fundamental

6
Analisis fundamental Analisis fundamental sangat berhububgan dengan kondisi keuangan perusahaan. Dengan analisis ini diharapkan investor akan mengetahui bagaimana operasional dari perusahaan yang nantinya menjadi milik investor. Didalamnya menyangkut analisis tentang kekuatan dan kelemahan dari perusahaan, bagaimana kegiatan operasionalnya, dan juga bagaimana prospeknya di masa yang akan datang. Tujuan dari analisis fundundamental adalah: 1. Mencari kesalahan harga pasar (mispriced) a. Undervalue : harga pasar lebih kecil daripada harga intrinsic b. Overvalue : harga pasar lebih besar daripada nilai intrinsic c. Fair value : tidak terjadi kesalahan harga 2. Strategi investasi pasif a. Orientai return unsur cashflow b. Beli dan pegang dalam waktu yang sama Model analisis fundamental 1. Analisis ekonomi Tujuan dari analisis ekonomi adalah membuat keputusan alokasi penginvestasian dana di beberapa negara atau dalam negeri dalam bentuk saham, obligasi atau kas. Dalam melakukan analisis penilaian saham biasanya investor melakukan analisis secara “ top down” untuk menilai prospek perusahaan. Pada tahap analisis ekonomi dan pasar modal investor melakukan analisis terhadap

Upload: beatlesxxx

Post on 19-Jan-2016

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fundamental

TRANSCRIPT

Page 1: Fundamental

Analisis fundamental

Analisis fundamental sangat berhububgan dengan kondisi keuangan perusahaan. Dengan analisis

ini diharapkan investor akan mengetahui bagaimana operasional dari perusahaan yang nantinya

menjadi milik investor. Didalamnya menyangkut analisis tentang kekuatan dan kelemahan dari

perusahaan, bagaimana kegiatan operasionalnya, dan juga bagaimana prospeknya di masa yang

akan datang. Tujuan dari analisis fundundamental adalah:

1. Mencari kesalahan harga pasar (mispriced)

a. Undervalue : harga pasar lebih kecil daripada harga intrinsic

b. Overvalue : harga pasar lebih besar daripada nilai intrinsic

c. Fair value : tidak terjadi kesalahan harga

2. Strategi investasi pasif

a. Orientai return unsur cashflow

b. Beli dan pegang dalam waktu yang sama

Model analisis fundamental

1. Analisis ekonomi

Tujuan dari analisis ekonomi adalah membuat keputusan alokasi penginvestasian dana di

beberapa negara atau dalam negeri dalam bentuk saham, obligasi atau kas. Dalam melakukan

analisis penilaian saham biasanya investor melakukan analisis secara “ top down” untuk menilai

prospek perusahaan. Pada tahap analisis ekonomi dan pasar modal investor melakukan analisis

terhadap alternatif keputusan tentang dimana alokasi investasi akan dilakukan (di dalam atau di

luar negeri), serta dalam bentuk apa investasi akan dilakukan (saham, obligasi, kas, property,

dll). Berikut merupakan indikator dalam analisis fundamental:

Kondisi ekonomi dan pasar modal

Hubungan yang kuat antara harga saham dan kinerja ekonomi makro, dan menemukan

bahwa perubahan harga saham selalu terjadi sebelum terjadinya perubahan ekonomi. Hal ini

terjadi karena dua alasan:

a) Haarga saham yang terbentuk merupakan cerminan ekspektasi investor terhadap earning,

dividen, maupun tingkat bunga yang akan terjadi.

Page 2: Fundamental

b) Kinerja pasar modal akan bereaksi terhadap perubahan-perubahan ekonomi makro seperti

perubahan tingkat bunga, inflasi, ataupun jumlah uang beredar.

Variabel ekonomi makro

Indikator di dalam ekonomi makro adalah sbb:

a) Produk domestik bruto (PDB)

Produk domestik bruto (PDB) adalah ukuran produksi barang dan jasa total suatu negara.

Pertumbuhan PDB yang cepat merupakan indikasi terjadinya pertumbuhan ekonomi. Jika

pertumbuhan ekonomi membaik maka daya beli masyarakat juga akan meningkat, dan ini

merupakan kesempatan untuk meningkatkan penjualannya.

b) Tingkat pengangguran

Tingkat pengangguran ditunjukkan oleh presentase dari total jumlah tenga kerja yang

masih belum bekerja. Semakin besar tingkat pengangguran maka semakin besar pula

kapasitas ekonomi yang belum dimanfaatkan secara penuh. Hal ini berarti tenaga kerja

sebagai faktor produksi utama tidak termanfaatkan dengan baik.

c) Inflasi

Inflasi adalah kecenderungan terjadinya peningkatan harga produk-produk secara

keselurhan. Dimana kondisi ekonomi mengalami permintaan atas produk yang melebihi

kapasitas penawaran produknya, sehingga barang-barang cenderung mengalami kenaikan.

Inflasi yang terlalu tinggi akan menyababkan peneurunan daya beli uang. Disamping itu,

inflasi yang tinggi juga bias mengurangi tingkat pendapatan riil yang diperoleh investor

dari investasinya. Sebaliknya jika tingkat inflasi suatu Negara mengalami penurunan,

maka hal ini merupakan sinyal yang pasitif bagi investor seiring dengan turunnya resiko

daya beli uang dan resiko peneurunan pendapatan riil.

d) Tingkat bunga

Tingkat bunga yang terlalu tinggi akan mempengaruhi nilai sekarang aliran kas

perusahaan, sehingga kesempatan-kesempatan investasi yang ada tidak akan menarik lagi.

Tingkat bunga yang tinggi juga akan meningkatkan biaya modal yang haarus ditanggung

perusahaan.

Meramal perubahan pasar modal

Page 3: Fundamental

Untuk meramal perubahan pasar modal, ada dua hal yang bisa dijadikan dasar peramalan

yaitu penggunaan data-data perubahan siklus ekonomi dan penggunaan data-data perubahan

beberapa variabel ekonomi makro.

a) Perubahan siklus ekonomi

Perubahan harga saham akan merefleksikan perubahan siklis ekonomi yang akan terjadi.

Ketika ekonomi memasuki siklis yang cenderung menurun menuju titik yerendah (resesi),

maka harga saham biasanya akan turun. Pada situasi ini investor harus melakukan

peramalan tentang kapansaatnya siklis ekonomi menemui titik balikya dan mulai

memasuki siklis yang membaik. Jika siklis ekonomi yang diramalkan membaik, maka

harga sahamakan membaik sebelum membaiknya siklis ekonomi. Sebalikya jika siklis

ekonomi membaik terus sampai memdekati titik puncak, harga saham cenderung stabil

sehingga return saham yang abnormal sulit dicapai investor. Jadi investor harus bisa

meramalkan kapan siklis ekonomi akan mencapai titik baliknya (baik titik puncak maupun

titik terendah), sehingga investor membuat keputusan tentang harga saham yang tepat,

serta tindakan apa yang sebainnya dilakukan investor terhadap saham tersebut.

b) Perubahan variabel-variabel ekonomi makro

Pengamatan terhadap variabel atau indicator ekonomi makro seperti PDB, inflasi, tingkat

suku bunga ataupun nilai tukar mata uang, dipercaya bisa membantu investor dalam

meramalkan apa yang akan terjadi pada perubahan pasar modal.

2. Analisis industri

Analisis industri merupakan salah satu bagian dalam analisis fundamental. Analisis ini

digunakan untuk mengetahui jenis industri apa saja yang akan memberikan prospek paling

menjanjikan ataupun sebaliknya. Analisis industri merupakan kombinasi antara ekonomi

industry dan strategi. Diawali dengan adanya tambahan atas teori organisasi industri oleh Joe S.

Bain (1950-an) yang menyatakan bahwa struktur industri tidak hanya terbatas pada ukuran

besarnya industri, tetapi juga ditentukan dengan mobilitas hambatan masuk ke dalam industri.

Selanjutnya berkembang teori struktur industry yang berdasarkan pada premis bahwa perbedaan

tingkat keuntungan perusahaan merupakan fungsi kekuatan pasar yang didorong oleh struktur

interindustri dan intra-industri. Kemudian, dalam bukunya yang berjudul Competitive Strategy:

Techniques for Analyzing Industries and Competitors, Michael Porter (1980) melakukan

Page 4: Fundamental

integrasi model yang dikenal dengan model Lima Kekuatan Bersaing Porter. Ruang lingkup

kelima kekuatan bersaing tersebut, antara lain:

a) Ancaman pendatang baru, yang dapat ditentukan dengan hambatan masuk ke dalam industri,

antara lain, hambatan harga, respon incumbent, biaya yang tinggi, pengalaman incumbent

dalam industri, keunggulan biaya, differensiasi produk, akses distribusi, kebijakan pemerintah

dan switching cost.

b) Kekuatan tawar-menawar pemasok, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain tingkat

konsentrasi pasar, diversifikasi, switching cost, organisasi pemasok dan pemerintah.

c) Kekuatan tawar-menawar pembeli, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain

differensiasi, konsentrasi, kepentingan pembeli, tingkat pendapatan, pilihan kualitas produk,

akses informasi, dan switching cost.

d) Ancaman produk subtitusi, yang ditentukan oleh harga produk subtitusi, switching cost, dan

kualitas produk.

e) Persaingan di dalam industri, yang ditentukan oleh berbagai faktor, yaitu pertumbuhan pasar,

struktur biaya, hambatan keluar industri, switching cost, pengalaman dalam industri, dan

perbedaan strategi yang diterapkan.