gambaran pengetahuan ibu rumah tangga tentang...

66
0 GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA YANG BERUSIA 20-60 TAHUN DI LINGKUNGAN V KELURAHAN TEGAL SARI MANDALA III KECAMATAN MEDAN DENAI TAHUN 2013 KARYA TULIS ILMIAH OLEH: RIA DIHATRI 0114421040031 AKADEMI KEBIDANAN NUSANTARA 2000 MEDAN 2013

Upload: ngohanh

Post on 10-Mar-2019

260 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

0

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA YANG BERUSIA

20-60 TAHUN DI LINGKUNGAN V KELURAHAN TEGAL SARI MANDALA III KECAMATAN MEDAN DENAI

TAHUN 2013

KARYA TULIS ILMIAH

OLEH:

RIA DIHATRI 0114421040031

AKADEMI KEBIDANAN NUSANTARA 2000

MEDAN

2013

Page 2: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji dan syukur peneliti sampaikan Kehadirat Allah SWT yang

telah memberikan Rahmat dan Nikmat kesehatan dan keselamatan sehingga peneliti

dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah (KTI) ini. Penelitian ini bertujuan untuk

melengkapi tugas dalam memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan

Ahli Madya Kebidanan di Akademi Kebidanan Nusantara 2000 Medan.

Adapun judul penelitian ini adalah “Gambaran Pengetahuan Ibu Rumah

Tangga Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Yang Berusia 20-60

Tahun di Lingkungan V Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan

Denai Tahun 2013”. Peneiliti menyadari masih banyak keterbatasan yang dimiliki

peneliti dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, namun karena berbekal keyakinn dan

usaha yang disertai bantuan, bimbingan moril dan material dari pembimbing,

keluarga, sahabat dan berbagai pihak, sehingga peneliti dapat menyelesaikan karya

tulis ilmiah ini. Untuk itu dalam kesempatan ini peneliti mengucapkan banyak terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Ir. H. Uchwatul Achyar, MM, selaku pembina Yayasan Akademi

Kebidanan Nusantara Duaribu Medan.

2. Bapak M. Angky Maulia SE, selaku Ketua Yayasan Akademi Kebidanan

Nusantara Duaribu Medan.

Page 3: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

ii

3. Ibu Dra. Kasminah. M.Kes, selaku Direktris Akademi Kebidanan Nusantara

2000 Medan.

4. Ibu Helmiwati , SKM, selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan

waktunya untuk memberikan bimbingan nasehat dan petunjuk yang berguna

dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

5. Dr. Yunita Sari Harahap M.Kes selaku penguji I dan Bapak David Siagian,

SKM, M.Kes, selaku dosen penguji II yang telah membantu peneliti dalam

menyempurnakan karya tulis ilmiah ini.

6. Ibu Tuti Handayani Am.Keb selaku ibu asrama serta seluruh Bapak/Ibu

Dosen Pengajar Diploma III di Akademi Kebidanan Nusantara 2000 Medan

yang telah banyak mendidik dan membekali ilmu pengetahuan bagi peneliti

selama peneliti menjadi mahasiswi di Akademi Kebidanan Nusantara 2000

Medan.

7. Kepala Lingkungan V Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan

Denai yang telah mengizinkan peneliti untuk melakukan penelitian.

8. Teristimewa buat Ayahanda tercinta Sukimin dan Ibunda tercinta Sumarni

yang telah banyak mengasuh, memberikan do’a serta kasih sayang yang

tiada henti-hentinya kepada peneliti selama menjalani masa pendidikan dan

terima kasih kasih kepada kakanda dan adik peneliti yang tersayang Ellya

Susanti Handayani dan Nur Hidayat yang senantiasa memberikan dukungan

dan semangat serta do’a kepada peneliti.

Page 4: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

iii

9. Dan kepada teman-teman angkatan X akademi kebidanan Nusantara 2000

Medan yang telah banyak membantu peneliti.

Akhir kata, Peneliti mohon maaf dan peneliti menyadari bahwa karya tulis

ilmiah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu peneliti mengharapkan saran dan

kritik yang bersifat membangun demi perbaikan dan kesempurnaan karya tulis ilmiah

ini.

Semoga Alllah SWT selalu melimpahkan Rahmat-Nya kepada kita semua dan

semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Amin.

Medan, 27 Agustus 2013

Peneliti

(Ria Dihatri)

iii

Page 5: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. IDENTITAS

Nama : Ria Dihatri

Tempat/Tanggal Lahir : Huta Padang, 27 juli 1992

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Anak Ke : 2 dari 3 bersaudara

Nama Ayah : Sukimin

Nama Ibu : Sumarni

Alamat : Kisaran Desa Prapat Janji Dusun VI

Bangun Mulyo

11. PENDIDIKAN

Tahun 1998-2004 : SD Negeri 014680 Sambahuta

Tahun 2004-2007 : SMP Swasta Al-washliyah 15 Prapat Janji

Tahun 2007-2010 : SMA Swasta Taman Siswa Kisaran

Tahun 2010-2013 : Akademi Kebidanan Nusantara 2000 Medan

Page 6: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

v

Nama : Ria Dihatri Nirm : 0114421040031

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG

PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA YANG BERUSIA 20-60 TAHUN DI LINGKUNGAN V KELURAHAN TEGAL

SARI MANDALA II KECAMATAN MEDAN DENAI TAHUN 2013

ABSTRAK

Pengelolaan sampah adalah meliputi pengumpulan, pengangkutan, sampai dengan pemusnahan atau pengelolaan sampah. Berdasarkan hasil survei rata-rata buangan sampah kota di Indonesia adalah 0,5 per-kapita per-hari maka dapat diketahui perkiraan potensi sampah kota di Indonesia, yaitu sekitar 100.000 ton/hari.

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan ibu rumah tangga tentang pengelolaan sampah rumah tangga di Lingkungan V Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai Tahun 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu rumah tangga di Lingkungan V Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai Tahun 2013 sebanyak 407 orang. Sampel 80 orang yang diambil dengan teknik random sampling.

Dari hasil penelitian didapatkan bahwa pengetahuan ibu rumah tangga tentang pengelolaan sampah rumah tangga terbanyak berpengetahuan baik sebanyak 34 orang (42,5%), umur 36-60 tahun 48 orang (60%) dengan pengetahuan baik sebanyak 15 orang (31,25%), SMA 29 orang (36,25%) dengan berpengetahuan baik sebanyak 24 orang (82,76%), IRT 72 orang (90%) dengan pengetahuan baik sebanyak 32 orang (44,44%), mendapat informasi dari media elektronik 27 orang (33,75%) yang berpengetahuan baik sebanyak 17 orang (62,96%).

Diharapkan kepada ibu rumah tangga yang berada di lingkungan v kelurahan tegal sari mandala III untuk lebih aktif mencari informasi dalam meningkatkan pengetahuan tentang pengelolaan sampah rumah tangga.

Kata kunci : Pengetahuan, Ibu Rumah Tangga, Pengelolaan Sampah Daftar Pustaka : 20 Buku (2003-2012)

Page 7: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

vi

DAFTAR ISI Halaman LEMBAR JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... i ABSTRAK .......................................................................................................... ii KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii DAFTAR ISI ...................................................................................................... vi DAFTAR TABEL .............................................................................................. ix DAFTAR DIAGRAM ....................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xii BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................... 1 1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah ...................................................................... 4 1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 5 1.3.1 Tujuan Umum ................................................................... 5 1.3.2 Tujuan Khusus .................................................................. 5 1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 7 2.1 Pengetahuan (Knowledge) ............................................................ 7 2.1.1 Pengetahuan ...................................................................... 7 2.1.2 Tingkat Pengetahuan di Dalam Domain Kognitif .......... 7 2.2 Sampah ....................................................................................... 9 2.2.1 Pengertian Sampah ........................................................... 9 2.2.2 Sumber-Sumber Sampah .................................................. 10 2.2.3 Macam-Macam Sampah ................................................... 11 2.2.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Sampah ............................................................................... 13 2.2.5 Pengaruh Sampah Terhadap Kesehatan ........................... 14 2.3 Pengelolaan Sampah ...................................................................... 15 2.3.1 Pengertian Pengelolaan Sampah ...................................... 15 2.3.2 Tahap Pengelolaan Sampah ............................................. 16 2.3.3 Teknologi Pemanfaatan dan Pembuangan Akhir Sampah ................................................................... 19 2.3.4 Pengaruh Pengelolaan Sampah Terhadap Masyarakat dan Lingkungan ............................................. 23 2.3.5 Bentuk-Bentuk Atau Cara-Cara Pengelolaan Sampah Rumah Tangga ..................................................... 26

Page 8: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

vii

2.4 Karakteritik Ibu ............................................................................. 28 2.4.1 Umur ................................................................................... 28 2.4.2 Pendidikan ......................................................................... 28 2.4.3 Pekerjaan ........................................................................... 29 2.4.4 Sumber Informasi............................................................... 29 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 30 3.1 Kerangka Konsep .......................................................................... 30 3.2 Defenisi Operasional ..................................................................... 30 3.2.1 Pengetahuan ...................................................................... 30 3.2.2 Umur .................................................................................. 31 3.2.3 Pendidikan ......................................................................... 31 3.2.4 Pekerjaan ........................................................................... 31 3.2.5 Sumber Informasi ............................................................. 32 3.3 Jenis Penelitian .............................................................................. 32 3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................ 32 3.4.1 Lokasi Penelitian ............................................................... 32 3.4.2 Waktu Penelitian ............................................................... 32 3.5 Populasi dan Sampel ..................................................................... 33 3.5.1 Populasi ............................................................................. 33 3.5.2 Sampel ............................................................................... 33 3.6 Metode Penelitian Data ................................................................. 34 3.6.1 Teknik Pengumpulan Data ............................................... 34 3.6.2 Aspek Pengukuran Pengetahuan ...................................... 35 3.7 Teknik Pengelolaan Data ............................................................... 36 3.8 Analisa Data ................................................................................... 36 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................... 37 4.1 Hasil Penelitian .............................................................................. 37 4.1.1 Distribusi Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga ................................... 37 4.1.2 Distribusi Ibu Rumah Tangga Berdasarkan Umur ....................................................................................... 38 4.1.3 Distribusi Ibu Rumah Tangga Berdasarkan Pendidikan .............................................................................. 38 4.1.4 Distribusi Ibu Rumah Tangga Berdasarkan Pekerjaan ................................................................................. 39 4.1.5 Distribusi Ibu Rumah Tangga Berdasarkan Sumber Informasi.................................................................................. 39 4.1.6 Distribusi Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Berdasarkan Umur ................................................................. 40

Page 9: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

viii

4.1.7 Distribusi Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Berdasarkan Pendidikan ......................................................... 41 4.1.8 Distribusi Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Berdasarkan pekerjaan ............................................................ 42 4.1.9 Distribusi Pengetahuan Ibu Rumah Tannga Berdasarkan Sumber informasi .............................................. 43 4.2 Pembahasan ........................................................................................ 44 4.2.1 Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berdasarkan Umur ...................... 44 4.2.2 Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berdasarkan Pendidikan ............... 46 4.2.3 Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berdasarkan Pekerjaan ................ 48 4.2.4 Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berdasarkan Sumber Informasi ..... 50 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 53 5.1 Kesimpulan .................................................................................... 53 5.2 Saran ............................................................................................... 54 DAFTAR PUSTAKA LEMBAR KONSUL LAMPIRAN

Page 10: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

ix

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 4.1 Distribusi Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Di Lingkungan V Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai Tahun 2013 ......................................................... 37 Tabel 4.2 Distribusi Ibu Rumah Tangga Berdasarkan Umur

Di Lingkungan V Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai Tahun 2013 ................................. 38

Tabel 4.3 Distribusi Ibu Rumah Tangga Berdasarkan

Pendidikan Di Lingkungan V Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai Tahun 2013 ............ 38

Tabel 4.4 Distribusi Ibu Rumah Tangga Berdasarkan

Pekerjaan Di Lingkungan V Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai Tahun 2013 ................. 39

Tabel 4.5 Distribusi Ibu Rumah Tangga Berdasarkan Sumber Informasi Di Lingkungan V Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai Tahun 2013 ................. 39 Tabel 4.6 Distribusi Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berdasarkan Umur Di Lingkungan V Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai Tahun 2013 ................ 40 Tabel 4.7 Distribusi Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berdasarkan Pendidikan Di Lingkungan V Kelurahan Tegal

Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai Tahun 2013 ........................................................................................ 41

Tabel 4.8 Distribusi Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berdasarkan Pekerjaan Di Lingkungan V Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai Tahun 2013 ................. 42

Page 11: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

x

Tabel 4.9 Distribusi Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berdasarkan Sumber Informasi Di Lingkungan V Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan

Medan Denai Tahun 2013 ......................................................... 43

Page 12: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

xi

DAFTAR DIAGRAM Halaman Diagram 4.1 Distribusi Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang

Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berdasarkan Umur Di Lingkungan V Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai Tahun 2013 ............ 44

Diagram 4.2 Distribusi Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang

Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berdasarkan Pendidikan Di Lingkungan V Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai Tahun 2013 ............ 46

Diagram 4.3 Diagram Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang

Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berdasarkan Pekerjaan Di Lingkungan V Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai Tahun 2013 ............ 48

Diagram 4.4 Diagram Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang

Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berdasarkan Sumber Informasi Di Lingkungan V Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai Tahun 2013 ............................................................................. 50

Page 13: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keberadaan sampah hingga saat ini masih cenderung dianggap sebagai

sesuatu yang tidak bermanfaat dan bahkan merugikan. Bau tak sedap selalu saja

muncul darinya. Keadaan inilah yang sering kali membuat banyak orang akan

berusaha menghindar sejauh mungkin darinya. Dengan demikian sampah menjadi

masalah bagi kehidupan manusia dan lingkungannya (Basriyanta, 2007).

Sampah bahkan telah menjadi permasalahan dunia. Tidak mengherankan jika

ruang gerak manusia menjadi terasa kurang bebas karenanya, padahal manusia

jugalah yang memproduksinya. Sampah bila dibiarkan terus lama-kelamaan akan

menumpuk dan akan menimbulkan masalah besar bagi manusia dan lingkungan

sekitarnya. Masalah yang ditimbulkannya dapat meliputi berbagai hal, terutama

kesehatan dan sosial ekonomi. Meningkatnya jumlah sampah tidak diimbangin oleh

menungkatnya kesadaran masyarakat untuk mengusahakan lingkungan hidup yang

bersih dan sehat. Di samping itu, kemampuan pemerintah untuk menandai

pengolahan sampah juga masih sangat kurang (Basriyanta, 2007).

Sampah telah menjadi masalah utama di kota-kota besar Indonesia. Pada

tahun 2020, volume sampah perkotaan di Indonesia diperkirakan akan meningkatkan

lima kali lipat. Berdasarkan hasil survei rata-rata buangan sampah kota di Indonesia

adalah 0,5 per-kapita per-hari. Dengan mengalikan data tersebut dengan jumlah

penduduk dibeberapa kota di Indonesia maka dapat diketahui perkiraan potensi

1

Page 14: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

2

sampah kota di Indonesia, yaitu sekitar 100.000 ton/hari. Saat ini teknik pengelolaan

untuk sampah di kota-kota di Indonesia masih dilakukan secara konvensional, yaitu

metode open dumping (tumpukan) dan sanitary landfill (timbunan) (Fatimah, 2009).

Saat ini di Indonesia terutama di kota-kota besar, seperti di Jakarta dan

Bandung sering mempermasalahkan kota mereka yang kotor akibat sampah-sampah

yang berserakan dijalanan. Sampah tersebut merupakan hasil pembuangan sampah

dari rumah tangga dan pabrik. Rendahnya kesadaran masyarakat mengenai dampak

apabila mereka tidak membuang sampah pada tempatnya. Akibatnya, pemerintah

bingung untuk mencari solusi agar di kota-kota besar menjadi bersih dari sampah-

sampah yang dibuang oleh masyarakat yang tidak peduli lingkungan sekitarnya

(Wahyu. Dkk, 2012).

Saat ini pengelolaan sampah di kota-kota di Indonesia biasanya bukanlah

merupakan prioritas penting dari sekian banyak permasalahyan kota yang harus

ditangani. Tugas pengelola persampahan bukanlah menjadi ringan di masa datang.

Bila kemauan, kemampuan dan upaya yang ada tetap seperti saat ini, maka persoalan

persampahan akan selalu timbul. Keberhasilan pengelolaan sampah terutama akan

tergantung pada kemauan politis khususnya dari pengelola kota. Kemauan ini dimulai

dari pemahaman dan kesadaran akan pentingnya sektor ini sebagai salah infrastruktur

kota yang dapat menceminkan keberhasilan dalam mengelola kota (Damanhuri,

2007).

Page 15: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

3

Belakangan ini sampah menjadi masalah serius bagi semua lapisan

masyarakat, disebabkan karena jumlah sampah yang dihasilkan terus menumpuk dari

hari kehari. Hal ini dipengaruhi oleh tingginya produktivitas manusia, pertambahan

jumlah penduduk, dan ketersediaan ruang hidup manusia yang terbatas. Masalah

sampah sering diabaikan oleh masyarakat. Sampah sering kali dibuang begitu saja

dalam bak atau tong sampah atau dibakar tanpa memikirkan bagaimana pengolahan

sampah tersebut lebih lanjut (Putra, 2012).

Banyak dampak buruk yang ditimbulkan karena pengelolaan sampah yang

tidak sesuai dengan prosedur, dan menjadi bahaya yang dapat mengancam kehidupan

generasi mendatang. Karena itu, sudah saatnya semua warga turut memikirkan

persoalan sampah dan bertindak lebih serius, karena sampah telah menjadi masalah

yang mulai mengganggu kesejahteraan hidup manusia (Putra, 2012).

Meningkatnya volume sampah di Bandung telah menimbulkan masalah

yang kompleks dalam pengelolaannya. Untuk itu dibutuhkan strategi yang efektif

untuk mereduksi volume sampah sejak dari sumbernya, terutama sampah domestik,

di mana ibu rumah tangga berperan penting di dalamnya. Bagaimana ibu

rumah tangga mengelola sampah dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan

dan kesadarannya. Untuk itu dibutuhkan sebuah metode pelatihan yang

mampu mengakomodasi kebutuhan tersebut (Yunia. Dkk, 2006).

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kebersihan Kota Medan,

penduduk Kota Medan pada tahun 2008 diperkirakan telah mencapai 2.566.462 yang

terdiri dari 1.999.851 jiwa penduduk tetap dan 566.611 jiwa penduduk tidak tetap

Page 16: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

4

(commuters) yang tersebar di 21 kecamatan. Total timbulan sampah domestik di Kota

Medan pada tahun 2008 telah mencapai 1.369,9 ton/harinya atau 5.479,6 M³.

Timbulan sampah yang terdapat di Kota Medan terdiri dari sampah organik (48,2 %)

dan anorganik (51,8 %) dengan persentasi perbandingan antara sampah organik

dengan sampah anorganik adalah sebesar 1:1,07 (Susilo, 2009).

Sebagian besar sampah dihasilkan dari aktivitas rumah tangga,

dikenal sebagai sampah domestik. Peranan ibu rumah tangga dalam keluarga cukup

besar untuk mengatur dan mengurus segala kepentingan dan keperluan keluarga. Hal

ini salah satunya digambarkan oleh hasil penelitian yang pernah dilakukan dimana

peran seorang istri dalam pengambilan keputusan rumah tangga yakni kebutuhan

sehari-hari (75,7%) belanja sehari-hari (82,4%) mengganti perabot rumah tangga

(56,2%) (Yunia. Dkk, 2006).

Dari uraian diatas dan hasil dari penelitian maka peneliti ingin mengadakan

penelitian tentang Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pengelolaan Sampah Rumah

Tangga di Lingkungan V Mandala III Kelurahan Tegal Sari Kecamatan Medan Denai

Tahun 2013.

1.2. Perumusan Masalah

Belum di ketahui Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pengelolaan Sampah

Rumah Tangga di Lingkungan V Mandala III Kelurahan Tegal Sari Kecamatan

Medan Denai Tahun 2013.

Page 17: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

5

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Pengelolaan

Sampah Rumah Tangga di Lingkungan V Mandala III Kelurahan Tegal Sari

Kecamatan Medan Denai Tahun 2013.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu tentang pengelolaan sampah

rumah tangga berdasarkan umur.

2. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu tentang pengelolaan sampah

rumah tangga berdasarkan pendidikan.

3. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu tentang pengelolaan sampah

rumah tangga berdasarkan pekerjaan.

4. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu tentang pengelolaan sampah

rumah tangga berdasarkan sumber informasi.

1.4. Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan informasi untuk meningkatkan pengetahuan ibu di

Lingkungan V Mandala III Kelurahan Tegal Sari Kecamatan Medan Denai

Tahun 2013.

2. Sebagai bahan bacaan bagi mahasiswa Akademi Kebidanan Nusantara

2000 Medan.

Page 18: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

6

3. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan peneliti dalam penerapan

ilmu pengetahuan yang diperoleh selama mengikuti pendidikan di

Akademi Kebidanan Nusantara 2000 Medan.

4. Sebagai sumber informasi dan sebagai sumber data dasar serta data

pendukung untuk melakukan penelitian selanjutnya.

Page 19: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

7

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengetahuan (knowledge)

2.1.1 Pengertian

Pengetahuan adalah hasil “tahu”, ini setelah orang melakukan

pengindraan terhadap sesuatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalaui

panca indra manusia, yakni : indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa

dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan

telinga (Notoatmodjo, 2011).

2.1.2 Tingkat Pengetahuan Dalam Domain Kognitif

Menurut Notoatmodjo (2011) pengetahuan yang mencangkup dalam

domain kognitif mempunyai 6 tingkatan, yaitu :

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya, termasuk dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat

kembali atau (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh badan yang

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh karena itu, “tahu” ini

merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

2. Memahami (Comprehensif)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasi

7

Page 20: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

8

materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau

materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan ,

meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi

yang telah dipelajari pada situasi dan kondisi rill (sebagainya).

4. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau

suatu objek kedalam komponen-komponen, tetapi masih dalam suatu

struktur organisasi tersebut, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata-kata kerja dapt

menggambarkan (membuat bagan) membedakan, memisahkan, pengelom-

pokan dan sebagainya.

5. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang

baru. Dengan kata lain suatu kempuan untuk menyusun suatu formulasi

baru dan formulasi-formulasi yang ada.

6. Evaluasi (Evalution)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk dapat melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian itu

Page 21: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

9

kriteria berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau

menggunakan kriteria-kriteria yang telah ada.

2.2 Sampah

2.2.1 Pengertian Sampah

Menurut defenisi (WHO), sampah adalah sesuatu yang tidak

digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang dibuang yang

berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra,

2006).

Sampah adalah segala sesuatu yang tidak lagi dikehendaki oleh yang

punya dan bersifat padat. Sampah ini ada yang mudah membusuk dan ada

pula yang tidak mudah membusuk. Yang membusuk terutama terdiri atas zat-

zat organik seperti sisa sayuran, sisa daging, daun, dan lain-lain. Sedangkan

yang tidak membusuk dapat berupa plastik, kertas, karet, logam, atau pun abu,

bahan pengguna kertas, dan lain-lain (Slamet, 2009).

Sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak disenangi, atau

sesuatu yang dibuang, yang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi

dengan sendirinya. Adapun kotoran manusia (human waste) dan air limbah

atau air tidak tergolong sampah (Suhartono, 2000). Sampah juga diartikan

sebagai sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/ atau proses alam yang

berbentuk padat (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008)

(Adnani, 2011).

Page 22: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

10

2.2.2 Sumber-sumber sampah

Sampah yang ada di permukaan bumi ini dapat berasal dari beberapa

sumber berikut :

1. Pemukiman penduduk

Sampah ini terdiri dari bahan-bahan padat sebagai hasil kegiatan rumah

tangga yang sudah dipakai dan dibuang, seperti: sisa-sisa makanan baik

yang sudah dimasak atau yang belum, bekas pembungkus berupa kertas,

plastik, daun, dan sebagainya, pakaian-pakaian bekas, bahan-bahan bacaan,

perabot rumah tangga, daun-daun dari kebun atau taman.

2. Tempat umum

Sampah ini berasal dari tempat-tempat umum, seperti pasar, tempat-

tempat hiburan, terminal bus, stasiun kereta api, dan sebagainya. Sampah

ini berupa: kertas, plastik, botol, daun, dan sebagainya.

3. Perkantoran

Sampah dari perkantoran baik perkantoran pendidikan, perdagangan,

departemen, perusahaan, dan sebagainya. Sampah ini berupa kertas-kertas,

plastik, karbon, klip, dan sebagainya. Umumnya sampah ini bersifat

kering dan mudah terbakar.

4. Jalan raya

Sampah ini berasal dari pembersihan jalan, yang umumnya terdiri dari:

kertas-kertas, kardus-kardus, debu, batu-batuan, pasir, sobekan ban,

Page 23: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

11

onderdil-onderdil kendaraan yang jatuh, daun-daunan, plastik, dan

sebagainya.

5. Industri

Sampah ini berasal dari kawasan industri termasuk sampah yang berasal dari

pembangunan industri, dan segala sampah yang berasal dari proses produksi,

misalnya: sampah-sampah pengepakan barang, logam, plastik, kayu, potongan

tekstil, kaleng, dan sebagainya.

6. Pertanian/perkebunan

Sampah ini sabagai hasil dari perkebunan atau pertanian misalnya: jerami, sisa

sayur-mayur, batang padi, batang jagung, ranting kayu yang patah, dan

sebagainya.

7. Peternakan dan perikanan

Sampah ini berasal dari peternakan dan perikanan ini, berupa: kotoran-kotoran

ternak, sisa-sisa makanan, bangkai binatang, dan sebagainya (Notoatmodjo,

2007).

2.2.3 Macam-macam Sampah

Sampah berasal dari bermacam-macam benda sisa yang terbuang dari

kegiatan manusia. Apapun wujudnya, sampah yang dibiarkan bertimbun akan

mencemari lingkungan hidup (Sutidja, 2007).

Berdasarkan asalnya, sampah dapat digolongkan menjadi 2 yaitu sebagai

berikut :

Page 24: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

12

1. Sampah Organik

Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan

hayati yang dapat didegeradasi oleh mikroba. Sampah ini dengan mudah

dapat diuraikan melalui proses alami.sampah rumah tangga sebagian

besar merupakan bahan organik. Termasuk sampah organik, misalnya

sampah dari dapur, sisa-sisa makanan, pembungkus, (selain kertas, karet

dan plastik), tepung, sayuran, kulit buah, daun dan ranting (Basriyanta,

2007).

Sampah organik yang sudah dipilah, baik didalam plastik maupun

keranjang sampah, dikumpulkan dan dirapikan ke dalam wadah

penampungan. Sampah organik bisa dikumpulkan atau ditumpuk dalam

satu wadah penampungan khusus terlebih dahulu agar terjadi pelapukan,

kemudian diolah menjadi kompos.

2. Sampah Anorganik

Sampah anorganik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-

bahan non hayati, baik berupa produksi sintetik maupun hasil proses

teknologi pengolahan bahan tambang. Sebagian besar sampah anorganik

tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme secara keseluruhan

(unbiodegradable). Sementara, sebagian lainnya hanya dapat diuraikan

dalam waktu yang lama. Sampah jenis ini pada tingkat rumah tangga

misalnya botol plastik, botol gelas, tas plastik, dan kaleng (Basriyanta,

2007).

Page 25: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

13

Untuk sampah anorganik, seperti plastik atau botol kemasan

sebaiknya dibersihkan untuk diolah atau dimanfaatkan kembali. Namun,

jika tidak dapat mengolah samaph tersebut, sebaiknya pisahkan dan

berikan kepada pengumpulan barang bekas untuk didaur ulang ( suryati,

2009).

2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jumlah Sampah

Sampah baik kuantitas maupun kualitasnya, sangat dipengaruhi oleh

berbagai kegiatan dan taraf hidup masyarakat. Beberapa faktor yang penting

antara lain adalah:

1. Jumlah Penduduk

Dapat dipahami dengan mudah bahwa semakin banyak penduduk,

semakin banyak pula sampahnya. Pengelolaan sampah ini pun berpacu

dengan laju pertambahan penduduk.

2. Keadaan Sosial Ekonomi

Semakin tinggi keadaan sosial ekonomi masyarakat, semakin

banyak jumlah perkapita sampah yang dibuang. Kualitas sampahnya pun

semakin banyak bersifat tidak dapat membusuk. Perubahan kualitas

sampah ini, tergantung pada bahan yang tersedia, peraturan yang berlaku

serta kesadaran masyarakat akan persoalan persampahan.

Page 26: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

14

3. Kemajuan Teknologi

Kemajuan teknologi akan menambah jumlah maupun kualitas

sampah, karena pemakaian bahan baku yang semakin beragam (Slamet,

2009).

2.2.5 Pengaruh Sampah Terhadap Kesehatan

Pengaruh sampah terhadap kesehatan secara garis besar

dikelompokkan menjadi dua yaitu.

1. Pengaruh Langsung

Pengaruh langsung disebabkan karena adanya kontak lansung antara

manusia dengan sampah tersebut. Misalnya: sampah beracun, sampah

yang karsinogenik (pemicu kanker) dan sebagainya. Selain itu ada pula

sampah yang mengandung kuman patogen (bakteri yang tidak baik),

sehingga dapat menyebabkan penyakit. Sampah ini bisa berasal dari

sampah rumah tangga.

2. Pengaruh Tidak Langsung

Pengaruh tidak langsung disebabkan oleh adanya vektor yang membawa

kuman penyakit yang berkembang baik didalam sampah kepada manusia.

Sampah bila ditimbun sembarangan dapat dipakai untuk sarang lalat,

nyamuk atau tikus (Adnani, 2011).

Page 27: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

15

2.3 Pengelolaan Sampah

2.3.1 Pengertian Pengelolaan Sampah

Sampah (UU-18/2008), definisi sampah menurut UU-18/2008 tentang

Pengelolaan Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses

alam yang berbentuk padat. Pengelolaan sampah (UU-18/2008), adalah

kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi

pengurangan dan penanganan sampah ( Damanhuri, 2010).

Pengelolaan sampah adalah meliputi pengumpulan, pengangkutan,

sampai dengan pemusnahan atau pengolahan sampah sedemikian rupa

sehingga sampah tidak menjadi gangguan kesehatan masyarakat dan

lingkungan hidup (Notoatmodjo, 2007).

Pengelolaan sampah rumah tangga dan sejenis sampah rumah tangga

terdiri dari dua hal yaitu pengurangan sampah dan penanganan sampah.

Pengurangan sampah meliputi kegiatan:

1. Pembatasan timbunan sampah.

2. Pendaur ulangan sampah.

3. Dan pemanfaatan sampah.

Sedangkan kegiatan penanganan sampah meliputi :

1. Pemilihan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan sampah sesuai

dengan jenis, jumlah, dan/ atau sifat sampah.

Page 28: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

16

2. Pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari

sumber sampah ke tempat penampungan sementara (TPS) atau tempat

pengelolaan sampah terpadu (TPST) (Adnani, 2011).

2.3.2 Tahap Pengelolaan Sampah

Ada beberapa tahapan di dalam pengelolaan sampah yang baik,

diantaranya sebagai berikut:

1. Tahap Pengumpulan

Pengumpulan sampah adalah menjadi tanggung jawab dari masing-

masing rumah tangga atau institusi yang menghasilkan sampah. Oleh sebab

itu, mereka harus membangun atau mengadakan tempat khusus untuk

mengumpulkan sampah (Notoatmodjo, 2007).

2. Tahap penyimpanan

Sampah yang ada di lokasi sumber (kantor, rumah tangga, hotel, dan

sebagainya) ditempatkan dalam tempat penyimpanan sementara. Sampah

basah dan sampah kering sebaiknya dikumpulkan dalam tempat yang

terpisah untuk memudahkan pemusnahannya. Kemudian dimasukkan ke

dalam dipo (rumah sampah). Dipo ini berbentuk bak besar yang digunakan

untuk menampung sampah rumah tangga. pengelolaannya dapat diserahkan

pada pihak pemerintah (Chandra, 2006).

3. Tahap Pengangkutan

Cara pengangkutan untuk di daerah perkotaan adalah tanggung jawab

pemerintah daerah setempat yang didukung oleh partisipasi masyarakat

Page 29: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

17

produksi sampah, khususnya dalam hal pendanaan. Sedangkan untuk daerah

pedesaan pada umumnya sampah dapat dikelola oleh masing-masing

keluarga, tanpa memerlukan TPS, maupun TPA. Sampah rumah tangga

daerah pedesaan umumnya didaur ulang menjadi pupuk (Notoatmodjo,

2007).

4. Tahap Pemusnahan

Didalam tahap pemusnahan sampah ini, terdapat beberapa metode yang

dapat digunakan, antara lain:

a. Sanitary landfill

Sanitary landfill adalah sistem pemusnahan yang paling baik. Dalam

metode ini, pemusnahan sampah dilakukan dengan cara menimbun

sampah dengan tanah yang dilakukan selapis demi selapis. Dengan

demikian, sampah tidak berada di ruang terbuka dan tentunya tidak

menimbulkan bau atau menjadi sarang binatang. Sanitary landfill yang

baik harus memenuhi persyaratan berikut.

1. Tersedia tempat yang luas.

2. Tersedianya tanah untuk menimbunnya.

3. Tersedia alat-alat besar.

b. Incineration

Incineration merupakan suatu metode pemusnahan sampah dengan

cara membakar sampah secara besar-besaran dengan menggunakan

pasilitas pabrik. Manfaat sistem ini, antara lain:

Page 30: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

18

1. Valume sampah dapat diperkecil sampai sepertiganya.

2. Tidak memerlukan ruang yang luas.

3. Panas yang dihasilkan dapat dipakai sebagai sumber uap.

4. Pengolahan dapat dilakukan secara terpusat dengan jadwal jam

kerja yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.

Adapun kerugian yang ditimbulkan akibat penerapan metode ini:

1. Biaya besar.

2. Lokalisasi pembuangan pabrik sukar didapat karena keberatan

penduduk.

c. Composting

Pemusnahan sampah dengan cara memanfaatkan proses dekomposisi

zat organik oleh kuman-kuman pembusuk pada kondisi tertentu.

Proses ini menghasilkan bahan berupa kompos atau pupuk.

d. Hot Feeding

Pemberian sejenis garbage (sisa makanan yang mudah membusuk)

kepada hewan ternak (misalnya sapi).

e. Discharge to sewers

Sampah dihaluskan kemudian dimasukkan ke dalam sistem

pembuangan air limbah. Metode ini dapat efektif asalkan sistem

pembuangan air limbah memang baik.

f. Dumping in water

Page 31: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

19

Sampah dibuang ke dalam air sungai atau laut. Akibatnya, terjadi

pencemaran pada air dan pendangkalan yang dapat menimbulkan

bahaya banjir.

g. Individual inceneration

Pembakaran sampah secara perorangan ini biasa dilakukan oleh

penduduk terutama didaerah perdesaan.

h. Recycling

Pengolahan kembali bagian-bagian dari sampah yang masih dapat

dipakai atau daur ulang. Contoh bagian sampah yang dapat didaur

ulang, antara lain, plastik, gelas, kaleng, besi, dan sebagainya.

i. Salvaging

pemanfaatan sampah yang dapat dipakai kembali misalnya kertas

bekas. Bahayanya adalah bahwa metode ini dapat menularkan

penyakit (Chandra, 2006).

2.3.3 Teknologi Pemanfaatan dan Pembuangan Akhir Sampah

Pembuangan sampah akhir merupakan suatu upaya yang tidak

mungkin dicarikan alternatifnya, kecuali harus dimusnahkan atau

dimanfaatkan (Chandra, 2006).

1. Kompos

Kompos merupakan pupuk organik yang diperoleh dari hasil pelapukan

bahan-bahan tanaman atau limbah organik, seperti jerami, sekam,

dedaunan, rerumputan, limbah organik pengolahan pabrik, dan sampah

Page 32: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

20

organik hasil perlakuan manusia (rumah tangga). Kompos merupakan

produk daur ulang sampah organik, yang dapat dimanfaatkan sebagai

media tanam sekaligus pupuk tanaman (Suryati, 2009).

Pupuk kompos adalah pupuk yang terbuat dari sampah. Sampah yang

dapat dibuat pupuk kompos adalah yang mudah hancur. Contoh sampah

yang mudah hancur yaitu dedaunan, sisa sayur-mayur, sisa makanan, sisa

buah-buahan, dan sampah-sampah lain yang berasal dari tumbuhan

(Sutidja, 2007).

Kompos berguna untuk memperbaiki struktur tanah dan menyumplai zat

makanan yang diperlukan tumbuhan. Mikroba yang ada dalam kompos

akan membantu penyerapan zat makanan yang dibutuhkan tanaman.

Tanah akan menjadi lebih gembur. Tanaman yang dipupuk dengan

kompos akan tumbuh lebih baik. Hasilnya, bunga-bunga bermekaran,

halaman menjadi asri dan teduh, serta udara menjadi segar karena oksigen

yang dihasilkan oleh tumbuhan. Karena itu, usaha daur ulang sampah

organik merupakan cara tepat untuk menjadi kelesatarian hidup.

Berikut ini beberapa manfaat pembuatan kompos menggunakan sampah

rumah tangga yaitu :

a. Mampu menyediakan pupuk organik yang murah dan ramah

lingkungannya.

b. Mengurangi tumpukan samapah organik yang berserakan di sekitar

tempat tinggal.

Page 33: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

21

c. Membantu pengelolaan sampah secara dini dan cepat.

d. Menghemat biaya pengangkutan sampah ke tempat pembuangan

sampah akhir (TPA).

e. Mengurangi kebutuhan lahan tempat pembuangan sampah akhir (TPA).

f. Menyelamatkan lingkungan dari kerusakan dan gangguan berupa bau,

selokan macet, banjir, tanh longsor, serta penyakit yang ditularkan oleh

serangga dan binatang pengerat (Suryati, 2009).

Ada beberapa metode dalam pembuatan kompos, antara lain:

1. Secara alami

Proses pembuatan kompos secara alami dapat dilakukan baik secara

tradisional (anaerobik) maupun secara sederhana (aerobik). Metode

tradisional ini banyak digunakan oleh petani. Pada metode ini, bahan

organik dihancurkan tanpa bantuan udara, yaitu dengan meletakkan

tumpukan sampah di dalam lubang tanpa udara di tanah dan dibiarkan

beberapa saat. Pembuatan kompos dengan metode sederhana

dilakukan dengan cara mengaduk dan membolak-balikan sampah atau

dengan menambahkan kotoran binatang ke dalam sampah (Chandra,

2006).

Adapun cara membuat kompos secara tradisioanal untuk skala rumah

tangga yaitu:

Page 34: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

22

1. Bahan

Sampah organik berupa sayuran, daun-daunan kering, ampas

kelapa, kulit bawang, kulit buah, dan sebagainya.

Tanah, serbuk gergaji, dan kapur pertanian (jika ada).

Drum, tong, atau kaleng cat berukuran 20-25 kg.

2. Cara membuat

a. Lubangi bagian bawah drum, tong, atau keleng cat, lalu tanam

sekitar 10 cm dari permukanaan tanah. Jika tidak ingin ditanam, isi

drum, tong, atau kaleng cat dengan pasir setinggi 10 cm.

b. Cacah syuran dan dedaunan sepanjang 5 cm, semakinkecil

semakin baik. Masukkan cacahan sayur dan dedaunan ke dalam

drum.

c. Taburi tanah, serbuk gergaji, atau kapur setiap hari untuk

menghilang bau dari proses pembusukan bahan, lalu aduk

menggunakan sekop. Jika sudah penuh, biarkan selama dua bulan.

d. Keluarkan kompos dengan cara menggulingkan drum atau ambil

menggunakan sekop, lalu angin-anginkan selama satu minggu

(Suryati, 2009).

2. Mekanis

Pembuatan kompos dengan cara mekanis dilakukan di pabrik untuk

menghasilkan kompos dengan waktu yang singkat. Sampah organik

Page 35: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

23

yang telah dipisahakan dari sampah anorganik (karet, plastik, logam)

dipotong kecil-kecil dengan alat pemotong

3. Gas Bio

Gas bio merupakan bahan bakar yang dihasilkan dari proses fermentasi

dan proses pembusukan oleh bakteri anaerobik terhadap bahan-bahn

organik, termasuk kotoran manusia, kotoran hewan, sisa pertanian,

ataupun campurannya pada alat yang dinamakan penghasilan gas bio.

2.3.4 Pengaruh Pengelolaan Sampah Terhadap Masyarakat dan Lingkungan

1. Pengaruh Baik

Pengelolaan sampah yang baik akan memberikan pengaruh yang

positif terhadap masyarakat dan lingkungannya, seperti berikut:

a. Sampah dapat dimanfaatkan untuk menimbun lahan semacam

rawa-rawa dan dataran rendah.

b. Sampah dapat dimanfatkan untuk pupuk.

c. Sampah dapat diberikan untuk makanan ternak setelah menjalani

proses pengelolaan yang telah ditentukan lebih dahulu untuk

mencegah pengaruh buruk sampah tersebut terhadap ternak.

d. Pengelolaan sampah menyebabkan berkurangnya tempat untuk

berkembang biak serangga.

e. Menurunkan insidensi kasus penyakit menular yang erat

hubungannya dengan sampah.

Page 36: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

24

f. Keadaan estetika lingkungan yang bersih menimbulkan kegairahan

hidup masyarakat.

g. Keadaan linhkungan yang baik mencerminkan kemajuan budaya

masyarakat.

h. Keadaan lingkungan yang baik akan menghemat pengeluaran dana

kesehatan suatu negara sehingga dan itu digunakan untuk

keperluan lain.

2. Pengaruh Negatif

Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat memberikan pengaruh

negatif bagi kesehatan, lingkungan, maupun bagi kehidupan sosial

ekonomi dan budaya masyarakat, seperti berikut :

a. Pengaruh Terhadap Kesehatan

1. Pengelolaan sampah yang kurang baik akan menjadikan

sampah sebagai tempat perkembangbiakan vektor penyakit,

seperti lalat atau tikus.

2. Insidensi penyakit demam berdarah dengue akan meningkatkan

karena vektor penyakit hidup dan berkembangbiak dalam

sampah kaleng ataupun ban bekas yang berisi hujan.

3. Terjadinya kecelakaan akibat pembuangan sampah secara

sembarangan, misalnya luka akibat benda tajam seperti besi,

kaca, dan sebagainay.

Page 37: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

25

4. Gangguan psikosomati, sesak napas, insomnia, stres, dan lain-

lain.

b. Pengaruh Terhadap Lingkungan

1. Estetika lingkungan menjadi kurang sedap dipandang mata.

2. Proses pembusukan sampah oleah mikroorganisme akan

menghasilkan gags-gas tertentu yang menimbulkan bau busuk.

3. Pembakaran sampah kedalam saluran pembuangan air akan

menyebabkan aliran air terganggu dan saluran air menjadi

dangkal.

4. Apabila musim hujan datang, sampah yang menumpuk dapat

menyababkan banjir dan mengakibatkan pencemaran pada

sumber air permukaan atau sumur dangkal.

5. Air banjir dapat mengakibatkan kerusakan pada fasilitas

masyarakat seperti jalan, jembatan, dan saluran air.

4. Terhadap Sosial Ekonomi dan Budaya Masyarakat

1. Pengelolaan sampah yang kurang baik mencerminkan keadaan

sosial-budaya masyarakat.

2. Keadaan lingkungan yang kurang baik dan jorok, akan

menurunkan minat dan hasrat orang lain (turis) untuk datang

berkunjung ke daerah tersebut.

3. Angka kasus kesakitan meningkat dan mengurangi hari kerja

sehingga produktivitas dana untuk sektor lain berkurang.

Page 38: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

26

4. Kegiatan perbaikan lingkungan yang rusak memerlukan dana

yang besar sehingga dan untuk sektor lain berkurang.

5. Penumpukan sampah di pinggir jalan menyebabkan

kemacetan lalulintas yang dapat menghambat kegiatan

transpormasi barang dan jasa (Chandra, 2006).

2.3.5 Bentuk-bentuk Atau Cara-cara Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

Adapun yang dapat dilakukan ibu rumah tangga dalam cara pengelolaan

sampah yang dapat dilakukan di rumah yaitu:

1. Plastik

1. Menurut sifatnya:

a. Amat sukar membusuk secara alami (waktu penghacuran

mencapai ratusan tahun).

b. Terbuat dari nahan sintesis.

c. Tidak menghasilkan bau dan bibit penyakit (bila tidak

tercampur dengan sampah organik).

2. Cara pengolahannya yaitu:

a. Sebagian kecil jenis plastik bisa didaur ulang (terutama plastik

dengan kode 1 dan 2).

b. Plastik hanya bisa didaur ulang sekali.

3. Sarannya yaitu:

a. Hindari sedapat mungkin terutama bahan-bahan sekali pakai.

Page 39: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

27

b. Ingatlah: menggunakan plastik hampir pasrti menambah bahan

pencemaran di bumi ini.

2. Logam

1. Menurut sifatnya yaitu dapat mengurangi secara alami dengan

proses pengaratan ( butuh waktu puluhan sampai ratusan tahun).

2. Cara pengolahannya yaitu pada umumnya dapat didaur ulang

sampai waktu tak terhingga.

3. Sarannya yaitu dapat digunakan seperlunya.

3. Kaca/ gelas

1. Menurut sifatnya yaitu tidak dapat mengurai secara alami. Ada

yang mengandung timbal.

2. Cara pengolahannya yaitu dengan mudah didaur ulang hingga

waktu tak terhingga (kecuali logam campuran).

3. Sarannya yaitu dapat digunkan seperlunya.

4. Batu baterai

1. Menurut sifatnya yaitu:

a. Mengurai secara alami denhan proses pengaratan.

b. Mengandung berbagai logam berat beracun: cadmium, timbal,

litium, mangan, merkuri, nikel, perak, dan seng.

c. Perkaratan melepaskan berbagai racun yang dikandung.

Page 40: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

28

2. Cara pengolahannya yaitu dapat didaur ulang dengan teknologi

tinggi.

3. Sarannya yaitu kurangi sedapat mungkin (Migristine, 2009).

2.4. Karakteristik Ibu

2.4.1 Umur

Umur adalah lamanya seseorang hidup dihitung dari tahun lahirnya

sampai ualng tahunnya yang terakhir (Zaluchu, 2006).

Umur sangat erat hubungannya dengan tingkat pengetahuan seseorang

karena semakin bertambahnya umur seseorang semakin banyak pengetahuan

dan pengalaman yang didapat (Notoatmodjo, 2003).

Sedangkan menurut Hurlock (2004), umur merupakan penyesuaian

terhadap pola-pola kehidupan dan harapan baru. Dengan meningkatnya usia

semakin panjang rentan waktu untuk mencapai pengalaman dan pengetahuan

yang lebih baik sehingga meningkatnya usia akan semakin luas pengetahuan

dan pengalaman yang dimiliki.

2.4.2 Pendidikan

Pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti dalam pendidikan

itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau perubahan kearah yang

lebih dewasa, lebih baik, dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau

masyarakat. Konsep ini terangkat dari suatu asumsi bahwa manusia sebagai

Page 41: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

29

makhluk sosial dalam kehidupannya. Untuk mencapai nilai- nilai hidup dalam

masyarakat selalu memerlukan bantuan orang lain yang mempunyai kelebihan

(lebih dewasa, lebih pandai, lebih mampu, lebih tahu dan sebagainya)

(Notoatmodjo, 2011).

2.4.3 Pekerjaan

Pekerjaan adalah suatu kegiatan atau aktivitas seseorang untuk

memperoleh penghasilan, guna untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.

Pekerjaan tersebut sangat erat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari

dalam memenuhi kebutuhan hidup. Pekerjaan dapat mempengaruhi tingkat

pengetahuan yang didapat melalui pengalaman pribadi maupun orang lain

(Notoatmodjo, 2003).

2.4.4 Sumber Informasi

Sumber informasi adalah saluran atau sarana yang digunakan oleh

komunikator dalam menyampaikan pesan atau informasi kepada komunikan.

Umumnya informasi didapat dari media masa (tv, radio, internet, tenaga

kesehatan, majalah, keluarga/teman, dll) (Notoatmodjo, 2003).

Page 42: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

30

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep

Karakteristik ibu

1. Umur

2. Pendidikan

3. Pekerjaan

4. Sumber informasi

3.2 Defenisi Operasional

Defenisi operasional adalah sebuah batasan-batasan yang diberikan oleh

peneliti terhadap variabel penelitiannya sendiri sehingga variabel penelitian dapat

diukur (Zaluchu, 2006).

3.2.1 Pengetahuan

Pengetahuan adalah kemampuan ibu dalam menjawab pertanyaan

yang diajukan oleh peneliti yang berupa kuesioner, dengan kategori :

1. Baik

2. Cukup

3. Kurang

Gambaran Pengetahuan

Ibu Tentang Pengolahan

Sampah Rumah Tangga

30

Page 43: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

31

3.2.2 Umur

Umur adalah lamanya usia seseorang dari lahir sampai dengan ulang

tahun yang terakhir dinyatakan dalam tahun yang dikategorikan menjadi :

1. 20-33 tahun

2. 34-47 tahun

3. 48-60 tahun

3.2.3 Pendidikan

Pendidikan adalah tingkat pendidikan formal terakhir yang pernah

diselesaikan/tidak diselesaikan oleh ibu yang dikategorikaan menjadi :

1. SD

2. SMP

3. SMA

4. Perguruan Tinggi/ Akademik

3.2.4 Pekerjaan

Pekerjaan adalah aktifitas ibu yang dilakukan sehari-hari, secara

rutinitas serta kegiatan untuk mendapatkan penghasilan/tidak mendapatkan

penghasilan yang dapat dikategorikan menjadi :

1. Ibu Rumah Tangga (IRT)

2. Wiraswasta

3. Pegawai Swasta

4. Pegawai Negeri Sipil (PNS)

Page 44: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

32

3.2.5 Sumber Informasi

Sumber informasi adalah dari mana ibu memperoleh atau

mendapatkan informasi tentang pengolahan sampah rumah tangga dengan

kategori :

1. Keluarga / Teman

2. Media cetak (buku, koran, majalah)

3. Media elektronik (tv, radio, internet)

4. Tenaga kesehatan (dokter, bidan dan perawat)

3.3 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian deskritif. Dengan

desain cross sectional yaitu untuk mengetahui Gambaran Pengetahuan Ibu

Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Di Lingkungan V Kelurahan Tegal

Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai Tahun 2013.

3.4 Lokasi dan Waktu Peneliti

3.4.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Lingkungan V Kelurahan Tegal Sari

Mandala III Kecamatan Medan Denai Tahun 2013 dengan alasan belum

pernah dilakukan penelitian sebelumnya.

3.4.2 Waktu Penelitian

Waktu yang untuk melakukan penelitian ini dimulai dari tanggal 17

Juni - 24 Agustus 2013.

Page 45: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

33

3.5 Populasi Dan Sampel

3.5.1 Populasi

Populasi adalah subjek penelitian. Populasi mewakili karakteristik

yang ingin didapatkan oleh penelitian dimaksud (Zaluchu, 2006). Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh Ibu di Lingkungan V Kelurahan Tegal Sari

Mandala III Kecamatan Medan Denai Tahun 2013 sebanyak 407 orang.

3.5.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi dengan karakteristik yang

dianggap mewakili populasi penelitian (Zaluchu, 2006). Sampel yang diambil

dalam penelitian ini adalah ibu di lingkungan V Kelurahan Tegal Sari

Mandala III Kecamatan Medan Denai Tahun 2013 sebanyak 80 orang. Cara

pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik

simple random sampling (acak sederhana) yaitu dengan menetapkan sampel

berdasarkan data yag sesuai dengan maksud dan kapasitas yang diinginkan

peneliti.

Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut:

푛 =N

1 + N(d )

Keterangan : n = Besar Sampel

N = Besar Populasi

D = Tingkat Kepercayaan

Page 46: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

34

Maka

푛 =407

1 + 407(0,1 )

푛 =407

1 + 407(0,01)

n = ,

n = ,

n = 80,27 dibulatkan menjadi 80

3.6 Metode Penelitian Data

3.6.1 Tehnik Pengumpulan Data

Pengumpulan data untuk penelitian ini menggunakan data primer yaitu

dengan memberikan lembar kuesioner kepada responden. Para responden

lebih dahulu diberikan penjelasan singkat tentang tata cara pengisian

kuesioner dan tujuan penelitian.

Untuk mengisi kuisioner, peneliti mendatangi ibu-ibu yang tinggal di

Lingkungan V Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai

Tahun 2013 menjadi sampel.

Page 47: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

35

3.6.2 Aspek Pengukuran Pengetahuan

Aspek pengukuran tingkat pengetahuan responden dilakukan dengan

memberikan skor sejumlah 20 buah. Seluruh pertanyaan diberi dalam bentuk

pilihan ganda, masing-masing jawaban benar diberi skor sebagai berikut:

1. Jawaban yang benar diberikan skor nilai ( 1 )

2. Jawaban yang salah diberikan skor nilai ( 0 )

Total skor tertinggi adalah : 20 X 1 =20

Dengan demikian pengetahuan responden dapat diukur dengan menggunakan

rumus :

S = x 100%

Keterangan :

S = Skor

X = Jumlah jawaban yang benar

R = Jumlah nilai maksimal (20 pertanyaan).

Setelah semua data diolah, menjadi kategori pengetahuan kemudian

dimasukkan ke dalam kriteria standart sebagai berikut :

a. Pengetahuan Baik, apabila total jawaban dari kuesioner 16-20 (76-100%)

b. Pengetahuan Cukup, apabila total jawaban dari kuensioner 12-15 (56-75%)

c. Pengetahuan Kurang, apabila total jawaban dari kuesioner 0-11 (0-55%)

Page 48: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

36

3.7 Teknik Pengolahan Data

Jenis data adalah data primer, diolah dengan cara manual melalui langkah-

langkah sebagai berikut :

1. Editing

Pemeriksaan data untuk menyesuaikan terhadap apa yang seharusnya.

2. Coding

Proses untuk memberikan kode pada jawaban-jawaban responden atau

ukuran-ukuran yang diperoleh dari unit analisis sesuai dengan rencana

awalnya.

3. Tabulating

Proses yang akan dilakukan untuk menghitung setiap variable

berdasarkan ketegori- kategori yang telah ditetapkan sebelumnya, sesuai

dengan tujuan penelitian (Zaluchu, 2006).

3.8 Analisa Data

Analisa data dilakukan dengan metode deskriptif yang disajikan untuk

melihat hasil persentase yang telah dikumpulkan dan kemudian dianalisa

dengan menggambarkan keadaan dari setiap variable dengan menggunakan

teori-teori dan kepustakaan yang relevan sehingga dapat dibuat suatu

kesimpulan.

Page 49: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

37

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Distribusi Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga

Tabel 4.1 Distribusi Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Di Lingkungan V Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

No Pengetahuan Jumlah Persentase (%) 1. Baik 34 42,5 2. Cukup 29 36,25 3. Kurang 17 21,25 Total 80 100

Dari tabel 4.1 di atas, diketahui bahwa pengetahuan ibu rumah tangga tentang

pengolahan sampah rumah tangga di Lingkungan V Kelurahan Tegal Sari Mandala

III Kecamatan Medan Denai Tahun 2013 adalah berpengetahuan baik sebanyak 34

orang (42,5%), berpengetahuan cukup sebanyak 29 orang (36,25%), dan

berpengetahuan kurang sebanyak 17 (21,25%).

37

Page 50: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

38

4.1.2 Distribusi Ibu Rumah Tangga Berdasarkan Umur

Tabel 4.2 Distribusi Ibu Rumah Tangga Berdasarkan Umur di Lingkungan V Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

No Umur Jumlah Persentase (%) 1. 20-33 tahun 29 36,25 2. 34-47 tahun 36 45 3. 48-60 tahun 15 18,75 Total 80 100

Dari tabel 4.2 di atas, diketahui bahwa respoden terbanyak berumur 34-47

tahun yaitu sebanyak 36 orang (45%) kemudian yang berumur 20-33 tahun yaitu

sebanyak 29 orang (36,25%) dan yang berumur 48-60 tahun yaitu sebanyak 15 orang

(18,75).

4.1.3 Distribusi Ibu Rumah Tangga Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.3 Distribusi Ibu Rumah Tangga Berdasarkan Pendidikan Di Lingkungan V Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

No Pendidikan Jumlah Persentase (%) 1. SD 25 31,25 2. SMP 26 32,5 3. SMA 29 36,25 Total 80 100

Dari tabel 4.3 di atas, diketahui bahwa responden terbanyak berpendidikan

SMA yaitu sebanyak 29 orang (31,25%). Kemudian berpendidikan SMP sebanyak 26

orang (32,5%) dan berpendidikan SD sebanyak 25 orang (31,25%).

Page 51: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

39

4.1.4 Distribusi Ibu Rumah Tangga Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4.4 Distribusi Ibu Rumah Tangga Berdasarkan Pekerjaan Di Lingkungan V Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

No Pekerjaan Jumlah Persentase (%) 1. IRT 72 90 2. Wiraswasta 8 10 Total 80 100

Dari tabel 4.4. di atas, diketahui bahwa responden terbanyak bekerja sebagai

IRT yaitu sebanyak 72 orang (90%) kemudian bekerja sebagai wiraswasta yaitu

sebanyak 8 orang (10%).

4.1.5 Distribusi Ibu Rumah Tangga Berdasarkan Sumber Informasi

Tabel 4.5 Distribusi Ibu Rumah Tangga Berdasarkan Sumber Informasi Di Lingkungan V Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

No Sumber Informasi Jumlah Presentase (%) 1. Keluarga/Kerabat 26 32,5 2. Tenaga Kesehatan 20 25 3. Media Cetak 7 8,75 4. Media Elektronik 27 33,75 Total 80 100

Dari tabel 4.5 diatas, diketahui bahwa responden terbanyak mendapat

informasi dari media elektronik yaitu sebanyak 27 orang (33,75%), dari

keluarga/kerabat sebanyak 26 orang (32,5%), dari tenaga kesehatan sebanyak 20

orang (25%), dan dari media cetak 7 orang (8,75%).

Page 52: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

40

4.1.6 Distribusi Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Berdasarkan Umur

Tabel 4.6 Distribusi Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berdasarkan Umur Di Lingkungan V Kelurahn Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

No Umur Pengetahuan Jumlah Baik Cukup Kurang

f % f % f % f % 1. 20-33tahun 17 58,62 9 31,03 3 10,35 29 100 2. 34-47 tahun 12 33,33 16 44,45 8 22,22 36 100 3. 48-60 tahun 5 33.33 4 26,27 6 40 15 100

Total 80 100

Dari tabel 4.6 di atas, diketahui bahwa dari 36 orang responden berumur 34-

47 tahun berpengetahuan baik sebanyak 12 orang (33,33%), berpengetahuan cukup

sebanyak 16 orang (44,45%), dan berpengetahuan kurang sebanyak 8 orang

(22,22%). Dari 29 orang responden berumur 20-33 tahun berpengetahuan baik

sebanyak 17 orang (58,62%), berpengetahuan cukup sebanyak 9 orang (31,03%), dan

berpengetahuan kurang sebanyak 3 orang (10,35%). Dan dari 15 orang responden

berumur 48-60 tahun berpengetahuan baik sebanyak 5 orang (33,33%),

berpengetahuan cukup sebanyak 4 orang (26,27%), dan berpengetahuan kurang

sebanyak 6 orang (40%).

Page 53: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

41

4.1.7 Distribusi Pengetahuan Ibu Hamil berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.7 Distribusi Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berdasarkan Pendidikan Di Lingkungan V Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

No

Pendidikan Pengetahuan Jumlah Baik Cukup Kurang

f % f % f % f % 1. SD 4 16 9 36 12 48 25 100 2. SMP 6 23,08 15 57,69 5 19,23 26 100 3. SMA 24 82,76 5 17,24 0 0 29 100

Total 80 100

Dari tabel 4.7 diatas diketahui bahwa dari 29 orang responden berpendidikan

SMA berpengetahuan baik sebanyak 24 orang (82,76%) dan berpengetahuan cukup

sebanyak 5 orang (17,24%). Dari 26 orang responden berpendidikan SMP

berpengetahuan baik sebanyak 6 orang (23,08%), berpengetahuan cukup sebanyak 15

orang (57,69%), dan berpengetahuan kurang sebanyak 5 orang (19,23%). Dari 25

orang responden berpendidikan SD berpengetahuan baik sebanyak 4 orang (16%),

berpengetahuan cukup sebanyak 9 orang (36%), dan berpengetahuan kurang

sebanyak 12 orang (48%).

Page 54: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

42

4.1.8 Distribusi Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Berdasarkan Pekerjaan

Tabel 4.8 Distribusi Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berdasarkan Pekerjaan Di Lingkungan V Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai tahun 2013

No

Pekerjaan Pengetahuan Jumlah Baik Cukup Kurang

f % f % f % f % 1. IRT 32 44,44 25 34,72 15 20,83 72 100 2. Wisraswasta 3 25 4 50 2 25 8 100

Total 80 100

Dari tabel 4.8 di atas diketahui bahwa dari 72 orang responden bekerja

sebagai IRT berpengetahuan baik sebanyak 32 orang (44,44%), berpengetahuan

cukup 25 orang (34,72%), dan kurang 15 orang (20,83%). Dari 8 orang reesponden

bekerja sebagai wiraswasta berpengetahuan baik sebanyak 2 orang (25%),

berpengetahuan cukup sebanyak 4 orang (50%), dan berpengetahuan kurang

sebanyak 2 orang (25%).

Page 55: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

43

4.1.9 Distribusi Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Berdasarkan Sumber Informasi

Tabel 4.9 Distribusi Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berdasarkan Sumber Informasi Di

Lingkungan V Kelurahan Tegal Sari Mandala III KecamatanMedan Denai Tahun 2013

No Sumber

Informasi Pengetahuan Jumlah

Baik Cukup Kurang f % f % f % f %

1. Keluarga/Kerabat 9 34,62 10 38,46 7 26,92 26 100 2. Tenaga Kesehatan 5 25 9 45 6 30 20 100 3. Media Cetak 3 42,86 4 57,14 0 0 7 100 4. Media Elektronik 17 62,96 6 22,22 4 14,82 27 100

Total 80 100

Dari tabel 4.13 diatas diketahui bahwa dari 27 orang responden yang

memperoleh informasi dari media elektronik yang berpengetahuan baik sebanyak 17

orang (62,96%), berpengetahuan cukup sebanyak 6 orang (22,22%) dan

berpengetahuan kurang sebanyak 4 orang (414,82%). Dari 26 orang reponden yang

memperoleh informasi dari keluarga/kerabat yang berpengetahuan baik sebanyak 9

orang (34,62%), berpengetahuan cukup 10 orang (38,46%) dan berpengetahuan

kurang sebanyak 7 orang (26,92%). Dari 20 orang responden yang memperoleh

informasi dari tenaga kesehatan yang berpengetahuan baik sebanyak 5 orang (25%)

dan berpengetahuan cukup sebanyak 9 orang (45%), dan berpengetahuan kurang

sebanyak 6 orang (30%). Dari 7 orang responden yang memperoleh informasi dari

media cetak yang berpengetahuan baik sebanyak 3 orang (42,86%) dan

berpengetahuan cukup sebanyak 4 orang (57,14%).

Page 56: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

44

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berdasarkan Umur

Diagram 4.1 Distribusi Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berdasarkan Umur Di Lingkungan V Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

Dari gambar 4.1 diatas, diketahui bahwa ibu rumah tangga yang berumur 20-

33 tahun berpengetahuan baik (58,62%), berumur 34-47 tahun berpengetahuan cukup

(44,45%). Dan berumur 48-60 tahun berpengetahuan kurang (40%).

Menurut Zaluchu (2006), umur adalah lamanya usia seseorang dihitung dari

tahun lahirnya sampai dengan ulang tahun yang terakhir. Sedangkan menurut Hurlock

(2004), umur merupakan penyesuaian terhadap pola-pola kehidupan dan harapan

baru. Dengan meningkatnya usia semakin panjang rentan waktu untuk mencapai

pengalaman dan pengetahuan yang lebih baik sehingga meningkatnya usia akan

semakin luas pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki.

0

10

20

30

40

50

60

20-33 34-47 48-60

58,62

33,33 33,3331,03

44,45

26,27

10,35

22,22

40

Baik

Cukup

Kurang

Page 57: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

45

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, peneliti berasumsi bahwa besarnya

proporsi pengetahuan baik pada ibu rumah tangga yang berumur 20-33 tahun, hal ini

disebabkan karena usia ibu yang masih muda membuat ibu lebih mudah menerima

informasi yang baru tentang pengelolaan sampah yang berguna untuk hidup bersih

dan karena tingkat kemauannya yang tinggi sehingga pengalaman-pengalaman yang

didapatkan seorang ibu tersebut dapat mencapai tingkat pengetahuan yang baik.

Besarnya proporsi pengetahuan cukup pada ibu rumah tangga yang berusia

34-47 tahun disebabkan karena semakin bertambahnya usia maka semakin bertambah

pengalaman yang diperoleh ibu sehingga pengetahuan yang dimilikinya semakin

bertambah pula.

Besarnya proporsi pengetahuan kurang pada ibu rumah tangga yang berusia

48-60 tahun disebabkan karena semakin bertambahnya usia daya ingat,daya tangkap

dan daya cerna seseorang untuk menerima suatu informasi semakin berkurang

sehingga pengetahuan yang dimilikinya semakin berkurang.

Page 58: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

46

4.2.2 Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berdasarkan Pendidikan

Diagram 4.2 Distribusi Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berdasarkan Pendidikan Di Lingkungan V Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

Dari diagram 4.2 diatas, diketahui bahwa responden yang berpendidikan SMA

berpengetahuan baik (82,76%), responden yang berpendidikan SMP berpengetahuan

cukup (57,69%), dan responden yang berpendidikan SD berpengetahuan kurang

(48%).

Menurut Notoatmodjo (2011) Pendidikan adalah suatu proses belajar yang

berarti dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan atau

perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih baik, dan lebih matang, pada diri

individu, kelompok atau masyarakat. Konsep ini berangkat dari suatu asumsi bahwa

manusia sebagai makhluk sosial dalam kehidupannya dalam mencapai nilai-nilai

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

SD SMP SMA

1623,08

82,76

36

57,69

17,24

48

19,23

0

BaikCukupKurang

Page 59: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

47

hidup dalam masyarakat selalu memerlukan bantuan orang lain yang mempunyai

kelebihan (lebih dewasa, lebih pandai, lebih mampu, lebih tahu dan sebaginya).

Berdasarkan hasil penelitian tersebut peneliti berasumsi bahwa pendidikan

berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan ibu tentang pengelolaan sampah rumah

tangga. Karena besarnya proporsi pengetahuan baik pada ibu rumah tangga yang

berpendidikan SMA disebabkan karena ibu rumah rumah tangga tersebut telah

mendapat informasi tentang pengelolaan sampah rumah tangga yang telah

diterimanya dengan baik dari pendidikan terakhirnya sehingga ibu rumah tangga

tersebut lebih mengetahui dan memahami tentang pengelolaan sampah rumah tangga.

Besarnya proporsi pengetahuan cukup pada ibu rumah tangga yang memiliki

pendidikan SMP di sebabkan karena walaupun keterbatasan pendidikan yang

diperolehnya memiliki tingkat pendidikan yang rendah, tetapi jika ia mendapatkan

informasi yang cukup dari tenaga kesehatan atau teman atau kerabat tentang

pengelolaan sampah rumah tangga hal itu akan dapat meningkatkan pengetahuanya

tentang pengelolaan sampah rumah tangga tersebut sehingga ibu bisa mencapai

tingkat pengetahuan cukup.

Besarnya proporsi pengetahuan kurang pada ibu rumah tangga yang

berpendidikan SD disebabakan karena rendahnya tingkat pendidikan yang dimiliki

ibu menyebabkan rendahnya tingkat pengetahuan dan tingkat kepedulian ibu untuk

mencari informasi juga rendah khususnya informasi mengenai kesehatan dan

pengelolaan sampah rumah tangga.

Page 60: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

48

4.2.3 Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berdasarkan Pekerjaan

Diagram 4.3 Distribusi Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berdasarkan Pekerjaan Di Lingkungan V Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Denai Tahun 2013

Dari diagram 4.3 diatas, diketahui bahwa kebanyakan ibu rumah tangga yang

bekerja sebagai Wiraswasta berpengetahuan cukup sebanyak (50%). Ibu rumah

tangga yang bekerja sebagai IRT berpengetahuan baik sebanyak (44,44%).

Menurut Notoatmodjo (2003) Pekerjaan adalah suatu kegiatan atau aktifitas

seseorang untuk memperoleh penghasilan, guna untuk memenuhi kebutuhannya

sehari-hari dimana pekerjaan tersebut sangat erat hubungannya dengan kehidupan

sehari-hari dalam memenuhi kebutuhan hidup. Pekerjaan dapat mempengaruhi

tingkat pengetahuan yang didapat melalui pengalaman pribadi maupun orang lain.

Menurut asumsi peneliti besarnya proporsi pengetahuan cukup pada ibu yang

bekerja sebagai Wiraswasta disebabkan karena lingkungan kerja yang lebih luas dan

05

101520253035404550

IRT Wiraswasta

44,44

25

34,72

50

20,8325

Baik

Cukup

Kurang

Page 61: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

49

memiliki akses yang baik untuk mendapatkan informasi tentang pengelolaan sampah

rumah tangga sehingga lebih mudah untuk mendapatkan informasi tentang

pengelolaan sampah rumah tangga.

Besarnya proporsi pengetahuan baik pada ibu yang bekerja sebagai

IRT itu disebabkan karena aktivitas ibu yang umumnya lebih banyak dilakukan di

dalam rumah dan hanya mengurusi rumah tangganya, sehingga memungkinkan ibu

untuk lebih banyak memiliki waktu luang untuk bisa mencari dan mendapat

informasi tentang kesehatan khususnya tentang pengelolaan sampah rumah tangga,

sehingga pengetahuan ibu tentang pengelolaan sampah rumah tangga dapat mencapai

tingkat pengetahuan yang baik.

Page 62: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

50

4.2.4 Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berdasarkan Sumber Informasi

Diagram 4.4 Distribusi Pengetahuan Ibu Rumah Tangga Tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berdasarkan Sumber Informasi Di Lingkungan V Kelurahan Tegal Sari Mandala III Kecamatan Medan Tahun 2013

Dari diagram 4.6 diatas diketahui bahwa ibu rumah tangga yang

mendapatkan informasi dari media elektronik yang berpengetahuan baik (62,96%),

media cetak yang berpengetahuan cukup sebanyak (57,14%), tenaga kesehatan yang

berpengetahuan cukup sebanyak (45%), dan keluarga/kerabat yang berpengetahuan

cukup sebanyak10 orang (38,46%).

Menurut Notoatmodjo (2003) bahwa sumber informasi diperoleh dari

berbagai sumber yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang. Jika seseorang

mendapatkan informasi maka dia akan memperoleh pengetahuan yang luas.

0

10

20

30

40

50

60

70

34,62

25

42,86

62,96

38,4645

57,14

22,2226,92

30

0

14,82

Baik

Cukup

Kurang

Page 63: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

51

Berdasarkan hasil penelitian diatas, peneliti berasumsi bahwa sumber

informasi dapat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan ibu rumah tangga tentang

pengelolaan sampah rumah tangga. Besarnya proporsi pengetahuan baik pada ibu

rumah tangga yang memperoleh informasi dari media elektronik itu disebabkan

karena informasi yang diperoleh dari media elektronik lebih lengkap dan terperinci

juga disetai gambar-gambar selain dari itu sebagian ibu rumah tangga juga lebih suka

dan lebih mudah memahami suatu informasi tersebut jika dia bisa melihat hal tersebut

dengan gambar dan suara atau menontonnya .

Besarnya proporsi pengetahuan baik dan cukup pada ibu rumah tangga yang

memperoleh informasi dari media cetak itu disebakan karena sebagian ibu rumah

tangga lebih mudah memahami suatu informasi apabila dia membaca dan melihat

gambar-gambar, sehingga sebagian ibu tersebut lebih suka mencari informasi dari

media cetak dari pada sama keluarga/kerabat, media elektronik, maupun yang

lainnya.

Besarnya proporsi pengetahuan cukup pada ibu rumah tangga yang

memperoleh sumber informasi dari tenaga kesehatan itu disebabkan karena informasi

yang diberikan oleh tenaga kesehatan kepada ibu khususnya tentang pengelolaaan

sampah rumah tangga sudah cukup jelas dan disampaikan dengan sederhana dan

bersahabat sehingga dengan mudah diterima dan dimengerti oleh ibu.

Besarnya proporsi pengetahuan kurang pada ibu rumah tangga yang

mendapatkan informasi dari keluarga/kerabat itu disebabkan karena informasi di

berikan oleh keluarga/kerabat kurang lengkap dan kurang bisa dipahami karena tidak

Page 64: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

52

semua keluarga/kerabat tersebut memiliki pengetahuan yang baik dan cukup tentang

pengelolaan sampah rumah tangga.

Page 65: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

53

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

5.1.1 Dari hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden

berpengetahuan baik yaitu sebanyak 34 orang (42,5%),

5.1.2 Berdasarkan umur, mayoritas responden terbanyak barumur 34-47 tahun

sebanyak 36 orang (60%) dengan tingkat berpengetahuan baik sebanyak 12

orang (33,33%),

5.1.3 Berdasarkan pendidikan, mayoritas responden berpendidikan SMA sebanyak

29 orang (36,25%) dengan tingkat berpengetahuan baik sebanyak 24 orang

(82,76%).

5.1.4 Berdasarkan pekerjaan, mayoritas responden sebagai IRT sebanyak 72 orang

(90%) dengan tingkat berpengetahuan baik sebanyak 32 orang (44,44%).

5.1.5 Berdasarkan sumber informasi, mayoritas responden memperoleh informasi

dari media elektronik sebanyak 27 orang (33,75%) dengan tingkat

berpengetahuan baik sebanyak 17 orang (62,96%).

53

Page 66: GAMBARAN PENGETAHUAN IBU RUMAH TANGGA TENTANG …balitbang.pemkomedan.go.id/tinymcpuk/gambar/file/Ria.pdf · Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cross sectional bertujuan

54

5.2. Saran

5.2.1 Diharapkan kepada ibu rumah tangga yang berada di lingkungan v kelurahan

tegal sari mandala III untuk lebih aktif mencari informasi dalam

meningkatkan pengetahuan tentang pengelolaan sampah rumah tangga.

5.2.1 Diharapkan kepada ibu rumah tangga yang berpengetahuan cukup untuk lebih

mencari informasi yang lengkap dan memahami lagi akan segala informasi

mengenai kesehatan terutama tentang pengelolaan sampah rumah tangga.