gambar 3.1 alur penelitian - perpustakaan digital · pdf filealur penelitian kerangka berfikir...

37
42 3. METODOLOGI PENELITIAN Bab 3 akan menjelaskan mengenai metodologi penelitian untuk menyelesaikan masalah penelitian dan uraian langkah serta tahapan pemecahan masalah. 3.1. Alur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah dilihat dalam gambar 2.3, selanjutnya penelitian akan dilakukan dengan jalur yang dapat dilihat dalam gambar 3.1. Gambar 3.1 Alur Penelitian

Upload: truongxuyen

Post on 05-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

42

3. METODOLOGI PENELITIAN

Bab 3 akan menjelaskan mengenai metodologi penelitian untuk menyelesaikan

masalah penelitian dan uraian langkah serta tahapan pemecahan masalah.

3.1. Alur Penelitian

Kerangka berfikir pada penelitian ini telah dilihat dalam gambar 2.3, selanjutnya

penelitian akan dilakukan dengan jalur yang dapat dilihat dalam gambar 3.1.

Gambar 3.1 Alur Penelitian

Page 2: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

43

3.2. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu

berdasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis

(Sugiyono, 1999). Metode penelitian juga dapat diartikan sebagai cara ilmiah

untuk mendapatkakn data yang valid dengan tujuan dapat ditemukan, dibuktikan,

dan dikembangkan suatu pengetahuan sehingga pada gilirannya dapat digunakan

untuk memahami, memecahkan dan mengantisipasi masalah.

Jenis-jenis penelitian dapat dikelompokkan menurut tujuan, pendekatan, tingkat

eksplanasi, dan analisis serta jenis data (tabel 3.1). Dengan mengetahui jenis

penelitian, diharapkan peneliti dapat memilih metode yang paling efektif dan

efisien untuk mendapatkan informasi yang akan digunakan untuk memecahkan

masalah.

Tabel 3.1 Jenis-Jenis Penelitian Menurut Tujuan, Metode, Tingkat Eksplanasi

dan Jenis Data

Tujuan Metode Tingkat

Eksplanasi

Analisis dan Jenis

Data

• Murni

• Terapan

• Survei

• Ex Post Facto

• Eksperimen

• Naturalistik

• Policy Research

• Action Research

• Evaluasi

• Sejarah

• Deskriptif

• Komparatif

• Asosiatif

• Kuantitatif

• Kualitatif

• Gabungan

Sumber: Sugiyono, 1999

Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder dan primer. Sumber data

sekunder didapatkan dari studi literatur pada tahap penyusunan kerangka teoritis

yang berasal dari tulisan populer, buku-buku, hasil-hasil penelitian yang terpercaya

dan lain sebagainya. Sementara data primer didapatkan dari hasil survey lapangan.

Dari tiga metode pengumpulan data yang paling utama dalam penelitian survey

Page 3: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

44

yaitu wawancara, kuesioner dan observasi (Sekaran 2003), penelitian kali ini

memakai metoda wawancara dan pembagian kuesioner untuk mengumpulkan data

primernya. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini juga dilakukan dengan

cara alamiah, yaitu di pedesaan yang dipilih sebagai sampel dan responden yang

sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan sebelumnya

Mempertimbangkan tahap peningkatan pengetahuan yang ingin dilakukan dalam

penelitian ini, maka metode yang akan digunakan adalah metode survey berupa

penelitian deskriptif confirmatory. Penelitian-penelitian mengenai telepon

pedesaan sejauh ini banyak membahas tentang pengaruh telepon di pedesaan bagi

pembangunan pedesaan, seperti pada penelitian Bayes (2001) dan CIDA (2000)

pada telepon pedesaan di Bangladesh dan Hudson (1990) serta Hardy (1980)

tentang pengaruh telepon pedesaan di Amerika Serikat. Penelitian mengenai

telepon pedesaan yang dilakukan oleh Siswanto (2006) membahas tentang model

bisnis telepon pedesaan dengan model dasar Village Phone dari Grameen

Telecom. Sementara Langi (2006) membahas telepon pedesaan dan inovasi

teknologi R-GNG.

Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui bagaimana perilaku masyarakat

pedesaan terhadap layanan telekomunikasi. Pengumpulan data dilakukan dengan

mengumpulkan data primer dan sekunder. Cara atau tehnik yang dilakukan untuk

memperoleh data primer terdiri dari kuesioner dan wawancara terhadap responden

masyarakat pedesaan yang pernah menggunakan telepon untuk memenuhi

kebutuhan berkomunikasi. Sementara itu, data sekunder didapatkan melalui studi

pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun ilmiah yang berhubungan

dengan tema yang dibahas. Data sekunder didapatkan dari laporan tahunan

statistik, buku-buku referensi mengenai perilaku konsumen, sosiologi pedesaan,

inovasi, manajemen dan strategi pemasaran, metode dan pengolahan data

penelitian serta jurnal-jurnal yang berkaitan dengan tema penelitian.

Page 4: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

45

3.2.1. Tempat Penelitian

Untuk melakukan analisis perilaku penggunaan fasilitas telekomunikasi di wilayah

pedesaan, dilakukan survey dengan menggunakan instrumen kuesioner ke wilayah

pedesaan di Jawa Barat yang telah terjangkau dengan layanan telekomunikasi baik

itu berupa fixed line maupun celuler. Desa yang dipilih sebagai tempat penelitian

tersebar di beberapa Kabupaten yang berbatasan dengan Kota Bandung. Desa yang

dipilih tidak berada jauh dari kota kecamatan dengan asumsi bahwa warga desa

disekitar kota kecamatan akan memiliki karateristik yang kurang lebih serupa.

3.2.2. Penelitian Survei

Penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner

sebagai alat pengumpulan data yang pokok disebut dengan penelitian survei

(Singarimbun, 1989). Survei dapat digunakan untuk maksud (1) penjajagan, (2)

deskriptif, (3) penjelasan, (4) evaluasi, (5) prediks, (6) penelitian operasional dan

(7) pengembangan indikator-indikator sosial.

Penelitian penjajagan atau eksploratif bersifat terbuka dan masih mencari-cari.

Pada tahap ini, pengetahuan peneliti tentang masalah yang akan diteliti masih

terlalu tipis untuk dapat melakukan studi deskriptif. Peneitian deskriptif

dimaksudkan untuk pengukuran yang cermat terhadap fenomena sosial tertentu,

misalnya pengangguran, keadaan gizi, preferensi terhadap politik, dsb. Peneliti

mengembangkan konsep dan menghimpun fakta tapi tidak melakukan pengujian

hipotesis. Apabila untuk data yang sama peneliti menjelaskan hubungan kausal

antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesa, maka penelitian tersebut tidak

lagi dinamakan penelitian deskriptif, melainkan penelitian pengujian hipotesa atau

penelitian penjelasan (explanatory research). Jadi perbedaan pokok antara

penelitian deskriptif dan penelitian penjelasan tidak terletak pada sifat datanya,

melainkan pada sifat analisanya.

Page 5: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

46

Kegunaan lain dari penelitian survai adalah untuk mengadakan evaluasi, baik itu

evaluasi formatif maupun evaluasi summatif. Hasil survai dapat pula digunakan

untuk mengadakan prediksi mengenai fenomena sosial tertentu seperti pendapat

umum mengenai tingkat popularitas presiden, pendapat umum mengenai hukuman

tertentu, dsb. Penelitian survai juga banyak digunakan untuk berbagai penelitian

operasional dimana pusat perhatian adalah variabel-variabel yang berkaitan

dengan aspek operasional suatu program. Setelah diidentifikasikan hambatan

operasionalnya, penelitian dilakukan untuk mengatasi hambatan-hambatan

tersebut. Survei berkala juga dapat menghasilkan indikator-indikator sosial, seperti

yang biasa dilakukan oleh biro pusat statistik.

Dalam penelitian yang menggunakan metode survei, tidaklah selalu perlu untuk

meneliti semua individu dalam populasi, karena di samping memakan biaya yang

sangat besar juga membutuhkan waktu yang lama. Dengan meneliti sebagian dari

populasi, peneliti mengharapkan bahwa hasil yang diperoleh akan menggambarkan

sifat populasi bersangkutan. Pengambilan sampel (sampling) adalah proses

memilih sejumlah elemen secukupnya dari populasi, sehingga penelitian terhadap

sampel dan pemahaman tentang sifat atau karateristik yang akan membuat peneliti

dapat menggeneralisasikan sifat atau karateristik tersebut pada elemen populasi.

Untuk dapat mencapai tujuan ini, maka cara-cara pengambilan sebuah sample

harus memenuhi syarat-syarat tertentu.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey

dengan jenis penelitian explanatory. Penelitian ini dinyatakan sebagai penelitian

explanatory karena selain menjelaskan secara deskriptif, peneliti juga melakukan

analisis mengenai hubungan kausal antara variabel-variabel melalui pengujian

hipotesa.

Page 6: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

47

3.2.3. Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel dalam penelitian merupakan sumber data, akan tetapi

populasi tidak terbatas luasnya bahkan ada yang tidak dapat dihitung jumlah dan

besarannya sehingga tidak mungkin untuk diteliti kalaupun akan diteliti

memerlukan biaya, tenaga, waktu yang sangat mahal dan tidak praktis. Oleh

karena itu perlu dipilih sebagian saja asal memiliki sifat-sifat yang sama dengan

populasinya (Sudjana N, 2003).

Populasi

Populasi mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau minat yang

ingin diinvestigasi oleh peneliti dan satu anggota populasi dinamakan elemen

(Sekaran, 2003), sehingga populasi juga dapat dikatakan sebagai kumpulan dari

unit-unit elementer (Nazir, 2005). Hampir serupa dengan pernyataan Sekaran,

Sugiyono (1993) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti dan ditarik kesimpulannya. Populasi bukan hanya

sekedar jumlah yang ada pada objek atau subjek yang dipelajari, tapi meliputi

seluruh karateristik/sifat yang dimiliki subjek atau objek itu. Nazir (2005)

menyatakan bahwa sebuah populasi dengan jumlah individu tertentu dinamakan

populasi finit, sedangkan jika jumlah individu dalam kelompok tidak mempunyai

jumlah yang tetap, maka disebut populasi infinit.

Dalam penelitian ini, objek penelitian yang ingin diteliti adalah perilaku

masyarakat pedesaan terhadap layanan telekomunikasi atau telepon. Mengingat

keterbatasan peneliti, maka penelitian ini juga akan mengambil populasi

masyarakat pedesaan di wilayah Provinsi Jawa Barat yang telah dijangkau oleh

layanan telekomunikasi. Berdasarkan data resmi yang diperoleh dari Bapeda

Provinsi Jawa Barat, sampai dengan tahun 2007, terdapat 5.217 desa. Namun tidak

diketahui jumlah persis pedesaan yang telah memiliki layanan telekomunikasi dan

Page 7: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

48

belum memiliki layanan telekomunikasi. Dengan demikian, maka populasi dari

penelitian ini adalah masyarakat pedesaan di Jawa Barat yang telah memiliki akses

terhadap layanan telekomunikasi yang ditawarkan oleh berbagai operator telepon.

Sementara istilah desa yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada Undang-

Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

pasal 1 yang menyatakan bahwa desa atau yang disebut dengan nama lain,

selanjutnya disebut dengan desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang

memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus

kepentinganm masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat

setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintah Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi.

Bila populasi besar, maka karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, peneliti

dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi. Apa yang dipelajari dari

sampel dapat disimpulkan dan hasil dari kesimpulannya dapat diberlakukan untuk

populasi. Untuk itu maka sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul

representatif (Sugiyono, 1999). Sampel ditentukan oleh peneliti berdasarkan

masalah, tujuan, hipotesis, metode dan instrumen penelitian, disamping

pertimbangan waktu, tenaga dan pembiayaan. Besarnya sampel untuk mengadakan

estimasi terhadap populasi harus diperhatikan ketika peneliti melaksanakan survei

sampel. Survei sampel adalah suatu prosedur dimana hanya sebagian dari populasi

saja yang diambil dan dipergunakan untuk menentukan sifat serta ciri yang

dikehendaki populasi (Nazir M, 2005).

Pada dasarnya, terdapat dua macam metode pengambilan sampel yaitu:

1. Pengambilan sample secara acak (random) atau dikenal dengan random

sampling dan probability sampling. Pada tehnik ini elemen dari populasi

memiliki probabilitas yang diketahui untuk dipilih sebagai subjek sampel dan

Page 8: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

49

digunakan apabila representatives dari sampel dinilai penting agar dapat

dilakukan generalisasi. Terdapat dua bentuk desain pada probability

sampling, yaitu:

• Unristricted/simple Random Sampling

Pada desain sampling ini setiap elemen populasi memiliki probabilitas

yang sama dan diketahui untuk dipilih sebagai subjek sampel.

• Restricted/Complex Probability Sampling

Desain sampling ini lebih efektif daripada simple random sampling

karena untuk jumlah sampel yang sama dapat dihasilkan lebih banyak

informasi. Jenis teknik complex probability sampling yang paling umum

digunakan adalah systematic sampling, stratefied random sampling,

cluster sampling, area sampling.

2. Pengambilan sampel yang bersifat tidak acak (non probability sampling). Pada

pengambilan sampel ini, elemen dari populasi tidak memiliki suatu

probabilitas yang diketahui untuk dipilih sebagai subjek sampel. Apabila

waktu atau faktor lain dianggap; lebih penting daripada generalizability, maka

digunakan desain ini. Terdapat 2 bentuk desain non probability sampling,

yaitu:

a. Convenience Sampling

Pada desain ini, informasi didapatkan dari elemen populasi yang

bersedia/ tersedia untuk memberikan informasi tersebut.

b. Purposive Sampling

Pada desain sampling ini, informasi yang diinginkan berdasarkan target

yang spesifik, yaitu kepada orang tertentu yang dapat memberikan

informasi yang diinginkan, sesuai dengan informasi yang dimiliki dan

kriteria yang diinginkan.

Page 9: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

50

Terdapat 2 jenis purposive sampling, yaitu:

1. Judgement Sampling, tehnik ini dilakukan dengan memilih subjek mana yang

paling tepat untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Desain sampling

ini digunakan apabila hanya sekelompok orang tertentu yang memiliki

informasi yang diinginkan tersebut

2. Quota sampling, tehnik ini dilakukan dengan menentukan proporsi elemen

yang akan dijadikan sampel dari setiap kelompok yang ada.

Dalam penelitian ini, pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik purposive

sampling dimana informasi didapat dari satu target responden yang spesifik yang

dianggap mampu mewakili populasi. Responden dipilih berdasarkan kriteria

sebagai berikut:

• Responden berdomisili di desa di wilayah Jawa Barat yang telah tersambung

dengan jaringan telekomunikasi baik itu fixed line maupun seluler

• Responden mengetahui adanya layanan teknologi telekomunikasi di desanya

Ukuran sampel sebagai sumber data ditentukan dengan persamaan untuk populasi

yang diketahui (1) dan persamaan untuk jumlah populasi yang tidak diketahui (2)

(Bungin M B, 2006).

1d N

N n

2 +⋅= ..................................................................................................... (1)

2

e

.σZ

n

= ..................................................................................................... (2)

Dimana:

n - jumlah sampel

N - jumlah populasi

D - tingkat ketelitian

Page 10: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

51

σ - standar deviasi populasi

Z - standar error yang dihasilkan oleh distribusi normal pada tingkat kepercayaan

yang diinginkan

e - error atau tingkat kesalahan, perbedaan maksimum yang dimungkinkan antara

proporsi sampel dan proporsi populasi yang dapat diterima pada tingkat

kepercayaan yang diinginkan

Karena tidak diketahui dengan persis berapa jumlah elemen dalam populasi

masyarakat pedesaan di Jawa Barat yang telah tersambung dengan layanan

telekomunikasi, maka jumlah sampel penelitian dihitung dengan rumus (2).

Dengan tingkat kepercayaan 95 % dan tingkat ketelitian 5% serta deviasi standar

populasi diperkirakan 0.25 dan error estimasi 0.05, maka jumlah sampel penelitian

ini adalah sebagai berikut:

96.040.05

0.251.96

e

.σZ

n

22

=

⋅=

=

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka besarnya sampel yang harus diperoleh

minimal adalah 97 responden. Jumlah responden berdasarkan perhitungan di atas

telah lebih besar dari jumlah sampel minimum yang harus dipenuhi dalam

penelitian menggunakan The Theory of Planned Behavior (Francis, et al., 2004)

sebanyak 80 orang responden.

Perhitungan lain yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah sampel minimun

adalah perhitungan sample Cohen (A. Bachrudin dan H.L. Tobing, 2003). Dengan

5,0=α , 95,0=β , dan perkiraan korelasi kecil ( )ρ sebesar 0,31. Perkiraan

korelasi minimum yang dipakai diambil dari tingkat korelasi Kaplan (1993) yang

juga digunakan dalam perhitungan validasi. Hasil sampel minimum adalah sebagai

berikut:

Page 11: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

52

Iterasi Pertama:

3U

)Z(Zn

2'p

2β1α1

1 ++

=−− , ................................................................................... (3)

dengan

0.3205450.31

0.31ln

21

ρ1

ρ1ln

21U '

p =

+=

+= ......................................... (4)

129.482830.330545

1.645)(1.96n

2

2

1 =++

=

Iterasi Kedua:

3U

)Z(Zn

2''p

2β1α1

2 ++

=−− , ................................................................................... (5)

dengan

0.3217521)2(129.4828

0.3

0.31

0.31ln

21

1)2(n

ρ

ρ1

ρ1ln

21U

1

''p =

−+

+=

−+

+= ... (6)

128.536130.321752

1.645)(1.96n

2

2

2 =++

=

Iterasi Ketiga:

0.3217611)2(128.5361

0.3

0.31

0.31ln

21

1)2(n

ρ

ρ1

ρ1ln

21U

2

''p =

−+

+=

−+

+=

128.529130.321761

1.645)(1.96n

2

2

3 =++

=

Dari hasil perhitungan di atas, dapat dilihat bahwa n2 dan n3 memiliki nilai yang

mendekati atau sama, maka proses iterasi dihentikan. Dengan demikian didapatkan

sampel minimum untuk kecukupan data adalah sebanyak 129 responden.

Page 12: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

53

3.3. Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel adalah apapun yang dapat membedakan dan membawa variasi pada nilai

(Sekaran, 2003). Sugiyono (1999) menyatakan bahwa variabel penelitian pada

dasarnya adalah sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari sehingga diperoleh inspirasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya. Sugiyono juga menyimpulkan bahwa variabel adalah suatu atribut

atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang mempunyai variasi

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

Sugiyono (1999) membedakan variabel berdasarkan hubungannya dengan variabel

yang lain menjadi:

a. Variabel Independen (bebas), sering juga disebut menjadi variabel

stimulus, prediktor dan anticendent. Variabel ini merupakan variabel

yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel independen (terikat).

b. Variabel Dependen (terikat), sering disebut sebagai variabel output,

kriteria, konsekuen. Variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

c. Variabel Moderator, adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat

atau memperlemah) hubungan antara variabel independen dan dependen.

Variabel ini disebut juga sebagai variabel independen ke dua.

d. Variabel Intervening, adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi

(memperlemah dan memperkuat) hubungan antara variabel independen

dan dependen tapi tidak dapat diamati dan diukur.

e. Variabel Kontrol, adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan

sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak

dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.

Page 13: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

54

Selain macam-macam variabel di atas, Hair et al (2006) membagi variabel menjadi

dua jenis yaitu Variabel Laten dan Variabel Manifest. Variabel laten adalah

variabel yang mewakili suatu konsep satu dimensi dalam bentuk aslinya dimana

mewakili suatu konsep yang abstrak dan tidak dapat diukur langsung dan dapat

diukur langsung oleh satu atau lebih variabel indikator/ manifest. Variabel

manifest dapat juga disebut sebagai variabel indikator yang mengukur variabel

laten. Variabel manifest juga merupakan hasil pengukuran dari pertanyaan yang

spesifik hasil observasi dan jawaban dari responden

Pada bagian penyusunan kerangka teoritis, masing-masing variabel telah

ditetapkan dalam penelitian. Agar variabel dapat diukur maka variabel harus

dijelaskan kedalam konsep operasional variabel. Sekaran menyatakan bahwa

mengoperasionalisasikan variabel dilakukan dengan melihat pada dimensi

perilaku, aspek atau sifat yang ditunjukan oleh konsep. Menurut Nazir M (2005)

operasional variabel adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel

dengan memberikan arti atau menspesifikasi kegiatan ataupun memberikan suatu

operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut.

Operasional variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.2, berdasarkan

operasional variabel ini kemudian disusun daftar pertanyaan atau pernyataan untuk

menjelaskan perilaku masyarakat pedesaan dalam membeli atau menggunakan

layanan telepon. Skala yang biasa digunakan untuk menjelaskan penelitian

mengenai perilaku dapat digunakan pada penelitian berdasarkan pada TPB, seperti

misalnya skala Likert, skala Thurstone dan skala Guttman (Ajzen, 2006). Pada

penelitian ini, skala yang akan digunakan adalah skala Likert, karena skala ini

telah banyak digunakan dalam penelitian motivasi dan perilaku, dan skala ini juga

dianggap lebih baik dibandingkan dengan skala Thurstone (Nazir, 2005) karena:

• Dalam skala Thurstone, item-item tidak jelas menunjukan hubungan

dengan sikap yang sedang diteliti sehingga masih dapat dimasukkan

skala

Page 14: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

55

• Skala Likert lebih mudah dibuat

• Skala Likert memiliki Reliabilitas yang tinggi dibandingkan dengan skala

Thurstone untuk jumlah item yang sama. Skala Likert dapat

memperlihatkan ite yang dinyatakan dalam beberapa responsi alternatif

tentang senang dan tidak senang terhadap suatu item, sedangkan skala

Thurstone hanya membuka dua alternatif saja.

• Jangka responsi yang lebih besar membuat Skala Likert dapat memerikan

keterangan yang lebih nyata dan jelas tentang sikap atau pendapat

responden.

• Selain kelebihan, kelemahan dari skala Likert yang harus menjadi

perhatian peneliti adalah ukuran ordinal yang digunakan dalam skala ini.

Kategori jawaban pada skala Likert dalam penelitian ini antara 1 sampai

5 untuk masing-masing variabel, alternatif jawaban terendah diberi skor

1 dan tertinggi 5.

Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel

Variabel Konsep Variabel Konstruk

Behavioral Beliefs (b) Attitude toward

Behavior (AB)

keyakinan tentang akibat dari suatu

perilaku dan evaluasi dari akibat perilaku

tersebut Outcome Evaluations (e)

Normative Beliefs (n) Subjective Norms

(SN)

keyakinan tentang harapan normatif

orang lain dan motivasi untuk mencapai

harapan tersebut Motivation to Comply (m)

Control Beliefs (c) Perceived Behavior

Control (PBC)

keberadaan faktor-faktor yang dapat

mendukung atau menghambat terjadinya

perilaku dan seyakin apa seseorang dapat

berprilaku dengan hambatan yang ada Perceived Power (p)

Intension (I) Niat seseorang untuk berperilaku Generalized Intension

Behavior (B)

Perilaku seseorang dilihat dari tujuan

(Target), tindakan (Action), konteks

(Context) dan waktu (Time). Dalam

penelitian ini, perilaku adalah tindakan

masyarakat desa membeli atau

menggunakan teknologi telekomunikasi

(telepon)

Behavior Statement

Page 15: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

56

3.4. Instrumen Pengumpulan Data

Terdapat dua hal utama yang mempengaruhi kualitas data hasil penelitian, yaitu

kualitas instrument penelitian dan kualitas pengumpulan data. Kualitas instrumen

penelitian berkenaan dengan validitas dan reabilitas instrumen dan kualitas

pengumpulan data berkenaan dengan ketepatan cara-cara yang digunakan dalam

pengumpulan data. Instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya belum

tentu dapat menghasilkan data yang valid dan reliable jika instrumen tersebut tidak

digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya (Sugiyono 1999). Lebih lanjut

dinyatakan bahwa pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting,

berbagai sumber dan berbagai cara, mulai dari setting alamiah sampai dengan

laboratorium. Jika dilihat dari sumber datanya, maka dapat menggunakan sumber

primer dan sekunder, sedangkan jika dilihat dari tehnik pengumpulan data, maka

dapat dilakukan dengan wawancara, kuesioner, observasi dan gabungan ketiganya.

Instrumen

Instrumen penelitian adalah alat untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Alat ini

harus dipilih sesuai dengan jenis data yang diinginkan. Instrumen sebagai alat

pengumpulan data pada hakekatnya adalah mengukur variabel penelitian. Sebagai

alat pengumpulan data, instrumen sangat penting peranannya sebab tanpa

instrumen yang baik tidak dapat diperoleh data yang betul-betul dapat dipercaya

sehingga bisa mengakibatkan kesimpulan penelitian yang salah. Instrumen yang

dibuat peneliti dan belum baku maka diuji coba untuk melihat validitas dan

reliabilitasnya (Sudjana N, 2003).

Pada penelitian survei, penggunaan kuesioner merupakan hal yang pokok dalam

pengumpulan data. Hasil kuesioner akan menjelma dalam angka-angka, tabel-

tabel, analisa statistik dan uraian dan kesimpulan hasil penelitian. Tujuan pokok

pembuatan kuesioner adalah untuk (a) memperoleh informasi yang relevan dengan

Page 16: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

57

tujuan survai, dan (b) memperoleh informasi dengan validitas dan reliabilitas

setinggi mungkin.

Data yang terhimpun melalui kuesioner hanya merupakan satu dimensi dari

penelitian sosial. Perlu disadari bahwa hasil kuesioner senantiasa terbatas,

mengingat kompleksnya fenomena sosial dan juga rumitnya motivasi para

responden yang diteliti. Untuk memperkaya penelitian peneliti tentang fenomena

sosial dan proses sosial, diperlukan juga berbagai informasi lainnya. Disamping

data sekunder yang relevan, informasi yang diperoleh dengan cara lain seperti

wawancara bebas, observasi perpartisipasi, studi kasus dan lain-lain akan sangat

membantu.

Isi pertanyaan dari Kuesioner dapat berupa:

1. Pertanyaan tentang fakta. Seperti umur, pendidikan, agama dan status

perkawinan

2. Pertanyaan tentang pendapat dan sikap. Ini menyangkut perasaan dan sikap

responden tentang sesuatu

3. Pertanyaan tentang informasi. Pertanyaan ini menyangkut apa yang diketahui

oleh responden dan sejauh mana hal tersebut diketahuinya

4. Pertanyaan tentang persepsi diri. Responden menilai perilakunya sendiri dalam

hubungannya dengan yang lain.

Cara pemakaian kuesioner:

1. Kuesioner digunakan dalam wawancara tatap muka dengan responden.

2. Kuesioner diisi sendiri oleh kelompok

3. Wawancara melalui telepon

4. Kuesioner diposkan, dilampiri amplop yang dibubuhi perangko, untuk

dikembalikan oleh responden setelah diisi

5. Kuesioner elektronik (email)

Page 17: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

58

Jenis pertanyaan dalam kuesioner adalah sebagai berikut:

1. Pertanyaan tertutup, yaitu pertanyaan yang kemungkinan jawabannya sudah

ditentukan terlebih dahulu dan responden tidak diberi kesempatan untuk

memberikan jawaban lain

2. Pertanyaan terbuka, yaitu pertanyaan yang kemungkinan jawabannya tidak

ditentukan terlebih dahulu dan responden bebas memberikan jawaban

3. Kombinasi tertutup dan terbuka. Jawabannya sudah ditentkan tapi kemudian

disusul dengan pertanyaan terbuka

4. Pertanyaan semi terbuka. Pada jenis ini, jawabannya sudah tersusun tapi

masih memungkinkan untuk menyertakan tambahan jawaban

Gambar 3.2 Prinsip Desain Kuesioner

Sumber: Sekaran 2003

Page 18: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

59

Petunjuk untuk membuat pertanyaan:

1. Gunakan kata-kata yang sederhana dan dimengerti oleh semua responden.

Hindarkan istilah yang hebat tetapi kurang atau tidak dimengerti oleh

responden.

2. Pertanyaan harus jelas dan khusus

3. Hindarkan pertanyaan yang memiliki lebih dari satu pengertian

4. Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti

5. Pertanyaan harus berlaku bagi semua responden

Pengukuran dan Penyusunan Skala

Dalam penelitian sosial, proses pengukuran adalah rangkaian dari empat

aktifitas; (1) menentukan dimensi konsep penelitian, (2) menentukan rumusan

untuk masin-masing dimensi, (3) menentukan tingkat ukuran yang akan digunakan

dankemudian (4) menentukan tingkat validitas dan reliabilitas dari alat ukur

(Soffian, 2006). Lebih lanjut dinyatakan bahwa pengukuran tidak lain dari

penunjukan angka-angka pada suatu variabel menurut aturan yang telah

ditentukan. Tingkat pengukuran yang luas digunakan dalam penelitian sosial

adalah yang dikembangkan oleh SS. Steven yang membagi ukuran ke dalam empat

kategori yaitu nominal, ordinal, interval dan rasio.

Nominal

Ukuran nominal adalah tingkat pengukuran yang paling sederhana. Pada ukuran

ini tidak ada asumsi tentang jarak mapupun ukuran antara kategori-kategori dalam

ukuran itu. “Angka” yang ditunjukan untuk suatu kategori tidak merefleksikan

bagaimana kedudukan kategori itu terhadap kategori lainnya, tetapi hanya sekedar

label atau kode. Dengan tingkta ukuran nominal ini, peneliti dapat

mengelompokan respondenya ke dalam dua kategori atau lebih menurut variable

tertentu misalnya jenis kelamin, status pekerjaan, agama dan variabel lainnya yang

sejenis.

Page 19: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

60

Ordinal

Ukuran ordinal memungkinkan peneliti untuk mengukur respondennya dari

tingkatan “paling rendah” ke tingkatan “paling tinggi” menurut atribut tertentu.

Ukuran ordinal banyak digunakan dalam penelitian untuk mengukur kepentingan,

sikap atau persepsi. Melalui pengukuran ini, peneliti dapat membagi responden ke

dalam ukuran ranking berdasarkan sikapnya pada objek atau tindakan tertentu.

Interval

Seperti ukuran ordinal, ukuran interval mengurutkan orang atau objek berdasarkan

atribut. Selain itu ukuran ini juga memberikan informasi tentang interval antara

satu orang atau objek dengan orang atau objek lainnya. Interval atau jarak yang

sama pada pada skala interval dipandang mewakili jarak atau interval yang sama

pada skala yang lain.

Rasio

Ukuran rasio adalah suatu bentuk interval yang jaraknya tidak dinyatakan sebagai

perbedaan nilai antar responden, tetapi antara seorang responden dengan nilai yang

absolute. Karena memiliki titik nol, maka perbandingan rasio dapat ditentukan.

Berdasarkan atribut dan karateristik di atas, data yang dikumpulkan oleh peneliti

dapat dikatagorikan menjadi data nonmetrik (kualitatif) dan data metric

(kuantitatif). Untuk program computer, nilai yang dimiliki suatu data hanya angka,

namun mengetahui dan membedakan jenis data metric dan nonmetrik memiliki

dampak yang besar pada apa yang digambarkan oleh data tersebut dan bagaimana

data tersebut dapat dianalisa.

Kuesioner yang dipakai sebagai alat pengumpulan data dalam penelitian ini

disusun dari operasionalisasi variabel pada tabel 3.2. Menurut Nazir M (2005)

kuesioner (angket) adalah sebuah set pertanyaan yang secara logis berhubungan

dengan masalah penelitian dan tiap pertanyaan merupakan jawaban yang

Page 20: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

61

mempunyai makna dalam menguji hipotesis. Tiap pertanyaan harus merupakan

bagian dari hipotesis yang ingin diuji, sehingga isi kuesioner adalah pertanyaan

tentang fakta-fakta yang dianggap dikuasai oleh responden tentang suatu keadaan

atau orang-orang yang dikenal responden.

Penyusunan kuesioner ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut (Francis, et.al.

2004):

a) Lakukan studi pendahuluan

• Ambil sampel sebanyak 25 orang dari populasi yang telah ditetapkan

untuk penelitian

• Gunakan kuesioner terbuka untuk mengetahui pendapat mereka dengan

mempersilahkan para responden untuk memberikan jawaban pada

pertanyaan yang diajukan

• Analisis jawaban responden dengan mengelompokannya sesuai dengan

tema. Jika memungkinkan, sebaiknya hal ini dilakukan oleh dua peneliti

yang melakukan penelitian masing-masing secara independen. Susun

jawaban responden dalam sebuah daftar, dari jawaban yang paling sering

ke jawaban yang paling jarang disebutkan.

b) Susun pokok-pokok kuesioner yang dapat menggambarkan behavioral beliefs

• Pilih jawaban yang paling sering disebutkan dan ubah jawaban tersebut

kedalam bentuk pertanyaan. Pernyataan yang dibuat harus mampu

mewakili beliefs yang mungkin mempengaruhi perilaku populasi. Beliefs

dari populasi dapat terwakili dari 75% jawaban yang didapatkan dari para

responden. Karena keterbatasan, waktu, tenaga dan biaya, maka hanya

akan ada satu orang peneliti yang melakukan seluruh tahapan

penyusunan kuesioner.

• Lakukan test percobaan pada kira-kira 5 orang elemen dari populasi yang

relevan untuk menjawab pertanyaan dan memberikan komentar apakah

mereka kesulitan dalam menjawabnya. Lakukan pemeriksaan terhadap

Page 21: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

62

pemahaman dan kejelasan, jika dibutuhkan, maka dapat dilakukan

modifikasi dari susunan kata-kata.

c) Susun kuesioner untuk mengukur outcomes evaluations

Ubah setiap pernyataan beliefs menjadi kalimat yang tidak lengkap. Responden

dapat menyertakan pendapatnya dengan melengkapi kalimat tersebut sesuai

dengan format yang telah disediakan.

Sesuai dengan tahapan di atas, maka dilakukan penyebaran kuesioner

pendahuluan. Di dalam kuesioner akan ditanyakan pendapat responden tentang

perilaku yang sesuai dengan prinsip TACT (Target, Action, Context and Time),

yaitu perilaku masyarakat pedesaan (Target) membeli dan menggunakan (Action)

layanan telekomunikasi (Context) setiap kali (Time) mereka membutuhkannya.

Daftar pertanyaan terbuka untuk kuesioner pendahuluan dapat dilihat pada tabel

3.3.

Tabel 3.3 Daftar pertanyaan terbuka untuk kuesioner pendahuluan

Variabel Pertanyaan Pendahuluan

Attitude

Toward

Behavior

• Menurut anda apa saja manfaat dari membeli dan menggunakan

layanan telekomunikasi ?

• Menurut anda apa kerugian dari membeli dan menggunakan

layanan telekomunikasi ?

• Apakah anda memiliki pendapat lain tentang membeli dan

menggunakan layanan telekomunikasi?

Subjective

norms

• Apakah ada seseorang atau sekelompok orang yang akan setuju jika

anda membeli dan menggunakan layanan telekomunikasi ?

• Apakah ada seseorang atau sekelompok orang yang akan

menentang atau tidak setuju jika anda membeli dan menggunakan

layanan telekomunikasi ?

• Apakah anda memiliki pendapat lain mengenai pandangan orang

lain jika anda membeli dan menggunakan layanan telekomunikasi ?

Page 22: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

63

Variabel Pertanyaan Pendahuluan

Perceived

Behavioral

Controls

• Faktor atau keadaan apa yang mendukung anda untuk membeli dan

menggunakan layanan telekomunikasi ?

• Faktor atau keadaan apa yang akan menghalangi anda untuk

membeli dan menggunakan layanan telekomunikasi ?

• Apakah ada hal lain yang anda ingat di kepala anda ketika anda

memikirkan untuk membeli dan menggunakan layanan

telekomunikasi?

Untuk mengidentifikasi keyakinan (beliefs) yang dimiliki oleh populasi yang

dimaksud, maka dilakukan penelitian pendahuluan yang dilakukan kepada sampel

yang sesuai dengan objek penelitian. Penelitian pendahuluan dilakukan selama tiga

hari di dua desa yaitu Desa Cikadut dan Desa Mekarmanik Kecamatan Cimenyan

Kabupaten Bandung kepada 30 orang responden.

Dalam kuesioner pendahuluan, terdapat 10 pertanyaan yang mewakili 3 variabel

yaitu Attitude Towards Behavior Beliefs, Subjective Norms Beliefs dan Perceived

Behavior Control Beliefs. Pertanyaan terdiri dari petanyaan terttup dan terbuka.

Pertanyaan tertutup terdapat pada isian data pribadi dan pertanyaan terbuka yang

disertai dengan pilihan bebas terdapat pada bagian pengukuran beliefs. Petanyaan

dalam kuesioner pendahuluan sedianya merupakan pertanyaan terbuka untuk

menggali pendapat responden awal dan bersifat eksploratif, namun untuk

memudahkan para responden di pedesaan yang merasa kesulitan untuk menjawab

pertanyaan terbuka, maka peneliti memberikan pilihan jawaban dengan tetap

menyertakan tempat pengisian terbuka untuk menampung pendapat atau jawaban

lain dari responden untuk pertanyaan yang diajukan.

Peneliti mendampingi responden dalam menjawab setiap pertanyaan dan diajukan

serta menjelaskan jika dalam pengisisnnya, responden merasa kurang jelas dengan

pertanyaan yang diajukan. Pada beberapa responden, peneliti juga langsung

melakukan wawancara dengan panduan lembar kuesioner yang telah disiapkan.

Page 23: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

64

Responden pada penelitian pendahuluan terdiri dari para petani dan peternak di

Desa Cikadut dan Desa Mekarmanik Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung.

terdiri dari beberapa orang ulama, ibu rumah tangga, buruh penambang batu dan

wiraswasta. Jawaban yang berhasil dikumpulkan kemudian ditabulasi, jika 75%

responden menyetujui sebuah pernyataan yang diajukan, maka pernyataan jawaban

tersebut dapat diikutsertakan dalam kuesioner untuk mengukur beliefs.

Tabel 3.4 memperlihatkan pernyataan yang disetujui oleh responden pada

penelitian pendahuluan melalui kuesioner yang untuk mengetahui konstruk dari

masing-masing beliefs atau keyakinan. Hasil penelitian pendahuluan kemudian

diolah dan disusun menjadi kuesioner penelitian. Pertanyaan-pertanyaan untuk

masing-masing beliefs dapat kita lihat dalam tabel 3.5 sementara pertanyaan

Tabel 3.4 Rekapitulasi Pernyataan yang disetujui oleh mayoritas responden

pada penelitian pendahuluan

Beliefs Pernyataan

Telepon memudahkan urusan saya untuk menghubungi keluarga,

teman dan rekan bisnis

Telepon menghemat waktu saya ketika ingin menghubungi keluarga,

teman dan rekan bisnis

Telepon menghemat uang saya untuk biaya transportasi ketika anda

ingin menghubungi keluarga, teman dan rekan bisnis

Attitude

Toward

Behavior

Memiliki telepon membuat saya lebih percaya diri

Saran dan pendapat keluarga mempengaruhi pilihan saya dalam

memilih dan membeli telepon Subjective

Norm Saran dan pendapat teman mempengaruhi pilihan saya dalam memilih

dan membeli telepon

Ketersediaan uang atau dana membatasi saya untuk memilih dan

membeli telepon Perceived

Behavioral

Control Jauhnya tempat pembelian telepon dan pulsa membatasi saya untuk

membeli telepon dan pulsa isi ulang

Page 24: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

65

Skala yang digunakan dalam kuesioner adalah skala Likert dengan range 5 poin.

Panjangnya skala yang digunakan lebih pendek dari yang disarankan Aizen yang

biasanya memiliki range dari 1 s/d 7. Skala ini memiliki jenis data ordinal. Hal ini

dilakukan peneliti karena masyarakat pedesaan akan menemui kesulitan untuk

membedakan dan menyatakan penilainyanya dalam skala yang dengan rentang

poin yang lebih panjang. Biasanya seorang peneliti meginginkan range yang cukup

besar sehingga informasi yang dikumpulkan lebih lengkap. Namun jenjang mana

yang cocok untuk digunakan tergantung dari populasi penelitian. Bila populasi

penelitian adalah kelompok masyarakat yang terdidik sehingga mampu

membedakan pendapatnya secara lebih tajam, maka dapat digunakan jawaban

yang berjenjang lebih besar. Pada masyarakat pedesaan, jawaban yang berjenjang

5 atau 3 adalah lebih sesuai (Efendi, 1989).

Menguji Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket langsung tertutup

dengan menggunakan skala pengukuran ordinal, karena instrumen tersebut disusun

berdasarkan operasional variabel sehingga perlu dilakukan studi pendahuluan

terhadap instrumen tersebut. Studi pendahuluan dilakukan dengan cara

menyebarkan angket kepada beberapa orang masyarakat pedesaan yang memiliki

karateristik sesuai dengan populasi termaksud sebagai responden. Hasil jawaban

responden tersebut diuji validitas dan reliabilitasnya, dalam hal ini menggunakan

bantuan software SPSS. Jika belum valid dan reliabel maka angket tersebut harus

diperbaiki untuk kemudian disebarkan kembali kepada beberapa responden

sebagai sampel dan jawabannya diuji lagi validitas dan reliabilitasnya. Jika sudah

valid dan reliabel maka angket disebarkan kepada responden masyarakat pedesaan

yang memiliki karateristik sesuai dengan populasi termaksud dalam penelitian

minimal sejumlah besarnya sampel yang ditetapkan.

Page 25: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

66

Pengumpulan Data

Angket yang disebarkan kepada responden, setelah diisi oleh responden ketika

pengembalian angket tersebut peneliti harus memeriksa apakah sudah diisi secara

lengkap. Jika belum maka diminta untuk melengkapinya, akan tetapi jika

responden menolak maka angket responden yang bersangkutan dipisahkan dan

dinyatakan angket yang batal diolah.

Angket yang dijawab secara lengkap kemudian dikumpulkan dan direkap masing-

masing jawaban responden dari setiap item pertanyaan atau pernyataan dan

disusun dalam bentuk matriks.

3.5. Analisis Data Statistik

3.5.1. Analisis Validitas

Validitas alat ukur adalah akurasi alat ukur terhadap yang diukur walaupun

dilakukan berkali-kali dan dimana-mana sehingga akan meningkatkan bobot

kebenaran data yang diinginkan peneliti. (Bungin M B, 2006).

Pengujian validitas data menggunakan pengujian validitas isi (content validity)

dimana setiap instrumen dilakukan analisis item dengan menghitung korelasi

antara skor butir instrumen dengan skor total (Sugiyono, 1999). Hal ini

dimaksudkan untuk melihat sejauh mana tingkat ketepatan data dalam mengukur

apa yang hendak diukur.

Page 26: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

67

Tabel 3.5 Opersionalisasi Variabel Setelah Penelitian Pendahuluan

Variabel Penelitian Pertanyaan No Sumber

Behavioral

Beliefs (b)

1. Keyakinan bahwa penggunaan telepon memudahkan untuk menghubungi

keluarga, teman dan rekan bisnis

2. Keyakinan bahwa penggunaan telepon menghemat waktu penyampaian informasi

3. Keyakinan bahwa penggunaan telepon dapat menghemat uang untuk biaya

transportasi

4. Keyakinan bahwa menggunakan telepon membuat lebih percaya diri

5 s/d 8

Behavior

Beliefs

AB = iieb∑

Outcomes

evaluation(e)

1. Pentingnya kemudahan dalam menghubungi keluarga, teman dan rekan bisnis

2. Pentingnya menghemat waktu

3. Pentingnya menghemat biaya transportasi

4. Pentingnya merasa lebih percaya diri

1 s/d 4

Survei

Pendahuluan

Attitude toward Behavior Beliefs

(ABD)

1. Telepon menguntungkan

2. Telepon menimbulkan perasaan senang

3. Telepon adalah hal yang baik

9 s/d 11

Nasco, et al,

2007,

McCarthy,2002

Normative

Beliefs (n)

1. Keyakinan tentang pengaruh pendapat keluarga dalam membeli telepon

2. Keyakinan tentang pengaruh pendapat teman dalam membeli telepon

3. Keyakinan tentang pengaruh pendapat keluarga dalam membeli kartu telepon

4. Keyakinan tentang pengaruh pendapat teman dalam membeli kartu telepon

14 s/d 17 Normative

Beliefs

SN = ii mn∑ Motivation to

Comply (m)

1. Pentingnya saran dan pendapat keluarga

2. Pentingnya saran dan pendapat teman 12 & 13

Survei

Pendahuluan

Subjective Norms (SND)

1. Keinginan orang-orang yang penting bagi mereka agar mereka memiliki telepon

2. Tuntutan untuk memiliki telepon (dari orang-orang yang mereka anggap penting)

3. Pentingnya ijin untuk membeli telepon (dari orang-orang yang mereka anggap

penting)

4. Pentingnya ijin untuk membeli kartu dan pulsanya (dari orang-orang yang mereka

anggap penting)

18 s/d 21

Nasco, et al,

2007

McCarthy,2002

Page 27: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

68

Variabel Penelitian Pertanyaan No Sumber

Control

beliefs (c)

1. Keyakinan mengenai harga telepon yang mahal

2. Keyakinan tentang harga pulsa telepon yang mahal

3. Keyakinan mengenai jarak untuk membeli telepon yang jauh

4. Keyakinan mengenai tempat membeli kartu dan pulsa telepon yang jauh

5. Keyakinan tentang informasi mengenai telepon dan layanannya (produk layanan

dari operator telekomunikasi) yang masih terbatas

22 s/d 26 Perceived

Beliefs

TPB= ii pc∑

Perceived

Power (p)

1. Kemampuan untuk membeli telepon jika harganya mahal

2. Kemampuan untuk membeli pulsa jika harganya mahal

3. Kemampuan untuk membeli telepon jika jaraknya jauh

4. Kemampuan untuk membeli pulsa jika jaraknya jauh

5. Kemampuan untuk membeli telepon jika informasinya terbatas

6. Kemampuan untuk membeli kartu telepon dan layanannya jika informasinya

terbatas

27 s/d 32

Francis et, al

2004

Survei

Pendahuluan

Perceived Behavior Control

(PBCD)

1. Memiliki telepon adalah hal yang mudah

2. Tidak ada halangan untuk memilik telepon

3. Jika menginginkan telepon pasti memilikinya

31 s/d 35 Nasco, et al, 2007

Intention (I) 1. Niat untuk memiliki telepon

2. Usaha untuk memiliki telepon

3. Komitmen untuk memiliki telepon

36 & 38 Nasco, et al, 2007

McCarthy,2002

Page 28: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

69

Pengujian dilakukan dengan uji korelasi pearson product moment, dimana setiap

jawaban responden diuji, yang menghasilkan koefisien korelasi rhitung. Apakah

koefisien korelasi tersebut signifikan atau tidak, perlu dibandingkan dengan nilai

koefisien korelasi rtabel yang didapatkan pada tabel r product moment (Sugiyono,

1999). Menurut Sitinjak TJR dan Sugiarto (2005) keterandalan nilai r yang

diperoleh, sangat tergantung pada besarnya sampel, semakin besar ukuran

sampelnya akan diperoleh r dengan keterandalan yang semakin tinggi. Kuat

lemahnya hubungan pada penelitian sosial ekonomi dapat digunakan pedoman

umum tentang kriteria hubungan berdasarkan nilai r yang diperoleh, yang dapat

dilihat pada tabel 3.6. Item pertanyaan yang mempunyai korelasi positif dengan

skor total serta korelasi yang tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai

validitas tinggi pula.

Tabel 3.6 Kriteria Hubungan

Nilai [r] Kriteria Hubungan

0 Tidak ada korelasi

0 – 0.5 Korelasi lemah

0.5 – 0.8 Korelasi sedang

0.8 – 1 Korelasi kuat

1 Korelasi sempurna

Sumber: Sitinjak & Sugiarto (2005)

Rumus uji korelasi pearson product moment dapat dilihat pada persamaan:

))Y()Y).(n()X()X(n(

)Y)(X()YXn(

r

2n

1ii

n

1i

2i

2n

1iij

n

1i

2ij

n

1ii

n

1iiji

n

1iij

xy

∑∑∑∑

∑∑∑

====

===

−−

= ............................................(7)

Dimana:

r - angka korelasi

n - Jumlah responden

Page 29: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

70

Xij - Skor pernyataan j dan reponden ke-i

Yi - Skor total responden ke-i

Jika rhitung > rtabel, maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan valid.

Selanjutnya dengan cara yang sama untuk setiap butir pertanyaan. rtabel didapat dari

tabel r product moment, n = jumlah sampel, α = 5%.

3.5.2. Analisis Reliabilitas

Mendesain instrumen penelitian yang reliabel adalah tujuan yang ingin dicapai

oleh peneliti, karena instrumen penelitian (khususnya angket) adalah wakil satu-

satunya peneliti di lapangan sehingga keterpercayaan instrumen penelitian sebagai

alat yang betul-betul mewakili peneliti benar-benar tidak dapat diabaikan. Oleh

karena itu alat ukur yang dipakai haruslah memiliki sensivitas (kepekaan) yang

tinggi terhadap data yang dihadapi artinya alat ukur harus reliabel. Reliabilitas alat

ukur adalah kesesuaian alat ukur dengan yang diukur sehingga alat ukur tersebut

dapat dipercaya atau diandalkan. Untuk mencapai tingkat kepekaan dan reliabilitas

alat ukur yang diharapkan maka perlu mengetahui apa yang sesungguhnya yang

akan diukur, metode pengumpulan datanya, perlu dimengerti serta memperhatikan

aspek ketepatan, kemantapan dan homogenitas alat ukur. Kemantapan alat ukur

dimaksud bahwa apabila alat ukur itu dipakai untuk mengukur sesuatu berulang

kali, alat ukur tersebut akan akan menghasilkan hasil ukuran yang sama, tidak

terjadi perubahan kondisi di setiap pengukuran. Alat ukur dikatakan memiliki

ketepatan apabila alat ukur tersebut jelas, mudah dimengerti dan terperinci. Alat

ukur memiliki aspek homogenitas dimaksud bahwa alat ukur haruslah memiliki

keterkaitan satu dengan lainnya (Bungin M B, 2006)

Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu

hasil pengukuran relatif konsisten, apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih.

Pengujian dilakukan dengan internal consistency, dengan cara mencobakan

instrumen sekali saja, kemudian dianalisis dengan teknik tertentu untuk

Page 30: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

71

memprediksi realibilitas instrumen (Sugiyono, 1999). Reliabilitas alat ukur

menunjukkan pada peneliti tentang sifat suatu alat ukur dalam pengertian apakah

suatu alat ukur cukup akurat, stabil atau konsisten dalam mengukur apa yang ingin

diukur (Nazir M, 2005).

Metode untuk menguji keandalan alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode Alpha Cronbach. Nilai koefisien yang didapat nantinya akan

dibandingkan dengan nilai tabel r product moment, dengan n = jumlah sampel dan

α = 5%.

Rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach yang digunakan adalah sebagai

berikut (Sugiyono, 1999) dapat dilihat pada persamaan berikut:

−⋅

−=

∑=

2

n

1i

2

iSt

Si

11)(k

kr ....................................................................................(8)

Sedangkan rumus untuk varians total dan varians item dapat dilihat pada

persamaan berikut berturut-turut:

2

2n

1it

n

1i

2t

2t

n

x

n

x

S

−=

∑∑== .......................................................................................(9)

2

si2i

n

JK

n

JKS −= ...............................................................................................(10)

Dimana:

k - banyaknya item

ΣSi2 - banyaknya varians item

St2

- varians total

JKi - jumlah kuadrat seluruh skor item

JKs - jumlah kuadrat subjek

Jika rhitung > rtabel - maka alat ukur yang digunakan telah reliabel

Page 31: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

72

Tinggi rendahnya reliabilitas, secara empiris ditunjukan oleh suatu angka yang

disebut koefisien reliabilitas. Walaupun secara teoritis besarnya koefisien

reliabilitas berkisar antara 0.00 – 1.00, akan tetapi pada kenyataannya koefisien

sebesar 1.00 tidak pernah dicapai dalam pengukuran, karena manusia sebagai

subjek pengukuran psikologis merupakan sumber error yang potensial. Disamping

itu walaupun koefisien korelasi dapat bertanda positif (+) atau negatif (-), akan

tetapi dalam hal reliabilitas, koefisien yang besarnya kurang dari nol (0.00) tidak

ada artinya karena interpretasi reliabilitas selalu mengacu kepada koefisien yang

positif. Apabila hasil penyebaran kuesioner kepada beberapa responden

jawabannya valid dan reliabel maka kuesioner tersebut bisa disebarkan kepada

responden yang terpilih sebagai sampel sebanyak yang dibutuhkan.

3.5.3. Transformasi data melalui Method of Succesive Interval

Data yang dikumpulakan oleh peneliti pada tahap pengambilan data berasa dari

kuesioner yang memiliki skala ordinal (Likert), sementara syarat untuk mengolah

data menggunakan tehnik pengolahan data parametrik mensyaratkan jenis data

metrik minimal berskala interval. Oleh karena itu, maka data mentah dari

kuesioner terlebih dahulu siubah atau ditransformasikan ke dalam skala interval

dengan menggunakan Method of Successive Interval (Hays dalam Koncara, 2004).

Adapun tahapan metode ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk setiap pertanyaan, hitung frekwensi jawaban setiap kategori (pilihan

jawaban)

2. Berdasarkan frekwensi setiap kategori hitung proporsinya

3. Dari proporsi yang diperoleh, hitung proporsi kumulatf untuk setiap kategori

4. Tentukan nilai batas Z untuk setiap kategori

5. Hitung scale value (nilai interval rata-rata) untuk setiap kategori melalui

persamaan berikut :

Page 32: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

73

limitlower under arealimitunder area

limitupper at densitiy -limit lower at density Value Scale

−= ................................(11)

6. Hitung score (nilai hasil transformasi) untuk setiap kategori melalui

persamaan berikut :

1min.Value Scale - Value Scale Score += ......................................................(12)

Proses ini dilakukan untuk setiap pertanyaan, sehingga jika kita mempunyai 20

pertanyaan dalam satu kuesioner, maka 20 kali pula kita lakukan perhitungan

yang sama.

3.5.4. Analisis Faktor

Menurut Hair JF, et.al (2006) analisis faktor adalah metode statistik multivariat

yang tujuan utamanya untuk mereduksi data dan secara umum merupakan teknik

analitik untuk merangkum sejumlah informasi yang dihasilkan dari variabel

pengamatan menjadi faktor baru tanpa menghilangkan informasi pentingnya,

informasi yang terserap kedalam faktor tertentu dianggap sangat signifikan jika

faktor loadingnya lebih besar dari 0.4. Serangkaian data penelitian dapat dianalisis

dengan mnggunakan analisis faktor jika memiliki Bartlett's Test of Sphericity yang

signifikan (sig. > 0.05) dan masing-masing variabel individual memiliki nilail

measure of sampling adequacy (MSA) lebih dari 0.5.

Menurut Supranto J (2004) maksud melakukan analisis faktor ialah mencari

variabel baru yang disebut faktor yang saling tidak berkorelasi, bebas satu sama

lainnya, lebih sedikit jumlahnya dari variabel asli, akan tetapi bisa menyerap

sebagian besar informasi yang terkandung di dalam variabel asli atau yang bisa

memberikan sumbangan terhadap varian seluruh variabel, misalnya lebih besar

dari 75%. Namun Hair (2006) menyatakan bahwa untuk penelitian sosial dimana

informasi yang didapatkan seringkali tidak setepat dalam ilmu dasar eksak, maka

jumlah variansi yang dapat dijelaskan dianggap memadai meskipun total variansi

Page 33: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

74

yang dapat dijelaskan kurang dari 60%. Analisis faktor merupakan nama umum

yang menunjukan suatu kelas prosedur, utamanya dipergunakan untuk mereduksi

data atau meringkas dari variabel yang banyak diubah menjadi sedikit variabel,

misalnya dari 15 variabel yang lama diubah menjadi 4 atau 5 variabel baru yang

disebut faktor dan masih memuat sebagian besar informasi yang terkandung dalam

variabel asli (original variable).

Analisis faktor dipergunakan didalam situasi (Supranto J, 2004) sebagai berikut:

1. Mengenali atau mengidentifikasi dimensi yang mendasari (underlying

dimension) atau faktor, yang menjelaskan korelasi antara suatu set variabel

2. Mengenali atau mengidentifikasi suatu set variabel baru yang tidak

berkorelasi (independent) yang lebih sedikit jumlahnya untuk mengggantikan

suatu set variabel asli yang saling berkorelasi didalam analisis multivariat

selanjutnya, misalnya analisis regresi berganda dan analisis diskriminan

3. Mengenali dan mengidentifikasi suatu set variabel yang penting dari suatu set

variabel yang lebih banyak jumlahnya untuk dipergunakan didalam analisis

multivariat selanjutnya.

Ada dua cara atau metode yang bisa dipergunakan dalam analisis faktor,

khususnya untuk menghitung timbangan atau koefisien skor faktor, yaitu principal

component analysis dan common factor analysis. Di dalam principal component

analysis, jumlah varian dalam data dipertimbangkan. Diagonal matrik korelasi

terdiri dari angka satu dan full variance dibawa ke dalam matriks faktor. Principal

component analysis direkomendasikan kalau hal yang pokok ialah menentukan

banyaknya faktor harus minimum dengan memperhitungkan varian maksimum

dalam data untuk dipergunakan didalam analisis multivariat lebih lanjut dan

faktor-faktor tersebut dinamakan principal components. Sedangkan di dalam

common factor analysis, faktor diestimasi hanya didasarkan pada common

variance, communalities dimasukkan di dalam matriks korelasi. Metode ini

dianggap tepat kalau tujuan utamanya ialah mengenali/mengidentifikasi dimensi

Page 34: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

75

yang mendasari dan common variance yang menarik perhatian. Metode ini dikenal

sebagai principal axis factoring.

Beberapa prosedur yang bisa disarankan dalam menentukan jumlah faktor

(Supranto J, 2004) yaitu:

1. Penentuan a priori.

2. Upayakan untuk menyarikan (to extract) berhenti, setelah banyaknya faktor

yang diharapkan sudah didapat, misalnya cukup 4 faktor saja.

3. Penentuan berdasarkan Eigenvalues.

4. Dalam pendekatan ini, hanya faktor dengan Eigenvalue lebih besar dari satu

(1) yang dipertahankan, kalau kurang dari satu faktornya tidak diikutsertakan

dalam model karena tidak lebih baik dari variabel asli, sebab variabel asli

telah dibakukan (standardized) yang berarti rata-ratanya nol dan variannya

satu. Suatu eigenvalue menunjukan besarnya sumbangan dari faktor terhadap

varian seluruh variabel asli.

5. Penentuan berdasarkan Scree Plot.

6. Scree Plot merupakan suatu plot dari eigenvalue sebagai fungsi banyaknya

faktor, didalam upaya untuk esktraksi (mengambil saripatinya). Bentuk Scree

Plot dipergunakan untuk menentukan banyaknya faktor, Scree Plot seperti

garis yang patah-patah.

7. Penentuan didasarkan pada persentasi varian.

8. Banyaknya faktor yang diekstraksi ditentukan sedemikian rupa sehingga

kumulatif prosentase varian yang diekstraksi oleh faktor mencapai suatu level

tertentu yang memuaskan, dalam hal ini ekstraksi faktor dihentikan kalau

kumulatif persentasi varian sudah mencapai paling sedikit 60% atau 75% dari

seluruh varian variabel asli.

9. Penentuan berdasarkan Split-Half Reliability.

Page 35: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

76

10. Analisis faktor dilakukan pada masing-masing bagian sampel tersebut. Hanya

faktor dengan faktor loading yang sesuai pada kedua sub sampel yang

dipertahankan, maksudnya faktor-faktor yang dipertahankan memang

mempunyai faktor loading yang tinggi pada masing-masing bagian sampel.

11. Penentuan berdasarkan uji signifikan.

12. Dimungkinkan untuk menentukan signifikansi statistik untuk eigenvalues

yang terpisah dan dipertahankan faktor-faktor yang memang berdasarkan uji

statistik eigenvaluenya signifikan pada α = 5% atau 1%.

Output yang penting dari analisis faktor ialah apa yang disebut matrik faktor pola

(factor pattern matrix). Matrik faktor berisi koefisien yang dipergunakan untuk

mengekspresikan variabel yang dibakukan (standardized) dinyatakan dalam

faktor. Koefisien ini yang disebut factor loading, mewakili korelasi antar faktor

dan variabel, jika koefisien dengan nilai mutlak yang besar menunjukan bahwa

faktor dan variabel berkorelasi (terkait) sangat kuat dan bisa dipergunakan untuk

menginterpretasikan faktor. Variabel-variabel yang berkorelasi kuat (nilai factor

loading yang besar) dengan faktor tertentu akan memberikan inspirasi nama faktor

yang bersangkutan. Jika faktor berkorelasi dengan banyak variabel maka

dilakukan rotasi untuk mengubah (mentranformasi) matric factor menjadi matrix

yang lebih sederhana yang lebih mudah untuk diinterpretasikan. Metode yang

paling banyak dipergunakan adalah varimax procedure, yang menghasilkan factor

orthogonal, faktor yang tidak berkorelasi, bebas dari multicollinearity. Apabila

faktor sangat kuat berkorelasi dalam populasi oblique rotation bisa dipergunakan.

Matrix factor yang dirotasi membentuk dasar untuk menginterpretasi faktor.

3.5.5. Analisis Regresi Berganda

Analisis regresi berganda adalah teknik statistik yang dapat digunakan untuk

menganalisa hubungan antara satu variabel dependent dengan beberapa variabel

independen (Hair, 2006). Dengan kemampuannya yang luas, tehnik ini digunakan

untuk banyak tujuan. Jika dikelompokan berdasarkan masalah penelitian, maka

tujuan tersebut dapat dibagi menjadi dua. Yang pertama adalah, tehnik analisis

Page 36: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

77

regresi berganda digunakan untuk meramalkan kemampuan variansi beberapa

variabel independen dalam meramalkan variabel dependen. Kedua, teknik ini

dapat digunakan untuk menjelaskan koefisien regresi (kekuatan, tanda dan

signifikansi statistik) setiap variabel independent dan cenderung menggunakan

alasan teoritis untuk menjelaskan pengaruh variabel independent. Analisis regresi

berganda dapat digunakan baik itu untuk masing-masing kelompok, maupun

untuk dua kelompok masalah penelitian yang akan diteliti.

Dalam tenik analisis regresi berganda, terdapat tiga hal yang harus diperhatikan

pada tahap awal:

1. Besarnya sample. Dalam tehnik ini, besarnya sampel akan mempengaruhi

statistical power dan signifikansi statistik/praktis yang dibutuhkan oleh

peneliti. Hair (2006) menyebutkan bahwa ketentuan umum banyaknya sampel

minimum untuk tehnik ini adalah rasio 5:1, yang berarti terdapat minimal 5

sample untuk setiap variabel yang diteliti. Lebih jauh dinyatakan bahwa

meskipun minimal rasio adalah 5:1, namun untuk mendapatkan level yang

diinginkan, disarankan rasio ini dinaikan menjadi 15 sampai dengan 20:1

untuk setiap variabel yang terdapat di dalam penelitian. Untuk mendapatkan

statistical power 0.8, maka minimum sampel yang dibutuhkan sebanyak 50

dan akan lebih baik jika mencapai 100 sampel.

2. Elemen yang unik pada hubungan dependence. Meskipun variabel bebas

diasumsikan memiliki skala metrik dan memilii hubungan linear dengan

variabel terikat, kedua asumsi ini dapat dilonggarkan dengan membentuk

variabel tambahan untuk menghadirkan aspek hubungan yang lebih khusus.

3. Sifat dasar ariabel bebas. Analisis regresi berganda mengakomodir variabel

bebas metrik yang diasumsikan sesuai dengan sifat aslinya seperti pada

komponen acak.

Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dapat juga dipengaruhi oleh

variabel lainnya. Situasi ini disebut sebagai efek moderator, yang terjadi ketika

Page 37: Gambar 3.1 Alur Penelitian - Perpustakaan Digital · PDF fileAlur Penelitian Kerangka berfikir pada penelitian ini telah ... pustaka yang berasal dari tulisan-tulisan populer maupun

78

terdapat variabel moderator yang mengubah bentuk hubungan antara variabel

bebeas dan variabel terikat. Dalam analisis multiple regression, variabel moderator

dapat ditambahkan dengan cara menghadirkan variabel lain yang merupakan

perkalian dari variabel bebas dengan variabel moderator ke dalam persamaan

regresi. Pengubahan skala variabel maupun penambahan variabel dalam

persamaan regresi harus dikembalikan dan disesuaikan dengan teori yang

melatarbelakanginya. Sehingga model persamaan regresi dapat mencapai

signifikansi fungsional dan statistiknya.

Setelah peneliti menentukan tujuan dari penggunaan analisis regresi berganda,

menentukan variabel bebas dan varabel terikatnya, menunjukan masalah

penelitian, dan memperbaiki vaiabel agar sesuai dengan asumsi penelitian, maka

tahap selanjutnya adalah merancang model regresi dan menilai ketepatan dari

model tersebut. Hal yang harus dilakukan dalam tahap ini adalah memilih metode

untuk membuat model regresi, menghitung signifikansi statistik atas keseluruhan

model dalam meramalkan variabel terikat dan memutuskan apakah terdapat

observasi yang menyebabkan pengaruh yang tidak semestinya.