fungsi_kodifikasi & sejarah al-qur'an_sip

Upload: muiz

Post on 07-Mar-2016

273 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sdc

TRANSCRIPT

  • Oleh :Muinan Rafi, S.H.I., M.SI.

    Program Studi Pendidikan KimiaProgram Studi Pendidikan Fisika Fakultas Sains dan TeknologiUIN Sunan Kalijaga Yogyakarta2015

  • Al- Qur`an adalah wahyu dan kalamullah. (QS. 4:163. 39:1-2)Al-Qur`an bukan saja sebagai kitab suci (scripture) melainkan juga petunjuk (al-hud) (QS.2:2) kabar gembira dan rahmat (QS. 31:3).Al-Qur`an Ibarat katalog sebuah produk barang. (Syaikh Sya`rawi).Al-Qur`an bagaikan mutiara (Abdullah Darroz).Karakterisrik Al-Qur`an.Al-Quran dan Perubahan Rialita Kehidupan.

    . : ( :82)

    Posisi dan fungsi al-Quran

  • SEJARAH PEMELIHARAAN AL-QURAN Dipercayai oleh umat Islam bahwa penurunan Al-Qur'an terjadi secara berangsur-angsur selama 23 tahun. Oleh para ulama membagi masa turun ini dibagi menjadi 2 periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Periode Mekkah berlangsung selama 13 tahun masa kenabian Rasulullah SAW dan surat-surat yang turun pada waktu ini tergolong surat Makkiyyah. Sedangkan periode Madinah yang dimulai sejak peristiwa hijrah berlangsung selama 10 tahun dan surat yang turun pada kurun waktu ini disebut surat Madaniyah. Pemeliharaan al-Quran terletak pada proses pengumpulannya (al-Jamu). Sedangkan pengumpulan al-Quran bisa dimaknai dengan 3 pengertian:Menghafal al-Quran secara hati-hatiPenulisan dan pembukuan seluruh isi al-Quran (kodifikasi)Merekam suara bacaan al-Quran

  • KODIFIKASI AL-QURAN (1)A. Pada masa Rasulullah SAW :Para penulis wahyu (al-Kutab al-wahyi): Abu bakar, Umar bin al-Khatab, Usman bin affan, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin tsabit, Ubay bin kaab, Muawiyah bin abi Sufyan, Yazin bin Abi Sufyan, Khalid bin Said al-Ash, Handhalah bin ar-Rabi, Zubair bin al-Awwam, dll.Pola pengumpulan: Zaid bin Tsabit mengatakan, Kami bersama Rasulullah megurutkan al-Quran pada kulit daun. Maksudnya adalah: kami mengumpulkan secara teratur dan tertib ayat-ayatnya di kulit kayu atau kulit daun.Alat Tulis: pelepah kurna, batu-batu yang tipis, potongan dari kulit kayu atau dedaunan, kumpulan pelepah kurma yang lebar, tulang kambing, tulang unta yang lebar.

  • KODIFIKASI AL-QURAN (2)B. Pada Masa Abu Bakar:Latar Belakang: peristiwa perang Yamamah pada tahun ke 2 H yang telah merenggut banyak nyawa para penghafal al-Quran sekitar 70 Syuhada.Pengusul: Umar bin al-KhattabZaid bin Tsabit terpilih sebagai ketua Tim karena: 1. termasuk penghafal al-Quran, 2. Menyaksikan pertemuan terakhir terhadap al-Quran. 3. termasuk penulis wahyu untuk Rasulullah, 4. cerdas dan berakhlak mulia.Metode pengumpulan: Tautsiq dan Tatsabbut.Prinsip: 1. Apa yang ditulis di hadapan Rasulullah 2.apa yang dihafal oleh pada sahabat, 3. disetujui oleh dua orang saksi, 4. Apa yang telah diterima oleh sahabat dari Rasulullah.

  • KODIFIKASI AL-QURAN (3)C. Pada Masa Usman bin Affan:Latar Belakang: Perbedaan dialek bacaan (fatabayyanu dan fatastabbatu (Q.S. al-Hujurat: 6).Panitia: Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Zubair, Said bin al-Ash, Abdurrahman bin al-Harits al-Hisyam;Metode pengumpulan: Mengihilangkan tanda ganda;Prinsip: a. Usman meminta al-Quran yang disimpan di rumah Hafshah dan menyerahkan kepada tim untuk di salin. b. Jika ditemukan satu ayat mengandung lebih dari satu bacaan, maka dipilih mana yang bacaan Arab Qurais. c. setelah selesai digandakan dan dikirimm ke Makah, Madinah, di Kufah, Syam, dan Basrah

  • KEMUKJIZATAN AL-QURANAl-Quran turun di zaman mutakhir dan memiliki elastisitas. Bersifat holistik dan universal (shlihun likulli zamnin wa maknin).Elastisitas al-Quran terletak pada penafsiran ayatnya. Memiliki banyak arti, terdiri dari kalimat musytarak. Simbol, nama surat, urutan ayat dsb juga memiliki banyak interpretasi. Al-Quran memiliki redaksi dan kata yang mudah dimengerti. Meski begitu, memiliki hikmah. Termasuk diantaranya, ungkapan kebahagiaan (al-Jannah) dan penderitaan (an-Nr) yang bersifat simbolik dan indrawi, sehingga orang yang sangat awam-pun dapat memahaminya. Ini adalah mujizat abadi yang bersifat inhern.Kemujizatan yang bersifat inhern, terus menerus ditemukan oleh para ahli yang mendalaminya dari berbagai sudut keilmuan. Kesehatan, genetika, geologi, matematika, antariksa, dll, termasuk di dalamnya, informatika.

  • ISI dan KANDUNGAN AL-QURANA. Dimensi Keagamaan:Tauhid (Q.S. an-Nahl [16]:36; al-Ahzab [33]:40)Janji dan ancaman (Q.S. an-Nur [24]:55; at-Taubah [9]: 67-68; al-Hajj [22]:72)Ibadah (QS. Azd-Dariyat: 56)Jalan dan cara mencapai kebahagiaan (Q.S. al-Fatihah [1]: 6)Kisah-kisah umat manusi sebelum Nabi Muhammad

    B. Dimensi Keilmuan: Menurut Dr. M. Ijazul Khatib dari Univ. Damaskus 750 ayat al-Quran, hampir 1/8 seluruh isinya, menegur orang-orang beriman untuk mempelajari alam semesta, untuk berpikir, menggunakan nalar sebaik-baiknya, dan untuk menggunakan kegiatan ilmiah sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan umat.

  • Isi Kandungan Al-QuranGaris besar kandungan al-Qur`an meliputi;AqidahSyariahAkhlaqBerita ghaibRamalanBerita gemberi untuk yang taat dan kabar buruk bagi yang ingkarPerangkat hukum yang dibutuhkan manusiaKisah-kisah (qashaish)Ilmu pengetahuan

  • Secara etimologis adalah bentuk masdar dari kata kerja - , dan bentuk jamaknya adalah , , , yang memiliki arti tingkatan atau martabat, tanda atau alamat, gedung yang tinggi serta indah, sesuatu yang sempurna atau lengkap dan susunan sesuatu atas lainnya yang bertingkat-tingkatSecara terminologisnya ialah rangkaian ayat-ayat al-Quran yang ada pembuka dan penutupnya, atau istilah bahasa Arabnya memiliki fawatih as-suwar dan khawatim as-suwar.Pengertian Surat ()

  • Nama-Nama SuratNama-nama surat di dalam al-Quran sebagian besarnya ditentukan oleh Nabi sendiri. Meskipun tidak semuanya terekam dalam periwayatan. Nama-nama surat berkaitan erat dengan isi dan ada maksud tersendiri. Berikut ini beberapa hikmah pemberian nama surah:Mempermudah dan menumbuhkan kerinduan untuk mempelajari al-Quran dan menghafalkannya.Menunjukkan tema pembicaraan.Mengisyaratkan bahwa panjangnya suatu surat tidak menunjukkan kelebihannya, namun semua surat adalah mukjizat meskipun pendek.

  • Seorang pembaca dapat berhenti dalam tiap surat, tidak harus membaca al-Quran sekaligus, sehingga dapat dipahami maksud dan isi tiap surat.Memperingan penghafal al-Quran, karena apabila seorang calon hafid telah menghafal satu surat, ia merasa bahwa baru menghafal sebagian al-Quran, lalu berusaha sungguh-sungguh untuk meneruskan hafalannya.Perincian masing-masing surat tersebut menunjukkan keterkaitan makna di dalamnyaLanjutan..

  • Macam-Macam SuratJika dilihat dari panjang pendeknya surat ulama membaginya menjadi beberapa bentuk; At-Tiwal: surat yang jumlah ayatnya paling banyak. Ada 7 surat yang termasuk kategori ini, yaitu al-Baqarah, Ali Imran, an-Nisa, al-Maidah, al-An`am, al-A`raf dan Yunus.Al-Miun: surat yang jumlah ayatnya seratus lebih sedikit.Al-Masani: surat yang jumlah ayatnya sedikit di bawah seratus.Al-Mufassal: surat yang jumlah ayatnya relatif tidak banyak dan letaknya di akhir-akhir surat al-Quran. Dinamakan mufassal karena banyaknya pemisah basmalah antara surat satu dengan yang lain. Hal ini terbagi lagi menjadi tiga yaitu at-Tiwal (dari surat al-Hujurat al-Buruj) ; al-Ausat (dari at-Tariq-al-Bayyinah) ; dan al-Qisar (dari az-Zalzalah - akhir al-Quran)

  • 1. Surat, ayat dan ruku Al-Qur'an terdiri atas 114 bagian yang dikenal dengan nama surah (surat). Setiap surat akan terdiri atas beberapa ayat, di mana surat terpanjang dengan 286 ayat adalah surat Al Baqarah dan yang terpendek hanya memiliki 3 ayat yakni surat Al Kautsar dan Al-A?r. Total jumlah ayat dalam Al-Qur'an mencapai 6236 ayat di mana jumlah ini dapat bervariasi menurut pendapat tertentu namun bukan disebabkan perbedaan isi melainkan karena cara/aturan menghitung yang diterapkan. Surat-surat yang panjang terbagi lagi atas sub bagian lagi yang disebut ruku' yang membahas tema atau topik tertentu.2. Makkiyah dan Madaniyah Sedangkan menurut tempat diturunkannya, setiap surat dapat dibagi atas surat-surat Makkiyah (surat Mekkah) dan Madaniyah (surat Madinah). Pembagian ini berdasarkan tempat dan waktu penurunan surat dan ayat tertentu di mana surat-surat yang turun sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah digolongkan surat Makkiyah sedangkan setelahnya tergolong surat Madaniyah. Pembagian berdasar fase sebelum dan sesudah hijrah ini lebih tepat,sebab ada surat Madaniyah yang turun di Mekkah

    Pembagian Surat dalam AL-QURAN

  • Lanjut...3. Juz Dalam skema pembagian lain, Al-Qur'an juga terbagi menjadi 30 bagian dengan panjang sama yang dikenal dengan nama juz. Pembagian ini untuk memudahkan mereka yang ingin menuntaskan bacaan Al-Qur'an dalam 30 hari (satu bulan). 4. Menurut ukuran surat (dari segi panjang-pendeknya): As Sabuththiwaal (tujuh surat yang panjang). Yaitu Surat Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisaa, Al-Araaf, Al-Anaam, Al Maa-idah dan YunusAl-Miuun (seratus ayat lebih), seperti Hud, Yusuf, Mu'min dan sebagainyaAl-Matsaani (kurang sedikit dari seratus ayat), seperti Al-Anfaal, Al-Hijr dan sebagainyaAl-Mufashshal (surat-surat pendek), seperti Adh-Dhuha, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas dan sebagainya

  • RELEVANSI AL-QURAN dan SAINS/INFORMATIKATEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

  • ****