gambaran kelompok usia dan jenis kelamin yang …/gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id...

46
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG DOMINAN MENGIDAP HIPERTENSI ESSENSIAL DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA TAHUN 2011 TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Farmasi NIKEN RAHMAWATI PUTRI M3509045 DIPLOMA 3 FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: vohuong

Post on 07-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN

YANG DOMINAN MENGIDAP HIPERTENSI ESSENSIAL

DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA

TAHUN 2011

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Memperoleh Gelar Ahli Madya Farmasi

NIKEN RAHMAWATI PUTRI

M3509045

DIPLOMA 3 FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERNYATAAN

Dengan ini menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar ahli madya di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila dikemudian hari dapat ditemukan adanya unsur penjiplakan maka gelar yang telah diperoleh dapat ditinjau dan/ atau dicabut.

Surakarta, 30 Juli 2012 Penulis, Niken Rahmawati Putri M. 3509045

Page 3: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG DOMINAN MENGIDAP HIPERTENSI ESSENSIAL DI PUSKESMAS I KECAMATAN

KARTASURA TAHUN 2011

NIKEN RAHMAWATI PUTRI Jurusan D3 Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Sebelas Maret Surakarta

INTISARI

Hipertensi adalah penyakit yang terjadi akibat peningkatan tekanan darah. Hipertensi diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu hipertensi primer atau essensial yang penyebabnya tidak diketahui dan hipertensi sekunder yang penyebabnya diketahui. Penelitian kali ini bertujuan untuk mengetahui gambaran distribusi pasien pada kelompok usia dan jenis kelamin yang dominan mengidap hipertensi essensial di Puskesmas I Kecamatan Kartasura tahun 2011.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian non eksperimental yang bersifat deskriptif dan dilakukan secara retrospektif. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pasien terdiagnosa hipertensi essensial di Puskesmas I Kecamatan Kartasura tahun 2011. Teknik pengolahan dan analisa data dilakukan menggunakan program Microsoft excel tahun 2007, dikelompokkan distribusi penderita hipertensi essensial berdasarkan kelompok usia dan jenis kelaminnya.

Hasil analisis data diperoleh distribusi kelompok usia yang dominan mengidap hipertensi essensial di Puskesmas I Kecamatan Kartasura tahun 2011 yaitu pasien dengan jenjang umur antara 41-50 tahun, 51-60 tahun dan 61-70 yang berturut-turut sebesar 23,7%, 29,6% dan 25,1% serta kelompok jenis kelamin yang dominan mengidap hipertensi essensial di Puskesmas I Kecamatan Kartasura tahun 2011 dari kalangan wanita/perempuan sebesar 62,3% yang erat kaitannya dengan peristiwa pramenopause hingga menopause. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa hipertensi mulai meningkat signifikan kelompok usia diatas 40 tahun dan didominasi penderita dari kalangan berjenis kelamin perempuan. Kata Kunci : Hipertensi essensial, Usia, Jenis Kelamin, Puskesmas I Kecamatan Kartasura.

Page 4: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

REPRESENTATED THE DOMINANT AGE GROUP AND GENDER OF ESSENSIAL HYPERTENSION IN PUBLIC HEALTH CENTER I

KARTASURA DISTRICT AT 2011

NIKEN RAHMAWATI PUTRI Departement of Diploma Pharmacy, Faculty of Mathematic and Science

Sebelas Maret University

ABSTRACT

Hypertension is a disease that occurs due to an increase in blood pressure. Hypertension classified into 2 types: primary or essential hypertension of unknown cause and secondary hypertension of known causes.This Studied was to determine distribution of essensial hypertension patients classified by age and gender in Public Health Center I Kartasura District at 2011.

This study used non experimental method which included descriptive study and retrospectively. Samples in this study are the whole patients which diagnosed as people with essensial hypertension in Public Health Center I Kartasura District at 2011. The techniques of processing data and data analysis performed using Microsoft Excel 2007 program by classifying the distribution of essential hypertension by age group and gender.

The analysis of data obtained that distribution of the dominant age group with essential hypertension in Public Health Center I Kartasura District in 2011 are as follow patients with levels between the ages of 41-50 years, 51-60 years and 61-70 are respectively of 23.7%, 29, 6% and 25.1%, and the dominant gender with essential hypertension in Public Health Center I Kartasura District at 2011 are the women by 62.3% which is closely related to the events of premenopausal until menopause. The results of this study indicate that essensial hypertension began to rise significantly above 40 years age group and dominated with female patients. Keyword : Essensial hypertension, age, gender, Public Health Center I Kartasura District

Page 5: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

MOTTO

“Tetapi (Ikutilah Alloh), Alloh-lah Pelindungmu, dan Dia-lah sebaik-baik Penolong”

(Q.S Ali Imran : 150)

“Segala sesuatu dapat diperoleh dengan adanya niat dan doa, karena dalam niat

terkandung kemauan; dorongan; semangat; usaha; dan kesungguh-sungguhan”

(Penulis)

“Bermimpilah, segala sesuatu berawal dari mimpi”

(Penulis)

Page 6: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PERSEMBAHAN

Tugas akhir ini

ku persembahkan untuk Bapak dan Mamakku

tercinta atas segala pengorbanannya serta

untuk kakak-kakakku tersayang atas

dukungannya

Page 7: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin puji syukur kehadirat Allah SWT penulis

panjatkan atas segala rahmat dan ridho-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian dengan judul “Gambaran Kelompok Usia dan Jenis Kelamin yang

Dominan Mengidap Hipertensi Essensial di Puskesmas I Kecamatan Kartasura Tahun

2011”. Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu persyaratan dalam rangka

menyelesaikan studi Diploma III untuk memperoleh gelar ahli madya farmasi.

Selama penelitian dan penyusunan tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan dan

dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih kepada:

1. Prof. Ir. Ari Handono Ramelan, M.Sc. (Hons), Ph.D., selaku dekan Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta

periode 2011 sampai sekarang.

2. Bapak Ahmad Ainurofiq, M.Si., Apt., selaku Ketua Program Studi D3 Farmasi,

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret

Surakarta serta selaku dosen pembimbing akademik penulis.

3. Ibu Yeni Farida, S. Farm, Apt., selaku dosen pembimbing tugas akhir yang

senantiasa meluangkan waktu, tenaga dan pikiran sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini dengan lancar.

4. Seluruh staf baik pengajar dan laboran di Program Studi D3 Farmasi, Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Bapak Sancaya, Mbak Wahyu dan Mbak Ervin selaku pegawai di Puskesmas I

Kecamatan Kartasura yang telah memberikan pengarahan dan kemudahan dalam

proses pengambilan data di Puskesmas I Kecamatan Kartasura.

6. Yang tercinta kedua orang tua dan kakak-kakakku yang telah memberikan

dukungan, doa dan bantuannya baik moril maupun materil.

7. Teman-teman yang selalu memberikan keceriaan dan semangat pantang

menyerahnya sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan dengan lancar.

Page 8: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8. Berbagai pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu baik secara

langsung maupun tidak langsung berperan dalam tersusunnya tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih terdapat banyak kekurangan

dan ketidaksempurnaan. Besar harapan penulis agar tugas akhir ini dapat bermanfaat

sebagaimana mestinya, serta penyususn senantiasa mengharapkan masukan, kritik

dan saran yang membangun dalam penyempurnaan tugas akhir ini.

Surakarta, 30 Juli 2012

Penulis,

Page 9: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…… ..........................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN…… ......................................................................... ii

HALAMAN PERNYATAAN…… ......................................................................... iii

INTISARI…… ........................................................................................................ iv

ABSTRACT…… ....................................................................................................... v

HALAMAN MOTTO…… ...................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN…… ......................................................................vii

KATA PENGANTAR…… ................................................................................... viii

DAFTAR ISI ……… ................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ……… ......................................................................................xii

DAFTAR GAMBAR ………................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN…… .................................................................................. xiv

DAFTAR SINGKATAN…… ................................................................................. xv

BAB I PENDAHULUAN …… ................................................................................ 1

A. Latar Belakang…… .................................................................................... 1

B. Perumusan Masalah .................................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 3

D. Manfaat Penelitian ...................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA …… ...................................................................... 5

A. Hipertensi .................................................................................................... 5

1. Definisi ................................................................................................... 5

2. Klasifikasi .............................................................................................. 5

3. Faktor Penyebab ..................................................................................... 7

4. Diagnosis .............................................................................................. 11

5. Tatalaksana ........................................................................................... 12

B. Kerangka Pemikiran .................................................................................. 14

C. Keterangan Empiris ................................................................................... 14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN…… ......................................................... 15

Page 10: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

A. Instrumen Penelitian .................................................................................. 15

1. Metodologi Penelitian .......................................................................... 15

2. Alat yang digunakan ............................................................................ 15

3. Bahan yang digunakan ......................................................................... 15

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ................................................................ 15

C. Populasi dan Sampel ................................................................................. 15

D. Rancangan Penelitian ............................................................................... 16

E. Analisa Data ............................................................................................. 17

BAB IV PEMBAHASAN …… .............................................................................. 19

A. Gambaran Umum Puskesmas ................................................................... 19

B. Gambaran Kelompok Usia Penderita Hipertensi ....................................... 19

C. Gambaran Kelompok Jenis Kelamin Penderita Hipertensi ........................ 25

D. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 26

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN …… .......................................................... 28

A. Kesimpulan ............................................................................................... 28

B. Saran ......................................................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 30

LAMPIRAN ........................................................................................................... 33

Page 11: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR TABEL

Tabel I. Klasifikasi hipertensi menurut The Joint National Committee on

Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High

Bloodpressure (JNC VII) ....................……………………………….6

Tabel II. Frekuensi hipertensi menurut golongan umur………………………...9

Tabel III. Petunjuk pemilihan obat untuk hipertensi……....................................14

Page 12: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka pemikiran……………………………………………………...15

Gambar 2. Distribusi pasien hipertensi essensial berdasarkan jenjang umur………..21

Gambar 3. Distribusi pasien hipertensi essensial berdasarkan jenis kelamin ……….27

Page 13: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Pra Penelitian ………………………………………………34

Lampiran 2. Surat Izin Penelitian …………………………………………………..35

Lampiran 3. Surat Keterangan Menyelesaikan Penelitian …...……………………..36

Lampiran 4. Data klasifikasi penderita hipertensi essensial berdasarkan usia dan jenis

kelamin di Puskesmas 1 Kecamatan Kartasura Tahun 2011 ….………37

Page 14: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR SINGKATAN ACE : Angiotensin Converter Enzim

ACEI : Angiotensin Converter Enzim Inhibitor

BAPPEDA : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Ca : Kalsium

CCI : Kalsium Kanal Inhibitor

HDL : High Density Lipoprotein

HSS : Hipertensi Sistolik Saja

JNC VII : Joint National Committee 7

LDL : Low Density Lipoprotein

mg/dl : Miligram per desiliter

mmHg : Milimeter Air Raksa

mmol/l : Milimol per liter

Na : Natrium

OAH : Obat Anti Hipertensi

Puskesmas : Pusat Kesehatan Masyarakat

RAA : Renin Angiotensin Aldosteron

Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar

SKRT : Survei Kesehatan Rumah Tangga

TB : Tuberkulosis

TD : Tekanan Darah

TDD : Tekanan Darah Diastolik

TDS : Tekanan Darah Sistolik

WHO : World Health Organization

Page 15: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam Riskesdas 2007 didapatkan mortalitas satu tahun kejadian kematian

dari 258. 488 rumah tangga responden. Penyebab utama kematian untuk semua umur

adalah stroke (15,4%), yang disusul oleh TB (7,5%), hipertensi (6,8%) dan cedera

(6,5%). Bila dibandingkan dengan hasil SKRT dan SKRT 2001, menurut empat (4)

kelompok penyebab kematian tampak bahwa selama 12 tahun (1995-2007) telah

terjadi transisi epidemiologi dengan meningkatnya proporsi penyakit tidak menular

yaitu proporsi penyakit tidak menular meningkat dari 42% menjadi 60%. Penyakit

sistem sirkulasi darah merupakan penyakit yang menempati urutan teratas sebagai

penyakit utama penyebab kematian di rumah sakit baik pada tahun 2007 maupun

2008 (Anonim, 2009b).

Hipertensi adalah penyakit yang terjadi akibat peningkatan tekanan darah.

Hipertensi diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu hipertensi primer atau essensial yang

penyebabnya tidak diketahui dan hipertensi sekunder yang penyebabnya diketahui

dapat disebabkan oleh penyakit ginjal, penyakit endokrin, penyakit jantung,

gangguan anak ginjal. Hipertensi seringkali tidak menimbulkan gejala, sementara

tekanan darah yang terus menerus tinggi dalam jangka waktu lama dapat

menimbulkan komplikasi (Sigarlaki, 2006).

Tekanan darah, terutama tekanan sistolik, meningkat seiring dengan

pertambahan usia di negara-negara Barat dan pada sebagian besar masyarakat dengan

mengkonsumsi garam dalam jumlah besar. Peningkatan tampak mencolok pada

Page 16: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

wanita setelah umur 50 tahun, pada umumnya tekanan darah yang tinggi kurang

disadari yang apabila diketahui sejak awal dapat dilakukan upaya pencegahan

(Koren, 2004).

Resiko hipertensi menempati posisi kedua dari tujuh penyebab penyakit

jantung terpenting yaitu sebesar 9%, posisi pertama dan ketiga yaitu berturut-turut

penyakit jantung koroner (80%) dan penyakit jantung rernatik (2-3%). Resiko

hipertensi sebagai penyebab penyakit jantung akan makin meningkat seiring

bertambahnya usia sehingga menjadi penyakit yang memerlukan perhatian khusus

karena menyebabkan kematian mendadak (Santoso dan Setiawan, 2005).

Resiko hipertensi semakin meningkat pada usia 50-an keatas. Hampir 90%

kasus hipertensi tidak diketahui penyebab sebenarnya. Faktor-faktor yang

berhubungan dengan hipertensi seperti : usia, keturunan (herediter), kebiasaan

merokok, konsumsi alkohol, kegemukan, stress, penyakit ginjal, gangguan adrenal,

penyakit jantung congenital, obat-obatan tertentu, pre-eklamsia, konsumsi tinggi

garam, dan gaya hidup kurang aktif, dapat mengakibatkan terjadinya hipertensi

(Anonim, 2009a).

Indrawati (2009), mengemukakan bahwa resiko kejadian hipertensi paling

besar berada pada kategori umur paling tua (75 tahun ke atas) yaitu sebesar 17 kali

lebih besar dibandingkan kategori umur 15-24 tahun. Resiko menjadi lebih kecil

dengan bertambah mudanya usia, yaitu pada kategori umur 65-74 tahun, 55-64 tahun,

45-54 tahun, 35-44 tahun dan 25-34 tahun sebesar berturut-turut 14, 9, 6, 4, dan 2 kali

dibandingkan kategori umur 15-24 tahun.

Page 17: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Penelitian-penelitian epidemiologis mengindikasikan bahwa risiko kerusakan

ginjal, jantung, dan otak secara langsung berkaitan dengan peningkatan tekanan

darah. Hipertensi ringan (tekanan darah > 140/90 mm Hg) pada orang dewasa muda

dan setengah baya yang akhirnya dapat meningkatkan risiko kerusakan organ

akhir/sasaran (Benowitz, 2001).

Berkaitan dengan latar belakang diatas serta tidak diketahuinya penyebab

terjadinya hipertensi essensial, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai kelompok usia berapa dan jenis kelamin apa saja yang dominan mengidap

hipertensi essensial di Puskesmas I kecamatan Kartasura tahun 2011, agar hasil

penelitian ini dapat memberikan informasi tentang langkah pencegahan timbulnya

hipertensi di Kecamatan Kartasura yang merupakan daerah sekitar domisili peneliti.

B. Perumusan Masalah

1. Bagaimanakah gambaran distribusi pasien hipertensi essensial berdasarkan usia di

Puskesmas I Kecamatan Kartasura tahun 2011?

2. Pasien hipertensi dengan jenis kelamin apa yang dominan menderita hipertensi

essensial di Puskesmas I Kecamatan Kartasura tahun 2011?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui gambaran distribusi pasien pada kelompok usia dan jenis

kelamin yang dominan mengidap hipertensi essensial di Puskesmas I Kecamatan

Kartasura tahun 2011.

D. Manfaat Penelitian

Page 18: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Sebagai bahan masukan bagi Puskesmas untuk meningkatkan pelayanan kesehatan

pada pasien yang mengidap hipertensi khususnya hipertensi essensial.

2. Sebagai sumber informasi untuk dilakukannya upaya pencegahan resiko hipertensi

essensial pada masyarakat khususnya di wilayah kerja puskesmas I kecamatan

Kartasura dengan mempublikasikan mengenai kelompok umur dan jenis kelamin

yang beresiko mengidap hipertensi essensial pada penelitian ini kepada pihak

Puskesmas 1 Kartasura.

Page 19: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hipertensi

1. Definisi

Definisi hipertensi tidak berubah sesuai dengan umur: tekanan darah sistolik

(TDS) > 140 mmHg dan/atau tekanan darah diastolic (TDD) > 90 mmHg. The

Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of

High Bloodpressure (JNC VII) dan WHO/International Society of Hypertension

Guidelines Subcommittees setuju bahwa TDS & TDD keduanya digunakan untuk

klasifikasi hipertensi (Kuswardhani, 2006).

Kriteria normal (normotensi) digunakan bila tekanan darah <130/85 mmHg

dan berlaku untuk orang dewasa (18 tahun) yang tidak sedang memakai obat anti

hipertensi (OAH) dan tidak menderita penyakit akut (Budisetio, 2001).

2. Klasifikasi

Hipertensi dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu hipertensi primer atau

esensial yang penyebabnya tidak diketahui dan hipertensi sekunder yang dapat

disebabkan oleh penyakit ginjal, penyakit endokrin, penyakit jantung, gangguan

anak ginjal (Sigarlaki, 2006).

a. Hipertensi primer (essensial)

Hipertensi esensial merupakan salah satu faktor resiko penting untuk

terjadinya penyakit cerebrovaskuler dan penyakit jantung. Penderita

hipertensi esensial sering tidak menimbulkan gejala sampai penyakitnya

menjadi parah bahkan sepertiganya tidak menunjukkan gejala selama 10

Page 20: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

atau 20 tahun. Penyakit hipertensi sering ditemukan sewaktu dilakukan

pemeriksaan kesehatan lengkap dengan gejala-gejala sakit kepala,

pandangan kabur, badan terasa lemah, jantung berdebar cepat dan keras

bias teratur atau tidak, susah tidur (Roslina, 2008).

b. Hipertensi sekunder

Kurang dari 10% penderita hipertensi merupakan hipertensi sekunder

yang disebabkan dari penyakit komorbid (penyakit berbahaya/parah) atau

obat-obat tertentu yang dapat meningkatkan tekanan darah. Pada

kebanyakan kasus, disfungsi renal akibat penyakit ginjal kronis atau

penyakit renovaskular adalah penyebab sekunder yang paling sering. Obat-

obat tertentu, baik secara langsung ataupun tidak, dapat menyebabkan

hipertensi atau memperberat hipertensi dengan menaikkan tekanan darah

(Anonim, 2006).

Klasifikasi hipertensi menurut JNC VII dapat dilihat dalam Tabel I dibawah

ini:

Tabel.I. Klasifikasi hipertensi menurut JNC VII (Kuswardhani, 2006)

KATEGORI SISTOLIK DIASTOLIK

Normal <120 <80

Pre hipertensi 120-139 80-89

Hipertensi derajat I 140-159 90-99

Page 21: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hipertensi derajat II >160 >100

3. Mekanisme Terjadinya Hipertensi

Hipertensi terjadi oleh adanya aktivasi system RAA dimulai dengan sekresi

rennin oleh sel jukstaglomerular di ginjal melalui stimulasi reseptor adrenergik β1

dan sebagai reaksi terhadap berkurangnya perfusi ke ginjal. Sekresi rennin akan

menghasilkan angiotensin II (AT II), yang memiliki 2 efek utama yaitu sebagai

vasokontriktor kuat dan sebagai perangsang produksi aldosteron di korteks

adrenal. Efek vasokontriksi oleh aktivasi simpatis dan AT II akan meningkatkan

beban hulu (perload) dan menyebabkan retensi air dan natrium yang akan

menambah peningkatan perload jantung (Setyawati dan Nafrialdi, 2008).

4. Faktor Penyebab

Penyebab khusus hipertensi hanya bisa ditetapkan pada sekitar 10-15%

pasien. Pasien-pasien yang tidak memiliki penyebab khusus terjadinya hipertensi

dapat disebut dengan hipertensi esensial. Peningkatan tekanan darah bersamaan

dengan umur tidak terjadi pada populasi dengan asupan natrium harian trendah.

Pasien yang memiliki hipertensi labil cenderung tekanan darahnya naik setelah

mengkonsumsi makanan dengan garam yang berlebihan dibandingkan dengan

orang normal (Benowitz, 2001).

Page 22: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

William & Wilkins (2003) menggambarkan faktor penyebab penyakit

kardiovaskuler sebagai berikut :

a. Level tekanan darah

b. Laki-laki > 55 tahun

c. Perempuan > 65 tahun

d. Perokok

e. Kolesterol total > 6,1 mmol/l (240 mg/dl) atau LDL > 4 mmol/l (160

mg/dl)

f. HDL (laki-laki) < 1 ; (Perempuan) < 1,2 mmol/l atau < 40; < 45 mg/dl

g. Riwayat penyakit kardiovaskuler pada umur < 50 tahun

h. Obesitas

Faktor pemicu hipertensi dapat dibedakan dua yaitu :

a. Tidak terkontrol seperti keturunan, jenis kelamin, dan umur

b. Dapat dikontrol seperti kegemukan, kurang olahraga, merokok, serta

konsumsi alkohol dan garam. Hal tersebut juga berarti bahwa hipertensi

dipengaruhi oleh faktor resiko ganda, baik yang bersifat endogen seperti

neurotransmitter, hormon dan genetik, maupun yang bersifat eksogen

seperti rokok, nutrisi dan stressor (Sigarlaki, 2006). Pernyataan tersebut

diperkuat oleh Dian dkk., (2009) menyebutkan faktor-faktor yang tidak

dapat dimodifikasi antara lain faktor genetik, umur, dan jenis kelamin

sedangkan faktor yang dapat dimodifikasi meliputi stres, obesitas dan

konsumsi garam.

Page 23: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1) Faktor genetik

Adanya faktor genetik pada keluarga tertentu akan menyebabkan

keluarga itu mempunyai risiko menderita hipertensi. Individu dengan

orang tua dengan hipertensi mempunyai risiko dua kali lebih besar

untuk menderita hipertensi dari pada orang yang tidak mempunyai

keluarga dengan riwayat hipertensi. Selain itu didapatkan 70-80%

kasus hipertensi esensial dengan riwayat hipertensi dalam keluarga

(Dian dkk., 2009).

2) Umur

Insidensi hipertensi meningkat seiring dengan pertambahan umur.

Pasien yang berumur di atas 60 tahun, 50-60 % mempunyai tekanan

darah lebih besar atau sama dengan 140/90 mmHg. Hal ini merupakan

pengaruh degenerasi yang terjadi pada orang yang bertambah usianya.

Dengan bertambahnya umur, maka tekanan darah juga akan

meningkat. Setelah umur 45 tahun, dinding arteri akan mengalami

penebalan oleh karena adanya penumpukan zat kolagen pada lapisan

otot, sehingga pembuluh darah akan berangsur-angsur menyempit dan

menjadi kaku. Tekanan darah sistolik meningkat karena kelenturan

pembuluh darah besar yang berkurang pada penambahan umur sampai

dekade ketujuh sedangkan tekanan darah diastolik meningkat sampai

dekade kelima dan keenam kemudian menetap atau cenderung

menurun (Dian dkk., 2009). Frekuensi hipertensi menurut golongan

umur dapat dilihat pada Tabel II dibawah ini:

Page 24: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel II. Frekuensi hipertensi menurut golongan umur (Roslina,

2008)

No. Golongan umur (tahun) Prevalensi (%) 1 20 – 29 6,10 2 30 – 39 6,70 3 40 – 49 10,10 4 50 – 59 10,20 5 Diatas 60 13,00

3) Jenis Kelamin

Prevalensi terjadinya hipertensi pada pria sama dengan wanita.

Namun wanita terlindung dari penyakit kardiovaskuler sebelum

menopause. Wanita yang belum mengalami menopause dilindungi

oleh hormon estrogen yang berperan dalam meningkatkan kadar High

Density Lipoprotein (HDL). Kadar kolesterol HDL yang tinggi

merupakan faktor pelindung dalam mencegah terjadinya proses

aterosklerosis. Efek perlindungan estrogen dianggap sebagai

penjelasan adanya imunitas wanita pada usia premenopause. Pada

premenopause wanita mulai kehilangan sedikit demi sedikit hormon

estrogen yang selama ini melindungi pembuluh darah dari kerusakan.

Proses ini terus berlanjut dimana hormon estrogen tersebut berubah

kuantitasnya sesuai dengan umur wanita secara alami, yang umumnya

mulai terjadi pada wanita umur 45-55 tahun (Dian dkk., 2009).

4) Stres

Stres (ketegangan emosional) dapat meningkatkan TD untuk

sementara akibat pelepasan adrenalin dan noradrenalin (hormone

Page 25: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

stress), yang bersifat vasokontriktif. TD meningkat pula pada waktu

ketegangan fisik (pengeluaran tenaga, olahraga). Bila stress hilang, TD

turun lagi (Tjay dan Rahardja, 2007).

5) Obesitas

Obesitas mempunyai korelasi positif dengan hipertensi. Anak-

anak remaja yang mengalami kegemukan cenderung mengalami

tekanan darah tinggi (hipertensi). Ada dugaan bahwa meningkatnya

berat badan normal relatif sebesar 10 % mengakibatkan kenaikan

tekanan darah 7 mmHg. Oleh karena itu, penurunan berat badan

dengan membatasi kalori bagi orang-orang yang obes bisa dijadikan

langkah positif untuk mencegah terjadinya hipertensi (Sugiarto, 2007).

6) Konsumsi garam

Secara umum masyarakat sering menghubungkan antara konsumsi

garam dengan hipertensi. Garam merupakan hal yang sangat penting

pada mekanisme timbulnya hipertensi. Pada beberapa orang, baik yang

sehat maupun yang mempunyai hipertensi, walaupun mereka

mengkonsumsi natrium tanpa batas, pengaruhnya terhadap tekanan

darah sedikit sekali atau bahkan tidak ada. Pada kelompok lain, terlalu

banyak natrium menyebabkan kenaikan darah yang juga memicu

terjadinya hipertensi. Garam merupakan faktor yang sangat penting

dalam patogenesis hipertensi. Hipertensi hampir tidak pernah

ditemukan pada suku bangsa dengan asupan garam yang minimal.

Asupan garam kurang dari 3 gram tiap hari menyebabkan prevalensi

Page 26: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

hipertensi yang rendah, sedangkan jika asupan garam antara 5-15 gram

perhari prevalensi hipertensi meningkat menjadi 15-20 %. Pengaruh

asupan terhadap timbulnya hipertensi terjadi melalui peningkatan

volume plasma, curah jantung dan tekanan darah (Sugiarto, 2007).

5. Diagnosis

Hipertensi sering merupakan kondisi asimptomatik. Penemuan kasus secara

dini akan sangat membantu dalam tindakan penatalaksanaan dan sebagai upaya

untuk mencegah kerusakan/kecacatan lebih lanjut. Salah satu cara yang paling

tepat untuk dapat menegakkan diagnosa hipertensi secara pasti adalah dengan

melakukan pengukuran tekanan darah, baik secara langsung maupun tidak

langsung. Diagnosa hipertensi pada dewasa ditegakkan ketika dua kali kunjungan

pasien tekanan diastolik 90 mmHg atau lebih, atau tekanan sistolik lebih dari 135

mmHg (Arwani dan Sunarno, 2007).

6. Tatalaksana

a. Pencegahan Hipertensi

Cara yang terbukti mampu untuk mencegah terjadinya hipertensi, yaitu

pengendalian berat badan, pengurangan asupan natrium kloride, aktifitas

alkohol, pengendalian stress, suplementasi fish oil dan serat. The 5-year

primary prevention of hypertension meneliti berbagai faktor intervensi

terdiri dari pengurangan kalori, asupan natrium kloride dan alkohol serta

peningkatan aktifitas fisik (Budisetio, 2001).

Page 27: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Pengobatan Farmakologi

Keputusan untuk memberikan pengobatan farmakologik

mempertimbangkan beberapa factor, yaitu derajat kenaikan TD, adanya

kerusakan organ target, dan adanya penyakit kardiovaskuler. Tujuan

pengobatan adalah menurunkan morbiditas dan mortalitas akibat hipertensi

dengan memelihara tekanan darah sistolik di bawah 140 mmHg, tekanan

diastolic dibawah 90 mmHg disamping mencegah resiko penyakit

kardiovaskuler lainnya. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada

penggunaan obat anti hipertensi, yaitu : i) saat mulai pengobatan

gunakanlah dosis yang kecil, ii) bila efek tidak memuaskan tambahkan

obat untuk kombinasi, dan iii) pergunakan obat long acting dengan dosis

tunggal yang dapat mencakup efek selama 24 jam (Budisetio, 2001).

Menurut Budisetio (2001) terdapat enam golongan utama obat untuk

hipertensi baik untuk pengobatan pemulaan maupun pemeliharaan yang

dapat dilihat pada Tabel III.

Page 28: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel III. Petunjuk pemilihan obat untuk hipertensi (Budisetio, 2001)

B. Kerangka Pemikiran

Hipertensi

Non essensial /sekunder

Esensial/primer

Page 29: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

C. Keterangan Empiris

Prevalensi hipertensi semakin meningkat dengan bertambahnya usia dan

hipertensi dominan diderita oleh populasi berjenis kelamin wanita/perempuan yang

didasarkan pada penelitian sebelumnya oleh Sigarlaki (2006). Prevalensi hipertensi

pada lanjut usia lebih tinggi dibanding dengan penderita yang lebih muda, sebagian

besar merupakan hipertensi primer dan hipertensi sistolik terisolasi

(Kuswardhani, 2006).

Faktor Penyebab

Tidak terkontrol

Usia dan Jenis Kelamin

Page 30: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Instrumen Penelitian

1. Jenis penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian non eksperimental yang bersifat

deskriptif dan dilakukan secara retrospektif.

2. Alat yang digunakan

Alat yang digunakan pada penelitian ini meliputi buku, jurnal terkait

penelitian, dan perangkat sistem pengolahan data Microsoft Excel tahun 2007.

3. Bahan yang digunakan

Bahan yang digunakan dalam penelitian berupa daftar kunjungan pasien

terdiagnosa hipertensi essensial di Puskesmas 1 Kartasura Januari-Desember 2011.

B. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Penelitian dilakukan di Puskesmas I Kecamatan Kartasura pada bulan Januari

2012 sampai dengan Juni 2012.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita yang berkunjung

memeriksakan penyakitnya ke Puskesmas I Kecamatan Kartasura bulan Januari

2011 sampai dengan bulan desember 2011 sebagaimana terdaftar di nomor index

data rekam medik pasien.

2. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pasien terdiagnosa hipertensi essensial

di Puskesmas I Kecamatan Kartasura tahun 2011

D. Rancangan Penelitian

Page 31: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tahap-tahap penelitiannya meliputi :

1. Perizinan

Surat izin pra penelitian diajukan kepada program studi untuk memperoleh

tanda tangan dari Ketua Program Studi D3 Farmasi UNS, kemudian tembusan

surat izin pra penelitian diserahkan kepada BAPPEDA Kabupaten Sukoharjo dan

Puskesmas 1 Kartasura untuk memperoleh izin melakukan tinjauan awal penelitian

dalam rangka mengetahui segala informasi yang dibutuhkan berkaitan penelitian

di Puskesmas 1 Kartasura. Selanjutnya untuk tujuan pengambilan data diajukan

kembali surat izin pengambilan data ke program studi untuk mendapat persetujuan

Ketua Program Studi D3 Farmasi UNS kemudian tembusan surat izin pengambilan

data diserahkan kepada BAPPEDA Kabupaten Sukoharjo dan Puskesmas 1

Kartasura untuk memperoleh izin melakukan penggambilan data di Puskesmas 1

Kartasura.

2. Pengambilan data

Pengambilan data diambil dari database pasien dalam komputer yang dimiliki

oleh bagian rekam medik Puskesmas 1 Kartasura untuk bulan Januari - Desember

2011. Data yang diambil meliputi data pasien terdiagnosa hipertensi essensial.

Data pasien yang diambil meliputi nomor urut, nomor indeks, nama pasien,

tanggal kunjungan, alamat, umur, petugas pemeriksa, jumlah kasus penyakit yang

diidap selama pengobatan di Puskesmas 1 Kartasura.

3. Pengolahan dan analisa data

Page 32: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Data pasien yang diperoleh kemudian diolah untuk disajikan dalam bentuk

tabel dan diagram lingkaran untuk kemudahan dalam melihat distribusi pasien

hipertensi di Puskesmas I Kecamatan Kartasura berdasarkan usia dan jenis

kelaminnya pada tahun 2011. Data pasien hipertensi tersebut kemudian dianalisa

berdasarkan keterkaitannya dengan usia dan jenis kelamin pasien.

E. Analisa Data

Data tentang pasien di Puskesmas I Kecamatan Kartasura tahun 2011 dengan

diagnosa utama hipeertensi tersebut kemudian diolah dan dianalisis dengan statistik

deskriptif meliputi :

1. Jumlah pasien dengan diagnosa utama hipertensi tahun 2011

Jumlah pasien yang dihitung berasal dari data epidemiologi hipertensi yang

diambil dari sistem komputerisasi rekam medik Puskesmas I Kec. Kartasura yang

memenuhi kriteria inklusi meliputi pasien dengan diagnosa utama hipertensi

primer di Puskesmas I Kecamatan Katasura Januari - Desember 2011.

2. Distribusi pasien berdasarkan usia

Data usia pasien dikelompokkan dari pasien dengan diagnosa utama hipertensi

primer di Puskesmas I Kecamatan Katasura Januari - Desember 2011 dan

dihitung persentasenya.

Page 33: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

E. Gambaran Umum Puskesmas

Puskesmas I Kecamatan Kartasura berlokasi di Jl. Raya Solo-Jogja Desa

Pucangan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Wilayah kerja

Puskesmas Kecamatan Kartasura terdiri dari 10 desa dan 2 kelurahan dengan luas

wilayah keseluruhan tercatat 1.923 Ha. Berdasarkan data dari BPS jumlah

penduduk tahun 2011 adalah 104.675 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki

44.526 jiwa sedangkan perempuan 60.149 jiwa. Jumlah tenaga kesehatan yang

bekerja di Puskesmas Kartasura tahun 2011 mencapai 88 orang dengan proporsi

jenis tenaga kesehatan antara lain: bidan 37,5%, perawat 20,45%, medis/dokter

11,36%, staf 19,31%, sanitarian 3,4%, farmasi 3,4%, laboratorium 2,27%, gizi

1,13% dan fisioterapi 1,13%.

Puskesmas Kecamatan Kartasura terdapat 4 unit Puskesmas Pembantu dan

3 unit Puskesmas Keliling dengan jumlah kunjungan rawat jalan pada tahun 2011

tercatat sebanyak 106694 dan 507 untuk rawat inap. Hipertensi merupakan

penyakit yang menempati urutan teratas yaitu 7273 kasus dalam tahun 2011 yang

terbagi atas 3184 kasus/kunjungan untuk hipertensi essensial dan 4089

kasus/kunjungan untuk hipertensi sekunder.

F. Gambaran Kelompok Usia Penderita Hipertensi

Menurut Roslina (2008) menyatakan dalam penelitian epidemiologi telah

membuktikan bahwa hipertensi dipengaruhi oleh beberapa faktor: ras, usia,

riwayat keluarga, jenis kelamin, faktor ini tidak dapat diubah sedangakan faktor

Page 34: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

0%

5%

10%

15%

20%

25%

30%

35%

< 10 11 - 2O 21 - 30 31 - 40 41- 50 51 - 60 61 - 70 71 - 80 > 80

Kejadian Hipertensi Essensial 2011

Jumlah Pasien

resiko lain yang dapat diubah seperti obesitas, merokok, alcohol, stress dan lain

sebagainya. Hipertensi erat kaitannya dengan umur, semakin tua seseorang

semakin besar risiko terserang hipertensi. Umur lebih dari 40 tahun mempunyai

risiko terkena hipertensi. Dengan bertambahnya umur, risiko terkena hipertensi

lebih besar sehingga prevalensi hipertensi dikalangan usia lanjut cukup tinggi

yaitu sekitar 40% dengan kematian sekitar 50% diatas umur 60 tahun. Hal ini

disebabkan oleh perubahan alami pada jantung, pembuluh darah dan hormon

(Sugiarto, 2007).

Distribusi pasien hipertensi berdasarkan umur di Puskesmas I Kecamatan

Kartasura tahun 2011 dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Diagram batang distribusi pasien hipertensi essensial berdasarkan jenjang umur

Berdasarkan data di atas diperoleh umur pasien hipertensi meningkat

signifikan sebesar 15,7% mulai umur 40 tahun dan kejadian hipertensi essensial

di Puskesmas I Kecamatan Kartasura tahun 2011 paling banyak diderita oleh

Page 35: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pasien dengan jenjang umur antara 41-50 tahun, 51-60 tahun dan 61-70 yang

berturut-turut sebesar 23,7%, 29,6% dan 25,1%. Namun menginjak usia di atas

60 tahun, jumlah pasien penderita hipertensi essensial mengalami penurunan

sebesar 4,5% dan semakin menurun seiring bertambahnya usia. Hal itu berkaitan

dengan angka harapan hidup masyarakat Indonesia yaitu di level 60-an tahun

untuk laki-laki berbanding level 70-an tahun untuk perempuan (BPS, 2011).

Sehingga adanya mortalitas merupakan penyebab penurunan jumlah penderita

hipertensi yang mulai terjadi pada kelompok umur di atas 60 tahun.

Dari analisis diketahui bahwa semakin tinggi umur seseorang maka

semakin tinggi terjadinya hipertensi. Hipertensi dapat timbul disemua usia

walaupun sebagian besar pasien umumnya berusia lebih dari 40 tahun. Penebalan

pembuluh darah pada usia tua sudah mulai terjadi dan dinding pembuluh darah

sudah mulai melemah dan menebal (Roslina, 2008). Hal ini terjadi karena pada

usia tersebut arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku karena itu

darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit

daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan (Sigarlaki, 2006).

Berdasarkan hasil data umur pasien hipertensi dalam penelitian, kasus

hipertensi mulai banyak terjadi yaitu di atas umur 40 tahun. Dengan

bertambahnya umur, maka tekanan darah juga akan meningkat. Setelah umur 45

tahun, dinding arteri akan mengalami penebalan oleh karena adanya penumpukan

zat kolagen pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah akan berangsur-angsur

menyempit dan menjadi kaku. Peningkatan umur akan menyebabkan beberapa

perubahan fisiologis, pada usia lanjut terjadi peningkatan resistensi perifer dan

Page 36: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

aktivitas simpatik. Pengaturan tekanan darah yaitu refleks baroreseptor pada usia

lanjut sensitivitasnya sudah berkurang, sedangkan peran ginjal juga sudah

berkurang dimana aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus menurun (Dian

dkk., 2009). Jadi dapat diketahui bahwa peningkatan umur pasien mempengaruhi

peningkatan kejadian hipertensi.

Penderita dengan tekanan darah tinggi tanpa ada sebab-sebab organis yang

jelas dapat menerapkan sendiri pola hidup untuk menurunkan tensinya. Pola

hidup yang baik juga meningkatkan efektivitas obat-obat antihipertensi dan

mengurangi resiko penyakit jantung dan pembuluh. Maka untuk usia seseorang

di bawah 40 tahun sebaiknya melakukan langkah-langkah pencegahan antara lain

:

1) Menguruskan badan. Berat badan berlebihan (kegemukan) menyebabkan

bertambanya volume-darah dan perluasan system sirkulasi.

2) Mengurangi garam. Tindakan ini dianggap sebagai salah satu terpenting

karena bila kadar Na di filtrate glomerulli rendah, maka lebih banyak air

yang dikeluarkan untuk menormalisasi kadar garam dalam darah. Akibatnya

tekanan darah akan turun.

3) Membatasi kolesterol berguna untuk membatasi resiko arterosklerosis.

Kolesterol merupakan substansi lemak, yang secara normal dibentuk di

dalam tubuh. Kolesterol dibentuk di hati dari lemak makanan. Kolesterol

memainkan banyak peran penting dalam fungsi sel tubuh (antara lain

produksi hormon). Kolesterol darah dapat dibagi menjadi 2 bagian utama:

kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) yang dikenal sebagai kolesterol

Page 37: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

jahat dan kolesterol HDL (High Density Lipoprotein) yang dikenal sebagai

kolesterol baik. LDL membawa kolesterol dari hati ke sel, dan HDL

berperan membawa kolesterol dari sel ke hati. Kadar kolesterol LDL yang

tinggi akan memicu penimbunan kolesterol di sel, yang menyebabkan

munculnya aterosklerosis (pengerasan dinding pembuluh darah arteri) dan

penimbunan plak di dinding pembuluh darah (Anonim, 2012).

4) Berhenti merokok. Kandungan nikotin pada tembakau memperkuat kerja

jantung dan menciutkan arteri kecil ingga sirkulasi darah berkurang dan

tekanan darah meningkat. Karbonmonoksida hasil pembakaran asap rokok

mengikat hemoglobin lebih cepat dan lebih kuat daripada oksigen, seingga

penyerapan O2 di paru-paru sangat dikurangi.

5) Cukup istirahat dan tidur adalah penting, karena selama periode itu

tekanan darah turun serta mengurangi stress.

6) Olahraga secara teratur dapat menurunkan tekanan dara yang tinggi. Telah

dibuktikan bahwa jalan (agak cepat) setiap hari (minimal 3x seminggu)

selama sekurang-kurangnya ½ jam cukup untuk member asil penurunan

tekanan darah (Tjay dan Rahardja, 2007).

Sedangkan untuk pasien dengan umur di atas 40 tahun yang telah

terdiagnosa hipertensi dapat diberikan terapi farmakologi berdasarkan profil

patofisiologinya yaitu :

1) Penderita hipertensi berusia muda (dewasa).

Pada mayoritas pasien-pasien hipertensi, tekanan darah dapat

dikendalikan secara memadai dengan beberapa obat; namun demikian untuk

Page 38: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pemilihan dari berbagai macam deretan pilihan terapeutik diperlukan kriteria

selain efektivitas. Pertimbangan segi hemodinamika dan segi hormonal

memberikan beberapa petunjuk dalam pemilihan obat. Penderita ini biasanya

bercirikan individu aktif dengan tonus simpatetik yang meninggi dan

aktivitas rennin plasma yang meningkat; volume cairan ekstraseluler

biasanya normal atau menurun (Woodley dan Whelan, 1992).

Oleh karena itu untuk penderita golongan ini lebih baik diberikan

inhibitor enzim perubahan angiotensin, kombinasi alpha-beta blocker,

calcium channel blocker dan alpha-l selective lebih disukai. Antagonis

adrenergik beta saja juga efektif namun menimbulkan pengaruh yang

merugikan pada high density lipoprotein (HDL) kolesterol, menyebabkan

disfungsi seksual serta menurunkan kemampuan fisik seorang atlit karena

menurunkan curah jantung (Woodley dan Whelan, 1992).

2) Penderita hipertensi lanjut usia.

Penderita hipertensi berusia 60 tahun atau lebih seringkali mempunyai

masalah medik lain yang dapat merubah pemilihan terapi anti hipertensi

inisial. Kenaikan tahanan pembuluh darah merupakan ciri hipertensi pada

usia lanjut, dan pada umumnya para pasien ini mempunyai aktivitas renin

plasma yang menurun dan hipertrofi ventrikel kiri yang lebih besar

dibandingkan dengan penderita hipertensi berusia muda. Diuretik sering

dipilih sebagai terapi inisial dan telah terbukti menurunkan insiden stroke,

gagal jantung berat, dan infrak miokard fatal. Kalsium antagonis

menurunkan tahanan pembuluh darah, tidak berpengaruh merugikan pada

Page 39: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kadar lipid sehingga merupakan pilihan yang baik bagi penderita usia lanjut.

Inhibitor ACE dapat digunakan tapi secara teoristis tidak ideal karena

menimbulkan penurunan kadar rennin. Obat golongan antagonis andrenergik

beta pada umumnya tidak digunakan karena obat itu menurunkan tahanan

pembuluh darah, menurunkan curah jantung, dan kadar kolesterol HDL

(Woodley dan Whelan, 1992).

Obat-obat yang menimbulkan hipotensi postural jarang terjadi namun

sedasi sering terjadi. Pada pasien berusia lanjut usia dengan hipertensi

sistolik saja (HSS), dapat diberikan diuretika dosis rendah sebagai terapi

awal missal klortalidon atau hidroklorthiazid. Labetolol baik pada dosis

rendah karena ektivitas simpatomimetik intrinsik yang dimilikinya maka

obat itu dapat digunakan pada penderita usia lanjut dengan denyut rendah

dan insufisiensi arterial atau disfungsi ventrikel kiri. Terapi hendaknya

dimulai dengan dosis yang lebih kecil daripada dosis biasanya dengan

penyesuaian pada interval yang lebih panjang (Woodley dan Whelan, 1992).

G. Gambaran Kelompok Jenis Kelamin Penderita Hipertensi

Jenis kelamin merupakan faktor resiko hipertensi yang tidak dapat diubah

(Roslina, 2008). Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Lely

dkk., (2009) bahwa jenis kelamin perempuan (52,1%) lebih banyak menderita

hipertensi dibandingkan laki-laki (47,9%). Wanita masa pramenopause mulai

kehilangan sedikit demi sedikit hormon estrogen yang selama melindungi

Page 40: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Laki-laki38%

Perempuan62%

Penderita Hipertensi

pembuluh darah dari kerusakan. Proses ini terus berlanjut dimana hormon

estrogen tersebut berubah kuantitasnya sesuai dengan umur wanita secara alami,

yang umumnya mulai terjadi pada wanita umur 45-55 tahun (Dian dkk., 2009)

sehingga menopause erat kaitannya dengan kejadian hipertensi pada jenis

kelamin perempuan.

Distribusi pasien hipertensi berdasarkan jenis kelamin di Puskesmas I

Kecamatan Kartasura tahun 2011 dapat digambarkan pada Gambar 3.

Gambar 3. Diagram distribusi Pasien Hipertensi Essensial berdasarkan Jenis Kelamin

Berdasarkan Gambar 3 di atas, diperoleh pasien jenis kelamin perempuan

yang menderita hipertensi sebanyak 544 orang (62,3%) dan pasien dengan jenis

kelamin laki-laki menderita hipertensi sebanyak 329 orang (37,7%). Pada

penelitian sebelumnya oleh Sigarlaki (2006) memperoleh data bahwa distribusi

penderita hipertensi lebih didominasi wanita/perempuan (55,88%) dibandingkan

laki-laki (44,12%). Kuswardhani (2006) menemukan kejadian hipertensi lebih

tinggi pada perempuan (39%) dibandingkan pada laki-laki (31%) serta diperkuat

oleh hasil penelitian lainnya oleh Roslina (2008) menemukan penderita

Page 41: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

hipertensi pada pria sebesar 28,2% dan wanita sebesar 71,8%. Dari hasil studi

beberapa pustaka, hal tersebut disebabkan oleh adanya menopause yang dialami

pada semua wanita/perempuan. Wanita yang belum mengalami menopause

dilindungi oleh hormon estrogen yang berperan dalam meningkatkan kadar High

Density Lipoprotein (HDL). Kadar kolesterol HDL yang tinggi merupakan faktor

pelindung dalam mencegah terjadinya proses aterosklerosis (Dian dkk., 2009).

Estrogen merupakan vasodilator dengan meningkatkan sintesis nitrit oksida

dan mengurangi produksi endotelin-1 & AT II, memodulasi acetilkolin dan

serotonin, sekresi protasiklin dan CCI meningkat (Perez et al., 2009).

H. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian kali ini terdapat beberapa keterbatasan baik dalam

pengambilan data maupun analisa data. Keterbatasan penelitian meliputi:

1. Data yang dimiliki Puskesmas hanya berupa data kunjungan pasien yang

hanya memuat nomor indeks pasien, nama pasien, tanggal kunjungan,

alamat pasien, dan umur pasein namun tidak memuat data tekanan darah

pasien.

2. Adanya data pasien ganda dalam catatan kunjungan yang terdiagnosa

hipertensi sehingga harus dideterminasi secara akurat menggunakan nomor

indeks dan data demografi pasien yang ada.

3. Karena data analisa menggunakan seluruh data kunjungan pasien, maka

metode pemilihan datanya dengan menyeleksi satu persatu pasien

menggunakan keterangan demografi maupun keterangan lainnya (nomor

indeks).

Page 42: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Distribusi pasien berdasarkan jenis kelamin

Data jenis kelamin dikelompokkan dari pasien dengan diagnosa utama hipertensi

primer di Puskesmas I Kecamatan Katasura Januari - Desember 2011 dan

dihitung persentasenya.

Page 43: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Dari analisis data diperoleh distribusi kelompok usia yang dominan

mengidap hipertensi essensial di Puskesmas I Kecamatan Kartasura tahun

2011 yaitu kejadian hipertensi mulai meningkat signifikan pada kelompok

usia diatas 40 tahun dan paling banyak diderita oleh pasien dengan jenjang

umur antara 41-50 tahun, 51-60 tahun dan 61-70 yang berturut-turut sebesar

23,7%, 29,6% dan 25,1%. Namun menginjak usia di atas 60 tahun, jumlah

pasien penderita hipertensi essensial mengalami penurunan sebesar 4,5% dan

semakin menurun seiring bertambahnya usia.

2. Untuk kelompok jenis kelamin yang dominan mengidap hipertensi essensial

di Puskesmas I Kecamatan Kartasura tahun 2011 yaitu banyak penderita dari

kalangan wanita/perempuan sebesar 62,3% yang erat kaitannya dengan

peristiwa pramenopause hingga menopause.

B. Saran

1. Sebaiknya untuk pasien yang telah terdiagnosa hipertensi essensial

melakukan pengaturan pola hidup untuk mengurangi resiko penyakit jantung

dan pembuluh yang dapat menyebabkan kerusakan organ fatal atau bahkan

kematian.

2. Puskesmas sebaiknya melakukan penyuluhan ke desa-desa secara rutin

mengenai memberikan informasi tentang pencegahan resiko hipertensi

Page 44: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dengan pengaturan pola hidup khususnya untuk sasaran kelompok usia

dewasa (> 18 tahun).

3. Sebaiknya untuk data pengobatan pasien maupun rekam medis pasien

disimpan juga dalam sistem komputerisasi database rekam medik Puskesmas

sehingga memudahkan peneliti untuk menganalisa serta memperbanyak

penelitian lebih lanjut mengenai hipertensi di khususnya Puskesmas I

Kecamatan Kartasura.

4. Untuk penelitian lebih lanjut perlu dilakukan kajian pada faktor resiko

lainnya yang berkaitan dengan kejadian hipertensi essensial agar diperoleh

informasi yang lebih lengkap untuk meningkatkan pembangunan kesehatan

di Indonesia khususnya di Kecamatan Kartasura. Penelitian lebih lanjut dapat

juga mengambil tema mengenai hipertensi sekunder dengan variabel resiko

yang lebih beragam.

Page 45: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2006, Pharmaceutical Care untuk Penyakit Hipertensi, Direktorat Bina

Farmasi Komunitas dan Klinik, Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Departemen Kesehatan, Jakarta.

Anonim, 2009a, MIMS Indonesia, Petunjuk Konsultasi, Edisi 9 2009/2010, PT Bhuana Ilmu Populer (Kelompok Gramedia), Jakarta, Hal A70.

Anonim, 2009b, Profil Kesehatan Indonesia 2008, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Anonim, 2012, Kolesterol dan Stroke, http://www.strokebethesda.com/, 16 Agustus 2012.

Arwani dan Sunarno, 2007, Analisa Perbedaan Hasil Pengukuran Tekanan Darah

antara Lengan Kanan dengan Lengan Kiri pada Penderita Hipertensi di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Propinsi Lampung, Media Ners, Vol.1, No.2, Oktober 2007.

Benowitz, N.L., 2001, Obat Antihipertensi, Farmakologi: Dasar dan Klinik, Buku 1, Diterjemahkan oleh Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Uniersitas Airlangga, Penerbit Salemba Medika, Jakarta, hal 269-270.

BPS, 2011, Pembangunan Manusia Berbasis Gender 2011, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP dan PA), CV Permata Andika, Jakarta.

Budisetio, M., 2001, Pencegahan dan Pengobatan Hipertensi pada Penderita Usia Dewasa, Jurnal Kedokteran Trisakti : 2001, 20:2, hal 101-107.

Dian, A., Waren, A., Situmorang, E., Asputra, H., dan Sagita, S., 2009, Fakto-faktor yang Behubungan dengan Kejadian Hipertensi pada Pasien yang Berobat di Poliklinik Dewasa Puskesmas Bangkinang Periode Januari sampai Juni 2008, Laporan Magang, Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Riau.

Indrawati, L., Werdhasari, A., dan Yudi, A., 2009, Hubungan Pola Kebiasaan Konsumsi Makanan Masyarakat Miskin dengan Kejadian Hipertensi di Indonesia, Artikel, Media Peneliti dan Pengembang Kesehatan Volume XIX Nomor 4 Tahun 2009, hal 174-184.

Koren, G., 2004, Aspek Khusus Farmakologi Perinatal dan Pediatrik, Farmakologi : Dasar dan Klinik, Buku 3 Edisi 8, Diterjemahkan Oleh Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran Uniersitas Airlangga, Penerbit Salemba Medika, Jakarta, hal 495.

Kurniawan, A., 2002, Gizi Seimbang untuk Mencegah Hipertensi, Materi Seminar Hipertensi Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran YARSI.

Kuswardhani, R.A.T., 2006, Penatalaksanaan Hipertensi pada Lanjut Usia, Jurnal Penyakit Dalam, Volume 7, Nomor 2, Mei 2006 : 135-140, RSUP Sanglah Denpasar.

Perez, F.R.L, Chedraui, P., Gilbert, J.J, and Perez, G.C, 2009, Cardiovascular risk in menopausal women and prevalent related co-morbid conditions: facing the post-Women’s Health Initiative era, Fertility and Sterility Vol. 92, No. 4,

Page 46: GAMBARAN KELOMPOK USIA DAN JENIS KELAMIN YANG …/Gambaran... · perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id DI PUSKESMAS I KECAMATAN KARTASURA D commit to user GAMBARAN KELOMPOK USIA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

October 2009, American Society for Reproductive Medicine, Published by Elsevier Inc.

Roslina, 2008, Analisa Determinan Hipertensi Essensial di Wilayah Kerja Tiga Puskesmas Kabupaten Deli Serdang Tahun 2007, Tesis, Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara Medan.

Santoso dan Setiawan, 2005, Penyakit Jantung Koroner, Cermin Dunia Kedokteran no. 147, SMF Penyakit Dalam RSUD Koja / Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Ukrida, Jakarta.

Setyawati, Nafrialdi dan Arini, 2008, Obat Gagal Jantung, Farmakologi dan Terapi, Edisi 5, Departemen Farmakologi dan Terapik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Hal 299-300.

Sigarlaki, H.J.O., 2006, Karakteristik dan Faktor Berhubungan dengan Hipertensi di Desa Bocor, Kecamatan Bulus Pesantren, Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, Tahun 2006, Makara, Kesehatan, Vol.10, No.2, Desember 2006 : 78-88.

Sugiarto, A., 2007, Faktor-faktor Risiko Hipertensi Grade II pada Masyarakat (Studi Kasus di Kabupaten Karanganyar), Tesis, Program Studi Magister Epidemiologi. Universitas Diponegoro Semarang.

Tjay, T.H., dan Rahardja, K., 2007, Obat-Obat Penting, edisi VI, PT Elex Media Komputindo, Jakarta.

Williams and Wilkins, L., 2003, World Health Organization (WHO)/International Society of Hypertension (ISH) Statement on Management of Hypertension. Journal of Hypertension 2003:1983-1992, Vol.21 No 11, A Wolters Kluwer Company, U.K.

Woodley, M., dan Whelan, A., 1992, Pedoman Pengobatan diangkat dari : Manual of Medical Therapeutics, 27 th Edition, Departement of Medicine Washington University, Yayasan Essentia Medica dan Penerbit Andi Offset, Yogyakarta, hal 106-110.