gambar foto sebagai media penyusunan karangan …eprints.ums.ac.id/31643/14/naskah_publikasi.pdf ·...

14
GAMBAR FOTO SEBAGAI MEDIA PENYUSUNAN KARANGAN DESKRIPSI MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI SEKOLAH KEJURUHAN WARGA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah Disusun Oleh : IHSAN SIDIK WIJAYA A 310 080 305 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014

Upload: buituong

Post on 04-Mar-2019

233 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: GAMBAR FOTO SEBAGAI MEDIA PENYUSUNAN KARANGAN …eprints.ums.ac.id/31643/14/Naskah_Publikasi.pdf · mereka disodorkan sebuah tema untuk dikembangkan menjadi sebuah karangan. Mereka

GAMBAR FOTO SEBAGAI MEDIA PENYUSUNAN

KARANGAN DESKRIPSI MATA PELAJARAN BAHASA

INDONESIA SISWA KELAS XI SEKOLAH KEJURUHAN

WARGA

SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

Disusun Oleh :

IHSAN SIDIK WIJAYA

A 310 080 305

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA DAN DAERAH

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2014

Page 2: GAMBAR FOTO SEBAGAI MEDIA PENYUSUNAN KARANGAN …eprints.ums.ac.id/31643/14/Naskah_Publikasi.pdf · mereka disodorkan sebuah tema untuk dikembangkan menjadi sebuah karangan. Mereka
Page 3: GAMBAR FOTO SEBAGAI MEDIA PENYUSUNAN KARANGAN …eprints.ums.ac.id/31643/14/Naskah_Publikasi.pdf · mereka disodorkan sebuah tema untuk dikembangkan menjadi sebuah karangan. Mereka

1

GAMBAR FOTO SEBAGAI MEDIA PENYUSUNAN

KARANGAN DESKRIPSI MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

SISWA KELAS XI

SEKOLAH KEJURUHAN WARGA SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2012/2013

IHSAN SIDIK WIJAYA

A320 080 305

ABSTRAK

Penelitian ini mengangkat masalah mengenai manfaat gambar sebagai media penyusunan karangan deskripsi siswa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui variasi penyusunan karangan siswa dalam menjawab soal bergambar. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode kualitatif. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah jawaban siswa mengenai soal bergambar yang disajikan. Data dalam penelitian ini adalah berupa hasil karangan siswa dalam mendeskripsikan gambar sebagai media penyusunan karangan deskripsi mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas XI SMK Warga Surakarta tahun ajaran 2012/2013. Sumber dalam penelitian ini adalah sumber data tertulis yang berupa teks karangan deskripsi siawa kelas XI SMK Warga Surakarta. Teknik pengumpulan data dalam mengembangkan gambar menjadi karangan digunakan metode padan dengan dasar daya pilih sebagi pembeda eren. Selain itu, digunakan metode agih dengan teknik dasar bagi unsur langsung dan teknik lanjutan berupa teknik lesap, teknik ganti, dan teknik baca markah. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini mengenai gambar sebagai media penyusunan karangan deskripsi mata pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas XI SMK Warga Surakarta tahun ajaran 2012/2013 berupa: pertama terdapatnya variasi jawaban siswa dalam membahas gambar. Variasi jawaban siswa dalam membahaskan gambar dikarenakan perbedaan sudut pandang siswa terhadap gambar, perbedaan diksi dalam membahaskan gambar dan daya imajinasi siswa. Kedua deskripsi pola karangan siswa dalam menjawab soal bergambar. Pola karangan siswa berdasarkan jenis karangan deskripsi meliputi deskripsi sugestif dan deskripsi teknis. Karangan deskripsi siswa berdasarkan hubungan dengan tulisan lain meliputi narasi, argumentasi dan ekposisi.

Kata Kunci: sudut pandang, diksi, imajinasi siswa,

Page 4: GAMBAR FOTO SEBAGAI MEDIA PENYUSUNAN KARANGAN …eprints.ums.ac.id/31643/14/Naskah_Publikasi.pdf · mereka disodorkan sebuah tema untuk dikembangkan menjadi sebuah karangan. Mereka

2

PENDAHULUAN

Menulis merupakan salah satu sarana untuk menuangkan ide atau gagasan

ke dalam bentuk bahasa tulis. Unsur yang pertama berupa gagasan dan unsur yang

kedua berupa bahasa. Bahasa tulis merupakan salah satu sarana yang dapat

dipakai untuk membuat orang mengetahui apa yang menjadi ide atau gagasan kita.

Agar pesan yang kita sampaikan tidak menyimpang dari tujuan maka kita dituntut

menggunakan bahasa dengan tepat dalam mengorganisasikan dan mengemukakan

gagasan atau ide.

Gambar selama ini sering digunakan sebagai media visualisasi untuk

memberikan gambaran kongkret tentang suatu masalah. Gambar dapat juga kita

manfaatkan sebagai media penyusunan mengarang bahasa Indonesia. Menurut

Tarigan dan H. G. Tarigan (1986:187-219) teknik pengajaran menulis terdiri atas:

(1) menyusun kalimat, (2) memperkenalan karangan, (3) meniru model, (4)

karangan bersama, (5) mengisi, (6) menyusun kembali, (7) menyelesaikan cerita,

(8) menjawab pertanyaan, (9) meringkas isi, (10) parafrasa, (11) reka cerita

gambar, (12) memerikan, (13) mengembangkan kata kunci, (14) mengembangkan

kalimat topik, (15) mengembangkan judul.

Penelitian mengenai meningkatkan keterampilan menulis karangan

deskripsi pernah diteliti oleh Cholik Mawardi (2007) dalam skripsinya dengan

judul “Analisis Pemakaian Bahasa dalam Karangan Deskriptif Siswa SMP Negeri

1 Polanharjo”. Dalam penelitian tersebut Cholik Mawardi mendeskripsikan

bahwa pola penalaran yang terdapat dalam karangan deskripsi siswa kelas VII

adalah pola penalaran deduktif dan induktif. Dari kedua pola penalaran tersebut,

siswa banyak menggunakan penalaran deduktif. Pemilihan kata / diksi siswa kelas

VII SMP Negeri I Polanharjo kurang variatif karena kata kerja, benda, sifat, serta

tugas yang dipakai cenderung berupa kata yang sama, baik dalam satu karangan

maupun semua karangan. Berdasarkan jenis kata diperoleh kesimpulan bahwa

verba, nomina, dan kata tugas merupakan bentuk yang banyak dijumpai.

Page 5: GAMBAR FOTO SEBAGAI MEDIA PENYUSUNAN KARANGAN …eprints.ums.ac.id/31643/14/Naskah_Publikasi.pdf · mereka disodorkan sebuah tema untuk dikembangkan menjadi sebuah karangan. Mereka

3

Pemakaian kalimat siswa kelas VII SMP Negeri I Polanharjo diantaranya

berbentuk kalimat tunggal, kalimat majemuk dan kalimat bersusun. Kalimat yang

paling banyak dijumpai adalah kalimat tunggal khususnya yang berpola S-P-K.

Kalimat tunggal yang digunakan masih terdapat ketidakbakuan yang berupa

kalimat tidak lengkap dan kalimat rancu. Kalimat majemuk yang paling banyak

digunakan adalah kalimat majemuk setara, sedangkan kalimat bersusun dalam

karangan deskriptif sudah bervariasi.

Selama ini siswa sering mengalami kesulitan dalam mengarang ketika

mereka disodorkan sebuah tema untuk dikembangkan menjadi sebuah karangan.

Mereka belum menemukan ide atau gambaran di otak mereka mengenai tema

yang disodorkan. Mereka akan berpikir untuk menggali pengalaman yang

berkaitan dengan tema. Tidak jarang mereka kesulitan menemukan ide atau

gagasan karena belum adanya pengalaman tentang tema yang diminta.

Dimunculkannya gambar akan memancing pengalaman mereka. Mereka yang

belum punya pengalaman tentang tema yang diminta tidak akan mengalami

kesulitan untuk bercerita dengan dihadirkannya gambar. Gambar memberikan

sarana bagi siswa untuk mengembangkan kepekaan siswa terhadap setiap detail

gambar dan kemampuan siswa dalam berimajinasi. Siswa diberikan gambaran

mengenai tema sebuah karangan sehingga muncul ilustrasi yang memudahkan

siswa untuk berimajinasi. Pada saat menceritakan gambar, selain dituntut

memiliki kepekaan dan daya imajinadi siswa juga dituntut menguasai kosakata.

Siswa yang menguasai banyak kosakata dapat menggunakan bahasa dengan

bervariasi dan tepat. Siswa juga dituntut tetap memperhatikan aturan-aturan

penuisan. Jadi melalui soal bergambar guru dapat mengetahui penyusunan pada

karangan siswa.

METODE PENELITIAN

Tempat yang digunakan dalam penelitian ini adalah di SMK Warga

Surakarta. Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2012 sampai

dengan selesai.

Page 6: GAMBAR FOTO SEBAGAI MEDIA PENYUSUNAN KARANGAN …eprints.ums.ac.id/31643/14/Naskah_Publikasi.pdf · mereka disodorkan sebuah tema untuk dikembangkan menjadi sebuah karangan. Mereka

4

Metode penelitian yang sesuai akan mengarahkan penelitian mencapai

tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, maka bentuk penelitian yang digunakan

dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Strategi yang dipakai dalam

penelitian ini adalah tunggal terpancang. Strategi tunggal terpancang memusatkan

studi terhadap beberapa aspek yang dipilih berdasarkan kepentingan, tujuan dan

minat penelitian.

Data yang akan diperoleh dalam penelitian ini mempunyai sumber yang

jelas dan pasti. Penelitian ini mengambil data berupa hasil karangan siswa dalam

mendeskripsikan gambar sebagai media penyusunan karangan deskripsi mata

pelajaran bahasa Indonesia siswa kelas XI SMK Warga Surakarta tahun ajaran

2012/2013. Pengumpulan data penelitian ini menggunakan metode simak

(pengamatan, observasi). Dalam penelitian ini digunakan metode padan dan

metode agih.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar sebagai media evaluasi mengarang bahasa Indonesia akan

memudahkan siswa untuk mengembangkan imajinasinya. Siswa diberikan

gambaran nyata tentang tema karangan yang diminta melalui gambar. Siswa

selain dituntut memiliki kepekaan terhadap gambar dan daya imajinasi juga

dituntut menuasai kosakata dan kaidah penulisan. Gambar sebagai media evaluasi

mengarang deskripsi dalam penelitian ini terbagi dalam 4 jenis gambar.

Gambar sebagai media evaluasi mengarang deskripsi dalam penelitian ini terbagi

dalam 4 jenis gambar.

Gambar pertama.

Soal: Saudara pasti sudah tidak asing lagi dengan benda tersebut.

Benda tersebut adalah benda yang sangat berharga dalam saudara

melakukan kegiatan praktik di bengkel. Sekarang coba Saudara ungkapan

betapa pentingnya alat tersebut dalam sebuah paragraf!!

Page 7: GAMBAR FOTO SEBAGAI MEDIA PENYUSUNAN KARANGAN …eprints.ums.ac.id/31643/14/Naskah_Publikasi.pdf · mereka disodorkan sebuah tema untuk dikembangkan menjadi sebuah karangan. Mereka

5

Gambar tersebut menghadirkan sebuah simbol yang sederhana.

Setelah siswa menangkap simbol tersebut kemudian siswa diminta untuk

mengembangkannya menjadi sebuah paragraf.

Gambar kedua.

Soal: Buatlah sebuah paragraf deskripsi berdasarkan gambar di

bawah ini!

Gambar kedua menghadirkan sebuah simbol yang komplek. Siswa

diminta menceritakan gambar tersebut dalam sebuah paragraf.

Gambar ketiga.

Soal: Buatlah karangan deskripsi dari gambar di bawah ini!

Tuangkan dalam sebuah paragraf.

Page 8: GAMBAR FOTO SEBAGAI MEDIA PENYUSUNAN KARANGAN …eprints.ums.ac.id/31643/14/Naskah_Publikasi.pdf · mereka disodorkan sebuah tema untuk dikembangkan menjadi sebuah karangan. Mereka

6

Gambar ketiga menghadirkan ilustrasi suasana di sebuah pantai.

Melalui gambar tersebut siswa dipancing untuk masuk ke dalam suasana

yang ada. Siswa dapat mengamati dari berbagai sudut. Gambar ketiga

memberikan banyak gambaran kepada siswa sehingga diharapkan siswa

dapat dengan leluasa membuat karangan deskripsi.

Gambar keempat

Soal: Susunlah sebuah paragraf deskripsi berdasarkan gambar di

bawah ini. Saudara ungkapkan suatu kegiatan yang ada di gambar tersebut.

Gambar keempat melukiskan suatu kegiatan di sebuah pertambangan

batubara.

Gambar sebagai media evalusi mengarang bahasa Indonesia memberikan

kebebasan kepada siswa untuk membahasakannya. Variasi karangan siswa

Page 9: GAMBAR FOTO SEBAGAI MEDIA PENYUSUNAN KARANGAN …eprints.ums.ac.id/31643/14/Naskah_Publikasi.pdf · mereka disodorkan sebuah tema untuk dikembangkan menjadi sebuah karangan. Mereka

7

dikarenakan perbedaan sudut pandang siswa terhadap gambar dan perbedaan diksi

dalam membahasakan gambar.

Sudut pandang siswa terhadap gambar sangat dipengaruhi oleh pengalaman

siswa. Sudut pandang yang berlainan antara siswa terlihat. Sudut pandang siswa

terhadap gambar pertama kurang bervariasi. Hal ini disebabkan siswa diminta

untuk mengungkapkan pentingnya alat yang ada pada gambar. Melainkan siswa

mengungkapkan tentang cara kerja, manfaat dan ciri gambar tersebut. Sudut

pandang siswa terhadap gambar kedua mengungkapkan tentang ciri bentuk motor

dan jenis-jenis motor. Siswa yang mendeskripsikan ciri bentuk motor berjumlah

18 siswa sedangkan yang menjelaskan tentang jenis-jenis motor terdapat 12 siswa.

Sudut pandang siswa terhadap gambar ke tiga semua sama. Siswa berpandangan

bahwa gambar tersebut melukiskan indahnya pantai. Meskipun demikian variasi

sudut pandang masih tampak pada karangan siswa. Perbedaan sudut pandang

siswa terletak pada perbedaan latar. Sudut pandang siswa terhadap gambar

keempat kurang bervariasi. Hal ini disebabkan siswa diminta untuk suatu kegiatan

yang ada di gambar tersebut. Melainkan siswa hanya mengungkapkan tentang

cara kerja, kemanfaatan, ciri dan jenis dalam gambar tersebut.

Siswa dalam membahas gambar akan memiliki kosakata untuk mewakili

idenya. Pilihan kosakata antara siswa yang satu dengan siswa yang lain dapat

berlainan. Gambar pertama sudah tidak asing lagi bagi siswa variasi diksi dalam

penyebutan nama benda kurang variatif. Siswa menggunakan kata kunci untuk

menyebutkan benda tersebut. Variasi diksi digunakan hanya sebagai sarana

koherensi. Dari jawaban gambar ke dua siswa ditemukan berbagai pilihan

kata/frasa. Variasi diksi dalam penyebutan nama benda dalam gambar tersebut

penggunaan kata petunjuk dan penggunaan kata benda. Variasi diksi gambar ke

tiga dalam karangan siswa kurang variatif. Siswa menggunakan kata pantai untuk

menyebutkan tempat tersebut. Variasi diksi digunakan hanya sebagai sarana

koherensi. Variasi diksi dalam gambar keempat karangan siswa menggunakan

kata alat, mesin dan kendaraan untuk menyebutkan benda tersebut.

Page 10: GAMBAR FOTO SEBAGAI MEDIA PENYUSUNAN KARANGAN …eprints.ums.ac.id/31643/14/Naskah_Publikasi.pdf · mereka disodorkan sebuah tema untuk dikembangkan menjadi sebuah karangan. Mereka

8

Siswa dalam mengkomunikasikan gambaran atau menceritakan bagaimana

bentuk atau wujud suatu barang atau objek, atau mendeskripsikan cita rasa suatu

benda, hal, atau bunyi. Fungsi utama deskripsi adalah membuat para pembacanya

melihat barang-barang atau objeknya, atau menyerap kualitas khas dari barang-

barang itu. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pemikiran atau

ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur. Membedakan tulisan

deskripsi menjadi dua macam, yaitu deskripsi sugestif dan deskripsi teknis.

Berdasarkan data ditemukan 2 jenis paragraf deskripsi.

Siswa bertujuan membangkitkan daya khayal, kesan atau sugesti tertentu,

seolah-olah pembaca melihat sendiri objek (yang dideskripsikan) secara

keseluruhan seperti yang dialami secara fisik. Pada gambar pertama siswa

berusaha menciptakan penghayatan terhadap objek melalui imajinasi. Objek yang

dapat ditulis siswa tersebut seakan-akan pembaca melihat langsung benda tersebut

seperti yang dilihat siswa. Pada gambar ke dua siswa berusaha menciptakan

penghayatan terhadap objek melalui imajinasi. Objek yang ditulis siswa seakan-

akan pembaca melihat langsung bentuk tersebut seperti yang dilihat siswa. Pada

gambar ke tiga siswa menciptakan penghayatan suasana pantai seolah-olah

pembaca melihat sendiri objek (yang dideskripsikan) secara keseluruhan seperti

yang dialami secara fisik oleh penulisnya. Pada gambar ke empat Siswa berusaha

untuk menciptakan suatu penghayatan terhadap objek tersebut melalui imaginasi

para pembaca dengan memunculkan ciri-ciri benda seakan-akan pembaca melihat

langsung benda tersebut.

Deskripsi teknis yaitu deskripsi yang bertujuan memberikan identifikasi

atau informasi objek, sehingga pembaca dapat mengenalnya bila bertemu atau

berhadapan dengan objek itu. Karena sifatnya yang hanya bertujuan

menyampaikan informasi teknis, deskripsi jenis ini memerlukan ketepatan

informasi mengenai objek yang telah digarap. Pada gambar pertama Siswa

memberikan informasi penggunaan mengenai obyeknya, sehingga pembaca dapat

mengenal bila bertemu atau berhadapan dengan obyek tadi. Pada gambar ke dua

siswa memberikan identifikasi atau informasi suatu benda yaitu sepeda motor.

Page 11: GAMBAR FOTO SEBAGAI MEDIA PENYUSUNAN KARANGAN …eprints.ums.ac.id/31643/14/Naskah_Publikasi.pdf · mereka disodorkan sebuah tema untuk dikembangkan menjadi sebuah karangan. Mereka

9

Sehingga pembaca bila bertemu dengan benda tersebut dapat mengenalinya. Pada

gambar ke tiga objek yang diinformasikan siswa secara teknis ditulis ke dalam

deskripsi teknis adalah pantai. Pada gambar ke empat seluruh objek yang

diinformasikan secara teknis ditulis ke dalam deskripsi teknis siswa yaitu suatu

perkerjaan di pertambangan.

Karangan deskrisi merupakan alat Bantu yang efektif untuk lebih

menghidupkan pokok pembicaraan, untuk menghindari rasa kebosanan dan

keengganan para pembaca. Gagasan yang bersifat umum atau uraian-uraian yang

abstrak mungkin tidak dapat segera dilihat atau diterima oleh pembaca.Tetapi

apabila hal-hal yang umum dan abstrak tadi dipaparkan dalam perincian-perincian

yang kongkrit dan terarah, maka pembaca akan lebih mudah menerimanya.

Karangan deskripsi memiliki hubungan yang erat dengan tulisan lain yaitu, narasi,

argumentasi, dan eksposisi.

Pada tulisan narasi, rekaan dapat dilukiskan begitu hidup dengan

menggunakan deskripsi yang bersifat fiktif. Pada gambar pertama Gambar yang

memunculkan sebuah simbol yang sederhana tidak cocok untuk menghubungkan

paragraf deskripsi dengan paragraf narasi. Pada gambar ke dua, data 2a karangan

siswa memunculkan suatu peristiwa yang terjadi di dalam karangan deskripsi.

Pada gambar ke tiga siswa memunculkan suatu cerita peristiwa atau suasana yang

sedang terjadi. Gambar keempat tidak cocok untuk menghubungkan paragraf

deskripsi dengan paragraf narasi. Disebabkan gambar kurang komplek untuk

menceritakan suatu peristiwa.

Pada tulisan argumentasi, Siswa bertujuan untuk meyakinkan dan mengubah

pendapat atau sikap orang lain. Jadi, dalam hal ini argumentasi berperan untuk

lebih meyakinkan pembaca dari suatu objek atas apa yang telah diajukan dan

diusulkan. Pada gambar pertama siswa mengutarakan bagaimana cara penggunaan

atau cara kerja kunci tersebut. Siswa memunculkan fakta sehingga untuk

membenarkan dari pembacanya. Pada gambar ke dua Siswa memunculkan

bagaimana sepeda motor memiliki kegunaan dan ciri untuk menjelaskan secara

Page 12: GAMBAR FOTO SEBAGAI MEDIA PENYUSUNAN KARANGAN …eprints.ums.ac.id/31643/14/Naskah_Publikasi.pdf · mereka disodorkan sebuah tema untuk dikembangkan menjadi sebuah karangan. Mereka

10

logis. Pada gambar ketiga Siswa memunculkan suatu pendapat bagaimana suatu

keindahan atau suasana pantai untuk meyakinkan pembaca merasakannya. Pada

gambar ke empat Siswa memberikan suatu kesan yang dimunculkan bagaimana

penggunaan alat berat di suatu pertambangan.

Pada tulisan eksposisi, deskripsi merupakan alat bantu yang efektif untuk

lebih menghidupkan pokok pembicaraan, untuk menghindari kebosanan dengan

keengganan pembaca. Gagasan-gagasan yang bersifat umum atau uraian-uraian

yang abstrak mungkin tidak dapat segera dilihat atau diterima oleh pembaca.

Gambar pertama siswa munjukkan bagaimana sebuah proses kerja suatu kunci

inggris untuk digunakan, agar pembaca mengetahui bagaimana pengguaan kunci

tersebut. Gambar ke dua siswa mengutarakan bentuk sepeda motor secara objektif

terhadap gambar yang dimunculkan. Gambar ke tiga siswa memaparkan sebuah

gambaran mengenai situasi atau suasana yang ada di pantai. Pada gambar ke

empat siswa memaparkan suatu kegiatan yang ada di pertambangan dan bagai

mana cara kerja alat berat yang ada di suatu partambangan guna untuk memberi

pengertian kepada pembaca.

SIMPULAN

Simpulan mengenai “ Gambar Foto sebagai Media Penyusunan Karangan

Deskripsi di SMK Warga Tahun Ajaran 2012/2013”

1. Gambar sebagai media penyusunan karangan deskripsi akan

menimbulkan variasi jawaban. Adapun variasi jawaban siswa

dikarenaan : (1) perbedaan sudut pandang siswa terhadap gambar, (2)

perbedaan diksi dalam membahaskan gambar, dan (3) daya imajinasi

siswa.

2. Pola karangan deskripsi siswa berdasarkan tujuannya meliputi

deskripsi sugestif dan deskripsi teknis.

Page 13: GAMBAR FOTO SEBAGAI MEDIA PENYUSUNAN KARANGAN …eprints.ums.ac.id/31643/14/Naskah_Publikasi.pdf · mereka disodorkan sebuah tema untuk dikembangkan menjadi sebuah karangan. Mereka

11

3. Karangan deskripsi dapat dihubungkan dengan karangan yang lain

meliputi narasi, ekposisi, dan argumentasi.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Aminuddin. 20001. Semantik Pengantar Studi tentang Makna. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Gie, The Liang. 2002. Terampil Mengarang. Yogyakarta: Andi.

Gunawan, dkk. 1997. Belajar Mengarang: Dari Narasi hingga Argumentasi. Untuk SMU dan Umum. Jakarta: Erlangga.

Hasnun, Anwar. 2006. Pedoman Menulis untuk Siswa SMP dan SMA.Yogyakarta: Andi.

Meier. Dave. 2002. The Accelerated Learning Handbook. Bandung: Mixan Media Utama.

Nurgiantro, Burhan. 1987. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra. Yogyakarta: BPFE

Kosasih. E. 2002. Kompetensi Ketatabahasaan Cermat Berbahasa Indonesia. Bandung: Yrama Widya.

Keraf, Gorys. 1981. Eksposisi dan Deskripsi. Flores: Nusa Indah.

Keraf, Gorys. 1981. Argumentasi dan Narasi. Flores: Nusa Indah.

Mawardi, Cholik. 2007. “Analisis Pemakaian Bahasa dalam Karangan Deskriptif Siswa SMP Negeri 1 Polanharjo”. Skripsi. Surakarta: Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Nurchasanah & Widodo. 1993. Keterampilan Menulis dan Pengajarannya. Malang: Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang.

Pateda, Mansoer. 1989. Analisis Kesalahan. Flores: Nusa Indah.

Ramlan. M. 1986. Ilmu Bahasa Indonesia Sintaksis. Yogyakarta: CV Karyono.

Sudirman. 1987. Ilmu Pendidikan. Bandung: Remadia Karya.

Tarigan, Djago dan H.G. Tarigan. 1986. Teknik Pengajaran Ktrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Verhaar. J. W. M. 2001. Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Page 14: GAMBAR FOTO SEBAGAI MEDIA PENYUSUNAN KARANGAN …eprints.ums.ac.id/31643/14/Naskah_Publikasi.pdf · mereka disodorkan sebuah tema untuk dikembangkan menjadi sebuah karangan. Mereka

12

Yusuf, Sukendra. 1998. Fonetik dan Fonologi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Wijayanti, Ari. 2007. “Pengajaran Bahasa Indonesia yang Efektif”. www.duniaguru.com, diakses tanggal 10 Agustus 2012.