gangguan emosional dengan onset khas

Upload: henggar-allest-pratama

Post on 02-Jun-2018

254 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Gangguan Emosional Dengan Onset Khas

    1/5

    GANGGUAN EMOSIONAL DENGAN ONSET KHAS

    PADA MASA KANAK

    I. DEFINISI DAN ETIOLOGI

    Gangguan emosional adalah suatu kondisi yang menunjukkan satu atau lebih dari

    karakteristik berikut ini dalam periode waktu yang lama dan berakibat buruk pada kinerja

    pendidikan anak, yang ditandai dengan :

    a) Ketidakmampuan untuk belajar yang tidak dapat dijelaskan dengan intelektual,

    sensori dan faktor kesehatan.

    b) Ketidakmampuan untuk membangun dan mempertahankan hubungan interpresonal

    yang memuaskan dengan teman sebaya dan guru.

    c) Menunjukkan perilaku atau perasaan yang tidak wajar atau tidak sesuai dalam situasi

    yang normal.

    d) Depresi

    e) Kecenderungan untuk mengalami ketakutan yang berhubungan dengan masalah

    pribadi atau sekolah.

    Ada beberapa jenis gangguan jiwa emosional anak berdasarkan PPDGJ III, yaitu : gangguan

    anxietas perpisahan, gangguan anxietas fobik, gangguan anxietas sosial, gangguan

    persaingan antar saudara, gangguan emosional masa kanak lainnya, dan gangguan emosional

    masa kanak yang tidak tergolongkan.

    1. Gangguan Anxietas Perpisahan Masa Kanak

    Definisi

    Untuk memahami gangguan anxietas perpisahan, penting untuk terlebih

    dahulu mengetahui kesulitan yang wajar dimiliki bayi dan balita dengan orang yang tidak

    dikenal dan dalam memisahkan antara orang tua

    dan pengasuh. Bayi menunjukkan kecemasan terhadap orang asing dengan

    menangis ketika seseorang yang asing mendekati. Tahap perkembangan yang normal ini

  • 8/10/2019 Gangguan Emosional Dengan Onset Khas

    2/5

  • 8/10/2019 Gangguan Emosional Dengan Onset Khas

    3/5

    2. Gangguan anxietas fobik masa kanak

    Definisi

    Gangguan anxietas fobik pada masa kanak adalah rasa takut yang khas timbul pada suatu

    fase perkembangan yang spesifik pada anak. Kategori ini memenuhi kriteria (Maslim, R.,

    2003):

    a. Onset pada masa usia perkembangan yang sesuai

    b. Taraf anxietas itu secara klinis tidak normal

    c. Anxietas itu tidak merupakan bagian dari suatu gangguan yang menyeluruh

    3. Gangguan anxietas sosial masa kanak

    Definisi

    Gangguan anxietas sosial adalah ketakutan yang amat kuat akan dinilai oleh orang

    lain dan menjadi malu. Ketakutan ini bisa begitu kuat sehingga mengganggu untuk pergi

    ke tempat kerja atau sekolah atau melakukan kegiatan sehari-hari lainnya.

    Semua orang pernah merasa cemas atau malu pada satu waktu atau yang lain. Misalnya,

    saat bertemu orang baru atau memberikan pidato publik dapat membuat orang mejadi

    gugup. Tetapi penderita dengan gangguan anxietas sosial akan khawatir tentang hal yang

    dicemaskan tersebut selama berminggu-minggu sebelum hal yang ditakutkan terjadi.

    Penderita dengan gangguan anxietas sosial takut akan melakukan hal-hal umum di depan

    orang lain. Kebanyakan penderita yang memiliki gangguan anxietas sosial tahu bahwa

    mereka tidak harus menjadi takut, tetapi mereka tidak bisa mengendalikan ketakutan

    mereka. Terkadang mereka akhirnya akan tinggal jauh dari tempat-tempat atau acara

    dimana mereka berpikir bahwa akan melakukan sesuatu yang mempermalukan mereka.

    Fobia sosial biasanya dimulai saat remaja. Seorang dokter bisa mengatakan

    bahwaseseorang memiliki fobia sosial jika orang tersebut telah memiliki gejala selamaminimal 6 bulan. Tanpa pengobatan, fobia sosial dapat berlangsung selama bertahun-

    tahun atau seumur hidup (National Institute of Mental Health, 2010).

    Gangguan anxietas sosial pada masa kanak adalah gangguan yang timbul sebelum usia 6

    tahun, yang tidak lazim derajatnya dan disertai aneka masalah berkenaan dengan fungsi

    secara sosial, dan yang tidak merupakan bagian dari gangguan emosional yang bersifat

  • 8/10/2019 Gangguan Emosional Dengan Onset Khas

    4/5

    lebih menyeluruh. Anak dengan gangguan ini senantiasa dan berulang kali mengalami

    rasa waswas dan takut dan menghindari orang yang tak dikenal, rasa takutnya itu dapat

    timbul hanya terhadap orang dewasa atau hanya dengan teman sebaya atau dengan kedua

    kelompok itu (Maslim, R., 2003).

    Etiologi

    Gangguan anxietas sosial terkadang didapatkan dalam suatu keluarga, tapi tidak ada yang

    tahu pasti mengapa sebagian memilikinya, sementara yang lainnya tidak. Para peneliti

    telah menemukan bahwa beberapa bagian otak yang terlibat dalam ketakutan dan

    kecemasan. Dengan belajar lebih banyak tentang rasa takut dan kecemasan di otak, para

    ilmuwan mungkin dapat menciptakan perawatan yang lebih baik. Para peneliti juga

    meneliti di mana stres dan faktor lingkungan mungkin memainkan peran (National

    Institute of Mental Health, 2010).

    Rasa takut yang timbul dalam gangguan anxietas sosial berhubungan dengan kelekatan

    selektif dengan orang tua-nya atau dengan orang lain yang akrab. Kecenderungan

    menghindar atau rasa takut terhadap perpisahan sosial melebihi batas normal bagi anak

    seusia itu dan berhubungan dengan masalah fungsi sosial yang secara klinis bermakana

    (Maslim, R., 2003).

    4.

    Gangguan persaingan antar saudara Definisi

    Persaingan antar saudara adalah kecemburuan, persaingan dan perkelahian antara saudara

    lelaki dan perempuan. Hal ini merupakan kekhawatiran untuk hampir semua orang

    tua yang mempunyai dua atau lebih anak-anak. Masalah sering dimulai tepat

    setelah kelahiran anak kedua. Persaingan antar saudara biasanya berlanjut sepanjang masa

    kecil dan bisa menjadi tekanan kepada orang tua (Boyse, K., 2011).Gangguan persaingan

    antar saudara merupakan rasa persaingan/iri hati antar saudara yang mungkin ditandaioleh upaya bersaing yang nyata antar saudara untuk merebut perhatian atau cinta orang

    tuanya. Persaingan ini menjadi abnormal bila disertai perasaan negatif yang berlebihan

    (Maslim, R., 2003).

    Etiologi

  • 8/10/2019 Gangguan Emosional Dengan Onset Khas

    5/5

    Ada banyak faktor yang berkontribusi dalam persaingan antar saudara (Boyse, K., 2011):

    a) Setiap anak bersaing untuk menentukan siapa mereka sebagai seorang

    individu. Ketika mereka menemukan siapa mereka, mereka mencoba untuk

    menemukan bakat mereka sendiri, kegiatan, dan kepentingan. Mereka

    ingin menunjukkan bahwa mereka terpisah dari saudara mereka.

    b) Anak-anak merasa mendapatkan perhatian, kedisiplinan dan ketanggapan dalam

    jumlah yang tidak merata.

    c) Anak-anak mungkin merasa hubungan mereka dengan orang tua mereka terancam

    oleh kedatangan bayi baru.

    d) Tahap perkembangan anak-anak akan mempengaruhi bagaimana dewasa

    mereka dan seberapa baik mereka dapat berbagi perhatian dan bergaul dengan satu

    sama lain.

    e) Anak-anak yang lapar, bosan atau lelah lebih mungkin untuk menjadi frustrasi

    dan memulai perkelahian.

    f) Anak-anak mungkin tidak tahu cara positif untuk mendapatkan perhatian atau

    memulai kegiatan bermain dengan saudaranya, sehingga mereka meilih untuk

    berkelahi.

    g) Dinamika keluarga berperan.

    h) Anak-anak sering berkelahi lebih dalam keluarga di mana orang tua berpikir agresi

    dan perkelahian antara saudara kandung adalah normal dan merupakan cara yang

    dapat diterima untuk menyelesaikan konflik.

    i) Tidak memiliki waktu untuk berbagi waktu keluarga yang menyenangkan

    bersama-sama (seperti makan keluarga) dapat meningkatkan kemungkinan anak-

    anak terlibat dalam konflik.

    j) Stres dalam kehidupan orang tua dapat mengurangi waktu dan perhatian orang tua

    terhadap anak. Hal ini akan meningkatkan persaingan antar saudara.

    k)

    Stres dalam kehidupan anak-anak.

    l) Bagaimana orang tua memperlakukan anak-anak mereka dan bereaksi

    terhadapkonflik.