gambaran pengetahuan seni rupa antara siswa sma yang ada di perkotaan dengan di pedesaan.docx

38
KEMAMPUAN SISWA DALAM PENGETAHUAN SENI RUPA DI SMAN 1 KUALA BATEE TERHADAP MINAT, KETERAMPILAN DAN KREATIVITAS Proposal Penelitian Oleh Badril Ummir (1006102060024) FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA

Upload: intan-purnamasari

Post on 14-Feb-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: GAMBARAN PENGETAHUAN SENI RUPA ANTARA SISWA SMA YANG ADA DI PERKOTAAN DENGAN DI PEDESAAN.docx

KEMAMPUAN SISWA DALAM PENGETAHUAN SENI RUPA DI SMAN 1 KUALA BATEE TERHADAP MINAT, KETERAMPILAN DAN

KREATIVITAS

Proposal Penelitian

Oleh

Badril Ummir

(1006102060024)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

DARUSSALAM-BANDA ACEH

2013/2014

Page 2: GAMBARAN PENGETAHUAN SENI RUPA ANTARA SISWA SMA YANG ADA DI PERKOTAAN DENGAN DI PEDESAAN.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengetahuan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) terhadap seni rupa sangat

kurang apalagi tidak dilengkapi dengan alat-alat yang memadai serta guru yang

kompeten dalam bidang seni rupa. Padahal kita tahu tidak semua siswa SMA akan

mampu melanjutkan ke perguruan tinggi mengingat perekonomian masyarakat kita

yang masih dibawah garis kemiskinan, tetapi dengan adanya pengetahuan serta

keterampilan tentang seni rupa mereka mampu memanfaatkan kemampuan mereka

untuk mendapatkan penghasilan, seperti membuat kursi, lemari, lukisan serta alat-alat

rumah tangga lainnya yang bisa dipergunakan untuk melanjutkan minat.

Macam-macam bidang seni salah satunya adalah seni rupa, seni rupa adalah

cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan

dirasakan dengan rabaan. Seni rupa ada dua cabang yaitu seni rupa murni dan seni rupa

terapan. Seni rupa murni adalah cabang seni rupa yang terlepas dari unsur-unsur

praktis. Seni rupa murni mengkhususkan pada karya seni berdasarkan kreativitas dan

ekspresi yang sangat pribadi. Dikelompokkan menjadi seni kramik dan kriya.

Sedangkan seni rupa terapan atau seni pakai adalah karya seni rupa yang dibuat untuk

memenuhi kebutuhan praktis yaitu lebih mementingkan faktor kegunaan dari pada

faktor keindahan atau artistik nya. contoh nya seperti arsitektur, poster, keramik, baju

sepatu dan lain-lain.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengetahuan adalah segala

sesuatu yang diketahui yang diperoleh dari persentuhan panca indera terhadap objek

tertentu. Pengetahuan pada dasarnya merupakan hasil dari proses melihat, mendengar,

merasakan,dan berfikir yang menjadi dasar manusia dalam bersikap dan bertindak.

Pentingnya menumbuhkan minat, keterampilan dan kreativitas dalam berkarya

seni rupa pada siwa SMAN 1 Kuala Batee, karna mengingat kurang nya pengetahuan

tentang seni rupa dan tidak mempunyai guru yang kompeten, fasilitas disekolah yang

kurang memadai sehingga siswa kurang mampu untuk mewujudkan kreativitas nya

dalam memanfaatkan sumber alam dalam berkarya seni rupa, dan siswa kurang

Page 3: GAMBARAN PENGETAHUAN SENI RUPA ANTARA SISWA SMA YANG ADA DI PERKOTAAN DENGAN DI PEDESAAN.docx

mengetahui tentang beragam karya seni rupa di Indonesia, sehingga tidak

menumbuhkan pemuda yang memiliki rasa kepribadian yang menjaga dan melestarikan

tradisi, seni dan budaya bangsa.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan di atas penulis

merasa tertarik dan berkeinginan untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang." Kemampuan Dalam Pengetahuan Seni Rupa di SMAN 1 Kuala Batee

Terhadap Minat, Keterampilan dan Kreativitas."

1.2 Identifikasi Masalah

2. Kurangnya pengetahuan siswa tentang seni rupa di SMA Negri 1 kuala Batee.

3. Siswa kurang mengetahui keanekaragaman seni rupa di indonesia.

4. Siswa kurang mampu memanfaatkan sumber alam sebagai bahan pembuatan seni

rupa, karna dilihat dari segi alat dan bahan pembuatan seni rupa yang sangat kurang.

5. Siswa lebih berminat pada musik, bernyanyi, memain kan alat musik seperti, gitar-

akustik menurut kemanpuan nya masing-masing.

6. Ada beberapa siswa yang berminat untuk berkarya di seni dua dimensi, seperti

menggambar dan melukis di buku gambar, tetapi mereka masih kurang mampu

dalam pewarnaan, titik, garis dan gelap terang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah terpaparkan di atas, maka yang

menjadi rumusan masalah adalah:

1. Bagaimana kemampuan siswa tentang pengetahuan seni rupa dalam

mengembangkan bakat dan keterampilan di SMAN 1 Kuala Batee?

2. Apa saja faktor yang menghambat minat, keterampilan dan kreativitas siswa

terhadap seni rupa di SMAN 1 Kuala Batee?

Page 4: GAMBARAN PENGETAHUAN SENI RUPA ANTARA SISWA SMA YANG ADA DI PERKOTAAN DENGAN DI PEDESAAN.docx

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk :

1. Menguasai dan mampu dalam membuat seni rupa serta termotivasi untuk

mencari hal-hal yang terkait dengan proses pembuatan seni rupa.

2. Mampu mengetahui hal-hal yang terdapat dalam seni rupa, seperti seni dua

dimensi, tiga dimensi dan bahan-bahan apa saja yang diperlukan dalam

pembuatan seni rupa menurut jenis karya yang di inginkan.

3. Meningkatkan kesadaran bahwa keragaman seni rupa di indonesia yang telah

bertradisi, dan semangat dalam minat siswa untuk mengetahui seni rupa demi

memiliki keterampilan dan kreativitas.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis:

a. Secara teoritis kegunaan dari penelitian ini diharapkan menjadi salah satu upaya

untuk memperluas wawasan dan khazanah ilmu pengetahuan tentang proses

kegiatan belajar terhadap seni rupa.

b. Sebagai pengetahuan terhadap seni rupa dan kebudayaan untuk siswa SMAN 1

Kuala Batee.

2. Manfaat praktis:

a. Dengan adanya penelitian ini di harapkan siswa mampu mengembangkan

pengetahuan tentang berbagai karya seni rupa, sehingga mampu mengaplikasikan

ilmu yang telah diperoleh siswa dalam kehidupan sehari-hari.

b. Sebagai pedoman dan bahan pengetahuan bagi sekolah dan guru untuk

meningkatkan keterampilan pembelajaran seni rupa di sekolah.

Page 5: GAMBARAN PENGETAHUAN SENI RUPA ANTARA SISWA SMA YANG ADA DI PERKOTAAN DENGAN DI PEDESAAN.docx

c. Dapat mengembangkan pengetahuan-pengetahuan bagi masyarakat serta bangga

dalam berkarya seni rupa.

d. Dapat menjadi bahan acuan atau pedoman bagi penelitian-penelitian selanjutnya

tentang pengetahuan dan pengalaman dalam meneliti seni rupa yang lebih luas

lagi.

1.5 Definisi Istilah

Untuk menghindari kesalah pahaman terhadap judul karya ilmiah ini, berikut ini

akan di uraikan beberapa penjelasan mengenai istilah yang dipakai dalam karya ilmiah

ini.

1. Kemampuan

Menurut Mohammda Zain dalam Milman Yusdi (2010:10)mengartikan bahwa

Kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kakuatan kita berusaha dengan diri

sendiri. Sedangkan Anggiat M.Sinaga dan Sri Hadiati (2001:34) mendefenisikan

kemampuan sebagai suatu dasar seseorang yang dengan sendirinya berkaitan dengan

pelaksanaan pekerjaan secara efektif atau sangat berhasil.

2. Pengetahuan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengetahuan adalah segala

sesuatu yang diketahui yang diperoleh dari persentuhan panca indera terhadap objek

tertentu. Pengetahuan pada dasarnya merupakan hasil dari proses melihat,

mendengar, merasakan,dan berfikir yang menjadi dasar manusia dalam bersikap dan

bertindak.

3. Minat

Minat merupakan dorongan atau keinginan dalam diri seseorang pada objek

tertentu. Misalnya, minat terhadap pelajaran, olahraga, atau hobi.

Page 6: GAMBARAN PENGETAHUAN SENI RUPA ANTARA SISWA SMA YANG ADA DI PERKOTAAN DENGAN DI PEDESAAN.docx

4. Keterampilan

Keterampilan adalah kelebihan atau kecakapan yang dimiliki oleh seseorang

untuk mampu menggunakan akal, fikiran, ide dan kretifitas dalam menyelesaikan

tuga-tugas nya tanpa bimbingan. Menurut Kamus Bahasa Indonesia keterampilan

adalah kecakapan untuk melesaikan tugas.

5. Kreatifitas

Kreatiitas adalah manaat kemampuan berkreasi yang dasa utamanya bisa

disandarkan kepada bakat tertentu. kreatiitas ini dapat dirasakan hasil nya dalam

menciptakan karya-karya besar. karya-karya ini tidak hanya bergantung kepada

inspirasi dan pengalaman puncak semata, namun disamping bakat tertentu itu juga

membutuhkan kerjakeras dan latihan terus-menerus, dan pandangan yang kritis. (al-

khalili, 2005). Kreatifitas adalah kemampuan seseorang dalam mewujudkan suatu

hasil atau karya baru yang belum pernah ada sebelum nya.

6. Seni rupa

Seni rupa adalah suatu karya seni dari hasil pemikiran para seniman yang

diwujudkan kedalam bentuk kaya dua dimensi atau tiga dimensi dengan mempunyai

fungsi dan manfaat tertentu.

Page 7: GAMBARAN PENGETAHUAN SENI RUPA ANTARA SISWA SMA YANG ADA DI PERKOTAAN DENGAN DI PEDESAAN.docx

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan

2.1.1 Definisi

Pengetahuan adalah hasil “tahu” dan ini terjadi setelah orang melakukan

pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi melalui panca

indra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.

Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga

(Notoatmojo, 2007).

2.1.2 Tingkatan Pengetahuan

Menurut Rogers, pengetahuan dicakup didalam domain kognitif 6 tingkatan

(Notoatmojo, 2007).

1. Tahu (Know)

Tahu di artikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk kedalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali (recall) terhadap situasi yang sangat spesifik dari seluruh bahan yang

di pelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini adalah

merupakan tingkatan pengetahuan yang paling rendah.

2. Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan

materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham harus dapat

menjelaskan, menyimpulkan, meramalkan terhadap objek yang dipelajari.

Misalnya dapat menjelaskan mengapa harus makan makanan yang bergizi.

3. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi adalah kemampuan menggunakan materi yang telah dipelajari

pada situasi dan kondisi nyata. Aplikasi dapat diartikan sebagai penggunaan

hukum-hukum, rumus-rumus, metode-metode, prinsip dan sebagainya dalam

konteks atau situasi yang lain. Misalnya dapat menggunakan rumus statistik

dalam perhitungan-perhitungan hasil penelitian, dapat menggunakan prinsip-

prinsip siklus pemecahan masalah kesehatan dari kasus yang diberikan.

Page 8: GAMBARAN PENGETAHUAN SENI RUPA ANTARA SISWA SMA YANG ADA DI PERKOTAAN DENGAN DI PEDESAAN.docx

4. Analisis (Analysis)

Suatu kemampuan menjabarkan materi atau kedalam komponen-

komponen tetapi masih dalam struktur organisasi tersebut, dan masih ada

kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat diteliti dari

penggantian kata seperti dapat menggambarkan (menurut bagian),

membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya.

5. Sintesis (Syntesis)

Menunjukkan kepada suatu komponen untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam satu bentuk keseluruhan yang baru.

Merupakan kemampuan menyusun, merencanakan, meringkaskan,

menyesuaikan dan sebagainya terhadap suatu teori atau rumusan-rumusan

yang ada.

6. Evaluasi (Evaluation)

Berkaitan dengan kemampuan melakukan justifikasi atau penelitian

terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian berdasarkan suatu

kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang

telah ada misalnya : dapat membandingkan antara anak-anak yang cukup gizi

dengan anak-anak yang kekurangan gizi, dapat menanggapi terjadinya wabah

diare di suatu tempat, dapat menafsirkan sebab ibu-ibu tidak mau ikut KB

dan sebagainya.

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Karena dari pengalaman

dan penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih

langgeng dibandingkan dengan perilaku yang tidak didasari oleh

pengetahuan. Penelitian Rogers (1974) mengungkapkan bahwa sebelum

orang mengadopsi perilaku baru (berperilaku baru), di dalam diri seseorang

tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni :

7. Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus objek.

8. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Disini sikap

subjek sudah mulai timbul.

Page 9: GAMBARAN PENGETAHUAN SENI RUPA ANTARA SISWA SMA YANG ADA DI PERKOTAAN DENGAN DI PEDESAAN.docx

9. Evalution (menimbang-nimbang) terhadap baik atau buruknya stimulus

tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.

10. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan

apa yang dikehendaki oleh stimulus.

11. Adoption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.

2.1.2 Cara Memperoleh Pengetahuan

Cara memperoleh pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

1.  Cara tradisional atau non ilmiah

Cara kuno atau tradisional ini dipakai orang untuk memperoleh kebenaran

pengetahuan, sebelum ditemukannya metode ilmiah atau metode penemuan

secara sistematik dan logis adalah dengan cara non ilmiah, tanpa melalui

penelitian. Cara-cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain

meliputi :

a. Cara Coba Salah (Trial and Error)

Cara memperoleh kebenaran non ilmiah, yang pernah digunakan oleh

manusia dalam memperoleh pengetahuan adalah melalui cara coba-coba

atau dengan kata yang lebih dikenal “trial and error”. Cara ini telah

dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum

adanya peradaban. Pada waktu itu seseorang apabila menghadapi

persoalan atau masalah, upaya pemecahannya dilakukan dengan coba-coba

saja. Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan beberapa

kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan

tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain. Apabila

kemungkinan kedua ini gagal pula, maka dicoba lagi dengan kemungkinan

ketiga, dan apabila kemungkinan ketiga gagal dicoba kemungkinan

keempat dan seterusnya, sampai masalah tersebut dapat terpecahkan.

Itulah sebabnya maka cara ini disebut metode trial (coba) and error (gagal

atau salah) atau metode coba salah (coba-coba), (Notoatmodjo, 2010).

b.  Secara kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja

oleh orang yang bersangkutan. Salah satu contoh adalah penemuan enzin

Page 10: GAMBARAN PENGETAHUAN SENI RUPA ANTARA SISWA SMA YANG ADA DI PERKOTAAN DENGAN DI PEDESAAN.docx

urease oleh Summers pada tahun 1926. Pada suatu hari Summer bekerja

dengan ekstrak acetone, dan karena terburu-buru ingin bermain tennis,

maka ekstrak acetone tersebut disimpan di dalam kulkas. Keesokan

harinya ketika ingin meneruskan percobaanya, ternyata ekstrak acetone

yang disimpan didalam kulkas tersebut timbul kristal-kristal yang

kemudian disebut enzim urease, (Notoatmodjo, 2010).

c. Cara kekuasaan atau otoritas

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan-

kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui

penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan-

kebiasaan ini biasanya diwariskan turun-temurun dari generasi ke generasi

berikutnya, (Notoatmodjo, 2010).

d. Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman adalah guru yang baik, demikian bunyi pepatah. Pepatah

ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber

pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman

pribadipun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal

ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh

dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.

Apabila dengan cara yang digunakan tersebut orang dapat memecahkan

masalah yang dihadapi, maka untuk memecahkan masalah lain yang sama,

orang dapat pula menggunakan atau merujuk cara tersebut. Tetapi bila ia

gagal menggunakan cara tersebut, ia tidak akan mengulangi cara itu, dan

berusaha untuk mencari cara yang lain, sehingga berhasil memecahkannya,

(Notoatmodjo, 2010).

e. Cara akal sehat (Common sense)

Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan teori

atau kebenaran. Sebelum ilmu pendidikan ini berkembang, para orang tua

zaman dahulu agar anaknya mau menuruti nasihat orang tuanya, atau agar

anak disiplin menggunakan cara hukuman fisik bila anaknya berbuat salah,

misalnya dijewer telinganya atau dicubit, (Notoatmodjo, 2010).

Page 11: GAMBARAN PENGETAHUAN SENI RUPA ANTARA SISWA SMA YANG ADA DI PERKOTAAN DENGAN DI PEDESAAN.docx

f. Kebenaran melalui wahyu

Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan

dari tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus diterima dan diyakini

oleh pengikut-pengikut agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah

kebenaran tersebut rasional atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh

para Nabi adalah sebagai wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran

atau penyelidikan manusia, (Notoatmodjo, 2010).

g. Kebenaran secara intuitif

Kebenaran secara intuitif diperoleh oleh manusia secara cepat sekali

melalui proses diluar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau

berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif sukar dipercaya karena

kebenaran ini tidak menggunakan cara-cara yang rasional dan yang

sistematis.Kebenaran ini diperoleh seseorang hanya berdasarkan intuisi

atau suara hati atau bisikan hati saja, (Notoatmodjo, 2010).

h. Melalui jalan pikiran

Sejalan dengan perkembangan kebudayaan umat manusia, cara

berpikir manusia pun ikut berkembang. Dari sini manusia telah mampu

menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya. Dengan

kata lain, dalam memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah

menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi.

Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran

secara tidak langsung melalui pernyataan-pernyataan yang dikemukakan,

kemudian dicari hubungannya sehingga dapat dibuat suatu kesimpulan,

(Notoatmodjo, 2010).

i. Induksi

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, bahwa induksi adalah

proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan-pernyataan

khusus ke pernyataan yang bersifat umum. Hal ini berarti dalam berpikir

induksi pembuatan kesimpulan tersbut berdasarkan pengalaman-

pengalaman empiris yang ditangkap oleh indra. Kemudian disimpulkan ke

dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk memahami

suatu gejala, (Notoatmodjo, 2010).

Page 12: GAMBARAN PENGETAHUAN SENI RUPA ANTARA SISWA SMA YANG ADA DI PERKOTAAN DENGAN DI PEDESAAN.docx

J. Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan

umum ke khusus. Aristoteles (384-322 SM) mengembangkan cara berpikir

deduksi ini kedalam suatu cara yang disebut “silogisme”. Silogisme ini

merupan suatu bentuk deduksi yang memungkinkan seseorang untuk dapat

mencapai kesimpulan yang lebih baik. Didalam proses berpikir deduksi

berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada kelas

tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua peristiwa yang terjadi

pada setiap yang termasuk dalam kelas itu, (Notoatmodjo, 2010).

2.  Cara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini

lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah,

atau lebih populer disebut metodologi penelitian (research methodology). Cara

ini mula-mula dikembangkan oleh Francis Bacon (1561-1626). Ia adalah

seorang tokoh yang mengembangkan metode berpikir induktif. Mula-mula ia

mengadakan pengamatan langsung tehadap gejala-gejala alam atau

kemasyarakatan. Kemudian hasil pengamatannya tersebuat dikumpulkan dan

diklasifikasikan, dan akhirnya diambil kesimpulan umum. Kemudian metode

berpikir induktif yang dikembangkan oleh Bacon ini dilanjutkan oleh Deobold

van Dallen. Ia mengatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan

dengan mengadakan observasi langsung, dan membuat pencatatan-pencatatan

terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang diamatinya. Pencatatan

ini mencakup tiga hal pokok, yakni :

a. Segala sesuatu yang positif, yakni gejala tertentu yang muncul pada saat

dilakukan pengamatan.

b. Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak muncul pada

saat dilakukan pengamatan.

c. Gejala-gejala yang muncul bervariasi, yaitu gejala-gejala yang berubah-

ubah pada kondisi-kondisi tertentu, (Notoatmodjo, 2010).

Page 13: GAMBARAN PENGETAHUAN SENI RUPA ANTARA SISWA SMA YANG ADA DI PERKOTAAN DENGAN DI PEDESAAN.docx

2.1.3 Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan

berikut adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pengetahuan

seseorang tentang sesuatu hal : (Mubarrak, 2007)

1. Umur

Usia adalah umur yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat ia

akan berulang tahun. Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan

seseorang akan lebih matang dalam berpikir dan bekerja. Dari segi

kepercayaan masyarakat yang lebih dewasa akan lebih dipercaya dari pada

orang yang belum cukup tinggi tingkat kedewasaannya. Hal ini sebagai

akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya.

2. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan oleh seseorang terhadap

perkembangan orang lain menuju ke arah suatu cita-cita tertentu. Makin

tinggi tingkat pendidikan seseorang maka makin mudah dalam menerima

informasi, sehingga semakin banyak pula pengetahuan yang dimiliki.

Sebaliknya pendidikan yang kurang akan menghambat perkembangan sikap

seseorang terhadap nilai-nilai yang baru dikenal.

3. Lingkungan

Lingkungan adalah seluruh kondisi yang ada di sekitar manusia dan

pengaruhnya yang dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang

atau kelompok. Lingkungan adalah input kedalam diri seseorang sehingga

sistem adaptif yang melibatkan baik faktor internal maupun faktor eksternal.

Seseorang yang hidup dalam lingkungan yang berpikiran luas maka

pengetahuannya akan lebih baik daripada orang yang hidup di lingkungan

yang berpikiran sempit.

4. Pekerjaan

Pekerjaan adalah serangkaian tugas atau kegiatan yang harus

dilaksanakan atau diselesaikan oleh seseorang sesuai dengan jabatan atau

profesi masing-masing. Status pekerjaan yang rendah sering mempengaruhi

tingkat pengetahuan seseorang. Pekerjaan biasanya sebagai simbol status

sosial di masyarakat. Masyarakat akan memandang seseorang dengan penuh

Page 14: GAMBARAN PENGETAHUAN SENI RUPA ANTARA SISWA SMA YANG ADA DI PERKOTAAN DENGAN DI PEDESAAN.docx

penghormatan apabila pekerjaannya sudah pegawai negeri atau pejabat di

pemerintahan.

5. Sosial Ekonomi

Variabel ini sering dilihat angka kesakitan dan kematian, variabel ini

menggambarkan tingkat kehidupan seseorang yang ditentukan unsur seperti

pendidikan, pekerjaan, penghasilan dan banyak contoh serta ditentukan pula

oleh tempat tinggal karena hal ini dapat mempengaruhi berbagai aspek

kehidupan termasuk pemeliharaan kesehatan.

6. Informasi yang diperoleh

Informasi dapat diperoleh di rumah, di sekolah, lembaga organisasi,

media cetak dan tempat pelayanan kesehatan. Ilmu pengetahuan dan

teknologi membutuhkan informasi sekaligus menghasilkan informasi. Jika

pengetahuan berkembang sangat cepat maka informasi berkembang sangat

cepat pula. Adanya ledakan pengetahuan sebagai akibat perkembangan

dalam bidang ilmu dan pengetahuan, maka semakin banyak pengetahuan

baru bermunculan. Pemberian informasi seperti cara-cara pencapaian hidup

sehat akan meningkatkan pengetahuan masyarakat yang dapat menambah

kesadaran untuk berperilaku sesuai dengan pengetahuan yang dimiliki.

7. Pengalaman

Merupakan sumber pengetahuan atau suatu cara untuk memperoleh

kebenaran dan pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang

kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang

dihadapi di masa lalu. Orang yang memiliki pengalaman akan mempunyai

pengetahuan yang baik bila dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki

pengalaman dalam segi apapun.

2.1.4 Pengukuran Tingkat Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket,

menyatakan isi materi yang ingin diukur dari subyek penelitian atau responden.

(Arikunto, 2006)

1. Pengetahuan baik = 76 – 100%

2. Pengetahuan cukup = 60 – 75%

Page 15: GAMBARAN PENGETAHUAN SENI RUPA ANTARA SISWA SMA YANG ADA DI PERKOTAAN DENGAN DI PEDESAAN.docx

3. Pengetahuan Kurang = < 60%

2.1.5 Dasar-Dasar Pengetahuan

Menurut Sumantri, dasar-dasar pengetahuan yang dimiliki manusia itu

meliputi: (Sumantri, 2001)

1.  Penalaran

Manusia adalah saut-satunya makhluk yang mampu mengmbangkan

pengetahuan karena memiliki kemampuan menalar. Dia mengetahui mana

yang baik dan mana yang buruk, mana yang indah dan mana yang jelek

melalui proses penalaran yang dilakukan.

2.  Logika (Menarik Suatu Kesimpulan)

Logika dapat didefinisikan sebagai suatu pengkajian untuk berpikir

secara benar. Untuk menarik suatu kesimpulan sebenarnya terdapat bermacam-

macam cara, namun untuk membuat kesimpulan yang sesuai dengan tujuan

studyyang memusatkan diri pada penalaran ilmiah yang seksama terdapat dua

jenis penarikan kesimpulan yakni logika induktif dan logika deduktif. Logika

induktif erat hubungannya dengan penarikan kesimpulan dari kasus-kasus

individual nyata menjadi suatu kesimpulan yang bersifat umum. Sedangkan

logika deduktif adalah cara berfikir dengan menarik suatu kesimpulan yang

dimulai dari pernyataan yang bersifat umum kemudian ditarik suatu

kesimpulan yang bersifat khusus.

2.2 Seni Rupa

2.2.1 Pengertian Seni Rupa

Seni rupa merupakan salah satu kesenian yang mengacu pada bentuk visual

atau sering disebut bentuk perupaan. Seni rupa sebagai salah satu cabang

kesenian memiliki peranan yang cukup penting dalam kehidupan manusia.

(Kartika, 2004)

Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media

yang bisa ditangkap mata dan dirasakan dengan rabaan. Kesan ini diciptakan

Page 16: GAMBARAN PENGETAHUAN SENI RUPA ANTARA SISWA SMA YANG ADA DI PERKOTAAN DENGAN DI PEDESAAN.docx

dengan mengolah konsep titik, garis, bidang, bentuk, volume, warna, tekstur,

dan pencahayaan dengan acuan estetika. (Wikipedia, 2014)

2.2.2 Jenis-Jenis Seni Rupa

1. Karya seni rupa menurut wujudnya dalam Live terbaru Indonesian News

Portal :

a. Seni rupa dua dimensi

Seni rupa dua dimensi adalah karya seni rupa yang mempunyai dua

ukuran, yakni panjang dan lebar. Karya seni rupa ini hanya dapat

dihayati ataupun dilihat dari satu arah yaitu dari depan. Contohnya: seni

lukis, seni ilustrasi, seni batik dan grafis, sketsa dan lain-lain.

b. Seni rupa tiga dimensi

Seni rupa tiga dimensi adalah seni rupa yang memiliki tiga ukuran

panjang, lebar dan tinggi atau tebal (mempunyai volume). Karya sen

rupa ini dapat dinikmati atau dihayati dari beberapa arah pandang.

Contohnya: seni patung, seni kriya, seni bangunan, seni dekorasi, seni

taman dan lain-lain.

2. Karya seni rupa menurut fungsi dan manfaatnya:

a. Seni Murni (Fine Art)

Seni murni adalah kelompok karya seni rupa yang bertujuan untuk

memenuhi kbutuhan spiritual artinya bahwa kelahiran karya seni tersebut

lahir dari adanya ungkapan atau ekspresi jiwa, tnpa adanya faktor

pendorong untuk tujuan materiil. Yang termasuk kelompok seni murni

adalah seni lukis dan seni patung. (Kartika, 2004)

b. Seni Terapan (Applied Art)

Seni terapan adalah kelompok karya seni yang bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan praktis atau memenuhi kebutuhan sehari-hari

secara materil artinya kelahiran karya seni terapan merupakan bahagian

dari kebutuhan manusia dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

sehari-hari secara materil. Seni terapan adalah poduk karyanya selalu

mempertimbangkan keadaan pasar dan estetika. Kelompok seni rupa ini

benar-benar milik masyarakat. Karya seni terapan lebih mengarah pada

Page 17: GAMBARAN PENGETAHUAN SENI RUPA ANTARA SISWA SMA YANG ADA DI PERKOTAAN DENGAN DI PEDESAAN.docx

produk benda pakai masyarakat banyak atau mass product.

Pengerjaannya selalu memperhitungkan sejak mulai dari pemilihan

bahan dan proses pengerjaan, sampai pertimbangan kebutuhan pasar.

Aspek komersial menjadi ciri utama dari seni rupa terapan. (Kartika,

2004)

1.2.3 Struktur Seni Rupa

Unsur-Unsur Rupa (Unsur Desain)

Garis

Garis merupakan dua titik yang dihubungkan. Pada dunia seni rupa

seringkali kehadiran “garis” bukan saja sebagai garis tetapi kadang

sebagai simbol emosi yang diungkapkan lewat garis, atau lebih tepat

disebut goresan. Goresan atau garis yang dibuat oleh seorang seniman

akan member kesan psikologis yang berbeda pada setiap garis yang

dihadirkan. Sehingga dari kesan yang berbeda maka garis mempunyai

karakter yang berbeda pada setiap goresan yang lahir dari seniman.

(Kartika, 2004)

Shape (Bangun)

Shape adalah suatu bidang kecil yang terjadi karena dibatasi oleh sebuah

kontur (garis) dan atau dibatasi oleh adanya warna yang berbeda atau

oleh gelap terang arsiran atau karena adanya tekstur. Dalam karya seni,

shape digunakan sebagai simbol perasaan seniman dalam

menggambarkan objek hasil subject matter, maka tidaklah

mengherankan apabila seseorang kurang dapat menangkap atau

mengetahui secara pasti tentang objek hasil pengolahannya. Kadang-

kadang shape (bangun) tersebut mengalami beberapa perubahan didalam

penampilannya (transfomasi) yang sesuai dengan gaya dan cara

mengungkapkan secara pribadi seorang seniman. (Kartika, 2004)

Texture (rasa permukaan bahan)

Texture adalah unsur rupa yang menunjukkan rasa permukaan bahan,

yang sengaja dibuat dan dihadirkan dalam susunan untuk mencapai

bentuk rupa, sebagai usaha untuk memberikan rasa tertentu pada

permukaan bidang pada perwajahan bentuk pada karya seni rupa secara

nyata atau semu.

Page 18: GAMBARAN PENGETAHUAN SENI RUPA ANTARA SISWA SMA YANG ADA DI PERKOTAAN DENGAN DI PEDESAAN.docx

Warna

Warna sebagai salah satu elemen atau medium seni rupa yang

merupakan unsure yang sangat penting dalam seni rupa murni maupun

seni rupa terapan. Bahkan warna sangat berperan dalam segala aspek

kehidupan manusia. Hal ini dapat dilihat dari berbagai benda atau

peralatan yang digunakan oleh manusia yang selalu diperindah dengan

penggunaan warna, mulai dari pakaian, perhiasan, peralatan rumah

tangga, dari barang kebutuhan sehari-hari sampai barang yang ekslusif

semua memperhitungkan kehadiran warna. Hubungan warna dengan

kehidupan manusia sangat erat, warna mempunyai peranan yang sangat

penting yaitu warna sebagai warna, warna sebagai representasi alam,

warna sebagai lambang/ simbol, dan warna sebagai simbol ekpresi.

2.3. Minat

2.3.1 Definisi Minat

Menurut Hendra, minat dapat diartikan sebagai keinginan yang kuat untuk

memenuhi kepuasan, baik berupa keinginan untuk memiliki atau mendapatkan

sesuatu. Minat merupakan salah satu dari 3 komponen dalam belajar selain

perhatian dan motivasi. (Hendra, 2010)

2.3.2 Peran dan Fungsi Minat

Besarnya minat atau keberartian minat ini dapat dipandang dari dua sisi: (Hendra,

2010)

a. Minat sebagai sebab

Yaitu tenaga pendorong yang merangsang seseorang untuk memperhatikan

objek tertentu lebih dari objek-objek lainnya.

b. Minat sebagai akibat

Yaitu berupa pengalaman perasaan yang menyenangkan yang timbul sebagai

akibat dari kehadiran seseorang atau objek tertentu atau sebagai hasil dari

pada partisipasi seseorang dalam membentuk suatu kegiatan.

Kegiatan yang didorong oleh minat tentu mengandung unsur

kegembiraan untuk melakukannya. Belajarpun dapat berlangsung dengan baik

jika didorong oleh adanya minat yang kuat. Suatu aktivitas belajar yang tidak

didasari oleh minat tentu menimbulkan suatu penolakan atau pertentangan dari

Page 19: GAMBARAN PENGETAHUAN SENI RUPA ANTARA SISWA SMA YANG ADA DI PERKOTAAN DENGAN DI PEDESAAN.docx

batin seseorang sehingga secara sadar atau tanpa sadar seseorang akan

berusaha mengabaikan aktivitas tersebut. jika aktivitas tersebut terus

dipaksakan maka akan memberikan kondisi yang tidak mengenakkan hati,

akhirnya menimbulkan rasa malas, jemu, bosan, dan berpengaruh pada

keletihan mental ini bersifat psikis, terutama dapat dilihat dengan adanya

kelesuan dan kebosanan atau mengantuk sehingga orang akan kehilangan

perhatian, minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu. (Hendra, 2010)

2.3.3 Faktor yang Mempengaruhi Minat

a. Faktor internal

Yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri. Contoh: siswa

kesulitan dalam belajar PAI ( membaca tulisan arab; maka ia akan belajar

sendiri berulang-ulang, sehingga kesulitan itu dapat teratasi ).

b. Faktor eksternal

1. Keluarga

Keluarga memegang peranan penting sebab keluarga adalah sekolah

pertama dan terpenting. Dalam keluargalah seseorang dapat membina

kebiasaan, cara berfikir, sikap dan cita-cita yang mendasari

kepribadiannya.

2. Teman pergaulan

Lingkungan pergaulan ini mampu menumbuhkan minat seseorang

sebagai mana lingkungan keluarga. Bahkan terkadang teman bermain /

sepergaulan mempunyai pengaruh yang lebih besar dalam menanam

benih minat atau cita-cita.

3. faktor psikologis

a. Motivasi

b. Kematangan sosial ekonomi, emosi dan penyesuaian diri

Page 20: GAMBARAN PENGETAHUAN SENI RUPA ANTARA SISWA SMA YANG ADA DI PERKOTAAN DENGAN DI PEDESAAN.docx

Individu yang lebih mudah mengontrol emosinya, akan lebih mudah

memusatkan perhatiannya pada teks yang dibacanya, daripada

individu yang mudah marah, menangis, dan bereaksi secara

berlebihan ketika mereka tidak mendapatkan sesuatu, atau menarik

diri akan mendapat kesulitan dalam membaca.

c. Individu yang kurang percaya diri, tidak akan bisa mengerjakan

tugas yang diberikan kepadanya, walaupun tugas itu sesuai dengan

kemampuannnya. Mereka sangat bergantung kepada orang lain

sehingga tidak bisa mengikuti kegiatan mandiri.

2.4. Keterampilan

2.4.1 Definisi keterampilan adalah kelebihan atau kecakapan yang dimiliki oleh

seseorang untuk mampu menggunakan akal, ide dan kreatifitasnya dalam

mengerjakan atau menyelesaikan sesuatu. Sumber lain mengatakan keteampilan

yaitu kemampuan seseorang untuk menggunakan akal, pikiran, ide dan

kreatifitasnya dalam mengerjakan, mengubah, menyelesaikan atau membuat

sesuatu lebih bermakna sehingga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan

tersebut. Ada beberapa contoh keterampilan:

a. Keterampilan menjahit

b. Keterampilan menulis

c. Keterampilan mengemudi

d. Keterampilan memasak

e. Keterampilan membuat kerajinan

f. Keterampilan berkarya seni

g. Keterampilan membuat bunga hias

h. dll

Dapat disimpulkan bahwa keterampilan tersebut dapat dilatih sehingga

mampu melakukan sesuatu tampa adanya latihan dan proses pengasahan

akal, fikiran tersebut tidak akan bisa menghasilkan sebuah keterampilan

yang khusus atau terampil karena keterampilannya bukanlah bakat yang

Page 21: GAMBARAN PENGETAHUAN SENI RUPA ANTARA SISWA SMA YANG ADA DI PERKOTAAN DENGAN DI PEDESAAN.docx

bisa saja didapat tanpa melalui proses belajar yang intensif dan merupakan

kelebihan yang diberikan semenjak lahir.

2.5 Kreativitas

2.5.1 Definisi Kreativitas

Menurut widayatun (1999), kreativitas adalah suatu kemampuan untuk

memecahkan masalah, yang memberikan individu menciptakan ide-ide asli/

adaptif fungsi kegunaannya secara penuh untuk berkembang. Sedangkan menurut

James R Evans (1994), kreativitas adalah kemampuan untuk menentukan

pertalian baru, melihat subjek dari perspektif baru, dan membentuk kombinasi-

kombinasi baru atau lebih konsepyang tercetak dalam pikiran. Ciri suatu prilaku

yang kreatif adalah adanya sesuatu hasil yang baru, akibat perilaku tersebut.

(Sunaryo, 2002)

2.5.2 Unsur-Unsur Kreativitas

Unsur-unsur kreativitas adalah pengetahuan, imajinasi, dan evaluasi.

1. Kemampuan berpikir kritis

Kreatifitas sangat ditentukan oleh kemampuan berpikir kritis tidak merasa

puas dengan apa yang ada. Ia ingin mencari sesuatu yang lain dari pada yang

telah ada. Dengan berpikir kritis jiwa, jiwa akan hidup karna didorong terus

untuk mencari dan mencarai. Dengan berpikir kritis orang di tuntut untuk

mencari kemungkinan-kemungkinan lain, hubungan-hubungan baru dan

cara-cara baru.

2. Kepekaan emosi

Selain kritis, kepekaan emosi juga sangat perlu agar seseorang dapat

menangkap dan merasakan sesuatu yang samar dari apa yang ada di sekitar

nya.

3. Bakat

Bakat dapat memperkuat daya kreatifitas seseorang tapi bukan satu-satunya

unsur yang menentukan. Jika demikian, orang yang berbakat menulis akan

lebih berhasil dalam menulis dibanding dengan orang yang kurang atau tidak

Page 22: GAMBARAN PENGETAHUAN SENI RUPA ANTARA SISWA SMA YANG ADA DI PERKOTAAN DENGAN DI PEDESAAN.docx

berbakat. Namun demikian seorang yang kreatif tidak hanya mengandalkan

bakatnya saja sebab bakat ibarat bara api, bila tidak dikipasi akan

memberikan panas yang luar biasa jadi agar berarti, bakat harus dilatih dan

diasah.

4. Daya imajinasi

Kreatifitas menuntut daya imajinasi yang tinggi. Dengan daya imajinasi

seseorang dapat menciptakan sebuah gambaran utuh dan lengkap dalam

fantasinya, serta mampu, mengasosiasikan segala sesuatu yang dilihat, dicium,

dirasa, didengar atau dirabahnya.

Page 23: GAMBARAN PENGETAHUAN SENI RUPA ANTARA SISWA SMA YANG ADA DI PERKOTAAN DENGAN DI PEDESAAN.docx

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Berdasarkan judul penelitian “kemampuan dalam pengetahuan tentang seni rupa

di SMA 1 Kuala Batee terhadap minat, keterampilan dan kreativitas” maka dapat

dikatakan bahwa pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif yaitu bertujuan untuk

menjelaskan atau mendeskripsikan suatu keadaan, peristiwa, objek apakah orang atau

segala sesuatu yang terkait dengan variabel-variabel yang bisa dijelaskan baik dengan

angka-angka maupun kata-kata. ( Setyosari, 2012)

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di SMA 1 Kuala Batee yang terdapat di kecamatan Kuala

Batee di kabupaten Aceh Barat Daya. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2014.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswa yang ada di SMA 1 Kuala

Batee

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel dalam penelitian ini yaitu sebagian siswa yang ada di SMA 1 Kuala

Batee

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu :

3.4.1 Penelitian Kepustakaan

Dilakukan untuk memperoleh data sekunder dengan menggunakan buku-buku,

karya ilmiah serta jurnal-jurnal yang sesuai dengan penelitian ini.

3.4.2 Penelitian Lapangan

a. Observasi adalah tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengamati secara langsung objek yang diteliti.

b. Wawancara merupakan salah satu cara pengumpulan data yang secara langsung

dilakukan dilakukan dengan cara Tanya jawab dengan nara sumber.

Page 24: GAMBARAN PENGETAHUAN SENI RUPA ANTARA SISWA SMA YANG ADA DI PERKOTAAN DENGAN DI PEDESAAN.docx

c. Angket

menyebarkan lembaran kuesioner yang beisi seluruh pertanyaan-pertanyaan

dengan format tertentu dan berbagai pilihan jawaban didalamnya untuk

dijawab responden.

3.5 Analisis Data

Untuk menganalisa data yang diperoleh dari penyebaran angket yaitu

menggunakan analisis statistic.

P =f/n x 100%

P = persentase

F = frekuensi yang diperoleh

N= jumlah responden seluruhnya

Data yang diperoleh diangket dariangket yang penulis adakan kepada respond

merupakan data mentah yang belum dapat membrikan informasi yang berarti dalam penilitian

ini oleh karna itu, data tersebut perlu di olah sedemikian rupa sihingga dapat di nterpretasikan

dengan tepat.

Page 25: GAMBARAN PENGETAHUAN SENI RUPA ANTARA SISWA SMA YANG ADA DI PERKOTAAN DENGAN DI PEDESAAN.docx

Daftar pustaka

1. Notoatmodjo, S. 2007. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

2. Mubarak, Wahit Iqbal, dkk. 2007. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan

aplikasi. Jakarta: Salemba Medika

3. Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka

Cipta.

4. Jujun, S. Suria Sumantri. 2001. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Popular. Jakarta:

Pustaka Sinar. hal 46.

5. Kartika, Dharsono Sony. 2004. Seni Rupa modern. Bandung: REKAYASA SAINS.

Hal 34-40.

6. Surya, Hendra. 2010. Jadilan Pribadi yang Unggul “Sebuah Solusi Pengembangan

Diri dan Keterampilan dalam Menolak (Refusal Skill) Narkoba”. Hal. 149-151.

7. Wikipedia. “Seni Rupa”. 22 November 2014. diakses pada 26 november 2014.

Http://id.wikipedia.org/wiki/seni_rupa.

8. Anonim.“Definisi atau pengertian keterampilan”

http://Keterampilansikaladi.blogspot.com/2013/07/definisi-pengertian-

keterampilan.html

9. Anonim. “Pengertian Seni Rupa Lengkap”. 14 Juni 2014 diakses pada tanggal 26

November 2014. Http://

liveterbaru.blogspot.com/2013/11/pengertian_seni_rupa_lengkap.html.

10. Setyosari, Punaji. 2012. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:

Kencana. Hal. 39-40.

Page 26: GAMBARAN PENGETAHUAN SENI RUPA ANTARA SISWA SMA YANG ADA DI PERKOTAAN DENGAN DI PEDESAAN.docx