gangguan fungsi endotel pada dm

14
GANGGUAN FUNGSI ENDOTEL PADA PENYAKIT DIABETES MELITUS PENDAHULUAN Sel merupakan selalpis sel yang melapisi bagian dalam dari pembuluh darah diseluruh tubuh dan berperan sebagai penghubung antara sel-sel darah, cairan plasma darah dan sel-sel darah dan sel-sel otot polos pembuluh darah. Sel endotel berinteraksi langsung dengan sel-sel otot polos pembuluh darah dan sel-sel darah serta komponen cairan plasma darah. Berbagai penelitian menujukan bahwa sel endotel memegang peranan penting dalam sistem keseimbangan tubuh yang terjadi melalui intergrasi kerja berbagai zat yang dikeluarkan oleh sel endotel. Sistem ini mempunyai efek baik terhadap sel-sel otot polos pembuluh darah maupun sel-sel darah sehingga dapat menimbulkan berbagai perubahan antara lain: 1. Pelebaran atau penyempitan pembuluh darah untuk mengatur kebutuhan supalai darah bagi seluruh organ tubuh manusia 2. Pertumbuhan dari sel-sel otot polos pembuluh darah Referat Disfungsi Endotel pada DM 1

Upload: karina-sandra-amilia

Post on 24-Apr-2015

111 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gangguan Fungsi Endotel Pada Dm

GANGGUAN FUNGSI ENDOTEL PADA

PENYAKIT DIABETES MELITUS

PENDAHULUAN

Sel merupakan selalpis sel yang melapisi bagian dalam dari pembuluh darah

diseluruh tubuh dan berperan sebagai penghubung antara sel-sel darah, cairan plasma

darah dan sel-sel darah dan sel-sel otot polos pembuluh darah. Sel endotel

berinteraksi langsung dengan sel-sel otot polos pembuluh darah dan sel-sel darah

serta komponen cairan plasma darah.

Berbagai penelitian menujukan bahwa sel endotel memegang peranan penting

dalam sistem keseimbangan tubuh yang terjadi melalui intergrasi kerja berbagai zat

yang dikeluarkan oleh sel endotel. Sistem ini mempunyai efek baik terhadap sel-sel

otot polos pembuluh darah maupun sel-sel darah sehingga dapat menimbulkan

berbagai perubahan antara lain:

1. Pelebaran atau penyempitan pembuluh darah untuk mengatur kebutuhan supalai

darah bagi seluruh organ tubuh manusia

2. Pertumbuhan dari sel-sel otot polos pembuluh darah

3. Proses radang dan anti radang

4. Mempertahankan kekentalan darah dan mencegah perdarahan

Zat-zat yang diproduksi oleh sel endotel; anatara lain :

1. Nitrat oksida

Selama beberapa dekade, telah terbukti bahwa nitrat oksida tidak hanya berperan

dalam mengontrol otot polos pembuluh darah melainkan juga berperan dalam

mempertahankan keseimbangan fungsi pembuluh darah dan syaraf. Nitrat oksida

yang dihasilakan oleh sel endotel akan berdiffusi kedalam sel-sel otot polos

pembuluh darah dan mengaktifasikan suatu enzim guanylate cyclase yang

Referat Disfungsi Endotel pada DM 1

Page 2: Gangguan Fungsi Endotel Pada Dm

memproduksi cyclic GMP sehingga akan terjadi pelebaran pembuluh darah dan

melancarkan aliran darah keseluruh tubuh.

2. Endothelin, prostglandin dan angiotensin II (ANG-II )

Sel endotel juga memproduksi zat-zat yang dapat menimbulkan penyempitan

pembuluh darah yaitu Endothelin, prostaglandin dan angiotensin II, Terjadinya

pelebaraban atau penyempitan pembuluh darah ditentukan oleh keseimbangan

antara zat-zat nitrat, endothelin, prostaglandin dan angiotensin II.

3. Zat-zat pengatur proses pembekuan darah

Sel endotel mempunyai peranan penting dalam mempertahankan kekentalan

darah dan mengembalikan intergritas dinding pembuluh darah bila tejadi cedera

untuk mencegah perdarahan.

Pembekuan darah terjadi karena terbentuknay zat tromvbinm yang aktif yang

mengubah fibrinogen menjadi fibrin. Fibrin kemudian akan mengalami

polimerasi dan akan membentuk gumpalan Fibrim yang stabil yang akan

menyebabkan terjadinya pembekuan darah. Gumpalan fibrin selanjutnya akan

mengalami pemecahan akibat kerja enzim lainya, yaitu plasmin yang berfungsi

mencegah terjadinya pembekuan darah lanjut.

4. Zat-zat perangsang perrtumbuhan sel otot polos pembuluh darah dan proses

peradangan.

Sel endotel juga berperan penting dalam pertumbuhan dan sel otot polos

pembuluh darah dengan cara melepaskan berbagai promotor atau inhibitor seperti

insulin like growth factor 1 (IGF-1), PGF, Basic fibroblast grotwh factor ( bFGF).

Sel endotel juga terlibta dalam produksi berbagai molekul yang berperan dalam

proses peradangan, yaitu antara lain LAM,ICAM,dan VCAM. Molekul-molekul

ini berfunsi mengaktifkan sel-sel yang terlibat dalam reaksi peradangan terutama

sel-sel darah putih.

Referat Disfungsi Endotel pada DM 2

Page 3: Gangguan Fungsi Endotel Pada Dm

GANGUAN FUNGSI ENDOTEL

Karena fungsi endotel sangat banyak dan melibatkan berbagai seistem dalam

tubuh, maka perubahan fungsinya akan memberikan dampak secara keseluruhan pada

tubuh.Secara mendasar gangguan fungsi sel endotel merupakan keadaan dimana

terjadinya peningkatan atau penurunan dari swetiap zat yang diproduksi oleh sel

endotel atau perubahan darisetiap fungsi masing-masing zat tersebut.

Terjadinya gangguan fungsi endotel pada diabetes militus merupakan dasar

terjadinya komplikasi menahun dari penyakit ini Diabetes militus adalah penyakit

yang ditandai dengan oleh adanya hiperglikemia tatu peningkatan kadar gula darah

akibat gangguan insulin atau ganggua produksi insulin atau keduanya.

Bila penyakait daibetes militus ini berlangsung lama dan kadar gula darah

tidak terkontrol dengan baik, maka akan menimbulkan berbagai komplikasi terutama

pada mata, ginjal syaraf , serta terjadinya ganggua pada jantung.

KOMLPKASI KERUSAKAN SEL ENDOTEL PEMBULUH DARAH YANG

TERJADI PADA DM :

Pada ginjal

Komplikasi yang sering terjadi adalah nefropatidiabetik, yang ditandai dengan

adanya protein yang menetap ( lbh besar 0,5 gr/24 jam ) diertai dengan adanya

retinopati dan hipertsi tanpa kelainan ginjal primer,

Kelainan pataolgik terutama pada glomerulosklerosi diffus berupa :

Penebalan membrane basalis glomerusus

Peningkatan materix mesengial difus

Timbul oblitersai lumen kapiler

Kelainan jaringan intertistil akibat sekunder kelainana pembuluh darah dan

glomerulus

Kelainan vascular penebalan hialin arteiole afferan dan efferent.

Referat Disfungsi Endotel pada DM 3

Page 4: Gangguan Fungsi Endotel Pada Dm

Atrofi tubulus dan fibrosis intertistil

Patogenesis Nefropati menurut Vibretii:

Metabolik

Hiprglikemia akibay KGD tidak terkontrol menyebakan mikroangiopati

Glikolasi non enzymatik

Reaksio antara glukdosa dengan protein menyebakan peningkatan produksi

glikolasi dengan proses non enzymatik. Produks ini dinamakan AGEs

Dalam jangka panjag jumlah AGEs didlam glomerolus meningkat dan

menimbulkan kelainan MB dan Mesangium yang akhirnya merusak

glomerulus.

Polyol pathway

Didalam sel ginjal terdapat enzym aldose reduktase yang berubah dalam sel

menjadi sorbitol. Bila kadar KGD meningkat nmaka sorbitol meningkat

jumlahnya dalam sel sehingga kadar mionositol berkurang ynag akan

mengakibatkan osmoregulasi sehingga sel rusak.

Kelainan biiokimia matrix selular

Glomerulopati diabetik ditandai dengan adanya penimbunan matrix

ekstracellulair pada membarane basalis dan mesangium.

Gluko toksisitas.

Pemaparan glukosa pada sel endotel dalam jangka panjang menimbulkan

kelainan replikasi danm pematangan sel endotel dan MB

Teori hemodinamika dan hipertropi

Meniongkatnya hormaon opertumbuhan seperti glukagon, katekolamin

prostaglandin menimbulkan hiperfiltrasi kompensasi akan terjadi menambah

GFR.Bila ini berlangsung lama akan merusak glomerulus yang tersisa.

Referat Disfungsi Endotel pada DM 4

Page 5: Gangguan Fungsi Endotel Pada Dm

Teori genetika dan familial

PADA MATA

Komplikasi oftalmologik yang sering ditemui adalah perubahan refleksi,

presbiopia, katark dan retinopati.

Retinopati diabetik bersumber dari kelainan mikroangiopati retina, GABBAY

mengutarakan kelainan mikrovascual direatina olah kareana kativitas enzym aldose

reduktase dengan mekanisme belum jelas.

Bentuk patalogis Retinopati diabetik dapat dilihat pada funduskopi :

Mikroanerusima

Perubahan kaliber dan kelokan vena

Exudat

Perdarahan bila pada fase lanjut

Neovascularisai

Gliosis retina

Klasifikasi Retinopati diabetik dan gambaran pada fundus okulii :

1. Retinopati diabetik non proliferatif :

Mikrovasculair

Perdarahan

Exudat

Edema retina

Pelebaran vena

Iskemia vasculair

2. Retinopati diabetik proleferatif ;

Hipoksia retina

Neovascularisasi

Perdarahan vitreus

Jaringan fibrin diretina

Referat Disfungsi Endotel pada DM 5

Page 6: Gangguan Fungsi Endotel Pada Dm

Pada sistem cardio vascular

Perubahan pada Mikrovascular dan makrovaskular berupa penebalan basement

membrane yang diduga karena adanya pengendapan bahan – bahan yang disebut

Mucopolyascharida.

Menurut Williamson dkk (1971) bahwa insident penebalan basemen membrane

meningkat secara signifikan sehubungan dengan lamanya gangguan metabolisme

hidrat arang pada penderita DM

Terjadinya penyakit jantunh koroner disebabkan perubahan-perubahan

pembuluh darah diakibatkan terjadinya hipoglikemia yang berhubungan dgn

pengendapan fibrin dan agregrasi trombosit yang akan membentuk plagne pada

vasculair sehingga timbul atreoskleorosis.

Atreosklerosis inin menyebabkan oklusive a. koronaria sehingga suplay oksigen

berkurang dan demand meningkat. Disamping itu masih ada faktor lain seperti

hiperternsi, obesitas, rokok dan hiperlipidemia. Bila terjadi angiopati pada miokard

menyebabkan kardiomopati dimana didapati gejala-gejala kelaina fungsi otot jantung.

Pada penderita DM yang tidak tergantung insulin dapat terajdi penurunan

aktifitas fibrinolisin sehingga dapat terjadi mikrotrombus. Akibat plasmin aktivator

inhibitor meningkat terjadi perubahan palsminogen menjadi plasmin yang akan

membentuk fragmen terlarut dan fibrin yang akhirnya menjadi trombus.

Terjadinya mikrotrombus akibat hiperglikemia pada DM :

Peningkatan agregrasi

Peningkatan permeabilitas cappiliar

Peningkatan nevascularisasi

Peningkatan cholesterol total (ldl meningkat sbg faktor aterogenesis)

Penurunan fibrinolitik

Referat Disfungsi Endotel pada DM 6

Page 7: Gangguan Fungsi Endotel Pada Dm

Pada penurunan daya tahan tubuh terhadap infeksi :

Beberapa faktor yang memudahkan infeksi

Faktor metabolik

Regulasi DM yang jelek dimana terjadinya hiperglikemia dapat menyebabkan

gangguan fungsi leukosit baik pada proses kemotaksis maupun mematikan

bakteri, sehingga penderita DM mempunyai kecendrungan terkena infeksi

Faktor imunologi

pembentukan antibodi dan komplement menurun.

Sifat fagositosis dari granulosit menurun

Faktor angiopati diabetik

Karena perubahan stuktur faal endotel membrane basalis mengalami penebalan

maupun pengendapan fibrin pada dinding pembuluh darah ataupun agregrasi

trombosit yang meningkat pada diabet

Faktor neuropati

Akibat gangguan tropik maupun adanya anestesi dari neuropati yang berat.

Pada Gangrene diabetik.

Gangren diabetik baiasanya terjadi pada jari-jari tungkai bawah kadan-kadang

pada tumit , faktor-faktor yang memudahkan terjadinya yaitu :

A. Faktor Endogen

I. Angiopati merupakan proses dengan multi faktorial yakni:

1. genetik

2. metabolik

regulasi Dm

pengaruh Dislipidemia

pengaruh glikosilasi protein

Referat Disfungsi Endotel pada DM 7

Page 8: Gangguan Fungsi Endotel Pada Dm

3. Faktor penunjang AD.

Hipertensi

Hormonal

Virus dan bakteri

Nikotin

Kompleks imun

Homocystein

II. Neuropati Diabetik

Neuropati diabetik dikatakan salah satu faktor penyebarnya Mi-D< dimana akan

menyerang mikrosirkulasi saraf ( mikroangiopati vasa nervorum) terdiri atas :

ND sensorik

ND Motorik

ND otonom

B.  Faktor Eksogen

Trauma, mekanikal, khemikal, thermis faktor tersering terjadinya gangren

Infeksi, infeksi berkelanjutan mempermudah terjadinya trombosis sehingga

sirjulasi yang terganggu bertambah jelek sehingga memudahkan terjadinya

infeksi ataupun Gangren diabetik.

Obat-obatan, yang menyebabkan vasokontriksi cukup berbahaya apabila

bersamaan dengan Mi- DM dan Ma-DM dan Neuropati diabetik, misalnya :

1. Dopamin

2. propanolol

dalam praktek harus kita bedakan apakah gangren diabetik atau penyakit

vaskular lainya, untuk memudahkan kita raba pulsasi A. dorsalis pedis, bila

teraba pathogemisnya untuk gangren diabetika krn adanya Mi-Dm

Referat Disfungsi Endotel pada DM 8

Page 9: Gangguan Fungsi Endotel Pada Dm

Kesimpulan

Komplikasi-komplikasi diatas dapat terjadi lebih dini pada penderita DM yang tidak

terkontrol dengan baik, diman kadar gula darahnya selalu tinggi dalam waktu yang

cukup lama. Oleh karena itu pencegahan merupakan pendekatan yang paling penting

dalam upaya memperlambat progresivitas penyakit agar tidak menimbulkan

komplikasi diatas. Agar kadar gula darah tetap normal hendaknya :

1. Kontol gula darah yang selalu rutin

2. perubahan gaya hidup

Referat Disfungsi Endotel pada DM 9

Page 10: Gangguan Fungsi Endotel Pada Dm

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku panduan ilmu penyakit dalam, edisi ke II , Dr. H. Azhari H. Sp.PD

2. Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid I,edisi keIII, persatuan ilmu penyaki dalam

indonesia.

3. internet http://www.piki.org/DisfungsiEndotelDMI.htm

4. kuliah kepanitraan SMF Ilmu penyakit dalam rumah sakit gunung jati periode 07

oktober – 28 desember 2002.

5. kumpulan makalah Diabetes millitus , Dr. H. Azhari H. Sp PD

Referat Disfungsi Endotel pada DM 10