gangguan depresi dan cemas pada lanjut usia

7
SARASEHAN GERIATRI GANGGUAN DEPRESI DAN CEMAS PADA LANJUT USIA Oleh : Toumi Shiddiqi Pembimbing : dr. Sumarmi Soewoto, SpPD K-Ger FINASIM dr. Fatichati Budiningsih, SpPD-FINASIM dr. Bayu Basuki Wijaya, Sp.PD, MKes BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM FK UNS/ RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA 2015 GANGGUAN DEPRESI Depresi à masalah kesehatan utama à pasien Geriatri. Sulit dikenali dan diobati secara tidak adekuat Depresi à menurunkan kualitas hidup usia lanjut Prevalensi depresi pada usia lanjut di pelayanan kesehatan primer à 5-17%, pada usia lanjut yang mendapat pelayanan asuhan rumah (home core) à 13,5%. Wanita : Pria = 14,1 :8,6 FAKTOR RISIKO 1. Faktor Biologik - Genetik - Perubahan neurotransmiter - Perubahan struktural otak - vascular risk factors - Penyakit/kelemahan fisik (eq; malnutrisi)

Upload: toumi-shiddiqi

Post on 08-Dec-2015

229 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

Leaflet Gangguan Depresi Dan Cemas Pada Lanjut Usia

TRANSCRIPT

Page 1: Gangguan Depresi Dan Cemas Pada Lanjut Usia

SARASEHAN GERIATRI

GANGGUAN DEPRESI DAN CEMAS

PADA LANJUT USIA

Oleh :

Toumi Shiddiqi

Pembimbing :dr. Sumarmi Soewoto, SpPD K-Ger FINASIM

dr. Fatichati Budiningsih, SpPD-FINASIMdr. Bayu Basuki Wijaya, Sp.PD, MKes

BAGIAN ILMU PENYAKIT DALAM

FK UNS/ RSUD DR. MOEWARDI

SURAKARTA

2015

GANGGUAN DEPRESI Depresi à masalah kesehatan utama à pasien Geriatri. Sulit dikenali dan diobati secara tidak adekuat Depresi à menurunkan kualitas hidup usia lanjut Prevalensi depresi pada usia lanjut di pelayanan

kesehatan primer à 5-17%, pada usia lanjut yang mendapat pelayanan asuhan rumah

(home core) à 13,5%. Wanita : Pria = 14,1 :8,6

FAKTOR RISIKO 1. Faktor Biologik - Genetik- Perubahan neurotransmiter - Perubahan struktural otak- vascular risk factors- Penyakit/kelemahan fisik (eq; malnutrisi) 2. Faktor Psikologik- Tipe kepribadian (eq; dependen, anankastik, cemas menghindar)- Relasi interpersonal 3. Faktor lingkungan

FAKTOR PENCETUS 1. Peristiwa kehidupan- Berduka, perpisahan, kehilangan orangdicintai - Kesulitan ekonomi- Perubahan situasi à pindah rumah 2. Penggunaan obat obatan tertentu- Antihipertensi (reserpin, clonidin, B Blocker)- Kotikosteroid, NSAID, Antiparkinson, Antipsikotik 3. Stres Kronis

Page 2: Gangguan Depresi Dan Cemas Pada Lanjut Usia

- disfungsi kehidupan berkeluarga FAKTOR PELINDUNG 1. Dukungan Sosial- kekerabatan- kehidupan religius 2. Mekanisme Koping yang sehat- Mudah beradaptasi dengan lingkungan- Kepribadian yang matur 3. Pola hidup sehat- Gizi seimbang- Olah raga, hidup teratur

DIAGNOSIS Diagnosis DepresiBerdasarkan PPDGJ III, gejala gejala Depresidi kelompokkan dalam dua katagori, yakni: Gejala Utama Gejala Tambahan Gejala Utama:1. Afek depresif2. Kehilangan minat dan kegembiraan3. Berkurangnya energi, mudah lelah dan menurunnya aktivitas. Gejala Tambahan:a) Konsentrasi dan perhatian berkurangb) Harga diri dan kepercayaan diri berkurangc) Gagasan tentang rasa bersalah dan tidak bergunad) Pandangan masa depan yang suram dan pesimistise) Gagasan/perbuatan yang membahayakan diri atau bunuh dirif) Tidur terganggug) Nafsu makan terganggu

Diagnosis Depresi: 2 dari Gejala Utama + 2 dari Gejala Tambahan Berlangsung minimal 2 minggu

TATALAKSANA Pendekatan Biologik1. Farmakoterapi dengan obat Antidepresan2. Electroconvulsive therapy (ECT)3. Lain-lain

Indikasi Farmakoterapi1. Depresi sedang atau berat2. Gambaran melankolik atau psikotik3. Episode berulang4. Respon positif terhadap medikasi antidepresan di masa

lalu

Page 3: Gangguan Depresi Dan Cemas Pada Lanjut Usia

5. Kegagalan pendekatan terapi psikologikPenggolongan Antidepresan1. Antidepresan klasikAntidepresan Trisiklik (TCAs)MAOI2. Antidepresan baruSelective Serotonin Reuptake Inhibitor (SSRI)Lain-lain (SNRI, NaSSA)SSRI merupakan drug of choice untuk pengobatan Depresi pada pasien Geriatri

TERAPI BIOLOGIK LAINNYATerapi Kejang Listrik ( E C T )Diindikasikan untuk depresi berat, depresi psikosis, melancholia, khususnya bila respons terhadap obat-2 antidepresan buruk atau terdapat kontraindikasi.Terapi HormonalDiindikasikan untuk depresi yg disebabkan gangguan hormonal ( thyroid, estrogen )Mood StabilizerLithium carbonas, carbamazepine, valproic acid ; indikasi terbatas khususnya episode depresi dari gangguan bipolar.

Lama PengobatanPengobatan dgn anti-depresan dibedakan dalan tiga tahapan yaitu :1. Fase Akut : 6 - 12 minggu2. Fase Lanjutan : 4 - 9 bulan3. Fase Rumatan : 1 tahun atau lebihUntuk depresi episode berulang dianjurkan lama pemberian obat 1 tahun atau lebih.Pengaturan dosis berprinsip : Start low go slow

Jenis Terapi PsikososialTerapi IndividualKonseling :Membantu pasien mengenali dan mengekspresikan perasaannya, mengembangkan kemampuan pasien beradaptasi terhadap masalah ( 3 R = Rekonsiliasi, Reintegrasi, Rekreasi )Terapi Kognitif & Perilaku ( C B T ) :mengembangkan pola pikir dan perilaku positif, menumbuhkan sikap optimis dan percaya diri.

Terapi KelompokBertujuan untuk meningkatkan keterampilan sosial, mengembangkan sikap asertif, juga sebagai media untuk saling berbagi cerita ( reminescene )Konseling KeluargaBertujuan ; Mengembangkan partisipasi keluarga dalam proses terapi. Menurunkan faktor ekspresi emosi dalam keluarga. Memperbaiki pola adaptasi keluarga dalam menghadapi perubahan perilaku pasien.

Page 4: Gangguan Depresi Dan Cemas Pada Lanjut Usia

GANGGUAN CEMAS

Gangguan cemas àgangguan yang sering àorang tua Cemas àbentuk adaptasi normal terhadap sesuatu

ancaman, yang diikuti oleh sekelompok sindrom atau gejala.

Paling sering pada lansia àgangguan cemas menyeluruh dan fobia spesifik.

Ketika seseorang memasuki usia lanjut, à perubahan yang signifikan dalam hidupnya, seperti pensiun dari kerja, masalah kesehatan, hilangnya pasangan hidup atau orang yang dicintai, berkurangnya pendapatan ekonomi.

ETIOLOGI 1. Teori PsikoanalisisSigmund Freud: anxietas disebabkan oleh karena Id yang tidak terkontrol, Ego yang tidak dapat diterima, dan Super Ego yang terganggu 2. Teori tingkah laku/kebiasaanAnxietas merupakan suatu kondisi sebagai respon terhadap stimulus atau suasana lingkungan yang spesifik 3. Teori eksistensiBiasanya hal ini berlaku untuk gangguan cemas yang menyeluruh, yaitu bila seseorang merasa cemas akan hidupnya dan perasaan takut akan kematian. 4. Teori biologi Teori ini berhubungan dengan Neurotransmiter (norepinefrin, GABA, serotonin) dan Neuroanatomi (sistem limbik, korteks serebral)

Klasifikasi Gangguan Cemas 1. Gangguan PanikAdanya serangan panic berulang dengan karakteristik 4 dari gejala berikut: Palpitasi Berkeringat Bergetar Nafas cepat Air hunger Nyeri dada Mual, rasa tidak nyaman pada abdomen Kepala seperti berputar, Derealisasi atau depersonalisasi Takut akan kehilangan kontrol atau gila Takut mati Kesemutan atau mati rasa

2. Agarofobiaàketakutan akan berada di suatu tempat atau kondisi dimana untuk kabur atau keluar dari sana akan susah, memalukan atau tidak memungkinkan mendapat pertolongan dalam suatu serangan panik.

3. Fobia SosialFobia sosial ditandai dengan adanya ketakutan akan satu atau lebih kondisi sosial atau penampilan di depan umum dimana seseorang takut atau khawatir akan pikiran orang lain atas dirinya, seperti berpidato, makan dan minum di tempat umum, memulai atau mempertahankan percakapan

4. Fobia Spesifik

Page 5: Gangguan Depresi Dan Cemas Pada Lanjut Usia

Fobia spesifik ditandai dengan adanya ketakutan menetap dan menonjol yang berlebihan, tidak beralasan dan dicetuskan oleh karena adanya objek atau situasi yang spesifik, seperti terbang, tempat tertutup, ketinggian, badai, binatang, disuntik, darah

5. Gangguan Cemas MenyeluruhSeseorang yang memiliki kecemasan terhadap hampir semua hal, dapat dikatakan memiliki gangguan cemas menyeluruh

6. Gangguan Obsesif KompulsifObsesif ditandai dengan adanya pikiran, impuls, atau imajinasi yang berulang dan menetap dan bersifat tidak sesuai, seperti pikiran akan kontaminasi kotoran terhadap benda di sekitarnya

Kompulsif merupakan perilaku yang berulang dengan tujuan mengurangi kecemasan (obsesif), seperti mencuci tangan berlulang-ulang, memeriksa pintu yang terkunci berkali-kali, berdoa terus menerus.

FAKTOR RISIKO 1. jenis kelamin perempuan, 2. memiliki beberapa penyakit kronis, 3. belum menikah, 4. bercerai, 5. pendidikan rendah, 6. adanya trauma dalam hidup, 7. keterbatasan fisik dalam kegiatan sehari-hari, 8. kejadian tidak menyenangkan pada masa kecil.

GEJALA Gejala fisik palpitasi, berkeringat, gemetar, kepala terasa ringan, pusing, ketegangan otot, mual, sulit bernafas, diare, rasa gatal dan lain-lain. gejala psikologik perasaan takut, tegang, gugup. Perasaan malu akan terlihat cemas oleh orang sekitar juga akan memperberat gejala cemas

TATALAKSANA Manajemen Farmakologi 1. Golongan benzodiazepin. Benzodiazepin akan bereaksi dengan reseptornya akan menaikkan fungsi inhibisi GABAàhiperaktivitas mereda sehingga gejala cemas akan berkurang. Benzodiazepine à Drug of Choice karena spesifisitas, potensi, dan keamanannya yang lebih kurang menimbulkan adiksi dibanding fenobarbitaL 2. Golongan obat non-benzodiazepin seperti Sulpiride, Buspirone, Hydroxyzine juga dapat digunakan untuk mengurangi gejala cemas pada lansia.

Non Farmakologi Terapi Psikososial Terapi relaksasi, grup diskusi, CBT, terapi kognitif telah diteliti memiliki manfaat untuk menangani gangguan cemas pada lansia. CBT memiliki efektivitas yang paling baik dibandingkan terapi lainnya dalam kasus gangguan cemas menyeluruh.

Page 6: Gangguan Depresi Dan Cemas Pada Lanjut Usia