gangguan kesadaran

6
GANGGUAN KESADARAN 1. PENDAHULUAN Fungsi kesadaran menyangkut : - tingkat kesadaran - isi kesadaran 2. BATASAN Kesadaran yang utuh adalah suatu keadaan individu sadara akan dirinya dan lingkungannya menghadapi stimulasi yang adekuat. Kesadaran yang utuh tergantung dari integritas dan interaski antara : - ARAS (Ascending Reticuler Activating System) kumpulan substansia drisea di bagian sentral batang otak bagian rostral mulai dari mielum samapai di subthalamus, menentukan tingkat kesadaran WAKEFULLNESS-ARAOUSEL/KETERJAGAAN (keadaan yg. berhub. dengan respon E, V dan M. - Korteks di hemisfer serebri kiri yang utuh, merupakan substract anatomis untuk kebanyakan komponen psikologik yang khusus, berbahasan, ingatan, intelek dan tanggapan proses pembelajaran. Dalam mekanismenya digiatkan oleh thalamus, hipotalamus, mesensefalon, tegmentum pontis bagian rostral. Fungsi luhur/kortikal luhur/higher cortical function adalah kemampuan otak untuk berinteraksi dengan sekitarnya. 5 komponen fungsi luhur : - Kemampuan berbahasa - daya ingat - pengenalan visuospasial - emosi, dan kepribadian

Upload: bebibebiho

Post on 24-Oct-2015

39 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

gangguan

TRANSCRIPT

Page 1: Gangguan Kesadaran

GANGGUAN KESADARAN

1. PENDAHULUANFungsi kesadaran menyangkut :

- tingkat kesadaran- isi kesadaran

2. BATASANKesadaran yang utuh adalah suatu keadaan individu sadara akan dirinya dan lingkungannya menghadapi stimulasi yang adekuat.Kesadaran yang utuh tergantung dari integritas dan interaski antara :

- ARAS (Ascending Reticuler Activating System) kumpulan substansia drisea di bagian sentral batang otak bagian rostral mulai dari mielum samapai di subthalamus, menentukan tingkat kesadaran WAKEFULLNESS-ARAOUSEL/KETERJAGAAN (keadaan yg. berhub. dengan respon E, V dan M.

- Korteks di hemisfer serebri kiri yang utuh, merupakan substract anatomis untuk kebanyakan komponen psikologik yang khusus, berbahasan, ingatan, intelek dan tanggapan proses pembelajaran. Dalam mekanismenya digiatkan oleh thalamus, hipotalamus, mesensefalon, tegmentum pontis bagian rostral.

Fungsi luhur/kortikal luhur/higher cortical function adalah kemampuan otak untuk berinteraksi dengan sekitarnya.5 komponen fungsi luhur :- Kemampuan berbahasa- daya ingat- pengenalan visuospasial- emosi, dan kepribadian

Bentuk sindroma hemisfer, kanan dan kiri :KIRI KANANAfasia (berbahasa)Aleksia (membaca)Agrafia (menulis)

Pengabaian (neglect)Visuospasial (persepsi)

- pengenalan tempat

Page 2: Gangguan Kesadaran

Akalkulasi (menghitung)Apraksia (gerakan motorik yang kompleks)

- Pengenalan wajahVisuomotor

- membuat kontruksi- berpakaian

Afek dan prosodi

Kebingungan/confusion/kesadaran berkabut gangguan kapasitas berfikir, mengerti, dan berespon dan mengingat kembali respon yang diterimanya, sehingga kehilangna kemampuan untuk berfikir jernih, gangguan dalam membuat keputusan.

Menurut Sukardi, Boss keadaan bingung dibagi menjadi :Disoroentasi Permulaan kehilangan kesadran, disorientasi

(waktu,. tempat, orang), gangguan memoriLethargi Keterabatasan pembicaraan, gerakan motorik

spontan, dapat dibangungkan dengan pembicaran dna perabaan normal, dapat/tidak disorientasi.

Obtudation Kesadaran yg tumpul, keterbatsan keterjagaan, acuh thd lingkungan, mudah tertidur, kecuali dirangsangan secara verbal/perabaan, menjawab pertanyaan dengan seminimal mungkin.

Delirium Ketidaktenangan motorik, halusinasi, disorientasi, delusi/waham. ketakutan dna mudah terasangsang, kelainan metabolik/toksik, impending coma.

Stupor Tidur yang dalam, tidak responsif, hanya dapat dinagunkan /jawaban motorik/verbal dengan rangsangan yang kuat dan berulang, respon menghindara/memegang rasngangan tersebut.

Koma Hilangnya kesadaran, tampak seperti tidur, tidak berespon terhadap rangsangan eksternal

Keadaan Vegetatif

Bernafas spontan, sirkulasi nomral, siklue membukan dan menutup mata seperti tidur, tapi

Page 3: Gangguan Kesadaran

tidak tanggap lingkungan, sepintas penyembuhan dari keadaan koma dan menetap sampai akhir kematian.Kelainan difus bilateral pada korteks serebri dengan BO, trauma kapitis, hipoksik-eskemia,

PSYCHONEPHIC UNRESPONSIVENESS keadaan tidak sadar/koma, tetapi sebetulnya tidak. Caranya : tes okulovestibuler, nistagmus menunjukkan bahwa tidak dalam keadaan tidak sadar.

3. KEADAAN YANG MENYEBABKAN GANGGUAN KESADARANPlum F dan Saper CB membagi gangguan kesadaran menjadi 3 bagian :a. Gangguan tingkat kesadaran

-Lesi distruktif yang mempengaruhi mekanisme kesadaran Keruskan difus bilateral otak bagian depan kerusakan disensefalon kerusakan midbrain atas

-Lesi kompresi yang mempengaruhi mekanisme kesadaran hidrosefalus herniasi central herniasi unkus herniasi ke atas masa di ensephalon kompresi pons akibat masa diserebral

b. Gangguan isi kesadaran-anterograde amnesia-afasia-apraksia-defisit spasial (amorfosintesis)-gangguan perhatian

c. Gangguan kesadaran umum (general disorders of conciousness)

Page 4: Gangguan Kesadaran

-encephalopati akut penyakit multifaktorial penyakit metabolik difus

-encephalo kronis retardasi mental demensia persistent vegetative state

4. MEKANISME KESADARAN DAN GANGGUAN KESADARANProses supratentorial dapat menyebabkan penurunan tingkat kesadaran :1) Disfungsi difus kortikal dari korteks serebri, seperti ensefalitis, neoplasma, trauma kepala tertutup

dengan peradrahan, empiema subdural (akumulasi nanah) Intra serebral (perdarahan, infark, emboli dan tumor)2) Disfungsi subkortikal bilateral seperti, trauma batang otak, GPDO.3) Kelainan okal hemesfer sereberi dsiebabkan masa yang menjepit, menekan struktur bagian dalam

disensefalon, herniasi mengganggu thalamus dan activating hipotalammus.Proses infratentorial penurunan kesadaran :1) destruksi langsung pada ARAS2) BO rusak akibat invasi langsung (GPDO, demeilinasasi, neoplasma, granuloma, abses trauma kapitis) /tidak

langsung3) Kompressi ARAS :- tekanan langsung pada pons dan midbrain iskemia dan edema neuron- Herniasi ke atas serebelum menekan atas dari midbrain dan diensefalon- herniasi ke bawah melalui foramen magnum, menekan dan menggeser MO.

Manifestasi klini dan evaluasi , melalu pemeriksaan :1. pemeriksaan TTV2. Pemeriksaan interne3. Pemeriksaan neurologik

- derajat kesadaran- pola pernafasan- ukuran dan reaksi pupil- posisi bola mata

Page 5: Gangguan Kesadaran

- refleks batang otak- respon motorik

4. Pemeriksaan tambahan- laboratorium- radiologi- neurofisiologik klinik- neuroperilaku