fthbrf xctjftgxhjnftjhnygkjmhtgkmjyghkmy

15
PROGRAM PEMBERDAYAAN WANITA RAWAN SOSIAL EKONOMI MELALUI PELATIHAN KETERAMPILAN MENJAHIT DI DESA GANDASOLI KECAMATAN TANJUNGSIANG KABUPATEN SUBANG JAWA BARAT A. PENDAHULUAN Desa Gandasoli mempunyai karakteristik yang sebagian besar warga masyarakatnya bekerja sebagai petani dan buruh tani, khususnya di ladang singkong. Ditambah lagi dengan tingkat pendidikan masyarakatnya kebanyakan adalah lulusan Sekolah Dasar (SD), tentu saja itu menjadikan sebagian besar warganya bekerja dengan kualifikasi keterampilan yang rendah. Banyak sumber-sumber yang belum termanfaatkan oleh warga masyarakat di sana, padahal daerah Desa Gandasoli beserta masyarakatnya menyimpan potensi yang cukup besar untuk dikembangkan. Terlebih lagi dalam upaya penanganan berbagai macam permasalahan yang terdapat di Desa Gandasoli tersebut. 1 | Page

Upload: citra

Post on 17-Dec-2015

212 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tr4edysuhetyhhgtjnftgcjngvnjxgfvfrhtfrghntfgjhntyfgjngfjhnxgfvjmyghjytijktygkyghkmhgmkhygfkjmygtjtyhjkmygthkmtyghkmrtfgjyhtjyt6ijkytrikftrolk87ip;09[i

TRANSCRIPT

PROGRAM PEMBERDAYAAN WANITA RAWAN SOSIAL EKONOMI MELALUI PELATIHAN KETERAMPILAN MENJAHIT DI DESA GANDASOLI KECAMATAN TANJUNGSIANG KABUPATEN SUBANG JAWA BARATA. PENDAHULUANDesa Gandasoli mempunyai karakteristik yang sebagian besar warga masyarakatnya bekerja sebagai petani dan buruh tani, khususnya di ladang singkong. Ditambah lagi dengan tingkat pendidikan masyarakatnya kebanyakan adalah lulusan Sekolah Dasar (SD), tentu saja itu menjadikan sebagian besar warganya bekerja dengan kualifikasi keterampilan yang rendah. Banyak sumber-sumber yang belum termanfaatkan oleh warga masyarakat di sana, padahal daerah Desa Gandasoli beserta masyarakatnya menyimpan potensi yang cukup besar untuk dikembangkan. Terlebih lagi dalam upaya penanganan berbagai macam permasalahan yang terdapat di Desa Gandasoli tersebut.Wanita adalah sosok yang paling rentan mengalami permasalahan di wilayah pedesaan. Apalagi apabila ia sebagai wanita yang ditinggalkan oleh suami dan mempunyai tanggungan anak yang masih berusia belum dewasa. Wanita yang dengan kondisi demikian biasa disebut sebagai wanita rawan sosial ekonomi. Banyaknya jumlah wanita rawan sosial ekonomi di Desa Gandasoli menyebabkan masalah tersebut menjadi isu utama dalam pengukuran tingkat kesejahteraan sosial warga. Oleh sebab itu dibutuhkan strategi pemberdayaan bagi wanita rawan sosial ekonomi guna menanggulangi permasalahan yang ada.Pengertian Pemberdayaan Masyarakat sebenarnya mengacu pada kata Empowerment, yaitu sebagai upaya mengaktualisasikan potensi yang sudah dimiliki oleh masyarakat. Pemberdayaan dipandang untuk menolong klien dengan membangkitkan tenaga dalam mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang akan ia lakukan sepanjang hidup, termasuk mengurangi efek atau akibat dari gejala- gejala pada masyarakat atau individu untuk melatih agar kekuatan itu tumbuh dengan meningkatkan kapasitas percaya diri, antara lain melalui transfer daya dari lingkungannya. (Payne, 1997 : 266)Pendekataan pemberdayaan masyarakat yang berpusat pada manusia (people centered development) melandasi wawasan pengelolaan sumber daya lokal, yang merupakan mekanisme perencanaan yang menekankan pada teknologi pembelajaran sosial dan strategi perumusan program. Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengaktualisasikan dirinya. Dalam hal ini, Moelyarto (1999: 37-38) mengemukakan ciri-ciri pendekatan pengelolaan sumber daya lokal yang berbasis masyarakat, meliputi :1) Keputusan dan inisiatif untuk memenuhi masyarakat setempat dibuat ditingkat lokal, oleh masyarakat yang memiliki identitas yang diakui peranannya sebagai partisipan dalam proses pengambilan keputusan.2) Fokus utama pengelolaan sumber daya lokal adalah memperkuat kemampuan masyarakat miskia dalam mengarahkan aset- asset yang ada dalam masyarakat setempat untuk memenuhi kebutuhannya.3) Toleransi yang besar terhadap adanya variasi. Oleh karena itu mengakui makna pilihan individual, dan mengakui proses pengambilan keputusan yang dengan sentralistik.4) Budaya kelembagaannya ditandai oleh adanya organisasi- organisasi yang otonom dan mandiri, yang saling berinteraksi memberikan umpan balik pelaksanaan untuk mengoreksi diri pada setiap jenjang organisasi.5) Adanya jaringan koalisi dan komunikasi antara para pelaku dan organisasi lokal yang otonom dan mandiri, yang mencakup kelompok penerima manfaat, pemerintah lokal, lokal dan sebagainya, yang menjadi dasar bagi semua kegiatan yang ditujukan untuk memperkuat pengawasan dan penguasaan masyarakat atas berbagai sumber yang ada, serta kemampuan masyarakat untuk mengelola sumber daya setempat.Memang tidak dipungkiri bahwa wanita rawan sosial ekonomi adalah para wanita yang sedang tidak berdaya, namun bukan berarti tidak memiliki potensi yang prima untuk dikembangkan. Banyak diantara mereka yang senang menjahit baju meski dengan cara konvensional, bahkan beberapa orang telah menghasilkan produk yang cukup kreatif dan menarik. Maka dengan berbagai macam pertimbangan ditetapkan Program Pemberdayaan Wanita Rawan Sosial Ekonomi Melalui Pelatihan Keterampilan Menjahit.B. PENDEKATANManusia merupakan objek yang dinamis, sebagai sebuah objek pemberdayaan tentu saja diperlukan suatu dialog yang saling memberikan pengertian akan manfaat dan kegunaan dari program pemberdayaan. Sebagai seorang pekerja sosial, tentu saja dengan keilmuan yang dimiliki dapat melakukan pendekatan-pendekatan agar masyarakat desa bisa menerima dengan baik, terjalin trust/kepercayaan diantara warga, dan juga terjalinnya hubungan dan komunikasi yang baik antara pekerja sosial dengan masyarakat. Teknik yang dapat diterapkan antara lain :1. Masyarakat Desa Gandasoli adalah masyarakat yang masih memegang teguh etika persaudaraan, oleh karenanya kami yang sebagai pendatang baru tidak segan-segan untuk menyapa duluan jika bertemu dengan warga sambil bertanya-tanya agar pertemuan menjadi terasa lebih akrab2. Adanya kegiatan pengajian rutin menjadi kelebihan tersendiri, maka kami tidak segan untuk mengikuti kegiatan-kegiatan pengajian rutin tersebut untuk membangun lebih banyak jejaring dan kenalan serta dalam upaya memperkenalkan diri kepada masyarakat3. Tidak segan untuk berkunjung ke rumah warga dalam rangka menjalin tali silaturahim yang akan terpupuk subur di kemudian hari4. Mengikuti berbagai macam kegiatan yang melibatkan warga orang banyak seperti kerja bhakti desa, syukuran desa, dan kegiatan perlombaan bidang keolahragaan. Di sana kami akan dipandang sebagai orang yang aktif dan mau peduli terhadap kepentingan desa.5. Tak lupa juga kami yang mengadakan kegiatan terlebih dahulu dengan mengundang warga dari berbagai elemen kemasyarakatan yang tujuannya adalah untuk mengeratkan hubungan sosial dan emosional diantara warga dan khususnya kepada kami selaku pendatang baru di desa ini.6. Setelah melakukan itu semua, tentu saja eksistensi dan peran kita di dalam masyarakat sudah dapat terlihat dan diakui sehingga kami sudah dapat melaksanakan tugas selanjutnya yang berkenaan dengan pemberdyaan masyarakat, khususnya wanita rawan sosial ekonomi.Tahap pendekatan yang sukses dan berhasil harus langsung ditindaklanjuti dengan aksi nyata, oleh karena itu langkah-langkah selanjutnya yang dapat ditempuh oleh pekerja sosial adalah sebagai berikut ini :a) Berkoordinasi dan meminta izin kepada Kepala Desa Gandasoli serta seluruh staff untuk memahamkan maksud serta tujuan kedatangan di sanab) Memulai mengenal tokoh-tokoh sentral di dalam masyarakat seperti para pemimpin organisasi lokal, para kader PKK, maupun tokoh masyarakat yang ada di sanac) Bersama-sama kader mengindentifikasi berbagai macam persoalan masalah sosial dan memfokuskannya kepada wanita rawan sosial ekonomid) Mengidentifikasi dan mendata dengan lengkap para wanita rawan sosial ekonomi yang sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkane) Menetapkan perencanaan program

C. PERENCANAANTahap selanjutnya adalah membuat perencanaan bersama warga dalam upaya melaksanakan pemberdayaan wanita rawan sosial ekonomi. Perencanaan bukanlah hak mutlak dari kami sendiri. Sesuai dengan konsep pemberdayaan bahwa permasalahan di desa adalah warga desa sendiri yang mengetahuinya, termasuk cara-cara untuk menanggulanginya. Maka, seorang pekerja sosial berperan sebagai perantara yang membangkitkan potensi warga dalam upaya coping strategi yang berkaitan dengan pemberdayaan.Perencanaan yang dapat disusun antara lain seperti yang akan dipaparkan di bawah ini :a) Penetapan pelaksana program kegiatan. Pelaksana program dapat berasal dari komposisi campuran dari warga masyarakat mulai dari aparat desa, tokoh masyarakat dan anggota dari masyarakat itu sendiri dibantu para pemuda yang memiliki semangat tinggi untuk turut membantu suksesnya program ini. b) Penetapan jumlah wanita rawan sosial ekonomi sesuai dengan kriteria. Wanita rawan sosial ekonomi yang dimasukkan dalam program ini haruslah yang benar-benar membutuhkan dan memiliki semangat untuk maju, serta kemauan untuk berubah dan menjadi lebih baik.c) Mempersiapkan tutor untuk pelatihan dan peralatan yang diperlukan. Mengenai jumlah tutor dan peralatan yang dibutuhkan dalam rangka melaksanakan program pelatihan ini.d) Memperkirakan tentang biaya selama kegiatan berlangsung. Biaya adalah hal yang paling penting untuk mendukung terlaksananya program kegiatan yang telah direncanakan dengan matang.e) Membuat daftar rujukan dan terminasi dalam memberikan program pemberdayaan. Setelah usai mendapatkan pelatihan tentu harus diimbangi dengan penyerapan pekerja dan juga tahap terminasi dalam memberikan program bantuan agar wanita rawan sosial ekonomi bias mandiri.

D. PELAKSANAAN PROGRAMProgram ini dilaksanakan oleh masyarakat dan untuk masyarakat itu sendiri. Berdasarkan hasil keputusan perencanaan dengan para warga, langkah pelaksanaan program adalah sebagai berikut ini :1. Awalana. Mengidentifikasi seluruh wanita rawan sosial ekonomi yang ada di wilayah Desa Gandasoli Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subangb. Membuat validasi data wanita rawan sosial ekonomi yang berhak untuk mendapatkan program bantuanc. Mempersiapkan tutor, peralatan dan tempat untuk diadakan pelatihand. Sosialisasi program kepada seluruh warga masyarakat Desa Gandasoli2. Pelaksanaan kegiatana. Wanita rawan sosial ekonomi yang sudah terpilih ditempatkan dalam satu camp yang bertujuan agar proses pelatihan dapat berjalan lancar dan tanpa hambatan yang beratb. Pelatihan diadakan selama 2 bulan penuh dengan keterangan waktu pelatihan adalah 6 hari dalam seminggu dan 1 harinya sebagai wahana evaluasi kemampuan diri. Satu bulan untuk teori di kelas dan 1 bulan berikutnya sebagai ajang praktek di masyakarat.c. Pelaksanaan pelatihan menggunakan sistem pembelajaran terbuka yang memungkinkan peserta untuk bereksplorasi dan bermprovisasi sesuai dengan kreatifitas dan keahliannya sendirid. Pelatihan juga disertai dengan materi tentang manajemen usaha dan pemasaran produk sehingga nantinya selain skill menjahit, peserta juga memiliki soft skill dalam bidang manajemene. Diadakan sesi untuk bertukar pendapat (konseling kelompok) guna saling menguatkan diantara sesama wanita rawan sosial ekonomi dan juga untuk menambah semangat dalam menjalani kehidupan dan memiliki visi untuk maju ke depan3. Pengakhirana. Pembekalan dengan diberikannya modal usahab. Pemutusan hubungan kerjasama pemberian bantuan program pelatihan dengan tujuan wanita rawan sosial ekonomi sudah dapat mandiri untuk menjalani kehidupannya dengan skill yang sudah adac. Rencana tindak lanjut untuk program selanjutnyaE. EVALUASIEvaluasi dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan dari pelaksanaan program dan juga untuk mengidentifikasi berbagai macam persoalan dan kekurangan dalam melaksanakan program tersebut. Evaluasi yang dimaksud adalah dengan memasukkan beberapa pertanyaan yang harus bisa dijawab, antara lain :1. Sejauh mana manfaat yang bisa dirasakan oleh wanita rawan sosial ekonomi?2. Apakah jumlah wanita rawan sosial ekonomi menjadi menurun dengan diadakannya pelatihan tersebut?3. Apa hambatan yang timbul dalam pelaksanaan program pelatihan tersebut?4. Bagaimana upaya dan cara mengatasi dari persoalan tersebut?5. Apakah program dapat diimplementasikan terhadap warga desa lain?Setelah bisa menjawab dari kesemua pertanyaan di atas, maka akan didapatkan satu bahan evaluasi yang cukup lengkap untuk program selanjutnya.7 | Page