fungsi dan tujuan komunikasi

13
Fungsi Dan Tujuan Komunikasi Fungsi komunikasi menurut Harol D. Lasswell adalah sebagai berikut : The surveillance of the environment, fungsi komunikasi adalah untuk mengumpulkan dan menyebarkan informasi mengenai kejadian dalam suatu lingkungan (kalau dalam media massa hal ini sebagai penggarapan berita). The correlation of correlation of the parts of society in responding to the environment, dalam hal ini fungsi komunikasi mencakup interpretasi terhadap informasi mengenai lingkungan (disini dapat diidentifikasi sebagai tajuk rencana atau propaganda). The transmission of the social heritage from one generation to the next, dalam hal ini transmission of culture difocuskan kepada kegiatan mengkomunikasikan informasi, nilai-nilai, dan norma sosial dari suatu generasi ke generasi lain. Onong Uchjana Effendi dalam buku Dimensi-dimensi Komunikasi mempunyai pendapat sebagai berikut : Public Information Publik Education Publik Persuasion Publik Entertainment Ad. 1. Memberikan informasi kepada masyarakat. Karena perilaku menerima informasi merupakan perilaku alamiah masyarakat. Dengan menerima informasi yang benar masyarakat akan merasa aman tentram. Informasi akurat diperlukan oleh beberapa bagian masyarakat untuk bahan dalam pembuatan keputusan. Informasi dapat dikaji secara mendalam sehingga melahirkan teori baru dengan demikian akan menambah perkembangan ilmu pengetahuan. Informasi disampaikan pada masyarakat melalui berbagai tatanan komunikasi, tetapi yang lebih banyak melalui kegiatan mass communication . 2. Mendidik masyarakat. Kegiatan komunikasi pada masyarakat

Upload: anfardhilah

Post on 03-Dec-2015

259 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

l

TRANSCRIPT

Page 1: Fungsi Dan Tujuan Komunikasi

Fungsi Dan Tujuan Komunikasi

Fungsi komunikasi menurut Harol D. Lasswell adalah sebagai berikut :The surveillance of the environment, fungsi komunikasi adalah untuk mengumpulkan dan menyebarkan informasi mengenai kejadian dalam suatu lingkungan (kalau dalam media massa hal ini sebagai penggarapan berita).The correlation of correlation of the parts of society in responding to the environment, dalam hal ini fungsi komunikasi mencakup interpretasi terhadap informasi mengenai lingkungan (disini dapat diidentifikasi sebagai tajuk rencana atau propaganda).The transmission of the social heritage from one generation to the next, dalam hal ini transmission of culture difocuskan kepada kegiatan mengkomunikasikan informasi, nilai-nilai, dan norma sosial dari suatu generasi ke generasi lain.Onong Uchjana Effendi dalam buku Dimensi-dimensi Komunikasi mempunyai pendapat sebagai berikut : Public Information Publik Education Publik Persuasion Publik EntertainmentAd. 1. Memberikan informasi kepada masyarakat. Karena perilaku menerima informasi merupakan perilaku alamiah masyarakat. Dengan menerima informasi yang benar masyarakat akan merasa aman tentram. Informasi akurat diperlukan oleh beberapa bagian masyarakat untuk bahan dalam pembuatan keputusan. Informasi dapat dikaji secara mendalam sehingga melahirkan teori baru dengan demikian akan menambah perkembangan ilmu pengetahuan. Informasi disampaikan pada masyarakat melalui berbagai tatanan komunikasi, tetapi yang lebih banyak melalui kegiatan mass communication .2. Mendidik masyarakat. Kegiatan komunikasi pada masyarakat dengan memberiakan berbagai informasi tidak lain agar masyarakat menjadi lebih baik, lebih maju, lebih berkembang kebudayaannya. Kegiatan mendidik masyarakat dalam arti luas adalah memberikan berbagai informasi yang dapat menambah kemajuan masyarakat dengan tatanan komunikasi massa. Sedangkan kegiatan mendidik masyarakat dalam arti sempit adalah memberikan berbagai informasi dan juga berbagai ilmu pengetahuan melalui berbagai tatanan komunikasi kelompok pada pertemuan-pertemuan, kelas-kelas, dan sebagainya. Tetapi kegiatan mendidik masyarakat yang paling efektif adalah melalui kegiatan Komunikasi Interpersonal antara penyuluh dengan anggota masyarakat, antara guru dengan murid, antara pimpinan dengan bawahan, dan antara orang tua dengan anak-anaknya.3. Mempengaruhi masyarakat. Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat juga dapat dijadikan sarana untuk mempengaruhi masyarakat tersebut ke arah perubahan sikap dan

Page 2: Fungsi Dan Tujuan Komunikasi

perilaku yang diharapkan. Misalnya mempengaruhi masyarakat untuk mendukung suatu pilihan dalam pemilu dapat dilakukan melalui komunikasi massa dalam bentuk kampanye, propaganda, selebaran-selebaran, spanduk dan sebagainya. Tetapi berdasarkan beberapa penelitian kegiatan mempengaruhi masyarakat akan lebih efektif dilakukan melalui Komunikasi Interpersonal. 4. Menghibur masyarakat. Perilaku masyarakat menerima informasi selain untuk memenuhi rasa aman juga menjadi sarana hiburan masyarakat. Apalagi pada masa sekarang ini banyak penyajian informasi melalui sarana seni hiburan.

Selanjutnya tujuan dari komunikasi adalah seperti yang dikemukakan oleh Dan B. Curtis dalam buku Komunikasi Bisnis Profesional sebagai berikut :Memberikan informasi, kepada para klien, kolega, bawahan dan penyelia (supervisor)Diberi informasi, karena perilaku diberi informasi merupakan bentuk interaksi komunikasi. Orang atau masyarakat cenderung merasa lebih baik diberi informasi yang diperlukannya atau yang akan diberi jalan masuk menuju informasi tersebut yang merupakan bagian dari keadaan percaya dan rasa aman.Menolong orang lain, memberikan nasihat kepada orang lain, ataupun berusaha memotivasi orang lain dalam mencapai tujuan.Menyelesaikan masalah dan membuat keputusan, karena semakin tinggi kedudukan/status seseorang maka semakin penting meminta orang lain untuk keahlian teknis sehingga dalam menyelesaikan masalah/membuat keputusan tersebut harus ada komunikasi untuk meminta data sebagai bahan pertimbangan.Mengevaluasi perilaku secara efektif, yaitu suatu penilaian untuk mengetahui hal-hal yang akan mereka lakukan setelah menerima massege. (1992 : 9)Sementara itu menurut Onong Uchjana Effendi dalam buku Dimensi – dimensi Komunikasi tujuan komunikasi adalah sebagai berikut : Social Change / Social Participation. Attitude Change. Opinion Change Behaviour Change

1. Perubahan Sosial dan partisipasi sosial. Memberikan berbagai informasi pada masyarakat tujuan akhirnya supaya masyarakat mau mendukung dan ikut serta terhadap tujuan informasi itu disampaikan. Misalnya supaya masyarakat ikut serta dalam pilihan suara pada pemilu atau ikut serta dalam berperilaku sehat, dan sebagainya.2. Perubahan Sikap. Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah sikapnya. Misalnya kegiatan memberikan informasi mengenai hidup sehat tujuannya adalah supaya masyarakat mengikuti pola hidup sehat dan sikap

Page 3: Fungsi Dan Tujuan Komunikasi

masyarakat akan positif terhadap pola hidup sehat.3. Perubahan pendapat. Memberikan berbagai informasi pada masyarakat tujuan akhirnya supaya masyarakat mau berubah pendapat dan persepsinya terhadap tujuan informasi itu disampaikan, misalnya dalam informasi mengenai pemilu. Terutama informasi mengenai kebijakan pemerinatah yang biasanya selalu mendapat tantangan dari masyarakat maka harus disertai penyampaian informasi yang lengkap supaya pendapat masyarakat dapat terbentuk untuk mendukung kebijakan tersebut. 4. Perubahan perilaku. Kegiatan memberikan berbagai informasi pada masyarakat dengan tujuan supaya masyarakat akan berubah perilakunya. Misalnya kegiatan memberikan informasi mengenai hidup sehat tujuannya adalah supaya masyarakat mengikuti pola hidup sehat dan perilaku masyarakat akan positif terhadap pola hidup sehat atau mengikuti perilaku hidup sehat.

Setiap hari orang tidak akan lepas untuk mengadakan komunikasi antarpribadi dengan orang lain. Masing-masing orang mempunyai maksud maupun tujuan-tujuan dalam menyampaikan pesan terhadap orang lain. Komunikasi dengan orang lain atau disebut juga dengan komunikasi antar pribadi, mempunyai tujuan-tujuan. Seperti yang dikemukakan oleh Liliweri bahwa tujuan komunikasi meliputi empat hal (Liliweri, 1991: 9),yaitu: (1) social change/ social participation, (2) attitude change, (3)opinion change, dan (4) behavior change.Tujuan pokok dalam berkomunikasi adalah untuk mempengaruhi orang lain, dan menjadikan diri kita sebagai suatu agen yang dapat mempengaruhi, agen yang dapat menentukan atas lingkungan kita menjadi suatu yang kita maui (Sugiyo, 2005: 9).Berdasarkan pendapat tersebut dapat dirumuskan bahwa tujuan komunikasi antarpribadi adalah:

a. Untuk memahami dan menemukan diri sendiri.b. Menemukan dunia luar sehingga dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan

lingkungan.c. Membentuk dan memelihara hubungan yang bermakna dengan orang

lain,d. Melalui komunikasi antarpribadi, individu dapat mengubah sikap dan perilaku sendiri

dan orang lain,e. Komunikasi antarpribadi merupakan proses belajarf. Mempengaruhi orang laing. Mengubah pendapat orang lainh. Membantu orang lain.

Page 4: Fungsi Dan Tujuan Komunikasi

Dapat disimpulkan bahwa tujuan komunikasi antarpribadi adalah untuk dapat bersosialisasi dengan orang lain, membantu orang lain. Melalui komunikasi antarpribadi ini kita dapat menjadikan diri sebagai suatu agen yang dapat mengubah diri dan lingkungan sesuai dengan yang kita kehendaki, selain itu komunikasi ini juga bertujuan sebagai suatu proses belajar menuju perubahan yang lebih baik.

Code:Sumber :Sugiyo. 2005. “Komunikasi Antarpribadi”. Semarang: UNNES PressLiliweri, Alo. 2004. “Dasar-dasar Komunikasi Antar Budaya”. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.__________. 1997. “Komunikasi antarpribadi”. Bandung: Citra Aditya BaktiChangara, Hafied. 2003. “Pengantar Ilmu Komunikasi”. Jakarta: Raja GrafindoPersada

B. EFEKTIFITAS BERKOMUNIKASIMenurut teori komunikasi antar personal, efektifitas dalam berkomunikasi tidak hanya ditentukan oleh apa yang kita sampaikan, tetapi juga bagaimana kita menyampaikannya. Albert Meharabien menyebutkan dalam FACTORS FOR SUCCESSFUL COMMUNICATION, efektifitas komunikasi ditentukan oleh:1. What We Say (7%), apa yang kita sampaikan.2. How we say it (38%), bagaimana cara menyampaikannya.3. Body Language (55%), gerak dan posisi tubuh serta ekspresi wajah.

Ini berarti tujuan yang baik tetapi disampaikan dengan cara yang salah, hasilnya kemungkinan besar akan mengecewakan. Jadi jika setiap ide atau keinginan anda telah dikomunikasikan namun seringkali hasilnya tidak sesuai dengan yang anda harapkan, maka ubahlah cara anda berkomunikasi.

C. PILIHAN CARA BERKOMUNIKASICara kita berkomunikasi merupakan gambaran perilaku kita yang sebenarnya. Walaupun perilaku itu sendiri bisa bersifat kondisional, maka perilaku dalam berkomunikasi dikelompokkan menjadi 3 yang didasarkan atas bagaimana seseorang menungkapkan kebutuhan dirinya sendiri dalam berhubungan dengan orang lain. Berikut ini pengelompokan perilaku dalam berkomunikasi*:1. Komunikasi Agresif2. Komunikasi Submisif3. Komunikasi Asertif

PERILAKU AGRESIFSeseorang yang berkomunikasi dengan cara agresif memiliki ciri:a. Jujur dan terbuka, namun memiliki kelemahan dalam cara menyampaikan yang tidak tepat.

Page 5: Fungsi Dan Tujuan Komunikasi

b. Cenderung memaksakan kehendak untuk bisa pandangan dan pendapatnya diterima.c. Diliputi rasa marah dan cenderung menyerang dan menyalahkan lawan bicaranya.d. Tujuan utamanya dalam berkomunikasi adalah mengalahkan dan menjatuhkan lawan bicara.e. Keberadaannya menimbulkan ketegangan, rasa sakit, cemas dan perasaan bersalah pada orang lain atau lawan bicaranya.

Orang yang berberilaku agresif memiliki kecenderungan kuat untuk:a. Mengutamakan kepentingan, kebutuhan dan perasaan diri sendiri, atau bersifat egosentris.b. Mengabaikan hak dan perasaan orang lain karena sulit untuk bisa berempati dengan orang lain.c. Menggunakan segala cara, verbal dan non verbal, misal berbicara sinis dan kasar.

Orang dengan perilaku agresif hanya perduli dengan tercapainya tujuan diri. Ciri fisik dalan berkomunikasi ditandai dengan komunikasi verbal dan non verbal seperti: suara keras, nada kasar, mata melotot, jari tegang.

Beberapa contoh kalimat yang diucapkan oleh kelompok perilaku agresif antara lain:- Halah, begini saja tidak bisa!- Dasar Bodoh!- Pasti kamu tidak percaya!- Saya yakin kamu tidak mampu!- Diam, memangnya kamu ini siapa!

PERILAKU SUBMISIFSeseorang yang berperilaku submisif memiliki kecenderungan menerima pandangan, harapan dan perasaan pihak lain, “selalu mengalah” dan mengorbankan kepentingannya sendiri karena takut menyakiti perasaan orang lain dan merusak hubungannya. Tidak berani menyatakan perasaannya sendiri, kebutuhannya maupun haknya, mengindari konflik, dikuasai rasa takut, merasa bersalah, tertekan berhubungan dengan orang lain, dan cenderung berekasi dibelakang.

Sesorang yang berperilaku submisif akan tampak- Menjadi orang yang menyerah pada permintaan orang lain atau susah menolak permintaan orang lain, – Menomor duakan kebutuhan , perasaan diri pribadi- Menganggap diri lebih rendah dari orang lainSehingga orang dengan perilaku submisif akan menghindari menyakiti atau membuat marah orang lain, berusaha memperoleh persetujuan orang lain.

Tanda non verbal atau fisik yang tampak yaitu:- Selalu ragu ragu- Suara pelan- Kontak mata sedikit atau tidak berani menatap lawan bicara secara lama- Tampak selalu grogo atau ‘nervous’- Tangan mencari pegangan atau pada wanita biasanya meremas-remas tissue, saputangan,

Page 6: Fungsi Dan Tujuan Komunikasi

atau ujung baju- Bahu turun, lengan melintang di depan tubuh untuk melindungi diri

Contoh kalimat yang diucapkan oleh orang berperilaku submisif antara lain:- Maaf kalau saya mengganggu waktu anda, tapi…- Ini pendapat pribadi saya, mohon maaf jika salah.- Bila memang demikian pendapat anda, saya ikut saja.- Terserah anda, saya ngikut aja deh.

PERILAKU ASERTIFSeseorang yang berperilaku asertif memiliki cara berkomunikasi yang singkat, jelas, terbuka, jujur, memperhatikan dan menghargai hak dan perasaan orang lain, namun tetap memperhatikan kebutuhan dan perasaan diri sendiri.

Seseorang yang berkomunikasi secara asertif akan dapat:- menumbuhkan sikap saling menghargai,- memberi umpan yang membangun,- menghadapi taktik manipulatif secara positif,- menangani konflik secara positif dan efektif- menyatakan “tidak“ tanpa menyinggung..

Pola pikir orang dengan perilaku asertif yaitu:- Percaya, menghormati diri dan orang lain- menekankan penyelesaian masalah secara efektif

Cara berkomunikasi asertif akan tampak dari:- Suara sedang, namun tegas- menatap langsung,- tidak mendominasi- ekspresi wajah dan postur relaks

Berikut contoh kalimat yang disampaikan oleh orang yang berkomunikasi secara asertif- Saya rasa ……., bagaimana menurut anda?- Saya kira pendapat anda bagus sekali, saya bisa tambahkan ide tersebut dengan…- Terimakasih atas penawaran anda, saya akan mempertimbangkannya- Saya senang bertemu anda, dan saya berharap anda tidak terganggu dengan kedatangan saya.- Usul anda bisa saya terima, namun saya akan lebih senang jika anda melengkapinya dengan ….- Maaf kali ini saya sedang banyak pekerjaan, saya berharap berikutnya dapat membantu anda lebih baik lagi.- Saya rasa ide anda patut dipertimbangkan, mari kita coba lihat bersama-sama dari sudut pandang yang berbeda.

D. SETIAP CARA ADA WAKTUNYADibagian awal saya sempat mengutarakan bahawa cara berkomunikasi tersebut bisa bersifat

Page 7: Fungsi Dan Tujuan Komunikasi

kondisional atau sesuai dengan kondisi yang kita hadapi pada saat itu. Namun sebuah cara berkomunikasi yang sama dan dipakai pada kondisi apa saja sudah menunjukkan bagaimana perilaku anda dalam berkomunikasi.

Jika perilaku kita biasanya berkomunikasi dengan cara asertif, namun suatu saat kita berhadapan dengan seseorang yang sulit untuk diberi pemahaman secara “biasa”. Maka menunjukkan kemarahan dan berkomunikasi secara agresif mungkin juga diperlukan bahwa kita serius. Seseorang wanita yang dilecehkan secara verbal pada awalnya bisa mengungkapkan ketidaksukaannya kepada si pelaku dengan mengatakan dengan sopan “Maaf, saya merasa tidak nyaman dengan kata-kata anda tadi”. Namun ketika ketika si pelaku tidak menghentikan perbuatannya, si wanita bisa menggunakan cara komunikasi agresif dengan meninggikan suara, wajah serius dengan mata dibuka lebar sambil berkata “saya rasa perbuatan anda telah melecehkan saya, mohon hentikan”.

Ponijan Liaw dan saya ambil dari http://pembelajar.com/. Sedikit saya singkat dan olah kembali demi memudahkan pembaca memahaminya serta tentu saja lebih menghemat bandwith karena tidak usah bingung-bingung mencarinya, mengingat posting dari sumber aslinya pada bulan Desember 2004.

1. Communicate EffectivelyLakukan komunikasi secara efektif. Hindari pemberian instruksi yang tidak jelas atau ambigious (mengandung makna ganda). Ingatlah tidak semua pendengar memiliki intelegensia seperti Anda. Maka untuk menajamkan komunikasi yang efektif ini, kita perlu belajar bagaimana membuat setiap artikulasi kita jelas dan bermakna tunggal sehingga kesalahpahaman tidak akan terjadi.

2. Good Communication Erases Life MattersKomunikasi yang didasari dengan pengertian yang baik dan bijaksana akan menghapus segala persoalan hidup.Kesalahpahaman dan pertikaian hanya dapat diselesaikan dengan komunikasi. Sehingga tidaklah terlalu berlebihan jika dikatakan bahwa komunikasi adalah obat mujarab bagi segala persoalan. Bila ada orang yang complain terhadap jasa dan produk kita, misalnya. Jika kita menanganinya dengan komunikasi yang baik. Tutur kata yang sopan dan lemah lembut. Semarah apa pun orang tersebut sebelumnya, komunikasi yang baik akan dapat mengatasi semuanya itu.

3. Simplify Your WordsBanyak orang yang lupa (atau pura-pura lupa) menyederhanakan kosa kata yang digunakan ketika berkomunikasi dengan orang lain. Tidak menyadari latar belakang gaya bahasa, istilah dan kebiasaan berbahasa orang yang diajak berkomunikasi. Bahasa kantor yang sangat teknis dan njlimet menghiasi percakapan mereka. Sekali pun orang yang diajak bicara telah mengernyitkan dahi ketika mendengarkan mereka, malah ada yang merasa bangga bahwa mereka telah menggunakan bahasa formal nan tinggi sehingga orang-orang mungkin saja menganggap mereka sebagai kaum intelektual.

4. Use Proper Words in Proper PlacePenggunaan kata-kata harus disesuaikan dengan tempat dimana komunikasi itu berlangsung. Tidak

Page 8: Fungsi Dan Tujuan Komunikasi

semua kata dapat diterapkan di semua tempat. Kata-kata bermakna bahagia, penuh semangat, tidak mungkin dapat digunakan di tempat dimana orang sedang ditimpa kemalangan, misalnya. Ucapan/istilah dalam pergaulan sehari-hari tentu tidak dapat dipakai ketika memandu seorang narasumber dalam sebuah talk show formal, misalnya. So, tempat sangat mempengaruhi bagaimana kita harus memilih kata yang tepat.

5. Go Down to Earth When You SpeakGunakan cara berbicara yang membumi dengan pilihan materi yang dapat dimengerti oleh orang-orang di sekitar kita. Pada dasarnya tidak ada gunanya kita berbicara dengan bahasa intelektual tinggi jika itu tidak dapat dimengerti oleh pendengarnya. Disamping itu kerangka berpikir sederhana namun sistematis harus dikedepankan sehingga setiap penjelasan kita akan mudah dipahami dan diikuti dengan mendalam.

6. Keep Your Message Simple and ShortAdalah lebih baik jika kita dapat meringkas apa yang ingin kita sampaikan dalam kalimat-kalimat singkat, padat, tepat dan memikat. Kalimat-kalimat yang terlalu panjang, bukan hanya melelahkan penuturnya, melainkan juga melelahkan pendengarnya. Yang jauh lebih penting disini, bukanlah panjangnya kalimat tetapi sejauh mana esensi percakapan itu dapat ditangkap oleh pendengar. Hal ini terutama harus dipraktekkan kepada ‘para bos’ yang tidak memiliki banyak waktu untuk mendengarkan sesuatu yang panjang dan complicated.

7. Focus on What You Talk AboutJika Anda dihadapkan pada pertanyaan atau pernyataan yang tidak menyangkut apa yang sedang Anda bicarakan atau tidak berhubungan langsung dengan anda, sebaiknya penilaian tidak diberikan. Disini, kita diajarkan untuk fokus terhadap apa yang tengah kita bicarakan. Jangan ngalor ngidul (kemana-mana, tidak karuan) dan kehilangan fokus sehingga pendengar atau komunikan menjadi bingung. Lebih baik selalu berpedoman kepada apa yang sedang Anda bahas.

8. Your Speech is Your Ads, So, Be CreativeBanyak orang tidak menyadari bahwa setiap komunikasi dilakukan dengan siapa saja, dimana saja, kapan saja, mereka sesungguhnya sedang ‘menjual diri’ mereka kepada orang yang sedang berhadapan dengan mereka. Baik buruknya image diri sangat ditentukan oleh apa yang keluar dari mulut mereka. Oleh karena itu susunlah kalimat-kalimat kreatif dengan cara memilih kata-kata positif, dinamis dan berkekuatan karena ‘inilah iklan’ diri kita.

9. Tell the Reasons Why You Speak about ItKetika memulai sebuah presentasi/penyampaian gagasan, jangan lupa jelaskan alasan mengapa hal itu perlu disampaikan pada kesempatan tersebut. Melalui alasan yang Anda sampaikan, orang-orang akan memahami latar belakang tersebut dan selanjutnya akan dapat mengikuti penyampaian Anda dengan lebih efektif dan positif.

10. Speak without Any Borders

Page 9: Fungsi Dan Tujuan Komunikasi

Bicaralah dengan bebas tanpa ada tekanan dan ketakutan. Jika ada hal yang membebani Anda, sebaiknya percakapan tidak dilakukan, sebab hanya akan memberikan hasil yang tidak maksimal yang pada batas tertentu ‘memalukan’ karena kehilangan inti pembicaraan berarti. Komunikasi yang dibatasi sedemikian rupa dalam hal topik dan tempat, akan menjadi sebuah hambatan dari komunikasi itu sendiri, dan merugikan semua pihak, komunikator dan komunikan. Bahkan bukan tidak mungkin hal ini justru akan menimbulkan kecurigaan, dugaan-dugaan negatif dan destruktif terhadap tujuan komunikasi itu sendiri. Jika hal ini terjadi, apa pun yang disampaikan dalam komunikasi itu, tidak akan membawa banyak arti atau pun manfaat.

11. Consider Community’s ValuesPertimbangkan nilai-nilai yang hidup di masyarakat di mana kita sedang memberikan pembahasan terhadap suatu hal. Kesalahan dengan menerobos nilai-nilai ini secara negatif akan berdampak antipati terhadap diri kita.

12. Cancel the Complicated MattersPersoalan rumit yang belum cukup matang kita pahami sebaiknya ditunda saja perbincangannya. Hal ini tidak akan mengurangi rasa hormat orang lain terhadap kita. Justru sebaliknya akan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk tidak membebani pikiran mereka dengan hal-hal rumit yang belum saatnya untuk dipahami secara sederhana.

13. Quote Others to Ease Your SpeechKita tidak memiliki cukup waktu untuk mengalami sendiri semua peristiwa yang pernah terjadi di muka bumi ini. Untuk itu, catatan sejarah tentang apa yang pernah terjadi dapat kita kutip. Kutipan ini tidak hanya mempermudah pembicaraan kita tetapi juga memperindahnya.

14. Don’t Butt In !Setiap orang memiliki dua telinga dan satu mulut. Artinya, lebih banyaklah mendengar daripada ngomong. Justru dari mendengar kita belajar bukan dari berbicara.

15. Never Plan What to Say When ListeningJangan melakukan self-mind chatting ketika mendengarkan orang lain sedang berbicara dengan kita. Berbicara dengan pikiran sendiri dan menyusun rencana selanjutnya untuk disampaikan akan mengganggu kelancaran komunikasi.