gambaran asupan natrium dan kejadian hipertensi …

56
1 GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI SISTOLIK PADA MASYARAKAT PESISIR PANTAI SUKU BAJAU DI DESA MEKAR KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE KaryaTulisIlmiah Di Susun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan D-III Gizi OLEH: SRI MULYANI NIM. P00331016035 KEMENTTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI PRODI D-III GIZI 2019

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

1

GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI

SISTOLIK PADA

MASYARAKAT PESISIR PANTAI SUKU BAJAU DI DESA MEKAR

KECAMATAN SOROPIA KABUPATEN KONAWE

KaryaTulisIlmiah

Di Susun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan D-III

Gizi

OLEH:

SRI MULYANI

NIM. P00331016035

KEMENTTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

PRODI D-III GIZI

2019

Page 2: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

2

Page 3: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

3

Page 4: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

4

BAB I

PENDAHALUAN

A. Latar Belakang

Secaraglobal WHO (World Health Organization) memperkirakan

penyakit tidak menular menyebabkan sekitar 60% kematian dan 43%

kesakitan di seluruhdunia. Perubahanpola strukturmasyarakat dariagraris ke

industri danperubahan gaya hidup, sosial ekonomi masyarakat diduga

sebagaisuatuhalyang melatar belakangimeningkatnya prevalensipenyakit

tidakmenular, sehinggaangka kejadian penyakit tidak menular semakin

bervariasi dalam transisi epidemiologi. Salah satu penyakit yang termasuk

dalam kelompok penyakit tidak menular tersebut yaitu Hipertensi

(DepkesRI,2003).

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami

peningkatan tekanan darah di atas normal yang ditunjukkan oleh angka

sistolik (bagian atas) dan diastolik (angka bawah). Hipertensi dapat berlanjut

pada kerusakan lebih berat seperti stroke, penyakit jantung koroner serta

penyempitan ventrikel kiri atau bilik kiri. Selain penyakit-penyakit tersebut,

Hipertensi dapat pula menyebabkan gagal ginjal, diabetes mellitus dan lain-

lain. Berkembangnya Hipertensi sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, antara

lain kurangnya aktivitasfisik, kebiasaan merokok, stres, riwayat keluarga, dan

kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi lemak hewani, kurang serat, tinggi

Natrium (Atun, 2014).

Hampir 1 milyar orang diseluruh dunia memiliki tekanan darah tinggi.

Hipertensi adalah salah satu penyebab utama kematian dini diseluruh dunia.

Di tahun 2020sekitar1,56 milia rorang dewasa akan hidup dengan Hipertensi.

Hipertensi membunuh hampir 8 miliyar orang setiap tahun didunia dan

hampir 1,5 juta orang setiap tahunnya di kawasan Asia Timur-Selatan.

Sekitar sepertiga dari orang dewasa di AsiaTimur-Selatan menderita

Hipertensi (WHO, 2015).

Page 5: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

5

Dari survei kesehatan nasional prevalensi Hipertensi berdasarkan

(Riskesdas, 2013) sebesar 25,8%,tertinggi di kepulauan bangka belitung

30,9%,sedangkan terendah di papua sebesar 16,8%. Berdasarkan data tersebut

dari 25,8% orang yang mengalami Hipertensi hanya 1/3 yang terdiagnosis

sisanya 2/3 tidak terdiagnosis. Data menunjukkan hanya 0,7% orang yang

terdiagnosis tekanan darah tinggi minum obat Hipertensi. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar penderita Hipertensi tidak menyadari

menderita Hipertensi ataupun mendapatkan pengobatan.

Di Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2018 data tersedia adalah

data yang di peroleh dari kunjungan pada unit-unit pelayanan seperti

puskesmas dan jaringannya. Dari 82.425(8%) penduduk berusia 18 tahun ke

atas yang di lakukan pengukuran tekanan darah,sebanyak 31.817 orang atau

38,60% yang mengalami Hipertensi. berdasarkan jenis kelamin, Hipertensi

lebih banyak di temukan pada laki-laki yaitu sebesar 50,32%, sedangkan pada

perempuan hanya sebesar 34,67%. Data ini hanya berasal dari 11

Kabupaten/Kota, karena 6 daerah lainnya tidak melaporkan hasil pemeriksaan

tekanan darah di wilayahnya, meskipun demikian data tersebut di atas dapat

menjadi acuan tentang gambaran kasus Hipertensi di Provinsi Sulawesi

Tenggara yang persentasenya berada di atas prevalensi nasional (Dinkes

Sultra, 2016).

Kabupaten Konawe merupakan salahsatu dari 17 Kabupaten dengan

penderita Hipertensi terbanyak diSulawesi Tenggara, dimana Kabupaten

Konawe berada diposisi kedua setelah Muna. Penyakit Hipertensi merupakan

salah satu dari 10 besar kasus penyakit tidak menular yang ada di Kabupaten

Konawe. Berdasarkan data yang diperoleh dari profil Dinas Kesehatan

Kabupaten Konawe dari tahun 2014 sampai 2016 mengalami penurunan.

Pada tahun 2014 terdapat 2759 kasus, tahun 2015 terdapat 2358 kasus dan

pada tahun 2016 turun menjadi 2194 kasus. Salah satu kecamatan yang ada di

kabupaten konawe adalah Kecamatan Soropia.

Page 6: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

6

Puskesmas Soropia termasuk salah satu dari sepuluh besar puskesmas

dengan kunjungan Hipertensi terbanyak diKabupaten Konawe. Berdasarkan

survei awal yang dilakukan data Hipertensi kelompok umur >45 tahun

selama tiga tahun terakhir, masuk dalam urutan sepuluh besar penyakit

sehingga masih menjadi masalah terbesar di puskesmas Soropia. Data

Hipertensi yang diperoleh pada tahun 2014, prevalensi Hipertensi sebanyak

452 jiwa, tahun 2015 mengalami penurunan sebanyak 429 jiwa dan

meningkat pada tahun 2016 sebanyak 512 sedangkan pada tahun 2017

meningkat sebesar 638 jiwa (Wardita Afiah, 2018). Kecamatan Soropia

terletak pada dataran rendah dan termasuk wilayah pesisir pantai serta

banyak dihuni oleh suku bajau, menurut Rusliafa (2016) kebiasaan

mengkonsumsi makanan tinggi garam serta tinggi Kolesterol pada

masyarakat pesisir pantai tanpa di sadari telah menjadi faktor resiko kejadian

Hipertensi. Akibat dari gaya hidup ini menyebabkan terjadinya

kecenderungan terjadinya Hipertensi pada masyarakat pantai.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran asupan Natrium (Na) dan kejadian Hipertensi

pada masyarakat pesisir pantai suku Bajau Di Desa Mekar Kecamatan

Soropia?

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui gambaran asupan Natrium (Na) dan kejadian

Hipertensi pada masyarakat pesisir pantai suku Bajau Desa Mekar Kecamatan

Soropia.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui karakteristik berdasarkan umur, jenis kelamin, pekerjaandan

pendidikan pada masyarakat pesisir pantai suku Bajau desa Mekar

Kecamatan Soropia.

Page 7: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

7

b. Mengetahui asupan Natrium (Na) pada masyarakat pesisir pantai suku

Bajau Desa Mekar Kecamatan Soropia.

c. Mengetahui kejadian Hipertensi pada masyarakat pesisir pantai suku Bajau

Desa Mekar Kecamatan Soropia.

d. Mengetahui gambaran asupan Natrium (Na) pada kejadian Hipertensi

masyarakat pesisir pantai suku Bajau Desa Mekar Kecamatan Soropia.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi peneliti

Menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti tentang asupan

natrium dan kejadian Hipertensi pada masyarakat pesisir pantai.

2. Bagi mahasiswa

a. Menerapkan ilmu pengetahuan yang di peroleh selama berkuliah.

b. Menambah pengalaman wawancara pada suku bajau.

Page 8: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Gambaran masyarakat pesisir

Masyarakat pesisir adalah sekumpulan masyarakat yang hidup

bersama-sama mendiami wilayah pesisir membentuk dan memiliki

kebudayaan yang khas yang terkait dengan ketergantungannya pada

pemanfaatan sumberdaya pesisir (Satria,2004). Masyarakat pesisir adalah

masyarakat yang hidup tumbuh dan berkembang di kawasan pesisir, yakni

suatu kawasan transisi antara wilayah darat dan laut. Masyarakat pesisir pada

umumnya sebagian besar penduduknya bermata pencaharian di sector

pemanfaatan sumberdaya kelautan, sepertinelayan, pembudidaya ikan,

penambangan pasir dan transportasilaut (Satria, 2004).

Pemanfatan potensi laut yang ada sudah menjadi kebiasaan dan cara

utama untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat pesisir. Namun kondisi

masyarakat pesisir secara umum lebih-lebiha dalah masyarakat nelayan yang

masih tradisional berada dalam kondisi atau di bawah garis kemiskinan (Alim,

2012).

Di karenakan realitas masyarakat Bajo di Sulawesi Tenggara

umumnya di Soropia pada khususnya, mereka termasuk ke dalam masyarakat

nelayan kecil yang mengoperasikan perahu-perahu berukuran kecil.

Jangkauan para pemilik modal untuk menginvestasikan modalnya relatif tidak

ada. Mereka mengusahakan peralatan nelayan secara individu atau

keluarga.Hal demikian di ungkapkan seorang informan bahwa orang Bajo

tidak terbiasa bekerjasama secara kelompok untuk mengoperasikan perahu

besar (kapal) dalam menangkap ikan. Kondisi demikian memperlihatkan

bahwa pola nelayan yang dilakukan oleh masyarakat Bajo di Soropia masih

menggunakan pola lama secara turun temurun (Ruswanto, 2012).

Page 9: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

9

B. Tinjauan tentang natrium (Na)

a. Pengertian Natrium

Natrium adalah kation utama dalam cairan ekstraseluler. 35-40%

Natrium ada di dalam kerangka tubuh cairan saluran, sama seperti cairan

empedu dan pancreas, mengandung banyak Natrium. Sumber utama Natrium

adalah garam dapur atau NaCI.Garam dapur di dalam makanan sehari-hari

berperan sebagai bumbu dan sebagai bahan pengawet baru.Pada tahun 1937

perananya sebagai zat gizi esensial diketahui secara pasti (Almatsier, 2001).

Polamakan yang tingginatrium (Na) denganseringnya mengkonsumsi

bahan makanan yang mengandung tinggi natrium (Na) seperti dendeng, abon,

corned beef, daging asap, ikan asin, sarden, mentega, roti, biskuit, kue-kue

yang di olah dengan backing soda dan backing powder, sayuran dan buah

kalengan yang mengandung bahan pengawet Natrium (Na), demikian pula

MSG (monosodium glutamat atau vetsin), petis, teuco, bumbu-bumbu yang

kadar Natriumnya tinggi, kopi, alkohol,serta minuman lain yang mengandung

banyak Natrium dapat meningkatkan terjadinya resiko Hipertensi (Rosnah,

2011).

Natrium atau di sebut juga sodium mengatur keseimbangan air di

dalam sistem pembuluh darah.Sebagaian Natrium dalam diet datang dari

makanan dalam bentuk garam dapur, MSG (mono sodium glutamate), soda

pembuat roti.Mengkonsomsi garam dapat meningkatkan volume darah di

dalam tubuh,yang berarti jantung harus memompa lebih giat sehinggah

tekanan darah naik.Kenaikan ini berakibat pada ginjal yang harus menyaring

lebih banyak garam dapur dan air. Karena masukan (input) harus sama dengan

pengeluaran (output) dalam sistem pembuluh darah, jantung harus memompa

lebih kuat dengan tekanan lebih tinggi (Susanti, 2016).

Patofisiologi garam sehingga menyebabkan Hipertensi di mulai

melalui konsomsi makan.Makan dapat mengumpulkan lebih banyak garam

dan air daripada ginjal kita dapat menangani. Beberapa orang memiliki gen

yang mengontrol saluran seluler, enzim dan hormon di berbagai tempat di

Page 10: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

10

ginjal, misalnya untuk adaptasi di wilayah padang rumput dan gurun. Dalam

rangka untuk tetap aktif, orang harus mengontrol suhu tubuh. Jika kandungan

air dan garam sedikit, ginjal akan menghemat garam untuk mempertahankan

cairan yang di gunakan dengan melapisi tubuh melalui keringat selama

aktivitas. Hal ini mengakibatkan keringat menguap dari kulit, sehingga kulit

akan dingin dan menjaga suhu tubuh tetap normal. Tanpa berkeringat tubuh

akan cepat panas selama kegitan (Widyaningrum, 2012).

b. Sumber Natrium

Sumber Natrium adalah garam dapur, monosodium glutamate (MSG),

kecap dan makanan yang di awetkan dengan garam dapur.Diantara makanan

yang belum diolah, sayuran dan buah mengandung paling sedikit natrium

(Almatsier, 2001).

Tabel 1

Kandungan natrium beberapa bahan makanan (mg/100 gram)

Bahan makanan Mg Bahan makanan Mg

Daging sapi

Hati sapi

Ginjal sapi

Telur bebek

Telur ayam

Ikan ekor kunig

Sarden

Udang segar

Teri kering

Susu sapi

Yogurt

Mentega

93

110

200

191

158

59

131

185

885

36

40

780

Margarine

Susukacangkedelai

Roti coklat

Roti putih

Kacang merah

Kacang mende

Jambu monyet

Selada

Pisang

Teh

Coklat manis

ragi

950

15

500

530

19

26

26

14

18

50

33

610

Sumber: Food Composition Table Une N East Asia, FAQ, 1972 dalam

Almatsier, 2001.

Page 11: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

11

c. Tingkat Konsumsi Natrium

Makanan sehari-hari biasanya cukup mengandung Natrium yang di

butuhkan tubuh.Oleh karena itu, tidak ada penetapan kebutuhan Natrium

sehari. Taksiran kebutuhan Natrium sehari untuk orang dewasa adalah

sebanyak 500 mg. kebutuhan Natrium di dasarkan pada kebutuhan untuk

pertumbuhan, kehilangan Natrium melalui keringat dan sekresi lain.

Penduduk WHO (1990) menganjurkan pembatasan konsumsi garam dapur

hingga 6 gram sehari (ekivalen dengan 2400 mg Natrium) pembatasan ini di

lakukan mengingat peranan potensial Natrium dalam menimbulkan tekanan

darah tinggi (Hipertensi) (Almatsiera 2001).

d. Fungsi Natrium

Sebagai kation utama dalam cairan ekstraseluler, Natrium menjaga

keseimbangan cairan dalam kompratemen tersebut. Natriumlah yang sebagian

besar mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari darah

dan masuk ke dalam sel-sel. Didalam sel tekanan osmosis di atur oleh kalium

guna menjaga cairan tidak keluar sel. Bila seseorang memakan terlalu banyak

garam, kadar Natrium darah akan meningkat. Rasa haus yang di timbulakn

akan menyebabkannya minum sedemikian banyak sehingga konsentrasi

Natrium dalam darah kembali normal. Ginjal kemudian akan menegeluarkan

kelebihan cairan dan Natrium tersebut dari tubuh. Hormon aldosteron

menjaga agar konsentrasi Natrium di dalam darah berada pada nilai normal

(Almatsier, 2001).

Natrium menjaga keseimbangan asam basa di dalam tubuh dengan

mengimbangi zat-zat yang membentuk asam. Natrium berperan dalam

transmisi saraf dan kontraksi otot, natrium berperan pula dalam absorpsi

glukosa dan sebagai alat angkut zat-zat gizi lain melalui membran sel,

terutama melalui dinding sebagai pompa natrium (Almatsier, 2001).

e. Akibat Kelebihan Natrium

Kelebihan Natrium dapat menimbulkan keracunan yang dalam keadaan akut

menyebabkan edema dan hipertensi.Hal ini dapat diatasi dengan banayak

Page 12: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

12

minum.Kelebihan konsumsi Natrium secara terus-menerus terutama dalam

bentuk dapur dpat menimbulkan hipertensi (almatsier, 2001).

Berikut adalah kategori asupan Natrium

a) Cukup:bila asupan Natrium <2400 (mg/hari)

b) Lebih :bila asupan Natrium >2400(mg/hari)

(Sumber:American Heart Association (AHA, 2013)).

C. Tinjauan Tentang Hipertensi

a. Pengertian

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah

sistolik dan diastolik lebih dari 140/90 mmHg pada dua kali pengukuran

dengan selang waktu lima menit saat keadaan istirahat. Peningkatan tekanan

darah dalam jangka waktu panjang dapat menyebabkan penyakit gagal ginjal,

jantung koroner, dam stroke bila tidak dideteksi secara dini dan pengobatan

yang yang memadai (Kemenkes, 2014).

b. Etiologi Hipertensi

Penyebab terjadinya Hipertensi belum diketahui dengan pasti.Mula-

mula Hipertensi bisa terjadi karena volume darah yang dipompa jantung

meningkat sehingga mengakibatkan bertambahnya volume darah di

pembuluh arteri.Pada sebagian besar penderita penyakit ini, peningkatan

tekanan darah diakibatkan oleh penyakit ginjal. Pada umumnya, Hipertensi

tidak mempunyai penyebab yang spesifik. Diperkirakan sekitar 90 persen

pasien Hipertensi termasuk dalam kategori Hipertensi primer (Susanti,

2016).

Hipertensi biasanya di sebut penyebab kematian dan kesakitan yang

serius.Insiden Hipertensi sangat berbeda-beda pada setiap daerah.Pada

bagaian besar masyarakat (tidak seluruhnya) tekanan darah cenderung

meningkat ikuti kenaikan umur. Ditemukan pula bukti bahwa ada faktor

keturunan pada tekanan darah yang tinggi, walaupun pula ginetik yang tepat

belum dapat di tentukan. Tekanan darah orang tua dan keturunanya

mempunyai kolerasi.Kolerasi tekanan pada kembar monozigot lebih tinggi di

Page 13: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

13

bandingkan dengan kembar dizigot. Masyarakat kulit hitam, baik di Afrika

barat maupun Amerika utara, sebagaian besar mempunyai insiden Hipertensi

yang tinggi, yang besarnya cenderung lebih rendah pada keturunan asli

indian. Studi epidemiologi mengkonfirmasikan korelasi yang mungkin ada

dan kurang pada usia lanjut/tua. Penderita Hipertensi yang mengurangi berat

badan dapat menurunkan tekanan darahnya (Sarjadi, 2000).

Faktor resiko lain yang dapat menyebabkan Hipertensi yaitu gaya

hidup seperti aktivitas fisik. Aktifitas fisik juga berhubungan dengan

kejadian Hipertensi.Hal ini di ketahui berdasarkan hasil penelitian bahwa

responden lansia yang memiliki aktivitas yang lebih rendahmemiliki peluang

yang besar dan signifikan berhubungan terhadap kejadian Hipertensi

(Khaerani,2003).Selain itu juga berdasarkan penelitian lainnya bahwa orang

dengan aktivitas fisik yang menetap telah buktikan dapat mengakibatkan

terjadinya Hipertensi di bandingkan dengan orang yang memiliki aktivitas

fisik yang aktif (Answorth,1991).

Berikut adalah kategori hipertensi:

a. Normal = <120.

b. Prehipertensi=120-139.

c. Hipertensi stage1=140-159.

d. Hipertensi stage2=160 atau >160.

(sumber:klasifikasi JNC VII, 2003).

a) Gejala

Pada umumnya Hipertensi tidak menimbulkan gejala yang jelas dan

sering tidak disadari kehadirannya.Ada kalanya secara tidak sengaja beberapa

gejala terjadi bersamaan dan di percaya berhubungan dengan tekanan darah

tinggi (padahal sebenarnya tidak selalu).

Pada Hipertensi berat atau yang telah menahun bisa timbul gejala-

gejala yang berasal dari kerusakan otak, mata, jantung, dan ginjal, seperti:

Page 14: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

14

1) Sakit kepala

2) Kelelahan

3) Mual dan muntah

4) Sesak napas

5) Gelisah

6) Pandangan menjadi kabur

Secara umum berdasarkan gejala pembentuknya pada Hipertensi

terbagi menjadi dua golongan yaitu:

1) Hipertensi primer (esensial)

Penyebab tidak diketahui namun banyak faktor yang mempengaruhi

seperti genetika, lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf simpatik, system

rennin angiostensin, efek dari ekskresi Na, obesitas, dan stress.Hingga saat

ini, penyebab Hipertensi primer masih belum di ketahui.

2) Hipertensi sekunder

Berikut gejala gejalayang berkaitan dengan Hipertensi sekunder:

a) Terkait dengan kelainan pada ginjal

Terdapat riwayat penyakit ginjal dalam keluarga Sering terserang

infeksi saluran kemih sering haus dan buang air kecil pernah mengalami

trauma atau benturan keras.

b) Terkait dengan penyakit feokromositoma, terdapat gejala-gejala di

bawah ini:

Sakit kepala akut dan tiba-tiba jantung berdebar-debar, keringat

berlebihan dan wajah pucat.

c) Hipertiroidusme (hormon tiroid tinggi). Kelainan ini meningkatkan

tekakanan sistolik,sehingga menimbulkan gejala-gejala seperti:

Muda gugup, banyak keringat, selalu merasa kepanasan,

berdebar-debar, tremor atau gemetaran, cepat lelah, berat badan turun,

Page 15: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

15

bola mata menonjol dan terdapat pembesaran atau benjolan kelenjar

tiroid.

3) Hipotirodisme (hormon tiroid rendah) kelainan ini dapat meningkatkan

tekanan darah sistolik maupun diastolik sehingga menimbulkan gejala:

Tidak tahan dingin, cepat lelah, melambatnya fungsi tubuh, berat

badan naik/kegemukan, suara parau atau rendah, (sembab pada mata, kaki,

dan tangan).

4) Gejala akibat kelebihan hormon kortisol, hormon kortisol di produksi oleh

kelenjar adrenal yang dapat meningkatkan tekanan darah. Jika produksinya

berlebihan, maka akan timbul gejala-gejala berikut ini:

Peningkatan penumpukan lemak di wajah, leher atau badan kulit

menipis, tanda guratan ungu, mudah memar, rambut tumbuh berlebihan,

emosi labil, kenaikan berat badan yang drastis, tubuh melemah (Susanti,

2016).

c. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hipertensi

Hipertensi telah lama diketahui sebagai penyakit yang melibatkan banyak

factor baik factor internal seperti jenis kelamin, umur, genetik dan faktor

eksternal seperti pola makan, kebiasaan olahraga dan lain-lain. Untuk

terjadinya hipertensi perluperan faktor risiko tersebut secara bersama-sama

(common underlyingrisk factor) dengan kata lain satu factor risiko saja belum

cukup menyebabkan timbulnya hipertensi. Oleh karena itu seberapa besar angka

prevalensi penyakit ini akan sangat dipengaruhi oleh gambaran faktor- factor

tersebut disuatu populasi masyarakat (Suryadi, 2017).

d. Hubungan Antara Natrium dan Kejadian Hipertensi

Natrium ialah kation terbanyak dalam cairan ekstrasel,35-40%

natrium (Na) ada didalam kerangka tubuh, jumlahnya bisa mencapai

60mmol perkg berat badan dan sebagian kecil (sekitar10-14mmol/L) berada

dalam cairan intrasel. Dalam keadaan normal,ekskresi natrium pada ginjal

Page 16: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

16

diatur sehingga keseimbangan dipertahankan antara asupan dan pengeluaran

dengan volume cairan ekstrasel tetap stabil. Lebih dari 90% tekanan osmotic

dicairan ekstrasel ditentukan olehgaram, khususnya dalam bentuk Natrium

klorida (NaCl) dan Natrium bikarbonat (NaHCO3) sehingga perubahan

tekananosmotikpada cairan ekstrasel menggambarkan perubahan konsentrasi

Natrium (Polii, 2016).

Tekanan darah adalah tekanan yang diperlukan agar darah dapat

mengalir di dalam pembuluh darah dan beredar mencapai semua jaringan

tubuh manusia.Tekanan darah terdiri atas 2 bagian tekanan sistolik dan

tekanan diastolik. Tekanan darah sistolik didefinisikan adalah tekanan darah

pada waktu jantung menguncup sedangkan tekanan darah diastolik

didefinisikan tekanan darah pada waktu jantung mengendor kembali(Polii,

2016).

Asupan natrium merupakan hal yang sangat penting pada mekanisme

timbulnya peningkatan tekanan darah. Tekanan darah meningkat karena

adanya peningkatan volume plasma (cairan tubuh). Mengkonsumsi garam

(Natrium) menyebabkan haus dan mendorong kita minum. Hal ini

meningkatkan volume darah didalam tubuh yang berarti jantung harus

mempompa lebih giat sehingga tekanan darah naik.Karena masukan (input)

harus sama dengan pengeluaran (output) dalam sistem pembuluh darah,

jantung harus memompa lebih kuat dengan tekanan lebih tinggi.

(Polii,

2016).

Asupan Natrium yang meningkat menyebabkan tubuh meretensi

cairan, yang meningkatkan volume darah. Jantung harus memompakera

suntuk mendorong volume darah yang meningkat melalui ruang yang

semakin sempit yang akibatnya adalah Hipertensi (Mulyati,dan Sirajuddi,

2011).

Page 17: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

17

Hal ini dibuktikan dalam penelitian yang dilakukan oleh (Mike, 2017)

bahwa ada hubungan yang bermakna antara asupan natrium terhadap

tekanan darah.

e. Kejadian Hipertensi pada Masyarakat Pantai

Menurut penelitian Henny, 2014 masyarakat pesisir lebih sering

mengkonsumsi ikan segar namun saat musim angin barat diganti ikan asin

namun jika tidak ada maka diganti dengan mengkonsumsi tempe dan telur

dengan berbagai cara olahan diantaranya digoreng dan disantan serta

mengkonsumsi makanan tinggi kalori.

Peningkatan tekanan darah terutama terjadi bila fleksibilitas

pembuluh darah menurun akibat adanya aterosklerosis. Tingginya perilaku

merokok pada nelayan disebabkan karena rokok dapat mengurangi rasa

kantuk, menghangatkan badan pada malam hari dan mengurangi stres saat

memperoleh hasil tangkapan tidak banyak selama berlayar. Rokok

mengandung nikotin yang dapat menurunkan aliran darah keekstremitas dan

meningkatkan frekuensi jantung dan tekanan darah dengan menstimulasi

sistem saraf simpatis dan pelepasan katekolamin (Nur Miftakur

Rahma,2017).

Penelitian (Anam dan Saputra,2016)menunjukkan bahwa Hipertensi

lebih banyak pada wilayah pantai dibandingkan dengan wilayah

pengunungan. Hasil analisis pada penelitian menunjukkan bahwa asupan

Natrium tertinggi adalah wilayah pesisir. Penyebab tingginya Hipertensi

disebabkan oleh pola kebiasaan masyarakat yang cenderung mengasinkan

makanan olahan laut. Hal ini menyebabkan terjadi kecenderungan kejadian

Hipertensi diwilayah pesisir dimana intake Natrium berperan dalam

kejadian Hipertensi. Hal ini sejalan dengan penelitian yang menemukan

dimana intake natrium berpengaruh signifikan terhadap hipertensi esensial,p-

value <0,05danodds ratio (OR) sebesar 1,851 sehingga semakin tinggi

intake natrium mempunyairisiko 2(dua) kalilipat mengalami

Page 18: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

18

Hipertensi.Selain itukonsumsi makanan lautyang tinggijuga berperan dalam

kecenderungan Hipertensi didaerah pesisir pantai. Salah satu faktor risiko

Hipertensi adalah kandungan lemak didalam tubuh seperti yang dinyatakan

bahwa hiperkolesterolemia menjadi faktor risiko terjadinya Hipertensi.

Sementara itu kandungan kolesterol jaringanikan a i r tawarpada umumnya

lebih rendah dari pada ikanlaut (Anam danSaputra, 2016).

Kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi garam serta tinggi

kolesterol pada masyarakat pesisir pantai tanpa disadari telah menjadi factor

risiko kejadian Hipertensi. Akibat dari gaya hidup ini menyebabkan

terjadinya kecenderungan terjadinya Hipertensi pada daerah pesisir pantai.

Pada masyarakat pesisir pantai terdapat gaya hidup yang tidak disadari

menjadi factor risiko Hipertensi. Hal ini dikaitkan dengan kecenderungan

masyarakat pesisir pantai mengonsumsi Natrium yang tinggi pada. Serta

kebiasaan masyarakat pesisir pantai untuk mengawetkan kelebihan hasil laut

dengan cara diasinkan. Selain itu konsumsi hewan laut yang memiliki kadar

kolesterol lebih tinggi menjadi salah satu factor risiko dari Hipertensi. Tanpa

di sadari gaya hidup masyarakat pesisir pantai menjadi factor risiko kejadian

Hipertensi (Anam dan Saputra, 2016).

Page 19: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

19

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Peneltian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian yang sifatnya deskriptif

dengan pendekatan survey.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini akan di lakukan pada 28 januari 2019 di Desa Mekar

Kecamatan Soropia.

C. Populasi Dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua masyarakat Bajau yang

berjumlah 435 orang di Desa Mekar kecamatan Soropia Kabupaten Konawe.

2. Sampel

Sampel pada penelitian ini adalah masyarakat pesisir pantai suku

Bajau Didesa Mekar Kecamatan Soropia dengan criteria inklusi sebagai

berikut:

a) Sampel tidak menderita sakit.

b) Bersedia di wawancara.

c) Sampel bersuku Bajau.

d) Populasi yang di jadikan sampel usia >26 tahun

3. Teknik sampling

Pengambilan sampel dalam penelitian ini diambil secarasimple

random samplingdengan cara acak.

Penentuan jumlah sampel minimal dalam penelitian ini menggunakan

rumus sebagai berikut:

Page 20: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

20

Keterangan : N = Populasi

n = Jumlah sampel

p = Proporsi yang akan dilihat (apabila tidak detemukan

proposi dari suatu jurnal dapat digunakan nilai p

maksimal yaitu 0.05)

d = peluang error yang diinginkan (untuk kebanyakan

penelitian digunakan 5 %)

Z12α/2 = Z table, biasanya apabila Alfa = 5 %, maka nilai Z

tablenya sekitar 1.96 dapat dibulatkan menjadi.

Sehingga dapat disimpulkan berapa besar sampel yang diperlukan sebagai berikut:

n

berdasarkan perhitungan sampel diatas maka jumlah sampel yang akan

di lakukan penelitian sebanyak 63 sampel.

Page 21: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

21

D. Jenis Dan Cara Pengumpulan Data

1. Data primer

a. Datakarakteristik reponden yaitu (umur dan jeniskelamin, pendidikan,dan

pekerjaan, diperolehdengan wawancara menggunakan kuesioner.

b. Data asupan natrium dan jenis bahan makanan sumber natrium diperoleh

dengan wawancara menggunakansemi quantitative food frequency

questionnaire.

c. Data tekanan darah diperoleh dengan mengukur tekanan darah

menggunakan alat tensimeter. Pengukuran di lakukan oleh enumerator

dengan gelar Ahli Madya Keperawatan yang sudah mempunyai STR

(surat tanda registrasi).

2. Data sekunder

Data profil demografi Desa Mekar Kecamatan Soropia yang meliputi

lokasi, jumlah penduduk, jumlah jiwa, kepala keluarga, kelompok umur.

E. Pengolahan Data Dan Analisis Data

1. Pengolahan data

a. Data tentang karakteristik sampel (umur, jenis kelamin, pendidikan, dan

pekerjaan) di olah secara deskriptif.

b. Tekanan darah

Data ini diolah berdasarkan hasil pengukuran tekanan darah responden.

Kemudian data tersebut di kategorikan kedalam

Normal = <120.

Prehipertensi=120-139.

Hipertensi stage1=140-159.

Hipertensi stage2=160 atau >160.

(sumber:klasifikasi JNC VII, 2003).

c. Asupan natrium

Pengolahan data untuk asupan natrium di lakukan dengan cara pengolahan

menggunakan nutrisurvey. Dan kemudian data tersebut di kategorikan

Page 22: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

22

kedalam dua kelompok yaitu cukup dan lebih, lalu untuk mempermudah

dalam pengolahan data bahan makanan sumber natrium frekuensi

makanan di kategorikan menjadi 4 yaitu harian, bulanan, dan tahunan.

2. Analisis dan penyajian data

Data di analisis secara deskriptif dengan menguraikan distribusi frekuensi

masing masing variabel data, selanjutnya data disajikan dalam bentuk

tabulasi dan narasi.

F. Definisi Operasional

1. Hipertensi adalah tingginya saat tekanan darah sistolik pada masyarakat

suku bajau dalam kriteria:

a. Normal = <120.

b. Prehipertensi=120-139.

c. Hipertensi stage1=140-159.

d. Hipertensi stage2=160 atau >160.

(sumber:klasifikasi JNC VII, 2003).

2. Asupan Natrium yaitu jumlah asupan natrium yang dikonsumsi dalam 1

tahun terakhir baik berupa garam maupun bahan makanan lain yang

mengandung natrium:

a. Cukup= bila asupan natrium <2400 (mg/hari)

b.Lebih =bila asupan natrium >2400(mg/hari)

(Sumber:American Heart Association (AHA, 2013)).

Page 23: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

23

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Secara geografis desa Mekar merupakan salah satu desa dari 15

desa/kelurahan di wilayah kecamatan soropia yang terletak pada dataran

rendah dengan ketinggian diatas permukaan laut antara 0-50 meter dengan

luas wilayah yaitu sebesar 2,61 km2. Dengan posisi desa yang berada di

bagian atau di sekitaran pesisir pantai yang di huni sebagian besar suku

bajau dan suku-suku lain yang telah lama membaur dengan masyarakat

stempat. Adapun batas batas wilayah desa Mekar yaitu sebelah utara

berbatasan dengan gunung tahura, sebelah selatan berbatasan dengan desa

sama jaya, sebelah barat berbatasan dengan pulau bokori, dan sebelah

timur berbatasan dengan desa bajoe.Desa Mekar memiliki jumlah

penduduk 125 kepala KK dan 435 jiwa yang tersebar di tiga dusun.

Bisa di lihat pada gambar 1 di bawah, peta atau letak desa Mekar

kecamatan soropia kabupaten konawe.

Gambar 1.

Peta Desa Mekar Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe

Page 24: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

24

Adapun kondisi rumah-rumah pada masyarakat desa Mekar kecamatan

soropia yaitu sebagian besarnya berada di laut yang posisinya membangun

rumah di atas laut dan memanjang kebelakang dengan menggunakan kayu

sebagai jembatan penyebrangan untuk kerumah-rumah lainnya dan saling

sambung menyambung.

a. Tingkat Pendidikan

Adapun tingkat pendidikan di desa Mekar dapat dilihat pada tabel 2 di

bawah ini. Pada tabel 2, menunjukkan bahwa masyarakat di desa Mekar

sebagian besar (35,4%) memiliki tingkat pendidikan tamat SD dan hanya

sebgaian kecil (3,2%) yang memiliki tingkat pendidikan perguruan

tinggi/sederajat.

Tabel 2

Distribusi Tingkat Pendidikan Di Desa Mekar

No Tingkat Pendidikan N %

1. Perguruan tinggi sederajat 14 3,2

2. Tamat SLTA sederajat 56 12,9

3. Tamat SLTP sederajat 90 20,7

4. Tamat SD sederajat 154 35,4

5. Tidak/belum tamat SD Tamat 47 10,8

6. Belum sekolah(1-5 tahun) 58 13,3

7. Tidak pernah sekolah 16 3,7

Jumlah 435 100

(Data sekunder profil desa mekar, 2019)

b. Mata pencaharian

Adapun mata pencaharian di desa mekar dapat dilihat pada tabel 3

berikut.

Page 25: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

25

Tabel 3

Distribusi Matapencaharian Di Desa Mekar

No Mata Pencaharian N %

1. PNS/ABRI 5 1,15

2. Wiraswasta 30 6,9

3. Karyawan/Swasta 12 2,8

4. Pedagang 2 0,45

5 Petani/Nelayan 89 20,5

Jumlah 193 100

(Data sekunder profil desa mekar, 2019)

Tabel 3 menunjukkan bahwa masyarakat di desa Mekar sebagian besar

20,5% memiliki mata pencaharian sebagai petani/nelayan sebagian kecil 1,15%

PNS/ABRI.

c. Sarana dan prasarana desa

Adapun sarana dan prasarana yang tersedia di Desa Mekar yaitu:

Kantor desa, Kantor balai, Mesjid, Sekolah Dasar (SD NEGERI 2

BOKORI), Taman kanak-kanak (TK MEKAR JAYA). Serta fasilitas

kesehatan yang ada di Desa Mekar Kecamatan Soropia Kabupaten

Konawe yaitu satu Posyandu.

d. Organisasi Kemasyarakatan

Tabel 4

Organisasi Kemasyarakatan Desa Mekar Kecamatan Soropia

No Organisasi Masyarakat Jumlah

1. Karang Taruna 1

2. Dasa Wisma 3

3. Kelompok Nelayan 1

4. Lembaga Adat 1

5. Organisasi Keagamaan 1

(Data sekunder profil desa mekar, 2019)

Page 26: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

26

2. Karakteristik Sampel

Sampel dalam penelitian ini seluruhnya berjumlah 63 orang. Adapun

gambaran karakteristik sampel disajikan pada tabel berikut:

Tabel 5

Distribusi Berdasarkan karakteristik Sampel

Tabel 5 menunjukkan bahwa sampel terbanyak berada pada rentang

usia 26-35 tahun (39,6%) dan usia 36-45 tahun (31,7%). Dengan jenis

kelamin sebagian besar adalah perempuan (61,9%). Adapun tingkat

pendidikan sebagian besar memiliki tingkat pendidikan hanya sampai SD

dan berpendidikan SD (69,8%). Dan pekerjaan sebagian besar tidak bekerja

sebagai ibu rumah tangga (60,3%) dan di ikuti dengan profesi sebagai

nelayan (31,7%).

Karakteristik N %

Umur

26-35

36-45

46-55

56-65

25

20

12

6

39,6

31,7

19,0

9,7

Jenis kelamin

Laki

Perempuan

24

39

38,1

61,9

Pendidikan

S1

SMA

SMP

SD

2

6

11

44

3,3

9,5

17,4

69,8

Pekerjaan

PNS

Nelayan

Wiraswasta

Honorer

Tidak bekerja(IRT)

1

20

3

1

38

1,5

31,7

5,0

1,5

60,3

Page 27: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

27

a. Asupan Natrium

Adapun asupan natrium pada penelitian ini Dapat di lihat pada

tabel berikut:

Tabel 6

Distribusi Sampel Berdasarkan asupan natrium

Kategori Asupan Na Mean SD n %

Cukup

Lebih

3176,1

1626,7

515,2

506,6

54

9

85,6

14,4

Total 63 100

Tabel 6 menunjukkan bahwa sebagian besar sampel asupan

natrium di kategorikan cukup (85,65%) dengan nilai rata-rata asupan

sebesar3176,1+ 515,2. Sebaliknya sampel yang asupan natriumnya lebih

hanya hanya sebesar 14,4% dengan rata-rata asupan 1626,7 + 506,6.

Adapun bahan-bahan makanan dibawah yang mengandung

sumber natrium dapat di lihat pada tabel berikut:

Page 28: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

28

Tabel 7

Gambaran Jenis Bahan Makanan Sumber Natrium

Yang Di Konsumsi Sampel

Bahan makanan Frekuensi

1x/Hari Mingguan Bulanan Tahunan

n % N % n % N %

Daging sapi

Daging ayam

Kecap

Saus

Ikan segar

Ikan asin

Telur asin

Cumi-cumi

Kepiting

Kerang

Udang

Garam

Roti

Biscuit

Gula

The

30

30

63

63

35

35

63

63

47,6

47,6

100

100

55,5

55,5

100

100

20

20

35

25

25

35

28

28

31,7

31,7

55,5

39,6

39,6

55,5

44,4

44,4

13

13

25

23

43

43

38

28

20,6

20,6

39,6

36,5

68,2

68,2

60,3

44,4

63

63

12

100

100

b. Status Tekanan Darah

Adapun kategori Tekanan darah pada sampel dalam penelitian ini dapat di

lihat pada tabel berikut:

Tabel 8

Distribusi Sampel Berdasarkan status tekanan darah

Tekanan darah Mean+ SD N %

Sistolik

Normal

Prehipertensi

Hipertensi Stage 1

Hipertensi Stage 2

118 + 4,0

133 + 10

146 + 8,4

154 + 11,4

30

9

19

5

47,6

14,2

30,3

7,9

Total 63 100

Page 29: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

29

Tabel 8 menunjukkan bahwa 47,6% sampel memiliki tekanan

darah normal dengan rata-rata tekanan darah sistolik 118 dengan standar

deviasi 4,0 mmhg. Akan tetapi sebesar 14,2% sampel berada pada

kategori prehipertensi dengan rata-rata tekanan darah 133 mmhg dengan

standar deviasi 10 mmhg, sedangkan kategori hipertensi stage 1 sebesar

30,3% dengan rata-rata tekanan darah 146 mmhg dengan standar deviasi

8,4 mmhg. Dan adapun hipertensi stage 2 sebesar 7,9% dengan rata-rata

tekanan darah 154 dengan standar deviasi 11,4 mmhg.

c. Asupan natrium terhadap kejadian hipertensi

Asupan natrium dengan kejadian hipertensi pada sampel, untuk lebih

jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut ini :

Tabel 9

Asupan Natrium Terhadap Kejadian Hipertensi

Asupan

Na

Penyakit Hipertensi Total

Normal Prehipertensi Hipertensi

Stage 1

Hipertensi

Stage 2

N % n % n % n % n %

Lebih 0 0 3 33,3 5 55,5 1 11,2 9 100

Cukup 30 55,5 9 16,6 19 35,1 5 9,3 54 100

Total 63 100

Tabel 9 menunjukkan bahwa dari 9 orang yang asupan natriumnya lebih,

terdapat 33,3% yang mengalami prehipertensi, 55,5% menderita hipertensi stage

1, 11,2% menderita hipertensi stage 2. Sebaliknya dari 54 orang yang asupan

natriumnya cukup terdapat 16,6% menderita prehipertensi, 35,1% menderita

hipertensi stage 1, 9,3% menderita hipertensi stage 2.

Page 30: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

30

Tabel di atas menunjukkan kecendrungan bahwa semakin berlebihan asupan

natrium, maka persentase kejadian prehipertensi dan hipertensi lebih besar, jika di

bandingkan dengan asupan natrium dalam kategori cukup.

Page 31: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

31

B. Pembahasan

1. Karakteristik Sampel

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar sampel

berusia kategori dewasa yaitu 26-35 tahun dan berusia 36-45 tahun yang

termasuk dalam kategori dewasa akhir (Depkes, 2009). Penelitian ini sejalan

dengan penelitian Rusliafa dkk, (2014) pada wilayah pesisir pantai yang

menyatakan bahwa pada wilayah pesisir lebih banyak pada kelompok umur

26-40 tahun sedangkan pada wilayah pegunungan lebih banyak pada

kelompok umur 41-60 tahun.

Adapun pada penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar

sampel berpendidikan terakhir SD, hal ini sejalan dengan penelitian Rusliafa

dkk, (2014) pada wilyah pesisir pantai dan pegunungan kota kendari, bahwa

menurut pendidikan responden yang menderita hipertensi pada wilayah

pesisir tingkat pendidikan responden lebih banyak yang tamat SD.

Berdasarkan penelitian ini mnunjukkan bahwa pekerjaan sebagian

besar sampel tidak bekerja atau ibu rumah tangga dan di ikuti dengan profesi

sebagai nelayan. Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Rusliafa dkk,

(2014) yang menyatakan bahwa menurut pekerjaan responden pada wilayah

pesisir sebagian besar nelayan sedangkanpadawilayahpegunungan yaitu tidak

bekerja, hal ini kemungkinan dikarenakan pada saat di lakukan penelitian ini,

lebih banyak responden yang dominan berjenis kelamin perempuan karena

lebih mudah di temui di setiap masing-masing rumah responden.

2. GambaranAsupanNatrium

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar sampel

memiliki asupan natrium dalam kategori cukup, hal ini tidak sejalan dengan

penelitian Nina, (2016) dalam hubungan AsupanLemak, Asupan Natrium

Dan Status Gizi Dengan Tekanan Darah Sistolik, yang menyatakan bahwa

asupan natrium dalam kategori lebih presentasenya lebih banyak

dibandingkan dengan asupan natrium dalam kategori baik dan defisit.

Perbedaan ini kemungkinan besar di karenakan oleh faktor asupan

Page 32: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

32

konsumsi makanan pada masyarakat di desa mekar kecamatan soropia yang

tidak dominan pada makanan yang bersumber dari laut, karena pola konsumsi

asupan makanan pada masyarakat di desa mekar sudah seperti makanan-

makanan yang di konsumsi seperti orang-orang yang bertempat tinggal di

daerah-daerah yang bukan di sekitaran pesisir pantai. Dan satu faktor lainnya

yaitu, sudah masuknya penjual-penjual berkendara motor yang lalu lalang di

sekitaran desa mekar kecamatan soropia kabupaten konawe.

3. GambaranKejadianHipertensi

Hasilpenelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar tekanan darah

sistolik sampel termasuk kategori hipertensi di bandingkan dengan kategori

normal, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Rusliafa, dkk

(2014) pada wilayah pesisir pantai dan pegunungan di kota kendari yang

menyatakan bahwa hipertensi lebih banyak pada wilayah pesisir pantai di

bandingkan pegunungan. Dimana tekanan darah sistolik lebih besar daripada

sampel yang memiliki tekanan darah sistolik rendah. masing-masing variabel

yang saling mempengaruhi, seperti mengkonsumsi makanan yang berlebih,

stres, dan merokok, yang dapat menyebabkan naiknya tekanan darah dan

terjadinya hipertensi.

Tekanan darah sistolik adalah tekanan darah pada arteri saat ventrikel

berkontraksi. Tekanan darah sangat berperan penting dalam sirkulasi tubuh,

keseimbangan dalam tubuh dipengaruhi oleh naikatau turunya tekanan darah.

Tekanan darah sistolik bila kisarannya tinggi terus menerus dapat

menyebabkan kerusakan pada pembuluh darah, ginjal, jantung, sirkulasi

arteri tau bahkan kematian.

4. AsupanNatriumTerhadapKejadianHipertensi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kecendrungan bahwa

semakin berlebihan asupan natrium, maka persentase kejadian hipertensi

lebih besar, jika di bandingkan dengan asupan natrium dalam kategori cukup.

Page 33: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

33

Hal ini sejalan dengan penelitian Nunik, dkk (2013) Hubungan

Asupan Kalsium dan NatriumTerhadap Tekanan Darah Sistolik Pada

Penderita Hipertensi, yang menyatakan bahwa ada hubungan antara asupan

natrium dengan tekanan darah.

Page 34: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

34

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulann

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan yaitu sebagai berikut:

1. Karakteristik pada penelitian ini yaitu

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar sampel

berusia dewasa yaitu 26-35 tahun dan berusia 36-45 tahun yang

termasuk dalam kategori dewasa akhir. Dan sebagian berpendidikan

terakhir SD, dengan pekerjaan sebagian besar tidak bekerja atau ibu

rumah tangga dan di ikuti dengan profesi sebagai nelayan.

2. Asupan natrium cukup sebesar 44,4% pada masyarakat bajau desa

mekar kecamatan soropia kabupaten konawe.

3. Penderita hipertensi sebesar 52,4% pada masrakat bajau desa mekar

kecamatan soropia kabupaten konawe.

4. Gambaran asupan natrium pada kejadian hipertensi di desa Mekar

kecamatan soropia menunjukkan bahwa kecendrungan bahwa

semakin berlebihan asupan natrium, maka persentase kejadian

hipertensi lebih besar, jika di bandingkan dengan asupan natrium

dalam kategori cukup.

Page 35: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

35

B. Saran

1. Kepada masyarakat yang tepat bertempat tinggal di bagian pesisir

pantai khususnya desa mekar agar diharapkan dapat mengontrol

tekanan darah secara rutin, dan mengontrolkonsumsi makanan

sumber natrium dan rajin beaktivitas fisik seperti berolahraga dan

lain-lain. Agar dapat menghindari terjadinya peningkatan tekanan

darah dan mengupayakan untuk kembali ke tekanan darah yang

normal.

2. Kepada peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan

penelitian terhadap variabel lain dengan tetap menggunakan desain

yang sama, agar besarnya faktor risiko variabel-variabel yang

mempengaruhi kejadian hipertensi dapat diketahui secara lebih

komprehensif. Dan peneliti juga di sarankn untuk memeriksa

tekanan darah sekurang-kurangnya dua kali agar menghindari

kesalahan untuk pengumpulan data kategori status tekanan darah.

Page 36: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

36

DAFTAR PUSTAKA

Afiahwarditah, Y. S. (2018) ‘Faktor Risiko Antara Aktivitas Fisik, Obesitas

Dan Stres Dengan Kejadian Penyakit Hipertensi Pada Umur 45-55

Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas Soropia Kabupaten Konawe

Tahun 2018’.

Anam Dan Saputra, (2016) Gambaran Gaya Hidup Pada Penderita Hipertensi

Di Puskesmas Ciangsana Kecamatan Gunung Putri Kabupaten

Bogor.Skripsi

Enita Wahyuni, N. Et Al. (2014). Hubungan Asupan Natrium Dengan

Kejadian Hipertensi Di Upt Pelayanan Sosial Lanjut Usia Binjai Tahun

2014.

Kesehatan, D.And Selatan, K. K. (2014) ‘Profil kesehatan kabupaten

konaweselatantahun 2013’.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2014.

Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2013. Jakarta :

Kementrian Kesehatan RI.(diakses 19 Desember 2016).

Mike, S. R. (2017) ‘Hubungan Asupan Natrium Dan Kalium Dengan Tekanan

Darah Pada Lansia Di Kelurahan Pajang’.

NurMiftakur

Rahma,(2017)‘GambaranGayaHidupPenderitaHipertensiPadaMasyara

kat Pesisir’. Skripsi

Nina, (2016) Hubungan Asupan Lemak, AsupanNatrium Dan Status Gizi

Dengan Tekanan Darah Sistolik Pada Wanita Pralansia diPos

Kesehatan Lansia Kelurahan Bojong bata Kecamatan Pemalang

Kabupaten Pemalang. Skripsi

Page 37: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

37

Nunik Alfiana1, S. H. (2013) Hubungan Asupan Kalsium dan Natrium

Terhadap Tekanan Darah Sistolik Pada Penderita Hipertensi Rawat

Inap Di RS Tugurejo Semarang.

Ruswantowawan, B. O. (2012). Studi terhadap perubahan struktur social

masyarakat pesisir khusunya Orang Bajo’.

Rusliafa, J. (2014) ‘Pantai Dan Pegunungan Di Kota Kendari Tahun 2014

Comparative Incidence Of Hypertension In Coastal Marine Area And

Mountains In Kendari City 2014 Bagian epidemiologi ,Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Universitas

Hasanuddin.

Saputra, B. R. And Indrawanto, I. S. (2013) ‘Profil Penderita Hipertensi Di

Rsud Jombang Periode’, Pp. 116–120.

Saputra, O. Et Al. (2013) ‘Gaya Hidup Sebagai Faktor Risiko Hipertensi

Pada Masyarakat Pesisir Pantai’, Pp. 3–8.

Susanti, 2016. Hubungan Asupan Kalium Dan Natrium Dengan Hipertensi

Pada Pasien Lanjut Usia (Lansia) Di Rawat Jalan Di Poliklinik Interna

Rumah Sakit Umum Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara. Karya

Tulis Ilmia

Widyaningrum, S. 2012. Hubungan Antara Konsumsi Makanan Dengan

Kejadian Hipertensi Pada Lansia (Studi Di Upt Pelayanan Sosial

Lanjut Usia Jember). Universitas Jember. Skripsi

Page 38: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

38

LAMPIRAN

Page 39: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

39

DOKUMENTASI

Page 40: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

40

Page 41: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

41

Page 42: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

42

Page 43: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

43

Page 44: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

44

Page 45: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

45

Page 46: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

46

Page 47: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

47

Page 48: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

48

Page 49: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

49

Page 50: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

50

Page 51: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

51

Page 52: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

52

Page 53: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

53

Page 54: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

54

Page 55: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

55

Page 56: GAMBARAN ASUPAN NATRIUM DAN KEJADIAN HIPERTENSI …

56