gambar potongan

4
GAMBAR POTONGAN Tidak jarang ditemui benda-benda dengan rongga–rongga didalamnya. Untuk menggambarkan bagian–bagian ini dipergunakan garis gores, yang menyatakan garis–garis tersembunyi. Jika hal ini dilaksanakan secara taat asas, maka akan dihasilkan sebuah gambar yang rumit sekali dan susah dimengerti. Bayangkan saja jika sebuah lemari roda gigi harus digambar secara lengkap! Untuk mendapatkan gambaran dari bagian–bagian yang tersembunyi ini, bagian yang menutupi dibuang. Gambar demikian disebut gambar potongan, atau disingkat dengan potongan. Gambar pada gambar 16a memperlihatkan sebuah benda dengan bagian yang tidak kelihatan. Bagian ini dapat dinyatakan dengan garis gores. Jika benda ini dipotong, maka bentuk dalamnya akan lebih jelas lagi. Gambar 16b memperlihatkan cara memotongnya, dan gambar 16c sisa bagian depan setelah bagian yang menutupi disingkirkan. Gambar sisa ini diproyeksikan ke bidang potong, dan hasilnya disebut potongan (gambar 16d. Gambarnya diselesaikan dengan garis tebal. Dalam hal–hal tertentu bagian–bagian yang terletak di belakang potongan ini, tidak perlu digambar. Hanya jika bagian ini diperlukan, maka bagian di belakang potongan ini digambar dengan garis gores. Gambar 16. Penjelasan Mengenai Potongan Cara–Cara Membuat Potongan Potongan Dalam Satu Bidang (1) Potongan Oleh Bidang Potong Melalui Garis Sumbu Dasar Jika bidang potongan melalui garis sumbu dasar, pada umumnya garis potongnya dan tanda tandanya tidak perlu dijelaskan pada gambar. Foto demikian disebut potongan utama (gambar 17a) (2) Potongan Yang Tidak Melalui Garis Sumbu Dasar Jika diperlukan potongan yang tidak melalui sumbu dasar, letak bidang potongnya harus dijelaskan pada garis potongnya (gambar 17b).

Upload: spellcaster

Post on 05-Dec-2015

60 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

xg

TRANSCRIPT

Page 1: GAMBAR POTONGAN

GAMBAR POTONGANTidak jarang ditemui benda-benda dengan rongga–rongga didalamnya. Untuk menggambarkan bagian–bagian ini dipergunakan garis gores, yang menyatakan garis–garis tersembunyi. Jika hal ini dilaksanakan secara taat asas, maka akan dihasilkan sebuah gambar yang rumit sekali dan susah dimengerti. Bayangkan saja jika sebuah lemari roda gigi harus digambar secara lengkap! Untuk mendapatkan gambaran dari bagian–bagian yang tersembunyi ini, bagian yang menutupi dibuang. Gambar demikian disebut gambar potongan, atau disingkat dengan potongan.Gambar pada gambar 16a memperlihatkan sebuah benda dengan bagian yang tidak kelihatan. Bagian ini dapat dinyatakan dengan garis gores. Jika benda ini dipotong, maka bentuk dalamnya akan lebih jelas lagi. Gambar 16b memperlihatkan cara memotongnya, dan gambar 16c sisa bagian depan setelah bagian yang menutupi disingkirkan. Gambar sisa ini diproyeksikan ke bidang potong, dan hasilnya disebut potongan (gambar 16d. Gambarnya diselesaikan dengan garis tebal.Dalam hal–hal tertentu bagian–bagian yang terletak di belakang potongan ini, tidak perlu digambar. Hanya jika bagian ini diperlukan,  maka bagian di belakang potongan ini digambar dengan garis gores.

Gambar 16. Penjelasan Mengenai PotonganCara–Cara Membuat Potongan Potongan Dalam Satu Bidang(1) Potongan Oleh Bidang Potong Melalui Garis Sumbu DasarJika bidang potongan melalui garis sumbu dasar, pada umumnya garis potongnya dan tanda tandanya tidak perlu dijelaskan pada gambar. Foto demikian disebut potongan utama (gambar 17a)(2) Potongan Yang Tidak Melalui Garis Sumbu DasarJika diperlukan potongan yang tidak melalui sumbu dasar, letak bidang potongnya harus dijelaskan pada garis potongnya (gambar 17b).

Page 2: GAMBAR POTONGAN

Gambar 17a                                                                                           Gambar 17bPotongan melalui garis sumbu dasar                                                   Potongan tidak melalui garis sumbu dasarPotongan Oleh lebih dari satu bidang(1)   Potongan MeloncatUntuk menyederhanakan gambar dan penghematan waktu, potongan–potongan dalam beberapa bidang sejajar dapat disatukan. Pada gambar 18a diperlihatkan sebuah benda yang dipotong menurut garis potong A-A. sebenarnya bidang potongannya terdiri atas dua bidang, yang dalam hal ini akan disatukan. Potongan demikian dinamakan potongan meloncat.(2)   Potongan oleh dua bidang berpotongan Bagian – bagian simetrik dapat digambar pada dua bidang potong yang saling berpotongan. Satu bidang potong merupakan potongan utama, sedangkan bidang yang lain menyudut dengan bidang pertama. Proyeksi pada bidang terakhir ini, setelah diselesaikan menurut aturan-aturan yang berlaku, diputar hingga berhimpit pada bidang proyeksi pertama. Gambar 18b menunjukkan bagaimana caranya membuat gambar potongan demikian.(3)   Potongan pada bidang berdampinganPotongan pada pipa berbentuk seperti gambar 18c dapat dibuat dengan bidang–bidang yang berdampingan melalui garis sumbunya.

gambar 18a             gambar 18b                                       gambar 18cPot. meloncat                   Pot.  dua bidang menyudut         Pot. bidang berdampinganPotongan SeparuhBagian–bagian simetrik dapat digambar setengahnya sebagai gambar potongan dan setengahnya lagi sebagai pandangan (gambar 19). Dalam gambar ini garis–garis yang tersembunyi tidak perlu digambar dengan garis gores lagi. Karena sudah jelas pada gambar potongan.

Gambar 19. Potongan separuhPotongan SetempatKadang–kadang diperlukan gambaran dari bagian kecil saja dari benda yang tersembunyi, misalnya benda pada gambar 20a. Gambar–gambar 20b dan 20c  memperlihatkan gambar  yang dipotong setempat dan potongan penuh. Potongan setempat juga dilakukan pada bagian–bagian

Page 3: GAMBAR POTONGAN

yang tidak boleh dipotong (gambar 20d).

gambar 20a                                                                          gambar 20b

gambar 20c.  Potongan penuh                                                 gambar 20dBagian-bagian yang tidak boleh dipotongAda beberapa jenis benda yang tidak diperboleh kan untuk dipotong, yaitu :Baut, Paku keling, pasak, poros, sirip penguat, tidak boleh dipotong simbol memanjang.ArsirUntuk membedakan gambar potongan dari gambar pandangan, dipergunakan arsir, yaitu garis tipis miring.Kemiringan garis arsir adalah 45° terhadap garis sumbu, atau terhadap garis gambar. Arsiran dari 2 bagian yang berbeda dan berimpit harus dibedakan pitch-nya.