrasi asam amino dalam darah.
Dalam tubuh kita, protein mengalami perubahan-perubahan
tertentu dengan kecepatan yang berbeda untuk tiap protein. Protein
dalam darah, hati dan organ tubuh lain mempunyai waktu paruh
(half-life) antara 2,5 sampai 10 hari. Protein yang terdapat pada
jaringan otot mempunyai waktu paruh = 120 hari. Rata-rata tiap
hari 1,2 gram protein per kilogram berat badan diubah menjadi
senyawa lain. Ada tiga kemungkinan mekanisme pengubahan
protein yaitu :
a. Sel-sel mati, lalu komponennya mengalami proses penguraian atau katabolisme dan dibentuk sel-sel baru.
b. Masing-masing protein mengalami proses penguraian dan terjadi sintesis protein baru, tanpa ada sel yang mati.
c. Protein dikeluarkan dari dalam sel diganti dengan sintesis protein baru.
Protein dalam makanan diperlukan untuk menyediakan asam
amino yang akan digunakan untuk memproduksi senyawa nitrogen
yang lain, untuk mengganti protein dalam jaringan yang me-
ngalami proses penguraian dan untuk mengganti nitrogen yang
Bahan Ajar BiokimiaMetabolisme Protein
223
9.1.1.1 Proses Penguraian Protein Dalam
Tubuh
telah dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urea. Ada beberapa
asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak dapat di-
produksi oleh tubuh dalam jumlah yang memadai. Oleh karena itu
asam amino tersebut dinamakan asam amino esensial, harus
diperoleh dari makanan.
Asam amino esensial Asam amino non
esensial
Histidin AlaninIsoleusin ArgininFenilalanin AspartatLeusin SisteinTreonin GlutamatLisin GlutaminTriptofan GlisinMetionin ProlinValin Serin
Tirosinasparagin
Kebutuhan asam amino esensial tersebut bagi anak-anak
relatif lebih besar daripada orang dewasa. Makanan yang mengan-
dung protein hewani, misalnya daging, susu, keju, telur, ikan dan
lain-lain, merupakan sumber asam amino esensial. Protein nabati
seringkali kekurangan lisin, metionin dan triptofan. Kebutuhan
protein yang disarankan ialah 1,0 sampai 1,5 gram per kilogram
berat badan per hari.
Secara ringkas metabolisme protein mahluk hidup
ditunjukkan pada Gambar berikut :
Bahan Ajar BiokimiaMetabolisme Protein
224
Gambar 9.1 Metabolisme Protein
Jumlah Asam Amino dalam darah tergantung dari jumlah
yang diterima dan .jumlah yang digunakan. Pada proses
pencernaan makanan, protein diubah menjadi asam amino oleh
beberapa reaksi hidrolisis serta enzim-enzim yang bersangkutan.
Enzim-enzim yang bekerja pada proses hidrolisis protein antara
lain ialah pepsin, tripsin, kimotripsin, karboksi peptidase, amino
peptidase, tripeptidase dan dipeptidase.
Setelah protein diubah menjadi asam-asam amino, maka
dengan proses absorpsi melalui dinding usus, asam amino tersebut
sampai ke dalam pembuluh darah. Proses absorpsi ini ialah proses
transpor aktif yang memerlukan energi. Asam-asam amino
dikarboksilat atau asam diamino diabsorpsi lebih lambat daripada
asam amino netral.
Dalam keadaan puasa, konsentrasi asam amino dalam darah
biasanya sekitar 3,5 sampai 5 mg per 100 ml darah. Setelah
makan makanan sumber protein, konsentrasi asam amino dalam
darah akan meningkat sekitar 5 mg sampai 10 mg per 100 ml
darah. Konsentrasi ini akan turun kembali setelah 4 sampai 6 jam
kemudian. Konsentrasi asam amino dalam jaringan ±5 – 10 kali
lebih besar. Perpindahan asam amino dari dalam darah ke dalam
sel-sel jaringan juga melalui proses transfor aktif yang
membutuhkan energi.
Degradasi protein (katabolisme) terjadi dalam dua tahap.
1. Protein mengalami modifikasi oksidatif untuk
menghilangkan aktivitas enzimatis.
Bahan Ajar BiokimiaMetabolisme Protein
225
9.2.1.2 Jenis Reaksi Dalam Metabolisme Protein
2. Penyerangan protease yaitu enzim yang berfungsi untuk
mengkatalis degradasi protein.
Protein yang terdapat di dalam sel dan makanan didegradasi
menjadi monomer penyusunnya (asam amino) oleh enzim
protease yang khas. Protease tersebut dapat berada di dalam
lisosom maupun dalam lambung dan usus.
Katabolisme protein makanan pertama kali berlangsung di
dalam lambung. Di tempat ini protease khas (pepsin)
mendegradasi protein dengan memutuskan ikatan peptida yang
ada di sisi NH2 bebas dari asam amino aromatik, hidrofobik, atau
dikarboksilat.
---phe---met---val---lis---leu---tir---trp---arg---gli---ala---ile-asp-
Kemudian di dalam usus protein juga didegradasi oleh
protease khas seperti tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase dan
elastase. Hasil pemecahan ini adalah bagian-bagian kecil
polipeptida. Selanjutnya senyawa ini dipecah kembali oleh
aktivitas aminopeptidase menjadi asam-asam amino bebas.
Produk ini kemudian melalui dinding usus halus masuk ke dalam
aliran darah menuju ke berbagai organ termasuk ke dalam sel.
Pepsin, kimotripsin, tripsin termasuk golongan enzim
protease endopeptidase. Golongan enzim ini menyerang protein
dari tengah molekul dan sering juga disebut sebagai enzim
proteinase karena menyerang polipeptida tinggi atau protein.
Tripsin menyerang ikatan lisil dan ikatan arginil sehingga peptida
yang dihasilkan mempunyai ujung lisin atau arginin pada terminal
karboksil. Pepsin bersifat kurang khas namun lebih mengutamakan
serangan pada titik asam amino aromatik atau asam amino asam.
Hasil degradasi golongan enzim endopeptidase ini adalah
oligopeptida atau fragmen kecil protein.
Bahan Ajar BiokimiaMetabolisme Protein
226
Sedangkan enzim karboksilase clan aminopeptidase
merupakan golongan enzim protease eksopeptidase yang
menyerang ujung dan pangkal oligopeptida atau fragmen kecil
protein. Golongan enzim ini hanya membebaskan asam-asam amino
pada ujung oligopeptida. Karboksipeptidase membebaskan asam
amino pada ujung COOH fragmen kecil protein sedangkan
aminopeptidase membebaskan ujung amino pada oligopeptida.
Degradasi golongan enzim ini menghasilkan berbagai asam amino
penyusun protein.
Mekanisme degradasi pada jasad hidup tingkat rendah
kebanyakan juga dilakukan dengan cara yang sama. Dan enzim-
enzim yang digunakan juga serupa. Walaupun demikian masing-
masing enzim mempunyai spesifitas yang berbeda.
1. Reaksi Transaminasi asam amino
Katabolisme asam amino terjadi melalui reaksi transaminasi
yang melibatkan pemindahan gugus amino secara enzimatik dari
satu asam amino ke asam amino lainnya. Enzim yang terlibat dalam
reaksi ini adalah transaminase atau aminotransaminase. Enzim ini
spesifik bagi ketoglutarat sebagai penerima gugus amino namun
tidak spesifik bagi asam amino sebagai pemberi gugus amino.
Transaminase mempunyai gugus prostetik, piridoksal fosfat,
pada sisi aktifnya yang berfungsi sebagai senyawa antara pembawa
gugus amino menuju ketoglutarat. Molekul ini mengalami
perubahan dapat balik di antara bentuk aldehidanya ( piridoksal
fosfat), yang dapat menerima gugus amino, dan bentuk
teraminasinya (piridoksamin fosfat), yang dapat memberikan gugus
aminonya seperti terlihat pada reaksi berikut.
transaminaseAsam L-amino + ketoglutrat ===== Asam keto + L-glutamat
alanin transaminase Alanin + ketoglutarat ======= piruvat + glutamat
Bahan Ajar BiokimiaMetabolisme Protein
227
Aspartat transaminaseAspartat + ketoglutarat ======= oksaloasetat + glutamat
leusin transaminse Leusin + ketoglutarat ======= ketoisokaproat + glutamat
tirosin transaminase Tirosin + ketoglutarat ====== hidroksifenilpiruvat +glutamat
Dalam reaksi ini tidak terjadi deaminasi total, karena
ketoglutarat teraminasi pada saat asam amino mengalami
deaminasi. Dan reaksinya bersifat dapat balik karena tetapan
keseimbangannya mencapai 1.0. Harga delta G°' bagi reaksi
tersebut mendekati nol. Tujuan keseluruhan reaksi transaminasi
adalah mengumpulkan gugus amino dari berbagai asam amino
ke bentuk asam amino glutamat.
Ada sekitar 12 asam amino protein yang mengalami reaksi
transaminasi dalam proses degradasinya. Beberapa asam amino
lain mengalami proses deaminasi dan dekarboksilasi.
2) Reaksi Deaminasi Asam amino
Proses deaminasi asam amino dapat terjadi secara oksidatif
dan non oksidatif. Contoh asam amino yang mengalami proses
deaminasi oksidatif adalah asam glutamat. Reaksi degradasi
asam glutamat dikatalis oleh enzim L- glutamat dehidrogenase
yang dibantu oleh NAD atau NADP.
Gambar 9.2. Deaminasi Oksidatif Glutamat
Deaminasi non oksidatif ditunjukkan pada gambar di bawah
ini, yaitu pengh ilangan gugus amino dari asam amino serin yang
Bahan Ajar BiokimiaMetabolisme Protein
228
dikatalis oleh enzim serin dehidratase. Asam amino treonin juga
dapat mengalami deaminasi non oksidatif dengan katalis treonin
dehidratase menjadi keto butirat.
Gambar 9.3 Deaminasi Non Oksidatif Serin
Dekarboksilasi asam amino merupakan cara lain dalam
degradasi asam amino penyusun protein. Reaksi ini
menghasilkan senyawa amin. Contoh reaksi dekarboksilasi
adalah sebagai berikut :
histidin dekarboksilase
Histidin - Histamin + CO2
Proses dekarboksilasi histidin ini dikatalis oleh enzim histidin
dekarboksilase. Triptofan dapat juga mengalami proses
dekarboksilasi seperti di atas menjadi triptamin.
Degradasi asam amino protein menghasilkan limbah
nitrogen berupa amonia. Senyawa ini bersifat racun bagi
organisme tertentu. Agar tidak beracun biasanya gugus amino
diekskresi dari tubuh dalam bentuk urea, yaitu suatu senyawa
yang larut dalam air bersifat nontoksik sebagai bentuk ekskresi
nitrogen. Urea disintesis pada daur urea . Reaksi-reaksi yang
terjadi dikemukakan oleh Hans Krebs dan Kurt Henseleleit
(mahasiswa kedokteran) pada tahun 1932, lima tahun sebelum
daur asam sitrat diungkapkan. Nyatanya daur urea merupakan
daur jalur metabolisme yang pertama ditemukan. Salah satu
atom nitrogen pada urea yang disintesis pada jalur ini, berasal
Bahan Ajar BiokimiaMetabolisme Protein
229
9.2.1.3 DAUR
UREA
dari asam amino aspartat. Nitrogen yang lain berasal dari NH4-+
dan atom karbon dari CO2.
Pembentukan urea dimulai dari reaksi antara gugus amino
dengan karbondioksida. Reaksi ini melibatkan ATP dan
menghasilkan karbamoilfosfat. Selanjutnya karbamoilfosfat
bereaksi dengan ornitin menghasilkan sitrulin. Reaksi ini dikatalis
enzim ornitin karbamoil transferase. Reaksi selanjutnya adalah
pembentukan asam arginosuksinat dari reaksi antara sitrulin dan
asam aspartat dengan katalis arginosuksinat sintetase. Reaksi
pada tahap ini jugamelibatkan pemakaian ATP. Kemudian
arginosuksinat diuraikan menjadi arginin dan asam fumarat
dengan katalis arginosuksinase. Terakhir arginin yang
Gambar 9.4 Daur Urea
diperoleh tersebut diuraikan dengan katalis arginase melalui
reaksi hidrolisis menghasilkan urea dan ornitin.
Urea yang terbentuk dikeluarkan dari tubuh melalui urine.
Reaksi lengkap siklus urea dapat ditulis sebagai berikut :
CO2 + NH4+ + 3ATP + Aspartat + 2H2O UREA + 2ADP +
2Pi + AMP + Ppi +
Fumarat.
Bahan Ajar BiokimiaMetabolisme Protein
230
Dalam daur urea dibutuhkan empat ikatan fosfat berenergi
tinggi yang berasal dari 3 ATP dan satu berasal dari Pirofosfat
(PPi) yang dapat terhidrolisis lebih lanjut menjadi fosfat.
Pembentukan urea umumnya terjadi pada mamalia,
termasuk manusia dan organisme lain. Organisme yang
membuang amonianya melalui proses ini digolongkan sebagai
organisme ureotelik. Khusus hewan akuatik biasanya
mengeluarkan amonia yang dihasilkan kelingkungannya
(perairan) melalui proses difusi lewat kulit. Organisme ini disebut
amoniotelik. Sedangkan untuk hewan unggas dan reptil,
nitrogen hasil metabolisme dikeluarkan dalam bentuk asam urat
dan organisme ini digolongkan sebagai organisme urikotelik.
Sintesis fumarat pada daur urea merupakan reaksi penting
sebab reaksi ini mengkaitkan daur urea dengan siklus asam sitrat.
Fumarat mengalami hidrasi menjadi malat, yang pada gilirannya
dioksidasi menjadi oksaloaetat. Oksaloasetat dapat mengalami
transaminasi menjadi aspartat, berubah menjadi glukosa melalui
jalur glukoneogenesis. Selanjutnya berkondensasi dengan asetik Ko-
A membentuk sitrat yang kemudian berubah menjadi piruvat.
Gambar 9.5 Hubungan Siklus Asam Sitrat dengan Daur Urea
Bahan Ajar BiokimiaMetabolisme Protein
231
Daur Urea berkaitan dengan daur Asam Sitrat
Pembentukan NH4 oleh glutamat dehidrogenase, dan
penggabungannya ke dalam karbamoil-fosfat dan sintesis sitrulin
berikutnya terjadi dimatriks mitokondria. Sebaliknya tiga reaksi
dalam daur urea berikutnya terjadi disitosol.
Setelah pembebasan gugus amino melalui reaksi transaminasi,
deaminasi dan dekarboksilasi, kerangka karbon 20 asam amino
penyusun protein mengalami degradasi lebih lanjut melalui lintas
yang berbeda-beda menuju siklus asam sitrat. Kerangka karbon dari
10 asam amino diuraikan menjadi asetil-KoA. Lima di antaranya,
alanin, sistein, glisin, serin dan treonin diuraikan terlebih dahulu
menjadi piruvat sebelum menjadi asetil-KoA. Alanin langsung
menghasilkan piruvat melalui transaminasi. Treonin diuraikan dulu
menjadi asetaldehida sebelum menjadi piruvat. Glisin sebagai hasil
penguraian treonin diuraikan melalui reaksi oksidatif menjadi CO2,
NH4+, dan gugus metilen. Glisin yang mendapat penambahan gugus
hidroksimetil oleh tetrahidrofolat (pembawa gugus 1-karbon)
membentuk serin, dapat langsung diubah menjadi piruvat. Demikian
juga dengan asam amino sistein.
Lima asam amino lainnya, fenilalanin, tirosin, leusin, lisin dan
triptofan, terlebih dahulu diuraikan menjadi asetoasetil-KoA sebelum
menjadi asetil-KoA. Lintas triptofan paling kompleks dengan 13 tahap
reaksi. Lintas ini memungkinkan pembentukan beberapa produk lain
sebagai pemula bagi biosintesis biomolekul lainnya, seperti serotonin
(hormon pemberi tegangan pada pembuluh darah) dan asam
nikotinat (vitamin).
Fenilalanin dan tirosin kerangka karbonnya dapat memasuki
siklus asam sitrat pada dua titik berbeda.
1. fenilalanin dan tirosin menghasilkan asetoasetat
bebas lalu diubah menjadi asetil KoA.
2. bagian 4 karbon dari kedua asam amino ini diperoleh
kembali sebagai fumarat, senyawa antara siklus asam sitrat.
Kerangka karbon arginin, histidin, asam glutamat, glutamin dan
prolin memasuki siklus asam sitrat melalui ketoglutarat. Prolin dan
Bahan Ajar BiokimiaMetabolisme Protein
232
arginin diubah dulu menjadi glutamat semi aldehida kemudian
menjadi glutamat sebelum menjadi ketoglutarat. Sedangkan
glutamin clan histidin diubah menjadi glutamat sebelum menjadi
ketoglutarat. Dan glutamat langsung diubah menjadi -ketoglutarat.
Kerangka karbon dari asam amino : metionin, isoleusin dan
valin terdegradasi menghasilkan senyawa antara siklus asam
sitrat, suksinil Ko-A. Isoleusin dan prolin mengalami transaminasi
diikuti oleh dekarboksilai oksidatif asam keto yang dihasilkan.
Asam-asam keto yang diperoleh dari ketiga asam amino ini
dikatalisis oleh enzim kompleks yang sama yakni keto
dehidrogenase.
Kerangka karbon asparagin dan asam aspartat memasuki
siklus asm sitrat melalui oksaloasetat. Enzim asparaginase
mengkatalis hidrolisis asparagin menjadi aspartat dan gugus
amino aspartat diberikan ke ketoglutarat dalam reaksi
transaminasi menghasilkan glutamat. Dan sisa kerangka karbon
aspartat, oksaloasetat, memasuki siklus asam sitrat.
Gambar 9.6 Asam amino glukogenik (merah), ketogenik (kuning), Jalur pemecahan kerangka karbon asam amino penyusun protein.
Bahan Ajar BiokimiaMetabolisme Protein
233
Asam amino yang diubah menjadi asetoasetil KoA
digolongkan sebagai asam amino ketogenik, karena produk
degradasinya (asetoasetil KoA) dapat menghasilkan senyawa
keton dalam proses pengubahannya. Sedangkan asam amino
yang dapat diubah menjadi piruvat, a-ketoglutarat, suksinat dan
oksaloasetat disebut golongan asam amino glukogenik karena
produk tersebut mampu diubah kembali menjadi glukosa clan
glikogen. Asam amino lain mempunyai sifat ketogenik dan
glukogenik bersama-sama, seperti fenilalanin dan tirosin.
Semua molekul hasil katabolisme asam amino memasuki
siklus asam sitrat dan dioksidasi sempurna menjadi
karbondioksida dan air. Dan selama transpor elektron, ATP
dihasilkan oleh fosforilasi oksidatif sehingga asam amino dapat
berperan memberikan persediaan energi bagi organisme.
Sintesis ke-20 macam asam amino penyusun protein
berbeda- beda pada setiap mahluk hidup. Tumbuhan umumnya
mampu mensintesis sendiri 20 asam amino tersebut. Sedangkan
manusia dan hewan hanya dapat melakukan sintesis 10 dari 20
asam amino unit pembangun protein. Asam amino yang dapat
disintesis sendiri oleh mahluk hidup tersebut dikenal dengan
sebutan asam amino nonesensial. Sedangkan asam amino yang
tidak dapat disintesis sendiri dan harus diperoleh dari makanan
disebut asam amino esensial.
Glutamat, glutamin dan prolin mengambil bagian dalam
lintas biosintetik bersama. Proses biosintesis ketiganya identik
dalam semua bentuk kehidupan. Glutamat dibentuk dari amonia
dan alfa-ketoglutarat, suatu senyawa antara siklus asarn sitrat,
melalui kerja enzim glutamat dehidrogenase dengan tenaga
pereduksi NADPH.
Bahan Ajar BiokimiaMetabolisme Protein
234
9.2.1.4 Biosintesis Asam
Amino
NH4+ + -ketoglutarat + NADPH ==== Glutamat + NADP+
+ H2O
Glutamat adalah donor gugus asam amino dalam biosintesis
asam amino lain melalui reaksi transaminasi. Glutamin dibentuk
dari glutamat melalui kerja glutamin sintetase dengan bantuan
ATP.
Glutamat + NH4+ + ATP ===== Glutamin + ADP+ + Pi +
H+
Prolin juga disintesis dari glutamat melalui reaksi bertahap. Mula--
mula glutamat direduksi menjadi a-semialdehida dengan bantuan
glutamat kinase dehidrogenase. Kemudian metabolit ini
mengalami penutupan menjadi pirolin 5-karboksilat dan reduksi
lebih lanjut menjadi prolin dengan bantuan enzim pirolin
karboksilat reduktase. Prolin adalah penghambat alosterik pada
reaksi awal biosintesisnya. Asam-asam amino alanin, aspartat dan
asparagin juga berasal dari metabolit sentral glutamat. Umumnya
alanin berasal dari piruvat dan asapartat dari oksaloasetat oleh
reaksi transaminasi dari glutamat.
Glutamat + Piruvat ===== Alfa-ketoglutarat + Alanin
Glutamat + Oksaloasetat ===== alfa-ketoglutarat + Aspartat
Biosintesis asparagin dalam banyak bakteri menggunakan
aspartat sebagai prekursor dalam reaksi dengan katalis asparagin
sintetase. Sedangkan dalam sel mamalia biosintesis asparagin
melalui pemindahan gugus amino dari gugus amida glutamin
menjadi (3karboksil aspartat dengan enzim asparagin sintetase
bergantung ATP.
Aspartat + NH4+ + ATP ===== Asparagin + ADP + Pi +
H+
Glutamin + Aspartat + ATP + H2O Glutamat + Asparagin + AMP + PPi
Bahan Ajar BiokimiaMetabolisme Protein
235
Asam amino non esensial tirosin disintesis oleh hewan dari
asam amino esensial fenilalanin. Sementara sistein dibuat dari
asam amino esensial metionin dan asam amino non-esensial
serin. Metionin menyumbangkan atom sulfur dan serin
memberikan kerangka karbon pada sintesis tersebut.
Phenilalanin + NADPH + H+ + O2 - Tirosin + NADP+ + H2O
H2O Ppi +Pi penerima metil termetilasi
Metionin S-adenosilmetionin S-adenosilhomosistein 1 2 H2O
3 adenosin
homosistein 4 Serin
H2O
sistationin 5
alfa-ketoglutarat + NH4Sistein
Gambar 9.7 Biosintesis Asam amino Sistein
Keterangan enzim :1. metionin adenosiltransferase2. reaksi pemindahan metil3. adenosilhomosisteinase4. sistationin beta-sintase 5. sistationin -liase
Biosintesis serin dan glisin dianggap terjadi bersama-sama
karena serin adalah prekursor glisin, seperti ditampilkan di bawah
ini.
NAD+ NADH + H+ Glutamat -ketoglutarat H2O Pi tetrahidrofolat H2O
3-Fosfogliserat 3-fosfohidroksipiruvat 3-fosfoserin Serin Glisin 1 2 3 4
N5, N10 -metilentetra -
Bahan Ajar BiokimiaMetabolisme Protein
236
hidrofolat
Gambar 9.8 Biosintesis Asam Amino Serin dan Glisin
Keterangan : 1. fosfogliserat dehidrogenase 3. fosfoserinfosfatase
2. fosfoserintransaminase, 4.serinhidroksimetil transferase
Asam amino esensial seperti fenilalanin, triptofan dan histidin
memiliki lintas biosintetis yang paling kompleks. Ketiga asam
amino tersebut memiliki cincin benzena atau heterosiklik. Sintesis
cincin ini, terutama kedua cincin pusat triptofan, memerlukan
sejumlah tahap reaksi enzimatis yang kompleks.
Lima asam amino esensial bagi hewan disintesis oleh
tanaman dan mikroorganisme dari asam amino nonesensial.
Treonin, metionin clan lisin disintesis dari aspartat, arginin clan
histidin dibentuk dari glutamat. Isoleusin dibentuk oleh bakteri
dari asam amino esensial treonin.
Sel merupakan sistem kimia dalam keadaan mantap. Proses
metabolisme yang telah dibicarakan sebelumnya, baik reaksi
katabolisme maupun reaksi anabolisme merupakan proses yang
berlangsung serempak. Pembahasan yang dilakukan secara
sendiri-sendiri hanya untuk mempermudah pemahaman dalam
mempelajari reaksi-reaksi kimia dalam mahluk hidup.
Katabolisme dan anabolisme merupakan proses yang saling
melengkapi dan berkaitan satu dengan yang lain. Secara
keseluruhan proses anabolisme dan katabolisme harus berjalan
bersama-sama, karena setiap pasang proses menyediakan energi
atau bahan yang diperlukan oleh pasangan yang lain. Hubungan
antara keduanya dijelaskan sebagai berikut, pada :
1. Aspek oksidasi dan reduksi, katabolismenya menggunakan
bentuk oksidasi (NAD+ + NADP+) dan menghasilkan bentuk
Bahan Ajar BiokimiaMetabolisme Protein
237
9.2.1.5 Hubungan Antara Metabolisme Karbohidrat, Lemak Dan Protein.
reduksi (NADH dan NADPH) sementara proses anabolisme
membutuhkan bentuk reduksi dan menghasilkan bentuk
oksidasi.
2. Aspek energi, katabolisme merupakan eksargonik
(menghasilkan energi) dengan menggunakan ADP dan
menghasilkan ATP. Senyawa ATP yang dihasilkan kemudian
digunakan kembali dalam reaksi endergonik (membutuhkan
energi) pada proses anabolisme dan kembali menghasilkan
ADP ( dan AMP).
3. Aspek materi, produk akhir antara yang dihasilkan dalam
katabolisme umumnya menjadi materi awal dalam anabolisme.
Demikian juga sebaliknya.
Degradasi molekul dalam proses metabolisme dibagi dalam
tiga tahap. Tahap pertama, polisakarida dihidrolisis menjadi
monosakarida, protein dihidrolisis menjadi komponen asam
aminonya dan triasilgliserol, sumber utama lipid makanan,
dihidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak. Sedangkan asam
nukelat dihidrolisis menjadi mononuleotida. Tiga makromolekul
pertama proses degradasinya berhubungan dengan energi. Proses
ini hidrolitik dan energinya dilepaskan (dari tiga makromolekul =
lipid, karbohidrat dan protein) untuk menyediakan energi bagi
mahluk hidup.
Bahan Ajar BiokimiaMetabolisme Protein
238
Gambar 9.9 Hubungan Antara Metabolisme Biomolekul (protein, karbohidrat dan lipid)
Tahap kedua, monosakarida, gliserol dan asam lemak
didegradasi lanjut membentuk asetil KoA melalui proses
pembentukan beberapa senyawa fosfat kaya energi. Dalam
glikolisis heksosa diubah menjadi piruvat kemudian menjadi asetil
KoA melalui reaksi seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Hal
yang sama terjadi pada asam lemak rantai panjang dioksidasi
menjadi asetil KoA, sementara gliserol diubah menjadi piruvat dan
asetil KoA melalui rangkaian glikolitik. Sedangkan mononukleotida
didegradasi menjadi gula pentosa, basa nitrogen dan lainnya.
Khusus untuk degradasi asam amino keadaannya berbeda.
Dalam tahap kedua, asam amino alanin, serin, treonin, glisin, dan
sistein, didegradasi menjadi piruvat dan diubah kembali menjadi
asetil KoA. Asam amino prolin, histidin, glutamin, dan arginin,
didegradasi menjadi asam glutamat melalui proses transaminasi
menghasilkan -ketoglutarat, molekul antara siklus asam
trikarboksilat. Asam aspartat dan asparagin ditransaminasi
menjadi oksalat, molekul antara lain dalam siklus asam
trikarboksilat. Asam-asam amino leusin, triptofan, lisin, fenilalanin
dan tirosin didegradasi menjadi asetoasetil KoA dan diubah
kembali menjadi asetil KoA . Sementara asam-asam amiino
isoleusin, metionin dan valin diubah menjadi suksinil KoA selama
Bahan Ajar BiokimiaMetabolisme Protein
239
degradasi. Fenilalanin dan tirosin dapat juga didegradasi secara
oksidatif membentuk asam fumarat .
Dengan demikian kerangka karbon asam amino
menghasilkan senyawa antara untuk siklus asam sitrat atau asetil
KoA. Produk yang sama dihasilkan dari karbohidrat atau lipid
selama oksidasi senyawa tersebut. Dalam tahap ketiga, ATP kaya
energi dihasilkan melalui fosforilasi oksidatif.
Anabolisme makromolekul juga berlangsung dalam tiga
tahap. Tahap pertama sintesis protein dimulai dari pembentukan
asam alfa-keto dan pemula lain. Sintesis lipid dimulai dengan
pembentukan molekul kecil asetat, malonat dan lainnya. Tahap
awal sintesis asam nukleat dimulai dari pembentukan
karbamoilfosfat, ribosa dan molekul lain. Tahap awal sintesis
karbohidrat mulai dari molekul piruvat, malat dan seterusnya.
Selanjutnya tahap kedua asam alfa-keto teraminasi oleh donor
gugus amino membentuk asam amino, gugus asetil dibangun
menjadi asam lemak, piruvat dan malat menjadi prekusor untuk
pembentukan monosakarida, dan pembentukan mononukleotida
dari gula pentosa, basa nitrogen dan asam fosfat. Tahap terakhir
anabolisme, asam amino disusun menjadi rantai polipeptida
membentuk berbagai jenis protein, asam lemak dan molekul lain
yang dirangkaikan membentuk berbagai lipid; mononukleotida
ditata membentuk polinukleotida (asam nukleat); dan
mononukleotida diatur menjadi berbagai polisakarida karbohidrat.
9.2.2 Latihan
Setelah mempelajari materi di atas coba anda kerjakan latihan
berikut:
1. Jelaskan bagaimana protein dapat ikut serta berperan sebagai
sumber energi bagi tubuh bila kita kekurangan karbohidrat dan
lemak.
Bahan Ajar BiokimiaMetabolisme Protein
240
2. Gambarkan mekanisme reaksi daur urea sebagai hasil degradasi
asam amino.
3. Jelaskan peranan DNA dalam biosintesis protein
4. Sebutkan 2 tahap reaksi pembentukan ikatan asam amino
dengan tRNA dan dibantu oleh enzim apa.
5. Apakah mungkin asam piruvat bisa dibentuk dari metabolisme
asam amino sistein ?
9.2.3 Petunjuk Jawaban soal-soal latihan
1. Beberapa asam amino akan mengalami penguraian
membentuk astoasetat yang dibantu oleh beberapa enzim
yang kemudian asetoasetat mengalami dehidrogenasi
membentuk asetil KoA yang kemudian asetil KoA ini masuk
jalur daur asam sitrat untuk kemudian mengalami oksidasi
dan menghasilkan energi bagi tubuh.
2. sudah jelas diterangkan pada gambar 9.4
3. Dalam proses biosintesis protein molekul DNA berperan
sebagai cetakan bagi terbentuknya RNA. Sedangkan RNA
kemudian mengarahkan urutan asam amino dalam
pembentukan molekul protein yang berlangsung di ribosom.
4. Reaksi ini dikatalisis oleh enzim amino asil tRNA sintetase dan
ATP. Tahap 1; asam amino dengan enzim dan AMP
membentuk kompleks aminoasil-AMP-enzim, tahap kedua
terjadi reaksi antara kompleks aminoasil-AMP-enzim dengan
tRNA. Pada reaksi ini terbentuk kompleks tRNA-asam amino,
sedangkan AMP dan enzim sintetase dilepaskan.
5. ya dapat. Melalui 3 cara yakni; pengubahan sistein dengan
enzim sistein desulfhidrase; pembentukan asam sisteinsulfinat
kemudian diubah menjadi asm beta sulfinilpiruvat hingga
membentuk asam piruvat ; dan melalui reaksi transaminasi
membentuk asam tiolpiruvat kemudian diubah menjadi asam
piruvat.
Bahan Ajar BiokimiaMetabolisme Protein
241
9.2.4 Rangkuman
Protein dalam makanan diperlukan untuk menyediakan asam
amino yang akan digunakan untuk memproduksi senyawa nitrogen
yang lain, untuk mengganti protein dalam jaringan yang me-
ngalami proses penguraian dan untuk mengganti nitrogen yang
telah dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urea.
Dalam sel eukariot, degradasi protein (katabolisme) terjadi
dalam dua tahap. 1).Reaksi Deaminasi Oksidatif yaitu protein
mengalami modifikasi oksidatif untuk menghilangkan aktivitas
enzimatis. 2)Reaksi transaminasi adalah penyerangan protease
yaitu enzim yang berfungsi untuk mengkatalis degradasi protein.
Degradasi asam amino protein menghasilkan limbah
nitrogen berupa amonia. Senyawa ini bersifat racun bagi
organisme tertentu. Agar tidak beracun biasanya gugus amino
diekskresi dari tubuh dalam bentuk urea, yaitu suatu senyawa
yang larut dalam air bersifat nontoksik sebagai bentuk ekskresi
nitrogen. Urea disintesis melalui daur urea .
Manusia dapat mensintesis 11 dari 20 macam asam amino
dasar yang terdapat dialam. Asam amino ini disebut asam amino
non esensial sedangkan yang lainya disebut asam amino esensial
yang harus didapat dari makanan. Biosintesis asam amino non
esensial sangat sederhana. Glutamat dehidrogenase mengkatalisis
aminasi reduktif alfa-ketoglutarat menjadi glutamat. Alanin dan
aspartat disintesis dari transaminasi masing-masing piruvat dan
oksaloasetat. Glutamin disintesis dari NH4 + dan glutamat, demikian
juga asparagin dapat disintesis dengan cara yang sama. Prolin dan
arginin berasal dari glutamat. Serin dihasilkan dari 3 fosfogliserat
dan merupakan prekusor glisin dan sistein. Tirosin disintesis dari
hidroksilasi phenilalanin, yang merupakan asam amino esensial.
Degradasi molekul dalam proses metabolisme dibagi dalam
tiga tahap. Tahap pertama, polisakarida dihidrolisis menjadi
monosakarida, protein dihidrolisis menjadi komponen asam
aminonya dan triasilgliserol, sumber utama lipid makanan,
Bahan Ajar BiokimiaMetabolisme Protein
242
dihidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak. Sedangkan asam
nukelat dihidrolisis menjadi mononuleotida. Tiga makromolekul
pertama proses degradasinya berhubungan dengan energi. Proses
ini hidrolitik dan energinya dilepaskan (dari tiga makromolekul =
lipid, karbohidrat dan protein) untuk menyediakan energi bagi
mahluk hidup.
9.3 PENUTUP
9.3.1 Tes Formatif
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan transaminasi dan
deaminasi oksidatif.
2. Gambarkan mekanisme reaksi daur urea sebagai hasil
degradasi asam amino.
3. Tuliskan suatu persamaan reaksi kimia untuk sintesis alanin
dari asam glutamat.
4. Tuliskan persamaan reaksi untuk sintesis serin dan tirosin.
5. Uraikan bagaimana hubungan siklus asam sitrat dengan daur
urea.
6. Bagaimana hubungan antara DNA, RNA dan protein.
9.3.2 Umpan Balik
Anda dapat menguasai materi ini dengan baik jika
memperhatikan hal-hal berikut:
1. Membuat ringkasan materi pada setiap bab sebelum materi
tersebut dibahas dalam diskusi kelas.
2. Aktif dalam diskusi baik kelompok kecil maupun kelompok
besar.
3. Mengerjakan latihan.
9.3.3 Tindak Lanjut
1. Apabila mahasiswa dapat menyelesaikan 80% dari test
formatif diatas, maka mahasiswa tersebut dapat melanjutkan
ke bab selanjutnya, pengetahuan tentang metabolisme
Bahan Ajar BiokimiaMetabolisme Protein
243
protein merupakan bagian dari mempelajari dan memahami
materi lain seperti genetika dan asam nukleat khususnya
biosintesis protein.
2. Jika ada diantara mahasiswa belum mencapai penguasaan
80% dianjurkan untuk :
- mempelajari kembali topik di atas dari awal
- berdiskusi dengan teman terutama pada hal-hal yang
belum dikuasai
- bertanya kepada dosen jika ada hal-hal yang tidak jelas
dalam diskusi.
9.3.4 Kunci Jawaban tes formatif
1. Reaksi Deaminasi Oksidatif yaitu protein mengalami
modifikasi oksidatif untuk menghilangkan aktivitas
enzimatis, Sedangkan reaksi transaminasi adalah
penyerangan protease yaitu enzim yang berfungsi untuk
mengkatalis degradasi protein.
2. lihat gambar 9.4 tentang siklus urea
3. Glutamat + piruvat ===== Alfa-ketoglutarat + Alanin
4. gambar 9.7 diatas
5. Sintesis fumarat pada daur urea merupakan reaksi penting
sebab reaksi ini mengkaitkan daur urea dengan siklus asam
sitrat. Fumarat mengalami hidrasi menjadi malat, yang pada
gilirannya dioksidasi menjadi oksaloaetat. Oksaloasetat dapat
mengalami transaminasi menjadi aspartat, berubah menjadi
glukosa melalui jalur glukoneogenesis. Selanjutnya
berkondensasi dengan asetik Ko-A membentuk sitrat yang
kemudian berubah menjadi piruvat. Pembentukan NH4 oleh
glutamat dehidrogenase, dan penggabungannya ke dalam
karbamoil-fosfat dan sintesis sitrulin berikutnya terjadi
dimatriks mitokondria. Sebaliknya tiga reaksi dalam daur urea
berikutnya terjadi disitosol (siklus gambar 9.5).
6. Hubungan antara DNA, RNA dan protein dapat dilihat pada
proses aliran informasi genetik dalam dogma sentral berikut:
Bahan Ajar BiokimiaMetabolisme Protein
244
Transkripsi TranslasiReplikasi DNA RNA Protein
mRNATranskripsi rRNAbalik tRNA
Replikasi vRNA Protein virus
BUKU SUMBER
1. Stryer Lubert., 2000, Biochemistry, volume 1,2,3 edisi 4., EGC Jakarta
2. Lehninger., 1998, Dasar–Dasar Biokimia, Terjemahan Maggi Thenawijaya., Jilid 1,2,3., Erlangga, Jakarta.
3. Murray, Robert (et,al)., 2001, Harper’s Review Of Biochemistry., Edisi 25, EGC., Jakarta.
4. P.Karlson., 1975, Introduktion to Modern Biochemistry., New York., Academic Press.
5. Arbianto,P., 1993, Biokimia Konsep-Konsep Dasar, DEPDIKBUD, DIKTI, Proyek Pendidikan Tenaga Akademik; Jakarta.
6. Poedjiadi,A., 1994, Dasar-Dasar Biokimia. Universitas Indonesia-Press.
SENARAI
Asam amino : Molekul organik yang memiliki gugus karboksil dan
gugus amino dan berfungsi sebagai monomer
protein.
Bahan Ajar BiokimiaMetabolisme Protein
245
Aminoasil tRNA-sintetase : aminoacyl- tRNA synthetase suatu
keluarga enzim, paling tidak ada satu ntuk setiap
asam amino, yang mengkatalisis pengikatan suatu
asam amino ke molekul tRNA spesifiknya.
Deaminasi : penghilangan gugus amina dari asam amino satu
ke asam amino lainnya
Transaminasi : pemindahan gugus amino dari satu asam amino ke
asam amino lain
tRNA : transfer RNA, molekul RNA yang berfungsi sebagai
penginterpretasi antara asam nukleat dan bahasa
protein
Dekarboksilasi : Penghilangan/pemindahan gugus karboksil dari satu
molekul ke molekul yang lain.
Kofaktor : Setiap molekul atau ion nonprotein yang diperlukan agar
suatu enzim bisa berfungsi dengan baik. Kofaktor
dapat berikatan secara permanen dengan tempat aktif
enzim atau bisa berikatan secara longgar dengan
substrat selama katalisis.
Lisosom : Kantung enzim-enzim hidrolitik yang terbungkus oleh
membran yang ditemukan dalam sitoplasma sel
eukaryotik.
Transpor aktif : Pergerakan suatu substansi melewati melewati
suatu membran biologis melawan gradien konsentrasi
atau elektrokimiawinya, dengan bantuan infut energi
dan protein transpor spesifik.
Transpor pasif : difusi suatu bahan melewati suatu membran
biologis.
Bahan Ajar BiokimiaMetabolisme Protein
246