gambaran derajat cemas pada mahasiswa pre...

66
Skripsi 2017 GAMBARAN DERAJAT CEMAS PADA MAHASISWA PRE KLINIK PENDIDIKAN DOKTER TINGKAT AWAL 2016 DAN TINGKAT AKHIR 2014 UNIVERSITAS HASANUDDIN oleh: RIRIN H H WORUMI C11114703 Pembimbing : Dr. dr. Saidah syamsuddin,Sp.KJ PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017

Upload: truongkhanh

Post on 10-Mar-2019

244 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Skripsi 2017

GAMBARAN DERAJAT CEMAS PADA MAHASISWA PRE KLINIK PENDIDIKAN

DOKTER TINGKAT AWAL 2016 DAN TINGKAT AKHIR 2014 UNIVERSITAS

HASANUDDIN

oleh:

RIRIN H H WORUMI

C11114703

Pembimbing :

Dr. dr. Saidah syamsuddin,Sp.KJ

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2017

ABSTRAK

Gambaran Derajat Cemas pada Mahasiswa Pre klinik Pendidikan Dokter Tingkat

Awal 2016 dan Tingkat Akhir 2014 Universitas Hasanuddin

Latar belakang : Atkinson, (2008) mengatakan bahwa kecemasan adalah emosi yang tidak

menyenangkan yang ditandai dengan istilah-istilah seperti khawatir, keprihatinan, dan rasa

takut yang kadang-kadang kita alami dalam tingkatan yang berbeda-beda.tujuan : Untuk

mengetahui bagaimana Gambaran Derajat Cemas pada Mahasiswa Pre klinik Angkatan 2014

dan 2016 Fakultas Kedokteran Universitas hasanuddin.metode: desain penelitian deskriptif,

yang mana pengukuran variabel dilakukan untuk mengetahui Gambaran Derajat Cemas

pada Mahasiswa Pre klinik Angkatan 2014 dan 2016 Fakultas Kedokteran Universitas

hasanuddin ,melalui kuisioner sebagai data penelitian.Sample : seluruh populasi yang

memenuhi kriteria inklusi yaitu Mahasiswa pre klinik Prodi Pendidikan Dokter angkatan

2014 dan 2016 Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. Hasil Penelitian: Jika

digabungkan data pada mahasiswa Angkatan 2014 dan 2016, maka secara umum gambaran

kejadian cemas jika melihat angka tertinggi pada setiap karakteristik yaitu jenis kelamin

perempuan (83%),Indeks Prestasi kurang (100%),tinggal bersama orangtua (82,6%),tidak

memiliki organisasi (83,4%), dan jalur masuk PTN melalui SBMPTN (84,9%).

Kata kunci : Gambaran Derajat,Cemas,Pre klinik Universitas Hasanuddin

ABSTRACT

Ririn H H Worumi ( C11114703 )

picture of anxiety levels in pre-clinical in students batch 2014 and 2016 Faculty of

Medicine , University of Hasanuddin

background :Atkinson, (2008) says that anxiety is an unpleasant emotion marked by terms

like worries, concerns, and fears that we sometimes experience at different levels Objectives:

To find out how the Picture of Anxiety levels in Pre-clinical in Students batch 2014 and

2016 Faculty of Medicine, University of Hasanuddin method: descriptive research design, in

which the measurement of variables is done to know the picture of anxiety levels in pre-

clinical in students batch 2014 and 2016 Faculty of Medicine, University of Hasanuddin

through questionnaires as research data sample : the entire population that meets the

inclusion criteria of pre clinic student batch of 2014 and 2016 Faculty of Medicine University

research : If combined with data on students batch 2014 and 2016 Generals, the general

picture of anxiety event if the highest score on each characteristic of female gender (83%),

Less Achievement Index (100%), living with parents (82.6% ), has no organization (83.4%),

and PTN through SBMPTN (84.9%).

Keyword : Degree Picture , Anxiety,Pre-Clinic , University Of Hasanuddin

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telahmelimpahkan

berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi berjudul

“Gambaran Derajat Cemas Pada Mahasiswa Pre Klinik Pendidikan Dokter Tingkat Awal

2016 Dan Tingkat Akhir 2014 Universitas Hasanuddin” ini disusun sebagai salah satu

syarat untuk memperoleh gelar sarjana kedokteran.

Penulis skripsi ini tidak semata-mata karena hasil kerja dari penulis sendiri

melainkan juga adanya bantuan dari berbagai pihak .oleh karena itu pada kesempatan

ini,penulis ingin mengucapkan Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak

yang telah memberikan bantuannya .Ucapan terima kasih serta penghargaan setinggi-

tingginya dan penulis di berikan kepada Dr. dr. Saidah Syamsuddin,Sp.KJ selaku

penasihat akademik sekialigus pembimbing dalam penulisan skripsi ini atas

waktu,tenaga,pikiran,semangat,dorongan serta bimbingan yang tidak bosan-bosannya di

berikan selama bimbingan selama penulisan skripsi ini.

Tidak hanya itu,penulis juga ingin menyampaikan terima kasiyh kepada semua

pihak atas jasa-jasanya yang tidak mungkin dilupakan oleh penulis,yaitu:

1.Bapak Prof.DR.dr.Andi Asadul Islam ,Sp.BS Selaku Dekan Fakultas Kedokteran

2. Dr.sonny Teddy Lisal,Sp.KJ dan Dr.dr.H.M.Faisal Idrus,Sp.KJ (K) selaku penguji atas

waktu,masukan,dan arahan yang telah di berikan kepada penulis

3. Seluruh staf dosen FK Unhas ,yang telah banyak memberikanilmu pengetahuan serta

pengalamannya yang sangat berharga bagi penulis

4. seluruh staf pegawai FK Unhas ,yang telah memberikan bantuan selama penulis

menjalani pendidikan di FK Unhas

5.Teman satu pembimbing Magfira zaid atas kerja sama dan bantuannnya selama proses

pembuatan skripsi ini.

6. Sahabat saya Nindy Agista kasim ,Ave Winny Pravita Paisey,Nur Aulia Misiro ,Rani

fiobetau dan Sitti Irianti musliha,atas motifasi dukungan ,dan doa demi kelancaran skripsi

ini

7. saudara saya Mutiara Sarmila Harianto dan adik-adik atas dukungan,doa,yang telah di

berikan selama penulisan skripsi

8. Terimakasih pula kepada semua pihak yang telah terlibat memberikan bantuan kepada

penulis baik langsung mau pun tidak langsung walau pun tidak dapat di tuliskan satu per

satu ,semoga Allah SWT membalas jasa-jasa kalian

Secara khusus ucapan terimakasih serta hormat yang teramat tinggi penulis

sampaikan kepada kedua orang tua yang tercinta ayahanda Alm. Harianto dukungan serta

pengorbanan yang telah di berikan kepada anakda sejak kecil sampai saat ini , dan

terimakasih yang teramat tinggi kepada ibunda Fatimah worumi atas dukungan,doa

,kesabaran yang di berikan selama ini mohon maaf anakda belum dapat membalas semua

jasa dan mempersembahkan yang terbaik,bagi ayahanda dan ibunda.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari yang di harapkan

,untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat di harapkan demi perkembangan ilmu

pengetahuan di masa yang akan datang .akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi kita semua sebagaimana mestinya .Amin.

Makassar November 2017

penulis

Daftar isi

HALAMAN

PENGESAHAN……………………………………………………………………………………………………………….iv

ABSTRAK…………………………………………………………………………………………………………………..……v

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………….…..vii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………………………..…..ix

DAFTAR GRAFIK...................................................................................................................x

DAFTAR TABEL....................................................................................................................xi

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang....................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4

1.3Tujuan Penelitian................................................................................................4

1.3.1 Tujuan Umum.................................................................................................4

1.3.2 Tujuan Khusus................................................................................................5

1.4 manfaat penelitian.............................................................................................5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1Kecemasan.........................................................................................................6

2.1.1 Definisi Kecemasan.......................................................................................6

2.1.2 etiologi kecemasan.........................................................................................9

2.1.3 faktor pemicu kecemasan...............................................................................9

2.1.4 ciri-ciri kepribadian cemas...........................................................................11

2.1.5 tingkat kecemasan .......................................................................................11

2.1.6 gejala dan diagnosis cemas .........................................................................12

2.1.6.1 gejala cemas..............................................................................................12

2.1.6.2 diagnosis cemas........................................................................................13

BAB 3 KERANGKA TEORI,KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI

OPERASIONAL

3.1 kerangka teori ..................................................................................................14

3.2 kerangka konsep ..............................................................................................15

3.3 definisi operasional .........................................................................................16

BAB 4 METODE PENELITIAN

4.1 desain penelitian..............................................................................................18

4.2 waktu dan lokasi penelitian ............................................................................18

4.3 populasi dan sample .......................................................................................18

4.3.1 populasi .......................................................................................................18

4.3.2 sample .........................................................................................................18

4.3.3 cara pengambilan sample.............................................................................19

4.3.3.1 kriteria inklusi ..........................................................................................19

4.3.3.2 kriteria eksklusi ........................................................................................19

4.4 jenis dan instrumen penelitian........................................................................19

4.4.1 jenis data .....................................................................................................19

4.4.2 instrumen penelitian ....................................................................................20

4.5 managemen Penelitian....................................................................................20

4.5.1 pengumpulan data .......................................................................................20

4.5.2 pengelolahan dan analisa data......................................................................20

4.5.3 penyajian data .............................................................................................20

4.6 alur penelitian.................................................................................................21

4.7 etika penelitian................................................................................................21

BAB 5 HASIL

5.1 GambaranSubyekPenelitian..........................................................................22

5.2 HasilPenelitian.............................................................................................23

BAB 6 PEMBAHASAN

6.1DerajatCemasBerdasarkanJenisKelaminpadaangkatan 2014 dan 2016............38

6.2 DerajatCemasBerdasarkanIndeksPrestasipadaangkatan 2014dan 2016..........39

6.3 .DerajatCemasBerdasarkanLingkunganTempatTinggalpadaangkatan 2014

Dan 2016..............................................................................................................41

6.5.DerajatCemasBerdasarkanKeikutsertaanOrganisasipadaangkatan 2014

dan 2016.................................................................................................................42

6.6. DerajatcemasBerdasarkanJalurMasuk PTN padaangkatan 2014 dan 2016........43

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan...........................................................................................................45

Saran.....................................................................................................................46

DAFTARPUSTAKA..........................................................................................47

Lampiran............................................................................................................50

Daftar grafik

5.2.1.1 Derajat Cemas Berdasarkan Jenis Kelamin 2014 .............................25

5.2.1.1 Derajat Cemas Berdasarkan Jenis Kelamin 2016 .............................25

5.2.1.2 Derajat Cemas Berdasarkan Indeks Prestasi 2014.............................27

5.2.1.2 Derajat Cemas Berdasarkan Indeks Prestasi 2016.............................28

5.2.1.3Derajat Cemas Berdasarkan Lingkungan Tempat Tinggal

2014 ...................................................................................................30

5.2.1.3Derajat Cemas Berdasarkan Lingkungan Tempat Tinggal

2016.....................................................................................................31

5.2.1.4Derajat Cemas BerdasarkanKeikutsertaan Organisasi 2014

.............................................................................................................32

5.2.1.4 Derajat Cemas Berdasarkan Keikutsertaan Organisasi 2016

............................................................................................................33

5.2.1.5 Derajat Cemas Berdasarkan Jalur Masuk PTN................................34

5.2.1.5 Derajat Cemas Berdasarkan Jalur Masuk PTN................................34

Daftar tabel

5.2.1.1 Tabel Derajat Cemas Secara Umum Pada Mahasiswa Pendidikan Dokter

Angkatan 2014 dan 2016.................................................................................23

5.2.1.2 Tabel Derajat Cemas Berdasarkan Jenis Kelamin ...........................24

5.2.1.3 Tabel Derajat Cemas Berdasarkan Indeks Prestasi..........................27

5.2.1.4 Tabel Derajat Cemas Berdasarkan Lingkungan Tempat Tinggal...30

5.2.1.5 Tabel Derajat Cemas Berdasarkan Keikutsertaan Organisasi.........32

5.2.1.6 Tabel Derajat Cemas Berdasarkan Jalur Masuk PTN......................34

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pada zaman modern seperti saat ini, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang

semakin pesat. Hal ini membuat setiap individu dituntut untuk beradaptasi mengikuti

perkembangan. Daya saing untuk mendapatkan pekerjaan juga semakin ketat, sehingga

individu memang harus memiliki kualitas yang baik agar mampu bertahan. Salah satu untuk

meningkatkan kualitas individu dengan cara menuntut ilmu setinggi-tingginya. Mahasiswa

adalah panggilan untuk orang yang sedang menjalani pendidikan di tingkat perguruan tinggi

atau sebuah universitas. Sistem pendidikan di Perguruan Tinggi ini sangatlah berbeda

dibanding dengan sistem pendidikan sebelumnya. Di perguruan tinggi mahasiswa harus bisa

beradaptasi dengan lingkungan yang baru, dengan cara mengajar dosen yang berbeda-beda

dan dituntut untuk lebih mandiri. Masa perguruan tinggi akan ditempuh minimal selama

empat tahun atau delapan semester. Dalam kesehariannya, ada banyak pekerjaan,

tantangan dan tuntutan yang harus dijalankan oleh mahasiswa. Tantangan dan tuntutan

tersebut antara lain pembuatan bermacam tugas, laporan, makalah maupun ujian yang

merupakan salah satu bentuk evaluasi bagi mahasiswa yang dilakukan secara rutin.

Gangguan cemas merupakan gangguan yang sering dijumpai pada anak maupun

remaja. Berupa kondisi gangguan yang ditandai dengan kecemasan dan kekhawatiran yang

berlebihan dan tidak rasional bahkan terkadang tidak terhadap berbagai peristiwa

kehidupan sehari-hari. 2 Studi di Amerika mengatakan bahwa 6,8 juta remaja berusia 18

tahun di Amerika (3,1 %) mengalami gangguan cemas menyeluruh. Di Indonesia angka

kecemasan mencapai 6,7%. Menurut National Comorbidity Survey prevalensi kecemasan

pada laki-laki 2% dan perempuan 4,3%.3,6 Wanita lebih banyak mengalami gangguan cemas

pada rentang usia 16-40 tahun Atkinson, (2008) mengatakan bahwa kecemasan adalah

emosi yang tidak menyenangkan yang ditandai dengan istilah-istilah seperti

kekhawatiran, keprihatinan, dan rasa takut yang kadang-kadang kita alami dalam tingkatan

yang berbeda-beda. Menurut Chaplin (2011) kecemasan adalah perasaan kegelisahan yang

berpangkal pada ketakutan terhadap sesuatu yang akan dihadapi dan bersifat individual.

Hal ini sejalan dengan pendapat Partosuwido (dalam Yesamine, 2000) bahwa mahasiswa

mempunyai dorongan kuat untuk mewujudkan keinginannya sesuai dengan tuntutan

perkembangan pribadi dan tuntutan lingkungan sehingga mahasiswa lebih sering mengalami

frustrasi, mudah tersinggung, gelisah, cemas, dan tanda-tanda kurang stabil emosinya.

Berdasarkan penelitian pada mahasiswa tingkat awal terjadi perubahan yang drastis dari

kehidupan sekolah ke perkuliahan. Keadaan tersebut memerlukan suatu proses adaptasi.

Salah satu stresor penyebab depresi dikarenakan tidak semua mahasiswa dapat beradaptasi

dengan cepat . Selain itu .yang dihadapi adalah masalah adaptasi terhadap situasi dan

kondisi kampus, dan tugas yang menumpuk. Sedangkan pada mahasiswa tingkat akhir

yang dihadapi adalah tugas akhir berupa skripsi yang menyita banyak tenaga, pikiran, dan

keuangan. Zulkifli (2012) 80% mahasiswa mengalami kecemasan ketika akan

menghadapi ujian skripsi. Penelitian yang dilakukan oleh Hurt (Meikasari, 2010)

mahasiswa 10-20% di berbagai perguruan tinggi amerika serikat mengalami kecemasan

berkomunikasi. Berbagai hal dan situasi juga dapat mempengaruhi keberhasilan

mahasiswa atau justru menghambatnya. Aktivitas mahasiswa di kampus tidak hanya

mengikuti perkuliahan, mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen, dan mengikuti ujian

tiap semesternya, tetapi juga mengembangkan dirinya dengan mengikuti organisasi atau

mengikuti semacam pelatihan dan workshop yang diadakan di kampus. Tetapi banyak

juga mahasiswa yang lebih memilih untuk bersenang-senang di luar kampus dan tidak

aktif dalam perkuliahan. Pada tingkat akhir , kebanyakan mahasiswa mengalami masalah

ketika mengerjakan skripsi.

Penyusunan skripsi adalah fase terakhir dalam mengemban pendidikan bagi

mahasiswa. Skripsi ini disusun sebagai syarat kelulusan bagi mahasiswa dan untuk

mendapatkan gelar sarjana sesuai dengan bidang yang ditekuni. Tak jarang pula fase ini

menjadi stresor tersendiri bagi kalangan mahasiswa. Hal ini bukan hanya karena

banyaknya anggapan bahwa penyusunan skripsi itu sulit, namun juga karena proses

penyusunannya cukup lama dan melalui tahapan-tahapan yang cukup panjang. Pada

awalnya mahasiswa diminta untuk menentukan tema yang tepat dan sesuai dengan

kemampuan, kemudian tema tersebut diajukan kepada tim verifikasi sesuai bidang yang

diambil, kemudian mendapat dosen pembimbing skripsi , penyusunan proposal, dan

seterusnya. Hambatan-hambatan pun juga terkadang datang , seperti kesusahan mencari

referensi buku, kesulitan menemui dosen pembimbing, subjek penelitian yang susah ditemui,

judul yang belum disetujui, persyaratan ujian kurang lengkap, ataupun tiba-tiba merasa tidak

yakin dengan tema yang dipilih. Hambatan-hambatan seperti inilah yang biasanya

menimbulkan kecemasan bagi mahasiswa itu sendiri.

1.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan tersebut, maka dapat

dirumuskan masalah yaitu bagaimana Gambaran Derajat Cemas Pada Mahasiswa Pre Klinik

angkatan 2014 dan 2016 Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

1.2 Tujuan Penelitian

1.2.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui bagaimana Gambaran Derajat Cemas Pada Mahasiswa Pre

Klinik Angkatan 2014 dan 2016 Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

1.2.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui kejadian cemas berdasarkan jenis kelamin

b. Untuk mengetahui kejadian cemas berdasarkan Indeks Prestasi

c. Untuk mengetahui kejadian cemas berdasarkan asal daerah

d. Untuk mengetahui kejadian cemas berdasarkan tempat tinggal

e. Untuk mengetahui kejadian cemas berdasarkan keaktifan berorganisasi

1.4 Manfaat

Menambah ilmu pengetahuan tentang Pendidikan Dokter mengenai Gambaran Derajat

Cemas Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Tingkat Awal 2016

dan Akhir 2014 Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Umum Tentang cemas

2.1.1 Defenisi

Kecemasan adalah suatu perasaan atau keadaan khawatir yang mengeluh bahwa

sesuatu yang buruk akan terjadi .kecemasan adalah respon yang tepat terjadi ancaman

tetapi akan menjadi abnormal apabila tingkatannya tidak sesuai dengan proporsi

ancaman atau, bila datang tanpa ada penyebab (nevid,2005)

Menurut Nevid 2005 kecemasan terdiri dari tiga aspek yaitu :

1. Simptom Fisik adalah gangguan yang terjadi pada fisik, seperti badan gemetar, keluar

banyak keringat, jantung berdetak kencang, sulit bernafas, pusing, tangan dingin, mual,

panas dingin, lebih sensitif, kegelisahan, kegugupan, pingsan, merasa lemas, sering

buang air kecil, dan diare.

2. Simptom perilaku adalah kecemasan yang mengakibat perilaku seseorang menjadi

berbeda dan mengarah kepada hal yang kurang biasa, seperti perilaku menghindar,

perilaku ketergantungan atau melekat, perilaku terguncang, dan meninggalkan situasi

yang menimbulkan kecemasan.

3. Keyakinan bahwa sesuatu yang mengerikan akan segera terjadi tanpa ada penjelasan yang

jelas, merasa terancam oleh orang atau peristiwa, kebingungan, dan khawatir akan

ditinggal sendiri.

Kecemasan dipengaruhi oleh beberapa factor internal dan eksternal, yaitu:

(a) Konflik antara dorongan ego dan id.

Konflik antara dorongan ego dan id pada diri individu tersebut yang tidak ia sadari. Pada

dasarnya keberhasilan individu dalam melawan kecemasan adalah sebagai manifestasi

dari keberhasilan individu dalam menekan dorongan id. Dorongan tersebut menurutnya

dapat berupa dorongan seksual dan agresifitas. Menurut Freud (dalam Walgito, 2010),

munculnya suatu kecemasan adalah karena adanya konflik yang tidak disadari antara

dorongan id yang melawan ego atau superego. Banyak dorongan id yang mengancam

individu karena sering berlawanan dengan nilai-nilai yang dianut oleh individu atau

nilai-nilai moral dalam masyarakat.

(b) Peristiwa eksternal spesifik daripada konflik internal

Munculnya kecemasan lebih dipicu oleh peristiwa eksternal spesifik daripada konflik

internal (Attkinson, 2008). Pada individu dengan gangguan kecemasan umum

(generalized anxiety disorder) ia merasa tidak mampu mengatasi banyak situasi

kehidupannya sehari-hari dan dengan demikian ia merasa takut dengan sebagian besar

waktunya. Untuk itu, perspektif teori ini lebih banyak digunakan dalam mengahadapi

masalah kecemasan umum. Ketika individu menghadapi stimulus yang menyakitkan

baginya dan disisi lain ia tidak memiliki control yang seimbang dalam merespons

stimulus tersebut maka muncullah kecemasan (Davidson dan Neale, 2006).

(c) Penilaian yang tidak realistik

Individu yang menderita kecemasan cenderung melakukan penilaian yang tidak realistik

terhadap situasi tertentu. Menurut Borkovec (dalam Davidson, 2006) adanya gangguan

kecemasan umum adalah karena adanya kekhawatiran yang berlebihan.. Individu

tersebut selalu berfikir bahwa apa yang terjadi pada dirinya dan apa yang ia lakukan, adalah

negatif dalam pandangan lingkungan sekitarnya, dan pemikiran tersebut menimbulkan

kekhawatiran yang besar dalam dirinya. Individu biasanya selalu merasakan

ketidaknyamanan disaat-saat tertentu, dan pemikirannya selalu terfokus pada adanya

malapetaka yang akan menimpanya dimasa yang akan datang.

Grainger (Zulkifli, 2012) faktor yang mempengaruhi kecemasan yaitu faktor dari

lingkungan (eksternal), yaitu dimana faktor berasal dari luar diri sendiri, seperti tuntutan

terhadap diri dari rumah, sekolah atau masyarakat, misalnya birokrasi kampus yang rumit,

dosen pembimbing yang sulit ditemui, sulitnya mencari literature dan lain-lain. Faktor

dari individu (internal), yaitu faktor yang berkaitan dengan diri individu itu sendiri,

termasuk sikap dan ciri kepribadian. m isalnya kemampuan dasar mahasiswa yang rendah,

inteligensi yang rendah, kurang memahami dan menguasai materi yang ditulis,

mahasiswa dengan gangguan kecemasan umum atau mahasiswa yang pencemas, serta

mahasiswa yang memiliki pikiran-pikiran negatif atau penilaian yang tidak realistik.

2.1.2 Etiologi

Penyebab gangguan ini kurang jelas. Gejala muncul biasanya disebabkan interaksi dari

aspek-aspek biopsikososial termasuk genetik dengan beberapa situasi, stress atau trauma

yang merupakan stressor muneulnya gejala ini. Di sistem saraf pusat beberapa mediator

utama dari gejala ini adalah. norepinephrine dan serotonin. Sebenarnya anxietas di

perantarai oleh suatu system kompleks yang melibatkan system limbic, thalamus, korteks

frontal secara anatomis dan norepinefrin, serotonin dan GABA pada sistem neurokimia,

yang mana hingga saat ini belum diketahui jelas bagaimana kerja bagian-bagian tersebut

menimbulkan anxietas. Begitu pula pada depresi walaupun penyebabnya tidak dapat

dipastikan namun biasanya ditemukan defisensi relatif salah satu atau beberapa aminergic

neurotransmitter (noeadranaline, serotonin, dopamine) pada sinaps neuron di susunan saraf

pusat khususnya sistem limbic.

2.1.3 Faktor pemicu kecemasan

a. Beban kuliah dan meningkatnya kompleksitas materi

Beban kuliah yang banyak mengharuskan mahasiswa untuk memahami dan menguasai

setiap materi perkuliahan. Materi kuliah merupakan bahan kuliah yang akan diujikan,

dengan mahasiswa memahami setiap materi perkuliahan membantu mahasiswa dalam

kesiapan dalam ujian dan dapat memperoleh hasil ujian yang maksimal (Dobson, 2012).

b. Ujian

Ujian merupakan salah satu cara untuk menilai proses pembelajaran, namun tidak

sedikit mahasiswa merasa terbebani dengan adanya ujian. Bagi beberapa mahasiswa

ujian merupakan mimpi buruk yang menakutkan. Perut mereka akan terasa sakit apabila

memikirkan ujian. Walaupun mereka sudah banyak belajar dan mempersiapkan diri untuk

ujian tetapi ketika menempuh ujian itu tetap saja gelisah, berkeringat dan sering harus ke

kamar mandi. Mereka merasa begitu panik dan tidak bisa berkonsentrasi sehingga mereka

tidak pernah bisa menyelesaikan ujian dengan sempurna. Dampak negatif kecemasan

terhadap tes dapat dilihat melalui tingkat atensi yang diberikan oleh individu. Semakin

individu cemas terhadap tes, semakin ia mengurangi atensi yang diberikan pada ujiannya

(Zulkarnain, Novliadi, 2009).

c. Kurangnya kesiapan belajar

Belajar dengan tidak strategis dan kurangnya menajemen waktu seperti

menghafal buku teks dan materi ujian, belajar sepanjang malam sebelum ujian,

sehingga tidak merevisi dan meninjau kembali materi yang sudah dipelajari. Pemahaman

materi yang kurang membuat mahasiswa kesulitan untuk memahami perintah yang

disajikan pada soal ujian. Jika hal ini berlanjut dapat mempengaruhi kinerja akademik

mahasiswa (Sansgiry SS, Bhosle M, Sail K, 2006)

d. Pikiran irasional mengenai ujian dan hasilnya

Menurut penelitian Rosal MC dalam Hashmat et al (2008) tentang longitudinal study of

students' depression at one medical school, bahwa faktor psikologis termasuk pikiran

irasional tentang ujian dan hasilnya berperan dalam kecemasan. Kecemasan dapat timbul

seperti berpikir negatif, merasa kurang terhadap capaiannya yang diperoleh dan perasaan

yang tidak terkontrol setelah ujian dilaksanankan. Hal ini berkisar antara 60-65 persen

terjadi pada subjek penelitiannya.

2.1.4 Ciri-ciri Kepribadian cemas

Tanda dan gejala kecemasan yang ditunjukkan atau dikemukakan oleh

seseorang bervariasi, tergantung dari beratnya atau tingkatan yang dirasakan oleh

individu tersebut (Hawari, 2004). Keluhan yang sering dikemukakan oleh seseorang saat

mengalami kecemasan secara umum menurut Hawari (2004), antara lain adalah sebagai

berikut :

1) Gejala psikologis : pernyataan cemas / khawatir, firasat buruk, takut akan

pikirannya sendiri, mudah tersinggung, merasa tegang, tidak tenang, gelisah,

mudah terkejut

2) Gangguan pola tidur, mimpi yang menegangkan.

3) Gangguan konsentrasi daya ingat.

4) Gejala somatik rasa sakit pada otot dan tulang, berdebar-debar, sesak

nafas, gangguan pencernaan, sakit kepala, gangguan perkemihan, tangan

terasa dingin dan lembab

2.1.5 Tingkat Kecemasan

Adalah tingkat penilaian terhadap suatu respon emosional terhadap perasaan tidak pasti

dan tidak berdaya, yang sangat tidak menyenangkan , yang di tandai oleh rasa khawatir,

tidak menentu, kabur tentang sesuatu yang akan terjadi. Hamilton Anxiety Rating Scale

(HARS) digunakan untuk mengukur kecemasan pada seseorang. Pada tes ini terdapat 14

gejala yang diobservasi. Setiap item diberi skor antara 0 sampai dengan 4 berdasarkan berat

ringannya gejala. Penilaian kecemasan dengan HARS terdiri dari 14 item, meliputi:

0 = Tidak ada gejala

1 = 1 dari gejala yang ada

2 = separuh dari gejala yang ada

3 = lebih dari separuh yang ada

4 = semua gejala ada

Penentuan derajat kecemasan dengan cara menjumlah nilai skor dan item 1-14 dengan

hasil :

a. Skor <6 = tidak ada ansietas

b. Skor 6-14 = ansietas ringan.

c. Skor 15 – 27 = ansietas sedang.

d. Skor >27 = ansietas berat.

2.1.6 Gejala dan Diagnosis cemas

2.1.6.1 Gejala cemas

Gejala cemas berupa perasaan cemas, ketegangan, ketakutan, gangguan tidur,

gangguan kecerdasan, perasaan depresi , gejala somatik, gejala sensorik, gejala

kardiovaskular, gejala pernapasan, gejala gastrointestinal, gejala urogenital, gejala vegetatif,

dan perilaku yang diukur dengan Hamilton Anxiety Rating

Scale (HARS)

2.1.6.2 Diagnosis cemas

Diganosis cemas ditegakkan berdasarkan anamnesis yang luas, pemeriksaan fisik yang

teliti dan bila perlu didukung dengan pemeriksaan penunjang yang mendukung untuk

menegakkan diagnosis tertentu atau menyingkirkan diagnosis tertentu. Sindrom cemas

sebagaimana yang sering disinggung baik pada PPDGJ III, DSM IV dan ICD 10 meliputi,

gangguan panik (PD), gangguan fobik, gangguan obsesif kompulsif (OCD), gangguan cemas

menyeluruh (GAD), dan gangguan stress paska trauma (PTSD) (Kaplan & Sadock, 1997).

BAB 3

KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP, DAN DEFINISI

OPERASIONAL

3.1. Kerangka teori

3.2. Kerangka konsep

Faktor Biologi

Faktor Genetik

Faktor

Psikososial

Gangguan

hormonal

Gangguan

neurotransmitter

Keluarga

KEPRIBADIAN

Jenis Kelamin

Pendidikan

Mahasiswa KLINIK

PREKLINIK

ORGANISASI

INDEX

PRESTASI

CEMAS

3.2.1 Berdasarkan konsep pemikiran yang dikemukakan, maka di susunlah pola

variabel sebagai berikut :

Gambar 3.2.1 Kerangka Konsep

Keterangan :

Variabel Dependen :

Variabel Independen :

3.3. Definisi Operasional

3.3.1 Cemas

Karakteristik :

1. Jenis kelamin

2. Indeks Prestasi

3. Lingkungan tempat

tinggal

4. Organisasi

5. Jalur masuk PTN

cemas

Mahasiswa

angkatan

2014

Mahasiswa

angkatan

2016

Dalam penelitian ini, digunakan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) untuk

mengukur kecemasan pada responden dan tingkatan cemas. Adapun Score nya yaitu

:

a. Skor <6 = tidak ada ansietas

b. Skor 6-14 = ansietas ringan.

c. Skor 15 – 27 = ansietas sedang.

d. Skor >27 = ansietas berat.

3.3.2 Jenis Kelamin

L= Mahasiswa berjenis kelamin Laki-Laki

P= Mahasiswa berjenis kelamin Perempuan

3.3.3 Indeks Prestasi Kumulatif ( IPK )

IPK >3.50-4.00 : Sangat Baik

IPK 3.00-<3.50 : Baik

IPK 2.00-<3.00 : Cukup

IPK < 2.00 : Kurang

3.3.4 Lingkungan Tempat Tinggal

Lingkungan tempat tinggal yang dimaksud dalam penelitian ini adalah :

Tinggal bersama orang tua

Tidak tinggal bersama orang tua

3.3.5 Keaktifan Organisasi

Mengikuti organisasi (Aktif dalam kegiatan organisasi baik yang didalam

kampus maupun luar kampus )

Tidak mengikuti organisasi (Mengikuti organisasi tapi tidak aktif dalam

kegiatannya baik organisasi dalam kampus maupun luar kampus atau

tidak ada organisasi yang diikuti

3.3.6 Jalur Masuk Perguruan Tinggi ( PTN )

SNMPTN ( Seleksi Masuk Perguruan Tinggi Negeri )

SBMPTN ( Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri )

JNS ( Jalur Non Subsidi )

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan menggunakan desain

penelitian deskriptif, yang mana pengukuran variabel dilakukan untuk mengetahui gambaran

derajat cemas pada mahasiswa pre klinik angkatan 2014 dan 2016 Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin, melalui kuisioner sebagai data penelitian.

4.2. Waktu dan Lokasi Penelitian

4.2.1. Waktu Penelitian

Penelitian ini di adakan pada november 2017

4.2.2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini di adakan di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

4.3. Populasi dan Sampel

4.3.1. Populasi

Populasi penelitian adalah Mahasiswa pre klinik Prodi Pendidikan Dokter

angkatan 2014 dan 2016 Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

4.3.2. Sampel

Sampel penelitian adalah seluruh populasi yang memenuhi kriteria inklusi

yaitu Mahasiswa pre klinik Prodi Pendidikan Dokter angkatan 2014 dan 2016

Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin yang memiliki seluruh data

variabel yang diteliti.

4.3.3. Cara Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan metode total

sampling yaitu semua subyek yang merupakan Mahasiswa pre klinik Prodi

Pendidikan Dokter angkatan 2014 dan 2016 Fakultas Kedokteran Universitas

Hasanuddin dan memenuhi criteria pemilihan sampai jumlah sampel yang

diperlukan terpenuhi.

4.3.3.1. Kriteria Inklusi

1. Mahasiswa pre klinik Prodi Pendidikan Dokter angkatan 2014 dan

2016 Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin.

2. Memiliki seluruh data variabel.

4.3.3.2. Kriteria Eksklusi

1. Data berkaitan variabel tidak mencakup seluruh data variabel.

4.4. Jenis Data dan Instrumen penelitian

4.4.1. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui

kuisioner dan data sekunder dari bagian akademik FK Unhas.

4.4.2. Instrumen penelitian

Alat pengumpul data dan instrumen penelitian yang dipergunakan dalam

penelitian ini terdiri dari lembar pengisian data berupa kuisioner dan lembaran untuk

mengetahui tingkat cemas dari responden menggunakan hamilton anxiety rating

scale (HARS).

4.5. Manajemen Penelitian

4.5.1. Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan langsung di lokasi penelitian setelah

responden mengisi kuisioner dan lembaran hamilton anxiety rating scale

(HARS). Setelah itu dilakukan pengamatan dan pencatatan langsung

kedalam tabel check list yang telah disediakan.

4.5.2. Pengolahan dan Analisa Data

Pengolahan dilakukan setelah pencatatan data dari hasil kuisioner

yang dibutuhkan ke dalam tabel check list dengan menggunakan Microsoft

Excel 2007 untuk memperoleh hasil statistik deskriptif yang diharapkan.

4.5.3. Penyajian Data

Data yang telah diolah akan disajikan dalam bentuk tabel dan

diagram/chart untuk menggambarkan Gambaran Derajat Cemas Pada

Mahasiswa Pre Klinik Angkatan 2014 dan 2016 Fakultas Kedokteran

Universitas Hasanuddin.

4.6 Alur Penelitian

Gambar 4.1. Alur Penelitian

4.7 Etika Penelitian

Tahap Persiapan

Pengisian kuisioner

Analisis data

Laporan hasil penelitian

4.7.1 Menjaga kerahasiaan data pasien yang terdapat pada kuisioner, sehingga

diharapkan tidak ada pihak yang merasa dirugikan atas penelitian yang

dilakukan

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN

5.1 Gambaran Subyek Penelitian

Pengumpulan data dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

pada bulan November 2017. Sampel penelitian diambil dari Mahasiswa Angkatan

2014 dan 2016 Preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dengan

besar sampel sebanyak 600 mahasiswa dengan rincian 300 mahasiswa angkatan

2014 dan 300 mahasiswa angkatan 2016. Data yang diperoleh selanjutnya

dimasukkan kedalam aplikasi Microsoft Excel untuk dihitung dan diolah agar dapat

mengetahui gambaran derajat cemas berdasarkan beberapa karakteristik yaitu jenis

kelamin, tempat tinggal, jalur masuk Perguruan Tinggi Negeri, Organisasi, dan

Indeks Prestasi.

5.2 Hasil Penelitian

5.2.1 Mahasiswa Angkatan 2014 dan 2016

5.2.1.1 Tabel Cemas Secara Umum Pada Mahasiswa Pendidikan Dokter Angkatan 2014 dan

2016

Derajat cemas frekuensi Presentase(%)

2014 2016 2014 2016

NORMAL 86 15 28 18,6

CEMAS RINGAN 144 140 48 46,6

CEMAS SEDANG 65 83 21,6 27,6

CEMAS BERAT 5 21 1,6 7

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari presentase derajat cemas pada

mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin angkatan 2014

menempatkan cemas ringan sebagai angka persentase tertinggi dengan hasil 48 %

diikuti normal dengan hasil 28,6% kemudian derajat sedang 21,6% dan cemas

berat 1.6% Hal tersebut menandakan bahwa reaksi untuk menjadi cemas masih

muncul di kalangan mahasiswa yang dalam hal ini usia dewasa muda.

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa mahasiswa angkatan 2014 Fakultas

Kedokteran Universitas Hasanuddin masih relatif tinggi mahasiswa yang

mengalami kecemasan ringan.

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari persentase derajat cemas pada

mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin angkatan 2016

menempatkan normal sebagai angka persentase tertinggi dengan hasil 49.6 %

diikuti cemas ringan dengan hasil 26% kemudian derajat sedang 18.7% dan

cemas berat 5.7% . Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa mahasiswa angkatan

2016 Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin masih relatif dapat menangani

beban selama perkuliahan di tingkat awal.

5.2.1.2 Tabel Derajat Cemas Berdasarkan Jenis Kelamin pada 2014 dan 2016

Karakteristik

Derajat cemas

TOTAL Normal Cemas Cemas Cemas

5.2.1.1 Grafik Cemas Berdasarkan Jenis Kelamin pada 2014

Berdasarkan grafik diatas, menunjukkan bahwa jumlah tertinggi

mengalami cemas adalah perempuan yaitu 71,1% cemas ringan sebanyak

48,8%, cemas sedang sebanyak 21,3%, dan cemas berat sebanyak 1% .

Sedangkan pada laki-laki yang mengalami cemas yaitu 69,3% cemas ringan

sebanyak 36,4% , cemas sedang sebanyak 29,4%, dan cemas berat sebanyak

3,5% .

5.2.1.1 Derajat Cemas Berdasarkan Jenis Kelamin pada angkatan 2016

29,436,4

29,4

3,5

29,3

48,8

21,3

10

10

20

30

40

50

60

NORMAL RINGAN SEDANG BERAT

L P

Sedang Sedang Berat N %

Jenis

Kelamin 2014 2016 2014 2016 2014 2016 2014 2016

2014 2016 2014 2016

Laki-Laki 29,5 15 36,4 46,7 29,4 28,5 3,5 5,1 85 77 28,3 25,6

Perempuan 29,3 40 48,8 46,8 25,3 28,1 1 8,1 215 220 71,6 73,3

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, menunjukkan bahwa jumlah tertinggi

mengalami cemas adalah perempuan yaitu 83% yang terdiri dari cemas ringan

sebanyak 46,8% , cemas sedang sebanyak 28,1%, dan cemas berat sebanyak

8,1% . Sedangkan pada laki-laki yang mengalami cemas yaitu 80,3% yang

terdiri dari cemas ringan sebanyak 46,7%, cemas sedang sebanyak 28,5%,

dan cemas berat sebanyak 5,1% .

19,4

46,7

28,5

5,1

18,1

46,8

28,1

8,1

0

10

20

30

40

50

NORMAL RINGAN SEDANG BERAT

L P

5.2.1.3 Tabel Derajat Cemas Berdasarkan Indeks Prestasi pada 2014 dan 2016

5.2.1.2 Grafik Derajat Cemas Berdasarkan Indeks Prestasi Pada Angkatan 2014

28,3

52,8

18,8

0

31,2

48,7

18,1

0

25,8

51,6

16,16,4

0 0

100

00

20

40

60

80

100

120

NORMAL RINGAN SEDANG BERAT

SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG

Karakteristik

Derajat cemas

TOTAL Normal

Cemas

Ringan

Cemas

Sedang

Cemas

Berat |N %

Indeks

Prestasi 2014 2016 2014 2016 2014 2016 2014 2016 2014 2016 2014 2016

Sangat baik 28,3 22 52,8 52,4 18,8 20,8 0 5 59 106 19,6 35,3

Baik 31,2 19,7 48,7 42,9 18,1 28,8 1,8 8,4 142 160 47,3 53,3

Cukup 25,8 66,6 51,6 55,5 16,1 23,4 66,4 6,1 81 31 27 10,3

Kurang 0 11,1 0 11,7 100 77,7 0 0 18 3 6 1

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa jumlah tertinggi

mengalami cemas adalah mahasiswa dengan Indeks Prestasi kurang

( <2.00 ) yaitu 100% yang terdiri dari cemas ringan sebanyak 0%, cemas sedang

sebanyak 100%, dan cemas berat sebanyak 0%. Kemudian diikuti dengan Indeks

Prestasi cukup ( 2.00-3.00 ) yaitu 74,1% yang terdiri dari cemas ringan sebanyak

51,6%, cemas sedang sebanyak 16,1%, dan cemas berat sebanyak 6.4%.

Selanjutnya Indeks Prestasi sangat baik ( 3.50-4.00) yaitu 71,6% yang terdiri dari

cemas ringan sebanyak 52,8%, cemas sedang sebanyak 18,8%, dan cemas berat

sebanyak 0%. Selanjutnya Indeks Prestasi baik ( 3.00-3.50 ) yaitu 68,6% yang

terdiri dari cemas ringan sebanyak 48,7%, cemas sedang sebanyak 18,1%, dan

cemas berat sebanyak 1,8%.

5.2.1.2 Derajat Cemas Berdasarkan Indeks Prestasi Pada Angkatan 2016

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa jumlah tertinggi

mengalami cemas adalah mahasiswa dengan Indeks Prestasi kurang ( <2.00 )

yaitu 88,8% yang terdiri dari cemas ringan sebanyak 11,1%, cemas sedang

sebanyak 77,7%, dan cemas berat sebanyak 0%. Kemudian diikuti dengan Indeks

Prestasi cukup (3.00-3.50 ) yaitu 85% yang terdiri dari cemas ringan sebanyak

22

52,4

20,3

5

19,7

42,9

28,8

8,4

66,655,5

23,4

6,111,1 11,1

77,7

00

20

40

60

80

100

NORMAL RINGAN SEDANG BERAT

SANGAT BAIK BAIK CUKUP KURANG

55,5%, cemas sedang sebanyak 23,4%, dan cemas berat sebanyak 6.1%. Selanjutnya

Indeks Prestasi baik (3.50-4.00) yaitu 80,1% yang terdiri dari cemas ringan

sebanyak 42,9%, cemas sedang sebanyak 28,8%, dan cemas berat sebanyak

8,4%. Selanjutnya Indeks Prestasi sangat baik (2.00-3.00) yaitu 77,7% yang

terdiri dari cemas ringan sebanyak 52,4%, cemas sedang sebanyak 20,3%, dan

cemas berat sebanyak 5%.

5.2.1.4 Tabel Derajat Cemas Berdasarkan Lingkungan Tempat Tinggal Pada

Angkatan 2014 Dan 2016

Karakteristik Derajat cemas

TOTAL Normal

Cemas

Ringan

Cemas

Sedang

Cemas

Berat N %

Tempat

tinggal 2014 2016 2014 2016 2014 2016 2014 2016 2014 2016 2014 2016

Bersama

ortu

21,8 17,2 50,3 51,7 26,3 25,8 1.5 5,1 133 116 44,3 38,6

Tidak

bersama ortu

32,3 20,1 48,3 44,5 17,3 27,1 1,8 8,1 167 184 55,6 61,3

5.2.1.3 Grafik Cemas Berdasarkan Lingkungan Tempat Tinggal Pada Angkatan

2014

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, menunjukkan bahwa jumlah tertinggi

mengalami cemas adalah mahasiswa yang tinggal bersama orang tua yaitu

78,1% yang terdiri dari cemas ringan sebanyak 50,3% , cemas sedang sebanyak

26,3% , dan cemas berat sebanyak 1.5%. Sedangkan mahasiswa yang tidak

tinggal bersama orang tua yaitu 67,6% yang terdiri dari cemas ringan sebanyak

48,5%, cemas sedang sebanyak 17,3% , dan cemas berat sebanyak 1,8%.

5.3.1.3 Grafik Derajat Cemas Berdasarkan Lingkungan Tempat Tinggal Pada

Angkatan 2016

21,8

50,3

26,3

1,5

32,3

48,5

17,3

1,8

0

10

20

30

40

50

60

NORMAL RINGAN SEDANG BERAT

bersama orang tua tidak bersama orang tua

17,2

50,3 51,7

5,1

20,1

44,5

27,1

8,1

0

10

20

30

40

50

60

NORMAL RINGAN SEDANG BERAT

bersama orang tua tidak bersama orang tua

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, menunjukkan bahwa jumlah tertinggi

mengalami cemas adalah mahasiswa yang tinggal bersama orang tua yaitu

82,6% yang terdiri dari cemas ringan sebanyak 51,7%, cemas sedang sebanyak

25,8%, dan cemas berat sebanyak 5,1%. Sedangkan mahasiswa yang tidak

tinggal bersama orang tua yaitu 79,7% yang terdiri dari cemas ringan sebanyak

51,7%, cemas sedang sebanyak 27,1%, dan cemas berat sebanyak 8,1%.

5.2.1.5 Tabel Derajat Cemas Berdasarkan Keikutsertaan Organisasi Pada

2014 dan 2016

Karakteristik

Derajat cemas

TOTAL Normal

Cemas

Ringan

Cemas

Sedang

Cemas

Berat N %

5.2.1.4 Grafik Cemas Berdasarkan Keikutsertaan Organisasi pada angkatan

2014

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, menunjukkan bahwa jumlah tertinggi

mengalami cemas adalah mahasiswa yang memiliki organisasi yaitu 72,3% yang

terdiri dari cemas ringan sebanyak 49,2%, cemas sedang sebanyak 21,3%,

dan cemas berat sebanyak 1.83%. Sedangkan mahasiswa yang tidak memiliki

organisasi yaitu 46,4% yang terdiri dari cemas ringan sebanyak 71,4%, cemas

sedang sebanyak 25%, dan cemas berat sebanyak 0%.

5.2.1.4 Derajat Cemas Berdasarkan Keikutsertaan Organisasi Pada

Angkatan 2016

27,5

49,2

21,3

1,83

28,5

46,4

25

00

10

20

30

40

50

60

NORMAL RINGAN SEDANG BERAT

mengikuti organisasi tidak mengikuri organisasi

Organisasi

2014 2016 2014 2016 2014 2016 2014 2016 2014 2016 2014 2016

Ada 22,7 16,3 49,2 49,1 21,3 26,8 2,83 7,5 272 238 90,6 79,3

Tidak ada 28,5 27,4 46,4 38,7 25 29 0 4,8 28 62 9,3 20,6

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, menunjukkan bahwa jumlah tertinggi

mengalami cemas adalah mahasiswa yang memiliki organisasi yaitu 83,4% yang

terdiri dari cemas ringan sebanyak 49,1%, cemas sedang sebanyak 26,8%, dan

cemas berat sebanyak 7,5%. Sedangkan mahasiswa yang tidak memiliki

organisasi yaitu 72,5% yang terdiri dari cemas ringan sebanyak 38,7%,

cemas sedang sebanyak 29%, dan cemas berat sebanyak 4,8%.

5.2.1.6 Tabel Derajat Cemas Berdasarkan Jalur Masuk PTN Pada Angkatan 2014

Dan 2016

16,3

49,1

26,8

7,5

27,4

38,7

29

4,8

0

10

20

30

40

50

60

NORMAL RINGAN SEDANG BERAT

mengikuti organisasi tidak mengikuri organisasi

5.2.1.5 Derajat Cemas Berdasarkan Jalur Masuk PTN Pada Angktan 2014

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, menunjukkan bahwa jumlah tertinggi

mengalami cemas adalah mahasiswa yang jalur masuk PTNnya melalui SBMPTN yaitu

73,3% yang terdiri dari cemas ringan sebanyak 45,3%, cemas sedang sebanyak 24%,

dan cemas berat sebanyak 4%. Kemudian diikuti dengan mahasiswa yang jalur masuk

PTNnya melalui SNMPTN yaitu 73,1% yang terdiri dari cemas ringan sebanyak

26,8

50,8

20,3

0

26,6

45,3

24

4

33,3

44,1

22,5

1,96

0

10

20

30

40

50

60

NORMAL RINGAN SEDANG BERAT

SNMPTN SBMPTN JNS

Karakteristik

Derajat cemas TOTAL

Normal Cemas

Ringan

Cemas

Sedang

Cemas

Berat N %

Jalur Masuk

PTN

2014 2016 2014 2016 2014 2016 2014 2016 2014 2016 2014 2016

SNMPTN 26,8 20,2 50,8 49,4 20,3 24,7 0 5,6 123 89 41 29,6

SBMPTN 26,6 15 45,3 53,7 24 22,5 4 8,7 75 80 25 26,6

JNS 33,3 19,8 44,1 47,6 22,5 25,3 1,96 7,1 102 126 34 42

52,8%,cemas sedang sebanyak 20,3%, dan cemas berat sebanyak 0%. Kemudian diikuti

dengan mahasiswa yang jalur masuk PTNnya melalui JNS yaitu 66,5% yang terdiri

dari cemas ringan sebanyak 44,1%, cemas sedang sebanyak 20,5%, dan cemas berat

sebanyak 1,96%.

5.2.1.5 Grafik Derajat Cemas Berdasarkan Jalur Masuk PTN Pada

Angkatan 2016

Berdasarkan tabel dan grafik diatas, menunjukkan bahwa jumlah tertinggi

mengalami cemas adalah mahasiswa yang jalur masuk PTNnya melalui SBMPTN yaitu

84,9% yang terdiri dari cemas ringan sebanyak 53,7%, cemas sedang sebanyak

22,5% , dan cemas berat sebanyak 8,7%. Kemudian diikuti dengan mahasiswa yang

jalur masuk PTNnya melalui JNS yaitu 80% yang terdiri dari cemas ringan sebanyak

47,6%, cemas sedang sebanyak 25,3% , dan cemas berat sebanyak 7,1% . Kemudian

diikuti dengan mahasiswa yang jalur masuk PTNnya melalui SNMPTN yaitu 79,7%

yang terdiri dari cemas ringan sebanyak 49,4%, cemas sedang sebanyak 24,7% ,

dan cemas berat sebanyak 5,6% .

20,2

49,4

24,7

5,6

15

53,7

22,5

8,7

19,8

47,6

25,3

7,1

0

10

20

30

40

50

60

NORMAL RINGAN SEDANG BERAT

SNMPTN SBMPTN JNS

BAB 6

PEMBAHASAN

Berdasarkan pengolahan kuesioner angkatan 2014 fakultas kedokteran universitas

hasanuddin yang mengalami kecemasan ringan pada penelitian ini sebanyak 144 orang,

kecemasan sedang 65 orang, kecemasan berat 5 orang , dan terdapat 86 yang tidak

mengalami kecemasan , dari total 312 mahasiswa di angkatan 2014 , terdapat 12

mahasiswa yang masuk dalam kriteria eksklusi karena tidak bersedia mengisi kuesioner

, sehingga data dan tes kecemasan tidak dapat di lakukan.

Dari pengolahan kuesioner angkatan 2016 fakultas kedokteran universitas

hasanuddin yang mengalami kecemasan ringan pada penelitian ini sebanyak 140 orang ,

kecemasan sedang 83 orang, kecemasan berat 21 orang, dan terdapat 56 yang tidak

memiliki kecemasan, terdapat 21 mahasiswa yang masuk dalam kriteria eksklusi karena

tidak bersedia mengisi kuesioner.

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memaparkan gambaran derajat cemas pada

mahasiswa preklinik pendidikan dokter tingkat awal 2016 dan tingkat akhir 2014,

karakteristik yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah ,jenis kelamin, indeks

prestasi, lingkungan tempat tinggal, organisasi, jalur masuk PTN. Adapun karakteristik

yang akan di bahas secara rinci sebagai berikut.

6.1 Derajat Cemas Berdasarkan Jenis Kelamin pada angkatan 2014 dan 2016

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pada angkatan 2014 jumlah tertinggi

mengalami cemas adalah perempuan yaitu 83% yang terdiri dari cemas ringan

sebanyak 46,8%, cemas sedang sebanyak 28,1%, dan cemas berat sebanyak 8,1%.

Sedangkan pada laki-laki yang mengalami cemas yaitu 80,3% yang terdiri dari cemas

ringan sebanyak 46,7%, cemas sedang sebanyak 28,5%, dan cemas berat sebanyak

5,1%.

Dan pada penelitian di 2016 menunjukkan jumlah tertinggi mengalami cemas

adalah perempuan yaitu 83% yang terdiri dari cemas ringan sebanyak 46,8%, cemas

sedang sebanyak 28,1%, dan cemas berat sebanyak 8,1%. Sedangkan pada laki-laki

yang mengalami cemas yaitu 80,3% yang terdiri dari cemas ringan sebanyak 46,7%,

cemas sedang sebanyak 28,5%, dan cemas berat sebanyak 5,1%.

Hal tersebut sesuai dengan penelitian chandratika, dkk Fakultas Kedokteran di

Universitas Udayana berdasarkan jenis kelamin kecemasan terbanyak pada perempuan

daripada laki-laki 2:1 Adapun faktor yang dapat mempengaruhi perbedaan prevalensi

gangguan cemas dan perbedaan skor gangguan cemas antara mahasiswa adalah adanya

tuntutan untuk beradaptasi terhadap lingkungan baru pada tahun pertama perkuliahan

seperti misalnya untuk beradaptasi terhadap proses perkuliahan. Gangguan cemas pada

mahasiswa salah satunya akibat dari faktor psikososial. Mahasiswa merespon secara

tidak tepat dan akurat terhadap stressor dalam hal ini adalah situasi lingkungan

perkuliahan dan proses perkuliahan yang baru adanya hubungan antara jenis kelamin

dan kejadian cemas.

Berdasarkan penelitian Sudrajat tahun 2008 perempuan memiliki tingkat

kecemasan lebih tinggi dibandingkan laki-laki, dan pada penelitian mamuaya dkk, laki-laki

yang tidak memiliki kecemasan sebanyak 80% dan pada perempuan yang memiliki

kecemasan 87,83% menyatakan bahwa sebagian besar yang mengalami kecemasan

adalah perempuan.

6.2 Derajat Cemas Berdasarkan Indeks Prestasi pada angkatan 2014 dan 2016

Berdasarkan hasil penelitian pada 2014 menunjukkan bahwa jumlah tertinggi

mengalami cemas adalah mahasiswa dengan Indeks Prestasi kurang (<2.00 ) yaitu

100% yang terdiri dari cemas ringan sebanyak 0%, cemas sedang sebanyak 100%,

dan cemas berat sebanyak 0%. Kemudian diikuti dengan Indeks Prestasi cukup

(2.00-3.00) yaitu 74,1% yang terdiri dari cemas ringan sebanyak 51,6%, cemas

sedang sebanyak 16,1%, dan cemas berat sebanyak 6.4%. Selanjutnya Indeks

Prestasi sangat bai k (3.50-4.00) yaitu 71,6% yang terdiri dari cemas ringan

sebanyak 52,8%, cemas sedang sebanyak 18,8%, dan cemas berat sebanyak 0%.

Selanjutnya Indeks Prestasi baik (3.00-3.50) yaitu 68,6% yang terdiri dari cemas

ringan sebanyak 48,7%, cemas sedang sebanyak 18,1%, dan cemas berat sebanyak

1,8%.

Dan pada hasil penelitian yang di dapat pada angkatan 2016, menunjukkan bahwa

jumlah tertinggi mengalami cemas adalah mahasiswa dengan Indeks Prestasi kurang

( <2.00 ) yaitu 88,8% yang terdiri dari cemas ringan sebanyak 11,1%, cemas sedang

sebanyak 77,7%, dan cemas berat sebanyak 0%. Kemudian diikuti dengan Indeks

Prestasi cukup (3.00-3.50 ) yaitu 85% yang terdiri dari cemas ringan sebanyak

55,5%, cemas sedang sebanyak 23,4%, dan cemas berat sebanyak 6.1%. Selanjutnya

Indeks Prestasi baik (3.50-4.00) yaitu 80,1% yang terdiri dari cemas ringan sebanyak

42,9%, cemas sedang sebanyak 28,8%, dan cemas berat sebanyak 8,4%. Selanjutnya

Indeks Prestasi sangat baik (2.00-3.00) yaitu 77,7% yang terdiri dari cemas ringan

sebanyak 52,4%, cemas sedang sebanyak 20,3%, dan cemas berat sebanyak 5%.

Dari hasil penelitian yang di dapat pada setiap angkatan indeks prestasi kurang

(<2.00) lebih banyak yang mengalami cemas. Pada penelitian yang dilakukan oleh

armyanti, dkk. Hasil penelitian yang di dapatkan pun sejalan , menyatakan bahwa

sebagian besar responden berada dikelompok IP 1,51 – 1,99 (31%) dan ≥ 2,00

(27,6%).

6.3. Derajat Cemas Berdasarkan Lingkungan Tempat Tinggal Pada Angkatan 2014

dan 2016

Dari hasil yang di dapat pada angkatan 2014, menunjukkan bahwa jumlah

tertinggi mengalami cemas adalah mahasiswa yang tinggal bersama orang tua yaitu

78,1% yang terdiri dari cemas ringan sebanyak 50,3%, cemas sedang sebanyak

26,3%, dan cemas berat sebanyak 1.5%. Sedangkan mahasiswa yang tidak tinggal

bersama orang tua yaitu 67,6% yang terdiri dari cemas ringan sebanyak 48,5%, cemas

sedang sebanyak 17,3%, dan cemas berat sebanyak 1,8%.

Dan hasil penelitian yang di dapatkan pada angkatan 2016 menunjukkan bahwa

jumlah tertinggi mengalami cemas adalah mahasiswa yang tinggal bersama orang tua

yaitu 82,6% yang terdiri dari cemas ringan sebanyak 51,7%, cemas sedang sebanyak

25,8%, dan cemas berat sebanyak 5,1%. Sedangkan mahasiswa yang tidak tinggal

bersama orang tua yaitu 79,7% yang terdiri dari cemas ringan sebanyak 51,7%, cemas

sedang sebanyak 27,1%, dan cemas berat sebanyak 8,1%.

Cemas tertinggi yang di dapatkan pada angkatan 2016 ( 82,6% ) yang tinggal

bersama orang tua di banding pada angkatan 2014 (78,1%).

Dan dari hasil penelitian yang di dapat oleh hasianna stella,dkk berbanding terbalik

24,64% cemas pada mahasiswa yang tinggal bersama orang tua di banding dengan

mahasiswa yang tinggal di kos 25,53% yang mengalami cemas lebih banyak, adapun

penelitian yang di lakukan oleh andreas haryono (2011) terhadap mahasiswa fakultas

kedokteran universitas tanjungpura didapatkan hubungan yang bermakna antara

tempat tinggal dengan tingkat gejala kecemasan (p=0,047) dimana 56,4% mahasiswa

bertempat tinggal di kos mengalami kecemasan, kepadatan kos, kurangnya privasi, serta

interaklsi sosial yang tidak disukai, merupakan sumber stress yang mempengaruhi

timbulnya kecemasan pada mahasiswa (ayers,2007)

6.5. Derajat Cemas Berdasarkan Keikutsertaan Organisasi pada angkatan 2014

dan 2016

Hasil yang didapatkan pada angkatan 2014, menunjukkan bahwa jumlah tertinggi

mengalami cemas adalah mahasiswa yang memiliki organisasi yaitu 72,3% yang terdiri

dari cemas ringan sebanyak 49,2%, cemas sedang sebanyak 21,3%, dan cemas berat

sebanyak 1.83%. Sedangkan mahasiswa yang tidak memiliki organisasi yaitu 46,4%

yang terdiri dari cemas ringan sebanyak 71,4%, cemas sedang sebanyak 25%, dan

cemas berat sebanyak 0%.

Dan pada penelitian yang di lakukan pada angkatan 2016, menunjukkan bahwa

jumlah tertinggi mengalami cemas adalah mahasiswa yang memiliki organisasi yaitu

83,4% yang terdiri dari cemas ringan sebanyak 49,1%, cemas sedang sebanyak 26,8%,

dan cemas berat sebanyak 7,5%. Sedangkan mahasiswa yang tidak memiliki

organisasi yaitu 72,5% yang terdir i dari cemas ringan sebanyak 38,7%, cemas sedang

sebanyak 29%, dan cemas berat sebanyak 4,8%.

Pada penelitian ini didapatkan tingkat cemas pada angkatan 2016 yang memiliki

organisasi lebih tinggi yaitu (83,4%) di banding dengan tingkat kecemasan pada

angkatan 2014 (72,3%) tidak di dapatkan penelitian yang sama pada sebelumnya

sehingga tidak dapat di bandingkan.

6.6. Derajat cemas Berdasarkan Jalur Masuk PTN pada angkatan 2014 dan

2016

Pada penelitian di angkatan 2014, menunjukkan bahwa jumlah tertinggi

mengalami cemas adalah mahasiswa yang jalur masuk PTNnya melalui SBMPTN

yaitu 73,3% yang terdiri dari cemas ringan sebanyak 45,3%, cemas sedang sebanyak

24%, dan cemas berat sebanyak 4%. Kemudian diikuti dengan mahasiswa yang jalur

masuk PTNnya melalui SNMPTN yaitu 73,1% yang terdiri dari cemas ringan sebanyak

52,8%, cemas sedang sebanyak 20,3%, dan cemas berat sebanyak 0%. Kemudian

diikuti dengan mahasiswa yang jalur masuk PTNnya melalui JNS yaitu 66,5% yang

terdiri dari cemas ringan sebanyak 44,1%, cemas sedang sebanyak 20,5%, dan cemas

berat sebanyak 1,96%.

Sedangkan penelitian di 2016 menunjukkan bahwa jumlah tertinggi mengalami

cemas adalah mahasiswa yang jalur masuk PTNnya melalui SBMPTN yaitu 84,9% yang

terdiri dari cemas ringan sebanyak 53,7%, cemas sedang sebanyak 22,5%, dan

cemas berat sebanyak 8,7%. Kemudian diikuti dengan mahasiswa yang jalur masuk

PTNnya melalui JNS yaitu 80% yang terdiri dari cemas ringan sebanyak 47,6%, cemas

sedang sebanyak 25,3%, dan cemas berat sebanyak 7,1%. Kemudian diikuti dengan

mahasiswa yang jalur masuk PTNnya melalui SNMPTN yaitu 79,7% yang terdiri dari

cemas ringan sebanyak 49,4%, cemas sedang sebanyak 24,7%, dan cemas berat

sebanyak 5,6%.

Pada penelitian yang di dapat pada angkatan 2016 jalur PTN SBMPTN yaitu

84,9% sedangkan pada angkatan 2014 SBMPTN yaitu 73,3% dan jalur yang memiliki

tingkat kecemasan tertinggi adalah SBMPTN yang masuk dalam golongan swadana tes

yang di lakukan apabila mahasiswa tidak lulus SNMPTN.

Penelitian yang di lakukan oleh hidayanto (2010) tentang perbedaan kecemasan

antara mahasiswa kedokteran yang masuk lewat jalur seleksi nasional masuk perguruan

tinggi negeri (SNMPTN) dan swadana Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mahasiswa

kedokteran yang masuk lewat jalur SNMPTN terdapat 14 orang yang mengalami

kecemasan dan 16 orang yang tidak mengalami kecemasan. Sedangkan pada

Mahasiswa kedokteran yang masuk lewat jalur SWADANA terdapat 23 orang yang

mengalami kecemasan dan 7 orang yang tidak mengalami kecemasan. Biaya yang

sangat mahal menjadi beban tersendiri bagi mahasiswa yang masuk lewat jalur

SWADANA sehingga memicu stress tersendiri bagi mahasiswa tersebut.

AB 7

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada mahasiswa Angkatan 2014 dan

2016 Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin dapat diperoleh kesimpulan

sebagai berikut:

1. Mahasiswa Fakultas Kedokteran tingkat awal (angkatan 2016) lebih banyak

mengalami kejadian cemas yaitu 244 orang (81,2%) sedangkan pada

mahasiswa Fakultas Kedokteran tingkat akhir (angkatan 2014) yang mengalami

kejadian cemas yaitu 214 orang ( 71,2%).

2. Gambaran kejadian cemas pada mahasiswa Angkatan 2014 Fakultas

Kedokteran Universitas Hasanuddin dengan proporsi terbanyak adalah jenis

kelamin perempuan (38%) , Indeks Prestasi kurang (100%), tinggal bersama

orangtua (78,1%), memiliki organisasi (72,3%) dan jalur masuk PTN melalui

SBMPTN (73,3%).

3. Gambaran kejadian cemas pada mahasiswa Angkatan 2016 Fakultas

Kedokteran Universitas Hasanuddin dengan proporsi terbanyak adalah jenis

kelamin perempuan (83%), Indeks Prestasi kurang (88,8%), tinggal bersama

orangtua (82,6%), memiliki organisasi (83,4%) dan jalur masuk PTN melalui

SBMPTN (84,9%).

4. Jika digabungkan data pada mahasiswa Angkatan 2014 dan 2016, maka secara

umum gambaran kejadian cemas jika melihat angka tertinggi pada setiap

karakteristik yaitu jenis kelamin perempuan (83%), Indeks Prestasi kurang

(100%), tinggal bersama orangtua (82,6%), tidak memiliki organisasi (83,4%),

dan jalur masuk PTN melalui SBMPTN (84,9%).

7.2 saran

Setelah melakukan penelitian mengenai gambaran derajat cemas pada mahasiswa preklinik

pendidikan dokter tingkat awal 2016 dan tingkat akhir 2014 universitas hasanuddin

maka dapat di berikan saran berupa :

a. Memaparkan lebih banyak lagi karakteristik individu yang berhubungan

dengan kejadian cemas seperti asal daerah penghasilan orangtua,dan

sebagainya

b. Menyamakan presepsi terlebih dahulu dengan responden mengenai

pertanyaan yang ada pada kuesioner

c. Melakukan penelitian derajat cemas bukan pada satu waktu saja tetapi secara

berkala

DAFTAR PUSTAKA

Atkinson, R.L.,Atkinson, R.C., Smith, E.E., Bem, D.J. 2008. Pengantar Psikologi. Edisi

kesebelas Jilid 2 (Terjemahan: Dr. Widjaja Kusuma). Batam: Interaksara.

Zulkifli. 2012. Perbedaan Tingkat Kecemasan Program A dan Program B Psik FK

UNAND Sebelum Menghadapi Ujian Skripsi Mahasiswa FK UNAND.

Skripsi.Universitas Andalas.

Meikasari, P. 2010. Hubungan antara Kecenderungan Ekstrovert dengan Kecemasan

Berbicara di Depan Umum Pada Mahasiswa FKIP PBSID UMS. Skripsi (Tidak

diterbitkan).UMS.

Nevid, J.S.,Spencer,A.S.,Beverly,G. 2005. Psikologi Abnormal. Jakarta: Erlangga.

Davison, G.C., Neale, J.M., Kring, A.M., 2006. Psikologi Abnormal: (Terjemahan:

Noermalasari Fajar). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Walgito, B. 2010.Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset.

3. WHO. PPDGJ III. Cetakan pertama. Jakarta: Departemen Kesehatan RI

Direktorat Jenderal Pelayanan Medik; 1993

Luana NA, Sahala P, Joyce VML,Ika C. Kecemasan pada Penderita Penyakit Ginjal Kronik

yang Menjalani Hemodialisis di RS Universitas Kristen Indonesia. Media

Medika Indonesiana. 2012;46(3):151-56.

Zulkarnain, Novliadi F. 2009. Sense of humor dan kecemasan menghadapi ujian di

kalangan mahasiswa. Majalah kedokteran nusantara. 42(1):48-54.

Gunadi P. Perempuan dan depresi [Diakses pada 2 oktober 2016]. Tersedia di

http://www.sabda.org/c3i/kategori/karakter-kepribadian/isi/?id=123.

Hashmat S, Hashmat M, Amanullah F. Aziz S. 2008. Factors causing exam

anxiety in medical students. J Pak Med Assoc. 58(4):167–170.

Stuart GW. 2007. Buku saku keperawatan jiwa. Jakarta: Penerbit buku kedokteran

Sansgiry SS, Bhosle M, Sail K. 2006. Factors that affect academic performance

among pharmacy students. Am J Pharm Educ.70:104-16.

Kaplan & Sadock, 2005,text book of psychiatry eight edition,american psychiatric association

press,washington

Kaplan,H.I &Saddock,B.J.2005.Sinopsis psikiatri.8th ed.jakarta :Bina Rupa

Aksara,pp:1-8

Mamuaya,dkk jurnal e-clinic(ecl),volume 4,nomor 2,juli-desember 2016:gambaran tingkat

kecemasan dengan pengukuran TMAS dan prestasi belajar siswa perempuan dan

lak-laki kelas 1 SMA Negeri kawangkoan

armyanti ita,dkk gambaran tingkat kecemasan dengan indeks prestasi kumulatif rendah

pada mahasiswa kedokteran program studi pendidikan dokter universitas

tanjungpura angkatan 2007 sampai dengan 2010

hasianna stella,dkk. 2014:gambaran tingkat kecemasan pada mahasiwa semester satu di

fakultas kedokteran universitas kristen maranatha

hidayanto taufik, 2010: perbedaan kecemasan antara mahasiswa kedokteran

yang masuk lewat jalur seleksi nasional masuk perguruan tinggi negeri

(snmptn) dan swadana

BIODATA PENULIS

DATA PRIBADI

Nama Lengkap :Ririn H Harianto Worumi

Nim :C11114703

Angkatan :2014

Tempat Tanggal Lahir :Serui 30 september 1996

Agama :Islam

Alamat Sekarang :perintis kemerdekaan km.9

No.HP/No Telp :082188623706

Email :[email protected]

Riwayat pendidikan

No Strata Institusi Tempat Tahun lulus

1 SD SD Inpres Tarau Serui 2008

2 SMP SMP Negeri 2 Serui Serui 2011

3 SMA SMA Negeri 1 Serui Serui 2014

Pengalaman Penelitian

No Judul Penelitian posisi Tahun

1 Gambaran Derajat Cemas Pada

Mahasiswa Pre Klinik Pendidikan

Dokter Tingkat Awal 2016 Dan

Tingkat Akhir 2014 Universitas

Hasanuddin

Asisten Penelitian 2017

Kuesioner penelitian

Nama :

NIM :

Jeniskelamin :

o Laki-laki

o Perempuan

IP (indeksprestasi) terakhir :

.

o 3.50-4.00

o 3.00-<3.50

o 2.00-<3.00

o <2.00

Organisasi :

o Tidakmengikutiorganisasi

o Mengikutiorganisasi

Jalurmasuk PTN :

o JNS

o SNMPTN

o SBMPTN

Tempat tinggal :

o Bersama orang tua

o Tidak bersama orang tua

Apakah anda sering merasa cemas ?

o FirasatBuruk

o Takut Akan Pikiran Sendiri

o MudahTersinggung

o Tidak ada keluhan

Apakah anda sering merasakan hal seperti di bawah ini?

o Merasa Tegang

o Lesu

o Tak Bisa Istirahat Tenang

o Mudah Terkejut

o Mudah Menangis

o Gemetar

o Gelisah

o Tidakadakeluhan

Apakah anda sering ketakutan?

o Pada gelap

o Pada orang asing

o Di tinggal sendiri

o Padabinatangbesar

o Pada keramaian lalulintas

o Pada kerumunan orang banyak

o Tidak ada keluhan

Apakah anda sering mengalami gangguan tidur?

o Sukar Masuk Tidur

o Terbangun Malam Hari

o Tidak Nyenyak

o Bangun dengan Lesu

o Banyak Mimpi-Mimpi

o MimpiBuruk

o Mimpi Menakutkan

o Tidak ada keluhan

Apakah anda sering mengalami hal di bawahini?

o Daya Ingat Buruk

o Sukar Konsentrasi

o Tidak adakeluhan

Apakah anda sering merasakan perasaan depresi?

o Hilangnya Minat

o Berkurangnya Kesenangan Pada Hobi

o Sedih

o Bangun Dini Hari

o Perasaan Berubah-Ubah Sepanjang Hari

o Tidak ada keluhan

Apakah anda sering mengalami nyeri otot seperti di bawahini?

o Sakit dan Nyeri di Otot-Otot

o Kaku

o Kedutan Otot

o Gigi Gemerutuk

o SuaraTidak Stabil

o Tidak ada keluhan

Apakah anda sering mengalami gejala sensorik seperti di bawahini?

.

o Tinitus

o Penglihatan Kabur

o Muka Merah atau Pucat

o Merasa Lemah

o Perasaan ditusuk-Tusuk

o Tidak ada keluhan

Apakah anda sering mengalami Gejala Kardiovaskuler?

o Takhikardia

o Berdebar

o Nyeri di Dada

o Denyut Nadi Mengeras

o Perasaan Lesu/Lemas Seperti Mau Pingsan

o Detak JantungMenghilang (BerhentiSekejap)

o Tidakadakeluhan

Apakah anda sering mengalami Gejala Respiratori?

o Rasa Tertekan atau Sempit Di Dada

o Perasaan Tercekik

o Sering Menarik Napas

o Napas Pendek/Sesak

o Tidak ada keluhan

Apakah anda sering mengalami Gejala Gejala Gastrointestinal?

.

o Sulit Menelan

o Perut Melilit

o Gangguan Pencernaan

o Nyeri Sebelum dan Sesudah Makan

o Perasaan Terbakar di Perut

o Rasa Penuh atau Kembung

o Mual

o Buang Air Besar Lembek

o muntah

o Kehilangan Berat Badan

o Sukar Buang Air Besar (Konstipasi)

o Tidak ada keluhan

Apakah anda sering mengalami Gejala Urogenital?

o Sulit Buang Air Kecil

o Tidak Dapat Menahan Air Seni

o Amenorrhoe

o Menorrhagia

o Menjadi Dingin (Frigid)

o Ejakulasi Praecocks

o Ereksi Hilang

o Impotensi

o Tidak ada keluhan

Apakah anda sering mengalami Gejala Otonom?

o Mulut Kering

o Muka Merah

o Mudah Berkeringat

o Pusing

o Bulu-BuluBerdiri

o Sakit kepala

o Tidak ada keluhan

Apakah anda sering mengalami Tingkah Laku Pada Wawancara?

.

o Gelisah

o Tidak Tenang

o Jari Gemetar

o Kerut Kening

o Muka Tegang

o Tonus Otot Meningkat

o Napas Pendek dan Cepat

o Muka Merah

o Tidak ada keluhan

2014

Jenis Kelamin

L P L P

Normal 25 63 29,4 29,3

kecemasan

ringan

32 105 36,4 48,8

kecemasan

sedang

25 45 29,4 21,3

kecemasan

berat

3 2 3,5 1

Total 85 215 69,3 71,1

Jalur masuk SNMPTN SBMPTN JNS SNMPTN SBMPT

N

JNS

Normal 33 20 34 26,8 26,6 33,3

kecemasan

ringan

65 34 45 52,8 45,3 44,1

kecemasan

sedang

25 18 23 20,3 24 22,5

kecemasan

berat

0 3 2 0 4 1,96

Total 123 75 102 13,1 73,3 68,5

organisasi ada Tidak ada ada Tidak ada

Normal 75 8 27,5 28,5

kecemasan ringan 134 13 49,2 46,4

kecemasan sedang 58 7 21,3 25

kecemasan berat 5 0 1,83 0

Total 272 28 72,3 71,4

IP I II III IV I II III IV

Normal 30 50 8 0 28,3 31,2 25,8 0

kecemasan ringan 56 78 16 0 52,8 48,7 51,6 0

kecemasan sedang 20 29 5 3 18,8 18,1 16,1 100

kecemasan berat 0 3 2 0 0 1,8 6,4 0

Total 106 160 31 3 71,6 68,6 74,1 100

TEMPAT TINGGAL bersama ortu tdk bersama ortu bersama ortu tdk bersama ortu

normal 29 54 21,8 32,3

kecemasan ringan 67 81 50,3 48,5

kecemasan sedang 35 29 26,3 17,3

kecemasan berat 2 3 1,5 1,8

total 133 167 78,1 67,6

2016

Jenis Kelamin

L P L P

Normal 15 40 19,4 18,1

kecemasan ringan 36 103 46,7 46,8

kecemasan

sedang

22 62 28,5 28,1

kecemasan berat 4 18 5,1 8,1

Total 77 220 80,3 83

JALUR MASUK SNMPTN SBMPTN JNS SNMPTN SBMPTN JNS

Normal 18 12 25 20,2 15 19,8

kecemasan ringan 44 43 60 49,4 53,7 47,6

kecemasan

sedang

22 18 32 24,7 22,5 25,3

kecemasan berat 5 7 9 5,6 8,7 7,1

Total 89 80 126 79,7 84,9 80

organisasi ada Tidak ada ada Tidak ada

Normal 39 17 16,3 27,4

kecemasan ringan 117 24 49,1 38,7

kecemasan

sedang

64 18 26,8 29

kecemasan berat 18 3 7,5 4,8

Total 238 62 83,4 72,5

IP I II III IV I II III IV

Normal 13 28 12 2 22 19,7 66,6 11.1

kecemasan ringan 31 61 45 2 52,4 42,9 55,5 11,1

kecemasan

sedang

12 41 19 14 20,3 28,8 23,4 77,7

kecemasan berat 3 12 5 0 5 8,4 6,1 0

Total 59 142 81 18 77,7 80,1 85 88,8

TEMPAT TINGGAL bersama ortu tdk bersama

ortu

bersama ortu tdk bersama ortu

normal 20 37 17,2 20,1

kecemasan ringan 60 82 51,7 44,5

kecemasan

sedang

30 50 25,8 27,1

kecemasan berat 6 15 5,1 8,1

total 116 184 82,6 79,7